Laporan Observasi Kurikulum Merdeka Belajar MAN 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI DARI KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR MAN 2 MAKASSAR Jl. A. P. Pettarani No.1 Makassar Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks Dosen Pembimbing : Dr. Abdul Haliq, S.Pd., M.Pd.



Disusun oleh :



Kelompok 4 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Adnan Uli Ayu Sudarni Hasnawati Dwi Yuningsih Ratna Sari Andi Rupiani Astika



/210501501073 /210501502069 /210501502081 /210501501067 /210501500034 /210501502079



UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2022



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI....................................................................................................................2 BAB I................................................................................................................................3 PENDAHULUAN............................................................................................................3 A. LATAR BELAKANG................................................................................................3 B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4 C. TUJUAN......................................................................................................................4 D. METODE PENELITIAN...........................................................................................5 E. WAKTU WAWANCARA DAN OBSERVASI........................................................5 PEMBAHASAN..............................................................................................................6 A. IDENTITAS SEKOLAH..........................................................................................6 B. VISI DAN MISI SEKOLAH....................................................................................6 C.SEJARAH KURIKULUM..........................................................................................6 D. KURIKULUM YANG BERLAKU DI SEKOLAH...............................................11 E. KURIKULUM 13 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.........................12 F. PERANGKAT KURIKULUM 13 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR .............................................................................................................................14 G. BENTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM........................................................14 H. FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM 13 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR................14 BAB III.............................................................................................................................19 PENUTUP........................................................................................................................19 A. KESIMPULAN.........................................................................................................19 B. KRITIK DAN SARAN............................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20 LAMPIRAN..............................................................................................................21



2



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan ialah salah satu upaya yang mampu dilakukan oleh manusia untuk menerima pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan menjadi jawaban atas kewajiban yang di perintahkan pada manusia. Terlaksananya tugas serta fungsi manusia tersebut sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahun serta pengalaman yang dia peroleh. Upaya yang dilakukan buat menerima ilmu pengetahuan ialah menggunakan cara bersungguh-benar-benar membaca, mengkaji serta mempraktekan pada kehidupan sehari-hari. agar tujuan tadi tercapai, maka menjadi langkah awal pada aktivitas pendidikan ialah menyiapkan perangkat yang dibutuhkan pada proses pendidikan, yang salah satunya ialah kurikulum. Desain kurikulum yang dirumuskan idealnya bisa merespon banyak sekali tuntutan serta kebutuhan baik peserta didik juga masyarakat sebagai pengguna kurikulum. kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, namun meliputi seluruh pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami peserta didik serta mempengaruhi perkembangan pribadinya yang diperoleh bukan dilingkungansekolah saja tapi lingkungan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian kurikulum itu tidak dibatasi pada aktivitas didalam kelas saja, namun meliputi juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di luar kegiatan pembelajaran Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini, tentu banyak hal yang menyebabkan terjadinya perubahan pada segala aspek kehidupan. salah satu aspek yang mendorong terjadinya suatu perubahan pada pengeloaan pendidakan ialah pengembangan kurikulum. Kedududkan kurikulum dalam proses pendidikan mempunyai perananyang sangat strategis selain buat mengembangakan siswa ke arah perkembangan yang optimal baik jasmani maupun ruhani juga kurikulum menjadi tolak ukur pada malihat kemajuan pendidikan suatu bangsa. Perubahan kurikulum semestinya didasarkan atas hasil penilaian yang dilakukan oleh para akhli dengan melihat kondisi riil yang terjadi, baik saat ini maupun yang akan tiba. Perubahan Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan. Proses perubahan kurikulum terjadi atas dasar kebutuhan serta tuntutan baik rakyat menjadi pengguna lulusan juga sekolah menjadi institusi yang melahirkan prodak lulusan. Perubahan Kurikulum tidak ada tujuan lain selain untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang terdapat pada sekolah. oleh sebab itu, perubahan kurikulum menjadi suatu keharusan pada institusi pendidikan dalam upaya mencari jalan keluar dari bebabagai kesulitan menuju pendidikan yang berkualitas, guna melahirkan lulusan yang inovatif, kreatif, kritis dan mempunyai karakter kepribadian yang bertanggung jawab. Berangkat dari kurikulum yang baik inilah diperlukan bisa dikembangkan sehingga bisa membentuk masa depan anak bangsa yang cerah yang berimplikasi pada kemajuan bangsa serta negara. Setiap kurikulum yang yg dirancang serta di implementasikan, mempunyai beberapa perbedaan sistem. perbedaan sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan juga kekurangan dari kurikulum itu sendiri. menurut para akhli pendidikan, kurikulum bisa ditinjau asal 4 aspek dimensi, ialah kurikulum itu bukanlah sesuatu yang tunggal, tapi merupakan sesuatu yang majemuk, artinya ketika mengartikan kurikulum tersebut mampu dipandang dari berbagai dimensi. Keempat dimensi kurikulum tadi ialah : (1) kurikulum menjadi suatu inspirasi, (dua) kurikulum menjadi suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum menjadi suatu pandangan baru, (3) kurikulum menjadi suatu aktivitas yang seringkali pula disebut menggunakan istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum,(4) Kurikulurn sebagai suatu hasil yang artinya konsekuensi berasal kurikulum menjadi suatu kegiatan. 3



