Laporan PKL Kel 23 PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN LABORATORIUM HISTOLOGI UNIVERSITAS INDONESIA LABORATORIUM KLINIK PRODIA JAKARTA LABORATORIUM PUSAT KEDOKTERAN & KESEHATAN POLRI 19 – 20 JANUARI 2023



Erlina Dipta Nur S



; G0C021136



Huda Nugraha



; G0C021137



Retno Wijiastuti



; G0C021138



Muchro Firta S



; G0C021139



Finna Aqclestia W



; G0C021140



PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG TAHUN 2023 i



LEMBAR BIMBINGAN PKL 1 PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN



NO



TANGGAL KONSULTASI/KETERANGAN BIMBINGAN



iii



TTD PEMBIMBING



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat, dan hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan tanpa ada halangan



apapun dan sesuai



dengan waktu yang ditentukan, laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang kami



peroleh



selama



melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di



Laboratorium Histologi Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta mahasiswa melakukan tour dan mendapatkan penjelasan mengenai ketrampilan yang harus dikuasai saat bekerja. Laporan Praktik Kerja Lapangan disusun untuk memenuhi tugas sebagai persyaratan dalam



menyelesaikan pendidikan di Program Studi D3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu



Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan agar mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta menambah wawasan yang lebih luas sehingga diperoleh saat memasuki dunia atau lingkungan kerja. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan untuk itu kritik dan saran membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan praktik kerja lapangan ini.



Semarang, 26 Januari 2023



Penyusun



4



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................ii LEMBAR BIMBINGAN PKL 1 ........................................................................................... iii PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN ............................................................... iii KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 4 DAFTAR ISI............................................................................................................................. 5 BAB I ......................................................................................................................................... 6 1.1



Latar Belakang ............................................................................................................ 6



1.2



Permasalahan ............................................................................................................... 7



1.3



Tujuan.......................................................................................................................... 7



BAB II ....................................................................................................................................... 8 2.1



Sejarah........................................................................................................................ 8



A.



Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ................................................................ 8



B.



Laboratorium Prodia Jakarta ....................................................................................... 9



C.



Laboratrium Pusat Kedokteran dan Kesahatan Kepolisan Republik Indonesia .......... 9



2.2



Alur Kunjungan ...................................................................................................... 10



A.



Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia .............................................................. 10



B.



Laboratorium Prodia Jakarta ..................................................................................... 10



C.



Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia ...... 10



2.3



Materi yang diberikan di lokasi kunjungan ......................................................... 10



A.



Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ....................... 11



B.



Laboratorium Prodia Jakarta ..................................................................................... 12



C.



Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehata Kepolisian Republik Indonesia....... 12



2.4



Bagian – bagian lokasi dan fungsi masing – masing tempat ............................... 12



A.



Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ....................... 12



B.



Laboratorium Prodia Jakarta ..................................................................................... 12



C.



Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia..... 13



2.5



Fungsi alat dan bahan yang terdapat di lokasi kunjungan ................................. 14



2.6 Tantangan dan kelebihan mahasiswa Analis Kesehatan terkait kompetensi yang dimiliki untuk bekerja di lokasi kunjungan ........................................................... 21 BAB III.................................................................................................................................... 22 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................... 22 3.1



Simpulan.................................................................................................................... 22



3.2



Saran .......................................................................................................................... 22



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 23



5



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang di instansi atau universitas sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan perkuliahan



Diploma



3



Teknologi



Laboratorium



Medik



Universitas



Muhammadiyah Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teori-teori yang telah diterima saat proses pembelajaran perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa teori dan kegiatan praktikum yang dipelajari selama kunjungan dapat secara langsung dipraktikkan di tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan. Sebagai salah satu institusi Pendidikan tenaga kesehatan khususnya di bidang laboratorium kesehatan dan memiliki keunggulan di bidang sitohistoteknologi Program Studi D3 Analis Kesehatan Universitas Muhammdiyah Semarang berupaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran sehingga mampu menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang teknologi laboratorium medik dengan penguasaan sitohostoteknologi. Kegiatan Praktik Kerja Langan (PKL) ini kami mengunjungi Laboratorium



