Laporan Observasi Industri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MANAJEMEN INDUSTRI “Kunjungan Industri dan Observasi di PT. Papertech Indonesia Unit II, Magelang“



Disusun Oleh : Ardi Hartanto



(16506134015)



PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO



FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA



2018



Daftar Isi Kata Pengantar......................................................................



3



BAB I : PENDAHULUAN A.



Latar Belakang..........................................................



4



B.



Rumusan Masalah.....................................................



4



C.



Tujuan Kegiatan........................................................



5



D.



Manfaat Kegiatan.....................................................



5



E.



Waktu Kegiatan........................................................



5



BAB II : PROFIL PERUSAHAAN A.



Sejarah Singkat.........................................................



6



B.



Visi Misi.....................................................................



6



C.



Gambaran Produksi.................................................



7



D.



Core Bisnis................................................................



7



E.



Struktur Organisasi.................................................



8



BAB III : PERMASALAHAN PERUSAHAAN A.



Manajemen...............................................................



9



B.



Sumber Daya............................................................



10



C.



Manajemen dan Proses Produksi..........................



12



D.



Tata Cara Kerja......................................................



14



E.



Manajemen Kualitas..............................................



18



F.



Manajemen Sistem Informasi................................



22



G.



Manajemen Lingkungan dan Energi....................



23



BAB IV : PEMBAHASAN A.



Perbandingan Dengan Teori Perkuliahan..........



23



B.



Usulan Perbaikan..................................................



23



BAB V : PENUTUP A.



Kesimpulan...........................................................



24



B.



Saran......................................................................



25



Daftar Pustaka.......................................................................



26



Lampiran................................................................................



26



1



Kata Pengantar Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyusun “Laporan Kunjungan Industri”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Serta kepada para sahabatnya dan kepada seluruh umatnya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah “Manajemen Industri” dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan manajemen industri yang ada di sebuah industri/perusahaan sebagai pembuat produk. Penyusun berharap agar laporan yang disusun ini dapat berguna baik bagi para pembaca dari semua elemen terutama yang ingin mendalami tentang manajemen industri. Penyusun menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan guna kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan semua pihak yang berkepentingan, Amin.



Yogyaarta, 31 Mei 2018



Penyusun



2



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen secara istilah diartikan sebagai ilmu dan seni yang diperlukan dan diimplementasikan bagi semua organisasi dalam mencapai tujuannya. Sedangkan pengertian dari industri adalah suatu lokasi/tempat dimana aktivitas produksi diselenggarakan. Jadi definisi dari manajemen industri adalah kegiatan untuk membuat bagaimana agar proses produksi bisa berfungsi secara lebih efektif dan efisien. Dalam hal ini, perlu dikaitkan dengan satu proses lain yang akan mampu memberi arah, mengevaluasi performansi, dan membuat penyesuaian dengan lingkungan industri. Perkembangan dunia industri terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan jumlah penduduk, peningkatan kebutuhan manusia, perkembangan tingkat pendidikan masyarakat dan kepentingan militer. Akhirnya terjadilah apa yang disebut “Revolusi Industri”. Dengan munculnya revolusi industri berdampak pada meningkatnya jumlah barang yang memerlukan pasar yang lebih luas. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi yang ada di dunia ini, sekarang dunia sudah sampai di “Revolusi Industri 4.0” yaitu dimana sektor industri sudah mulai menggantikan tenaga manusia dengan teknologi (mesin) yang lebih modern dan otomatis. Teknologi informasi dan komunikasi juga terlibat di dalamnya. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menguasai dan mengembangkan kemampuan ilmu teknologi yang ada agar tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya. Belajar manajemen industri juga sangat berperan penting untuk mengembangkan pengetahuan industri yang ada di jaman sekarang ini. Pada kesempatan kali ini, kami mahasiswa dari Teknik Elektro 2016 Universitas Negeri Yogyakarta akan memaparkan hasil dari Kunjungan Industri di “PT. Parpertech Indonesia” terkait dengan manajemen industri yang ada di dalamnya. B. Rumusan Masalah 3



Pada kesempatan kali ini, kami menyusun beberapa rumusan masalah yang akan kami bahas satu demi satu. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1.



Profil perusahaan yang meliputi visi, misi, kondisi umum organisasi, dan kondisi lainnya.



2.



Proses bisnis yang berjalan di perusahaan



3.



Proses produksi yang berlangsung di perusahaan



4.



Permasalah yang timbul di perusahaan



5.



Usaha untuk mengatasi semua masalah yang ada di perusahaan



C. Tujuan Kegiatan Tujuan dari pelaksanaan Kunjungan Industri ialah, sebagai berikut: 1.



Mengetahui sistem manajemen yang ada di industri/perusahaan



2.



Melakukan analisis dari kelebihan dan kekurangan manajemen industri di perusahaan tersebut.



D. Manfaat Kegiatan Adapun manfaat dari kegiatan ini untuk kita sebagai mahasiswa sebagai berikut, antara laian: 1.



Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa tentang sistem mnajemen industri



2.



Meningkatkan pengetahuan mahasiswa yang ingin mengembangkan jiwa usaha



3.



Meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa dalam memanagemen sesuatu terutama di bidang industri



E. Waktu dan Tempat Kegiatan Tempat



: PT Papertech Indonesia, Sanggrahan Gatak No. 23, Kec. Mungkid, Sawitan, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah



Waktu



: Sabtu, 26 Mei 2018 (pukul 11.15 – 01.30)



4



BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Pada tahun 1952 pabrik pertama dari divisi kertas Grup Texpack Holding diresmikan, khususnya di Tudela (Spanyol). Dalam evolusi dekade berikutnya Papertech memilih orientasi yang jelas dan menentukan menuju segmen Coreboard, jauh lebih disesuaikan dengan teknologi kami dan di mana ada cara baru untuk mengembangkan dan mengembangkan produk yang semakin teknis dan menuntut. Perluasan divisi kertas kami berorientasi pada tahun sembilan puluhan menuju negara-negara konsumen utama yang kami produksi di Asia. Pertama di Indonesia di pabrik Subang dan Magelang kami dan kemudian di Cina (Dezhou-Shandong) Saat ini kami adalah pemimpin di pasar domestik kami masing-masing, serta di lebih dari 25 negara tempat kami mengekspor, dan tanggapan kami dalam hal kualitas, layanan, dan R & D telah ditunjukkan selama lebih dari enam puluh tahun sejarah. Pada kesempatan ini, kami akan memaparkan pabrik PT Papertech Indonesia yang berada di Magelang. Terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan kapasitas 25.000 ton lebih kertas teknis dan berkualitas tinggi untuk pembuatan tabung. Pabrik Magelang kami selalu meluncurkan program peningkatan berkelanjutan yang ambisius, investasi besar dalam semua aspek manusia dan industri Kualitas, Keselamatan dan Lingkungan. PT. Papertech Indonesia merupakan salah satu cabang dari Subang, Jawa Barat, sedangkan untuk pusat Internasionalnya berada di Spanyol. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 12 Oktober 2002 yang berawal dari pabrik sol sepatu yang bernama Telaga Mas. Kemudian di ambil alih oleh PT. Papertech Indonesia yang berdasarkan surat persetujuan Penanaman Modal Asing No. 23/IIIPMA/2003 pada tanggal 27 Januari 2003.



5



B. Visi Misi Visi dari PT Papertech Indonesia adalah: Menjadi perusahaan terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri paperboard dan produk turunannya. Adapun misi untuk mewujudkan visi di ata adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan produk yang berkualitas melalui tim yang berkinerja tinggi dengan peningkatan yang berkelanjutan 2. Berkomitmen untuk memenuhi regulasi, menggunakan sumber daya yang efisien, mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta melindungi lingkungan. C. Gambaran Produksi PT Papertech Indonesia yang berada di Magelang, Jawa Tengah ini memproduksi berbagai jenis paperboard, diantaranya: 1. Chibboard, sering juga diebut dengan istilah kertas gembus yaitu kertas yang sering digunakan sebagai isian dari buku. Mungkin anda pernah melihat buku bercover batik dan seukuran satu folio atau setengah folio, kertas gembus digunakan sebagai isi dalam cover buku tersebut dan telah dilapisi oleh lapisan kertas yang lain. 2. Core A, umunya digunakan untuk beberapa industri seperti untuk produk produk polyester, aluminium foil, pabrik kertas, kraft paper, kertas duplex, kertas bergelombang, stretch film, packing pompa submersible & sejumlah barang teknik, dan setiap industri lainnya. Produk ini memiliki daya tahan tinggi, adhesi lebih baik, meningkatkan kekuatan pada komoditi, ramah lingkungan dan dapat didaur ulang dan berbagai manfaat lainnya. 3. Core B, sama halnya dengan Core a hanya saja kualitasnya yang membedakan. D. Core Bisnis PT Papertech Indonesia merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang berpusat di Spanyol. Adapun organisasi dan strategi bisnis secara umum dari PT Papertech ini, adalah: 1. PT Papertech memiliki tim profesional yang handal di seluruh dunia: 



Terdiri dari empat paper mills di wilayah Eropa dan Asia.



6







Berkantor



pusat



di



Barcelona,



Spanyol.Perwakilan



di



Inggris,



Maroko, Polandia, Italia, India, Afrika Selatan, Australia, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia. 2. Memungkinkan kami untuk mencakup wilayah geografis yang luas 3. Lokasi yang strategis Berada di Spanyol, Indonesia dan China, lokasi papermills kami secara strategis berlokasi dekat dengan sumber bahan baku dan juga dekat dengan pelanggan kami. Produksi tahunan kami setara dengan sekitar 300.000 ton coreboard.



4. 100% Daur ulang Semua produk kami terbuat dari 100% kertas daur ulang.  Dengan terus berinvestasi dalam teknologi terkini dalam pembuatan kertas, kami dapat menghasilkan kertas daur ulang dengan kualitas yang lebih tinggi. E. Struktur Organisasi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang dipimpin oleh seorang branch manager yang dibantu oleh 3 orang manajer dalam menjalankan fungsi manajemen perusahaan. Ketiga manajer ini dibantu oleh 4 orang kepala bagian yang mengkoordinasi bagianbagian di bawahnya yaitu 45 orang pelaksana. Struktur organisasi PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut ini: BRANCH MANAGER