B. RUMUSAN MASALAH Berikut ini merupakan rumusan masalah yang dijadikan sebagai titik fokus penelitian kami mengenai kurikulum di sekolah terkhusus pada MAN 2 Makassar, yaitu: 1. Apakah jenis kurikulum yang diterapkan di sekolah MAN 2 Makassar? 2. Apa saja perangkat kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 13 yang digunakan oleh tenaga pendidik di MAN 2 Makassar? 3. Bagaimana bentuk implementasi kurikulum belajar yang ada di MAN 2 Makassar? 4. Apa aspek perbedaan yang terdapat pada kurikulum 13 dan kurikulum merdeka belajar? B. TUJUAN Adapun tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang perkembangan kurikulum khususnya yang ada di sekolah SMAN 8 Makassar, yaitu: 1. Memaparkan hasil penelitian tentang kurikulum yang diterapkan di sekolah MAN 2 Makassar. 2. Untuk mengetahui jenis perangkat kurikulum merdeka belajar dan kurikulum 13 yang digunakan oleh tenaga pendidik di MAN 2 Makassar 3. Memaparkan bentuk implementasi kuruikulum merdeka belajar yang ada di MAN 2 Makassar. 4. Untuk mengetahui aspek yang menjadi perbedaan antara kurikulum 13 dan kurikulum merdeka belajar.



C. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode observasi dan wawancara. Informasi didapatkan melalui observasi yakni berupa aktivitas melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran kelas X MAN 2 Makassar. Selanjutnya rekaman percakapan merupakan hasil wawancara terhadap narasumber yang kemudian disusun menjadi kumpulan informasi melalui tanya jawab lisan. D. WAKTU WAWANCARA DAN OBSERVASI Wawancara di MAN 2 Makassar ini dilakukan pada:



4



Hari, tanggal Waktu Tempat Alamat Narasumber



: Kamis, 20 Oktober 2022 : 08:30 WITA : Ruang kelas Man 2 Makassar : Jl. A. P. Pettarani No. 1 : Hasna, S.Pd., M.Pd.



5



BAB II PEMBAHASAN



A. IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah



: MAN 2 Makassar



2. Alamat Sekolah



: Jl. A. P. Pettarani NO.1 Makassar



3. Kelurahan



: Gunung Sari



4. Kecamatan



: Rappocini



5. Kode Pos



: 90221



6. Kota



: Makassar



7. Provinsi



: Sulawesi Selatan



8. Telepon



: 0411 - 873790



9. Faxsimile



:-



10. Email



: [email protected]



11. Website



: www.man2modelmakassar.sch.id



B. VISI DAN MISI SEKOLAH VISI Terbentuknya Pribadi Muslim yang Berakhlakul Karimah, Unggul, dan Kompetitif. MISI 1. Menyelenggarakan pembelajaran aktif, kreatif, effektif dan menarik (PAKEM) serta berkarakter untuk menumbuhkan kembangkan kemampuan secara optimal. 2. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan budaya belajar yang tinggi kepada peserta didik untuk bersaing di tingkakt sekolah, lokal, nasional dan internasional. 3. Mengoptimalkan kegiatan ekstra kulikuler dan pengembangan diri sehingga siswa dapat berkembang sesuai dengan minat bakatnya. 4. Menumbuhkembangkan perilaku terpuji dan praktik nyata. 5. Mewujudkan madrasah yang berwawasan lingkungan (Green school) C. SEJARAH KURIKULUM Istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir dan curere, yang berarti jarak yang harus ditempuh. Istilah ini awalnya digunakan dalam dunia olahraga untuk menyebut tempat para pelari berpacu dari garis start hingga garis finis. Dalam perkembangan selanjutnya, konsep kurikulum telah menjadi bagian integral dari dunia pendidikan dan erat kaitannya dengan upaya yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan dan mempersiapkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam perjalanannya, silabus, termasuk silabus mata pelajaran sejarah, berkembang dari masa ke masa. Perkembangan kurikulum senantiasa berlandaskan filosofis, berpijak pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta berorientasi pada pengembangan kompetensi. 6



