Laporan Pendahuluan Thypoid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN PADA AN. B DENGAN THYPOID DIRUANG CATLEYA 2 RSUD RAA SOEWONDO PATI



DISUSUNOLEH: NAMA



: STANLY PRISCA MEIRANI



NIM



: 212019010068



KELAS



:B



SEMESTER : 5



PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN 2020/2021



A. PENGERTIAN Demam



Tifoid



disebarkan melalui



jalur



fekal-oral



dan hanya



menginfeksimanusia yang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasioleh bakteri Salmonella typhi. Ada dua sumber penularan Salmonella typhi,yaitu penderita demam tifoid dan karier. Seseorang yang karier adalah orangyang pernah menderita demam tifoid dan terus membawa penyakit ini untukbeberapa waktuatauselamanya.(Nadyah,2014) Demam Tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akutyang disebabkanoleh Salmonellatyphi.(Nurarif&Kusuma,2015) Definisi lain dari demam tifoid atau Typhus Abdominalis ialah penyakitinfeksi akut yang biasaya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran.(Ngastiyah,2015) B. ETIOLOGI Etiologi



demam thypoid adalah salmonella thypi (S.thypi) 90% dan



salmonella parathypi (S. Parathypi A dan B serta C). Bakteri ini berbentukbatang, gram negatif, mempunyai flagela, dapat hidup dalam air, sampah dandebu. Namun bakteri ini dapat mati dengan pemanasan suhu 600selama 15-20menit. Akibat infeksi oleh salmonella thypi, pasien membuat antibodi atauaglutininyaitu: 1.



AglutininO(antigensomatik)yangdibuatkarenarangsanganantigenO(beras aldaritubuhkuman).



2. AglutininH(antigenflagela)yangdibuatkarenarangsanganantigenH(berasal dariflagelkuman). 3.



AglutininVi(envelope)terletakpadakapsul yangdibuatkarenarangsanganantigenVi(berasaldarisimpaikuman) Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang



ditentukantiternya untuk diagnosa, makin tinggi titernya makin besar pasien menderitatifoid



1



Padamasapenyembuhan,penderitamasihmengandungSalmonellasppdidala m kandung empedu atau di dalam ginjal. Sebanyak 5 persen penderitademam tifoid kelak akan menjadi karier sementara, sedangkan 2 persen yanglain akan menjadi



karier



yang



menahun.



Sebagian



besar



dari



karier



tersebutmerupakankarierintestinal(intestinaltype)sedang yanglaintermasukurinarytype. C. TANDADANGEJALA 1. Masainkubasirata-rata 10-14 hari 2. Demammeninggisampaiakhirminggupertama 3. Demamturunpadaminggukeempat,kecualidemamtidaktertanganiakanmen yebabkansyok,stupordankoma. 4. Ruammunculpadaharike7-10bertahanselama2-3hari 5. Nyerikepala,nyeriperut 6. Kembung, mual, muntah,diare,konstipasi 7. Pusing, bradikardi,nyeriotot 8. Batuk 9. Epistaksis 10. Lidahyangberselaput(kotorditengah,tepianujungmerahsertatremor) 11. Hepatomegali,splenomegali,meteorismus 12. Gangguanmental berupasamnolen,delirium ataupsikosis(Nurarif&Kusuma,2015) Periodeinfeksidemamtifoid,gejala dantanda: KeluhanDanGejalaDemamTifoid Minggu