Marketing service



Purchasing



Plant Operation Manager



Accounting & finance Personal & GA



Logistic



Productio n Chief



Maintena nce Chief



QC Analisis



Car Pool



Grup A



Mechanic



security



Grup B



Electric/Instru men



Housekeep ing



Grup C



Maintena nce



Grup D Environmen & Proda



7



Gambar 2.1. Sistem Manajemen PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang



BAB III PERMASALAHAN PERUSAHAAN A. Manajemen Sistem Management di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang terdiri dari  1 orang Brand Manager, 2 orang plant/chief, 4 kepala bagian  dan pelaksana. Struktur uang di gunakan oleh PT Papertech Indonesia adalah berdasarkan garis staff, Brand Manager selaku kekuasaan tertinggi dan dilegalisasikan dan di tangani oleh beberapa chief. Masing – masing chief memiliki tugas kewajiban tersendiri untuk menjalankan tugasnya dilegalisasikan ke plant manager. Plant manager selaku pemimpin dalam proses operasional. PT Papertech Indonesia Unit II Magelang memiliki karyawan sebanyak 92 orang yang dibagi dalam 3 shift dan 11 orang housekeeping dalam 1 shift yaitu pada shift 1. Berikut daftar staff di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang: 1.



Bracnh Manager, yaitu seorang manajer cabang eksekutif yang mengawasi divisi atau kantor bisnis besar atau organisasi, operasi lokal atau dengan fungsi tertentu.



2.



Marketing Service, yaitu staff yang bertugas memanajemen pesanan dan pengiriman barang produksi.



3.



Accounting and Finance Manager, staff yang bertugas untuk memanajemen financial dan melakukan perhitungan pendapatan setiap waktu.



4.



Personal dan GA atau legal, adalah staff yang bertugas memanajemen perijinan perusahaan dan semua yang berhubungan dengan karyawan (mulai dari perhitungan gaji, asuransi karyawan, sampai perijinan karyawan).



5.



Car pool, yaitu staff yang bekerja memanajemen segala bentuk urusan keluar perusahaan.



6.



Security, yaitu bertugas menjaga segala keamanan di perusahaan juga bertugas untuk memberikan izin keluar masuk kendaraan



7.



Production Chief, staff yang bertugas untuk mengatur dan mengontrol pekerjaan operator mesin dan bertanggung jawab terhadap target produksi



8.



Plant Operator Manager, bertugas memanajemen segala sesuatu perencanaan produksi sebelum diberikan kepada production chief.



8



9.



Mantenance Chief, bertugas memanajemen segala yang berhubungan dengan peralatan produksi (mesin, dll)



10. Quality Control, bertugas dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan kualitas hasil produksi (dari pengecekan sampai menentukan lolos dan tidaknya uji kualitas produk) 11. Puchasing, yaitu staff yang bertugas untuk memanajemen segala sesuatu pemesanan, pembelian, negosiasi harga, work permint, advent payment, IA/EA, dll Dari hasil kunjungan yang telah kami lakukan beberapa waktu lalu, masih ada beberapa masalah di dalam sistem manajemen/struktur organisasi itu sendiri. Berikut beberapa persoalan yang ada dalam sistem manajemen di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang: 1. Masih ada beberapa staff yang rangkap jabatan di perusahaan tersebut sehingga akan terjadi ketidakseimbangan dalam bekerja 2. Kurangnya pengawasan terhadap pekerja sehingga para pekerja bekerja kurang sesuai prosedur 3. Masih sering terjadi kesalahan pembagian tugas dari masng-masing staff, dll B. Sumber Daya Untuk



berlangsungnya



proses



produksi,



PT



Papertech



Indonesia



memanfaatkan sumber daya yang ada sesuai 7M, yaitu: 1. Man PT Papertech Indonesia Unit II Magelang mempekerjakan kurang lebih 90 karyawan. Dari jumlah tersebut, mayoritas sudah bekerja mulai dari awal perusahaan tersebut berdiri (sudah lebih senior) dan juga mayoritas pekerja berasal dari pribumi (Kabupaten Magelang) dan sekitarnya. 2. Money Untuk sumber daya financial, PT Papertech Indonesia Unit II Magelang tetap mengandalkan pendapatan perbulan untuk pembelian bahan baku dan juga peminjaman ke Bank untuk modal tambahan. 3. Material Bahan baku yang digunakan untuk produksi berbagai macam produk kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang yaitu: 9



a. Mix Bahan baku Mix adalah bahan baku berupa kertas yang memiliki serat pendek atau kertas jenisnya terdiri dari kertas-kertas bekas dan campuran antara lain buku, koran dan majalah. b. OCC (Out Cargeting Content) Bahan baku OCC adalah bahan baku berupa kertas yang memiliki serat panjang, antara lain kardus dan karton. c. Bahan Baku Tambahan Bahan baku tambahan dalam pembuatan kertas yaitu sejenis penguat berupa campuran tepung tapioka, alumunium sulfat, Rosin dan beberapa zat kimia lainnya. Bahan baku Mix dan OCC didapatkan dari pihak ataupun pengusaha (pengepul) segala jenis kertas bekas yang dijual ke perusahaan dengan harga yang sudah ditentukan per kilogramnya. 4.



Machine PT Papertech Indonesia Unit II Magelang menggunakan beberapa mesin yang sangat penting dalam proses produksi. Mesin yang digunakan antara lain: head box, wire, dryer, pope roll machine, press machine, chest machine, packing machine, dll.



