LAPORAN PLENO KASUS 2 kOMUNITAS II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PLENO KASUS II KEPERAWATAN KOMUNITAS II ASKEP AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH



Dosen Pengampu : Ns. Yusnila Wati , S.Kep., M.Kep Disusun oleh : Kelompok 3 Icha Permata Ulandari



(G1B118016)



Nurlaili Andriani



(G1B118017)



Nosil Elvini



(G1B118018)



Dera Tri Mulyani



(G1B118019)



Reci Syarfina



(G1B118020)



Arisah Nur Rahmah



(G1B118021)



Eka putri



(G1B118034)



Ismi Adisti



(G1B118033)



Andi Riani Safitri



(G1B118035)



Riska Tamala



(G1B118022)



Melati Octaviany Simamora



(G1B118037)



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2021



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan tutor ini dengan lancar. Berdasarkan hasil analisis dan diskusi kelompok, dapat disimpulkan, materi atau bahan kajian yang harus dibahas adalah “Pengkajian Keperawatan Komunitas”. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan  kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Demikian ini kami susun  dan kami berharap bermanfaat dan dapat mendampingi kita dalam proses belajar, dan kami juga mengucapkan  terima kasih banyak atas dukungan dari teman-teman dan dosen pembimbing kami.



Jambi, 3 Februari 2021



Kelompok 3



DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan…………………………………………………….……… 1 1.1 Latar belakang…………………......…………………………………….. 1 1.2 Rumusan masalah………………………........………………………..…. 2 1.3 Tujuan…………………………………….......…..……………………… 2 1.4 Manfaat…..……………………….......………………………………….. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsep usaha kesehatan sekolah …….....…..………………. 4 2.2 Tujuan usaha kesehatan sekolah………………........………....………… 5 2.3 Sasaran usaha kesehatan sekolah………………………………………... 6 2.4 Ruang lingkup kegiatan………………………………………...……….. 7 2.5 Masalah yang dapat dikurangi melalui UKS………………….....……… 8 2.6 Peran perawat dalam kesehatan sekolah………………………….……... 9 2.7 Fungsi perawat dalam UKS……………………………………...……… 9 2.8 Program usaha kesehatan sekolah……………………………………… 10 2.9 Asuhan Keperawatan ada agregat anak sekolah……………………..…. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………….……………………………………………….. 17 3.2 Saran……………….…………………………………………………… 17 DAFTAR PUSTAKA Lampiran



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar belakang Tujuan



pembangunan bidang



kesehatan



adalah



terwujudnya



derajat



kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat utama



yang



digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anaksekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada. Sehingga yang sering berhubungan



dengan perawatan kesehatan sekolah adalah petugas dari



puskesmas.Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masapertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan usia



dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan



kesehatan



yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebutmeliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondidi fisikprima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah



agar



anak



dapat



tumbuh



menjadi



manusia



yang



berkualitas



dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat. 1.2



Rumusan masalah 1.2.1 Apa Konsep Keperawatan Kesehatan Sekolah baik dari konsep UKS Peran Perawat dalam Kesehatan sekolah dan fungsi perawat dalam UKS? 1.2.2 Apa Program UKS? 1.2.3 Bagaimana Asuhan Keperawatan pada agregat dalam Komunitas?



1.3



Tujuan 1.3.1 Untuk Mengetahui apa Konsep Keperawatan Kesehatan Sekolah baik dari konsep UKS, Peran Perawat dalam Kesehatan sekolah dan fungsi perawat dalam UKS? 1.3.2 Untuk mengetahui apa Program UKS? 1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana Asuhan Keperawatan pada agregat dalam Komunitas?



1.4



Manfaat Dengan disusunnya laporan tutor ini yang berjudul konsep keperawatan



komunitas di sekolag diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep keperawatan komunitas di sekolah serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan komunitas dengan baik dan benar



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1



PENGERTIAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan



bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri (2007), peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative) melalui program pendidikan dan penyuluhan kesehatan. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang sesuia beban tugas puskesmas yang di tujukan kepada sekolah-sekolah. Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programe. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.



