Laporan PKL Di Fivelements Retreat Bali [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI FIVELEMENTS RETREAT BALI TANGGAL 24 DESEMBER 2019



DISUSUN OLEH Ni Komang Ayu Srinadi NPM : 16.05.01.01.72



FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN AYURWEDA UNIVERSITAS HINDU INDONESIA 2020



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI FIVELEMENTS RETREAT BALI TANGGAL 24 DESEMBER 2019



DISUSUN OLEH Ni Komang Ayu Srinadi NPM : 16.05.01.01.72



FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN AYURWEDA UNIVERSITAS HINDU INDONESIA 2020



ii



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI FIVELEMENTS RETREAT BALI PADA TANGGAL 24 DESEMBER 2019 Oleh: Ni Komang Ayu Srinadi NPM : 16.05.01.01.72



Menyetujui Pembimbing



Mengesahkan Ketua Program Studi Kesehatan Ayurweda



(dr. Ida Bagus Wiryanatha, M.Si) NIK. 18.61.1.092



(Putu Lakustini Cahyaningrum, S.Si., M.Si) NIK.09.87.0.030



Mengetahui Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia.



(dr. Ida Bagus Wiryanatha, M.Si) NIK. 18.61.1.092



iii



LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI FIVELEMENT RETREAT BALI TANGGAL 24 DESEMBER 2019



Oleh: Ni Komang Ayu Srinadi NPM : 16.05.01.01.72



Menyetujui : Pembimbing



(dr. Ida Bagus Wiryanatha, M.Si) NIK. 18.61.1.092



iv



KATA PENGANTAR Om Swastyastu, Rasa Angayubagia penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta waranugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Hasil Praktek Kerja Lapangan di Fivelements Retreat Bali tanggal 24 Desember 2019 Dalam penyusunan dan penulisan hasil Praktek Lapangan



ini tidak



terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan usulan penelitian ini kepada: 1) Bapak dr. Ida Bagus Wiryanatha, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia Denpasar Bali 2) Bapak Ida Bagus Putra Suta,S.Ag., M.Si. selaku Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Hindu Indonesia Denpasar Bali. 3) Ibu Putu Lakustini Cahyaningrum, S.Si., M.Si. selaku Ketua Program Studi Kesehatan Ayurweda Universitas Hindu Indonesia Denpasar Bali. 4) Dosen pembimbing dr. Ida Bagus Wiryanatha, M.Si. selaku pembimbing praktek kerja lapangan. 5) Para Dosen /Staff Pegawai di lingkungan Fakultas Kesehatan yang penulis hormati. 6) Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan berpartisipasi selama penulisan ini.



v



Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya untuk kita semua dan akhir kata penulis aturkan parama shanti. Om Shanti Shanti Shanti Om



Denpasar, 31 Desember 2019



Penulis



vi



DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR ............................................................................................ v BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Sejarah Singkat Fivelement Retreat Bali ....................................................... 1 1.3 Lokasi Fivelement Retreat Bali ..................................................................... 2 1.4 Tujuan PKL ................................................................................................... 2 1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 2 1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 2 1.5 Metode PKL .................................................................................................. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5 2.1 Alur Penanganan Pasien ................................................................................ 5 2.2 Tata Laksana Penanganan Pasien .................................................................. 6 2.3 Pengolahan Makanan .................................................................................... 7 2.4 Bahan Makanan Nabati ................................................................................. 7 2.5 Buah ............................................................................................................... 8 2.6 Sayuran .......................................................................................................... 9 2.7 Makanan Nabati Di Fivelement Retreat Bali .............................................. 10 2.8 Manfaat masakan & jus nabati untuk detoksifikasi & penyembuhan ......... 11 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 12 3.1 Kegiatan awal .............................................................................................. 12 3.2 Pelaksanaan Observasi ................................................................................ 12 3.2.1 Salad...................................................................................................... 12 3.2.2 Makanan Pembuka atau Appetizers ..................................................... 13