Kurikulum di seluruh dunia pada dasarnya memiliki kesamaan. Dengan kata lain, kurikulum sebagai cetak biru atau rancangan proses pembelajaran. Desain berupa rangkaian rencana yang digunakan untuk membangun dan meningkatkan potensi siswa, tetapi setiap negara memiliki filosofi dan keyakinan, konteks dan kondisi yang berbeda, sehingga kurikulum setiap negara akan berbeda seiring perkembangannya. Perubahan kurikulum yang dilakukan di Indonesia merupakan desain pembelajaran yang menempati posisi yang sangat strategis dalam seluruh kegiatan pembelajaran yang menentukan proses dan hasil pendidikan yang dilaksanakan. Pada zaman Belanda, pendidikan dan pelaksanaan kurikulum sekolah dibentuk oleh misi kolonial. Tujuan pendidikan pada saat itu adalah untuk mengembangkan sumber daya manusia untuk mendukung misi kolonial, mirip dengan kurikulum zaman Jepang. Setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945, pendidikan di tanah air terus berkembang. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini menjadi bentukpengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan yang mencangkup kompetensi perilaku, pengetahuan, serta keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan pada pasal 1 ayat 29 Undang-Undang No. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum ialah pengaturan tentang tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan menjadi panduan penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan eksklusif. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, bisa lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, serta mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka proleh atau mereka ketahui setelah mendapatkan bahan ajar. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran pada penataan serta penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, serta budaya. Melalui pendekatan itu diperlukan peserta didik kita mempunyai kompetensi perilaku, keterampilan, dan pengetahuan, serta jauh lebih baik. Merekan akan lebih kreatif, inovatif, serta lebih produktif, sebagai akibatnya mereka nantinya mampu sukses dalam menghadapi berbagai masalah serta tantangan pada zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik. Kurikulum Merdeka Belajar Semua ini tak lepas dari kenyataan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih belum sebaik kelihatannya. Semua masalah klasik, terutama masalah kekurangan tenaga kerja, adalah masalah tahunan yang tidak dapat diselesaikan, bahkan ketika PSBB dan PPKM berlangsung. Situasi ini juga mengungkapkan fakta bahwa ada kesenjangan yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Ada sekolah dengan staf yang sangat lengkap dan infrastruktur yang memadai, tetapi ada juga banyak sekolah yang tidak tahu harus berbuat apa. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Setelah memercayakan semuanya, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi akhirnya angkat tangan untuk melakukan perubahan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pelaksanaan program yang sebenarnya yaitu Merdeka Belajar. Semua ini diharapkan dapat mengarah pada peningkatan kualitas manusia Indonesia yang berbakat dan inovatif. Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis pembelajaran yang telah lama kita hadapi dan diperparah oleh pandemi. Krisis ini ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa, bahkan pada hal-hal dasar seperti literasi membaca.



7



D. KURIKULUM YANG BERLAKU DI SEKOLAH Kurikulum merupakan suatu sistem serta seperangkat pengaturan tentang bahan pengajaran yang kelak akan dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar. Pada umumnya pembelajaran kurikulum 13 hanya terfokus pada tatap muka (Intrakurikuler), sedangkan pembelajaran pada kurikulum merdeka belajar menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Adapun kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran kelas X MAN 2 Makassar yakni kurikulum merdeka belajar. Dari hasil wawancara yang dilakukan, Hasna, S.Pd., M.Pd. menyatakan bahwa kurikulum merdeka belajar di MAN 2 baru diterapkan pada semester sekarang ini pada kelas X. Meskipun kurikulum merdeka belajar di MAN 2 Makassar masih pada tahap penyesuaian, tapi tenaga pendidik menjalankan aspek kurikum merdeka belajar dengan baik, terbukti dengan dibentukknya kelas riset serta hasil penemuan kecil-kecilan oleh para siswa. Kurikulum merdeka belajar memang merupakan pedoman baru pada proses pembelajaran di sekolah, tak heran beberapa sekolah masih harus beradaptasi. Sama halnya dengan MAN 2 Makassar kurikulum merdeka belajar baru diterapkan pada kelas X saja. E. PERANGKAT KURIKULUM 13 DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR 1. Perangkat Kurikulum 13 a. Rancangan Proses Pembelajaran Kelas X MAN 2 Makassar (RPP) Berikut bentuk RPP kurikulum 2013 tahun pelajaran 2022/2023 yang disusun oleh Hasna, S.Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia MAN 2 Makassar kelas X.



Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Kompetensi Dasar



Materi Pokok Alokasi Waktu



Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Makassar Bahasa Indonesia (Wajib) X/ Ganjil 3.1 Mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis 4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis Teks Laporan Hasil Observasi 4 JP 8



TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis serta terampil menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan interpretasi baik secara lisan maupun tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan komunikatif selama proses pembelajaran. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menyapa peserta didik dengan ucapan salam. 2. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa bersama sebelum mengawali kegiatan pembelajaran. 3. Guru menginformasikan cara belajar di MA. 4. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran yang sebelumnya. 5. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 6. Peserta didik merespons secara aktif informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari termasuk metode dan media, langkah pembelajaran, dan penilaian pembelajara kegiatan ini. 7. Peserta didik menikmati tayangan video atau teks yang berisi hasil observasi dan menjawab pertanyaan terkait dengan hal-hal yang berhubungan dengan isi ciri, fungsi teks, dan gagasan utama setiap paragraf teks laporan hasil observasi. 8. Peserta didik mengidentifiksi dan merumuskan permasalahan dari bahan bacaan teks laporan hasil observasi. 9. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok mengumpulkan data inforamsi dan mencatat litertur mengenai jenis, isi, ciri, fungsi teks, dan gagasan utama setiap paragraf teks laporan hasil observasi. 10. Peserta didik mengelolah hasil data yang dihasilkan dari kegiatan pengumpulan data. 11. Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya dan ditanggapi oleh kelompok. 12. Peserta didik menarik kesimpulan (ciri, fungsi, dan isi teks laporan hasil observasi). 13. Guru bersama peserta didik dan menyimpulkan ciri, fungsi, isi teks hasil laporan observasi. Kegiatan Penutup 14. Peserta didik menyimpulkan materi yamg telah dipelajari.



15. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran dengan memberikan pertanyaan. 16. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang aktif dan memberikan motifasi untuk yang lainnya. 17. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik untuk tetap semangat dan mengikuti pembelajaran. 18. Guru mengajak peserta didik berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. 19. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN



9



1. Pengetahuan: Tes tertulis bentuk uraian tentang mengidentifikasi teks laporan hasil



observasi 2. Keterampilan: Produk hasil menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi 3. Sikap: Sikap rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif dalam pembelajaran dan menyelesaikan tugas 4. Remedial: Dilakukan sebanyak dua kali dan apabila setelah dua kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis 5. Pengayaan: Peserta didik yang mencapai nilai >KKM diberikan pengetahuan tambahan dalam cakupan KD atau menjadi tutor bagi peserta didik yang belum mencapai KKM b. Silabus Pembelajaran kelas X Man 2 Makassar Bahasa Indonesia Wajib Satuan Pendidikan : MAN 2 Kota Makassar Kelas : X (Sepuluh) Kompetensi Inti : KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar 3.1 Mengidenti fikasi laporan hasil observasi yang dipresentas ikan dengan lisan dan tulis



Materi Pokok Isi pokok laporan hasil observasi: 1. pernyataan umum; 2. hal yang dilaporkan; 3. deskripsi bagian; 4. deskripsi manfaat; dan 5. maksud isi teks (tersirat dan tersurat).



Kegiatan Pembelajaran 1. Menentukan isi pokok, hal-hal yang dilaporkan, dan ciri kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi. 2. Menafsirkan teks laporan hasil observasi berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi teks laporan hasil observasi. 3. Mempresentasikan dan menanggapi teks laporan hasil observasi



4.1 10



Kompetensi Materi Pokok Dasar Menginterp retasi isi teks laporan hasil observasi berdasarka n interpretasi baik secara lisan maupun tulis 3.2 Isi pokok teks laporan hasil observasi: Menganalis 1. pernyataan is isi dan umum; aspek 2. deskripsi kebahasaan bagian; dari 3. deskripsi minimal manfaat; dan dua teks 4. kebahasaan laporan (kalimat hasil definisi, kata observasi sifat). 4.2 Mengkonst ruksi-kan teks laporan dengan memerhati kan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis 3.3 Isi teks eksposisi: 1. pernyataan Mengidenti tesis; fikasi 2. argumen; (permasala 3. pernyataan han, ulang; dan argumentas 4. kebahasaan. i,



Kegiatan Pembelajaran



1. Mengidentifikasi isi,struktur, dan ciri kebahasaan. 2. isi, ciri kebahasaandalam teks laporan hasil observasi. 3. Menyusun kembali teks laporan hasil observasi yang dibaca dengan memerhatikanisi, struktur, danciri kebahasaan. 4. Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisiteks laporan hasil observasi yang telah disusun.



1. Menggalistruktur, isi,(permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), dan kebahasaan dalam teks eksposisi yang didengar danatau dibaca. 2. Menyusun teks eksposisi dengan memerhatikan struktur, isi, permasalahan, argumentasi, 11



Kompetensi Dasar pengetahua n, dan rekomenda si) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca 4.3



Materi Pokok



Komentar terhadap: 1. Kekurangan dan kelebihan dilihat dari isi (kejelasan tesis dan kekuatan argumenuntuk mendukung tesis).



