LAPORAN PENDAHULUAN ACARA SENAM ANTI STROKE Koreksi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN SENAM ANTI STROKE DI KANAGARIAN KOTO BARU



Disusun Oleh: Mahasiswa Profesi Ners STIKes Perintis Padang



PROGRAM STUDI PROFESI NERS STIKes PERINTIS PADANG TAHUN 2019/2020



LAPORAN PENDAHULUAN SENAM ANTI STROKE 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dari setiap orang. Hal ini tercantum jelas dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hal inilah yang di inginkan oleh setiap orang agar memiliki keadaan yang sehat selalu. Namun kenyataannya masyarakat di dunia ini terkhususnya di Indonesia masih sangat jauh dari keadaan sehat itu. Masalah kesehatan sering terjadi. Masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat sangatlah beragam. Ada yang terkena penyakit seperti Difteri, Pertusis, kanker, DBD, malaria dan lain sebagainya. Adapun penyakit dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah suatu gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh sehingga tubuh berada dalam keadaan abnormal dimana penyebab dari penyakit tersebut dapat ditularkan ke orang lain. Sedangkan penyakit tidak menular adalah suatu gangguan pada bentuk dan fungsi tubuh sehingga tubuh berada dalam keadaan abnormal dimana penyebab dari penyakit tersebut tidak dapat ditularkan ke orang lain, misalnya penyakit yang menjadi terkenal saat ini yaitu stroke. Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang mengakibatkan kematian pada seseorang dan menyebabkan kecacatan. Dilihat dari pola kematian penderita rawat inap, stroke menempati posisi pertama, dan urutan ketiga terbesar penyebab kematian di dunia setelah jantung dan kanker. Penderita stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di ruangan hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Stroke menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, hal ini menjadi perhatian pemerintah. Kasus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika Serikat. Berdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahunnya terjadi 750.000 kasus stroke baru di Amerika. Dari data tersebut menunjukan bahwa setiap 45 menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan stroke. Dan pada tahun 2020 diperkirakan 7,6 juta orang akan meninggal karena stroke. Di Indonesia stroke merupakan pembunuh nomor tiga. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)



tahun 2007 pada usia 45-54 tahun angka kematian akibat stroke sebesar 15,9% (di daerah perkotaan) dan 11,5% (di daerah pedesaan).Dari jumlah total penderita stroke di Indonesia, sekitar 2,5 persen atau 250 ribu orang meninggal dunia dan sisanya cacat ringan maupun berat. Data di Indonesia menunjukkan kecenderungan peningkatan kasus strok baik dalam hal kematian, kejadian, maupun kecacatan. Prevalensi strok di Indonesia sebesar 8,3 per 1000 penduduk menurut Riset Kesehatan Dasar (2008) dan 51,6 per 100.000 penduduk menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) tahun 2011. Data dari profil kesehatan Indonesia 2008 menunjukkan bahwa penyebab kematian utama untuk semua umur adalah strok (15,4%), disusul tuberkulosis (7,5%) dan hipertensi (6,8%). Dari hasil pengkajian hingga hasil lokmin (loka karya mini) didapatkan masyarakat yang mengalami sebanyak 75%. Pada saat pengkajian didapatkan juga masyarakat sebelumnya pernah mengalami penyakit stroke karena tekanan darah yang tinggi. Oleh karena itu masalah stroke ini harus segera diatasi untuk mengatasi masalah ini diperlukan strategi penanggulangan stroke salah satunya dengan senam anti stroke



2. RENCANA KEGIATAN a. Masalah Keperawatan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan masyarakat mengenai hipertensi (penderita hipertensi dan resiko terkena stroke) b. Tujuan Umum Setelah dilakukan senam anti stroke 10 menit, diharapkan lansia mampu menerapkan senam anti stroke sendiri dalam kehidupan sehari-hari. c. Tujuan Khusus Setelah dilaksanakan senam anti stroke satu kali diharapkan peserta senam mampu : 1. Memahami manfaat senam anti stroke 2. Menerapkan gerakan senam anti stroke dengan baik 3. Mengetahui keuntungan dari anti stroke 4. Mendemonstrasikan senam anti stroke KEGIATAN No 1



