9 0 57 KB
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SPESIALITE DAN TERMINOLOGI KESEHATAN PRAKTIKUM 1 TERMINOLOGI KESEHATAN,TERMINOLOGI KEFARMASIAN,TERMINOLOGI KEDOKTERAN
DOSEN PEMBIMBING HANITA CRISTIANDARI
DISUSUN OLEH TITI CANDRASARI 2018.132.086 POLTEKKES PERMATA INDONESIA YOGYAKARTA DIII FARMASI 2020
TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu menganalisa struktur kata yang berhubungan dengan istilah – istilah yang sering dipakai pada bidang kesehatan. 2. Mahasiswa mampu memahami dan mempelajari tentang istilah kefarmasian untuk memudahkan komunikasi dengan pasien atau petugas kesehatan lainnya KONSEP TEORI Terminologi kesehatan merupakan bahasa profesi kesehatan yang digunakan sebagai sarana komunikasi anatara merekan yang berkecimpung langsung atau tidak langsung dibidang pelayanan kesehatan. Asal istilah yang berkaitan dengan kesehatan, kefarmasian maupun kedokteran umumnya berasal dari bahasa Greek (Yunani) dan Latin; serta adopsi dari bahasa Jerman dan Prancis. Sebuah istilah bisa berasal dari hanya bahasa tertentu atau campuran bahasa tersebut di atas. Secara praktis tidak perlu pembedaan asal-usul istilah karena yang perlu dipahami adalah arti dari terminologi atau istilah kesehatan tersebut. PRAKTIKUM 1 A A.KOMPONEN KATA 1. PREFIKS Prefiks/prefix (awalan) merupakan elemen yang paling sering digunakan di awal kata, bisa terdiri dari satu atau dua suku-kata, sering berupa preposisi (kata depan) atau adverbs 2. ROOT (AKAR KATA) Root (akar kata) pada terminologi kesehatan dapat berasal dari bahasa sumber seperti Yunani atau Latin yang terletak di tengah di antara prefiks dan sufiks atau pseudosufiks pada terminologi yang terkait. Root bisa terletak ditengah,diawal atau akhir kalimat.
3. SUFIKS (AKHIRAN KATA) Sufiks atau pseudosufiks (kata akhiran semu) merupakan unsur kata yang terletak di bagian paling belakang dari istilah terkait, untuk membentuk noun (kata benda), adjektif (kata sifat) atau verb (kata kerja) B. CARA PENGGABUNGAN ROOT, PREFIKS DAN SUFIKS 1. Menggabung root lebih dari satu, dengan huruf penghubung seperti i, e, dan o, misalnya: Kardiovaskuler Kardi - o – vaskuler 2. Menggabung akar kata dengan akhiran yang diawali konsonan maka harus menggunakan huruf penghubung 3. Menggabung akar kata dengan akhiran yang diawali huruf vokal maka tidak diperlukan huruf penghubung C. TABEL PENGAMATAN NO
KATA
PREFIKS
ROOT
SUFIKS
1
Kardiomiopati
-
●Kardi/o
●pati
ARTI Kardi/o ; jantung
●Mi/o Mi/o ; otot Pati; penyakit Penyakit otot jantung
2
Gastroenterologi
-
●Gastr/o ●enter/o
●logi
Gastr/o : lambung enter/o ; usus logi ;ilmu ilmu yang mempelajari
sistem pencernaan 3
Neurotoksik
-
●Neur/o
●toksik
Neur/o ; syaraf Toksis ;racun Racun yang merusak jaringan syaraf
4
Hepatomegali
●Hepat/o
●megali
Hepat/o ; hati Megali ; pembesaran Pembesaran hati
5
Urolithiasis
●Uro
●iasis
Uro; saluran kemih Lith ; batu
●lith
Iasis; keadaan/pembentukan Pembentukan batu saluran kemih PRAKTIKUM 1 B TABEL PENGAMATAN NO
SINGKATAN DALAM RESEP
ARTINYA
1.
R/ ( Recipe)
ambilah
2.
q.s (quantum satis)
secukupnya
3.
m.f.(misce fac)
Campur dan buatlah
4.
l.a ( lage artis)
Menurut aturan seni
5.
Pulv ( pulvis)
serbuk
6.
d.t.d ( da tales doses)
Berikan dalam dosis demikian
7.
S(signa)
tandai
8.
p.r.n (pro re nata)
Bila diperlukan
9.
t.d.d (ter de die)
3 kali sehari
10.
Pro(pronum)
untuk
PRAKTIKUM 1 C TABEL PENGAMATAN 1 C. 1 NO
TERMINOLOGI KESEHATAN
ARTINYA
1
Hipersensitif
reaksi berlebihan, tidak diinginkan karena terlalu senisitifnya respon imun (merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan oleh sistem imun
2
antiinflamasi
Untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan otot-otot dan sendi-Sendi sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam
3
urtikaria
Reaksi vascular lapisan dermis badian atas yang ditandai dengan gambaran sementara bercak (bentol) yang agak menonjol yang lebih merah atau lebih pucat daripada kulit sekitarnya dan sering disertai dengan gatal yang hebat.
4
rinitis
peradangan atau iritasi di lapisan dalam hidung, yang ditandai dengan gejala berupa pilek, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
5
angioderma
penyakit yang berhubungan dengan bengkak yang mengenai pada lapisan dalam dari kulit di beberapa bagian tubuh terutama bagian wajah dan bibir
6
perforasi
lubang atau luka pada dinding suatu organ tubuh
7
pruritus
Gatal/ alergi pada kulit
8
somnolen
kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verb
9
hemoglobin
protein kaya zat besi dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh
10
hematokrit
kadar sel darah merah dalam darah.