Kegiatan Pembelajaran pengetahuan, rekomendasi, dan kebahasaan. 3. Mempresentasikan,me-ngomentari, dan merevisi teks eksposisi yang telah disusun.



Mengemba ngkan isi (permasala han, argumen, pengetahua n, dan rekomenda si) teks eksposisi secara lisan dan/tulis 3.4



Struktur teks eksposisi: Menganalis 1. pernyataan is struktur tesis (pendapat dan tentang suatu kebahasaan permasalahan) teks ; eksposisi 2. argumen (data, fakta, 4.4 danpendapat untuk Mengonstr menguatkan uksikan tesis); dan teks 3. pernyataan eksposisi ulang.* dengan memerhati Kebahasaan: kan isi 1. kalimat (permasala nominal dan han, kalimat verbal argumen, (aktif transitif pengetahua dan aktif n, dan intransitif) rekomenda si), struktur Pola penalaran:



1. Menggali strukturdan aspek kebahasaan dalamteks eksposisi yang dibaca. 2. Menyusun kembali teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur, dan kebahasaan. 3. Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi teks eksposisi yang telah disusun.



12



Kompetensi Dasar dan kebahasaan 3.5



4.5



3.6



4.6



3.7



Materi Pokok



1. deduksi dan 2. induksi Isi teks anekdot: 1. peristiwa/ Mengevalu sosok yang asi teks berkaitan anekdot dengan dari aspek kepentingan makna publik, tersirat Unsur anekdot: 1. peritiwa/tokoh yang perlu dikritisi, Mengonstr sindiran, uksi makna humor, dan tersirat penyebab dalam kelucuan. sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis Isi anekdot 1. Peristiwa/ Menganalis sosok yang is struktur berkaitan dan dengan kebahasaan kepentingan teks publik. anekdot. 2. Sindiran 3. Unsur humor. 4. Kata dan Frasa idiomatis Menciptak an kembali teks anekdot dengan memerhati kan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis 1. Karakeristik hikayat. 



Kegiatan Pembelajaran



1. Menilai isi dan aspek makna tersirat dalam teks anekdot 2. Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan makna tersirat dalam teks anekdot yang dibaca 3. Mempresentasikan, mengomentari,dan merevisi teks anekdot yang telah disusun.



1. Mengidentifikasi struktur(bagian-bagian teks) anekdot dan kebahasaan . 2. Menyusun kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan. 3. Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi teks anekdot yang telah disusun.



1. Mendata pokok-pokok isi, karakteristik, dan nilai-nilai dalam hikayat. 13



Kompetensi Dasar Mengidenti fikasi nilainilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulis 4.7



Materi Pokok 2. Isi hikayat. 3. Nilai-nilai dalam hikayat (moral, sosial, agama, budaya, dan penddikan).



Kegiatan Pembelajaran 2. Menyusunteks eksposisi berdasarkan pokok-pokok isi, dan nilai-nilai dalam hikayat. 3. Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi,teks eksposisi yang telah disusun



Menceritak an kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca 3.8 Membandi ngkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen



1. Nilai-nilai dalam cerpen dan hikayat. 2. Gaya bahasa. 3. Kata arkais (kuno).



1. Menjelaskan persamaan dan perbedaan isi dannilai-nilai dalam cerpen dan cerita rakyat. 2. Menyusun kembali isi cerita rakyat ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai. 3. Mempresesntasikan, menanggapi, dan merevisiteks cerpen yang disusun.



4.8 Mengemba ngkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhati kan isi dan nilai-nilai. 3.9



2. Ikhtisar



Laporan Hasil Membaca Buku 14



Kompetensi Dasar



Materi Pokok



Mengidenti fikasi butirbutir penting dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel yang dibaca.gka n nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen 4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca 3.10 Isi teks negosiasi: 1. permasalahan; Mengevalu 2. pengajuan; asi 3. penawaran; pengajuan, 4. persetujuan/ penawaran kesepakatan dan yang tercapai. persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis. 4.10



Kegiatan Pembelajaran 1. Melaporkan isi buku yang dibaca dalam bentuk ikhtisar. 2. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisiikhtisaryang dilaporkan.



1. Menilai masalah, bagaimana cara menyampaikan pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam bernegosiasi. 2. Mengungkapkan cara pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam bernegosiasi. 3. Memberikan tanggapan hasil kerja teman atau kelompok lain secara lisan (kekurangan dan kelebihan dilihat dari kejelasan isi, kelengkapan data, EYD, dan penggunaan kalimat).



