13 0 1 MB
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan
karunianya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan
makalah Metrologi Industri ini yang berjudul “MISTAR INGSUT”. Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas Metrologi Industri. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi para pembaca untuk memahami dan mempelajari tentang mistar ingsut. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Akhir kata Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pekanbaru, 30 Oktober 2011
Penulis
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................ i DAFTAR ISI ................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR......................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................... 1 1.2 Tujuan Praktikum ................................................................ 1 1.3 Alat – Alat .......................................................................... 2 1.4 Benda Ukur ........................................................................ 3 1.5 Pelaksanaan Praktikum ........................................................ 3 BAB II TEORI DASAR ................................................................... 5 2.1 Pengertian ......................................................................... 5 2.2 Bagian – bagian mistar ingsut .............................................. 5 2.3 Prinsip kerja mistar ingsut.................................................... 6 2.4 Jenis – jenis mistar ingsut .................................................... 7 2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut .................................. 8 2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut ............. 10 BAB III DATA PENGAMATAN......................................................... 11 3.1 Benda ukur 1..................................................................... 11 3.2 Benda ukur 2..................................................................... 12 BAB IV PEMBAHASAN DATA ......................................................... 13 4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros) ......................................... 13 4.2 Pengolahan data benda 2 (V-Block) ..................................... 15 BAB V ANALISIS ...................................................................... 20
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page ii
BAB VI KESIMPULAN ................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 22 LAMPIRAN ................................................................................. 23
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1 Mistar Ingsut Nonius ................................................. 2 Gambar 1. 2 Mistar ingsut jam ukur ............................................... 2 Gambar 1. 3 Mistar ingsut digital ................................................... 2 Gambar 1. 4 V-Block .................................................................... 3 Gambar 1. 5 Poros ....................................................................... 3 Gambar 2. 1 Bagian – Bagian Mistar Ingsut .................................... 6 Gambar 2. 2 Skala Mistar Ingsut ................................................... 7 Gambar 2. 3 Mistar Ingsut Nonius ................................................. 7 Gambar 2. 4 Mistar Ingsut Jam Ukur (Dial Indicator) ....................... 8 Gambar 2. 5 Mistar Ingsut Digital .................................................. 8 Gambar 2. 6 Mengukur Ketebalan, Jarak, Dan Diameter Luar ............ 8 Gambar 2. 7 Mengukur Kedalaman ................................................ 9 Gambar 2. 8 Mengukur Tingkat ..................................................... 9 Gambar 2. 9 Mengukur Diameter Dalam ......................................... 9
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page iv
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Data Benda Ukur 1 ( Poros Bertingkat ) .......................... 11 Tabel 3. 2 Data Benda Ukur 2 ( V-Blok ) ........................................ 12
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan seseorang dalam melakukan proses pengukuran serta
kemampuan
untuk
menganalisis
hasil
pengukuran
sangat
bergantung pada pengetahuannya atas prosedur dan alat ukur serta cara pemakaiannya. Karena jenis alat ukur yang dikenal dalam Metrologi
Industri
sangat
beragam,
mulai
dari
yang
ukuran
penggunaannya sampai dengan yang khusus dibuat untuk suatu tujuan pengukuran tertentu. Bagi beberapa jenis alat ukur pembahasan akan dilakukan secara terperinci dengan menekankan hal – hal dasar atau pokok yang merupakan penjabaran dari dasar Metrologi Industri. Sementara itu, bagi jenis alat ukur dan cara pengukuran yang lain hanya perlu disinggung garis besarnya saja. Keterampilan tidak dapat dicapai hanya dengan mempelajari teorinya saja, melainkan harus disertai juga dengan praktikum yang memadai.