11
Musculoskeletal akut
gangguan fungsi pada ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, serta tulang belakang
12
Ulcus peptikum
cedera asam peptik pada mukosa traktus gastrointestinal, yang dapat menyebabkan kerusakan hingga lapisan submukosa
TABEL PENGAMATAN 1 C.2 1
Chodr/o
Tulang Rawan
2
Melan/o
Hitam
3
Ca
Karsinoma
4
Gagal Ginjal Kronis
GGK
5
Pembuluh
Duktus
6
Myel/o
Sumsum Tulang
7
Pembuluh Darah
Angi/o
8
Disphagia
Sulit menelan
9
Melena
Feses Berdarah
10
Disritmia
Denyut Tidak Beraturan
PEMBAHASAN 1. PRAKTIKUM 1 Komponen terminologi terdiri dari prefiks (awalan), root (akar kata), dan sufiks (akhiran). Dalam satu kata harus terdapat paling sedikit satu kata root dengan satu atau lebih prefiks atau sufiks. Prefiks (prefix) bisa satu atau dua kata, merupakan elemen di awal kata berupa preposisi atau adverbs. Ada 4 kategori berkaitan dengan arti dan kata yang terbentuk yaitu prefiks umum, negatif, numerik dan prefiks problem/penyakit. Root (akar kata) bisa terletak di tengah, di awal atau di akhir kalimat; root bisa juga diikuti root lain sebelum sufiks atau pseudosufiks. Sufiks atau pseudosufiks digunakan untuk membentuk noun (kata benda), adjektif (kata sifat) atau verb (kata kerja). Sufiks diklasifikasikan menjadi sufiks umum, sufiks diagnostik/penyakit, sufiks operatif/ tindakan bedah dan sufiks prosedur/pengobatan Penggabungan kedua atau ketiga root dengan menggunakan lebih dari satu huruf penghubung seperti i, e, dan o; jika huruf akhir root adalah huruf vokal maka tidak diperlukan huruf penghubung. Cara menganalisis terminologi kesehatan adalah terlebih dulu kenali sufiksnya, kemudian temukan root di bagian tengah, dan periksa di bagian depan root bisa ada atau tidak ada unsur kata prefiks. Cara lain adalah menganalisis mulai sufiks kemudian root dan prefiks. PRAKTIKUM 2
Bahasa Latin digunakan sebagai bahasa resep karena bahasa Latin merupakan bahasa yang tidak berkembang/statis, sehingga makna bahasanya tidak berubah oleh waktu, serta bahasanya baku dan kaku sehingga bisa digunakan menjadi bahasa standar dalam resep secara global. Penggunaan singkatan bahasa Latin terbatas pada petunjuk pengambilan atau penggunaan obat dalam resep. Singkatan dalam resep dokter diklasifikasikan menjadi istilah yang berkaitan dengan aturan pakai, takaran/jumlah, perintah pembuatan, keterangan waktu, pembuatan dan bentuk sediaan, serta keterangan tempat penggunaan obat dan istilah lainnya. Singkatan untuk aturan pakai terlihat pada bagian signatura atau yang diawali dengan signa (S), aturan peracikan atau pembuatan terlihat pada bagian yang diawali dengan m.f. (misce fac). Istilah kefarmasian cukup banyak dan beragam, hal ini dikarenakan ilmu farmasi yang berkembang. PRAKTIKUM 3 Terminologi kedokteran adalah bahasa yang mempelajari kosa kata atau istilah yang digunakan dalam istilah kedokteran yang berhubungan dengan tubuh manusia meliputi komponen, proses, dan kondisi di dalamnya. Terminologi bidang kedokteran berhubungan dengan istilah yang berkaitan dengan organ tubuh manusia meliputi sistem skeletal, muskuler, integumentari, kardiovaskuler, darah-limpa, pernapasan, pencernaan, urinari dan sistem lainnya. Singkatan medis yang banyak digunakan luas digunakan dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Singkatan tersebut dapat berupa singkatan nama penyakit/kondisi, nama instrumen yang digunakan untuk diagnosis, nama hasil/rekaman pemeriksaan ataupun nama lainnya. KESIMPULAN 1. Pemecahan istilah atas komponen kata terdiri dari prefiks (awalan), root (akar kata), dan sufiks (akhiran). Dalam satu kata harus terdapat paling sedikit satu kata root dengan satu atau lebih prefiks atau sufiks. Terminologi kesehatan yang berasal dari bahasa Yunani, Latin, Jerman atau bahasa asing lainnya dapat diubah ke bahasa Indonesia sesuai aturan EYD yang berlaku saat ini. Penulisan terminologi kesehatan menggunakan huruf biasa (tegak) tetapi perlu diingat
jika Anda menulis terutama pada tulisan resmi jika menggunakan bahasa aslinya maka harus ditulis huruf italic/ huruf miring 2. Singkatan dan terminologi dalam bidang farmasi banyak digunakan dalam penulisan resep obat oleh dokter. Selain itu juga banyak digunakan pada penulisan leaflet obat dan pada prosedur penggunaan alat kesehatan maupun alat nonmedis . Singkatan dalam resep dokter diklasifikasikan menjadi istilah yang berkaitan dengan aturan pakai, takaran/jumlah, perintah pembuatan, keterangan waktu, pembuatan dan bentuk sediaan, serta keterangan tempat penggunaan obat dan istilah lainnya 3. Terminologi kedokteran adalah bahasa yang mempelajari kosakata atau istilah yang digunakan dalam istilah kedokteran yang berhubungan dengan tubuh manusia meliputi komponen, proses, dan kondisi di dalamnya. Terminologi yang berhubungan dengan kedokteran dan kesehatan memuat contoh meliputi terminologi penyakit dan terminologi anatomi