Histologi



Fakultas



Kedokteran



Universitas



Indonesia



dan



Laboratorium Klinik Prodia Jakarta diberikan kesempatan tour laboratorium. Begitu pula saat mahasiswa melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Universitas Indonesia dibagian Laboratorium Histologi mahasiswa melakukan pengecatan atau pewarnaan HE dan pengamatan jaringan, saat di laboratorium Prodia Jakarta mahasiswa melakukan tour di semua laboratorium. Kegiatan Praktik Kerja Langan (PKL) ini kami mengunjungi Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Klinik Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia Jakarta. Mahasiswa diberikan kesempatan tour laboratorium, pada saat mahasiswa melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke Universitas Indonesia dibagian Laboratorium Histologi mahasiswa melakukan pengecatan atau pewarnaan HE (Hematoxilin Eosin) dan pengamatan jaringan, saat di laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia Jakarta mahasiswa melakukan tour di semua laboratorium. 6



1.2 Permasalahan 1.



Bagaimana alur kunjungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta?



2. Bagaimana fungsi dari masing – masing tempat dan bagian dari lokasi Fakultas Kedokteran



Universitas



Indonesia,



Laboratorium



Prodia



Jakarta



dan



Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta? 3. Bagaimana materi yang diberikan pada saat kunjungan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta? 1.3 Tujuan 1.



Untuk mengatahui sejarah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia



1. Untuk mengetahui alur kunjungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta 2.



Untuk mengetahui fungsi alat dan bahan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Laboratorium Prodia Jakarta dan Laboratorium Kapusdokkes Jakarta



2. Untuk mengetahui materi yang diberikan pada saat kunjungan di Fakultas Kedokteran



Universitas



Indonesia,



Laboratorium



Prodia



Jakarta



dan



Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Jakarta 1.4 Manfaat 1.



Mengenalkan Mahasiswa pada pekerjaan lapangan



2.



Menambah dan mengasah keterampilan



3.



Sebagai alat ukur mahasiswa dalam memahami materi – materi kuliah dan menerapkannya sebagai penilaian sejauh mana mahasiswa mampu terjun ke dalam dunia kerja



4.



Mengetahui gambaran jelas mengenai situasi dunia kerja



7



BAB II ISI



2.1 Sejarah A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Pada saat zaman pendudukan Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1849 mebangun sebuah sekolah tinggi ilmu Kesehatan. Pada bulan Januari 1851 sekolah tersebut secara resmi menjadi Dokter-Djawa School. Sekolah tinggi ini mengkhususkan diri pada ilmu kedokteran, tepatnya Pendidikan tenaga mantri.Di akhir abar ke-19 tepatnya pada tahun 1898 nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau sering dikenal dengan STOVIA. Selama 75 tahun STOVIA berfungsi sebagai tempat pendidikan terbaik untuk calon dokter di Indonesia, sebelum ditutup pada 1927. Namun demikian, sebuah sekolah kedokteran kemudian dibangung bersama dengan empat sekolah tinggi lain di beberapa kota di Jawa.Sekolah tinggi tersebut adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng yang berdiri di Bandung pada 1920, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) di Batavia pada 1924, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Kemanusiaan) di Batavia pada 1940, dan setahun kemudian dibangun Faculteit van Landbouwweteschap (Fakultas Pertanian) di Bogor. Ke lima seolah tinggi tersebut adalah pilar dalam menciptakan the NoodUniversiteit (Universitas Darurat), yang dibangun pada tahun 1946. Pada zaman kemerdekaan (1947 – 1960 an) Nood-Universiteit berubah nama menjadi Universiteit van Indonesië yang berpusat di Jakarta. Beberapa professor nasionalis salah satunya adalah Prof. Mr. Djokosoetono melanjutkan fungsinya sebagai pengajar untuk Universiteit van Indonesië di Yogyakarta yang pada saat itu menjadi Ibukota negara. Di tahun 1949 Ibukota Indonesia kembali ke Jakarta pada tahun 1949 setelah Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia yang kemudian Universiteit van Indonesië pindah ke Jakarta. Universiteit van Indonesië di satukan menjadi Universiteit van Indonesië pada 1950. Universitas ini mempunyai Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat di Jakarta, Fakultas Teknik di Bandung, Fakultas Pertanian di Bogor, Fakultas Kedokteran Gigi di Surabaya dan Fakultas Ekonomi di Makasar. Fakultas – fakultas