2



Waktu 5 Menit



30 Menit



Kegiatan Pembukaan :  Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.  Memperkenalkan diri  Menjelaskan tujuan  Menyebutkan kegiatan yang akan dilaksanakan.  Menyampaikan waktu yang di perlukan . Pelaksanaan :  Menjelaskan tentang Senam Anti Sroke  Menjelaskan tujuan Senam Anti Stroke



Sasaran  Menjawab salam  Mendengarkan dan menyimak  Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang



kurang



jelas  



Mendengarkan dan menyimak Mengikuti gerakan senam yang diberikan



 Menjelaskan keuntungan Senam Anti Stroke  Melakukan Senam Anti Stroke 3



5 Menit



4



5 Menit



Evaluasi :  Peserta mengerti tentang Senam Anti Stroke  Peserta tahu tujuan dari Senam Anti Stroke  Peserta tahu keuntungan dari senam Anti Stroke  Peserta mampu mengikuti pelaksanaan senam Anti Stroke







Penutup :  Mengucapkan terimakasih atas peran serta dan kerjasama.  Mengucapkan salam







3. RENCANA KEGIATAN a. Topik : Senam anti stroke b. Tempat dan waktu: Rabu/ 1 Januari 2020 di kanagarian koto baru (MDA AL JIHAD) c. Sasaran dan Target Lansia d. Metode demonstrasi e. Media Speaker







Mengerti dan paham manfaat dari senam yang di berikan Mampu menerapkan senam pada kehidupan sehari-hari



Menjawab salam



4. KRITERIA EVALUASI  Evaluasi struktur: 1. Masyarakat hadir ditempat pelaksanaan senam Penyelenggaraan dilaksanakan di kanagarian koto baru (MDA AL JIHAD) 2. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya. Pengorganisasian − Instruktur



: 1. Kiki pasmawati 2. Dheanindya Sari



− Observer



: Engla Putri Amanda



− Fasililator



: 1. Refki Busta Febri 2. Berly Arnoval



− Dokumentasi



: 1. Santik intani putri 2. Andri Sulenthia



 Evaluasi Proses a. Masyarakat antusiasi terhadap senam b. Masyarakat tidak meninggalkan tempat senam. c. Masyarakat mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.  Evaluasi Hasil a) 100% masyarakat sudah mengerti,memahami,dan melaksanakan senam rematik b) 100% masyarakat memahami manfaat senam anti stroke c) 100% masyarakat dapat mengurangi mengkonsumsi makanan yang harus dihindari d) 100% masyarakat mengikuti senam anti stroke



Lampiran 5. SENAM ANTI STROKE 1. Pengertian senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilainilai mental spiritual. Penelitian lain dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk melungkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh (Hidayat, 2002) Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk membantu mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang menderita penyakit diabetes dan hipertensi. II. Manfaat 1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia 2. mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (Adaptasi) 3. Funsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan/ olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan (Darmojo 1999; 81). III. Cara Melakukan Senam Kaki 1. Jalan di tempat selama 8x 2. Tepuk tangan 4x8 3. Tepuk jari 4x8 4. Tepuk jalin tangan 4x8



5. Silang ibu jari 4x8 6. Adu sisi kelingking 2x8 7. Adu sisi telunjuk 2x8 8. Ketok pergelangan 2x8 9. Ketok nadi 2x8 10. Tekan jari jari 2x8 11. Buka dan mengepal 2x8 12. Menepuk punggung tangan 4x8 13. Menepuk lengan dan bahu 4x8 14. Menepuk pinggang 2x8 15. Menepuk paha 4x8 16. Menepuk samping betis 2x8 17. Jongkok berdiri 2x8 18. Menepuk perut 2x8 19. Kaki jinjit 2x8 6. Kesimpulan Berdasarkan dari uraian sebelumnya, menunjukkan kelompok resiko dalam  masyarakat kita menjadi lebih tinggi lagi. Karena lansia merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami masalah kesehatan yang disebabkan oleh penurunan fungsi-fungsi organ tubuh. Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak berupa kematian sel-sel saraf neurologik akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Stroke dapat terjadi karena suplai oksigen yang didapat dari darah untuk otak tidak mencukupi. Dengan adanya senam anti stoke, lansia diwilayah koto baru semuanya bersedia mengikuti senam anti stroke dengan baik.