vii



3.2.3 Milk, Shakes and Superfood Somethies ................................................ 13 3.2.4 Shakti Elixir Shots................................................................................. 14 3.2.5 Iced Late ............................................................................................... 14 3.2.6 Health Juice .......................................................................................... 14 3.2.7 Waters and Elixir .................................................................................. 14 BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 16 4.1 Simpulan ...................................................................................................... 16 4.2 Saran ............................................................................................................ 16 DOKUMENTASI ................................................................................................. 17 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21



viii



BAB I



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian langsung kepada masyarakat. Praktek Kerja Lapangan ini juga merupakan perkuliahan yang berbentuk penelitian dan pengabdian dengan mengamalkan IPTEK secara melembaga melalui metode ilmiah langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. PKL ini menjadi tugas dalam proses pendidikan di Perguruan Tinggi. Demikian pula di Univesitas Hindu Indonesia (UNHI) semua mahasiswa wajib melakukan Praktek Kerja Lapangan. PKL ini merupakan tugas lapangan yang wajib dilaksanakan seluruh mahasiswa terutama pada program studi Ayurweda. Praktek ini dilaksanakan di instansi terkait dengan program studi kesehatan Ayurweda yang sebelumnya sudah menjalin kerjasama salah satunya di Fivelement Retreat Bali desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Dalam kegiatan PKL di Fivelement Retreat Bali, salah satu program yang dilaksanakan adalah kegiatan observasi yaitu kegiatan mengamati metode yang digunakan dalam mendiagnosa pasien serta cara pengobatan yang kemudian di harapkan akan mampu menjadi pedoman bagi mahasiswa PKL dalam penerapan di masyarakat. Secara garis besar pada Fivelement Retreat Bali banyak menggunakan tumbuhan alami sebagai bahan dasar pembuatan makanan dan minuman. Dimana inti dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk menyesuaikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan di lapangan atau masyarakat. 1.2 Sejarah Singkat Fivelement Retreat Bali Fivelements Retreat Bali didirikan oleh enam orang orang, yang berasal dari Bali, Italia, Swiss, dan AS. pada akhir 2010 sebagai genre baru destinasi



1



2



kesehatan yang menjembatani kearifan budaya, penyembuhan tradisional dengan konsep kesehatan inovatif. Nama Fivelements mengacu pada konsep Panca Maha Butha dimana hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling terikat satu sama lain. Selain itu Fivelements juga menggunakan konsep Tri Hita Karana sebagai dasar serta pemandu dalam menjaga hubungan. Hingga saat ini, retret eco-wellness telah diakui dengan delapan belas penghargaan internasional yang mencakup industri perhotelan, kesehatan, spa, kuliner dan desain berkelanjutan. Fivelements telah mendapatkan posisinya sebagai pemimpin inovatif dalam desain konsep kesehatan, retret dan program, masakan inovatif nabati dan keramahan kesehatan di seluruh dunia. Nama Fivelement mengacu pada konsep Panca Maha Bhuta, dimana hubungan antara Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling terikat satu sama lain. Selain itu Fivelement juga menggunakan konsep Tri Hita Karana sebagai dasar serta pemandu dalam menjaga hubungan. 1.3 Lokasi Fivelement Retreat Bali Fivelements Retreat Bali yang beralamat di tepi sungai Ayung, Desa. Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Telp (0361) 469206. 1.4 Tujuan PKL Adapun tujuan-tujuan dari pelaksanaan PKL ini yang terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. 1.4.1 Tujuan Umum Praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa Ayurweda dengan cara melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. 1.4.2 Tujuan Khusus Secara khusus, penelitian bertujuan untuk mengetahui alur penanganan pasien dan teknik penanganan pasien di Fivelements Retreat Bali serta: 1.



Menyesuaikan teori yang di dapatkan di bangku kuliah dengan di lapanagan.



2.



Mempersiapkan mahasiswa untuk siap bekerja setelah lulus dari kuliah.



3



3.



Membiasakan membuat karya tulis dari sebuah pengamatan.



