Laporan PKL Revisi FIX BANGET [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA



PEMERIKSAAN AGD (ANALISA GAS DARAH) MENGGUNAKAN GASTAT-602i 23 SEPTEMBER - 9 NOVEMBER 2019



OLEH SITA FANNY HIMAWAN



1172081



PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2019



BAB II TINJAUAN PROSEDUR A. Ilustrasi Prosedur Rumah Sakit Panti Waluyo memiliki laboratorium yang merupakan salah satu bentuk pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat. Di laboratorium Rumah Sakit Panti Waluyo dilakukan pemeriksaan terhadap sampel pasien guna menunjang diagnosa klinis, memantau perkembangan pengobatan pasien, dan membantu terapi yang sesuai untuk pasien. Pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium Rumah Sakit Panti Waluyo antara lain adalah pemeriksaan kimia darah, kimia urine, hematologi, crossmatch, immunoserologi, dan feses. Salah satu pemeriksaan adalah pemeriksaan Analisa Gas Darah menggunakan alat Gastat-602i. Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) merupakan pemeriksaan medis yg bertujuan untuk mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah, pemeriksaan AGD juga dapat menentukan tingkat keasaman atau pH darah. Pemeriksaan AGD dilakukan pada arteri yang abnormal yang dapat menjadi petunjuk gangguan asam – basa atau oksigenasi. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan klinis pasien dan kemajuan terapi. Pemeriksaan analisa gas darah tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, harus disertai dengan pemeriksaan klinis dan penunjang lainnya (Severinghaus John, 2010).



B. Uraian Prosedur Pemeriksaan AGD dipengaruhi oleh faktor pra-analitik, analitik, dan post-analitik. Berikut merupakan faktor pra-analitik, analitik, dan postanalitik yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan AGD dengan alat Gastat-602i. 1. Pra-analitik a. Persiapan alat pelindung diri 1) Jas laboratorium 2) Sarung tangan ( Handscoon ) 3) Masker b. Alat-alat persiapan pemeriksaan : 1) Tabung berwarna hijau antikoagulan heparin. 2) Spuit 2 ml atau 3 ml dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak-anak) dan nomor 20 atau 21 untuk dewasa. 3) Heparin 4) Yodium-povidin 5) Penutup jarum (gabus atau karet) 6) Kasa steril 7) Kapas alkohol 8) Plester dan gunting 9) Pengalas 10) Handuk kecil 11) Obat anestesi lokal jika dibutuhkan



12) Es batu di gunakan untuk pengiriman sampel yang jaraknya jauh c. Persiapan Sampel Persiapan yang dilakukan oleh analis sebelum melakukan pemeriksaan antara lain (Surahman, 2010) : 1) Lakukan komunikasi dengan pasien sebelum dilakukan pengambilan darah arteri, dan memberitahukan pasien tentang tujuan daripada pengambilan darah arteri yang akan di pungsi. 2) Lakukan Allen test. 3) Siapkan spuit 3 cc atau spuit khusus untuk AGD yang sudah disiapkan. Jumlah antikoagulan 0,2 mL heparin. 4) Bersihkan daerah arteri yang akan ditusuk dengan kapasalkohol 70% dan biarkan kering. 5) Posisi tangan hiperekstensi pada pergelangan, diganjal handuk gulung atau bantal kecil. 6) Tusuk pada yang denyutnya paling menonjol dengan sudut 45–60o (90 o untuk a. femoralis). 7) Hisap darah secukupnya lalu cabut jarum beserta sempritnya dan segera tutup ujung jarum dengan karet, dan semprit dibolak-balik beberapa kali agar darah bercampur heparin. 8) Setelah jarum dicabut, tekan daerah itu dengan kapas atau kassa kering 3-5 menit.