Keluhan



Gejala



Minggu



Panasberlansung



Gangguan



pertama



insidious,tipe



salurancerna



panasstepladder yangmencapai3940oC,menggigil, nyerikepala



Patologi Bakterimia



MingguKedua



Rash,nyeriabdo



Rose



Vaskulitis,hiper



men, diare,atau



Spot,splenom



plasi



konstipasi,deliri



egali,hepato



padapeyer’s



um



megali



patchesnodultifo idpadalimpadan



Minggu



Komplikasi



Melena,ilius,ke



hati Ulserasi



Ketiga



:perdarahan



teganganabdom



padapeyer’s



salurancerna,perfo



en,koma



patches,nodultif



rasi,



oidpada



syok Keluhanmenurun



Minggu Keempat



Tampaksakit



limpadanhati Kolelitiasi,carrier



berat,kakeksia



kronik



Sumber:NurarifdanKusuma2015 D. PATHOFISIOLOGI Penyakit



typhoid



disebabkan



oleh



kuman



salmonella



typhi,



salmonellaparatyphi A, Salmonella paratyphi B, Salmonella paratyphi C, yang masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air yang tercemar . Selanjutnya akan kedinding usus halus melalui aliran limfe ke kelenjar mesentrium menggandakan/multiplikasi (bacterium). Biasanya pasien belumtampak adanya gejala klinik (asimptomatik) seperti mual, muntah, tidak enakbadan, pusing karena segera diserbu sel sistem retikulo endosetual. Tetapikuman masih hidup, selanjutnya melalui duktus toraksikus masuk



kedalamperedaran



darah



mengalamibakterimiasehinggatubuh



merangsang untuk mengeluarkan sel piogon akibatnya terjadi lekositopenia. Dari selpiogon inilah yang mempengaruhi pusat termogulator dihipotalamus sehingga timbul gejala demam dan apabila demam tinggi tidak segera diatasi maka dapat terjadigangguan kesadaran dalam berbagai tingkat. Setelah dari peredaran darah,kuman menuju ke organ-oragan tubuh (hati, limfa, empedu) sehingga timbulperadangan yang menyebabkan membesarnya organ tersebut dan nyeri tekan,terutama pada folikel limfosid berangsur-angsurmengalami perbaikan danapabila tidak dihancurkan akan menyebar ke seluruh organ sehingga timbulkomplikasidandapatmemperburukkondisipasien.



Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yangdikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus(muntah),Fly(lalat),danmelaluiFeses(tinja).Fesesdanmuntahpadapend erita demam tifoid dapat menularkan salmonella thypi kepada orang lain.Bakteriyangmasukkedalamlambung,sebagianakandimusnahkanolehasaml ambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapaijaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk kealiran darah dan mencapai sel-sel retikulo endotelial. Selselretikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakteri mia, kuman selanjutnya masuk limpa,usus halus dan kandung empedu.



E. PATHWAY Minumandanmakanan yang terkontaminasi MulutSaluran PencernaanTyphus Abdominalis Usus



Peningkatanasam lambung Perasaantidakenakpadap erut, mual,muntah (anorexia)



Prosesinfeksi



Limfoid plaque penyeri diileumterminalis



Merangsangpeningkatan peristalticusus



Perdarahan danperforasiintesti nal



Diare Ketidakseimbangannutrisi: Kurang darikebutuhantubuh



Kumanmasukaliranl imfemesentrial Menujuhatidanlimfa



Kumanberkembangbiak Kekurangan volumecairan



Jaringantubuh(limfa) Hipertrofi(hepa tosplenomegali) Peradangan



Penekananpadasarafdihati



Kurangintakecairan PelepasanzatpyrogenPus attermogulasitubuh Hipertermia



Nyeriuluhati



NyeriAkut



F.



PEMERIKSAANPENUNJANG 1. PemeriksaanLeukosit Menurutbuku–bukudisebutkanpadademamtypoidterdapatleucopenia dan limfositosis relative, tetapi kenyataan leucopenia tidaklahsering dijumpai. Pada kebanyakan kasus demam typoid, jumlah leukositpada sediaan darah tepi berada batas- batas normal,malahan kadang-kadang terdapat



leukositosis.