Menyampa 15



Kompetensi Materi Pokok Dasar ikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis 3.11 Struktur teks negosiasi: Menganalis 1. orientasi dan is isi, 2. permasalahan( struktur pengajuan, (orientasi, penawaran, pengajuan, dan penawaran, persetujuan). persetujuan , penutup) Kebahasaan dan 1. pasangan kebahasaan tuturan dalam teks teks negosisi negosiasi dan 2. bahasa yang 4.11 santun. Mengkonst ruksikan teks negosiasi dengan memerhati kan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan , penutup) dan kebahasaan 3.12 De Debat 1. esensi debat; Menghubu mosi (permasalahan ngkan yang didebatkan); permasalah argumen untuk an/ isu, menguatkan pendapat



Kegiatan Pembelajaran



1. Menentukanstruktur: orientasi dan permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan), 2. Menentukan cirri kebahasaan (pasangan tuturan dan kesantunan) dalam teks negosiasi. 1. Menyusun teks negosiasi dengan memerhatikanstruktur teks dan aspek kebahasaan. 2. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisiteks negosiasi yang telah disusun.



1. Mengidentifikasipermasalahan, sudut pandang, argumen, pemeran, sikap, pemilihan topik dan simpulan dari simulasi debat yang menimbulkan pro dan kontra yang diperankan oleh peserta didik. 16



Kompetensi Dasar sudut pandang dan argumen beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemuka n esensi dari debat 4.12



Materi Pokok sesuai dengan sudut pandang yang diambil; dantanggapan (mendukung dan menolak pendapat disertai argumen).



Mengonstr uksi permasalah an/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan dari debat secara lisan untuk menunjukk an esensi dari debat 3.13 Isi debat: 1. mosi/ topik Menganalis permasalahan is isi debat yang (permasala diperdebatkan han/isu, 2. pernyataan sudut sikap pandang (mendukung dan atau menolak); argumen 3. argumenasi beberapa untuk pihak, dan mendukung simpulan) sikap. Pihpihak-pihak pelaksana 4.13 debat: 1. pihak yang Mengemba



Kegiatan Pembelajaran 2. Melaksanakan debat. 3. Mengevaluasi pelaksanaan debat.



1. Mengidentifikasi isi debat (permasalahan/ isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan). 2. Memberikan tanggapan (kelebihan dan kekurangan) terhadap pihak-pihak pelaku debat. 3. Melaksanakan debat. 4. Mengevaluasi pelaksanaan debat.



17



Kompetensi Dasar ngkan permasalah an/ isu dari berbagai sudut pandang yang dilengkapi argumen dalam berdebat



3.14



4.14



Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi



Materi Pokok



mengajukan mosi/topik permasalahan yang diperdebatkan; 2. tim afirmatif (yang setuju dengan mosi); 3. tim oposisi 1. Pola penyajian cerita ulang (biografi). 2. Hal-hal yang patut diteladani dari tokoh dalam biografi.



Mengungk apkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis 3.15 Ununsur-unsur biografi: 1. orientasi: Menganalis (identitas singkat is aspek tokoh); makna dan 2. rangkaian



Kegiatan Pembelajaran



1. Mengidentifikasiperistiwa (antara lain: perjalananpendidikan, karier, perjuangan) dalam biografi tokoh. 2. Menyampaikan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari peristiwa yang tertuang dalam dalam teks biografi 1. Memberikan komentar secara lisan atau tulis terhadap hasil kerja teman atau kelompok lain.



1. Mendata pokok-pokok isi biografi danciri kebahasaan dalam teks biografi. 2. Menulis teks biografi tokoh dengan memerhatikan isi (antara lain: 18



Kompetensi Dasar kebahasaan dalam teks biografi 4.15



Materi Pokok peristiwa dan masalah yang dialami; dan 3. Reorientasi :



Kebahasaan biografi: Menceritak 1. pronominal; an kembali 2. pengacu dan isi teks yang diacu; biografi dan baik lisan 3. konjungsi. maupun tulis. 3.16 Puisi: (semua jenis puisi) Mengidenti 1. isi; fikasi 2. tema; suasana, 3. makna; tema, dan 4. amanat; dan makna 5. suasana. beberapa puisi yang terkandung dalam antologi puisi yang diperdenga rkan atau dibaca 4.16



Kegiatan Pembelajaran perjalananpendidikan, karier, perjuangan) 3. Memberikan tanggapan secara lisan terhadap isi teks (biografi) yang ditulis teman



1. Mendata suasana, tema, dan makna dalam puisi yang didengar dan atau dibaca. 2. Memusikalisasikan dan menanggapi salah satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo).