5.



Minute



Berikut adalah jam kerja di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang: a.



Karyawan Shift



Karyawan Shift umumnya bekerja di pabrik (bagian produksi). Pembagian jam kerjanya disesuaikan dengan shift masing-masing. Karyawan shift bekerja selama 7 hari seminggu, yaitu senin sampai minggu. Karyawan pada bagian produksi ini terdapat 2 shift yang bekerja dan 2 shift libur, sesuai jadwal yang ditetapkan. Jam kerja karyawan shift yaitu: 



Shift I







Shift II : 15.00 – 23.00 WIB







Shift III : 23.00 – 07.00 WIB



: 07.00 – 15.00 WIB



10



b.



Karyawan non-Shift



Karyawan non-Shift adalah karyawan yang bekerja diluar bagian produksi, umumnya bekerja di kantor. Jam kerja karyawan non-shift yaitu pukul 08.00–16.00 WIB pada hari Senin sampai Jumat dan pukul 08.00–14.00 WIB pada hari Sabtu serta pukul 12.00-13.00 WIB untuk istirahat pada setiap harinya. C. Manajemen dan Proses Produksi Dalam proses produksi kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang dikelompokkan menjadi 2 kegiatan yaitu: 1.



Stock Preparation (Penyediaan Stok) Stock preparation (penyediaan stok) adalah proses perubahan bahan baku (kertas bekas) menjadi buburan menggunakan mesin Hydro pulper dan memiliki spesifikasi tertentu, misalnya nilai konsistensi diharapkan pada tahap awal ini mencapai 6-7%. Proses dimulai dengan pemilihan bahan baku utama berupa kertas dari jenis OCC atai MIX. Bahan baku yang digunakan sesuai dengan pesanan yang akan dibuat. Kemudian diproses di mesin Hydro pulper. Hydro pulper adalah suatu alat untuk mengolah bahan baku kertas bekas yang diolah menjadi buburan kertas. Dalam hydro pulper serat kertas diuraikan dengan menambahkan air, air yang digunakan pada tahap ini adalah White Water. Hydro pulper dilengkapi alat rotor knife (Impeller) dan dibagian bawah impeller terdapat penyaring yang dinamakan screen plate fungsinya untuk menyaring plastik, tali, kerikil dan bahan berat lainnya. Sebelum memasuki tahap percetakan, buburan kertas ditambah dengan zat-zat pendukung yaitu tapioka dan zat kimia.



2.



Paper Machine (Mesin Kertas) Paper Machine merupakan proses pencetakan buburan menjadi kertas dan pengeringan kertas. Di Paper Machine terdapat 3 perlakuan yang diberikan yaitu: Percetakan buburan menjadi kertas (Forming Section), Proses pengepresan kertas (Press Section) dan Proses pengeringan kertas (Dryer Section). Berikut ini adalah proses yang terjadi di Paper Machine. a.



Percetakan buburan menjadi kertas (Forming Section) 11



Dalam proses percetakan ini, buburan yang sudah tercampur bahan kimia selanjutnya didorong masuk ke head box oleh fan pump. Buburan yang masuk head box diolah atau diputar oleh alat yang bernama even roll, yang berfungsi supaya buburan tidak menggumpal antara satu serat dengan serat lainnya, buburan kertas selanjutnya dilewatkan diatas wire yang berbentuk karpet. Wire berfungsi untuk menyaring buburan dan menghilangkan air. Jika airnya terlalu keruh, maka dibutuhkan chemical prastaret untuk mengikatnya. Buburan yang keluar di wire ini dikontrol tingkat keseragaman atau ketebalannya oleh alat yang dinamakan slice. Selain tebal dan tipisnya dikontrol oleh slice buburan juga harus dianyam atau digerak-gerakkan supaya tidak menggumpal oleh alat yang dinamakan shaking. Shaking ini digerakkan oleh motor untuk menganyam serat-serat kertas. Untuk menghilangkan air, di wire ini juga dipasang vacum untuk menyedot air yang terdapat dalam kertas. Vacum ini berjumlah 9 dan 1 spare. Spare berfungsi jika salah satu vacum mengalami masalah, maka spare ini yang akan mengganti kerja semua vacum. Air vacum ini masuk bersama air di silo tank untuk selanjutnya di alirkan di white water. White water ini dapat dipergunakan kembali untuk proses di hydro pulper. Serat-serat kertas yang sudah dianyam mengalami pemotongan tingkat kelebaran dalam mesin couch roll. Diatas couch roll ada Lum Breakerroll (LBR) yang berfungsi Meratakan permukaan kertas, meningkatkan kekeringan lembaran sehingga mengurangi kemungkinan lembaran putus.. selanjutnya kertas megalami proses pengepresan kertas (Press Section) Pengepresan yang dilakukan ada 3 tahap yaitu: 1) First pressberupa double felted press Double felted press ini adalah kertas dilewatkan diantara long felt dan top felt yang melalui 2 roll yaitu top roll dan bottom roll. Didalam press pertama ini kertas mengalami tekanan ±30,2 kg/cm dengan target pengeringan sebesar 43%. 2) Second press berupa single felted press Single felted ini adalah kertas dilewatkan diatas satu felt yang dipres oleh top roll dan bottom. Di dalam pres kedua ini kertas dipres dengan tekanan±21 kg/cm dengan target pengeringan sebesar 33%. 3) Third press berupa single felted press



12



Di dalam pres ketiga ini karena diatas satu felt yang dilewatkan path 2 roll press, yaitu top roll dan bottom roll yang diberi tekanan path roll press, yaitu top roll dan bottom roll dan diberi tekanan kompresor ±21 kg/cm dengan target pengeringan sebesar 38%.Tujuan pengepresan ini adalah untuk mendapatkan permukaan kertas yang bagus sekaligus mengurangi kadar air. b.



