Laporan Perancangan Struktur Atap Baja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERHITUNGAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA TIPE A Laporan Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Struktur Baja I yang diampu oleh: Ben Novarro Batubara S.T, M.T



Disusun Oleh: Galih Leo Dalili (1900890)



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2021



KATA PENGANTAR



Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan mata kuliah Stuktur Baja I tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Struktur Baja I. Selain itu laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan perencanaan konstruksi rangka atap baja. Penulis mengucapkan terimakasih kepada: Bapak Ben Novarro Batubara S.T, M.T Teh Ayu Wulandari Selaku dosen dan asisten dosen Struktur Baja I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Penulis juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini dimasa yang akan datang.



Bandung, 19 Januari 2020



i



Galih Leo Dalili



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR……………………………………………………………...i DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii BAB



I



PENDAHULUAN………………………………………………………….1 1.1 Latar Belakang………………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..1 1.3 Tujuan………………………………………………………………….2 1.4 Metode Penulisan……………………………………………………… 2 1.5



Sistematika



…………………………………………………………….3 BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………………………… 4 2.1



Pengertian



Baja………………………………………………………...4 2.2



Baja



Sebagai



Bahan



Struktur…………………………………………..4 2.3 Bentuk Profil Baja……………………………………………………..4



ii



2.4



Sifat



Metalurgi



Baja……….



…………………………………………...5 2.5 Bentuk-bentuk Baja Dalam Perdagangan ……………………………..6 2.6 Macam-macam Bentuk Kuda-kuda Baja……………………………… 7 2.7 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Baja………………………….7 2.8 Jenis-jenis Alat Penyambung Baja…………………………………….8 BAB III RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA……………… 9 BAB IV PERHITUNGAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA…………… 11 4.1



Perhitungan



Panjang



Batang………………………………………….11 4.2 Perhitungan Dimensi Gording………………………………………..13 4.3. Perhitungan Dimensi Trackstang……………………………………22 4.4 Menghitung Dimensi Ikatan Angin…………………………………..23 4.5 Pembebanan Kuda-Kuda………………………….………………….24 4.6 Analisis Gaya Batang………………………….……………………..29 4.7 Perhitungan Dimensionering…………………………………………40 4.8 Perhitungan Sambungan……………………………………………...47 4.9



Gambar



Detail



Sambungan…………………………………………...55 BAB V PENUTUP…………………………………………………………….....58 5.1 Kesimpulan…………………………………………………………...58



iii



5.2 Saran……………………………………………………………..…...59 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….60 LAMPIRAN



iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstruksi atap pada bangunan sangat penting, atap pada bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan pelindungan . Walaupun atap terbilang ringan, pengaruh luar terhadap konstruksi dan penutupnya baik terhadap suhu, cuaca, serta keamanan terhadap gaya horizontal dan kebakaran harus terjamin. Ada berbagai jenis dan bentuk atap. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat. Sebelum melaksanakan pekerjaan atap, perhitungan struktur atap sangatlah penting. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda-kuda akan berbeda satu sama lain. Selain itu, setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. Perkembangan teknologi yang semakin maju, membawa perubahan yang baik dan benar terhadap kemajuan di bidang konstruksi dan pembangunan. Hal ini terlihat pada perkembangan penggunaan bahan konstruksi atap yang saat ini lebih banyak menggunakan rangka atap dengan bahan dasar baja dan bukan lagi menggunakan bahan dasar kayu. Belakangan ini juga marak ditemukan penyedia konstruksi atap yang berbahan baja ringan. 1.2 Rumusan Masalah -



Bagaimana perhitungan panjang batang konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan dimensi gording konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan trackstang konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan ikatan angin konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan konstruksi perletakan rangka atap tipe A?



1



-



Bagaimana perhitungan gaya-gaya batang menggunakan metode SAP dan cremona konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan dimensionering batang kuda-kuda konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana perhitungan sambungan las konstruksi rangka atap tipe A?



-



Bagaimana penggambaran kuda-kuda dan detail sambungan las dengan pembebanan yang telah diperhitungkan pada konstruksi atap kuda-kuda tipe A?



1.3 Tujuan -



Untuk mengetahui perhitungan panjang batang konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui perhitungan dimensi gording konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui perhitungan trackstang konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui perhitungan ikatan angin konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui perhitungan konstruksi perletakan rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui perhitungan gaya-gaya batang menggunakan metode SAP dan cremona konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk



mengetahui



perhitungan



dimensionering



batang



kuda-kuda



konstruksi rangka atap tipe A? -



Untuk mengetahui perhitungan sambungan las konstruksi rangka atap tipe A?



-



Untuk mengetahui penggambaran kuda-kuda dan detail sambungan las dengan pembebanan yang telah diperhitungkan pada konstruksi atap kudakuda tipe A?



1.4 Metode Penulisan Metode



yang



digunakan



adalah



study



pustaka



dimana



penulis



mengumpulkan teori yang menunjang pembahasan dari berbagai sumber sebelum mulai menjelaskan hasil dari laporan ini. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder



2



1.5 Sistematika Penulisan -



BAB I: Pendahuluan (membahas mengenai latar belakang, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika pebulisan)



-



BAB II: Kajian Pustaka (membahas mengenai pengertian proses pembuatan baja, bentuk, sifat, kuda-kuda, dan lainnya)



-



BAB III: Rancangan Konstruksi Atap Baja (membahas mengenai data proyek dan gambaran rancangan konstruksi rangka atap, membahas rumus dan perhitungan yang digunakan, juga langkah operasional standar yang dilaksanakan.)



-



BAB IV: Perhitungan Konstruksi Atap Baja (Bab ini membahas seluruh perhitungan perencanaan rancangan konstruksi rangka atap.)



-



BAB V: Kesimpulan dan Sarab (Bab ini menarik kesimpulan dan saran dari laporan ini)



3



BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Baja Baja adalah bahan komoditas tinggi terdiri dari Fe dalam bentuk kristal dan karbon. Besarnya unsur karbon adalah 1,6%. Pembuatan baja dilakukan dengan pembersihan dalam temperatur tinggi. Besi mentah tidak dapat ditempa. Dimana pembuatan baja dengan menggunakan proses dapur tinggi dengan bahan mentahnya biji besi (Fe) dengan oksigen (O) dan bahan-bahan lainnya. 2.2 Baja Sebagai Bahan Struktur Beberapa keuntungan yang diperoleh dari baja sebagai bahan struktur adalah sebagai berikut : 



Baja mempunyai kekuatan cukup tinggi dan merata.







Baja adalah hasil produksi pabrik dengan peralatan mesin-mesin yang cukup canggih dengan jumlah tenaga manusia relatif sedikit, sehingga pengawasan mudah dilaksanakan dengan seksama dan mutu dapat dipertanggungjawabkan.







Pada umumnya struktur baja mudah dibongkar pasang, sehingga elemen struktur baja dapat dipakai berulang-ulang dalam berbagai bentuk struktur.







Jika pemeliharaan struktur baja dilakukan dengan baik, struktur dari baja dapat bertahan cukup lama.



2.3 Bentuk Profil Baja Baja struktur diproduksi dalam berbagai bentuk profil. Bentuk profil baja yang sering dijumpai dipasaran seperti : siku-siku, kanal, I atau H, jeruji, sheet piles, pipa, rel, plat, dan kabel. Disamping itu ada profil yang bentuknya serupa dengan profil I tetapi sayapnya lebar, sehingga disebut profil sayap lebar (wide flange). Beberapa kelebihan dari wide flange, yaitu: 



Kekuatan lenturnya cukup besar







Mudah dilakukan penyambungan



4



Adanya kelebihan diatas menjadikan wide flange sering digunakan sebagai kolom dan balok pada bangunan gedung, gelagar dan rangka jembatan, dan bangunan struktur lainnya. Khusus untuk wide flange dengan perbandingan lebar sayap dan tinggi profil (b/h) sama dengan satu atau disebut juga profil H. Profil H ini sangat cocok digunakan untuk struktur pondasi tiang pancang. 2.4 Sifat Metalurgi Baja Sifat metalurgi baja ini sangat berkaitan erat dengan fungsi dari unsurunsur atau komponen kimia dalam baja. Baja struktur yang biasa dipakai untuk struktur rangka bangunan adalah baja karbon (carbon steel) dengan kuat tarik sebesar 400 MPa, sedang baja struktur dengan kuat tarik lebih dari 500 Mpa sampai 1000 Mpa disebut baja kekuatan tinggi (high strength steel). Sifat –sifat Baja sifat yang dimiliki baja yaitu kekakuanya dalam berbagai macam keadaan pembebanan atu muatan. Terutama tergantung dari 



Cara peleburannya







Jenis dan banyaknya logam campuran







Proses yang digunakan dalam pembuatan.