9) Segera dikirim ke laboratorium dalam waktu kurang dari 15 menit atau diletakkan ke dalam wadah berisi es (atau wadah pendingin lain). 2. Analitik a. Operasional alat dan pemeriksaan sampel alat Gastat-602i (Techno Medica, 2003) : 1) Tekan tombol power yang terdapat di belakang alat. 2) Muncul menu utama pada layar. 3) Klik “Function” pada menu layar utama untuk memilih menu yang diinginkan. 4) Kemudian klik “Etc Other Utilities” lalu klik “Measured test” untuk memilih pemeriksaan yang akan di lakukan. 5) Klik centang pada kode pH, PCO2, PO2, dan HCT. 6) Klik “Home” untuk mengembalikan ke menu layar utama. 7) Lakukan barcode pada barcode alat yang sudah tersedia sampai nota struk muncul. 8) Masukkan no lab pasien. 9) Homogenkan spuit 20 – 30 kali agar heparin tercampur rata, dan keluarkan gelembung udara dari syringe. 10) Masukkan syringe ke dalam alat, kemudian tekan “Start” 11) Tunggu alat selesai menghisap darah, lalu ambil spuit dari port sampel alat.



12) Pemeriksaan akan berlangsung selama ± 70 detik dimana alat akan melakukan pemipetan sampel dan pencampuran reagen secara otomatis. 3. Post-analitik Setelah sampel diproses, alat akan mencetak lembar hasil pemeriksaan yang kemudian akan dicatat pada sistem informasi laboratorium. Hasil yang sudah diperoleh kemudian akan dicetak dan diserahkan kepada pasien.



C. Identifikasi Masalah Dalam pemeriksaan AGD menggunakan alat Gastat-602i ini perlu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan persiapan sampel hingga penggunaan alat harus sesuai prosedur. Pemeriksaan AGD dengan alat Gastat-602i memerlukan suhu 37oC untuk pemanasan alat, jika suhu belum mencapai 37oC maka memerlukan waktu 2 jam untuk menstabilkan alat.



D. Pembatasan Masalah Penulis ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan Gastat-602i dalam melakukan pemeriksaan AGD E. Rumusan Masalah Apa kelebihan dan kekurangan Gastat-602i dalam melakukan pemeriksaan AGD?



BAB III ANALISIS A. Tinjauan Teori Analisis gas darah arteri merupakan uji fungsi paru yang sangat bermanfaat, tetapi interpretasinya harus bersamaan dengan penilaian klinis. Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan klinis pasien dan kemajuan terapi, tetapi pemeriksaan ini tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit, harus disertai dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang lainnya. Sampel pemeriksaan analisa gas darah dapat berupa darah arteri maupun vena. Sampel arteri lebih banyak diterima dan digunakan dalam pemeriksaan ini, sebab berhubungan langsung dengan kondisi pasien (Severinghaus John, 2010; William Marshall, 2008; Chu YC, et al, 2003). Ada terdapat beberapa perbedaan yang cukup nyata antara hasil analisa gas darah dengan menggunakan arteri dan vena; pH arteri biasanya lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan pH vena, saturasi oksigen dan tekanan oksigen arteri juga lebih tinggi dibandingkan dengan vena, sedangkan tekanan karbondioksida arteri lebih rendah dibandingkan vena (Chu YC, et al). Pengaturan kadar ion hidrogen/H+ (pH) cairan tubuh merupakan sudut pandang terpenting terkait keseimbangan asam basa tubuh, karena setiap perubahan pH dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan fungsi organ.1–5 Kadar ion H+ yang normal (pH darah 7,35–7,45) dipertahankan



secara ketat oleh mekanisme keseimbangan asam basa tubuh, sehingga fungsi sel berlangsung terbaik. Evaluasi AGD penting dalam mengevaluasi kondisi pasien yang kritis. Hasil AGD dapat menjadi bias karena faktor pra-analitik, salah satunya adalah mixing sampel yang tidak sesuai standar, selain selang waktu sebelum analisis, temperatur selama penyimpanan dan jenis siring. Parameter pemeriksaan AGD terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu parameter status asam basa (pH, HCO3 -,dan BE) dan parameter status oksigenasi (PCO2 , PO2 ,dan SaO2 ).