Proses pengeringan kertas (Dryer section) Pada proses dryer section ini, kertas dipanaskan di atas steam drum dryer dan boiler. Proses yaitu saat kertas setelah melewati pengerasan kertas dikirim ke pengeringan melewati atas karpet penyangga atau kanvas. Kertas yang melewati steam drum dryer ini dimaksudkan untuk mengeringkan air dengan kadar air berkisar 6,5 %. Drum-drum pada dryer section ini berjumlah 30 drum dryer yang dibagi 3 stasiun. Setiap stasiun dibagi 10 drum dryer, diameter dryer depan 1200 x 1700 mm dengan suhu maksimum 158°C tekanan 0,5 MPa. Kertas setelah mengalami pemanasan ini kemudian mengalami pengepresan di calender. Calender adalah roll yang dipasang secara disusun. Fungsi calender selain untuk mengepress juga untuk mendapatkan permukaan kertas yang halus. Dan calender ini kertas kemudian digulung diatas pope reel. Kertas yang digulung di pope reel ini mempunyai diameter ±150 cm dengan lebar 120 cm. Penggulungan kertas ini dijaga supaya tidak terjadi kisut pada lembaran kertas.



D. Tata Cara Kerja Berikut adalah tugas dan kewajiban dari para pekerja yang ada di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang: 1. Branch Manager Branch manager mempunyai tugas – tugas sebagai berikut: a.



Menerapkan proyek yang sudah disetujui dari pusat sesuai dengan anggaran dan jadwal yang ditetapkan.



b.



Menganalisa dan meninjau hasil produksi.



c.



Mengkoordinasikan kebutuhan bahan baku sesuai kebutuhan produksi.



d.



Mengkoordinasikan materil yang diperlukan untuk kebutuhan mesin.



e.



Melakukan koordinasi dengan pusat mengenai pengiriman barang jadi.



f.



Menanggapi keluhan (complaint) dari pelanggan.



13



g.



Melakukan kunjungan ke pelanggan yang complaint terhadap barang yang dipesannya.



h.



Mengadakan pengarahan terhadap karyawan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing.



i.



Memimpin rapat mingguan dengan staff produksi.



j.



Melakukan rapat koordinasi dengan pusat setiap bulan.



k.



Menjawab semua komunikasi dengan pusat dan pelanggan melalui e-mail.



l.



Menangani Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).



m. Mengeluarkan pemberitahuan. n.



Melakukan evaluasi seluruh bagian untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan karyawan.



2. Marketing service Marketing service mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Mengkoordinasi secara rinci jadwal produksi sesuai kegiatan marketing.



b.



Menentukan dan membuat cara potong kertas untuk produksi.



c.



Mengkoordinasikan secara rinci jadwal termasuk koordinasi dengan angkutan.



d.



Membuat laporan harian untuk hasil produksi.



3.



Accounting and Finance Manager Accounting and finance manager mempunyai tugas sebagai berikut:



a.



Membuat laporan financial bulanan.



b.



Mengadakan cost analisis.



c.



Mengotrol pembayaran hutang perusahaan.



d.



Melakukan koordinasi dengan pusat mengenai hutang piutang perusahaan.



e.



Membuat project analisis untuk proyek baru yang akan dilakukan.



f.



Melakukan evaluasi terhadap bagian dibawahnya.



4.



Personal dan General Affair (GA) atau Legal Personal dan General Affair (GA) atau legal mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Membuat perhitungan gaji.



b.



Menyusun data karyawan untuk keperluan kesejahteraan karyawan.



c.



Mengkoordinasi seragam karyawan.



d.



Mengurus segala perijinan perusahaan.



e.



Mengurus pembayaran pajak.



f.



Mengatur jadwal kerja keamanan.



g.



Mengatur tugas karyawan harian. 14



h.



Bertanggungjawab terhadap Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).



5.



Car pool Car pool mempunyai tugas sebagai berikut:



6.



a.



Mengantar jemput tamu perusahaan.



b.



Mengambil barang-barang pembelian perusahaan.



c.



Memelihara kendaraan perusahaan.



d.



Mengirim dokumen sesuai dengan keperluan.



Security Security mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan, serta lingkungan sekitar perusahaan.



7.



b.



Melakukan penimbangan bahan baku dan barang jadi.



c.



Mengkoordinasi jumlah karyawan dengan jumlah pemesanan catering.



d.



Menerima tamu dan melakukan administrasi penerimaan tamu dan kontraktor.



Plant Operation Manager Plant Operation Manager mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Mengkoordinasi bagian di bawahnya.



b.



Merekomendasi hal–hal berkaitan dengan produksi kepada Branch Manager.



c.



Membantu kepala seksi dibagian produksi yang menyelesaikan masalah yang ada di bagian produksi.