Berikut ini ada beberapa dalil yang menyangkut sifat-sifat baja : Dalil I Besi murni tidak mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan untuk dipergunakan sebagai bahan penanggung konstruksi. Dalil II Peningkatan nilai dari sifat-sifat tertentu, lazim dengan tidak dapat dihindarkan senantiasa mengakibatkan pengurangan dari nilai sifat-sifat lain, misalnya baja dengan keteguhan tinggi, istimewa lazimnya kurang kenyal.



5



Dalam praktek terdapat satu hal yang sangat penting bahwa sifai-sifat konstruksi dapat berarti runtuhnya seluruh konstruksi, oleh karena itu : 1. Penentuan syarat minimum harus dimuat didalam deluruh kontrak pemesanan, pembelian, atau penyerahan bahan. 2. Garansi tentang meratanya sifat-sifat itu harus didapatkan dengan dilakukanya pengujian pada waktu penyerahan bahan. 3. Tuntutan yang tinggi tetapi tidak perlu benar, sebab beban tidak bernilai tinggi itu lebih mahal atau ekonomis. 4. Sifat –sifat ynag kita kehendaki harus ada, bukan saja pada waktu sudah dikerjakan, yaitu setelah dipotong, digergaji, di bor, ditempa, dibengkokan , dan lain-lain. 5. Sifat-sifat yang kita kehendaki harus ada bukan saja merugikan dengan cara-cara yang tidak dapat dipertanggung jawabkan . 6. bentuk-bentuk dari bagian-bagian bangunan dan sambungannya harus di terapkan. 2.5 Bentuk – Bentuk Baja Dalam Perdagangan 1. Profil baja tunggal 



Baja siku-siku sama kaki







Baja siku tidak sama kaki (baja T)







Baja siku tidak sama kaki (baja L)







Baja I







Baja Canal



2. Profil Gabungan 



Dua baja L sama kaki







Dua baja L tidak sama kaki







Dua baja I



3. Profil susun 1. Dua baja I atau lebih



6



2.6 Macam – Macam Bentuk Kuda – Kuda Baja 1. Pratt Truss 2. Hows Truss 3. Pink Truss 4. Modified Pink Truss 5. Mansarde Truss 6. Modified Pratt Truss 7. Crescent Truss 2.7 Keuntungan Dan Kerugian Penggunaan Baja Keuntungan: 1. Bila dibandingkan dengan beton maka baja lebih ringan. 2. Apabila suatu saat konstruksi harus diubah,maka bahan baja akan lebih mudah untuk dipindahkan. 3. Bila konstruksi harus dibongkar, baja akan dapt dipergunakan lagi sedangkan konstruksi dengan beton tidak dapt digunakan lagi. 4. ekerjaan



konstruksi



baja



dapat



dilakukan



di



bengkel



sehingga



pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu lama. 5. Bahan baja sudah mempunyai ukuran dan mutu tertentu dari pabrik. Kerugian: 1. Bila konstruksi terbakar, maka kekuatannya akan berkurang, pada batas yang besar juga dapat merubah konstruksi. 2. Bahan baja dapat terkena karat, sehingga memerlukan perawatan. 3. Karena memiliki berat yang cukup besar, dalam melakukan pengangkutan memerlukan biaya yang besar. 4. Dalam pelaksanaan konstruksi diperlikan tenaga ahli dan berpengalaman dalam hal konstruksi baja.



7



2.8 Jenis – Jenis Alat Penyambung Baja 1. Baut Pemakaian baut diperlukan bila: a) Tidak cukup tempat untuk pekerjaan paku keeling b) Jumlah plat yang akan disambung> 5d (d diameter baut) c) Dipergunakan untuk pegangan sementara d) Konstruksi yang dapat dibongkar pasang 2. Paku keling Sambungan paku keling dipergunakan pada konstruksi yang tetap, berarti tidak dapt dibongkar pasang.Jumlah tebal pelat yang akan disambung tidak boleh>6d ( diameter paku keling).Beberapa bentuk kepala paku keling: 3. Las lumer Ada 2 macam las lumer menurut bentuknya, yaitu: a) Las tumpul b) Las sudut



8



BAB III RANCANGAN KONSTRUKSI RANGKA BAJA



Ketentuan : Type kontruksi Atap



:A



Bahan penutup atap



: Genting Beton



Jarak gading-gading kap



:2m



Sudut α (Kemiringan Atap)



: 34o



Bentang kap (L)



: 15 m



Beban Angin Kiri



: 45 kg/m2



Beban Angin Kanan



: 30 kg/m2



Beban Plafond



: 18 kg/m2



Beban Berguna (orang)



: 100 kg



Sambungan



: PK



Dasar-dasar Perhitungan 1. Macam-macam pembebanan 2. Perhitungan Panjang Batang 3. Perhitungan dimensi gording 9



4. Perhitungan dimensi trackstang (batang Tarik) 5. erhitungan dimensi ikatan angin 6. Perhitungan konstruksi perletakan rangka batang 7. Perhitungan gaya-gaya batang (SAP dan Cremona) 8. Dimensionering batang kuda-kuda 9. Perhitungan Sambungan 10. Menggambar : -



Menggambar rangka kuda-kuda



-



Menggambar detail sambungan



-



Menggambar detail konstruksi kuda-kuda



BAB IV



10



PERHITUNGAN KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA



4.1 Perhitungan Panjang Batang 1. Menghitung Panjang Batang Tepi Bawah (B) Dik: - Bentang kap = 15 m - Banyak batang bawah 10 batang yang terdiri dari B1s/d B10 Maka Panjang batang bawah dari B1 s/d B10: Batang Bawah = Bentang kap / Banyak batang = 15 / 10 = 1,5 Jadi Panjang B1 s/d B10 adalah 1,3 2. Menghitung Panjang Batang Tepi Atas (A) A1 = A2 = A3 = A4 = A5= …….A10 A=



B 1,5 = =1,809 m Cosα cos 34 °



Maka panjang dari batang A1 – A10 = 1,809 m 3. Menghitung Panjang Batang Vertikal (V) V1 = V9 = B1.tan α = 1,5 . tan 34 = 1,1176 m V2 = V8 = (B1+B2) . tan α = (1,5 + 1,5). Tan34o = 2,0235 m V3 = V7 = (B1+B2+B3) . tan α = (1,5 + 1,5 + 1,5). Tan34o = 3,0352 m V4 = V6 = (B1+B2+B3+B4) . tan α = (1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5). Tan34o = 4,04751 m V5



= (B1+B2+B3+B4+B5) . tan α = (1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5). Tan34o = 5,05881 m 11



4. Menghitung Panjang Batang Diagonal (D) D1 = D8 ¿ √ B 22 +V 22 = √ 1,52 +2,02352=2,058m D2 = D7 ¿ √ B 32 +V 32 = √ 1,52 +3,03522=2,686 m D3 = D6 ¿ √ B 42 +V 4 2 = √ 1,52 +4,047052=3,493 m D4 = D5 ¿ √ B 52 +V 52 = √ 1,52 +5,05882=4,378 m Resume Panjang Batang



No. Batang



Batang Atas



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



(A) 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809 1,809



Panjang Batang Dalam Meter Batang Batang Bawah (B) 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5



Vertikal (V) 1,1176 2,0235 3,0352 4,047051 5,05881 4,047051 3,0352 2,0235 1,1176



4.2 Perhitungan Dimensi Gording 1. Gording Dipengaruhi Oleh : 2. Muatan mati : berat sendiri gording ( kg / m) 3. berat sendiri penutup atap ( kg / m ) 4. Muatan hidup, yaitu berat orang dengan berat P = 100 Kg 5. Muatan angin ( kg / m )



12



Batang Diagonal (D) 2,5188 3,3856 4,31608 5,2765 5,2765 4,31608 3,3856 2,5188



Ketentuan : 



Jarak gading-gading kap



= 2m







Kemiringan atap



= 34o







Berat sediri penutup atap (sirap) = 50 kg/m2 (Peraturan Muatan Indonesia 1970)







Jarak gording



= 1.809 m



Hal-hal yang harus dihitung adalah sebagai berikut : 2. Mengetahui Dimensi Balok Gording Digunakan profil baja kanal 5 dengan rincian dimensi sebagai berikut : 