2.2



Tujuan usaha kesehatan sekolah Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi



belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan. 2.3



Sasaran usaha kesehatan sekolah Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat



pendidikan: a) Sekolah taman kanak-kanak b) Pendidikan dasar c) Pendidikan menengah d) Pendidikan agama e) Pendidikan kejuruan f) Pendidikan khusus(sekolah luar biasa) Untuk sekolah dasar pendidikan sekolah dasar di prioritaskan kelas I, III, dan kelas VI.Alasannya adalah kelas I, merupakan fase penyusuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan. Di samping itu kelas satu adalah yang lebih baik untuk di berika imunisasi ulangan. Pada kelas I ini di lakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang selanjutnya. Kelas III, di laksanakan di



kelas III untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan hasil pelaksanaan uks di kelas satu dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan di lakukan dalam program pembinaan uks. Kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang ckup. Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan, bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya belum sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan sumber daya manusianya yang diharapkan berkualitas masih memerlukan proses dan usaha yang lebih keras lagi. 2.4



Ruang lingkup kegiatan Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah di sebut dengan trias uks, yang



terdiri dari : a) Pendidikan kesehatan b) Pelayanan kesehatan



c) Pembinanan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat Dengan demikian trias uks perpaduan antara pendidikan dengan upaya pelayanan keseahatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang di laksanakan sesuai dengan kurikulum sekolah. Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas belajar dan berprestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik. 2.5



Masalah yang dapat dikurangi melalui UKS Masalah yang dapat diatasi antara lain : 1) Imunisasi 2) Kesehatan gigi 3) Sanitasi dan air bersih 4) Masalah gizi dan anemia 5) Kekerasan dan kecelakaan 6) Gangguan kesehatan mental 7) Kebersihan diri maupun lingkungan 8) Masalah kesehatan reproduksi remaja 9) Merokok, alkohol, dan penyalahgunaan narkoba 10) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas)



2.6



Peran Perawat Dalam Kesehatan Sekolah Menurut Effendy (2008), peranan perawat dalam usaha kesehatan sekolah



antara lain : 1.



Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di Sekolah a. Mengkaji maslah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa, dan perumusan masalah dan prioritas masalah. b. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS.



c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun. d. Penilaian dan pemantauan kegiatan UKS. e. Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 2.



Sebagai pengelola kegiatan UKS Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS ditingkat puskesmas.



3.



Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan Dilakukan langsung melalui penyuluhan kesehatan bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung sewaktu pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.



2.7



Fungsi Perawat Dalam UKS 1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah. 2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan sosial sekolah. 3. Menghubungkan program kesehetan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lain.



2.8



Program Usaha Kesehatan Sekolah Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini



dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut : a. Pengelolaan UKS 1.



Pembentukan Tim Pelaksana UKS



2.



Terlibatnya unsur guru dan petugas puskesmas



3.



Penyusunan program kerja UKS



4.



Pengawasan pelaksanaan 7K



5.



Laporan pembinaan dari Puskesmas



6.



Penyuluhan tentang UKS



7.



Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja



8.



Penyediaan sarana pelayanan kesehatan



9.



Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS



10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS b. Trias UKS a)



Pendidikan kesehatan 1.



Pelaksanaan pemeriksaan berkala



2.



Pelaksanaan pemeriksaan rutin



3.



Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah



4.



Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan



5.



Pengadaan alat peraga



6.



Pelaksanaan dokter kecil



7.



Pelaksanaan pemeriksaan berat badan



8.



Pengadaan alat peraga UKS



9.



Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan



10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas b) Pelayanan kesehatan



c)



1.



Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)



2.



Pelaksanaan imunisasi



3.



Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit



4.



Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit



5.



Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan



6.



Pengadaan rujukan ke puskesmas



Lingkungan sekolah sehat 1.



Pengadaan ruang/sudut UKS



2.



Pembinaan kantin sekolah



3.



Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat



4.



Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat



5.



Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa



Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang dilaksanakan melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum. Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif karena: 1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas peserta didik yang sangat besar. 2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas seluruh pelosok tanah air. 3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan pembaharuan, bahkan anak anak mempunyai sifat yang menyampaikan apa yang dia terima dan diperoleh dari orang lain. 4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis. 2.9



ASUHAN KEPERAWATAN AGRERAT PADA ANAK SEKOLAH



A.