Walaupun



tidak



ada



komplikasi



atau



infeksisekunder. Oleh karena itu, pemeriksaan jumlah leukosit tidak bergunauntukdiagnosis demamtypoid. 2. PemeriksaanSGOTdanSGPT SGOTdan SGPTseringkali meningkattetapi kembali kenormalsetelah sembuhnya



demam



typoid.



kenaikan



SGOT



dan



SGPT



ini



tidakmemerlukanpembatasanpengobatan. 3. BiakanDarah Biakan darah positif memastikan demam typoid, tetapi biakan darahnegatif menyingkirkan demam typoid. Hal ini disebabkan karena hasilbiakandarahbergantungpadabeberapafactorantara lain: a. TeknikPemeriksaanLaboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium berbeda dengan yang lain, malahanhasil satu laboratorium biasa berbeda dari waktu ke waktu. Hal inidisebabkan oleh perbedaan teknik dan media biakan yang digunakan,karena jumlah kuman yang berada dalam darah hanya sedikit, yaitukurang dari 10 kuman/ml darah, maka untuk keperluan pembiakan.Padaanak–anak2–5ml. Biladarahyangdibiakterlalusedikithasilbiakanbiasanegative,terutama padaorangyangsudahmendapatpengobatan spesifik .Selain ini darah tersebut harus langsung dikirimke laboratorium. Waktu pengambilan darah paling baik adalah saat demam tinggi pada waktu bakteri mia berlangsung. b. Saatpemeriksaanselamaberjalanpenyakit Pada demam typoid biakan darah terhadap S.Typhi terutama positifpada minggu pertama penyakit dan berkurangpada minggumingguberikutnya.Pada waktukambuhbiakanbiaspositiflagi.



c. Vaksinasidimasalampau Vaksinasiterhadapdemamtypoiddimasalampaumenimbulkanantibody dalamdarahpasien.Antibodiinidapatmenekanbakteriemia 4. UjiWidal Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody,aglutinin yang spesifik terhadap salmonella terdapat dalam serum pasiendemam typoid pada orang yang pernah ketularan salmonella dan padaorangyangpernahdivaksinasiterhadapdemamtypoid. Antigen



yang



digunakan



pada



uji



widal



adalah



suspensi



salmonellayang sudah dimatikan dan diolah laboratorium.Maksud uji widal adalah menentukan adanya agglutinin dalam serum pasien yang disangka menderita demam typoid.Akibat infeksi oleh S.Typhi, pasien membuatantibodi(aglutini),yaitu: a. AglutininO,yangdibuatkarenarangsanganantigenO(berasaldaritubuhk uman). b. AglutininH,karenarangsanganantigenH(berasaldariflagelakuman). c. AglutininVi,karenarangsanganantigenVi(berasal sari simapikuman) DariketigaaglutinintersebuthanyaaglutininOdanHyangditentukan titernya untuk diagnosis. Mungkin tinggi titernya, mungkinbesar kemungkinan



pasien



menmderita



demam



typoid.



Pada



infeksi



yangaktif,titerujiwidalakanmeningkatpadapemeriksaanulangyangdilakuk anselangpalingsedikit5hari. Titer widal biasanya angka kelipatan : 1/32 , 1/64 , 1/160 , 1/320 , 1/640. Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu) : dinyatakan(+). -Titer 1/160: masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan titer.Jika ada,maka dinyatakan(+). Jika 1x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada pasien dengan gejala klinis khas.



G. PENATALAKSANAANMEDIS PengobatantypoidsampaisaatinimasihmenganutTrilogipenatalaksanaande mamthypoid,yaitu: a.



Kloramphenikol: dosis hari pertama 4 x 250 mg, hari kedua 4 x 500 mg,diberikanselamademamberkanjutsampai2haribebasdemam,kemudiand osisditurunkanmenjadi4x250mgselama 5harikemudian



b.



Ampisilin/Amoksisilin: dosis 50 – 15- mg/Kg/BB/hari, diberikan selama2minggu



c.



Kotrimoksasol:2x2tablet(1tabletmengandung400mgsulfametosazol80mgtrimetropim),diberikanselama duaminggu.