8



yang berada di luar Jakarta berkembang menjadi universitas – universitas terpisah di antara tahun 1954 – 1963. Universitas Indonesia di Jakarta mempunyai kampus di Salemba dan terditi dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sastra, Hukum, Ekonomi dan Teknik. Kemudian berdirilah Fakultas Psikologi, Ilmu Sosial dan Politik, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Komputer dan Keperawatan. Saat ini Universitas Indonesia terdiri dari 13 Fakultas, Program Pasca Sarjana dan Program Vokasi. B. Laboratorium Prodia Jakarta Prodia didirikan sebagai laboratorium kecil pada tanggal 7 Mei 1973 di Solo. Dalam waktu 50 tahun, Prodia telah berkembang menjadi laboratorium klinik terbesar di Indonesia dengan jaringan 276 cabang di 154 kota dan 34 provinsi. Prodia didukung oleh sekitar 3,700 karyawan. Prodia



terdiri



dari



dokter, perusahaan, perusahaan farmasi, dan laboratorium. Prodia telah berperan sebagai laboratorium rujukan yang berskala nasional, pusat rujukan nasional ini berlokasi di Prodia Tower, Jl. Kramat Raya Jakarta yang beroperasi selama 24 jam. Kepedulian Prodia yang besar terhadap mutu hasil pemeriksaan



dan



layanan kepada pelanggan telah membuahkan sertifikasi ISO 9002:1994 pada tahun 1999, kemudian ditingkatkan ke versi ISO 9001:2000 pada Juni 2002. Pada tahun 2009, ditingkatkan ke versi ISO 9001:2008. Saat ini, kantor pusat dan 7 kantor wilayah serta 10 cabang Prodia telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Awal tahun 2008 Prodia cabang Kramat Raya Jakarta menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi ISO15189:2007. Akreditasi ISO 15189 merupakan standar internasional untuk mutu dan kompetensi khusus laboratorium kesehatan (laboratorium klinik). Hingga saat ini, telah ada 7 cabang Prodia yang memperoleh ISO 15189, dan sedang dipersiapkan juga untuk beberapa cabang lainnya. Prodia juga mempersiapkan program Akreditasi Laboratorium Kesehatan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia. C. Laboratrium Pusat Kedokteran dan Kesahatan Kepolisan Republik Indonesia Laboratorium DNA Pusdokkes Polri merupakan laboratorium DNA forensic yang berada dibawah naungan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri dibangun berdasarkan kerjasama antara Kepolisian Indonesia (Polri) dengan Kepolisian Australia (AFP) dan diresmikan pada tanggal 26 Maret 2007. Pada awalnya selama 2 tahun (2007-2009) laboratorium ini masih dipegang dan dikelola penuh oleh pihak Australia, selanjutnya pada tahun 9



2009 sampai saat ini sudah dikelola oleh pihak Indonesia dan masih tetap mendapat pengawasan dari pihak Australia. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri memiliki standar pemeriksaan tertinggi dan dapat dipergunakan dalam kasus-kasus pidana, namun juga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses identifikasi, seperti pada kasus-kasus DVI. Laboratorium DNA Pusdokkes Polri bertugas menyelenggarakan kegiatan operasional dan pembinaa bidang pemeriksaan DNA di tingkat pusat dan dukungan kewilayahan dan melaksanakan pembinaan penelitian pengembangan, pendidikan dan pelatihan, pusat rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi laboratorium DNA. Program kerja yang dilakukan Laboratorium DNA Pusdokkes Polri pada tahun 2013, antara lain peningkatan kemampuan personel kesehatan Polri yang mempunyai keterampilan DNA, pengumpulan DNA pelaku tindak kriminal, optimalisasi waktu pengambilan sampel DNA dengan media cotton bud, dan pemeriksaan laboratorium DNA. 2.2 Alur Kunjungan A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Agenda pertama PKL adalah mengunjungi Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada hari Kamis, 19 Januari 2023 pukul 13.00 16.00. Kegiatan diawali dengan pembukaan dan pengarahan oleh pihak Fakultas Kedoktean Universitas Indonesia. Mahasiswa berkumpul di halaman IMERI-UI dan dibagi menjadi 2 kelompok besar, kelompok pertama melakukan tour Fakultas Kedokteran, kelompok kedua dibagi menjadi 3 kelompok kecil 2 diantaranya melakukan pengamatan dan pembacaan hasil preparat jaringan dan kelompok lainnya melakukan pengecatan preparat HE (Hematoxilin Eosin). B. Laboratorium Prodia Jakarta Agenda yang dilaksanakan di Laboratorium Prodia Jakarta pada hari Jum’at 20 Januari 2023 diawali dengan pengarahan oleh pihak Laboratorium Prodia Jakarta dan kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan sejarah dan materi kimia klinik yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Tour de Lab dan kuis. C. Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisan Republik Indonesia Agenda yang dilakukan di Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia dilaksanakan pada hari Jum’at 20 Januari 2023 pada pukul 09.00 – 12.00 yang diawali dengan pengarahan dan dilanjutkan dengan



