Laporan Observasi Manajemen Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KOTA SEMARANG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah



Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4.



Nely Afsari Euis Fitriani Siti Humaidah Tanti Vidayanti



(7101415226) (7101415239) (7101415240) (7101415343)



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



2016PRAKATA Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang. Laporan observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berhubungan dengan pelaksanaan manajemen sekolah. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekolah. Laporan ini mengacu pada pengamatan lapangan dan buku-buku yang berkaitan dengan tujuan observasi. Laporan ini sangat penting bagi pembaca, karena berisi tentang pelaksanaan manajemen sekolah, yang nantinya bisa menjadi pandangan hidup bagi pembaca, khususnya calon pendidik dan pengembang kurikulum. Kami menyadari bahwa pendidikan sangat penting dan harus diperhatikan, apalagi proses pedidikan yang diutamakan pada praktik dan projek, menuntut adanya kurikulum dan tenaga pendidik yang benar-benar paham akan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, adanya observasi di sekolah khususnya di perguruan tinggi perlu dilakukan, terkhusus untuk para calon pendidik dan pengembang kurikulum. Kami sebagai mahasiswa merasa berkewajiban pula menyumbangkan pikiran kami untuk sekadar menambah masukan yang kami peroleh dari hasil observasi yang ada hubungannya dengan judul tersebut. Kami juga menyadari bahwa laporan ini belum mencapai kesempurnaan, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Maka dari itu, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar dapat digunakan sebagai perbaikan dalam penulisan laporan yang kami buat selanjutnya. Akhirnya kami sebagai penyusun berharap, semoga laporan observasi kami dapat menambah wawasan kepada kami pada khususnya dan kepada para pembaca pada umumnya. Semarang, 18 November 2016 Penulis,



1



DAFTAR ISI PRAKATA..............................................................................................................ii DAFTAR ISI........................................................................................................... ................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A.............................................................................................................L atar Belakang......................................................................................... 1 B.............................................................................................................R umusan Masalah.................................................................................... 1 C.............................................................................................................T ujuan Observasi......................................................................................1 D.............................................................................................................M anfaat Observasi.....................................................................................1 BAB II METODE OBSERVASI........................................................................... 2 A. Metode Observasi.................................................................................. B. Waktu Pelaksanaan................................................................................. 2 C. Tempat Observasi................................................................................... 3 D. Informan................................................................................................. 3 BAB III LANDASAN TEORI DAN HASIL OBSERVASI ...............................4 A. Landasan Teori........................................................................................ 4 B. Hasil Observasi........................................................................................ ...................................................................................................................... 10 BAB IV PENUTUP................................................................................................ ................................................................................................................................. 12 A. Simpulan................................................................................................. ...................................................................................................................... 12 B. Saran....................................................................................................... ...................................................................................................................... 12



2



DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. ................................................................................................................................. 13 LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... ................................................................................................................................. 14



3



4



BAB 1 PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks dan penting bagi



masyarakat. Berlangsungnya kegiatan-kegiatan di sekolah terutama kegiatan belajar mengajar, serta eksistensi sekolah itu sangat dipengaruhi oleh manajemen sekolahnya. Manajemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran berjalan lancar. Manajemen sekolah ini sangat berperan penting dalam kegiatan persekolahan, baik sekolah formal maupun non formal. Kegiatan persekolahan jika dikelola dengan manajemen yang baik, maka tujuan yang diharapkan oleh sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun, dalam kenyataannya masih banyak sekolah yang tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan karena adanya pengelolaan atau manajemen sekolah yang kurang baik. Jadi, manajemen sekolah sangat berpengaruh terhadap hasil dan baik buruknya kualitas sekolah. Oleh karena itu, kami akan membahas mengenai manajemen sekolah dari sekolah yang telah kami observasi, yaitu Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) untuk mengetahui bagaimana manajemen sekolah yang dilakukan di SKB ini. B.



Rumusan Masalah 1. Bagaimana profil Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang? 2. Bagaimana struktur organisasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang? 3. Bagaimana manajemen sekolah (kurikulum, peserta didik, anggaran, personalia, hubungan masyarakat, layanan khusus, serta sarana dan prasarana) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang?