Berat



= 6,59 kg/m







Wx



= 10,6 cm3







Wy



= 3,75 cm3







Ix



= 26,4 cm4







Iy



= 9,1 cm4



3. Perhitungan Beban Mati q1



= berat sendiri penutup atap (sirap) x A (jarak gording) = 50 kg/m² x 1.809 m = 90,45 kg/m



q2



= Berat sendiri gording = 6,59 kg/m



Jadi, qtotal



= q1 + q2 = 81.9 kg/m + 8.64 kg/m = 90.54 kg/m



Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan beban mati q bekerja vertikal, maka q diuraikan pada sumbu x dan sumbu y, sehingga diperoleh : qx



= q sin



qy



= 97,04 x sin 34o



= q cos = 97,04 x cos 34o



13



= 54,264 kg/m



= 80,450 kg/m



Momen yang terjadi akibat beban penutup atap dan gording setelah direduksi 80% adalah : Mx1 = 1/8.qx.(l/2)².80% = 1/8 x 54,264 x (2/2)² x 0,8 = 5,426 kg.m My1 = 1/8.Py.(l)².80% = 1/8 x 80,450 x (2/2)² x 0,8 = 32,180 kg.m 4. Perhitungan Beban Hidup Beban berguna atau beban hidup adalah beban terpusat yang bekerja di tengah-tengah bentang gording. Beban ini diperhitungkan kalau ada orang yang bekerja di atas gording. Diketahui : Beban berguna (P)



= 100 kg



Kemiringan atap



= 34o



Maka : Px



= P sin α



Py



= P cos α



= 100 sin 34o



= 100 cos 34o



= 55,919 kg



= 82,904 kg



Momen yang timbul akibat beban terpusat (hidup) dianggap continous beam (PBI 1971) dan direduksi 80% Mx2 = ¼.Px.(l/2)².80%



My2



= ¼.Py.(l).80%



= ¼. 55,919.(2/2)².0,8



= ¼. 82,904.(2)².0,8



= 11,184 kg.m



= 33,162 kg.m



14



5. Perhitungan Beban Angin Beban angin di anggap tegak lurus bidang atap. Ketentuan : Beban angin kiri (q1)



= 45 kg/m2



Beban angin kanan (q2)



= 30 kg/m2



Koefisien Angin tekan (C)



= (0,02α - 0.4) = (0,02 x 34 – 0,4 ) = 0.28



Koefisien Angin hisap (Wh) 



= -0.4



Beban angin kiri (q1) = 45 kg/m2 -



Angin tekan (W) W = C. q1 .A = 0,28 x 45 x 1,809 = 22,793 kg/m



-



Angin hisap (W’) : W’ = C’. q1 . A = -0,4 x 45 x 1,809 = -32,562 kg/m







Beban angin kanan (q2) = 30 kg/m2 -



Angin tekan (W) : W



= C. q2 .A = 0,28 x 30 x 1,809 = 15,196 kg/m



-



Angin hisap (Wh) : W’



= C. q2 . A = -0,4 x 30 x 1,809 = -21,708 kg/m







Dalam perhitungan diambil harga W (tekan terbesar) : Wx = 0 Wy = 22,793 kg/m



15







Momen Akibar Beban Angin Mx = 1/8 . Wx . (l/2)2.80% = 1/8 . 0 . (2/2)2.80% = 0 kg.m My = 1/8 . Wy . (l)2.80% = 1/8 . 22,793 . (2/2)2.80% = 9,117 kg.m



6. Perhitungan Beban Air Q air hujan = 40 –(0,8α) = 40 – (0,8 x 34) = 12,8 kg/m2 qah



= Qah . a = 12,8 x 1,809 = 23,155 kg/m



qx2



= qah . sinα



qy2



= qah . cosα



= 23,155 x sin34o



= 23,155 x cos34o



= 12,948 kg/m



= 19,197 kg/m



Momen akibat air hujan Mx



= 1/8 . qx2 . (l/2)2.80% = 1/8 . 12,948 . (2/2)2.80% = 1,295 kg.m



My



= 1/8 . qy2 . (l)2.80% = 1/8 . 19,197 . (2)2.80% = 7,679 kg.m



Resume Pembebanan Batang Pembebanan Atap + Gording



Berat Beban q = 97,04 kg/m qx = 54,264 kg/m



16



Momen Mx = 5,426 kg.m



(Beban Mati) Beban



orang



(Beban Hidup)



P = 100 kg



qy = 80,450 kg/m



My



=



32,180



Px = 55,919kg/m



kg.m Mx =



11,183



Py = 82,903 kg/m



kg.m My



Beban Angin



Wx = 0 kg/m W = 22,793 kg/m



Beban Air Hujan



qh = 23,155 kg/m



Wy



=



Mx = 2,107 kg.m



qy = 19,196 kg/m



My = 7,678 kg.m



Wx = 10,6 cm3 Wy = 3,75 cm3 Kombinasi pembebanan 1 Mx total = Mx beban mati + Mx beban hidup = 5,426 + 11,183 = 16,6102 kg.m = 1661,02 kg.cm My total = My beban mati + My beban hidup = 65,3414 kg.m = 6534,14 kg.cm



σ=



Mx Total My total + Wy Wx



σ=



1661,02 6534,14 + 3,75 10,6



σ = 1059,369 kg/cm2



17



kg.m Mx = 0 kg.m



kg/m qx = 12,948 kg/m



Dari tabel profil baja kanal 5 diketahui :



= 32,180 + 33,161



33,161



22,793 My = 26,79 kg.m



7. Perhitungan Kontrol Gording Terhadap Tegangan







=



σ < σ izin 1059,369 kg/cm2 < 1333 kg/cm2 .............. OK! 



Kombinasi pembebanan 2 Mx total = Mx beban mati + Mx beban hidup + Mx beban angin = 5,426 + 11,183 + 0 = 16,6102 kg.m = 1661,02 kg.cm My total = My beban mati + My beban hidup + My beban angin = 32,180 + 33,161 + 26,79 = 74,4587 kg.m = 7445,87 kg.cm



σ=



Mx Total My total + Wy Wx



σ=



1661,02 7445,87 + 3,75 10,6



σ = 1145,382 kg/cm2 σ < σ izin 1145,382 kg/cm2 < 1333 kg/cm2 .............. OK! 



Kombinasi pembebanan 3 Mx total = Mx beban mati + Mx beban hidup + Mx beban angin + Mx beban air = 5,426 + 11,183 + 0 + 2,107 = 17,90509 kg.m = 1790,509 kg.cm My total = My beban mati + My beban hidup + My beban angin + My beban air = 32,180 + 33,161 + 26,79 + 7,678 = 82,1374 kg.m = 8213,74 kg.cm 18



σ=



Mx Total My total + Wy Wx



σ=



1790,509 8213,74 + 3,75 10,6



σ = 1252,35 kg/cm2 σ < σ izin 1252,35 kg/cm2 < 1333 kg/cm2 .............. OK! 8. Perhitungan Kontrol Terhadap Lendutan Ketentuan : E



= 2,1 . 106 kg/cm2



l



= 2 m = 200 cm



Ix



= 26,4 cm4



Iy



= 9,1 cm4



Syarat lendutan yang diizinkan untuk balok pada konstruksi kuda-kuda terlindung adalah : Fmaks≤



1 .l 250



Fmaks≤



1 .2 250



Fmaks≤ 0,8 cm 



Lendutan Akibat beban sendiri qx1 = 54,264 Kg/m = 0,5426 kg/cm qy1 = 80,450 kg/m = 0,8045 kg/cm l 4 2 Fx 1= 384. E . Iy 5 . qx 1.