Mendemon strasikan (membacak an atau memusikali sasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhati kan vokal, ekspresi, dan 19



Kompetensi Materi Pokok Dasar intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo) 3.17 Ununsur-unsur pembangun puisi Menganalis 1. diksi; is unsur 2. imaji; pembangun 3. kata konkret; puisi 4. gaya bahasa; 5. rima/irama; 4.17 Menulis 6. tipografi;  puisi 7. tema/makna dengan (sense); memerhati 8. rasa (feeling); kan unsur 9. nada pembangun (tone);dan nya (tema, 10. amanat/ diksi, gaya tujuan/maksud bahasa, (itention).   imaji, struktur, perwajahan ) 3.18 Resensi buku. Menganalis is isi dari minimal satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah dibaca



Kegiatan Pembelajaran



1. Mendata kata-kata yang menunjukkan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).  dalam puisi. 2. Menulis puisi dengan memerhatikan diksi, imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa, rima/irama, tipografi, tema/makna (sense); rasa (feeling), nada (tone), dan amanat/tujuan/maksud (itention).   3. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi puisi yang telah ditulis



Membuat Resensi Buku yang Dibaca 1. Menganalisis kelebihan dan kekurangan buku yang dibaca 2. Menyusun resensi buku nonfiksi yang dibaca.dengan memerhatikan unsurunsur resensi 1. Mempresentasikan dan menanggapiresensi yang ditulis



4.18 Memprese ntasikan replikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk 20



Kompetensi Dasar resensi



Materi Pokok



Kegiatan Pembelajaran



2. Perangkat Kurikulum Merdeka Belajar a. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas X MAN 2 Makassar Berikut adalah Modul Ajar BAB 1 “Mengungkap Fakta Alam Secara Subjektif” untuk fase E kelas X MA yang disusun oleh Hasnah, S.Pd., M.Pd. Informasi Umum Nama



: Hasnah, S.Pd.,M.Pd.



Instansi



: MAN 2 Kota Makassar



Tahun Pelajaran



: 2022



Jenjang / Kelas



: MA / X



Mata Pelajaran



: Bahasa Indonesia



Alokasi Waktu



: 270 Menit atau 2 X 3 Pertemuan (1 JP =45 menit)



Tujuan Pembelajaran Fase



: E



Capaian Pembelajaran



: Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi



berupa



gagasan,



pikiran,



perasaan,



pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara Domain



: Menyimak



Tujuan



Pertanyaan Esensial



10.1 Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias dalam monolog berupa paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif. 10.2 Memahami dan menganalisis gagasan dalam paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif. :



1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif? 2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk 21



mendukung hasil observasi kita? 3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif? Pengetahuan/Keterampilan Esensial



: Memahami dan menyajikan



Kata Kunci



: Menyimak, teks laporan observasi, struktur teks, informasi



Deskripsi Umum Pembelajaran



:



1. 2. 3. 4. 5.



Mempersiapkan pembelajaran Menyiapkan LK Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup Refleksi Mengerjakan asesmen



Profil Pelajar Pancasila Bernalar kritis, yang ditunjukkan melalui menganalisis isi teks laporan hasil observasi secara kritis. Sarana dan Prasarana Buku paket, pulpen, buku catatan, KBBI luring/daring, PUEBI luring/daring, meja, kursi, ruang kelas, internet, aplikasi mengajar, dan lingkungan sekitar. Sasaran Peserta Didik Peserta didik regular Jumlah Peserta Didik Maksimal 32 Peserta didik Ketersediaan Materi  Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi: YA/TIDAK  Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: YA/TIDAK Model Pembelajaran Tatap muka Jenis Asesmen 1. Tertulis 2. Performa Kegiatan Pembelajaran Utama PenPengaturan siswa 1. Individu 2. Berpasangan 3. Berkelompok MeMetode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Presentasi 22



4. Permainan 5. Simulasi 6. kolaboratif Materi Ajar, Alat dan Bahan, Perkiraan Biaya  Buku paket peserta didik yang diwajibkan sekolah  Buku penunjang yang relevan  PUEBI daring : https://puebi.readthedocs.io/en/latest/  Video pembelajaran / slide power point  Internet Alat dan Bahan 1. Alat perekam suara dan video 2. Laptop 3. Kertas 4. Pulpen Perkiraan Biaya Fotokopi teks, yaitu perkiraan 36 peserta didik x @Rp200,00= Rp7.200,00



Materi Pembelajaran a. Pengertian laporan hasil observasi Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapatkan melalui proses pengamatan. b. Pengertian objektif Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang didapat selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar dapatkan. c. Struktur laporan hasil observasi 1) Pernyataan umum atau klasifikasi Bagian ini berisi pembuka atau pengan tar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum. 2) Deskripsi bagian Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll. 3) Deskripsi manfaat atau kesimpulan Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi alam secara umum. d. Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah. Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur. Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau yang 23



lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk diskusidiskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa kajian hasil obervasi lapangan. Makalah disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut. 1) Pendahuluan Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika pembahasan. 2) Pembahasan Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan. Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini boleh saja disusun lebih dari satu bagian. 3) Kesimpulan Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan. b. Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/Program Paket C) Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis. Fase E berdasarkan elemen. Elemen Menyimak



Elemen Membaca dan Memirsa



Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara. Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan 24



Berbicara dan Mempresentasikan



Menulis



gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks. Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal. Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.