C. 1.



Tujuan Observasi Untuk mengetahui profil Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota



Semarang. 2. Untuk mengetahui struktur organisasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang. 3. Untuk mengetahui manajemen sekolah (kurikulum, peserta didik, anggaran, personalia, hubungan masyarakat, layanan khusus, serta sarana dan prasarana) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang. D.



Manfaat Observasi



1



Dengan adanya laporan observasi ini, para pembaca diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen sekolah, komponen-komponen manajemen sekolah dan manajemen terhadap komponenkomponen sekolah di SKB Kota Semarang.



2



BAB II METODE PENELITIAN A.



Metode Penelitian Metode penelitian adalah bagaimana secara berurut suatu penelitian yang



dilakukan yaitu dengan alat apa dan prosedur bagimana suatu penelitian dilakukan (Nazir 2005:44). Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Arikunto, 1997: 138). Teknik pengumpulan yang kelompok kami lakukan adalah metode wawancara. Wawancara adalah



suatu metode



pengumpulan data dengan jalan mendapatkan informasi dengan bertanya langsung dengan responden (Yuniawan 2012: 60). Penulis membuat pedoman wawancara sebelum melaksanakan kegiatan wawancara, diantaranya dengan melalui tahapan berikut: 1. Persiapan,



dengan



menentukan



tujuan,



menentukan



pertanyaan,



menentukan responden, menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara, dan mengadakan hubungan dengan responden. 2. Pelaksanaan, dengan memberikan pertanyaan kepada responden yang dibutuhkan



berkaitan



mengumpulkan



dengan



informasi



manajemen



yang



sekolah



dilaksanakan



dalam



dengan



rangka



mengadakan



wawancara. 3. Penutup, dengan menyusun laporan wawancara, evaluasi tentang pelaksanaan wawancara, dan mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara. Observasi dilakukan dengan mewawancarai Kasubag TU SKB, perwakilan wali murid, dan beberapa siswa sebagai sampel. Selain dengan wawancara, observasi dilakukan juga dengan pengamatan ke kelas untuk mengetahui fasilitas yang disediakan di sekolah tersebut. B.



Waktu Pelaksanaan



3



Kami melakukan observasi pada hari Kamis, 10 November 2016. Kami melaksanakan pada hari tersebut karena hari Kamis merupakan hari kerja, dimana para siswa dan guru dari SKB sebagai informan berada di sekolah. Selain itu, kami juga telah mencaritahu mengenai SKB terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan observasi keberbagai sumber, sepeti internet dan teman yang sudah pernah melakukan observasi disana. C.



Tempat Observasi Kami melakukan observasi di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota



Semarang, jalan Raya Ungaran – Gunung Pati Km. 5 Semarang, Jawa Tengah. Sanggar ini kami pilih karena saat ini masih jarang mahasiswa yang melakukan observasi di sekolah nonformal. Informasi mengenai sekolah nonformal masih kurang sehingga kami berinisiatif untuk melakukan observasi di sekolah nonformal. Selain itu, kami belum mengetahui bagaimana mekanisme dan kurikulum dari sekolah nonformal sehingga dengan adanya observasi ini dapat memberikan pengetahuan tentang sekolah nonformal bagi kami sebagai penulis maupun bagi para pembaca makalah ini. D.



Informan Informan pada observasi kami adalah Suryana, S. IP. Beliau adalah Kasubag



TU di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang. Selain itu, kami juga mewawancarai beberapa siswa dari Sanggar Kegiatan Belajar untuk mengetahui bagaimana jalannya proses belajar mengajar dan kondisi dari para siswa yang belajar di sekolah tersebut. Selain Bapak Suryana dan beberapa siswa dari Sanggar Kegiatan Belajar tersebut, kami juga mewawancarai salah satu wali siswa dari PAUD yang ada disana untuk mengetahui bagaimana SKB menurut pandangan orang tua siswa dan bagaimana administrasi untuk para siswa dan orang tua siswa.



BAB III LANDASAN TEORI DAN HASIL OBSERVASI



4



A.