1.5 Metode PKL Dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Fiveelements Retreat Bali menggunakan metode observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian diantaranya sarana dan pra-sarana objek penelitian, serta menggunakan metode wawancara atau tanya-jawab dengan narasumber, informan, yang menunjang dalam melakukan observasi penelitian. Menurut Soekidjo Notoadmojo (2012) observasi adalah suatu prosedur yang berencana yang antara lain meliputi melihat, mendengar, dan mencatat sejumlah dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Wahyuningrum (2007: 28) menyatakan bahwa, cara pelaksanaannya metode observasi dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu: 1) Observasi Partisipatif adalah suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan peneliti terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan yang diteliti, 2) Observasi Non Partisipatif



adalah proses pengamatan yang dilakukan oleh



peneliti, tetapi peneliti tidak terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan dan hanya berperan sebagai pengamat. Metode observasi yang penulis gunakan dalam praktik kuliaha lapangan ini adalah metode observasi non partisipatif, karena dalam Praktik Kuliah Lapangan di Fivelement Retreat Bali ni peneliti merupakan mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan Praktik Kuliah Lapangan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan menggali infomasi lebih dalam mengenai penggunaan makanan sehat atau vegetarian tersebut dengan menggunakan kerangka atau pedoman wawancara. Metode wawancara merupakan teknik penelitian yang paling sosiologis dari semua teknik-teknik penelitian sosial karena berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden. Wawancara merupakan bentuk komunikasi verbal atau dengan melakukan percakapan antara dua orang atau lebih. Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara



4



dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Bungin, 2007: 108).



BAB II



TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alur Penanganan Pasien Pelayanan di unit pengobatan secara global atau umum berdasarkan proses dan tugas masing masing: 1. Registrasi atau pendaftaran Bertugas menerima pendaftaran pasien, menyediakan aplikasi pendaftaran pasien, melakukan pengisian form registrasi, menyediakan informasi jadwal praktisi, melakukan penjadwalan pasien rawat jalan, melakukan pendaftaran registrasi harian, memberikan bukti registrasi pemeriksaan kepada pasien, memberikan kartu berobat pasien. 2. Bagian pemeriksaan Merupakan



aspek



pemeriksaan



fungsional



medis



utama



yang



menghubungkan tugas tenaga medis seperti dokter, perawat dalam melakukan pemeriksaan dan diagnose penyakit pasien, mengisi rekam medis pasien, menganalisa data data medis pasien serta melakukan tindakan kesehatan terhadap pasien. 3. Pembayaran atau Kasir Bertugas untuk menyediakan proses pembayaran dan penagihan, pengisian biaya biaya perawatan, memberikan informasi tarif praktisi, memberikan tarif asisten dan tarif jasa administrasi, menerima uang pembayaran biaya perawatan pasien tunai maupun non tunai, pengalihan tagihan perawatan, mengisi selisih biaya perawatan, mencetak pendapatan pertindakan juga perjasa medis, memberikan bukti pembayaran kepada pasien, memberikan bukti tanda penagihan kepada pihak yang berkepentingan.



5



6



2.2 Tata Laksana Penanganan Pasien Tata laksana penanganan pasien secara umum meliputi: 1. Anamnesis pasien Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter sebagai pemeriksa dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan informasi lainnya yang berkaitan sehingga dapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien (Anonim, 2017). 2. Pemeriksaan fisik Tujuan pemeriksaan fisik adalah, pertama, untuk mengidentifikasi status “normal” dan kemudian mengetahui adanya variasi dari keadaan normal tersebut dengan