B. Analisis SWOT 1. Strength (Kekuatan) Pemeriksaan AGD menggunakan alat Gastat-602i memiliki kelebihan karena menggunakan metode Ion Selective Electrodes (ISE) sistem yang stabil, membaca lebih cepat dalam solusi tinggi kekuatan ion, hemat tenaga, mengurangi terjadinya human error, serta memiliki fitur otomatis untuk meakukan running sampel, dan otomatis dalam memonitoring penggunaan reagen, selain itu dapat melakukan beberapa parameter pemeriksaan yang berbeda yaitu AGD dan elektrolit.



2. Weakness (kelemahan) Pemeriksaan AGD menggunakan Gastat-602i ini memiliki beberapa kelemahan yaitu alat ini hanya bisa melakukan satu jenis pemeriksaan saja saat running sampel misalnya AGD atau elektrolit saja, alat ini memerlukan suhu 37oC untuk pemanasan alat, jika suhu belum mencapai 37oC maka memerlukan waktu 2 jam untuk menstabilkan alat.. Faktor pra analitik juga akan mempengaruhi hasil



pemeriksaan



seperti



gelembung



udara



dalam



spuit,



pencampuran sampel dan antikoagulan heparin yang tidak sempurna dapat berefek pada perubahan pH, PCO2 atau PO2, dan perawatan berkala dari alat ini juga perlu diperhatikan. 3. Opportunities (kesempatan) Pemeriksaan AGD dengan Gastat-602i memiliki peluang, karena alat ini dapat melakukan beberapa pemeriksaaan yaitu pH, PCO2, PO2, Hct, Na, K, Cl, Ca2+, Glc, dan Lac. Selain itu alat ini menggunakan metode Ion Selective Electrodes (ISE) yang stabil dalam solusi tinggi kekuatan ion, dan pembacaan hasil yang cepat selama 70 detik. 4. Threat (ancaman) Port sampel yang kotor, reagen yang sudah kadaluarsa akan mempengaruhi kinerja dan pembacaan hasil dari alat Gastat-602i. Karena pada alat Gastat-602i terdapat beberapa syarat saat pembacaan sampel pemeriksaan seperti gelembung udara dalam



spuit, pencampuran sampel dan antikoagulan heparin yang tidak sempurna dapat berefek pada perubahan pH, pCO2 atau pO2. Sehingga perawatan berkala dari alat ini juga perlu diperhatikan.



C. Pembahasan Parameter pemeriksaan AGD terdiri dari 2 kelompok besar, yaitu parameter status asam basa (pH, HCO3 -, dan BE) dan parameter status oksigenasi (PCO2 , PO2 ,dan SaO2 ). Adanya peningkatan maupun penurunan



kadar



oksigen,



karbondioksidan



maupun



pH



darah



mengindikasikan adanya kelainan pada paru – paru, dan dapat menentukan seberapa baik paru-paru dalam bekerja memindahkan oksigen ke dalam darah dan mengeluarkan karbon dioksida dari darah. Ketidakseimbangan antara



oksigen, karbon dioksida, dan tingkat



pH darah



dapat



mengindikasikan adanya suatu penyakit atau kondisi medis tertentu (Diah, et al, 2019). Sebagai contoh pada gagal ginjal, gagal jantung, diabetes yang tidak terkontrol, pendarahan, keracunan zat kimia, overdosis obat, dan syok. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan AGD seseorang dengan alat Gastat602i. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat alat Gastat-602i memerlukan suhu 37oC untuk pemanasan alat, jika suhu di bawah 37oC alat membutuhkan waktu 2 jam untuk melakukan pemanasan dan menstabilkan alat (Techno Medica, 2003). Di dalam proses