Landasan Teori Manajemen sekolah pada dasarnya merupakan aplikasi dari ilmu



manajemen dalam kegiatan persekolahan. Manakala kegiatan persekolahan dikelola secara baik, maka tujuan sekolah yang diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Hal penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri. Fungsi manajemen sekolah berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan manajemen sekolah. Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka manajemen berbasis sekolah yaitu di bidang kurikulum, kesiswaan, personalia, keuangan, pelayanan khusus, sarana dan prasarana, serta hubungan masyarakat. Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemen peserta didik adalah seluruh proses



kegiatan



yang



direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemen personalia adalah suatu proses yang menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya dalam bidang pendidikan, untuk dapat menunjang aktivitas bidang pendidikan demi mencapapi tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen anggaran merupakan seluruh proses



kegiatan



yang



direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh, serta pembinaan secara kontinu terhadap biaya operasional sekolah, sehingga kegiatan operasional sekolah semakin efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemen hubungan dengan masyarakat adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan/diusahakan secara sengaja dan sungguhsungguh, serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati masyarakat pada umumnya serta dari publiknya pada khususnya sehingga kegiatan



5



operasional sekolah semakin efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemen layanan khusus adalah manajemen yang meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan keamanan sekolah. Manajemen komponenkomponen tersebut merupakan bagian penting dari MBS yang efektif dan efisien. Manajemen sarana dan prasarana adalah manajemen yang menyediakan fasilitas untuk kepentingan seluruh warga sekolah berdasarkan biaya operasional yang telah disediakan demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. B. 1.



Hasil Observasi Profil Lembaga Setelah melaksanakan observasi, kelompok kami mendapatkan hasil profil



lembaga dari Sanggar Kegiatan Belajar sebagai berikut: Nama sekolah



: Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang.



Alamat sekolah



: Jl. Raya Ungaran – Gunung Pati Km. 5 Semarang, 50226, Jawa Tengah.



No.Telp sekolah



: 0246926197



Nama kepala sekolah: Dra. Nurhayati, M.Pd. Email



: [email protected]



Website



: www.skbsemarang.com



Visi



: Terwujudnya masyarakat gemar belajar, bekerja dan berusaha,



sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, terampil, mandiri, sehat, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan global. Misi a.



: Mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan Program



Anak Usia Dini (PAUD) melalui kegiatan perawatan kesehatan, pemberian gizi yang memadai dan mengembangkan psiko sosialnya. b. Mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan Program Pendidikan Non Formal yang berbasis pada kebutuhan belajar masyarakat dan pasar. c. Mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan program pemuda yang berorientasi pada peningkatan wawasan kebangsaan, keimanan dan kemandirian.



6



d.



Mewujudkan pemerataan dan mutu penyelenggaraan pendidikan



bagi perempuan yang terbelakang. e. Memenuhi jumlah dan mutu tenaga kependidikan PNF serta memperkuat kemampuan UPT dan UPTD Pendidikan Non Formal (PNF). 2.



Struktur Organisasi Kepala UPTD SKB Kota Semarang Urusan Administrasi (TU)



Kel. Pamong Belajar (Tenaga Fungsional) Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan kami mendapatkan data-data mengenai manajemen sekolah di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Semarang, diantaranya sebagai berikut: a.



Manajemen Bidang Kurikulum Manajemen kurikulum di SKB Kota Semarang menggunakan KTSP



2006 yang dibawahi oleh KEMENDIKBUD Direktorat Jendral PAUD dan Dikmas. Secara umum pelaksanaan kurikulum disekolah ini hampir sama dengan sekolah formal. Di SKB Kota Semarag terdapat program kesetaraan yang terdiri atas pendidikan setara SMP (Kejar Paket B), pendidikan setara SMA (Kejar Paket C), serta program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selain itu juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya kursus komputer, kursus menjahit, kursus tata rias atau kecantikan, kursus membatik, dan pramuka. Setiap siswa diwajibkan mengikuti salah satudai berbagai ekstrakurikuler tersebut. Proses kegiatan belajar di SKB Kota Semarang berlangsung selama lima hari, yaitu dari hari senin sampai dengan hari jumat. Di hari senin sampai dengan hari kamis siswa SKB Kota Semarang masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 12.30 WIB. Sedangkan pada hari jumat, siswa masuk pada pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 11.00 WIB. Proses belajar mengajar 7



