Laporan Pendahuluan Cancer Mammae [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN CANCER MAMMAE.



1. PENGERTIANCA



MAMMAE



(CARSINOMA



MAMMAE)/KANKER



PAYUDARA Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, sel-sel kanker bias bermetastase pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005)Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006).



2.



ETIOLOGICA



MAMMAE



(CARSINOMA



MAMMAE)/KANKER



PAYUDARA Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara pasti (Price & Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu: a) Tinggi melebihi 170 cmWanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. b) Masa reproduksi yang relatif panjang. Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.2. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun) c) Wanita yang belum mempunyai anakLebih lama terpapar dengan hormon estrogen relatif lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak. d) Kehamilan dan menyusuiBerkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui. e) Wanita gemukDengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula. f) Preparat hormon estrogenPenggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.



g) Faktor genetikKemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 3 x lebih



besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46)



3. PATOFISIOLOGI



CA



MAMMAE



(CARSINOMA



MAMMAE)



KANKER PAYUDARA Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi: a) Fase InisiasiPada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen.



bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. b) Fase PromosiPada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu



karsinogen).Kanker



mammae



merupakan



penyebab



utama



kematian pada wanita karena kanker (Maternity Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan



bagaimana



terjadinya



keganasan



pada



mammae,



yaitu:Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi faktor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare, 2002). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangsang pertumbuhan sel mammae .Suatu penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone estrogen lah yang menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan menopause lambat ternyata disertai peningkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.



4. MANIFESTASI



KLINISCA



MAMMAE



(CARSINOMA



MAMMAE)/KANKER PAYUDARA Gejala umum Ca mamae adalah : Teraba adanya massa atau benjolan pada payudara Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul pembengkakan Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan , panas Ada cairan yang keluar dari puting susu Ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar,



erosi dan terjadi retraksi Ada rasa sakit Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat Ada pembengkakan didaerah lengan Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d' Orange). Benjolan menyerupai bunga kubis dan mudah berdarah. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain



5. PENTAHAPAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/KANKER PAYUDARA Pentahapan



mencangkup



mengklasifikasikan



kanker



payudara



berdasarkan pada keluasan penyakit. Pentahapan segala bentuk kanker sangat penting karena hal ini dapat membantu tim perawatan kesehatan merekomendasikan pengobatan terbaik yang ada, memberikan prognosis, dan beberapa pemeriksaan darah dan prosedur diagnostik dilakukan dalam petahapan penyakit. Pemeriksaaan dan prosedur ini mencakup rontgen dada, pemindaian tulang, dan fungsi hepar, pentahapan klinik yang paling banyak digunakan untuk kanker payudara adalah sistem klasifikasi TNM yang mengevaluasi ukuran tumor, jumlah nodus limfe yang terkena, dan bukti adanya metastasis yang jauh.Tumor primer (T):Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukanT0 : Tidak terbukti adanya tumor primerTis : Kanker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumorT1 :Tumor a.T1a : Tumor b.T1b :Tumor 0,5 1 cmc.T1c :Tumor 1 2 cmT2 :Tumor 2 5 cmT3 : Tumor diatas 5 cmT4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit :a.T4a : Melekat pada dinding dadab.T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorangec.T4c : T4a dan T4bd.T4d : Mastitis karsinomatosisNodus limfe regional (N) :1.Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan2.N0 : Tidak teraba kelenjar axila3.N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak



melekat4.N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya5.N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateralMetastase jauh (M) :Mx : Metastase jauh tidak dapat ditentukanM0 : Tidak ada metastase jauhM1 : Terdapat metastase



jauh,



termasuk



kelenjar



subklavikulaKanker



payudara



mempunyai 4 stadium, yaitu:Stadium ITumor yang berdiameter kurang 2 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.Tumor terbatas pada payudara dan tidak terfiksasi pada kulit dan otot pektoralis.Stadium IIaTumor yang berdiameter kurang 2 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.Stadium IIbTumor yang berdiameter kurang 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5 cm tanpa keterlibatan limfonodus (LN) dan tanpa penyebaran jauh.Stadium IIIaTumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) tanpa penyebaran jauh.Stadium IIIbTumor yang berdiameter lebih 5 cm dengan keterlibatan limfonodus (LN) dan terdapat penyebaran jauh berupa metastasis ke supraklavikula dengan keterlibatan



limfonodus



(LN)



supraklavikula



atau



metastasis



ke



infraklavikula atau menginfiltrasi / menyebar ke kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuhStadium IIIcUkuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateralStadium IVTumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.Status penampilan (performance status) kanker menurut



WHO (1979) :0 : Baik, dapat bekerja normal.1 : Cukup, tidak dapat bekerja berat namun bekerja ringan bisa.2 : Lemah, tidak dapat bekerja namun dapat berjalan dan merawat diri sendiri 50% dari waktu sadar.3 : Jelek, tidak dapat berjalan, dapat bangun dan merawat diri sendiri, perlu tiduran lebih 50% dari waktu sadar.4 : Jelek sekali, tidak dapat bangun dan tidak dapat merawat diri sendiri, hanya tiduran saja.