8.



Production Chief Production Chief mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Mengatur dan mengontrol pekerjaan operator mesin.



b.



Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mesin.



c.



Melaporkan kepada Plant Manager/Branch Manager bila ada kerusakan mesin yang mengakibatkan macetnya mesin lebih dari 1 jam.



d. 9.



Bertanggung jawab terhadap tercapainya target produksi setiap hari.



Maintenance Chief Maintenance Chief terdiri dari 3 bagian yaitu mekanik, instruments, dan maintenance planner. Maintenance Chief mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Mencatat data kerusakan mesin dan memesan stok untuk perbaikan.



b.



Bertanggung jawab terhadap alat bantu untuk maintenance.



c.



Melakukan perbaikan mesin. 15



d.



Mengadakan pelumasan mesin.



10. Quality Control Analysis QC Analysis mempunyai tugas sebagai berikut: a.



Melakuakan analisis/tes physical property kertas.



b.



Melakukan tes kualitas bahan baku yang masuk.



c.



Mengajukan potongan/diskon sesuai dengan keadaan barang yang diterima.



d.



Mengadakan tes bahan baku kimia yang akan dicoba.



e.



Merekomendasikan alat penguji di laboratorium sesuai dengan kebutuhan.



11. Purchasing Tugas dan tanggung jawab purchasing sebagai berikut: a.



Memonitor Purchase Requisition (permintaan pembelian) dari departemen lain yang membutuhkan pembelian barang melalui System Analysis and Program Development (SAP) atau surat permintaan pemberian untuk pengorderan yang belum masuk SAP.



b.



Menentukan serta mengadakan negosiasi harga sampai kesepakatan harga yang ideal.



c.



Mengadakan pembelian di bagian atas barang yang diminta masing-masing departemen dengan memperhatikan beberapa hal yang sudah digariskan perusahaan.



d.



Membuat kontrak perjanjian tertulis dengan Vendor apabila diperlukan dan harus disetujui manager.



e.



Memperbaharui kesepakatan kembali dengan Vendor apabila ada perubahan harga, kualitas, dan lain-lain.



f.



Melihat serta memeriksa secara sampling atas barang yang datang.



g.



Menerima klaim dan warehouse (gudang barang) atau receiving (data barang), apabila barang yang masuk tidak sesuai dengan permintaan.



h.



Melakukan proses return kepada vendor terhadap barang yang diklaim oleh werehouse/receiving dengan persetujuan manager.



i.



Bekerjasama dengan manager dalam mengambil keputusan mengenai barang baru, Vendor baru ataupun harga yang baru.



j.



Bekerja sama dengan bagian receiving, werehouse, maupun finance mengenai kedatangan barang.



k.



Mengajukan sarana dan prasarana untuk melakukan tugasnya yang disetujui oleh manager maupun branch manager. 16



l.



Membuat dan menandatangani purchase order yang berkaitan dengan pengadaan barang di bagianya. Bertanggung jawab terhadap semua kelancaran proses administrasi atas barang



yang akan dibeli.



E. Manajemen Kualitas ISO 9001 sejak tahun 2001 PT Papertech Indonesia menerima sertifikasi untuk Manajemen Mutu ISO 9001 pada tahun 2001. Dalam prakteknya ini berarti menerapkan kontrol kualitas yang berkelanjutan dalam proses produksi kami, dari awal ketika bekerja dengan bahan baku hingga produk jadi.  Di PT Papertech Indonesia, kami menganggap quality control merupakan bagian yang sangat penting pada bisnis kami dan secara terusmenerus kami mencari cara baru untuk digunakan dalam meningkatkan produk kami. Adapun kualitas produk sudah ditentukan sesuai pesanan dari customer, tetapi sudah ada spesifikasi dan standar dari perusahaan sendiri. Berikut spesifikasi dan kualitas produk yang dihasilkan di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang: a. Core A Spesifikasi produk kertas jenis Core A, antara lain: Paper Grade



: Core A



Roll Diameter



: 120 cm



Roll width



: 121 cm



Core Diameter : 3 Inch Tabel 2.1. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core A



Chemical Consumtion



Item



Standard



Remark



Al. Sulfat



2%



MC



Rosin



0%



PS INLET



Tapioca starch



4%



PS OUTLET



RETENTION AID



0.03%



PS INLET



PRESTAFIX



1%



on Tapioca



WATER GALASS



0%



on Tapioca



INOFLOCK



0.06%



On Tapioca



17



Basic WT



350 Gsm



Caliper



500 Micron



Ply Bond



300 Ft. Lb



Moisture



7%



Bursting



1.6 Kpa / gsm



Cobb 60 Sec.



300 Gr/M2



Specification Data



Bulk 1.4 Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang b.



Core B Spesifikasi produk kertas jenis Core B, antara lain: Paper Grade



: Core B



Roll Diameter



: 120 cm



Roll width



: 7 cm



Core Diameter : 3 Inch



Tabel 2.2. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Core B



Chemical Consumtion



Specification Data



Item



Standard



Remark



Al. Sulfat



2%



FLOW BOX



Rosin



2%



PS INLET



Tapioca starch



4%



PS OUTLET



RETENTION AID



500 ppm



PS INLET



PRESTAFIX



1%



on Tapioca



WATER GALASS



0%



on Tapioca



INOFLOCK



500 ppm



On Tapioca



Trifix O



1.60%



on Tapioca



Basic WT



400 Gsm



Caliper



560 Micron



Ply Bond



225 Ft. Lb



Moisture



7%



Bursting



1.6 Kpa / gsm



Cobb 60 Sec.