1.2 Tujuan Praktikum a. Praktikan mampu menggunakan mistar ingsut berbagai jenis dengan baik dan benar. b. Praktikan mampu mengkalibrasi mistar ingsut.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 1
1.3 Alat – Alat a. Mistar Ingsut Nonius
Gambar 1. 1 Mistar Ingsut Nonius b. Mistar Ingsut Jam Ukur
Gambar 1. 2 Mistar ingsut jam ukur c. Mistar Ingsut Digital
Gambar 1. 3 Mistar ingsut digital
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 2
1.4 Benda Ukur a. V-Block
Gambar 1. 4 V-Block b. Poros
Gambar 1. 5 Poros
1.5 Pelaksanaan Praktikum 1. Benda ukur digambar dan diberi kode pada tiap bagian yang akan diukur. 2. Pengukuran awal benda ukur dilakukan dengan mistar ingsut skala nonius dengan kecermatan 0.20 mm.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 3
3. Hasil pengukuran dicatat sesuai dengan kode pada setiap bagian benda ukur. 4. Diulangi langkah 1 sampai 3, dengan mistar ingsut jam ukur dan mistar ingsut digital dengan kecermatan 0.001 mm. Namun sebelum pengukuran mistar ingsut terlebih dahulu disetting hingga tampak nol pada layar digital. 5. Dicatat setiap hasil pengukuran menurut kode masing – masing. 6. Diulangi langkah no 1 sampai no 5, pada benda ukur yang berbeda. 7. Setelah semua hasil pengukuran dicatat, lalu bandingkan dengan perhitungan persentase eror antara mistar ingsut nonius dan jam ukur terhadap mistar ingsut digital. 8. Alat ukur dan benda ukur dibersihkan dan diletakkan ketempat semula.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 4
BAB II TEORI DASAR 2.1 Pengertian Mistar ingsut adalah alat ukur linier serupa dengan mistar ukur. Mistar ingsut memiliki skala linier pada batang dengan ujung yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur. Suatu peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan rahang ukur tetap dinamakan sebagai rahang ukur gerak yang bisa digeserkan pada batang ukur. Prinsip kerja mistar ingsut sama dengan mistar ukur, yakni penggunaan skala linier. Perbedaannya ialah pada mengukur objek ukur. Permukaan batang ukur harus relatif keras dan tahan aus dan dirancang dengan ketelitian geometri yang tinggi. Kerataan masing – masing bidang rahang dan kesejajarannya dirancang dengan toleransi bentuk yang tinggi, supaya permukaan dua sensor akan tetap sejajar. Dengan demikian
meskipun
tak
segaris
garis
ukur
dan
garis
dimensi
diusahakan tetap sejajar untuk mengurangi efek kesalahan kosinus.
2.2 Bagian – bagian mistar ingsut Bagian – bagian mistar ingsut, dimana pada batang ukurnya terdapat skala linier berkecermatan 1 atau ½ mm. Tergantung pada jenis dan cara pembacaan skala.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 5
Gambar 2. 1 Bagian – Bagian Mistar Ingsut 1. Rahang sensor mengukur dimensi luar 2. Rahang sensor mengukur dimensi dalam 3. Ekor pengukur kedalaman 4. Skala utama (cm) 5. Skala utama (inch) 6. Skala vernier (cm) 7. Skala vernier (inch) 8. Peluncur/penggerak rahang gerak
2.3 Prinsip kerja mistar ingsut Prinsip kerja mistar ingsut adalah secara mekanik dengan cara menyentuhkan sensor ukur pada permukaan benda yang akan diukur. Peluncur berfungsi untuk menggerakkan sensor gerak sesuai dengan dimensi benda yang akan diukur. Nilai ukuran pada benda ukur dapat dilihat dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius. Untuk jenis mistar ingsut jam ukur prinsip kerjanya sama dengan mistar ingsut nonius, hanya saja pembacaan skala noniusnya dapat dilihat pada
jam
ukur.
Sedangkan
untuk
mistar
ingsut
digital,
hasil
pengukuran langsung dapat dibaca pada digital.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 6
Adapun cara pembacaan pengukuran jangka sorong nonius adalah sebagai berikut. Lihat Gambar 2.2. a. Baca angka mm pada skala utama (pada Gambar 2.2 = 9 mm) b. Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang segaris lurus dengan skala nonius (pada Gambar 2.2 = 0,15 mm) c. Jumlahkan hasil pembacaan skala utama dengan hasil pembacaan skala nonius sehingga ukuran yang dimaksud adalah 9,15 mm.