H. PENGKAJIAN 1. Identitas Didalamidentitasmeliputinama,umur,jeniskelamin,alamat,pendidikan,nore gister,agama,tanggalmasuk,tanggalpengkajian,diagnosamedisdanpenangg ungjawab. 2. AlasanMasuk Biasanyaklienmasukdenganalasandemam,peruttersamualdankembung,naf sumakan menurun,diare/konstipasi,nyerikepala. 3. RiwayatKesehatan a. RiwayatKesehatanSekarang Padaumumnyapenyakitpasientypoidadalahdemam,anorexia,mual , muntah, diare, perasaan tidak enak diperut, pucat, nyeri kepala, nyeriotot, lidahkotor,gangguankesadaranberupasamnolensampaikoma. b. Riwayat KesehatanDahulu Apakahsebelumnyapasienpernahmengalamisakitdemamtypoidatauper nahmenderita penyakitlainnya? c. RiwayatKesehatanKeluarga Apakah dalam keluarga ada yang pernah menderita penyakit demamtypoidataupenyakitketurunan? 4. PemeriksaanFisik a. Keadaanumum



:Biasanyabadanlemah



b. TTV



:peningkatan suhu, perubahan nadi, respirasi



d.Kesadaran



:Dapat mengalami penurunan kesadaran.



5. PemeriksaanHeadTotoe a. Kepala Keadaan kepala cukupbersih,tidakadalesi /benjolan, distribusi rambut merata dengan warna warna hitam, tipis,tidak ada nyeri tekan. b. Mata Kebersihan mata cukup, bentuk mata simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik konjungtiva kemerahan/ tidak anemis. Reflek pupil terhadap cahaya baik. c. Telinga Kebersihan telinga bersih, bentuk tidak ada kelainan, tidak terdapatperadangan. d. Hidung Kebersihan hidung cukup, bentuk tidak ada kelainan, tidak terdapat tanda-tanda peradangan pada mocusa hidung. Tidak terlihat pernafasan cuping hidung taka adaepistaksis. e. Mulutdangigi Kebersihan mulut kurang dijaga, lidah tampak kotor, kemerahan, mukosa mulut/ bibir kemerahan dan tampak kering. f. Leher Kebersihan leher cukup, pergerakan leher tidak ada gangguan. g. Dada Kebersihan dada cukup, bentuk simetris, ada nyeri tekan. Tidak ada sesak. ,tidak adabatuk. h. Abdomen Kebersihan



cukup



,bentuk



simetris,tidak ada



benjolan/nnyeritekan,bising usus 12x/menit, terdapat pembesaran hati dan limfa i. Ekstremitas Tidak ada kelainan bentuk antara kiri dan kanan, atas dan bawah, tidak terdapat fraktur, genggaman tangan kiri dan kanan sama kuat



6. DataPsikologis Biasanya pasien mengalami ansietas, ketakutan, perasaan tak berdaya dan depresi. I. DIAGNOSAKEPERAWATAN 1. Hipertermia b.d. Penyakit/Peningkatan metabolism tubuh 2. Diare b.d. Inflamasi gastro intestinal 3. Ketidak seimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan 4. Kekurangan volume cairan b.d. kehilangan cairan aktif 5. Nyeri akut b.d. Agen ciderafisik J. INTERVENSIKEPERAWATAN NO 1



DIAGNOSAK EPERAWATAN Hipertermia



TUJUAN NOC: Thermoregulation



b.d.Penyakit/Pening katanmetabolismtu buh



2



Diareb.d.Inflamasig astrointestinal



INTERVENSI NIC:FeverTreatment a. Monitor suhu seseringmungkin b. MonitorIWL c. Monitorwatnadansuhutu buh d. MonitorTTV e. MonitorWbc,Hb, Hct f. Monitor intake danoutputcairan g. Kolaborasi pemberianantipuretik h. Kolaborasi pemberiancairanIV i. Komprespasiendenganair hangat j. Berikan pengobatan untuk



NOC:BowelElimination



mengatasipenyebabdema m NIC:Diarhea Management a. Instruksikankepadakelua rga untuk mencatatwarna, jumlah, frekuensidankonsistensid arifeses b. Evaluasi intake makananyangmasuk



c. Observasiturgotkulitseca ra rutin d. Instrusikan



3



4



Kekurangan Kekurangan volumecairanb.d. kehilangancairan aktif



NOC : Fluid Balance,Hydration



Nyeriakut b.d.agen cederafisik



NOC:Pain Control



kepadakeluargauntukma kanmakananrendahserat,t inggi protein, dan tinggikalori jika memungkinkan e. Kolaborasi pemberiancairanIV f. Kolaborasi pemberian obatdiare NIC:FluidManagement a. Monitorstatushidrasipasi en b. Pertahankancatatanintak edanoutputcairan c. MonitorTTV d. Monitor masukanmakanan dan cairan danhitungintakekalorihar ian e. Kolaborasipemberiancair anIV NIC:PainManagement