200 Gr/M2



Bulk 1.4 Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang c.



Cone Board 18



Spesifikasi produk kertas jenis Cone Borad, antara lain: Paper Grade



: Cone Board



Roll Diameter



: 145 cm



Roll width



: 67 + 67 cm



Core Diameter : 4 Inch Tabel 2.3. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Cone Borad



Chemical Consumtion



Item



Standard



Remark



Al. Sulfat



2%



MC



Rosin



0%



PS INLET



Tapioca starch



3.50%



PS OUTLET



RETENTION AID



0.03%



PS OUTLET



PRESTAFIX



1%



on Tapioca



WATER GALASS



4.00%



on Tapioca



INOFLOCK



0.06%



PS OUTLET



Trifix O



1.60%



on Tapioca



Basic WT



325 Gsm



Caliper



455 Micron



Ply Bond



180 Ft. Lb



Moisture



7%



Bursting



1.6 Kpa / gsm



Cobb 30 Sec.



75 Gr/M2



Specification Data



max 150



Bulk 1.4 Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang d.



Chip Board Spesifikasi produk kertas jenis Chip Board, antara lain: Paper Grade



: Chip Board



Roll Diameter



: 120 cm



Roll width



: 110 cm



Core Diameter : 3 Inch Tabel 2.4. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Chip Board



Chemical Consumtion



Item



Standard



Remark



Al. Sulfat



2%



MC



Rosin



2%



PS INLET



Tapioca starch



3.5%



PS OUTLET



19



RETENTION AID



500 ppm



PS OUTLET



PRESTAFIX



1%



on Tapioca



WATER GALASS



0%



on Tapioca



INOFLOCK



0.06%



On Tapioca



Trifix O



1.60%



on Tapioca



Basic WT



500 Gsm



Caliper



700 Micron



Ply Bond



130 Ft. Lb



Moisture



7%



Bursting



1.6 Kpa / gsm



Cobb 60 Sec.



200 Gr/M2



Specification Data



Bulk 1.4 Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang



e.



Super Chip Board Spesifikasi produk kertas jenis Super Chip Board, antara lain: Paper Grade



: Super Chip Board



Roll Diameter



: 100 cm



Roll width



: 7.5 cm



Core Diameter : 3 Inch Tabel 2.5. Spesifikasi Produk Kertas Jenis Super Chip Board



Chemical Consumtion



Specification Data



Item



Standard



Remark



Al. Sulfat



2%



Flow Box



Rosin



2%



PS INLET



Tapioca starch



4%



PS OUTLET



RETENTION AID



0.03%



PS INLET



PRESTAFIX WATER GALASS



1%



on Tapioca



0.00%



on Tapioca



INOFLOCK



0.06%



0n Tapioca



Trifix O



1.60%



on Tapioca



Basic WT



240 Gsm



Caliper



335 Micron



Ply Bond



170 Ft. Lb



Moisture



7% 20



Bursting



1.6 Kpa / gsm



Cobb 60 Sec.



250 Gr/M2



Bulk



1.4



Sumber: PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang



F. Manajemen Sistem Informasi PT Papertech Indonesia Unit II Magelang kurang mengembangkan informasi yang ada, itu dikarenakan perusahaan memproduksi barang sesuai pesanan dari customer (jumlah dan spesifikasi produk). Dengan kata lain, PT Papertech Indonesia Unit II Magelang termasuk perusahaan yang mengambil strategi “make to order” atau tidak membuat produk dengan jumlah banyak untuk dijadikan stok G. Manajemen Lingkungan dan Energi Papertech memiliki sertifikasi pengelolaan lingkungan untuk iso-14001 sejak 2003. Berkomitmen untuk melindungi lingkungan dalam memenuhi kebutuhan para pelanggan. PT Papertech ndonesia mengikuti rekomendasi yang ditetapkan oleh sertifikasi PEFC dan FSC dalam rangka memastikan kualitas produk di semua tahapan produksi dari perusahaan. Perusahaan juga mengikuti standar lingkungan yang ketat untuk dapat menggunakan kembali (mendaur ulang) air di pabrik-pabrik. PT Papertech Indonesia Unit II Magelang memiliki fasilitas sendiri untuk menghasilkan listrik dan sebagian besar pasokan airnya digunakan kembali.  Industri kertas adalah konsumen utama energi, banyak energi listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan sebuah mesin kertas. Dengan menggunakan cogeneration di pabrik, PT Papertech Indonesia dapat menyediakan kebutuhan energi sendiri, dengan dampak minimal pada lingkungan. PT Papertech Indonesia memiliki Manajemen Energi Sertifikasi ISO-50001 sejak 2015. Meskipun sudah memiliki beberapa setifikat dan standar untuk lingkungan hidup dari ISO, bukan berarti sudah 100% bebas dari dampak polusi maupun limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan: 1. Kebisingan yang setiap hari ditimbulkan oleh suara mesin pembakaran maupun mesin produksi. 21



2. Polusi udara yang berasal dari pabrik dan kendaraan yang berlalu lalang keluar masuk pabrik. 3. Polusi udara dari bau yang ditimbulkan dari kertas (bahan baku) yang dihancurkan, dll.