10



pemaparan materi sejarah Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia dan dilanjutkan dengan Tour Lab. 2.3 Materi yang diberikan di lokasi kunjungan A. Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ➢ Prinsip kerja pewarnaan Hematoxilin Eosin (HE) Hematoxilin Eosin (HE) pewarna yang digunakan untuk melihat morfologi jaringan. Hematoxilin Eosin yang bersifat basa akan mewarnai inti yang bersifat asam. Eosin yang bersifat asam akan mewarnai sitoplasma yang bersifat basa. ➢ Alat dan Bahan Alat



: Chamber, Pinset, Cover Glass, Objek Glass, dan Tissue.



Bahan : Xylol dan Alkohol bertingkat ( 70%, 80%, 95% dan Absolute), Aquadest, Hematoxyline Eosin, Air, dan Entelan. ➢ Prosedur 1. Deparafinisasi jaringan yang telah kering dari jaringan yang dambil dimasukkan kedalam xylol bertingkat (masing – masing 3 menit) 2. Dimasukkan ke dalam alcohol bertingkat (Absolute, 96%, 80%, 70%) 3. Dimasukkan kedalam aquadest selama 3 menit 4. Diwarnai (masukkan) ke dalam Hematoxylin Harris selama 3 menit kemudian di cuci dengan air mengalir selama 5 – 10 menit. 5. Dimasukkan kedalam Eosin sebanyak 3 kali celupan atau selama 15 detik, masukkan ke dalam alcohol bertingkat (70%,80%) dengan waktu masing – masing selama 1 menit. Dan alcohol bertingkat (95% dan absolute) selama 3 menit. 6. Dimasukkan ke dalam xylol bertingkat (masing – masing 3 menit), kemudian di tutup dengan cover glass dengan entelan dengan catatan tidak terjadi gelembug udara pada saat proses penutupan atau Mounting. ➢ Pengamatan Pulasan Hematoxilin Eosin Pengamtan hasil pulasan Hematoxilin Eosing dengan menggunakan mikroskop yang dimulai dari perbesaran terkecil (10x) untuk melihat apakah pada pulasan preparate terdapat robekan dan gelembung udara. Kemudian dilanjutkan ke perbesaran lebih tinggi (40x) untuk melihat morfologi dari jaringan yang diamati.



11



Tabel Hasil Penilaian Preparat Histologi Laboratirum Histologi Universitas Indonesia Hasil Penilaian No



Parameter Penilaian



Lain lain



(Beri tanda X) Ya



1.



Struktur jaringan terlihat baik dan



X



2.



jelas Jaringan tidak robek-robek



X



3.



Jaringan tidak terlibat



X



4.



Jaringan tidak mengandung



X



Tidak



gelembung udara 5.



Inti sel terlihat jelas dan berwarna biru



6.



Sitoplasma terlihat jelas dan berwarna



X



7.



atau ungujaringan selain sel tampak Struktur



X



8.



jelas merah Warna biru hematoxylin terlihat baik



9. 10.



