Tugas Pengendalian Vektor [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ferry
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : NUR BAITI KELAS : VI K3 KESLING NONREG BJM MATA KULIAH : PENGENDALIAN VEKTOR



Langkah Mengatasi Vektor ( Lalat ) 1. Identifikasi Penyebab Masalah Penyakit parasit disebabkan oleh cacing, protozoa, dan serangga parasit, banyak terjadi di negara berkembang serta di daerah tropis termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mendukung untuk hidup dan berkembang biaknya parasit seperti lingkungan, iklim, suhu, kelembaban, dan juga gaya hidup masyarakat yang akan sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan parasit di Indonesia. Lalat merupakan salah satu serangga parasit yang hidup berdampingan dengan manusia dan sebagai vektor penyakit yang memberi dampak merugikan bagi manusia karena memiliki peran pembawa mekanik patogen terhadap makanan manusia. Musca Domestica atau lalat rumah atau sering disebut housefly merupakan salah satu spesies serangga yang banyak terdapat di seluruh dunia. Sebagian besar (95%) dari berbagai jenis lalat yang dijumpai di sekitar rumah dan kandang, adalah lalat jenis ini. 2. Identifikasi Besar Masalah Lalat ini membawa agen penyakit yang diperoleh dari sampah, limbah buangan rumah tangga dan sumber kotoran lainnya. Agen penyakit ditular kan dari mulut melalui vomit drops, feses, dan bagian tubuh lainnya yang terkontaminasi dan dipindahkan pada makanan manusia atau pakan hewan/ternak. Berbagai penyakit penting yang dapat ditularkan oleh lalat antara lain penyakit viral seperti Poliomielitis, Hepatitis, Trakhoma, Coxsackie dan infeksi ECHO virus. Berbagai jenis bakteri Enteropatogen yang berhasil diisolasi dari M. Domestica yang dikoleksi dari tempat sampah dan kandang ayam antara lain adalah Acinetobacter sp, Cirtobacter Freundii, Enterobacter Aerogenes, Enterobacter Aggolerans, Escherichia Coli, Hafnia Alvei, Klebsiella Pneumoniae, Morganella Morganii, Proteus Vulgaris, Pseudomonas sp dan Salmonella sp. Graczyck et al., (1999) menyatakan M. Domestica juga berperan sebagai inang transport ( pembawa) Staphylococcus sp dan Pseudomonas sp. Penyakit lambung dan usus ( Enterogastrik ) pada manusia seperti Bacillary Disentri, Salmonellosis ( Thypoid, Parathypoid Fever ),



Enteritis, keracunan makanan dan Cholera juga ditularkan oleh lalat rumah . ada beberapa kasus, lalat rumah juga bertindak sebagai vektor penyakit kulit seperti Lepra dan Yaws ( Frambusi atau Patek ) juga vektor untuk wabah sakit mata ( Epidemic Conjunctivitis ) Lalat rumah juga berperan sebagai vektor biologis cacing Habronema Muscae. Penyakit yang ditularkan oleh lalat hijau adalah penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan misalnya, Typus Abdominalis, Kolera, Diare, Disentri, dan lain-lain. 3. Identifikasi Pengendalian Vektor Pengendalian terapan ( memberikan perlindungan bagi kesehatan manusia dari gangguan vector ),Metode membunuh telur, larva, maupun lalat dewasa secara langsung dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Metode fisik merupakan metode yang murah, mudah dan aman tetapi kurang efektif apabila digunakan pada tempat dengan kepadatan lalat yang tinggi. Cara ini hanya cocok digunakan pada skala kecil seperti dirumah sakit, kantor, hotel, supermarket dan pertokoan lainnya yang menjual daging, sayuran, atau buah-buahan ( DEPKES, 1992 ) berikut adalah beberapa contoh metode fisik : a. Fly Trap Metode ini terdiri dari dua bagian, yang pertama merupakan kontainer/kaleng tempat umpan ( bait ) dengan volume 18 liter. Bagian kedua terdiri dari sangkar tempat lalat terperangkap berbentuk kotak dengan ukuran : 30 cm x 30 cm x 45 cm. Dua bagian tersebut disusun dengan sangkar berada diatas, jarak antara dua bagian tersebut diberi sekat berlubang 0,5 cm sebagai jalan masuk lalat ke dalam perangkap. Kontainer/kaleng harus terisi setengah dengan umpan yang akan membusuk di dalam kontainer/kaleng tersebut. Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai ada air tergenang dibagian bawah kotainer tersebut. Dekomposisasi sampah basah dari dapur seperti sayuran hijau, sereal, dan buah-buahan merupakan umpan yang paling baik. Model ini bisa digunakan selama 7 hari setelah itu umpan dibuang dan diganti. Fly traps dapat menangkap lalat dalam jumlah besar dan cocok untuk penggunaan diluar rumah, diletakkan pada udara terbuka, tempat yang terang dan terhindar dari bayang-bayang pohon.



