Laporan Pengendalian Vektor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGENDALIAN VEKTOR SURVEI DAN IDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK NON AEDES



A. TUJUAN a. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi berbagai jenis tempat perindukan nyamuk non Aedes. b. Mahasiswa mampu melakukan sampling jentik non Aedes di wilayah survey. c. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan kepadatan jentik non Aedes. d. Mahasiswa mampu melakukan pengiriman sampel jentik non Aedes untuk keperluan identifikasi di laboratorium. e. Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai jenis larva nyamuk.



B. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Ciduk 2. Pipet tetes 3. Botol 4. Kertas label 5. Mikroskop 6. Objek glass 7. Deck glass 8. Lampu spiritus Bahan : 1. Kapas 2. Air secukupnya 3. Form pengamatan jentik.



C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN  Hari, tanggal : Minggu, 30 September 2012  Waktu



: 10. 00



 Tempat



: Cangkring RT 23/ RW 11, GUMUL, Karangnongko, Klaten Laboratorium parasitologi



D. LANDASAN TEORI Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat atau pada benda-benda tertentu dan dapat terbang.Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut memanjang untuk menusuk dan menghisap disebut moncong atau probocis. Disamping Probocis terdapat Palpi. Mempunyai sepasang sayap pada dada tengah (Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian pula pada tepi bawah sayap bersisik disebut jumbai. Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap yang tidak berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di ketahui adalah Tribus Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya yang paling penting adalah genus anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang penting adalah Genus Aedes, Culex, dan Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang panjang. Ada 5 genera yang sering dijumpai di indonesia yaitu : Aedes, Anopheles, Mansonia, Culex, dan Armigeres. Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk antara lain  Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk  Percabangan urat sayap  Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagian-bagian tubuh nyamuk. Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu : Stadium dewasa → telur → pupa / kepompong Keterangan :



Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam bebas, sedangkan ketiga stadium yang hidup dan berkembang didalam air. Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex dapat berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang airnya cukup bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senag di kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles kesenanganya untuk memilih breeding places sangat bervariasi. E. PROSEDUR KERJA  Pengambilan Jentik di lapangan 1. Menentukan lokasi sampling dengan beberapa titik untuk larva non aedes. 2. Memulai pencarian larva di titik-titik yang telah ditentukan. 3. Jika ada larvanya, diambil dan dimasukkan ke dalam botol dengan sedikit air agar larva tetap hidup. 4. Memberi label dan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.  Identifikasi larva di laboratorium 1. Mengambil larva dari botol dengan pipet dan dipindahkan ke tabung raksi dengan sedikit air. 2.



Memanaskan tabung reaksi dengan lampu spiritus agar larva mati.



3. Mengambil larva yang telah mati dengan pipet dan diletakkan di preparat dan ditutup dengan deck glass. 4. Mengamati menggunkan mikroskop dengan perbesaran 40 x. 5. Mencatat ciri – ciri dari larva tersebut, setelah itu menyimpulkan jenis larva yang telah diidentifikasi. F. HASIL



Titik



Jam



Gerakan air



Jenis larva anopheles Mansonia



Culex



Comberan rumah I



10.10



lambat







Comberan rumah II



10.30



lambat







Selokan dekat sawah



10.48



Lambat



III







G. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil praktik yang dilakukan telah ditemukan bahwa sampel larva yang diambil adalah larva non aedes. Hal ini dapat di ketahui dari tempat pengambilan larva yaitu tempat sisa buangan dari limbah rumah tangga yang airnya kotor dan hasil identifikasi menunjukkan ciri – ciri bahwa larva tersebut adalah larva non aedes. Berdasarkan identifikasi pada larva yang ditemukan di comberan rumah I dan II, memiliki ciri – ciri yang sama yaitu bentuk siphon langsing dan kecil, memiliki satu kumpulan rambut. Sedangkan larva yang ditemukan di selokan dekat sawah memiliki siphon tumpul dan beberapa kumpulan rambut serta di tempat penangkapan larva tersebut airnya kotor, gerakan airnya lambat dan banyak ditumbuhi lumut dan ganggang.



H. KESIMPULAN Larva yang ditemukan adalah larva nyamuk non aedes yang memiliki ciri – ciri tempat perindukannya berada di air kotor di tempat sisa buangan dari limbah rumah tangga dan di lingkungan luar rumah. Memiliki perilaku menggigit pada malam hari.