6. PEMERIKSAAN



LABORATORIUM



DAN



DIAGNOSTIK



CA



MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/KANKER PAYUDARA  Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test fal marker



(CEA)



dalam



serum/plasma,



Pemeriksaan



sitologisb.Test



diagnostik lain: Non invasive:Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET Invasif :Biopsi,Aspirasi biopsy (FNAB),True cut / Care biopsy,Incisi biopsy,Eksisi biopsiPemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :1.Pemeriksaan



payudara



klinis3.Pemeriksaan



sendiri2.Pemeriksaan



manografi4.Biopsi



payudara



aspirasi5.True



secara



cut6.Biopsi



terbuka7.USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada, therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi. 7. KOMPLIKASI Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang dan hati.Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:a.metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sumsum tulang ,otak



,syaraf.b.gangguan



neuro



varkulerc.Faktor



patologid.Fibrosis



payudarae.kematian



8. PENATALAKSANAAN



MEDIS



MAMMAE)/KANKER PAYUDARA



CA



MAMMAE



(CARSINOMA



Pembedahana.Mastectomy radikal yang dimodifikasiPengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.b.Mastectomy totalSemua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada tidak diangkat.c.Lumpectomy/tumorPengangkatan tumor dimana lapisan mayor dari payudara tidak turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.d.Wide excision/mastektomy parsial.Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.e.Ouadranectomy.Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis mayor.2.RadiotherapyBiasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.3.ChemotherapyPemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang



nafsu



makan,



penyakit.4.Manipulasi



kerontokan



membuat,



hormonal.Biasanya



dengan



mudah



terserang



obat



golongan



tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.



9. PATWAY CA MAMAE



BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA MAMMAE (KANKER PAYUDARA) 1. PENGKAJIAN Tanggal pengkajian



: 26 agustus 2019



Dx



: Ca Mammae (Kanker Payudara)



A. BIODATA a. IDENTITAS KLIEN Nama



: Ny. M



Umur



: 42 Tahun



Jenis Kelamin



: Perempuan



Agama



: Islam



Alamat



: Jl. Jambu No 05/19 Sepatan timur



Suku Bangsa



: Jawa



Pekerjaan



: Ibu Rumah Tangga



Pendidikan



: SMP



B. RIWAYAT KEPERAWATAN a. Keluhan Utama : Pada pasien Ca Mammae terdapat benjolan dan terasa nyeri pada payudara. b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh terdapat benjolan pada payudara dan bila ditekan terasa sakit. Selain itu pasien juga mengatakan keluar cairan dari puting susunya dan warna kemerahan pada kulit payudaranya, maka pasien dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa menderita penyakit Ca Mammae. Pasien perlu mendapatkan perawatan dari rumah sakit lebih lanjut.



c. Riwayat Kesehatan Dahulu : Pasien Ca Mammae biasanya mengalami gangguan kesehatan tergantung dari faktor resikonya terdahulu,seperti : menarche di bawah usia 12 tahun,melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menopause di atasm usia 50 tahun,keluarga perempuan kandung menderita kanker payudara,koitus pertama di bawah usia 20 tahun,dll. d. Riwayat Kesehatan Lingkungan: Pasien mengatakan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya bersih.



B. ANALISA DATA Nama : Ny. M Umur : 42 tahun



No Tanggal Jam 1



06/02/09



No Register : 194372 Ruang : Bethesda



Data fokus



Etiologi



DS : pasien mengatakan nyeri pada luka operasi



Luka post operasi mastektomi



jam 14.30



Masalah Gangguan rasa nyaman nyeri



DO : terdapat luka bekas operasi, skala 6 ekspresi wajah nampak menahan sakit (kadang wajahnya meringis) Vital sign T: 110/90mmHg N : 80x/menit RR : 20x/menit



2



06-02 -09



S : 370C DS : Pasien mengatakan dalam memenuhi



Kelemahan fisik



Gangguan pemenuhan



Jam 14.40wib kebutuhan personal hygiene (mandi, BAK, BAB) dan kebutuhan nutrisi di bantu oleh perawat dan keluarga



kebutuhan ADL



DO : kemampuan beraktivitas pasien terbatas, mobilisasi hanya berada / terbatas di tempat tidur yaitu dengan miring kekanan/kiri,



3



KU: tampak lemah, pemenuhan kebutuhan personal hygiene dan nutrisi di bantu perawat dan keluarga 06-02 -09 DS : klien mengatakan nyeri pada luka post Jam 14.40wib operasi



Terputusnya kontinuitas jaringan



Potensial terjadinya infeksi



DO : Terdapat luka bekas operasi di payudara kanan dan kiri, terbalut kasa dalam keadaan bersih tidak rembes, terpasang drain. Vital sign T : 110/70 mmHg S : 36.80C N : 92x/menit RR : 20 x /menit



C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Cemas sehubungan dengan kurangnya pengetahuaan tentang penyakitnya 2. Nyeri sehubungan dengan luka post operasi mastektomi 3. Gangguan pemenuhan ADL sehubungan dengan kelemahan fisik



D. INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. M



No Register : 194372



Umur : 42 tahun



Ruang : Bethesda



Tanggal



No



Jam



Dp



04/02/09



1



j: 14.30



06/02/09 jam14.30



2



Tujuan dan Kriteria Hasil



Intervensi



Tgl



Ttd



Keperawatan



Teratasi



Petugas



Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan tindakan keperawatan selama 2. Beri penkes tentang 1 x pertemuan pengertian, etilogi, selama 30 menit tanda, gejala, pasien mengetahui penatalaksana. tentang penyakitnya dengan kriteria : 3. Dorong pasien untuk - Klien / pasien mengungkapkan sudah tidak masalah atau bertanya kepada ketakutan yang perawat tentang dihadapi penyakitnya. 4. Anjurkan klien - Pasien mengerti untuk dan mengetahui menerangkan tentang kembali mengenai penyakitnya. penkes yang telah diberikan. - Pasien dapat menerangkan 5. libatkan keluarga kembali apa yang telah di 6. kaji kekhawatiran jelaskan oleh tentang penyakit perawat. kanker payudara Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri dapat berkurang sampai hilang



1.Kaji Skala Nyeri 2.Perhatikan lokasi, lama dan intensitas nyeri 3.observasi vitl



dengan kriteria



sign 4.Ajarkan teknik relaksasi



- pasien tidak mengeluh nyeri pada luka bekas 5.Atur posisi operasi pasien - skala 0 – 3 senyaman - ekspresi wajah mungkin rileks - TTV normal 6.Kolaborasi dengan T : 120/80 mmHg tim medis dalam 0 0 S : 36 C-37 C pemberian therapi N :80 - 100x/menit Rr : 1620x.menit



06/02/09 jam14.40



3



Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu pasien keperawatan selama dalam 2 x 24 jam memenuhi diharapkan kebutuhan kebutuhan aktivitas personal terpenuhi dengan hygiene dan kriteria : nutrisi - ADL tanpa 2. Anjurkan pasien bantuan untuk - Mobilisasi sudah melakukan tidak di atas aktivitas tempat tidur semampunya - Pasien sudah jalan- 3. Berikan umpan jalan balik yang positif / pujian untuk setiap tindakan yang dilakukan 4. Libatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pasien



E. IMPLEMENTASI Nama : Ny. M



No Register : 194372



Umur : 42 tahun



Ruang : Bethesda



Tgl Jam 04/02/09 j:14.30



No Implementasi DP I 1. Menjelaskan penkes tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan. 2. Mendorong pasien untuk mengungkapkan masalah atau ketakutan yang di hadapi 3. Melibatkan anggota keluarga untuk mendengarkan penkes tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan.



06/02/09 jam14.30



1. Mengkaji skala nyeri 2. Memperhatikan lokasi lama dan intensitas nyeri 3. Mengobservasi tanda-tanda vital 4. Memberikan injeksi ketese 1amp dan tradyl 1amp



07/02/09



1. Mengatur posisi tidur pasien yang nyaman dengan tidur terlentang



jam 14.30



2. Observasi tanda-tanda vital 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas



Respon pasien Pasien dan keluarga mendengarkan dengan seksama. Pasien mau mengungkapkan rasa kekhawatirannya pada perawat Keluarga mau mendengarkan dan berpartisipasi aktif waktu diberi penkes.



Tanda tangan



panjang (pasien disuruh menghirup udara, kemudian dihembuskan) secara berulang-ulang 4. Memberikan injeksi ketese 1amp dan tradyl 1amp



08/02/09 jam:14.30



1. Mengkaji skala nyeri 2. Mengobservasi tanda-tanda vital 3. Mengajarkan teknik relaksasi dengan nafas panjang saat klien merasakan nyeri



09/02/09



1. Mengkaji skala nyeri 2. Mengobservasi tanda-tanda vital



jam 14.30 3. Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi (makan) dengan cara mendekatkan makanan ke dekat pasien 4. Melibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pasien



F. EVALUASI Nama : Ny. M No Register : 194372 Umur : 42 tahun Ruang : Bethesda Tgl Jam



No DP



04/02/09



I



j:15.15.



Evaluasi



S : Pasien mengatakan sudah tahu tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan. O : Pasien mampu menjelaskan kembali tentang pengertian, etiologi, tanda dan gejala dengan bahasa yang sederhana. A : Masalah teratasi P : Hentikan Intervensi



09/02/09 jam : 14.30



S : Pasien mengatakan nyeri bekas operasi dibanding hari-hari kemarin sekarang nyerinya sudah berkurang O : Skala nyeri 0 – 3, ekspresi wajah pasien rileks Vital sign T : 130/80mmHg S : 36.70c N : 80 x /menit Rr : 20 x /menit A : Masalah Teratasi P : Hentikan Intervensi



08/02/09 S:jam : 14.30



O : Luka Operasi Bersih, Tidak Kotor, Tidak



Tanda tangan



Ditemukan Tanda-Tanda Infeksi, Drain Sudah



Di Lepas / Aff, Luka Tertutup Kassa. Vital sign T : 130/80 Mmhg S : 36.70c N : 84 X /Menit Rr : 20 X /Menit A : Masalah Teratasi P : Pertahankan kondisi