Warna eosin terlihat baik dan bisamerah dikenali Preparat mempunyai label



X X X



B. Laboratorium Prodia Jakarta Materi yang di berikan di Laboratorium Prodia Jakarta adalah mengenai profil dan peluang di Laboratorium Prodia Jakarta, yang mencakup Sumber Daya Manusia (SDM), Laboratory Technologist-Bank, Moblie home service. C. Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehata Kepolisian Republik Indonesia Materi yang di berikan di Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia adalah profil sejarah dan DNA. 2.4 Bagian – bagian lokasi dan fungsi masing – masing tempat A. Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1. Laboratorium pembacaan hasil pulasan rutin Histologi dan Analisa hasil 2. Laboratorium histologi untuk pengecatan dan pewarnaan jaringan B. Laboratorium Prodia Jakarta 1. Laboratorium rujukan nasional Semua sampel rujukan masuk ke dalam laboratorium untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut sebelum dilakukan pemeriksaan di dilakukan pemeriksaan di dalam laboratorium masing – masing sesuai dengan pemeriksaan.



12



2. Pelayanan VIP Ruangan yang digunakan untuk melakukan pelayanan VIP terhadap client prodia. 3. Laboratorium Molekuler Pemeriksaan Biologi Sel dan Molekuler 4. Mikrobiologi Pemeriksaaan Mikrobiologi 5. Laboratorium Evaluasi Untuk melakukan pengecekan ulang setelah dari QC 6. Laboratorium Urinalisa Pemeriksaan urinalis dan elektrolit tubuh 7. Perpustakaan Di gunakan untuk menunjang sumber daya manusia prodia dan untuk menambah pengetahuan dan terdapat modul dasar untuk pekerjaan di Prodia. 8. Laboratorium Sitologi (cytogenic) Untuk pemeriksaan prosesing jaringan 9. Laboratorium Hematologi Untuk pemeriksaan lengkap Hematologi 10. PCHC (Prodia Children’s Health Center) Ruangan khusus untuk pemeriksaan anak – anak 11. PAH PRN Ruang administrasi untuk semua hasil pemeriksaan yang secara otomatis akan masuk ke dalam ruangan dan kemudian SDM yang ada di ruangan akan memproses semua hasil yang masuk. C. Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia 1. Administration Room Ruangan pemeriksaan kelengkapan surat 2. Examination Room 1 Untuk pengambilan sampel, sampel yang dipilih harus memenuhi syarat untuk pemeriksaan DNA secara kualitas maupun kuantitas. 3. Examination Room 2 Pengambilan bahan dengan kualitas maupun kuantitas yang cukup baik untuk proses pemeriksaan DNA yang diambil dari sampel yang diduga mengandung DNA dan barang bukti terutama tulang dan gigi. 4. Extraction Room Pemisahan DNA dari bahan-bahan lain penyusun sel, sehingga pada tahap akhir di dalam ruangan ini kita mendapatkan DNA yang sudah murni. 13



5. Pre Amplification Room Ruangan streil yang memiliki tekanan ruangan negatif dimana dilakukan pencampuran DNA yang sudah dimurnikan dalam extraction room dengan reaction mix dan DNA primer. 6. Amplification Room Ruangan tempat penggandaan DNA menggunakan metode polymerase chain reaction, yang telah dirancang positif untuk mencegah pencemaran DNA dari luar. 7. Capillary Electrophoresis Room Ruangan pembacaan tipe DNA (DNA typing), dimana terlihat susunan basa rantai DNA yang merupakan ciri khusus individu. 8. Chemical and Preparation Room Ruangan khusus yang digunakan untuk mencampur bahan kimia yang digunakan dalam proses pemeriksaan DNA, pencucian dan sterilisasi alat-alat laboratorium DNA. 9. Storage Room Untuk menyimpan seluruh barang bukti maupun sampel yang sedang menunggu proses pemeriksaan lebih lanjut.



2.5 Fungsi alat dan bahan yang terdapat di lokasi kunjungan A. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ALAT NO



NAMA ALAT



1



Mikroskop



2



Objek glass



GAMBAR



FUNGSI



Mikroskop digunakan untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya Objek glass digunakan untuk menempakan objek yang akan dilihat/ dianalisa dengan menggunakan mikroskop.