()



5 . ( 0,5426 ) . Fx 1=



200 2



4



( ) =0,0370 cm



384. ( 2,1 x 106 ) .9,1



19







Fy 1=



5 . qy 1. ( l )4 384. E . Ix



Fy 1=



5 . ( 0,8045 ) . ( 200 )4 =0,3023 cm 384. ( 2,1 x 106 ) .26,4



Akibat beban berguna Px = 55,9193 Kg Py = 82,9038 Kg l 3 Px . 2 Fx 2= 48. E . Iy



()



Fx 2=



( 55,9193 ) . 200 2



3



( ) =0,061 cm



48. ( 2,1 x 106 ) .9,1



Py . (l )3 Fy 2= 48. E . Ix Fy 2=







( 82,9038 ) . ( 200 )4 =0,2492 cm 48. ( 2,1 x 10 6 ) .26,4



Akibat beban angin Wx = 0 kg/cm Wy = 22,79 kg/m = 0,2279 Kg / cm Fx 3=0 cm



5 .Wy . (l ) 4 Fy 3= 384. E . Ix Fy 3=



5 . ( 0,2279 ) . ( 200 )4 =0,0857 cm 384. ( 2,1 x 106 ) .26,4



20







Akibat beban air hujan qx2 = 12,948 Kg/m = 0,12948 kg/cm qy2 = 19,197 kg/m = 0,19197 kg/cm l 4 5 . qx 2. 2 Fx 4= 384. E . Iy



()



5 . ( 0,12948 ) . Fx 4=



4



200 2



( ) =0,0088 cm



384. ( 2,1 x 106 ) .9,1



Fy 4=



5 . qy 2. ( l )4 384. E . Ix



Fy 4=



5 . ( 0,19197 ) . ( 200 )4 =0,0721 cm 384. ( 2,1 x 106 ) .26,4



Jadi pembebanan total adalah : Fx Total = Fx1 + Fx2 + Fx3 + Fx4 = 0,037 + 0,061 + 0 + 0,0088 = 0,1068 cm ≤ 0,8 cm ……………….OK! Fy Total = Fy1 + Fy2 + Fy3 + Fy4 = 0,3023 + 0,2492 + 0,0857 + 0,0721 = 0,7093 cm ≤ 0,8 cm ……………….OK! 2



F Total=√ ( Fx ) +( Fy)2 2



F Total=√ ( 0,1068 ) + ( 0,7093 )



2



= 0,7173 cm ≤ 0,8 cm ………………OK! 4.3 Perhitungan Dimensi Tracstang Batang tarik berfungsi untuk mengurangi lendutan gording pada arah sumbu x (kemiringan atap dan sekaligus untuk mengurangi tegangan lentur pada arah sumbu x. 21



Akibat beban mati Q = qx.l Q = 54,264 .2 = 108,528 kg Akibat beban hidup Px = 55,919 kg Karena batang tarik di pasang satu buah trackstang, maka per batang tarik : Pts = Q/1 + Px Pts = 108,528 + 55,919 Pts = 164,447 kg



Fn=



Pts 164,447 = =0,123366 cm 2 σizin 1333



Fbr = 125 % Fn = 1.25 . 0,123366 = 0.1542075 cm2 d=



F . bruto 0,1542075 = =0,44321cm=4,4321 mm 1 1 π π 4 4



√ √



Maka berdasarkan tabel ukuran besi ulir dan polos, diambil diameter 6 mm



Ukuran (mm) 6 8 9 10 12



Berat (Kg) 0,222 0,395 0,5 0,617 0,888 22



13 16 19



1,040 1,578 2,223



4.4 Perhitungan Dimensi Ikatan Angin Ikatan angin hanya bekerja menahan gaya normal atau gaya axial tarik saja. Cara kerjanya kalau yang satu bekerjanya sebagai batang tarik, maka yang lainnya tidak menahan apa-apa. Sebaliknya kalau arah anginya berubah, maka secara berganti-ganti batang tersebut bekerja sebagai batang tarik. Perubahan pada ikatan angin ini datang dari arah depan atau belakang kuda-kuda. Beban angin yang diperhitungkan adalah beban angin terbesar yang disini adalah angin sebelah kanan yaitu: 50 Kg/ m2



Keterangan : P = gaya/ tetapan angin N = dicari dengan syarat keseimbangan ΣH=0 Nx = P



Rumus umum :



σ=



P F n dimana P angin = 45 kg/m2



Luas kuda-kuda = (1/2 x alas x tinggi )



23



= (1/2 x 15 x 5,05881 ) = 37,94108 m P=



P angin . Luas kuda−kuda 45 . 37,7349 = =170,7349 kg node−1 10



N=



P 170,7349 = =790,7013 kg Cosβ cos 77,53 °



Fn=



N 790,7013 = =0,593174 cm2 σizin 1333



Fbr =125 % Fn = 1.25 x 0,593174 = 0,741468 d=



F . bruto 0,741468 = =0,97187 cm=9,7187 mm 1 1 π π 4 4



√ √



Berdasarkan table diprofil baja maka dipakai d = 10 mm.



4.5 Pembebanan Kuda-kuda 1) Akibat beban Mati Ketentuan: Penutup Atap genting beton



= 50 kg/m2



Bentang Kap (L)



= 15 m



Jarak Gording (A)



= 1,809 m



Jarak Gading – Gading Kap (l)



=2m



Berat Canal 5



= 6,59 kg/m



Jumlah titik simpul atas (node)



= 11







Berat Penutup Atap Pa = A x Berat Atap x l = 1,809 x 50 x 2



24



= 180,9 kg 



Berat Sendiri Gording Pg = l x berat sendiri gording = 2 x 6,59 = 34,56 kg







Berat Sendiri Kuda-Kuda Gk1 = (L-2) x l = (15-2) x 2 = 26 kg Gk2 = (L+4) x l = (15+4) x 2 = 38 kg Gkrata-rata = (Gk1+Gk2)/2 = (26 + 38)/2 = 32 kg Dikarenakan bentang 15 m dan jumlah titik simpul pada batang tepi atas adalah 11 buah, maka berat total kuda-kuda adalah: Gk x L= 32 x 15 = 480 kg Sedangkan pada titik simpul adalah : Pgk= (berat total kuda kuda)/(n-1) = 480/10 = 48 kg (berat sendiri kuda-kuda)







Berat Branching Pbr



= 25% x Gk



= 25% x 48 = 12 kg Jadi, berat mati total pada titik simpul Ptotal



= Pa + PG + PGk + Pbr



= 180,9 + 13,18 + 48 + 12 = 254 kg Sehingga dapat digambar pembebanan kuda-kuda beban mati :



25



2) Akibat beban Hidup Po



=100 kg (beban orang)



qair



= (40 – 0,8α) = (40 – 0,8(34)) = 12,8 kg/m2



Pair



= qair x A x l = 12,8 x 1,809 x 2 = 46,3104 kg



Jadi, berat beban berguna total Ptotal = Po + Pair = 100 + 46,3104 = 146,3104 kg



26



3) Akibat Beban Plafon Ketentuan: Jarak Gading-Gading Kap (l) = 2 m Panjang Batang Bawah (B)



= 1,5 m



Berat Plafond (GRC)



= 18 kg/m2



Pf



= B x l x qf



= 1,5 x 2 x 18 = 54 kg



4) Akibat Beban Angin Ketentuan Koefisiean angin tekan (Ct) = (0,02 x α) – 0,4 = (0,02 x 34) – 0,4 = 0,28 Koefisien angin hisap (Ch)



= -0,4



Angin Kiri (q1)



= 45 kg/m2



Angin Kanan (q2)



= 30 kg/m2



Jarak Gading-Gading Kap (l) = 2 m Jarak Gording (A)



= 1,809 m



27



Beban Angin kiri (q1) Wt



= Ct . q1 . A . l = 0,28 x 45 x 1,809 x 2 = 45,5868 kg



Wh



= Ch . q1 . A . l = -0,4 x 45 x 1,809 x 2 = -65,124 kg



Beban Angin kanan (q2) Wt



= Ct . q2 . A . l = 0,4 x 30 x 1,809 x 2 = 30,3912 kg



Wh



= Ch . q2 . A . l = -0,4 x 30 x 1,809 x 2 = -43,416 kg



28



Resume beban yang terjadi



No 1 2 3 4 5



Jenis Beban Yang



Beban P



Beban Angin



Beban Angin



Terjadi Beban Mati Beban Hidup Beban Angin kiri Beban Angin kanan Beban Plafon



Total (Kg) 254 146,3104



Hisap (Kg)



Tekan (Kg)



-65,124 -43,416



45,5868 30,3912



54



4.6 Analisis Gaya Batang 1.) Akibat Beban Mati 



Analisis gaya batang dengan Cremona







Analisis gaya batang dengan SAP 29



Tabel perbandingan gaya batang akibat beban mati : BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1



BEBAN MATI SAP CREMONA TARIK TEKAN TARIK TEKAN   2052,58   2052,58   2052,58   2052,58   1824,52   1824,52   1596,45   1596,45   1368,39   1368,39   1369,39   1368,39   1596,45   1596,45   1824,52   1824,52   2052,58   2052,58   2052,58   2052,58 1704,89   1704,89   1515,46   1515,46   1326,03   1626,02   1136,59   1136,59   947,16   947,16   974,16   947,16   1136,59   1136,59   1326,03   1626,02   1515,46   1515,46   1704,89   1704,89   316,86   316,86   425,49   425,50   542,17   542,17   662,65   662,65   662,65   662,65   542,17   542,17   425,49   425,50   316,86   316,86     254   254