di SKB Kota Semarang hampir sama dengan sekolah formal, siswa akan dibimbing oleh seorang guru yang disebut dengan Pamong belajar (Pabel), serta terdapat Guru Tidak Tetap (GTT) yang disebut Tutor. Pamong dan tutor memiliki fungsi yang sama dengan guru-guru yang mengajar di sekolah formal. Pada lembaga PAUD hampir sama dengan lembaga PAUD lainnya, hanya saja paud di SKB Kota Semarang siswanya diklasifikasikan berdasarkan umur sehingga dalam proses pembelajaran dan interaksi antar siswa lebih aman, efektif, dan efisien. b.



Manajemen Peserta Didik Peserta didik di SKB Kota Semarang terdiri dari siswa PAUD, paket B



(setara dengan SMP), dan paket C (setara dengan SMA). Jumlah siswa terdiri dari 30 siswa PAUD, dan 200 siswa dari paket B dan paket C. Proses belajar mengajar satu kelas dilakukan oleh satu tutor, paket B terdapat 3 kelas, begitupun dengan paket C. Biasanya setiap kelas terdiri dari 10 siswa. Sehingga pembelajaran lebih efektif dan efisien. Siswa SKB tidak harus menggunakan seragam, yang penting berpakaian bersih dan rapi. Permasalahan yang sering ditemukan dari siswa SKB Kota Semarang adalah sulitnya untuk mendisiplinkan siswanya untuk kegiatan upacara pagi yang dilakukan setiap hari senin. Menurut bapak Suryana selaku Kasubag TU SKB Kota Semarang dari seluruh jumlah siswa yang sadar pentingnya pelaksanaan



upacara pagi hanya berkisar 50%. Sementara 50% lainnya,



pamong belajar dan tutor harus turun tangan untuk mengarahkan siswanya agar ikut kegiatan upacara pagi. Siswa yang melanggar ketentuan dari sekolah, maka akan mendapatkan bimbingan langsung dari pamong belajar maupun tutor. Siswa di SKB Kota Semarang terbagi menjadi dua, yaitu siswa regular dan siswa yang bekerja. Perbedaannya dari kedua siswa tersebut adalah siswa regular masuk lima hari (senin-jumat) dan diwajibkan untuk datang setiap hari serta jumlah SPP yang harus dibayarkan sejumlah Rp.25.000 per bulan. Sedangkan untuk siswa yang bekerja, siswa tidak harus berangkat setiap hari, namun ketika ada ujian tengah semester maupun ujian akhir semester siswa tersebut harus berangkat, dan siswa tersebut harus belajar sendiri, bebas tidak



8



mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti siswa regular, serta siswa tersebut juga dikenakan SPP yang lebih besar, yaitu sebesar Rp.50.000 per bulan. Pelaksanaan dan prosedur peneriman peserta didik baru di SKB Kota Semarang adalah siswa baru harus mengisi formulir pendaftaran dan melengkapi syarat-syarat pendaftaran, meliputi: a) Fotokopi ijazah terakhir yang dilegalisir, b) Fotokopi akte kelahiran, c) Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar, d) Mengisi formulir pendaftaran, e) Rapor asli dan fotokopi rapor yang dilegalisir dari sekolah asal (pindahan), f) Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp.25.000, g) Mengumpulkan berkas ke alamat: SKB Kota Semarang, Jl. Raya Ungaran







Gunung



Pati



Km.



5



Semarang,



email:



[email protected]. c.