14



3



Deck glass



4



Pinset



NO NAMA BAHAN 1 Xylol



Deck glass digunakan untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas kaca preparat



Pinset digunakan untuk mempermudah saat memasukan objekglass ke dalam larutan BAHAN GAMBA R



FUNGSI Xylol digunakan untuk clearing



2



Alkohol 100%, 96%, 80%, 70%



Alkohol 100%, 96%, 80%, 70% digunakan untuk fiksasi



3



Aquadest



Aquadest digunakan membilas



4



Hematoxylin Harris



Hematoxylin Harris Digunakan untuk pewarnaan sel inti



15



5



Eosin



6



Entelan



Eosin digunakan untuk mewarnai sitoplasma, kolagen dan serat otot untuk pengujian di bawah mikroskop.



Gambar 9. Eosin



Entelan digunakan untuk menutup deck glass.



B. Laboratorium Prodia Jakarta NAMA ALAT



ALAT GAMBAR



FUNGSI



NO



Cold room



Cold room : Alat yang digunakan untuk mendinginkan reagen 2-8°c



1



CD4 2



CD4 : Alat yang diperlukan untuk mengetahui kondisi sistem imun pada tubuh. Refrigerator



3



Refrigerator digunakan untuk penyimpanan sampel



16



4



COBAS E601



COBAS E601 digunakan untuk pemeriksaan SHBG, Asam Fola



5



CL-6000i



CL-6000i diigunakan untuk pemeriksaan imunologi



6



Oven



7



Biosafety



8



Hematologi Analyzer



Oven diigunakan untuk memanaskan dan mengeringkan sampel, melakukan proses sterilisasi, dll Biosafety digunakan untuk memberikan perlindungan bagi pengguna, meminimalisir terjadinya kontaminasi dari virus/bakteri yang bersifat patogen serta dapat menjaga lingkungan area kerja Hematologi Analyzer digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang di lewatkan.



17



9



ASPECT-Plus



ASPECT-Plus digunakan untuk pemeriksaan ST2



10



Flatbed scanner



Flatbed scanner digunakan untuk pemeriksaan IgG



11



EuroBlot One



EuroBlot One : digunakan untuk pemeriksaan ANA profile dan IgE



12



Immulite 2000 xpi



Immulite 2000 xpi digunakan untuk pemeriksaan Cpeptide, hsCRP, Ferritin, IgE total, IgE spesifik, Insulin, IGFI, Tyroglobulin, Growth hormon



13



Liaison xl



Liaison xl digunakan untuk pemeriksaan vitamin D25-OH, Aldosteron



14



GSP perkin elmer digunakan untuk pemeriksaan TSH Neonatus, G6PD Neonatus, 17-OH Progesteron Neonatus, Fenilalanin Neonatus



GSP perkin elmer



18



C. Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia ALAT NO



NAMA ALAT



1



Mikroskop



GAMBAR



FUNGSI Mikroskop digunakan untuk mengamati objek yang ukurannya sangat kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya.



2



Fume Hood



Fume Hood digunakan untuk menjaga suhu udara tetap stabil dan melindungi bahan ataupun larutan kimia dengan tingkat keasaman tinggi.



3



Biosafety



Biosafety Cabinet



Cabinet



digunakan untuk melakukan pekerjaan secara aseptis, karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunkan.



4



Clean Bench



Clean bench digunakan sebagai media kerja yang steril pada proses inokulasi atau penanaman bakteri di bidang mikrobiologi.



19



5



Nanodrop



Nanodrop digunakan untuk menghitung perbedaan penyerapan cahaya UV dimana pita ganda DNA dapat menyerap cahaya UV pada 260 nm sedangkan kontaminan berupa protein dan fenol akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang 280 nm.



6



PCR Machine



PCR Machine digunakan untuk memperbanyak segmen DNA melalui Polymerase Chain Reaction (PCR).



7



Spindown



Spindown digunakan untuk memisahkan bahan dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugas.



8



Waterbath



Waterbath Shaker



Shaker



digunakan untuk mencampurkan larutan dengan diinkubasi sekaligus dilakukan pengocokan.



9



Loop (kaca



Loop (kaca pembesar)



pembesar)



digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar terlihat lebih jelas.