pemeriksaaan terhadap sampel harus selalu memperhatikan secara terpadu beberapa hal yaitu persiapan pasien, pengambilan sampel pasien, proses pemeriksaan sampel dan pelaporan hasil pemeriksaan sampel. Penyimpanan sampel dilakukan apabila pemeriksaan ditunda atau sampel di rujuk ke laboratorium lain. Berkaitan dengan hal itu maka beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu waktu penyimpanan sampel, cara penanganan sampel dan suhu penyimpanan sampel. Pemeriksaan AGD menggunakan Gastat-602i memiliki banyak keunggulan seperti fitur otomatisnya yang mempermudahkan analis dalam pengerjaannya, selain itu Gastat-602i menggunakan metode Ion Selective Electrodes (ISE) sistem yang stabil, membaca lebih cepat dalam solusi tinggi kekuatan ion, hemat tenaga, dan mengurangi terjadinya human error (Techno Medica, 2003). Alat ini juga dapat memeriksa beberapa parameter pemeriksaan. Alat Gastat-602i ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti hanya dapat melakukan satu jenis pemeriksaan saja saat running sampel misalnya AGD atau elektrolit saja. Faktor pra analitik juga akan mempengaruhi hasil pemeriksaan seperti gelembung udara dalam spuit, pencampuran sampel dan antikoagulan heparin yang tidak sempurna dapat berefek pada perubahan pH, pCO2 atau pO2, dan perlu melakukan perawatan



berkala.



Untuk



menjaga



hasil



yang



dapat



dipertanggungjawabkan dengan alat ini perlu memperhatikan beberapa hal seperti perawatan berkala. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan



Gastat-602i



antara



lain,



pembersihan



wadah



pembuangan



hasil



pemeriksaan, penyimpanan reagen dan bahan kontrol untuk QC. Salah satu ancaman bagi alat ini adalah analis yang kurang kompeten, dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370/Menkes/SK/III/2007 menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang analis adalah mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memperoleh specimen, melaksanakan uji analitik terhadap reagen



dan



specimen,



mengoperasikan



dan



memelihara



peralatan/instrument laboratorium, mengevaluasi teknik, instrument, dan prosedur baru untuk menentukan manfaat kepraktisannya, membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien untuk menginterpretasikan



hasil



uji



laboratorium,



merencanakan



dan



mengevaluasi kegiatan laboratorium, membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik kelaboratoriuman, dan merancang dan melaksanakan



penelitian



(Kepmenkes, 2007).



dalam



bidang



laboratorium



kesehatan



BAB IV PENUTUP



A. Simpulan Pemeriksaan AGD menggunakan Gastat-602i memiliki keunggulan dalam



pengerjaan



sampel



yang banyak



serta



fitur



otomatisnya



mempermudah operator dalam mengoperasikannya dan memilki kelemahan yaitu alat ini hanya bisa melakukan satu jenis pemeriksaan saja saat running sampel misalnya AGD atau elektrolit saja.



B.



Saran Bagi Analis 1. Sebagai tenaga analis kesehatan harus memperhatikan factor – factor pra analitik, analitik, dan post analitik. 2. Sebagi tenaga analis kesehatan memperhatikan pengolahan dan penanganan sampel. 3. Sebagai tenaga analis kesehatan harus memperhatikan kualitas dan stabilitas sampel yang akan di periksa.



DAFTAR PUSTAKA



Ariosta , Indranila, Indrayani, P.S. 2012. Prediksi Nilai Analis Gas Darah Arteri Melalui Analisa Gas Darah Vena Pada Pasien Jantung Dengan Coronary Artery Bypass Graft (POST CABG) Di RSUP DR. Kariadi Semarang. Techno Medica, 2003. Blood Gas System GASTAT – 600 series Model 601,602i OPERATION MANUAL. Chu Y.C etc. Prediction of arterial blood gas values from venous blood gas values in patients with acute respiratory failure receiving mechanical ventilation. 2003. Diah, A.K, Banundari, R. 2019. Perbedaan parameter analisa gas darah (AGD) pada mixing sampel sesuai dan tidak sesuai standar Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Intisari Sains Medis 2019 : Volume 10, Number 1: 214-217 P-ISSN:25033638, EISSN: 20899084. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 370/MENKES /SK/III/2007 tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. Severinghaus John, 2010. Blood Gas Analysis and Critical Care. Surahman, 2010. Pengaruh Cardiopulmonar Bypass Terhadap Jumlah Leukosit Pada Operasi Coronary Artery Bypass Graft. Jurnal Kedokteran,



Universitas Diponegoro.