30



V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



               



381 508 635 0 635 508 381 254



2.) Akibat Beban Hidup 



Analisis gaya batang dengan Cremona







Analisis gaya batang dengan SAP



31



               



381 508 635 0 635 508 381 254



Tabel perbandingan gaya batang akibat beban hidup : BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2



BEBAN HIDUP SAP TARIK                     982,06 872,94 763,82 654,71 545,59 545,59 654,71 763,82 872,94 982,06 182,52 245,1 312,3 381,71 381,71 312,3 245,1 182,52    



TEKAN 1182,34 1182,34 1050,97 919,6 788,23 788,23 919,6 1050,97 1182,34 1182,34                                     146,31 219,47



32



CREMONA TARIK TEKAN   1182,34   1182,34   1050,97   919,60   788,22   788,22   919,60   1050,97   1182,34   1182,34 982,06   872,94   763,82   654,71   545,59   545,59   654,71   763,82   872,94   982,06   182,52   245,1   312,3   381,7   381,7   312,3   245,1   182,52     146,31   219,47



V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



             



292,62 365,78 0 365,78 292,62 219,47 146,31



3.) Akibat Beban Plafon 



Analisis gaya batang dengan Cremona







Analisis gaya batang dengan SAP 33



             



292,62 365,78 0 365,78 292,62 219,47 146,31



Tabel perbandingan gaya batang akibat beban plafon : BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2



SAP TARIK                     362,46 322,18 281,91 241,64 201,37 201,37 241,64 281,91 322,18 362,46 67,36 90,46 115,26 140,88 140,88 115,26 90,46 67,36    



BEBAN PLAFOND CREMONA TEKAN TARIK TEKAN 436,38   436,38 436,38   436,38 387,89   387,89 339,4   339,4 290,92   290,92 290,92   290,92 339,4   339,4 387,89   387,89 436,38   436,38 436,38   436,38   362,46     322,18     281,91     241,64     201,37     201,37     241,64     281,91     322,18     362,46     67,36     90,46     115,26     140,88     140,88     115,26     90,46     67,36   0   0 27   27



34



V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



    54        



54 81   81 54 27 0



    54        



54 81   81 54 27 0



4.) Akibat Beban Angin Kiri 



Analisis gaya batang dengan Cremona







Analisis gaya batang dengan SAP



Tabel perbandingan gaya batang akibat beban angin kiri :



35



BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



BEBAN ANGIN KIRI SAP CREMONA TARIK TEKAN TARIK TEKAN 6,79   6,80   37,35   37,35   18,63   18,64   0,08   0,07   18,8   18,8   101,37   101,36   128,11   128,09   154,85   154,84   181,59   181,58   137,93   137,94   301,2   301,2   260,26   260,27   219,33   219,33   178,4   178,42   137,47   137,47   137,47   137,47   78,99   78,99   20,52   20,52     37,96   37,96   96,43   96,44   68,47   68,47 91,94   91,94     117,15   117,15 143,19   143,18   204,55   204,55     167,36   167,35 131,34   131,34     97,31   97,32 54,88   54,88   82,33   82,33   109,77   109,77   137,21   137,21   0   0     196,00   196,01   156,81   156,81   117,60   117,61   78,41   78,41



5.) Akibat Beban Angin Kanan 



Analisis gaya batang dengan Cremona



36







Analisis gaya batang dengan SAP



Tabel perbandingan gaya batang akibat beban angin kanan : BATAN



BEBAN ANGIN KANAN



37



G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



SAP TARIK 91,95 121,06 103,23 85,41 67,58 12,53 0,06                                   95,46 78,1 61,29 45,64 52,27 78,41 104,54 130,68 0        



TEKAN               12,42 24,9 4,52 269,79 230,8 191,82 152,84 113,86 113,86 86,67 59,28 31,99 4,7 65,21 87,56 111,57 136,37                   91,47 73,18 54,88 36,59



CREMONA TARIK TEKAN 91,95   121,06   103,22   85,41   68,58   12,52   0,93     12,41   24,86   4,51   269,78   230,80   191,82   152,84   114,85   114,85   87,66   59,27   32,00   4,68   65,21   87,56   111,57   136,37 95,45   78,10   61,29   45,64   52,27   78,41   104,54   130,67   0     91,46   73,17   54,88   35,59



Tabel gaya batang maksimal BATANG



JUMLAH SAP



CREMONA



38



MAX



A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



TARIK 91,95 121,06 103,23 85,49 86,38 113,9 128,17 154,85 181,59 137,93 3350,61 2970,84 2591,09 2211,34 1831,59 1858,59 2111,93 2392,28 2710,58 3049,41 635,21 852,99 1086,88 1328,43 1280,7 1047,83 822,34 612,38 52,27 78,41 104,54 130,68 54 196,01 156,81 117,61 78,41



TEKAN 3678,09 3708,65 3282,01 2855,45 2447,54 2448,54 2855,45 3275,8 3696,2 3675,82 269,79 230,8 191,82 152,84 113,86 113,86 86,67 59,28 69,95 101,13 65,21 87,56 111,57 136,37 204,55 167,36 131,34 97,31 455,19 709,8 964,39 1218,99 0 1173,25 927,8 682,35 436,9



TARIK 91,95 121,06 103,22 85,47 87,35 113,88 129,03 154,84 181,58 137,94 3350,60 2970,85 2891,08 2211,36 1831,58 1831,58 2111,92 2692,28 2710,58 3049,40 635,21 852,99 1086,89 1328,42 1280,68 1047,83 822,34 612,38 52,27 78,41 104,54 130,67 54,00 196,00 156,81 117,60 78,41



TEKAN 3678,09 3708,65 3282,01 2855,45 2447,53 2447,53 2855,45 3275,78 3696,15 3675,81 269,78 230,80 191,82 152,84 114,85 114,85 87,66 59,27 69,97 101,12 65,21 87,56 111,57 136,37 204,55 167,35 131,34 97,32 455,19 709,79 964,39 1218,98 0,00 1173,23 927,79 682,34 435,90



3708,65



3350,61



1328,43



1218,99



4.7 Perhitungan Dimensionering Perhitungan ini melihat kembali tabel dimensi maksimun dari perhitungan cara Cremona dan SAP, karena yang diambil yang paling besar dari kombinasi 1, kombinasi 2, dan kombinasi 3. Diambil yang paling besar nilai 39



bebannya dari setiap batang perwakilan mulai dari batang atas, batang batang bawah, datang diagonal, dan batang vertikal. Tujuan diambil nilai batang terbesar setiap batang adalah untuk memperkirakan setiap batang yang dipakai, dan batang tersebut mewakili setiap batangnya. Dalam perhitungan ini juga melihat batang tekan atau tarik, apabila batang tekan berada pada batang atas maka terdapat rumus tambahan yaitu rumus penggunaan kopling. 1. Dimensi Batang Atas (A) (Tekan) Batang terdiri dari batang A1 sampai A10 Diketahui : -



Gaya batang maksimal (P)



= 3708,65 kg = 3,70865 ton



-



Panjang batang A (Lk)



= 1,809 m = 180,9 cm



-



Tegangan izin (σ ̅)



= 1333 kg/cm2



Perhitungan : Imin



= 1,69 . P . Lk2 = 1,69 . 3,70865. (1,809)2 = 20,51066246 cm4



Batang A merupakan batang tekan. Dipakai profil rangkap baja siku sama kaki Iprofil = Imin/2 = 20,51066246/2 = 10,25533123 cm4 Dari tabel profil diperoleh ┴ 55 . 55 . 10 Iη



= Imin = 11,3 cm4 > Iprofil = 10,25533123 cm4



Ix



= Iy



= 26,3 cm4



ix



= iy



= 1,62 cm



F



= 10,1 cm2



e



= 1,72 cm



Kontrol : 



Terhadap Sumbu Bahan (x) λx=



Lk ix 40



λx=



180,9 1,62



λx = 111,667 ≈ 112 → dari tabel diperoleh ωx = 2,097



σ=



ωx P F total



σ=



2,097 x 3708,65 2. 10,1



σ = 385,0019 kg/cm2 ≤ 1333 kg/cm2 ……OK!!! 