20



2.6 Tantangan dan kelebihan mahasiswa Analis Kesehatan terkait kompetensi yang dimiliki untuk bekerja di lokasi kunjungan A. Laboratorim Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Sebagai calon tenaga laboratorium medis mempunyai banyak tantangan yaitu ketelitian, focus dan tekanan yang kuat serta banyaknya pesang tenaga medis yang mampu berpengalaman lebih, namun mahasiswa UNIMUS memiliki potensi karena semua materi telah diberikan oleh dosen pengajar baik dalam bentuk teori maupun praktikum yang di dukung dengan laboratoium yang lengkap. B. Laboratorium Prodia Jakarta Prodia adalah salah satu laboratorium swasta terbesar di Indonesia yang sudah menggunakan alat yang lebih modern dan canggih. Laboratorium swasta ini juga memiliki pembagian pelayanan yang lebih tertata, yang mungkin tidak diterapkan pada laboratorium lainynya seperti prodia memiliki laboratorium khusus anak-anak, laboratorium khusus lansia, dan laboratorium yang dikhususkan untuk para karyawan perusahaan yang telah bekerjasama dengan prodia. Tantangan yang terdapat apanila bekerja di prodia salah satunya adalah harus memiliki skill yang bagus dalam menggunakan peralatan yang sudah modern dan canggih. Skill yang harus dimiliki terus dilatih agar lebih bagus dan berkembang. C. Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Republik Indonesia merupakan unsur pendukung di bidang kedokteran dan kesehatan kepolisian pada tingkat mabes polri yang berada di bawah kapolri. Dalam kunjungan ini sejumlah kegiatan dilakukan di antaranya melihat proses DNA secara teknis dalam penanganan sampel mulai dari penyimpanan sampai tahap analisis data, tantangan yang terdapat apabila bekerja di pusat kedokteran dan kesehatan kepolisian republik indonesia adalah dapat mengetahui apa saja proses dari DNA forensik, juga mempunyai kelebihan seperti ketelitian, ketepatan dan mempunyai wawasan yang luas.



21



BAB III SIMPULAN DAN SARAN



3.1 Simpulan Kegiatan PKL yang dilaksanakan di Jakarta dengan kunjungan ke Laboratorium Histologi Fakultas Kedokteran Universitar Indonesia dan Laboratorium Prodia Jakarta. Laboratorium yang sudah modern dan canggih menambah wawasan mengenai dunia kerja yang akan kami jalankan kedepannya. Pengetahuan baru yang didapat dari kunjungan PKL ini dapat memotivasi kami untuk terus mengasah serta mengembangkan skill yang dimiliki agar tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi yang ada. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai pengecatan jaringan,



pembacaan preparat jaringan yang



benar, pengam bi l an s am pel DNA, penyi m panan dan pengol ah an sam pel DNA. 3.2 Saran 1. Mahasiswa diharapkan daoat menajaga nama baik universitas selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan 2. Hasil kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas Pendidikan agar informasi ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk menambah ilmu pengetahuan dan keperluan refrensi di bidang Analis Kesehatan. 3. Hasil kunjungan ini diharapkan menjadi masukan untuk dikembangkan sebagai



langkah-langkah



mahasiswa.



mendorong



motivasi



berprestasi



untuk



semua



DAFTAR PUSTAKA Bidkesmapta. (n.d.). Sejarah Singkat. Retrieved from bidkesmapta.com Ilham Arsandi Firmansyah, J. (VOL. 5 NO. 2 (2021)). Dari STOVIA ke Salemba: Sekolah Dokter Jawa Cikal Bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. In I. A. Firmansyah, Dari STOVIA ke Salemba: Sekolah Dokter Jawa Cikal Bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 2021. Retrieved from fk.ui.ac.id. Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: 2011. SBK, A. N. (2020). Studi Historis Sekolah Kedokteran Di Indoensia Abad XIX, VOL 2 13 - 15. Shintaningrum, K. (2013). Analisis Efektivitas Iklan dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Ulang Oleh Pelanggan Studi Kasus pada SMS Broadcast Laboratorium Klinik Prodia Cepu Menggunakan Consumer Decision Model, 31 - 33. UI, F. (n.d.). Sejarah FK UI. Retrieved from https://fk.ui.ac.id/