Pengkajian Dalam memberikan asuhan keperawatan pada komunitas anak usia sekolah



menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia sekolah) digambarkan sebagai inti (core) mencakup sejarah, demografi, suku bangsa, nilai dan keyakinan dengan 8 ( delapan) subsistem yang saling memengaruhi meliputi lingkungan fisik, dan 8 pelayanan kesehatan dan sosial, ekonomi, keamanan, dan transportasi, politik pemerintahan, komunikasi, pendidikan dan rekreasi (Anderson, Mc Farlane, 2000 dalam Ervin, 2002).Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi: a.



Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah anak usia sekolah menurut jenis kelamin, golongan umur.



b.



Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.



c.



Nilai kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang dianut oleh anakusia sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama yang dianut,



fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh anak usia sekolah. B.



Datasubsystem Data subsystem memiliki 8 sub system yang saling mempengaruhi antara



lain : 1.



Lingkungan fisik Dalam lingkungan fisik terdapat 2 cara : a. Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi. b. Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia sekolah dari guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui wawancara. Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang baik bagi perkembangan anak usia sekolah.



2.



Pelayanan kesehatan dan social Didapatkan dari ketersediaan pelayanan kesehatan khususnya anak usiasekolah, bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanankonseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara di sekolahan.



3.



Ekonomi Data ekonomi didapat dari jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan melihat data di staff tata usaha disekolah.



4.



Keamanan dan transportrasi a.



Keamanan : Adanya satpam sekolah dan petugas penyebarang jalan. 



b. Untuk jenis transportrasi yang dapat digunakan anak usia sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa. 5.



Politik dan pemerintahan Untuk kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib sekolah yang harus dipatuhi seluruh siswa.



6.



Komunikasi Komunikasi ini dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Komunikasi formal mengunakan media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk memperoleh infomasi pengetahuan kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari pendidik. 



tentang



b. Komunikasi informal mengunakan komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia sekolah. 7.



Pendidikan Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang digunakan sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di sekolah.



8.



Rekreasi Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat sarana penyaluran



bakat



anak



usia



sekolah



seperti



olahraga



dan



seni,



pemanfaatannya kapan waktu menggunakannya. C.



Prioritas Masalah Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan



diagnosekeperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang telahditemukan. Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagnosekeperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu denganmasyarakat antara lain : a. Pentingnya penyelesaian masalah b. Perubahan positif untuk penyelesaian di komunitas c. Penyelesaian untuk Peningkatan kualitas hidup d. Defisit kebersihan diri pada komunitas anak usia sekolah e. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah f. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya g. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 0= tidak ada, 1 = rendah, 2 = sedang, 3 = tinggi. Kemudian masalah kesehatandiprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.



D.



Diagnosis  Keperawatan  Komunitas Bentuk masalah keperawatan  komunitas pada kelompok khusus anak usia



sekolah yang dapat saudara rumuskan  menjadi diagnosa keperawatan seperti: 1) Risiko gangguan  tumbuh kembang pada anak usia sekolah 2) Risiko peningkatan  kejadian cedera  pada anak usia sekolah 3) Dapat merumuskan diagnosa lain sesuai dengan kondisi masalah kesehatan komunitas yang ditemukan. E.



Intervensi Dapat menggunakan pendekatan pencegahan dalm membuat perencanaan



keperawatan yaitu : 1.



Pencegahan  primer (primary prevention) a. Program promosi kesehatan 1) Pendidikan kesehatan tentang : manfaat makanan  sehat dan cara menaruh jajanan sehat,  kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah, kebersihan diri (rambut, kulit, kuku, pakaian, sepatu),  cara  mencuci tangan yang baik, kebutuhan  latihan fisik anak usia sekolah, cara belajar yang baik dan konsentrasi, dan lain-lain sesuai  kebutuhan anak sekolah. 2) Melakukan  pemeriksaan  kesehatan secara berkala (perawat dapat meminta bantuan guru dan kader kesehatan sekolah untuk melakukan pengukuran TB/BB setiap 4 bulan dan mencatatnya di KMS anak sekolah).  Mengingat banyak sekolah yang ada di wilayah binaan perawat, maka sebaiknya perawat sudah membuat jadwal kunjungan tenaga kesehatan secara  berkala minimal 6 bulan sekali untuk tiap sekolah. 3) Memberikan layanan konseling tumbuh kembang anak usia sekolah atau  masalah kesehatan 4) Membentuk kelompok sewaktu  anak usia sekolah   sebagai support bagi anak sekolah,  orang tua atau  keluarga.