Terhadap Sumbu Bahan (Y) Dipasang plat kopling 3 buah, maka diperoleh : L=



Lk n−1



L=



180,9 2



L = 90,45 Potongan tebal plat kopling t = 10 mm = 1 cm Diperoleh : e0 = e + ½.t e0 = 2,22 Iy total



= 2(Iy + F.e02) = 2(26,3 + 10,1(2,22)2)



Iy total



iy =







λy=



= 152,15368



Iy total 152,15368 = =2,744514601 cm F total 2. 10,1







lk 180,9 = =65,913=66 iy 2,744514601



dari tabel diperoleh ωy = 1,342 syarat pemasangan kopling :



41



1 ωy . p L ≤ λy . 4−3 2 F .σ



[



]



1 1,342 x 3708,65 L ≤ 65,9132948. 4−3 2 10,1 x 1333



[



]



90,45 ≤ 113,551853 … … .OK 2. Dimensi Batang Vertikal (V) (Tekan) Batang terdiri dari batang V1 sampai V9 Diketahui : -



Gaya batang maksimal (P)



= 1145,99 kg = 1,14599 ton



-



Panjang batang V (Lk)



= 5,059 m = 505,9 cm



-



Tegangan izin (σ ̅)



= 1333 kg/cm2



Perhitungan : Imin



= 1,69 . P . Lk2 = 1,69 . 1,14599. (5,059)2 = 49,56376274 cm4



Batang A merupakan batang tekan. Dipakai profil rangkap baja siku sama kaki Iprofil = Imin/2 = 49,56376274 /2 = 24,78188137 cm4 Dari tabel profil diperoleh ┴ 70.70.11 Iη



= Imin = 26 cm4 > Iprofil = 24,78188137 cm4



Ix



= Iy



= 61,8 cm4



ix



= iy



= 2,08 cm



F



= 14,3 cm2



e



= 2,13cm



Kontrol : 



Terhadap Sumbu Bahan (x) λx=



Lk ix



42



λx=



505,9 2,08



λx = 243,21201923 → dari tabel diperoleh ωx = 6,369



σ=



ωx P F total



σ=



6,369 x 1,14599 2.14,3



σ = 255,2032 kg/cm2 ≤ 1333 kg/cm2 ……OK!!! 



Terhadap Sumbu Bahan (Y) Dipasang plat kopling 3 buah, maka diperoleh : L=



Lk n−1



L=



505,9 2



L = 252,941 Potongan tebal plat kopling t = 10 mm = 1 cm Diperoleh : e0 = e + ½.t e0 = 2,63 Iy total



= 2(Iy + F.e02) = 2(61,8 + 14,3(2,63)2)



Iy total



iy =







λy=



= 321,42334



Iy total 321,42334 = =3,352398891 cm F total 2. 14,3







lk 505,9 = =150,9011954 iy 3,352398891



dari tabel diperoleh ωy = 3,667 syarat pemasangan kopling :



43



1 ωy . p L ≤ λy . 4−3 2 F .σ



[



]



1 3,667 x 1145,99 L ≤ 150,9011954. 4−3 2 14,3 x 1333



[



]



252,941 ≤276,8518769 … … . OK 3. Dimensi Batang Tepi Bawah (B) (Tarik) Batang terdiri dari batang B1 sampai B10 Diketahui : -



Gaya batang maksimal (P)



= 3350,61 kg = 3,351 ton



-



Panjang batang B (Lk)



= 1,5 m = 150 cm



-



Tegangan izin (σ ̅)



= 1333 kg/cm2



Fn=



P σ



Fn=



3350,61 =2,513585896 cm2 1333



Fbr=Fn . ∆ f Fbr=2,513585896 .



=3,141982371cm ( 100 80 )



2



Iprofil = FBr/2 = 3,141982371/2 = 1,570991185 cm2 → 1,6 cm2 Dari table profil dapat diperoleh ┴ 30.30.3 dengan F = 1,74 cm2 Karena profil minimum yang diizinkan untuk konstruksi baja ringan adalah ┴45.45.5 maka dimensi profil yang digunakan adalah ┴45.45.5 dengan rincian sebagai berikut : Iη



= 3,25 cm4



Ix = Iy = 7,83 cm4 44



ix = iy = 1,35 cm F



= 4,3 cm2



e



= 1,28 cm



Kontrol : Fn = Fbr – Δf Fn = 4,3 – (20% x 4,3) Fn = 3,44 σ=



P Fn



σ=



3350,61 3,44 x 2



σ =487,0072674 kg/cm2 ≤ 1333 kg/cm2



4.



Dimensi Batang Tepi Diagonal (D) (Tarik) Batang terdiri dari batang D1 sampai D8 Diketahui : -



Gaya batang maksimal (P)



= 1328,43 kg = 1,328 ton



-



Panjang batang D (Lk)



= 5,2765 m = 527,7 cm



-



Tegangan izin (σ ̅)



= 1333 kg/cm2



Fn=



P σ



Fn=



1328,43 =0,996571643 cm2 1333



Fbr=Fn . ∆ f Fbr=0,996571643 .



=1,245714554 cm ( 100 80 )



2



45



Iprofil = FBr/2 = 1,245714554/2 = 0,622857277 cm2 → 0,62 cm2 Dari table profil dapat diperoleh ┴ 15.15.3 dengan F = 0,82 cm2 Karena profil minimum yang diizinkan untuk konstruksi baja ringan adalah ┴45.45.5 maka dimensi profil yang digunakan adalah ┴45.45.5 dengan rincian sebagai berikut : = 3,25 cm4







Ix = Iy = 7,83 cm4 ix = iy = 1,35 cm F



= 4,3 cm2



e



= 1,28 cm



Kontrol : Fn = Fbr – Δf Fn = 4,3 – (20% x 4,3) Fn = 3,44 σ=



P Fn



σ=



1328,43 3,44 x 2



σ =193,0857558 kg/cm2 ≤ 1333 kg/cm2 berikut adalah tabel dimensi batang hasil perhitungan : No



Nama Batang



Dimensi Batang



Keterangan



1



A1 - A10



ꓕ 55.55.10



Tekan



2



B1 - B10



ꓕ 30.30.3



Tarik



3



V1 - V9



ꓕ 70.70.11



Tekan



46



4



D1 - D8



Tarik



ꓕ 15.15.3



Berikut adalah resume tabel dimensi batang yang digunakan ; No



Nama Batang



Dimensi Batang



Keterangan



1



A1 - A10



ꓕ 55.55.10



Tekan



2



B1 - B10



ꓕ 45.45.5



Tarik



3



V1 - V9



ꓕ 70.70.11



Tekan



4



D1 - D8



ꓕ 45.45.5



Tarik



4.8 Perhitungan Sambungan (PK) 1.



Perhitungan pada batang A σ izin = 1333 kg/cm2 Profil yang digunakan adalah ꓕ 55.55.10, Tebal plat = 10 mm = 1 cm Diameter paku yang digunakan = 11 mm = 1,1 cm Syarat sambungan PK → a1 ≥ 2d atau 1,5d ≤ a1 ≤ 2d a1



= (55-11)/2 = 22



2d



= 2 x 11 = 22



1,5d = 1,5 x 11 = 16,5 Syarat yang memenuhi adalah a1 ≥ 2d, maka : σ = 0,8 x σ izin



σtp = 2 x σ izin



= 0,8 x 1333



= 2 x 1333



= 1066,4 kg/cm2



= 2666 kg/cm2



S1 = 10 mm S2 + S3 = 20 mm → S1 ≤ (S2 + S3) Maka Smin = S1 = 10mm = 1 cm Ngs=



2. π . d 2 .σ 4



47



2. π .(1,1)2 . 1066,4 Ngs= =2025,84008 Kg 4



Ntp



= d. Smin. σtp = 1,1 x 1 x 2666 = 2932,6 Kg



Nmin = Ngs = 2025,84008 Kg 2. Perhitungan pada batang B σ izin = 1333 kg/cm2 Profil yang digunakan adalah ꓕ 45.45.5 Tebal plat = 10 mm = 1 cm Diameter paku yang digunakan = 11 mm = 1,1 cm Syarat sambungan PK → a1 ≥ 2d atau 1,5d ≤ a1 ≤ 2d a1



= (45-11)/2 = 17



2d



= 2 x 11 = 22



1,5d = 1,5 x 11 = 16,5 Syarat yang memenuhi adalah 1,5d ≤ a1 ≤ 2d, maka : σ = 0,8 x σ izin