cara



memvalidasi



keluhan-keluhan



dan



gejala-gejala



pasien,



penapisan/skrining keadaan wellbeing pasien, dan pemantauan masalah kesehatan/penyakit pasien saat ini. Informasi ini menjadi bagian dari catatan/rekam medis (medical record) pasien, menjadi dasar data awal dari temuantemuan klinis yang kemudian selalu diperbarui (updated) dan ditambahkan sepanjang waktu (Anonim, 2008). 3. Penegakan diagnosis Penegakan diagnosis adalah penentuan sutau penyakit yang diderita oleh pasien yang telah melalui proses anamnesa dan pemeriksaan fisik. 4. Pemberian row food Terletak di antara Sungai Ayung yang sakral dan kolam dan taman tropis yang rimbun, Sakti Dining Room pemenang penghargaan Fivelements menampilkan santapan mewah, suasana mewah. Fivelement menghadirkan masakan non hewani. Menu dirancang untuk memberikan nutrisi nabati yang optimal dan energi tinggi sambil menginspirasi perjalanan gastronomi yang bertujuan untuk memelihara tubuh, pikiran dan jiwa.



7



Proses ini dimulai dengan sumber bahan-bahan organik terbaik di puncak musim untuk menghormati bumi dan diri kita sendiri, karena kita satu dan sama. 2.3 Pengolahan Makanan Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah bahan makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia. 2.4 Bahan Makanan Nabati Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan yang banyak mengandung protein, lemak, vitamin, mineral garam dan karbohidrat, yang dikelompokan manjadi: a. Sayuran (vegetables), yaitu semua jenis tanaman yang dapat diolah menjadi makanan. Sebagian sayuran dapat dimakan dalam keadaan mentah atau segar dan sebagian lagi hanya dapat dimakan setelah dimasak. b. Sayuran buah (fruits vegetables), adalah bagian dari tanaman sayuran yang berasal dari bagian buah tanaman tersebut. c. Sayuran daun (leaf vegetables), adalah sayuran yang berasal dari daun tumbuhan yang tumbuh diatas permukaan tanah, yang termasuk dalam kelompok sayuran daun. d. Sayuran polong (legume vegetables) e. Sayuran batang (stem / shoot vegetables), adalah sayuran yang diambil dari bagian batang sayuran yang baru tumbuh di atas permukaan tanah, ada yang hanya batang saja, namun ada pula sayuran batang berdaun Sayuran umbi (root vegetables), adalah sayuran yang berasal dari akar tanaman yang membesar sehingga menjadi umbi. g. Sayuran umbi lapis (bulb vegetables) adalah juga sayuran dari akar yang membesar dengan struktur bagian dagingnya berlapis-lapis.



8



h. Sayuran jamur (mushrooms) (Sulaiman, 2013)



2.5 Buah Buah-buahan merupakan sumber vitamin (terutama vitamin C dan karoten atau provitamin A dan mineral (seperti zat kalsium, pospor, kalium, natrium, zat besi, dan zat mineral lainnya) dalam jumlah kecil. Serat banyak terdapat pada buahbuahan dibagian kulitnya. Jadi, bila buah yang dapat dimakan dengan kulitnya, dinjurkan tidak perlu dikupas, hanya dicuci sampai bersih. Hal ini karena dalam daging buah dan dalam kulit buah sering terdapat komponen atau zat yang saling melengkapi (saling suplementasi), sehingga buah yang dimakan lengkap tanpa terlebih dahulu membuang kulitnya, akan memberikan zat gizi yang lebih lengkap, suatu hal yang menguntungkan bagi kesehatan badan. Disamping kaya akan vitamin larut air, buah juga kaya akan fitokimia yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti karotenoid, flavonoid dan asam-asam organic (seperti “ellagic acid”) yang berperan sebagai antioksidan yang kuat. Sebagai contoh, buah member flavonoid yang disebut antosianin yang member warna merah dan ungu pada buah. Blueberi, strawberi, apel, jeruk, pear semuanya berwarna merah dan ungu yang mengandung antosianin tinggi. Fitokimia atau fitonutrisi ini tidak hanya memberi warna pada buah, tetapi ia juga berperan sebagai antioksidan yang membantu mengurangi efek aktivitas radikal-bebas dan resiko penyakit. Buah juga mengandung enzim khusus yang dapat membantu pencernaan yang tidak dapat ditemukan pada makanan lain. Buah juga kaya akan serat