Manajemen Anggaran SKB Kota Semarang mendapatkan anggaran dari pemerintah



(KEMENDIKBUD Direktorat Jendral PAUD dan Dikmas), APBD Kota Semarang, biaya SPP, dan masyarakat umum. Anggaran dana dari pemerintah didapat satu tahun sekali, namun jumlahnya masih sedikit, karena dana tersebut didapatkan sesuai dengan jumlah siswa paket B dan siswa paket C. Dana tersebut dialokasikan untuk pelaksanaan program ekstrakurikuler seperti kursus komputer, kursus menjahit, kursus tata rias atau kecantikan, kursus membatik, dan pramuka. Menurut Bapak Suryana selaku Kasubag TU SKB Kota Semarang, anggaran biaya yang dialokasikan untuk biaya air, listrik dan telepon, serta penggajian tutor berasal dari APBD Kota Semarang. Biaya SPP yang didapatkan tiap bulan dari masing-masing siswa, sebesar Rp.25.000 untuk siswa regular dan Rp.50.000 untuk siswa yang bekerja. Anggaran sekolah juga diperoleh dari masyarakat umum yang mengikuti program kursus yang disediakan SKB Kota Semarang. Selain untuk menambah keterampilan, program kursus ini juga dapat menambah anggaran untuk biaya operasional bagi SKB Kota Semarang. Saat ini, SKB Kota Semarang belum mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah. Karena biaya BOS hanya diberikan untuk satuan pendidikan, sedangkan SKB Kota Semarang masih



9



dalam proses menjadi satuan pendidikan. Sehingga masih dalam proses untuk setara dengan sekolah formal. Dana yang berasal dari pemerintah, SKB akan membuat pelaporan (SPJ) dari setiap pencairan dana. Sehingga setiap ingin mencairkan dana setiap kurun waktu satu tahun akan dibuat pelaporan per termin (3 bulan). Setelah disepakati termin yang ditetapkan, lalu mendapat dana dan membuat SPJ, apabila SPJ kurang dari 75 % maka tidak bisa kembali mengambil dana. SPJ dapat diajukan jika uang yang diambil sudah terserap minimal 75 % dan maksimal 100 %, sehingga tidak ada dana yang tersisa lalu dapat mengambil dana untuk termin berikutnya. Pelaporan dana dari SKB Kota Semarang ke Dinas Pendidikan Kota Semarang. d.



Manajemen Personalia Guru atau yang disebut Pamong belajar pada SKB Kota Semarang



ditempatkan



oleh



pemerintah



pusat



Kota



Semarang



melalui



Badan



Kepegawaian Daerah berdasarkan surat keputusan pemerintah berdasarkan ijazah yang sejalur dan telah menjadi pegawai sebelumnya. Penerimaannya harus sesuai dengan pengumuman. Sedangkan guru tidak tetap atau yang disebut tutor, SKB Kota Semarang mencari sendiri sesuai dengan kebutuhan SKB Kota Semarang, berdasarkan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. Tutor (tenaga kependidikan) SKB Kota Semarang untuk program pendidikan kesetaraan adalah mereka yang mempunyai ijazah minimal D4 dan mereka mengajar sesuai dengan ijazah mereka, misal mereka lulusan dari matematika maka mereka harus mengajar matematika agar pembelajaran efektif dan efisien. Selain itu, bagi lulusan SMA tidak diperbolehkan untuk mengajar pendidikan setara SMA (Kejar Paket C). e.



Manajemen Hubungan Masyarakat Manajemen hubungan masyarakat SKB Kota Semarang dengan



masyarakat setempat dapat dikatakan berjalan baik. Pihak humas SKB mensosialisasikan program-program SKB ke masyarakat dari mulut ke mulut dan dengan mengadakan pertemuan di balai RT maupun kantor desa. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sistem kerjasama program yang dilakukan oleh SKB dengan masyarakat sekitar lingkungan SKB. PAUD, kesetaraan dan pelatihan merupakan program-program yang mampu mendasari adanya 10