Gambar 2. 2 Skala Mistar Ingsut
2.4 Jenis – jenis mistar ingsut a. Mistar ingsut skala nonius
Gambar 2. 3 Mistar Ingsut Nonius
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 7
b. Mistar ingsut jam ukur (dial indicator)
Gambar 2. 4 Mistar Ingsut Jam Ukur (Dial Indicator)
c. Mistar ingsut digital
Gambar 2. 5 Mistar Ingsut Digital
2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut 1. Mengukur ketebalan, jarak, dan dimeter luar
Gambar 2. 6 Mengukur Ketebalan, Jarak, Dan Diameter Luar
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 8
2. Mengukur kedalaman
Gambar 2. 7 Mengukur Kedalaman
3. Mengukur tingkat
Gambar 2. 8 Mengukur Tingkat 4. Mengukur diameter dalam
Gambar 2. 9 Mengukur Diameter Dalam
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 9
2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut a. Kesalahan sistematik meliputi :
Kedudukan nol
Kerataan dan kesejajaran sensor
Kesalahan kosinus
b. Kesalahan rambang meliputi :
Tekanan pengukuran yang berubah – ubah
Keterulangan pembacaan.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 10
BAB III DATA PENGAMATAN
3.1 Benda ukur 1
Tabel 3. 1 Data Benda Ukur 1 ( Poros Bertingkat )
No
Ukuran
Pengamat A
Pengamat B
Hasil pengukuran dengan
Hasil pengukuran dengan
Nonius
Jam Ukur
Digital
Nonius
Jam Ukur
Digital
1
Titik 1
49.94
49.95
49.95
44.94
44.90
44.94
2
Titik 2
99.64
99.65
99.65
99.64
99.60
99.63
3
Titik 3
23.96
23.95
23.97
23.92
23.90
23.96
4
Titik 4
23.94
23.95
23.94
23.94
23.90
23.93
5
Titik 5
23.94
23.95
23.93
23.96
23.90
23.92
6
Titik 6
23.98
24.00
23.99
23.98
23.95
23.94
7
Titik 7
9.82
9.80
9.82
9.76
9.75
9.79
8
Titik 8
9.82
9.80
9.81
9.74
9.75
9.76
9
Titik 9
9.82
9.80
9.83
9.72
9.75
9.76
9.82
9.80
9.81
9.74 9.75 Suhu ruangan : B.
9.78
10 Titik 10 Tanggal : Tanda Tangan :
A.
Instruktur :
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 11
3.2 Benda ukur 2
Tabel 3. 2 Data Benda Ukur 2 ( V-Blok ) No
Ukuran
1 Titik 1 2 Titik 2 3 Titik 3 4 Titik 4 5 Titik 5 6 Titik 6 7 Titik 7 8 Titik 8 9 Titik 9 10 Titik 10 11 Titik 11 12 Titik 12 13 Titik 13 14 Titik 14 15 Titik 15 16 Titik 16 17 Titik 17 18 Titik 18 19 Titik 19 20 Titik 20 21 Titik 21 22 Titik 22 Tanggal : Tanda Tangan :
Pengamat A Hasil pengukuran dengan Nonius Jam Ukur Digital 34.74 34.75 34.75 70.24 70.20 70.30 6.62 6.60 6.60 15.00 15.00 15.00 3.12 3.80 4.06 4.64 4.65 4.82 3.86 3.80 3.89 14.84 14.65 14.84 11.46 11.45 11.45 2.40 2.40 2.36 4.92 4.90 4.99 2.52 2.55 2.88 11.42 11.50 11.41 14.42 14.85 14.82 4.16 4.15 4.20 4.60 4.60 4.78 4.14 4.16 4.20 14.94 15.00 15.12 5.88 6.60 5.89 2.36 2.45 2.36 4.94 4.90 4.95 2.02 2.10 2.00 A.
Pengamat B Hasil pengukuran dengan Nonius Jam Ukur Digital 34.74 34.75 34.81 70.30 70.30 70.30 5.88 6.40 6.25 14.84 15.00 15.00 4.12 4.80 4.92 4.94 4.95 4.90 4.20 3.65 3.97 14.82 14.70 14.80 11.40 11.45 11.12 2.30 2.40 2.30 4.84 4.95 4.86 2.00 1.80 2.60 11.12 11.50 11.48 14.58 14.50 14.64 3.82 4.00 3.92 4.88 4.70 4.70 3.58 3.50 3.51 15.08 15.15 15.12 6.44 6.35 6.35 2.40 2.60 2.51 4.82 4.75 4.70 2.50 2.40 2.37 Suhu ruangan : B.