BAB IV PEMBAHASAN A. Perbandingan Teori Manajemen Industri Dengan Kondisi Sebenarnya Dari hasil kunjungan yang sudah kami dapatkan, banyak sekali teori dari mata kuliah “Manajemen Industri” yang sudah sesuai dengan kondisi di industri yang sebenarnya. Tetapi ada beberapa kondisi atau hal yang masih menyimpang dari teori mata kuliah “Manajemen Industri”. Banyak factor yang menyebabkan ketidaksesuaian teori dengan kondisi yang sebenarnya, misal: human error, ketidaktahuan tentang manajemen industri, tidak adanya syarat pekerja yang sudah berkompeten/bersertifikasi, dan lain-lain. Di era revolusi industri 4.0 ini, sudah seharusnya para pekerja (SDM) memiliki kompeten dalam bidangnya masing-masing yang dikuatkan lagi dengan sertifikasi kompetensi yang ada. Dalam teori “Manajemen Industri” yang bersumber dari buku “Modul Kuliah Manajemen Industri” yang ditulis oleh Muhammad Ali, M.T menjelaskan bahwa PT Papertech Indonesia Unit II Magelang ini termasuk perusahaan yang menganut strategi “Make to Order”, yaitu strategi respon kepada konsumen yang membuat barang produksi sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh konsumen (customer). B. Usulan Perbaikan Dari semua permasalahan yang ada, tentu kami sebagai mahasiswa ingin memberikan beberapa usulan untuk memperbaiki ataupun mengurangi permasalahanpermasalahan yang adaa di PT Papertech Indonesia Unit II Magelang. Berikut usulan/saran dari kami, antara lain:



22



1. Menata ulang struktur organisasi yang ada di perusahaan dan pembagian job yang jelas agar tidak ada lagi staff/pekerja yang rangkap jabatan agar mudah dalam memanajemen perushaan tersebut. 2. Mereorganisasi pekerja-pekerja yang sudah kurang produktif (sudah berumur) dan digantikan pekerja yang lebih muda dan mempunyai kompeten di bidangnya. 3. Melakukan penggantian atau perbaikan (overhaul) mesin-mesin produksi secara rutin agar bisa lebih maksimal kapasitas kerjanya. 4. Memanajemen kebersihan yang ada di dalam tempat produksi, misalnya melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk membersihkan area produksi. 5. Memanajemen limbah yang berasal dari proses produksi ataupun bahan baku, agar tidak mencemari lingkungan sekitar. 6. Meningkatkan



hubungan/relasi



dengan



masyarakat



sekitar,



agar



perusahaan tetap didukung dan dipandang baik oleh masyarakat sekitar. Hal ini sering juga disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility). 7. dan lain-lain



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah kami melakukan Kerja Praktik Lapangan di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:



1. PT Papertech Indonesia Unit II Magelang berfokus pada pengembangan secara terus-menerus dan berinvestasi besar baik dalam aspek manusia maupun dalam aspek bisnis, berupa kualitas produk, standar keselamatan dan perlindungan lingkungan. 2. PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang adalah perusahaan manufaktur kertas daur ulang (recycled paper) dan merupakan perusahaan cabang dari PT. Papertech Indonesia yang terletak di Subang, Jawa Barat, serta pusat internasionalnya berada



23



di Spanyol. Nama sahamnya (holding company) yaitu  Conitex Sonoco Holding BV yang beralamat di  Martinus Nishofflaan 2 Nederland. 3. Proses produksi kertas di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang dikelompokkan menjadi 2 bagian besar proses produksi yaitu: a. Stock preparation (penyediaan stok), yaitu proses perubahan bahan baku (kertas bekas) menjadi buburan. b. Paper Machine, yaitu proses pencetakan buburan menjadi kertas dan pengeringan kertas. Di Paper Machine terdapat 3 perlakuan yang diberikan yaitu: Percetakan buburan menjadi kertas (Forming Section), Proses pengepresan kertas (Press Section) dan Proses pengeringan kertas (Dryer Section). B. Saran Secara garis besar, PT Papertech Indonesia Unit II Magelang ini sudah termasuk perusahaan yang menerapkan standar yang ada. Tetapi ada beberapa yang perlu ditingkatkan, seperti: 1.



Melaksanakan dan meningkatkan program K3 yang sudah ada sehingga dapat menurunkan kejadian kecelakaan kerja yang akhirnya menuju zero accident.



2.



Perlu dilakukan penambahan persediaan APD serta kualitas dari APD perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap resiko bahaya di PT. Papertech Indonesia Unit II Magelang.



24



DAFTAR PUSTAKA 1. http://papertech.com



2. Ali, Muhammad., 2011, Modul Kuliah Manajemen Industri, Jursan Pendidikan Teknik Elektro, Universitas Negeri Yogyakarta 3. Puput Gunawan, Edwin., 2017, Laporan Kerja Praktik, UM Magelang, PT Papertech Indonesia Unit II Magelang



LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Observasi dari Perusahaan 2. Foto di Perusahaan 3. Foto-foto kegiatan Perusahaan 4. Data-data yang dianggap perlu



25



26



27