σtp = 1,6 x σ izin



= 0,8 x 1333



= 1,6 x 1333



= 1066,4 kg/cm2



= 2132,8 kg/cm2



S1 = 10 mm S2 + S3 = 10 mm → S1 ≤ (S2 + S3) Maka Smin = S1 = 10mm = 1 cm 2. π . d 2 .σ Ngs= 4



48



2. π .(1,1)2 . 1066,4 Ngs= =2025,84008 Kg 4



Ntp



= d. Smin. σtp = 1,1 x 1 x 2132,8 = 2346,08 Kg



Nmin = Ngs = 2025,84008 Kg 3. Perhitungan pada batang V σ izin = 1333 kg/cm2 Profil yang digunakan adalah ꓕ 70.70.11 Tebal plat = 10 mm = 1 cm Diameter paku yang digunakan = 17 mm = 1,7 cm Syarat sambungan PK → a1 ≥ 2d atau 1,5d ≤ a1 ≤ 2d a1



= (45-11)/2 = 26,5



2d



= 2 x 11 = 34



1,5d = 1,5 x 11 = 25,5 Syarat yang memenuhi adalah 1,5d ≤ a1 ≤ 2d, maka : σ = 0,8 x σ izin



σtp = 1,6 x σ izin



= 0,8 x 1333



= 1,6 x 1333



= 1066,4 kg/cm2



= 2132,8 kg/cm2



S1 = 10 mm S2 + S3 = 22 mm → S1 ≤ (S2 + S3) Maka Smin = S1 = 10mm = 1 cm 2. π . d 2 .σ Ngs= 4



49



2. π .(1,7)2 .1066,4 Ngs= =4838,57672 Kg 4



Ntp



= d. Smin. σtp = 1,7 x 1 x 2132,8 = 3625,76 Kg



Nmin = Ntp = 3625,76 Kg 4. Perhitungan pada batang D σ izin = 1333 kg/cm2 Profil yang digunakan adalah ꓕ 45.45.5 Tebal plat = 10 mm = 1 cm Diameter paku yang digunakan = 11 mm = 1,1 cm Syarat sambungan PK → a1 ≥ 2d atau 1,5d ≤ a1 ≤ 2d a1



= (45-11)/2 = 17



2d



= 2 x 11 = 22



1,5d = 1,5 x 11 = 16,5 Syarat yang memenuhi adalah 1,5d ≤ a1 ≤ 2d, maka : σ = 0,8 x σ izin



σtp = 1,6 x σ izin



= 0,8 x 1333



= 1,6 x 1333



= 1066,4 kg/cm2



= 2132,8 kg/cm2



S1 = 10 mm S2 + S3 = 10 mm → S1 ≤ (S2 + S3) Maka Smin = S1 = 10mm = 1 cm 2. π . d 2 .σ Ngs= 4



50



2. π .(1,1)2 . 1066,4 Ngs= =2025,84008 Kg 4



Ntp



= d. Smin. σtp = 1,1 x 1 x 2132,8 = 2346,08 Kg



Nmin = Ngs = 2025,84008 Kg 5. Menghitung Jumlah Paku Keling Tiap Batang a) Batang A n=



P Nmin



Batang A 1=



3678,09 =1,8155=2 PK 2025,84



Batang A 2=



3708,65 =1,8306=2 PK 2025,84



Batang A 3=



3282,01 =1,62=2 PK 2025,84



Batang A 4=



2855,45 =1,409=2 PK 2025,84



Batang A 5=



2447,54 =1,208=2 PK 2025,84



Batang A 6=



2448,54 =1,208=2 PK 2025,84



Batang A 7=



2855,45 =1,409=2 PK 2025,84



Batang A 8=



3275,8 =1,617=2 PK 2025,84



Batang A 9=



3696,2 =1,824=2 PK 2025,84



Batang A 10=



3675,82 =1,814=2 PK 2025,84 51



b) Batang B n=



P Nmin



Batang B 1=



3350,61 =1,65=2 PK 2025,84



Batang B 2=



2970,84 =1,46=2 PK 2025,84



Batang B 3=



2591,09 =1,27=2 PK 2025,84



Batang B 4=



2211,34 =1,09=2 PK 2025,84



Batang B 5=



1831,59 =0,904=2 PK 2025,84



Batang B 6=



1858,59 =0,917=2 PK 2025,84



Batang B 7=



2111,93 =1,04=2 PK 2025,84



Batang B 8=



2392,28 =1,18=2 PK 2025,84



Batang B 9=



2710,58 =1,33=2 PK 2025,84



Batang B 10=



3049,41 =1,5=2 PK 2025,84



c) Batang V n=



P Nmin



Batang V 1=



455,19 =0,125=2 PK 3625,76



Batang V 2=



709,8 =0,195=2 PK 3625,76



Batang V 3=



964,39 =0,265=2 PK 3625,76



Batang V 4=



1218,99 =0,336=2 PK 3625,76



Batang V 5=



54 =0,014=2 PK 3625,76 52



Batang V 6=



1173,25 =0,323=2 PK 3625,76



Batang V 7=



927,8 =0,225=2 PK 3625,76



Batang V 8=



682,35 =0,188=2 PK 3625,76



Batang V 9=



436,9 =0,120=2 PK 3625,76



d) Batang D n=



P Nmin



Batang D1=



635,21 =0,313=2 PK 2025,84



Batang D2=



852,49 =0,421=2 PK 2025,84



Batang D3=



1086,88 =0,536=2 PK 2025,84



Batang D 4=



1328,43 =0,655=2 PK 2025,84



Batang D5=



1280,7 =0,632=2 PK 2025,84



Batang D6=



1047,83 =0,517=2 PK 2025,84



Batang D7=



822,34 =0,405=2 PK 2025,84



Batang D 8=



612,38 =0,302=2 PK 2025,84



Resume tabel jumlah sambungan pada tiap batang : BATAN G



DIMENSI BATANG



JUMLAH PK



DIAMETE R PK (cm)



JARAK PK (cm)



A1 A2 A3 A4 A5



ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10



2 2 2 2 2



1,1 1,1 1,1 1,1 1,1



3,3 3,3 3,3 3,3 3,3



53



A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4



ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 55.55.10 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5



B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



ꓕ 45.45.5



2 2 2 2 2 2 2 2 2



1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1



3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3



ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 45.45.5 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11 ꓕ 70.70.11



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7 1,7



3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3 3,3



4.9 Gambar Detail Sambungan



54



55



56



57



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan



hasil



perhitungan,



penulis



mendapatkan



beberapa



kesimpulan mengenai perencanaan dan perhitungan konstruksi kuda-kuda rangka baja. Kesimpulan itu antara lain : 1. Dalam memperhitungkan panjang batang, batang A tidak diperbolehkan melebihi 2 meter. Penentuan spesifikasi dan klasifikasi konstruksi sangat menentukan kemudahan perhitungan dan pengerjaan konstruksi. 2. Pada perhitungan balok gording, besarnya dimensi balok selain dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada penampang juga dipengaruhi oleh jarak antar kuda-kuda pada konstruksi atap. Maka ditentukan jenis profil yang digunakan pada batang gording dengan Profil kanal 5. 3. Dalam perhitungan Dimensi Trackstang dapat disimpulkan bahwa ukuran trackstang sebesar 6 mm atau 0,6 cm. 4. Pada perhitungan pembebanan Dimensi ikatan angin atau



yang



diakibatkan oleh angin, diperoleh bahwa batang ikatan angin yang digunakan adalah besi baja dimensi 10 mm atau 1 cm. 5. Dari perhitungan konstruksi perletakan didapatkan nilai maksimal setiap jenis beban, pada beban mati,hidup atau berguna, beban angin kiri dan beban angin kanan. 6. Pada perhitungan gaya batang pada tiap batang kuda-kuda. Perhitungan gaya batang bisa dilakukan dengan menggunakan metode Cremona ataupun menggunakan aplikasi SAP2000. Sehingga



gaya maksimum



yang bekerja di setiap batang terjadi pada batang A2, B1, D7 dan V4 bisa diperoleh. 7. Pada Penentuan dimensi batang tekan harus diperhitungkan terhadap panjang batang yang diperhitungkan. Sedangkan untuk batang tarik hanya diperhitungkan terhadap gaya dan jumlah perlemahan yang disebabkan oleh jenis dan banyaknya alat sambung. Profil yang



58



digunakan untuk batang atas ꓕ 55.55.10, batang bawah adalah ꓕ 45.45.5, batang vertical adalah ꓕ 70.70.11, dan batang diagonal ꓕ 45.45.5 8. Dalam Penentuan jarak dan letak alat sambung pada perhitungan sambungan tidak boleh sembarangan, karena perletakkan yang salah akan mempengaruhi kekuatan sambungan. 9. Pada



penggambaran



dilakukan



menggunakan



aplikasi



Autocad,



penggambaran konstruksi kuda- kuda yang meliputi bentuk kuda-kuda menyeluruh dan detailnya. 5.2 Saran 1. Dalam pengerjaan perhitungan konstruksi atap baja sebaiknya dilakukan dengan serius agar hasil yang diperhitungkan tepat dan meminimalisisr kesalahan 2. Pada perhitungan dimensi gording, disarankan menghitung beberapa percobaan dimensi, dengan tujuan agar dimensi yang dihasilkan betulbetul sesuai dengan kebutuhan dan keperluan . 3. Penentuan gaya batang akan lebih mudah dan cepat dilaksanakan dengan bantuan program SAP2000, selain itu faktor kesalahan pada perhitungan relatif kecil.