hubungan baik antara masyarakat dengan SKB. adanya hubungan baik antara masyarakat dengan SKB mampu berdampak positif bagi perkembangan kognitif maupun mental dari warga belajar. Sehingga dapat tercipta interaksi yang baik antara masyarakat, tutor, maupun pamong belajar. SKB Kota Semarang sudah bekerja sama dengan Sari Garment Ungaran. Kerja sama ini dilakukan agar siswa lulusan SKB dapat diterima kerja dengan mudah. Selain itu, SKB Kota Semarang juga pernah bekerja sama dengan melibatkan masyarakat dalam program tata kecantikan, yaitu dengan 10 orang yang diambil dari siswa SKB Kota Semarang dan 10 orang yang diambil dari masyarakat umum. Selain itu, SKB Kota Semarang pernah bekerja sama dengan masyarakat dalam kegiatan pemijahan ikan lele. Lalu yang terakhir, SKB Kota Semarang juga pernah bekerja sama dalam pembuatan hantaran untuk acara pernikahan yang dilakukan di Semarang Utara. f.Manajemen Layanan Khusus Manajemen layanan khusus yang ada di SKB Kota Semarang yaitu TBM (Taman Baca Masyarakat) Arjuna. TBM Arjuna ini fungsinya sama dengan perpustakaan yang ada disekolah pada umumnya. Di TBM Arjuna ini, semua siswa dapat membaca buku maupun meminjam buku yang ada. Namun, prosentase siswa yang membaca hanya sedikit. Menurut Bapak Suryana selaku Kasubag TU SKB Kota Semarang, prosentase siswa yang membaca buku hanya berkisar 25% saja. Seluruh siswa di SKB Kota Semarang tidak perlu membeli buku pelajaran. Karena semua kebutuhan siswa mengenai buku pelajaran dapat terpenuhi di Taman Baca Masyarakat. Setiap akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, siswa meminjam buku di TBM Arjuna, kemudian dibawa ke kelas. Setelah pelajaran selesai, buku dikembalikan ke TBM Arjuna. SKB Kota Semarang juga belum memiliku UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Sehingga untuk penempatan bagi siswa yang sedang sakit, sementara ini belum memiliki tempat khusus. Hal ini karena keterbatasan jumlah ruangan yang dimiliki. g.



Manajemen Sarana dan Prasarana



11



Sarana dan prasarana SKB Kota Semarang sepeti yang ada di sekolah formal. Di sekolah formal, sarana dan prasarananya lebih diperhatikan dan komplit. Sedangkan di SKB Kota Semarang tidak sekomplit seperti di sekolah formal. Sehingga sarana dan prasana tergolong apa adanya. Ini karena keterbatasan biaya. Pada kelas PAUD sarana dan prasarana yang tersedia adalah loker tas, meja, kursi, taman bermain, dll. Pada ruang kelas paket B dan paket C sarana dan prasarana yang tersedia adalah meja, kursi, papan tulis, dan lemari kaca.



12



BAB IV PENUTUP A. Simpulan Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks dan penting bagi masyarakat. Berlangsungnya kegiatan-kegiatan di sekolah terutama kegiatan belajar mengajar, serta eksistensi sekolah itu sangat dipengaruhi oleh manajemen sekolahnya.



Manajemen



sekolah



merupakan



prosedur



tindakan



untuk



menertibkan sekolah agar proses pembelajaran berjalan lancar. Manajemen sekolah ini sangat berperan penting dalam kegiatan persekolahan. Kegiatan persekolahan jika dikelola dengan manajemen yang baik, maka tujuan yang diharapkan oleh sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Namun, dalam kenyataannya masih banyak sekolah yang tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan karena adanya pengelolaan atau manajemen sekolah yang kurang baik. Jadi, manajemen sekolah sangat berpengaruh terhadap hasil dan baik buruknya kualitas sekolah. B. Saran Manajemen sekolah sangat penting dijalankan disetiap lini dalam semua organisasi maupun instansi termasuk di sekolah. Semua komponen dalam sekolah harus bisa menjalankan tugasnya dengan baik dan saling bekerjasama agar tercapainya visi misi yang ingin dicapai. Adanya manajemen di sekolah akan membantu mempermudah untuk tercapainya visi misi sekolah.



DAFTAR PUSTAKA Sutomo, dkk. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang. 13



Nazir, Moh. 2005.Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Yuniawan, Tommi. 2012. Terampil Retorika Berbicara. Semarang: Unnes Press.



14



LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Selama Kegiatan Observasi



Foto saat wawancara bersama Bapak Suryana S. PI selaku Kasubag TU SKB



Foto bersama Bapak Suryana setelah wawancara



15



Foto bersama siswa SKB di kelas



Foto ruang kelas siswa dari luar 16



Taman bermain yang ada di SKB



Foto saat melakukan wawancara dengan wali siswa di SKB



17



Foto saat wawancara dengan siswa SKB



Foto bersama siswa setingkat SMA yang bersekolah di SKB



18