b. Program proteksi  kesehatan: 1) Pelayanan masyarakat : pemberian untuk anak SD kelas 1 pemberian OT dan SD kelas VI (waruta) pemberian TT. 2) Program  pencegahan kecelakaan  pada anak usia sekolah seperti memfasilitasi zebra cross untuk  penyebrangan. Menyediakan petugas yang membantu anak sekolah  menyeberang, menganjurkan anak menggunakan



pelindung



lutut



atau



helm



jika



bersepeda,



rnenganjurkan sekolah untuk menjaga kebersihan  lantai (membuat tanda  peringatan  bila sedang dibersihkan), menganjurkan sekolah untuk dapat memperhatikan keselamatan anak seperti : tangga dibuat tidak curam, lapangan tidak berbatu,   menganjurkan keluarga untuk meningkatkan  pengawasan pada anak usia sekolah  khususnya anak usia sekolah yang tinggal didekat jalan, tempat yang berbahaya, pemantauan yang ketat terhadap  jajanan yang dijual di sekolah. 3) Perlindungan anak usia sekolah dan child abuse dan orang dewasa disekitarnya



:



meningkatkan



kepedulian   masyarakat



terhadap



keselamatan dan kesehatan anak usia sekolah, termasuk  sikap guru yang mendidik bukan menghukum, membuat sistem  pelaporan  dan sangsi yang jelas apabila  menemukan anak usia sekolah yang mengalami tindakan kekerasan baik fisik, emosional,  atau seksual dan orang lain, untuk segera diproses secara hukum  yang berlaku di Indonesia. c. Pencegahan sekunder (secondary prevention) a) Pencegahan dini dan pengobatannya, sebagai deteksi tumbuh kembang anak sekolah, atau  penyakrt untuk segera ditegakkan diagnosis dan  pengobatan sejak dulu. b) Perawatan emergency,  misalnya ditemukan  pada anggota anak usia sekolah yang mengalami  kecelakaan disekolah, atau  lalu  lintas c) Perawatan akut dan kritis, dtberikan  pada anak usra sekolah yang mengalami sakit akut seperti diare, demam,  dan lain-lain.  Perawatan juga diberikan  pada anak usia sekolah dengan penyak  kronis. d) Diagnosa dan terepi perawat komunitas dapat menegakkan  diagnosis keperawatan dan segera memberikan terapi  keperawatannya.



e) Melakukan  rujukanuntuk



segera  mendapatkan  perawatan  lebih



lanjut f)



Pencegahan tersier (tertiary prevention)  Memberikan dukungan  pada upaya pemulihan  anak usia sekolah setelah sakit dengan memelihara kondisi  kesehatan agar tumbuh kembangnya optimal  Memberikan konseling perawatan  lanjut pada kelompok anak usia sekolah pada  masa pemulihan



BAB III PENUTUP 3.1



Kesimpulan Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu pendídikan



pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan seks. Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah. 3.2



Saran Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memahami



mengenai Keperawatan Kesehatan sekolah khususnya bagi Perawat dan dapat melakukan asuhan Keperawatan Sekolah yang baik dan benar.



DAFTAR PUSTAKA Efendy F., makhfudli., dkk. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : Teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Soenarjo R.J. 2002. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.



Lampiran KASUS 2 TUTORIAL Di salah satu sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP), yang berada di wilayah Telanai Pura Kota Jambi, Perawat Komunitas melakuan Community Assesment dengan pendekatan community as a partner, untuk menegakan diagosis yang tepat perawat melakukan pengkajian core dan sub sistem community. saat dilakukan screnning di dapatkan data 25 siswa menderita ISPA, 35 orang siswa obesitas, 56%



siswa dengan karies gigi, informasi dari guru ada 34 siswa



menderita hepatitis. informasi didapat dari wawancara dgn guru, prestasi siswa cenderung menurun. rata-rata siswa izin karena sakit ISPA dan diare. Dari pengamatan perawat sekolah tersebut belum memiliki fasilistas yang memadai, yang dapat menunjang PHBS, Sebenar nya sekolah tersebut memiliki UKS, tapi trias uks belum berjalan dengan baik karena tidak ada perawat kesehatan



sekolah,



sehingga



program



health



promotion



school



terkait



promotion,preventif, kuratif dan rehabilitatif belum bisa berjalan dengan Optimal. LO : 1. Jelaskan community As a Partner? 2. Apa Masalah Utama dari Kasus? 3. Bagaimana cara nya institusi sekolah menerap kan PHBS? 4. Apa saja Upaya Promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitastif dalam mengembangkan PHBS di sekolah? 5. Terias UKS 6. Sasaran UKS 7. Syarat Pendirian UKS 8. Bagaiman cara menetukan diagnosis Prioritas dalam Keperawatan komunitas