makanan



yang



sangat



bermanfaat



untuk



kesehatan



pencernaan,



mempertahankan kolesterol darah dan manfaat kesehatan lainnya. Dengan kata lain, agar kita lebih sehat maka biasakan makan buah setiap hari dan kita juga akan menikmati kesegaran buah tujuh hari dalam seminggu. Konsumsi buah adalah jumlah total dari buah yang tersedia untuk dikonsumsi (Hadju, 1997). Keadaan dan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperoleh tubuh dalam susunan hidangan dan perbandingannya yang satu terhadap yang lainnya. Kualitas menunjukkan kuantum masing-masing zat gizi terhadap



9



kebutuhan tubuh. Susunan hidangan yang memenuhi baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, tubuh akan mendapat kondisi kesehatan gizi yang baik. Kebiasaan pola konsumsi dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, kebiasaan, kesenangan, budaya, agama, taraf ekonomi, lingkungan, ketersediaan bahan dan sebagainya. Pola makan merupakan berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan oleh suatu kelompok masyarakat tertentu (Karyadi, 1996). Pola konsumsi adalah pengulangan susunan makanan yang dapat dilihat ketika makanan itu dikonsumsi. Terutama bahan makanan dan atau kombinasi makanan yang dikonsumsi oleh individu, masyarakat atau kelompok populasi. Kombinasi ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara menurut banyaknya misalnya berat, kandungan gizi, atau harga makanan pola makan ada kaitannya dengan kebiasaan makan (Almatsier, 2009). Sedangkan menurut ahli antropologi Margaret Mead, pola makan atau food patern adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosio budaya yang dialaminya. 2.6 Sayuran Sayuran merupakan sebutan umum bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atausayur-mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak sebelumnya, sementara yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus atau diuapkan (Wikipedia, 2011). Pentingnya mengkonsumsi sayuran menjadi alasan banyak orang mengkonsumsi sayur. Sayur dibutuhkan manusia untuk berbagai macam manfaat, kandungan aneka vitamin, karbohidrat dan mineral pada sayur tidak dapat disubstitusi dengan makanan pokok (Rahayu dan Berlian, 1999).



10



2.7 Makanan Nabati Di Fivelement Retreat Bali Masakan nabati menyediakan kekuatan hidup. Fundamental untuk kesehatan pribadi dan planet yang sehat, mendukung penyembuhan alami melalui pembersihan untuk membantu kita mencapai potensi tertinggi kita. Dengan mengintegrasikan makanan mentah ke dalam kehidupan kita sehari-hari, kita dapat menantikan kesejahteraan, energi yang lebih besar dan kejernihan mental, pandangan positif tentang kehidupan dan kebangkitan spiritual. Makanan hidup atau mentah sangat meremajakan. Makanan nabati dalam keadaan aslinya, tidak dipanaskan (tidak dimasak) dianggap mentah dan hidup. Mereka termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, rumput laut dan jus segar. Ketika disiapkan tanpa dimasak atau dalam pengering makanan dehidrasi khusus di kurang dari 48° C / 118° F, mereka mempertahankan nutrisi vital kekuatan kehidupan (vitamin, mineral, asam amino, oksigen) dan enzim hidup yang diperlukan untuk mencerna makanan, memperbaiki kerusakan sel dan buat miliaran sel baru yang sehat setiap hari. Makanan mentah menyediakan jumlah energi maksimum dengan upaya tubuh minimal, dan telah terbukti membantu menyembuhkan kondisi degeneratif seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Makanan kaya nutrisi ini juga efektif dalam mengobati alergi, gangguan pencernaan, sistem kekebalan tubuh yang lemah, kolesterol tinggi, masalah obesitas dan berat badan, serta berbagai gangguan mental, emosional, dan kulit. Ketika kehidupan kita menjadi semakin menuntut, bergerak cepat dan terlalu stres, kita mulai mengenali dampak signifikan pada kemampuan alami tubuh kita untuk mempertahankan produktivitas organ yang sehat, penghilangan racun yang efektif, serta kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dikombinasikan dengan semakin banyaknya bahan kimia berbahaya dan polutan yang kita pakai setiap hari (baik karena udara atau air yang tidak murni, pestisida makanan, pengawet, aditif atau bahan non-alami lainnya), ini



