Laporan Observasi Manajemen Pemasaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan sykur kepada Yang MahaKuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Laporan observasi ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih jauh tentang "Perusahaan d’BestO", yang kami sajikan berdasarkan hasil dari penelitian. Kami juga sangat berterima kasih kepada pihak d’BestO yang telah mengizinkan kami untuk melakukan observasi ini, khususnya bagi marketing dan karyawan d’BestOobservasi, karena atas kerja sama yang baik kami bisa mengerjakan laporan ini. Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.



Bandung, 21 Desember 2015 Penulis



BAB I PENDAHULUAN



1. Latar Belakang d’BestO adalah salah satu Makanan Cepat Saji yang menjual makanan yang disukai oleh semua kalangan. d’BestO hadir dengan konsep yang lebih modern dan dinamis dengan penyajian yang unik dan tambahan menu Burger, French Fries yang sudah tidak asing lagi bagi kalangan tua, muda dan anak-anak . d'BestO adalah satu merek dagang untuk produk fried chicken dan burger yang sedang berkembang. Berdiri di bawah bendera KUFC group yang telah 21 tahun malang melintang di bisnis fried chicken. Dengan konsisten menjaga kualitas produk dan pelayanan, d'BestO telah menjadi terobosan di bisnis makanan siap saji di Indonesia. Membidik segmen pasar kelas menengah, d'BestO hadir dengan rasa yang sudah teruji, harga terjangkau, pelayanan profesional, serta tampilan kios yang eye catching. Animo masyarakat pun cukup tinggi. Terbukti dengan antusiasme masyarakat di setiap tempat outlet dan mini resto d'BestO yang sudah dibuka. 2. Rumusan Masalah Pada penelitian kali ini penulis memfokuskan pada bagaimana strategi dan target pasar yang diterapkan di perusahaan d’BestO 3. Tujuan Tujuan penulisan laporan observasi ini adalah sebagai informasi bagi teman-teman di perkuliahan pada umumnya dan kelompok kami pada khususnya agar lebih memahami tentang lokus yang kami teliti. 4. Manfaat



Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji secara langsung ke lapangan dari mata kuliah Manajemen Pemasaran 5. Metode Penelitian Dalam penyusunan makalah ini, akan dilakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode a.



sebagai berikut : Studi literature Studi literature dilakukan dengan membaca, mempelajari, meringkas, dan menyimpulkan informasi yang diperoleh dari buku-buku referensi, jurnal, maupun hasil penelitian lain yang



b.



berkaitan dengan aplikasi yang akan dibuat. Pencarian fakta Pencarian fakta adalah suatu proses formal penggunaan teknik-teknik tertentu untuk mengumpulkan fakta yang ada di lapangan.



Teknik pencarian fakta yang dgunakan yaitu : 1) Wawancara adalah teknik pencarian fakta dengan cara melakukan tatap muka langsung dengan narasumber yang ingin dimintai keterangan. Teknik ini sering digunakan karena informasi yang didapat lebih dapat dipercaya. Wawancara dilakukan untuk menyelidiki dan mengklarifikasikan fakta serta mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Wawancara dilakukan terhadap pihak kemitraan sabana untuk mendapatkan penjelasan langsung mengenai berbagai informasi tentang produknya. 2) Penelusuran dokumentasi dilakukan untuk mencari data dari dokumen dan catatan yang dimiliki olehj pihak terkait. Data yang diperoleh akan dikumpulkan untuk menambah informasi yang dibutuhkan dalam membangun system informasi geografi.



6. Waktu dan Tempat Penulis melakukan kunjungan ke d’BestO yang beralamat di jalan Geger Kalong no 26 blok A, Yakni tanggal 7 Desember 2015



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Perusahaan Berawal pada bulan Maret 1994, Dua orang alumni fakultas kedokteran hewan IPB, drh.Setyajid dan drh.Evalinda untuk pertama kalinya membuka usaha kecil ayam goreng krispi dengan format kaki lima diberi nama Kentuku Fried Chicken, atau lebih dikenal sebagai KUFC. Sebagai penyedia makanan siap saji untuk masyarakat kelas bawah, KUFC ternyata mendapat respon positif dari masyarakat bahkan menjadi pionir dalam usaha fried chicken krispi kaki lima.