STEP 1 1. pendekatan community as a partner 2. Community asasement 3. Trias uks 4. Sub sistem community 5. Screnning Jawab : 1. pendekatan community as a partner : aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan penurunan stresor dengan cara memperkuat garis pertahanan diri 2. Community asasement : suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi mengenai kebutuhan masyarakat dan besarnya kapasitas atau kekuatan yang ada dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 3. Trias uks : Trias uks adalah tiga program pokok uks atau usaha kesehatan sekolah, yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. 4. 8 ( Delapan ) subsitem yang mempengaruhi komunitas : 



Perumahan, yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi, kepadatan,







Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan







Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stres







Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan ; apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan







Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi







Sistem komunikasi ; sarana komunikasi apa saja yang



dapat



dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan



terkait dengan gangguan nutrisi (misal televisi, radio, koran, atau liflet yang diberikan kepada komunitas 



Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan pakah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR), sehingga upaya kesehatan yang diberikan dapat terjangkau (misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut







Rekreasi : apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, apakah biaya terjangkau oleh masyarakat (komunitas). Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stres



5. Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit



STEP 2 1) Apa saja Trias UKS 2) Bagaimana solusi agar trias uks itu bisa berjalan dengan baik? 3) Apa yg dilakukan pihak sekolah jika ada siswa yg mengalami penurunan prestasi ? 4) Bagaimana peran perawat pada kasus tersebut? 5) Jelaskan bagaimana cara perawat melakukan community assesment dengan pendekatan community as partner?



Step 3 1. Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS, meliputi : 



Pendidikan Kesehatan adalah kesehatan rehabilitatif)



yg



meliputi yang



bagian dari keseluruhan upaya



(promotif,



preventif,



menitikberatkan



pada



kuratif upaya



dan untuk



meningkatkan perilaku hidup sehat.merupakam upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi,



memberi



kesadaran



pendidikan



kesahatan



yang



dan



sebagainya.contohnya



memberikan



upaya



untuk



mempengaruhi/mengajak, mempengaruhi orang lain baik individu, keompok, dan masyarakat agar berperilaku hidup sehat. 



Pelayanan Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Yang juga merupakan tingkat efisiensi fungsional dan / atau metabolisme organisme, sering implisit manusia.







Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, yg termasuk Lingkungan fisik,yaitu : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah, memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll. Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah.)



2. Menurut materi yang terdapat dalam Buku Panduan Tim Pembina, disampaikan bahwa dalam proses pelaksanaan trias UKS harus terpenuhi tiga hal yakni pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan sekolah yang sehat. Dalam pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan



kemampuan



dan



keterampilan



peserta



didik



dalam



melaksanakan perilaku hidup dan sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, selain di bidang kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang



sangat mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan kesehatan lingkunga 3. Yaitu dapat melakukan kegiatan seperti Kepala sekolah beserta tim guru merancang kegiatan UKS dilingkungan sekolah, Kegiatan UKS akan difokuskan untuk membentuk lingkungan psikis 4. sebagai pelaksana askep disekolah 



mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data dan perumusan masalah dan prioritas masalah - penyusunan perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS







melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun







penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS







pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan



Sebagai pengelola kegiatan UKS  anggota dalam TP UKS  koordinator UKS di Puskesmas sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan



STEP 4



Community assessment oleh perawatkomunitas Di SLTP telanai pura



Screenning



25 siswamenderita ISPA, 35 orang siswaobesitas, 56% siswadengankariesgigi, informasidari guru ada 34 siswamenderita hepatitis



Prestasi rata rata menurun karena izin sakit ispa dan diare



TRIA UKS belum berjalan dengan baik



Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)