11



menyebabkan kita mengalami kesehatan yang lebih buruk , termasuk sakit dan nyeri kronis, tingkat energi dan produktivitas yang lebih rendah, penyakit yang sering, penurunan daya ingat atau konsentrasi, depresi, masalah pencernaan yang sedang berlangsung, kembung, berat badan berlebih, ketergantungan pada makanan atau zat lain, penyakit dan penuaan dini. 2.8 Manfaat masakan & jus nabati untuk detoksifikasi & penyembuhan Di Fivelements, kami percaya pada kekuatan nabati, yang diproduksi dari matahari,



vegan



mentah,



makanan



hidup



untuk



membersihkan



dan



menyembuhkan tubuh, pikiran, dan jiwa. Masakan nabati kaya akan vitamin dan enzim, sehingga mengandung nutrisi yang tinggi. Sebuah proses detoksifikasi dengan kami yang melibatkan masakan nabati - terutama melalui puasa jus memungkinkan tubuh untuk lebih mudah memberantas racun dan zat-zat yang tidak diinginkan lainnya dari tubuh kita, sehingga membersihkan dan mempromosikan fungsi organ yang efektif dan meningkatkan kemampuan alami tubuh kita untuk menjaga kesehatan positif. Membawa semakin banyak buah-buahan dan sayuran segar ini ke dalam konsumsi harian kita secara berkelanjutan akan membantu regenerasi sel yang sehat untuk meningkatkan kesehatan, kecantikan, dan umur panjang.



BAB III



HASIL DAN PEMBAHASAN



3.1 Kegiatan awal Mengikuti hasil dari kerjasama antara pihak Fakultas Kesehatan Ayurweda (UNHI) dengan pihak Fiveelement, program kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di laksanakan pada tanggal, 24 Desember 2019 yang telah dijadwalkan oleh pihak Fiveelement. Kegiatan pelaksanaan program PKL adalah sebagai berikut: No 1



Hari/Tanggal Pelaksanaan Selasa, 24 Desember 2019



Kegiatan Serah terima mahasiswa PKL, oleh pihak fakultas kesehatan UNHI yang diwakili dosen



pembimbing



kepada



pihak



Fiveelement dan melakukan observasi di lingkungan Fiveelement. Table Pelaksanaan Kegiatan PKL 3.2 Pelaksanaan Observasi Pelaksanaan observasi tersebut di dapatkan catatan mengenai olahan makanan nabati di Fiveelement yang dapat diuraikan sebagai berikut: 3.2.1



Salad



a. Urab Urap lazim ditemukan dalam masakan bali. Urap sama sekali tidak mengandung



daging,



dan



dapat



dimakan



begitu



saja



sebagai



makanan vegetarian atau sebagai sayuran teman nasi sebagai bagian dari hidangan lengkap. Urap biasanya merupakan syarat atau hidangan penting sebagi sayur pengiring. Sayuran yang lazim digunakan sebagai bahan urap antara lain; bayam,



12



13



kangkung,



daun singkong,



daun pepaya muda, kacang



panjang, kecambah,



dan kubis. Semua sayur-mayur ini direbus atau dikukus. b. Kale Avocado “Tartare” c. Asian Tomato “Caprese” d. Fiveelement Superfood Salad 3.2.2 Makanan Pembuka atau Appetizers a. Chickpea And Cassava Flatbread b. Southeast Asian Style Tacos c. Mushroom Dumpling d. Spicy Avocado Nori Rool 3.2.3 Milk, Shakes and Superfood Somethies a. Green Energy Smothies Terbuat dari bahan hijau, pisang, nanas, kelapa, moringa, dan lemon b. Balinese Superfood Smothies Terbuat dari kakao mentah, pisang, santan, lidah buaya, serbuk sari lebah borneo, goji berry, kayu manis, gula kelapa, biji chia c. Chocolate Mousse Shake Terbuat dari kakao mentah , santan, daging kelapa, gula kelapa, kayu manis. d. Strawberry Vanila Milkshake Terbuat dari coconut milk, banana, dan strawberry e. Himalayan Goji Terbuat dari goji berry, santan, vanila, pisang, jahe, bee pollen, kunyit. f. Matcha Super Green