b. Sticky Tapes Alat ini berupa tali/pita yang dilumuri larutan gula sehingga lalat akan lengket dan terperangkap . bila tidak tertutup debu alat sticky tapes bisa bertahan selama beberapa minggu. Cara pemasangannya adalah dengan menggantungkannya dengan atap rumah. Insektisida juga bisa ditambahkan untuk mematikan lalat yang telah menempel pada perangkap



tersebut. Insektisida yang biasa dipakai antara lain adalah diazinon,



malathion, runnel, DDVP,dibrom dan bayer L 13/59. c. Light Trap with Electrocutor Prinsip alat ini adalah membunuh lalat dengan listrik. Lalat yang hinggap pada lampu akan kontak dengan electrocuting grid yang membingkai lampu dengan cahaya blue atau ultraviolet. Dalam penggunaannya perlu diujicoba terlebih dahulu karena tidak semua lalat tertarik dengan alat ini. Alat ini banyak dipakai di dapur rumah sakit, restoran, lokasi penjualan buah supermarket. d. Pemasangan kawat/plastik kasa pada pintu dan jendela serta lubang angin/ventilasi e. Membuat pintu dua lapis, daun pintu pertama kearah luar dan lapisan kedua merupakan pintu kasa yang dapat membuka dan menutup sendiri (DEPKES, 1992). f. Penggunaan insektisida kimia sintetik tersebut memiliki banyak efek samping pada manusia yang dapat menimbulkan keracuanan akibat tertelan atau terhirup maupun kontak langsung melalui kulit, pada lingkungan dapat terkontaminasi dengan air, tanah, dan udara dan perkembangan hama lebih resisten dan toleran terhadap insektisida kimia sintetik. g. Salah satu alternatif ramah lingkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memanfaatkan insektisida alami. Ada beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida kimia alami, salah satunya adalah biji jintan hitam (Nigella Sativa) memiliki kandungan senyawa asam lemak dan senyawa minya asensial, diketahui juga memiliki fenol yaitu efek antiparasit. Minyak asensial yang terkandung pada biji jintan hitam dapat menghambat pertumbuhan serangga seperti larva, pupa, dan dewasa.



4. Pilih cara pengendalian yang tepat 



Sticky Tapes Alat ini berupa tali/pita yang dilumuri larutan gula sehingga lalat akan lengket dan terperangkap.Bila tidak tertutup debu alat sticky tapes bisa bertahan selama beberapa minggu.



5. Lakukan pengendalian vektor Membuatnya sendiri dirumah dan menempelkan nya di dinding rumah, di dekat tempat sampah dapur, didekat pencucian piring. 6. Lakukan penilaian hasil pengendalian Alat ini sangat mudah untuk didapatkan ataupun mudah untuk membuatnya sendiri, tidak perlu mengeluarkan biaya mahal dan alat ini pun cukup efektif untuk mengurangi vektor (lalat) dirumah. 7. Rencana tindak lanjut Mungkin dengan menerapkan cara ini secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari diharapkan bisa membantu dalam pengendalian vektor ( lalat ) dan harus disertai dengan kesadaran masyarakat itu sendiri tentang pentingnya kebersihan lingkungan agar dapat mengurangi faktor pendukung yang mempengaruhi keberadaan vektor ( lalat ) itu sendiri.