59



DAFTAR PUSTAKA



Citra, R. (2017). DEFINISI, JENIS, DAN SIFAT BAJA. Diambil kembali dari civilization: http://civilization14.blogspot.com/2017/01/definisi-jenis-dansifat-baja.html. Gunawan, Rudy (1987), Tabel Profil Konstruksi Baja , Yogyakarta : Kanisius. KH, Sunggono, 1995, Buku Teknik Sipil, Bandung ; Nova, Salmon, Charles,G, 1990, Struktur Baja, Jakarta : Erlangga Supriatna, N. (2018). Pendahuluan. (Power Point). Bandung : Pendidikan Teknik Bangunan Supriatna, N. (2018). Macam-macam Alat Penyambung. (Power Point). Bandung Pendidikan Teknik Bangunan Umiati, S. (2008). Ketahanan Material Baja Sebagai Struktur Bangunan terhadap kebakaran



60



LAMPIRAN 1. Rangka Kuda-Kuda



2. Beban Mati Rangka Kuda-Kuda



61



3. Cremona Beban Mati Rangka Kuda-Kuda



4. SAP Beban Mati Pada Rangka Kuda-Kuda



62



5. SAP Gaya Dalam Akibat Beban Mati Pada Rangka Kuda-Kuda



6. Tabel Perbandingan Gaya Dalam SAP dan Cremona Beban Mati Rangka Kuda-Kuda BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7



BEBAN MATI SAP CREMONA TARIK TEKAN TARIK TEKAN   2052,58   2052,58   2052,58   2052,58   1824,52   1824,52   1596,45   1596,45   1368,39   1368,39   1369,39   1368,39   1596,45   1596,45   1824,52   1824,52   2052,58   2052,58   2052,58   2052,58 1704,89   1704,89   1515,46   1515,46   1326,03   1626,02   1136,59   1136,59   947,16   947,16   974,16   947,16   1136,59   1136,59   1326,03   1626,02   1515,46   1515,46   1704,89   1704,89   316,86   316,86   425,49   425,50   542,17   542,17   662,65   662,65   662,65   662,65   542,17   542,17   425,49   425,50  



63



D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



316,86                  



  254 381 508 635 0 635 508 381 254



7. Beban Hidup Rangka Kuda-Kuda



64



316,86                  



  254 381 508 635 0 635 508 381 254



8. Cremona Beban Hidup Rangka Kuda-Kuda



9. SAP Beban Hidup Pada Rangka Kuda-Kuda



65



10. SAP Gaya Dalam Akibat Beban Hidup Pada Rangka Kuda-Kuda



11. Tabel Perbandingan Gaya Dalam SAP dan Cremona Beban Hidup Rangka Kuda-Kuda BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8



BEBAN HIDUP SAP TARIK                     982,06 872,94 763,82 654,71 545,59 545,59 654,71 763,82 872,94 982,06 182,52 245,1 312,3 381,71 381,71 312,3 245,1 182,52



TEKAN 1182,34 1182,34 1050,97 919,6 788,23 788,23 919,6 1050,97 1182,34 1182,34                                    



66



CREMONA TARIK TEKAN   1182,34   1182,34   1050,97   919,60   788,22   788,22   919,60   1050,97   1182,34   1182,34 982,06   872,94   763,82   654,71   545,59   545,59   654,71   763,82   872,94   982,06   182,52   245,1   312,3   381,7   381,7   312,3   245,1   182,52  



V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



                 



146,31 219,47 292,62 365,78 0 365,78 292,62 219,47 146,31



12. Beban Plafon Rangka Kuda-Kuda



67



                 



146,31 219,47 292,62 365,78 0 365,78 292,62 219,47 146,31



13. Cremona Beban Plafon Rangka Kuda-Kuda



14. SAP Beban Plafon Pada Rangka Kuda-Kuda



68



15. SAP Gaya Dalam Akibat Beban Plafon Pada Rangka Kuda-Kuda



16. Tabel Perbandingan Gaya Dalam SAP dan Cremona Beban Plafon Rangka Kuda-Kuda BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7



BEBAN PLAFOND SAP CREMONA TARIK TEKAN TARIK TEKAN   436,38   436,38   436,38   436,38   387,89   387,89   339,4   339,4   290,92   290,92   290,92   290,92   339,4   339,4   387,89   387,89   436,38   436,38   436,38   436,38 362,46   362,46   322,18   322,18   281,91   281,91   241,64   241,64   201,37   201,37   201,37   201,37   241,64   241,64   281,91   281,91   322,18   322,18   362,46   362,46   67,36   67,36   90,46   90,46   115,26   115,26   140,88   140,88   140,88   140,88   115,26   115,26   90,46   90,46  



69



D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



67,36         54        



  0 27 54 81   81 54 27 0



67,36         54        



17. Beban Angin Kiri Rangka Kuda-Kuda



18. Cremona Beban Angin Kiri Rangka Kuda-Kuda



19. SAP Beban Angin Kiri Pada Rangka Kuda-Kuda 70



  0 27 54 81   81 54 27 0



20. SAP Gaya Dalam Akibat Beban Angin Kiri Pada Rangka Kuda-Kuda



21. Tabel Perbandingan Gaya Dalam SAP dan Cremona Beban Angin Kiri Rangka Kuda-Kuda BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2



BEBAN ANGIN KIRI SAP CREMONA TARIK TEKAN TARIK TEKAN 6,79   6,80   37,35   37,35   18,63   18,64   0,08   0,07   18,8   18,8   101,37   101,36   128,11   128,09   154,85   154,84   181,59   181,58   137,93   137,94   301,2   301,2   260,26   260,27  



71



B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



219,33 178,4 137,47 137,47 78,99 20,52     68,47 91,94 117,15 143,19                   196,01 156,81 117,61 78,41



            37,96 96,43         204,55 167,36 131,34 97,31 54,88 82,33 109,77 137,21 0        



219,33 178,42 137,47 137,47 78,99 20,52     68,47 91,94 117,15 143,18                   196,00 156,81 117,60 78,41



22. Beban Angin Kanan Rangka Kuda-Kuda



23. Cremona Beban Angin Kanan Rangka Kuda-Kuda



72



            37,96 96,44         204,55 167,35 131,34 97,32 54,88 82,33 109,77 137,21 0        



24. SAP Beban Angin Kanan Pada Rangka Kuda-Kuda



25. SAP Gaya Dalam Akibat Beban Angin Kanan Pada Rangka Kuda-Kuda



73



26. Tabel Perbandingan Gaya Dalam SAP dan Cremona Beban Angin Kanan Rangka Kuda-Kuda BATAN G A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9



TARIK 91,95 121,06 103,23 85,41 67,58 12,53 0,06                                   95,46 78,1 61,29 45,64 52,27 78,41 104,54 130,68 0        



BEBAN ANGIN KANAN SAP CREMONA TEKAN TARIK TEKAN   91,95     121,06     103,22     85,41     68,58     12,52     0,93   12,42   12,41 24,9   24,86 4,52   4,51 269,79   269,78 230,8   230,80 191,82   191,82 152,84   152,84 113,86   114,85 113,86   114,85 86,67   87,66 59,28   59,27 31,99   32,00 4,7   4,68 65,21   65,21 87,56   87,56 111,57   111,57 136,37   136,37   95,45     78,10     61,29     45,64     52,27     78,41     104,54     130,67     0   91,47   91,46 73,18   73,17 54,88   54,88 36,59   35,59



74



27. Rangka Kuda-Kuda Dengan Sambungan



28. Detail Sambungan



75



76



77



78