Instruktur :
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 12
BAB IV PEMBAHASAN DATA
4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros) |
|
4.1.1 Pengolahan data hasil Nonius vs Digital |
|
a. Pengamat A
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
|
Titik 4
|
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
|
|
b. Pengamat B
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
|
Titik 4
|
|
Titik 5
|
|
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 13
Titik 6
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
|
|
|
4.1.2 Pengolahan data hasil Jam Ukur vs Digital |
|
a. Pengamat A
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
|
Titik 4
|
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
|
|
b. Pengamat B
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
|
Titik 4
|
|
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 14
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
|
|
4.2 Pengolahan data benda 2 (V-Block) |
|
4.2.1 Persentase Error Nonius vs Digital 4.2.1 Persentase Error Nonius vs Digital |
|
a. Pengamat A
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
Titik 4
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
Mistar Ingsut Kelompok 2
| |
|
|
Page 15
Titik 11
|
|
Titik 12
|
|
Titik 13
|
|
Titik 14
|
|
Titik 15
|
|
Titik 16
|
|
Titik 17
|
|
Titik 18
|
Titik 19
|
|
Titik 20
|
|
Titik 21
|
|
Titik 22
|
|
|
b. Pengamat B
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
Titik 4
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
|
|
Titik 11
|
|
Mistar Ingsut Kelompok 2
| |
Page 16
Titik 12
|
Titik 13
|
|
Titik 14
|
|
Titik 15
|
|
Titik 16
|
|
Titik 17
|
|
Titik 18
|
Titik 19
|
|
Titik 20
|
|
Titik 21
|
|
Titik 22
|
|
|
|
4.2.2 Persentase Error Nonius vs Digital |
|
a. Pengamat A
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
Titik 4
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Mistar Ingsut Kelompok 2
| |
Page 17
Titik 10
|
|
Titik 11
|
|
Titik 12
|
|
Titik 13
|
|
Titik 14
|
|
Titik 15
|
|
Titik 16
|
|
Titik 17
|
|
Titik 18
|
Titik 19
|
|
Titik 20
|
|
Titik 21
|
|
Titik 22
|
|
|
b. Pengamat B
Titik 1
|
|
Titik 2
|
|
Titik 3
|
Titik 4
|
Titik 5
|
|
Titik 6
|
|
Titik 7
|
|
Titik 8
|
|
Titik 9
|
|
Titik 10
Mistar Ingsut Kelompok 2
| |
|
|
Page 18
Titik 11
|
|
Titik 12
|
|
Titik 13
|
|
Titik 14
|
|
Titik 15
|
|
Titik 16
|
|
Titik 17
|
|
Titik 18
|
Titik 19
|
|
Titik 20
|
|
Titik 21
|
|
Titik 22
|
|
Mistar Ingsut Kelompok 2
|
Page 19
BAB V ANALISIS Dari
hasil
pengolahan
data
yang
dilakukan
dengan
membandingkan hasil pengukuran mistar ingsut nonius dan mistar ingsut jam ukur terhadap mistar ingsut digital, diperoleh hasil persentase error yang paling mencolok terlihat pada pengukuran benda
2.
Hasil
persentase
error
ini
sendiri
terjadi
akibat
ketidaksamaan ketelitian antara mistar ingsut nonius, jam ukur, maupun digital. Selain itu kesalahan pembacaan juga sering terjadi baik pada pengamat A maupun pengamat B sehingga hasil ini dapat menyebabkan
perbedaan
hasil
pengukuran
dan
penyimpangan.
Keakuratan yang dapat dijadikan pembanding ialah keakuratan mistar ingsut digital yang hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada layar digital.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 20
BAB VI KESIMPULAN Kesalahan yang terjadi selama proses pengukuran dan hasil pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Ketelitian tiap-tiap mistar ingsut yang beragam menyebabkan ketidaksamaan hasil pengukuran 2. Kurangnya ketelitian dari pengamat dalam membaca skala hasil pengukuran pada mistar ingsut 3. Lingkungan yang melibatkan perubahan suhu ruangan 4. Alat ukur yang belum dikalibrasi 5. Rahang diam dan rahang gerak pada mistar ingsut sudah tidak sejajar lagi Mistar ingsut digital dapat dijadikan sebagai standarisasi acuan dalam praktikum ini.
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 21
DAFTAR PUSTAKA Dody Sofyan Arief, ST.,MT; Feblil Huda, 2011, Buku Panduan Praktikum Mterologi : Pekanbaru Http : //www.scribd.com Rochim, Toufik. 2001, spesifikasi,metrologi dan kontrol kualitas geometri 1.Bandung:ITB
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 22
LAMPIRAN
Mistar Ingsut Kelompok 2
Page 23