25



F. BENTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM Bentuk implementasi kurikulum merdeka belajar kelas X MAN 2 Makassar yakni dibentuknya kelas riset. Guru Bahasa Indonesia MAN 2 Makassar Hasna, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan bahwa urikulum merdeka terdiri dari 70% materi dan 30% proyek. Kebetulan tema proyek dari MAN 2 MAKASSAR yaitu "Kearifan Lokal", sementara membentuk kelompok untuk tugas proyek pemilihan tema juga sudah, sisa menentukan topik apa yang siswa minati. Sedangkan untuk topiknya sendiri akan menyesuaikan dengan keinginan siswa, berhubung karena baru dua kali pertemuan membahas proyek tersebut maka perencanaan proyek tersebut akan dimulai pada November yang akan datang. Selain itu



Hasna, S.Pd., M.Pd. juga telah melatih para siswa-siswi untuk menggunakan aplikasi “Mendeley” dalam pembuatan laporan hasil proyek, sehingga peserta didik mampu memahami dasar-dasar aplikasi Mendeley guna memudahkan pengerjaan hasil laporan. Sementara itu Profil Pelajar Pancasila diterapkan dalam bentuk kerja sama dan kreatifitias peserta didik dengan mengubah model bangku yang awalnya per individu menjadi sebuah kelompok, sehingga jiwa kerja sama peserta didik dapat terlihat. Adapun kreatifitas siswa diimplemasikan dengan penelitian kecil-kecilan. Setiap peserta didik yang akan naik tingkat diwajibkan menghasilkan suatu hasil karya penelitian ataupun proyek kecil-kecilan. Hasna, S.Pd., mengakui bahwa para peserta didik senang dengan kelas riset ini karena mereka melakukan proyek di luar kelas dan itu menjadi pengalaman baru bagi peserta didik.



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas proses belajar mengajar antara tenaga pendidik dan peserta didik. Kurikulum merupakan sarana penting bagi pendidikan karena pendidikan dan kurikulum saling terkait. Kurikulum akan terus berubah, perubahan kurikulum yang terus menerus dan berkelanjutan juga harus dibarengi oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia dengan kemauan untuk berubah karena kurikulum bersifat dinamis dan tidak statis. Jika kurikulum bersifat statis, maka kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang buruk karena tidak menyesuaikan dengan perkembangan zamannya. Seiring berjalannya waktu muncul beberapa kurikulum setelah masa jepang yang sesuai dengan masanya. Mulai dari masa orde lama, masa orde baru, masa reformasi, dan sampai saat ini kurikulum merdeka belajar. Kurikulum yang harus diterapkan di sekolahsekolah yang ada di Indonesia di masa ini, yakni kurikulum merdeka belajar. Akan tetapi masih banyak dari sekolah-sekolah yang masih menerapkan kurikulum 13 seiringan 26



dengan tahap adaptasi terhadap kurikulum merdeka belajar. Suatu langkah atau terobosan baru yang diprogramkan oleh pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik di Indonesia, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membuat kurikulum baru yakni Merdeka Belajar. Apresiasi juga terhadap beberapa sekolah yang telah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar dalam proses pembelajarannya di masa sekarang.



B. KRITIK DAN SARAN



DAFTAR PUSTAKA Aditya Rifan. (2022). Apa itu Kurikulum Merdeka? Ketahui Penjelasan Keunggulan dan Karakteristik Utamanya. https://www.suara.com/news/2022/07/06/064500/apa-itukurikulum-merdeka-belajar-ketahui-penjelasan-keunggulan-dan-karakteristik-utamanya (Diakses Senin, tanggal 31 Oktober 2022). Fussalam, Y. E. (2018). Implementasi Kurikulum 2013 (K13) SMP Negeri 2 Sarolangun. Jurnal Muara Pendidikan, 3(1), 45-55. Manalu, J. B., Sitohang, P., & Henrika, N. H. (2022). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 80-86. Manurung, L. (2019). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5(2), 88-95. Nurul Arifa, F. (2022). Implementasi kurikulum merdeka dan tantangannya. Bidang Kesejahteraan Rakyat: Info Singkat, 14(9), 25-30. Pengertian Kurikulum. http://www.jejakpendidikan.com/2017/08/pengertian-kurikulum2013.html?m=1 (Diakses Senin, tanggal 31 Oktober 2022) Sani. (2014). Proporsi Materi Pembelajaran Sastra Indonesia dalam Kurikulum 2013 di SMP. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 1–6. 27



Saryanto, Nurhasna Eva, dkk. (2022). Inovasi Pembelajaran Merdeka Belajar. Bandung: CV. Media Sains Indonesia.



28



LAMPIRAN



29