Setelahdilakukanasuhankep a. Melakukanpengkajianny eri secara erawatanselama2x24jam komprehensiftermasuklo diharapkannyeri kasi,karakteristik,kapand klienakanmenurundengankri imulainataudurasi, teriahasil: frekuensi,kualitas,intensi tasdanfaktorpencetus b. Observasi reaksi nonverbal dariketidaknyamanan c. Gunakan teknikkomunikasiterapeu tikuntuk mengetahuipengalamann yeriklien d. Kajibudayayangmempen garuhiresponnyeriklien e. Eksplorepengetahuandan



kepercayaankliententang nyeri Indikator



A



T



1. Mengetahui kapan nyeridimul ai 2. Mendiskrip sikan faktorsebab danakibat 3. Menggunak an tindakanpe ncegahan 4. Menggunak ananalgesik



3



4



3



4



3



4



3



5



yangdianj urkan 5. Menggunak an sumberyan gtersedia 6. Mengenali gejalanyeri



3



5



2



4



f. Evaluasibersamaklienda ntenagakesehatantentang ketidakefektifankontroln yeridimasalalu g. Kontrol lingkungan yangdapatmemperburuk nyerimisalnyasuhuruang anataukebisingan h. Pilih dan lakukanpenanganan nyeri(farmakologi,nonfar makologi daninterpersonal) i. Ajarkantentangtekniknon farmakologi j. Gunakankontrolnyeriseb elumnyeribertambah berat



Keterangan: 1 : Tidak Pernahmendemonst rasikan 2 :Jarang 3 :Kadang-kadang 4 :Sering 5 :Konsisten



5



Ketidakseimbangan nutrisi : kurang darikebutuhantubu h



NOC:NutritionalStatus



NIC



:



Setelahdilakukanperawatan NutritionalManagement selama 3 x24jamstatusnutrisiklienaka a. Kajiadanyaalergimakana nmembaikdengan indicator: n b. Kolaborasidenganahligiz Indikator A T iuntukmenentukannutrisi 1. Intakae 3 yangdibutuhkan c. Berikansustansigula 4nutrisi d. Berikan diet tinggi 2. Intake 3 seratuntuk mencegahkonstipasi 4cairan 3. Energy 3 4 e. Monitorjumlahnutrisidan 4. Hidrasi 3 4 kandungankalori f. Kajikemampuanpasienun Keterangan: tukmendapatkannutrisiya 1. severe deviation ngdibutuhkan fromnormalrange g. Makansedikit2. substantial sedikitnamunseringuntuk 3. moderate 4. mild mencegahmuntah 5. none NutritionMonitoring a. Monitorturgorkulit b. Monitormualdanmuntah



DAFTAR PUSTAKA Bulechek,Gloriadkk.2016.NursingInterventionsClassification(NIC)6thIndonesianE dition.Singapore:ElsevierInc Herdman,T.Heather.2018.NANDAIDiagnosisKeperawatan:DefinisidanKlasifikasi2018-2020.Jakarta:EGC Moorhead,



Sue



dkk.



2016.



Nursing



Outcomes



Classification



(NOC)



5thIndonesianedition.Singapore:ElsevierInc Nadyah. 2014. Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Insidens PenyakitDemam Tifoid Di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu KabupatenGowa2013.Gowa:JurnalKesehatan,VolVII,No1,305-321. Ngastiyah. 2015. Perawatan Anak Sakit ed 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran(EGC) Nurarif



AH



&



Kusuma



AH.



2015.



Aplikasi



Asuhan



BerdasarkanDiagnosaMedis.Yogyakarta:PenerbitMediaction



Keperawatan