14



Terbuat dari santan, bayam, matcha, kelor, spirulina, alpukat, madu mentah. 3.2.4 Shakti Elixir Shots Membersihkan hati dan menguatkan kekebalan tubuh, terbuat dari bahan kelor 3.2.5 Iced Late A. Iched Chai Mochaccino Terbuat dari teh dan rempah-rempah yang bersumber secara lokal, susu mete, gula kelapa B. Iced Matcha Late Terbuat dari Susu Mede, arabika dingin, gula cokelat. 3.2.6 Health Juice a. Pure Tropical Juice Terbuat dari semangka, pepaya, nanas, mangga, pisang. b. Watermelon Lemonade Terbuat dari semangka, jeruk keprok, air kelapa, jeruk nipis, dan madu. c. Electrozyme Tonic Terbuat dari mentimun, apel, kelor, seledri, jeruk nipis, air kelapa, kangkung, dan spirulina d. Super Immunity Booster Terbuat dari sayuran berdaun gelap, mentimun, nanas, oranye, jahe, kunyit, daun ketumbar, jeruk nipis e. Cleanser



Terbuat dari buah bit, wortel, jahe, jeruk keprok, seledri. 3.2.7 Waters and Elixir a. Ginger Spice Terbuat dari jahe, nanas, jeruk nipis, madu, cabai.



15



b. Healing Roots Elixir Terbuat dari air kelapa, jahe, kunyit, asam, kapur, lada hitam, madu mentah. c. Spearkling Lemongrass And Ginger Tonic d. Rosella Kombuccha Terbuat dari rosella hibiscus infusion, teh kombucha buatan rumah diseduh, jeruk nipis. e. Fresh Young Coconut Water f. Equil Sparkling



BAB IV



PENUTUP 4.1 Simpulan Dari hasil observasi di tempat PKL didapat bahwa alur penanganan pasien secara komplementer di Fivelement meliputi (1) pendaftaran, (2) penanganan, (3). Serta teknik penanganan pada pasien, (4) daftar makanan nabati yang ada di fivelement yang berasal dari bahan-bahan segar dan non hewani. 4.2 Saran Saran yang diberikan oleh saya sebagai mahasisiwa PKL yakni agar meningkatkan kinerja



dan promosi pada bidang Taru Premana dan herbal



Ayurweda, untuk meningkatkan ketertarikan pasien untuk mencoba retreat tersebut.



16



17



DOKUMENTASI



Gambar 1. Foto Bersama Mahasiswa PKL di Fivelement Retreat Bali



Gambar 2. Proses Observasi Mahasiswa di Fivelement Retreat Bali



18



Gambar 3. Ruangan penyimpanan bahan serta LAB herbal



Gambar 4. Tanaman herbal di Fivelement Retreat Bali



19



Gambar 5. Makanan nabati di Fivelement Retreat Bali



Gambar 6. Makanan yang terbuat dari bahan sayuran



20



Gambar 7. Makanan yang terbuat dari buah



Gambar 8. Minuman segar yang terbuat dari sayur dan buah



21



DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Redana Media ………Group. Herman



sulaiman,



Pengetahuan



Penanganan



Bahan



Makanan



Dan



Permasalahannya, (Jakarta: Kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2013). Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Karyadi D, Muhilal. 1996. Kecukupan Gizi yag Dianjurkan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rahayu, E, dan Berlian,N. 1999. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Penebar Swadaya, Jakarta. Wahyuningrum. 2007. Buku Ajar Manajemen Fasilitas Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY. https://id.wikipedia.org/wiki/Sayuran