KUFC berkembang hingga membuka banyak cabang di luar kota, seperti Yogyakarta, Padang, Mataram, Bali dan Bandung. KUFC mengalami masa surut saat diterpa krisis moneter nasional-internasional di tahun 1998, juga ketika beberapa kali terjadi wabah flu burung. beberapa cabang di luar kota terpaksa ditutup dan hanya menyisakan sedikit gerai saja di wilayah Bogor dan Depok. Tahun 2010 KUFC kembali mencoba bangkit dengan terobosan dengan meluncurkan merek baru bernama d'BestO yang lebih membidik pasar di kalangan kelas menengah. Dengan meningkatkan kualitas rasa, penyesuaian potongan dan harga, serta tampilan yang lebih menarik dalam konsep mini resto, d'BestO lebih diarahkan untuk membidik pasar kelas menengah. Tidak lagi hanya ayam goreng krispi, tetapi juga burger dan spaghetti, di samping produk pelengkap seperti french fries, dan beberapa minuman. Tampilan yang khas dan lebih eye catching brand d'BestO telah hadir menjadi nama yang cukup diperhitungkan di tengah persaingan bisnis kuliner di wilayah Jabodetabek. 2.2 Deskripsi Ayam d’BestO Sebelumnya bisnis ayam crispy atau ayam chicken atau ayam yang diusap dengan terigu kering didominasi oleh restoran-restoran cepat saji, seperti texas fried chicken, California fried chicken, atau Mcdonald. Meskipun dilihat dari segi cita rasa dan penampilan memang enak dan menarik sehingga menarik nilai jual yang tinggi, namun rata-rata harganya mahal sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya. Atas pemikiran ini, banyak orang mulai berinovasi dengan menciptakan ayam crispy yang menyerupai merek-merek diatas dengan harga yang lebih murah agar dapat dinikmati semua kalangan. Berbeda dengan Ayam-ayam murah tanpa merek tersebut, d’bestO mempunyai kelebihan tersendiri. Disamping dari kualitas ayam yang cukup baik, produknya juga dikemas secara bersih dan menarik, dan yang lebih penting dari segi harga dapat terjangkau oleh semua kalangan. Untuk strategi pemasaran ayam sabana, perusahaan ini menempatkan geraigerai nya dilokasi – lokasi yang cukup strategis. D’BestO senantiasa mempertahankan citarasa Ayam Crispy yang unik dengan penyajian modern, dan selalu mengikuti perkembangan minat consumen, citarasa serta banyaknya tumbuh pesaing, sehingga menjadikan d’BestO untuk terus berinovasi demi menciptakan brand minded terhadap permintaan pasar dengan selalu melakukan peningkatan dalam Quality,Service, Cleanliness dan Product. Info Perusahaan



Profil Perusahaan Mulai usaha tahun 1994 dengan nama KUFC namun perusaahn mulai mengganti nama menjadi d’BestO pada tahun 2010 Alamat kantor pusat Jl. M. Kahfi I Gg. Pembangunan No.55, Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan 12630 Alamat kemitraan di Bandung Telepon Email Website



http://dbesto-chickenburger.net



Kategori



Bisnis Chicken dan Burger



Pengelola



Farid



Foto Lokasi D’bestO



2.2.1 2.2.2



Teori Analisis Segmen dan Target Pasar Segmentasi Pasar Segmentasi



pasar menurut Philip



Kotler dan Gary



Amstrong adalah



pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut.



Ada beberapa variabel segmentasi yaitu: 1. Demografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti : Usia, jenis kelamin, pendapatan, 2.



pendidikan, pekerjaan, geografis. Psikografis Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, latar belakang, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.



2.3.2 Target Pasar Menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki yang



kebutuhan menjadi



atau



karakteristik



yang



sama



tujuan promosi perusahaan. Dari kedua definisi tersebut



targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan. Targeting adalah membidik target market yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar. Dalam hal ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju. Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu : 1.



Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan



variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. 2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi perusahaan.



BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Segmen dan Target Pasar d’bestO 1. Segmentasi pasar 1) Geografis Perusahaan d’BestO kini mempunyai cabang hampir diseluruh bagian di Indonesia, daftra outlet dari d’BestO yaitu sebagai berikut: Bandung : 15 Outlet Sarijadi, Antapani, Gn.Batu, Cigending, Cihanjuang, Cijambe dll. Bogor : 22 Outlet Tajur, Ciawi, Kb.Pedes, Ciapus, Ciomas, Cipaku, Cibatok, Indraprasta dll.



