Laporan Pendahuluan Insomnia Pada Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA :RAHMAT KADILI NIM



:751440118091



KELAS : 3 C DII KEPERAWATAN



LAPORAN PENDAHULUAN INSOMNIA PADA LANSIA



1. DEFINISI Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup tidur atau merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun orang tersebut sebenarnya memiliki kesempatan tidur yang cukup, sehingga mengakibatkan perasaan yang tidak bugar sewaktu atausetelah terbangun dari tidur . Penderita insomnia berbeda dengan orang yang memang waktu tidurnya pendek(shortSleepers), dimana pada short sleepers meskipun waktu tidur mereka pendek,mereka tetapmerasa bugar sewaktu bangun tidur, berfungsi secara normal di siang hari, dan mereka tidakmengeluh tentang tidur mereka di malam hari. Tidur tidak sekadar mengistirahatkan tubuh, tapi juga mengistirahatkan otak, khususnya serebral korteks,yakni bagian otak terpenting atau fungsi mental tertinggi, yang digunakan untukmengingat, memvisualkan serta membayangkan, menilai dan memberikan alasan sesuatu. 2. KLASIFIKASI INSOMNIA Adapun macam-macam tipe insomnia,yaitu: a. Insomnia



sementara(transient)Yakni



insomnia



yang



berlangsung



beberapamalam dan biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu yang berlangsung sementara dan biasanya menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan mudah oleh pasien sendiri. b. Insomnia jangka pendek yakni gangguan tidur yang terjadi dalam jangkawaktu dua sampai tiga minggu



c. Insomnia kronis yakni kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan atau lebih.salah satu penyebab chronic insomnia yang paling umum adalah depresi



3. ETIOLOGI Beberapa factor yang merupakan penyebab insomnia yaitu: 1.faktor psikologis Stress yang berkepanjangan paling sering menjadi penyebab dari insomnia jenis kronis,sedangkan berita-berita buruk gagal rencana dapat menjadi penyebab insomnia transient 2.faktor lingkungan Lingkungan yang bising seperti lingkungan lintasan pesawat jet,lintasan kereta api ,pabrik,atau bahkan tv tetangga dapat menjadi factor penyebab susah tidur 3.kondisi medis Tiap kondisi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan,sindroma apnea tidur,restless leggs syndrome,factor diet,parasomnia,efek zat langsung(drugs/alcohol),efek putus zat,penyakit endokrin/metabolic,penyakit infeksi,neoplastic,nyeri/ketidaknyamanan,lesi batang otak/hipotalamus,akibat penuaan. 4. PATOFISIOLOGI Patofisiologi insomnia masih belum diketahui secara pasti,namun beberapa mekanisme neurobologis dan psikologis telah diajukan salah satu model yang digunakan untuk menjelaskan patofisiologi insomnia adalah neurokognitif.model ini menerangkan bahwa factor predisposisi,prespitasi,perpetuasi,dan neurokognitif adalah factor factor yang mendasari berkembangnya insomnia dan menjadikannya gangguan kronik. Model lain yang bisa digunakan adalah model psychobiologic inhibition,yang menunjukan bahwa tidur yang baik membutuhkan otomatisasi dan plastisistas



5. PATHWAY



6. TANDA DAN GEJALA a.perasaan sulit tidur,bangun terlalu awal b.wajah kelihatan kusam c.mata merah,hingga timbul banyangan gelap dibawah mata d.lemas,mudah mengantuk e.resah dan mudah cemas f.sulit berkonsentrasi,depresi,gangguan memori,dan gampang tersinggung 7. KOMPLIKASI a.efek fisiologis b.efek psikologis c.efek fisik/somatic d.efek sosial e.kematian 8. PEMERIKSAAN PENUNJANG Salah satu pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah meminta pasien untuk mebuat sleep log,yaitu catatan mengenai informasi pola dan kualitas tidur yang dialami pasien secara subyektif.selain itu penegakan diagnosis ,catatan ini juga bermanfaat untuk monitoring respon terapi



9. PENATALAKSANAAN MEDIS Terapi non-farmakologis merupakan pilihan utama sebelum menggunakan obat-obatan karena penggunaan obat-obatan dapat memberikan efek ketegantungan.Adapun cara yang dapat dilakukan antara lain: a. Terapi rileksasi b. Terapi tidur yang bersih



c. Terapi pengaturan tidur d. Terapi psikologi/psikiatri e. CBT(Cognitive Behavior al Therapy) f. Sleep restriction therapy g. Stimulus control therapy h. Cognitive therapy i. Imagery training j. Mengubah gaya hidup



10. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL 1) Gangguan pola tidur 2) Ansietas



11. INTERVENSI NO



DIAGNOSA



INTERVENSI



. 1.



Gangguan pola tidur



DUKUNGAN TIDUR OBSERVASI 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 2. Identifikasi factor pengganggu tidur 3. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur TERAPEUTIK 1. Modifikasi lingkungan 2. Batasi waktu tidur siang 3. Fasilitasi menghilangkan stress 4. Tetapkan jadwal tidur rutin EDUKASI 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit



Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur 2.



Ansietas



REDUKSI ANSIETAS OBSERVASI



1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan 3. Monitor tanda tanda ansietas TERAPEUTIK



4. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan 5. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan 6. Pahami situasi yang membuat ansietas 7. Dengarkan dengan penuh perhatian 8. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan 9. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan 10. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan 11. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang EDUKASI



12. Jelaskan prosedur,termasuk sensasi yang mungkin dialami 13. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,pengobatan,dan prognosis 14. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien,jika perlu 15. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif,sesuai kebutuhan 16. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi 17. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan



18. Latih penggunaan mekanisme pertahana diri yang tepat 19. Latih teknik relaksasi KOLABORASI



20. Kolaborasi pemberian obat antiansietas,jika perlu.