Jakarta : 111 Outlet Jagakarsa, Gandul, Cilodong, Margonda, Pabuaran, Pekapuran, Pejaten, Cidodol, Hamka, Jb.Besi, Kunciran, Ceger, Meruya, Kr.Tengah, Tambora, Cipayung, Cilincing, Jatiasih, Muncang, RTM, Utan Kayu, Warakas, dll Padang : 7 Outlet Anduring, Payakumbuh, Siteba, Jatipadang, Parak Laweh, dll. Surabaya : 7 Outlet Gn Simo, Girilaya, Kp.Malang, Kapas Gading, Manukan, dll. Pekanbaru : 1 Outlet Srikandi Total Diseluruh Indonesia : 163 Outlet Dari segi Geografis d’BestO sudah hampir ada dikota-kota yang berada di seluruh Indonesia dengan ini maka memudahkan bagi konsumen yang sanagt menyukai ayam crispi ini. 2) Demografis a. Usia Jika dilihat dari segi umur tidak bisa di pungkiri bahwa ayam goreng dan juga burger merupakan jenis makanan yang sangat diminati dari usia anak-anak, remaja sampai dewasa maka dari itu d’BestO bersegmentasi dari usia 7 – 45 tahun. b. Jenis kelamin Karena d’besto merupakan perusahan kategori makanan ayam goreng dan burger tidak dapat dipungkiri bahwa pria dan wanita sama-sama menyukai ayam goreng dan burger tersebut. c. Pendapatan D’BestO bisa di dapatkan oleh semua kalangan karena harganya yang terjangkau dimulai dari Tingkat pendapatan : Rp.30.000/hari atau Rp.900.000/bulan – 100.000/hari atau 3.000.000/bulan 3) Psikografis a. Gaya hidup Untuk seseorang yang gemar mengkonsumsi makanan yang berupa daging D’bestO bersegmentasi pasar untuk kelas menengah baik itu atas maupun bawah yang memiliki pendapatan berkisar dari Rp.900.000 per bulan atau



Rp.30.000 per hari sampai dengan Rp.3.000.000/bulan atau Rp.100.000/hari ,ini dikarenakan harga dari produk ayam d’bestO sendiri yang berkisar anatar Rp.7.500 – Rp 19.000 yang relative murah bagi konsumenya.



2. Target Pasar Target dari perusahaan d’bestO ini yaitu umur 7-45 tahun yang terdiri dari dari pelajar, mahasiswa dan juga ibu ibu rumah tangga, karena memang konsumen yang mengonsumsi ayam crispi dan burger ini di dominasi oleh pelajar dan mahasiswa ,target lainya yaitu kepada ibu – ibu rumah tangga yang ingin mengonsumsi makanan cepat saji. D’BestO juga cocok bagi semua kalangan baik dari kalangan bawah, menengah maupun atas karena harganya terjangkau namun kualitasnya tetap baik.



Daftar menu dan harga d’BestO Menu Fried chicken sayap Fried chicken paha bawah Fried chicken paha atas Fried chicken dada Burger hore burger



Isi Ayam Goreng Sayap Ayam Goreng Paha Bawah Ayam Goreng Paha Atas Ayam Goreng Dada



Harga Rp. 7.500 Rp. 8.500 Rp. 10.000 Rp.10.000 Burger Non Wijen, 1 Patty Rp. 8000



Burger reguler burger Burger cheese burger



Kecil Burger Wijen, 1 Patty Besar Burger Wijen, 1 Patty Besar, 1



Rp. 11.000 Rp. 13.000



Burger premium burger



Keju Lembar Burger Wijen, 1 Patty Besar, 1



Rp. 14.000



Burger premium cheese



Patty Kecil Roti Wijen, 1 Patty Besar, 1



Rp.15.000



Paket rani 1 Paket rani 2 Paket lubis Paket combo 1 Paket combo 2 Paket combo 3



Patty Kecil, 1 Keju Nasi + Sayap Nasi + Paha Bawah Nasi + Dada Nasi + sayap + Nestle Orange Nasi + Dada + Nestle Orange Premium Cheese Burger +



Rp. 11.500 Rp. 12.500 Rp. 14.000 Rp. 15.000 Rp. 17.500 Rp. 19.000



Nestle Orange



BAB IV KESIMPULAN D’BestO adalah salah satu bisnis ayam krispi yang bergerak di bidang makanan khususnya ayam fried chicken. Berawal dari keinginan untuk memberikan pilihan makanan fried chicken bagi masyarakat indonesia, dan juga melihat bahwa daging ayam sangat diminati oleh masyarakat indonesia. Maka di tahun 1994 dua orang alumni kedokteran hewan IPB mulai merintis usahanya dengan nama KUFC yang kemudian berganti nama menjadi d’BestO pada tahun 2010. Sehingga sampai saat ini d’BestO mempunyai 163 outlet di Indonesia.



LAMPIRAN