Laporan Praktikum Akar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM AKAR (RADIX)



DISUSUN OLEH: NAMA



: AZZUMAR



NIM



: 2005084



DOSEN



: FAUZIANSYA, SP, MP



MATA KULIAH



: BOTANI FARMASI



JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SAINS CUT NYAK DHIEN LANGSA TAHUN AJARAN 2020-2021



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akar merupakan bagian terpenting ketiga setelah daun dan batang. Jelas disini apa yang dimaksud dengan akar yaitu sebuah organ utama pada tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan juga air dari tanah, menegakkan tumbuhan itu sendiri, dan juga bermetamorfosis menjadi sebuah alat yang memiliki beranekaragam fungsi, salah satunya sebagai alat penempel ataupun alat respirasi. Kondisi lingkungan sering kali mempengaruhi pertumbuhan akar. Sistem perakarantumbuhan yang hidup ditanah kering biasanya berkembang lebih baik .pada tumbuhan yang hidup pada tanah berpasir, perkembangan akarnya dangkal, mendatar, dan akar lateral menyebar dekat dibawah permukaan tanah. Struktur akar banyak ragamnya. Berdasarkan fungsinya, dikenal akar penyimpanan, akar udara, akar sukulen, akar panjat, akar penunjang, akar napas ( Pneumetafor ), dan akar yang bersimbosis dengan jamur (Mikorhiza). Berdasarkan asal usulnya, terdapat dua tipe akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut (adventitious). Akar tunggang berkembang dari ujung embrio yang terbatas, sedangkan akarserabut berkembang dari jaringan akar dewasa atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang dan daun. 1.2. Rumusan Masalah Adapun tujuan dari dilakukan praktikum ini adalah: a) Bagaimana mengetahui ciri-ciri morfologi sistem akar tunggang (radix primaria) dan sistem akar serabut (radix adventicia)? b) Bagaimana mengenal bentuk-bentuk khusus akar dari beberapa jenis tumbuhan? c) Bagaimana mengenal modifikasi akar pada tumbuhan? 1.3. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari dilakukan praktikum ini adalah: a) Mengetahui ciri-ciri morfologi sistem akar tunggang (radix primaria) dan sistem akar serabut (radix adventicia). b) Mengenal bentuk-bentuk khusus akar dari beberapa jenis tumbuhan. c) Mengenal modifikasi akar pada tumbuhan



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi dan Struktur Akar Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root berasal dari kata Rot bahasa Anglosaxon (Inggris). Root is the descending axis of a plant, artinya akar adalah poros tanaman yang arah geraknya ke bawah (Agustina,2004). Tiga fungsi utama akar bagi tanaman adalah: 1. Alat pertautan tanaman ke tanah. 2. Alat penyalur larutan nutrisi dari tempat sarapan ke organ lain tanaman. 3. Fungsi tambahannya adalah tempat aktivitas metabolik, Misalnya: respirasi, tempat penyimpanan bahan cadangan makanan, misalnya kabohidrat, tempat penghasil fitohormon, misalnya sitokinin (Agustina,2004) 2.1.1. Morfologi Akar Secara umum, tanaman tingkat tinggi mempunyai empat bagian penting akar, yaitu a) akar utama atau akar primer, b) akar lateral atau akar sekunder atau akar cabang, c) rambut atau bulu akar, dan d) tudung akar (Hidayat,1995) Akar mempunyai variasi yang besar dalam bentuk dan strukturnya. Variasi ini secara langsung berhubungan dengan fungsi atau karakteristik spesies tanaman, misalnya: berfungsi sebagai penyimpan, fleshy (berdaging), akuatik, dan areal. Pada spesies tanaman tertentu bisa jadi mempunyai dua macam akar yang berbeda fungsinya, misalnya: pada tanaman ubi kayu dan ubi jalar. Selain kedua tanaman tersebut mempunyai akar yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dan air, ada beberapa akar yang berfungsi sebagai penimbun karbohidrat (Agustina,2004). 2.1.2. Struktur Akar Akar mempunyai dua tipe pertumbuhan, yaitu: pertumbuhan primer dan sekunder. Pada suatau fase tertentu pertumbuhan tanaman, dapat terjadi akarnya mengalami pertumbuhan primer dan sekunder pada waktu yang bersamaan, hanya saja letaknya berbeda. Perbedaan kedua pertumbuhan itu berasal dari asalnya jaringan meristem. Pertumbuhan primer berasal dari jaringan meristem apikal, sedangakan pertumbuhan sekunder berasal dari jaringan meristem cambium (Agustina,2004).



2



Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus. Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut: a. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya, b. Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisiksisik maupun bagian-bagian lainya, c. Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, d. Tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibanding dengan batang, e. Bentuknya sering kali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah (Hidayat,1995). Akar bagi tumbuhan mempunyai tugas untuk:  Memperkuat berdirinya tumbuhan,  Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah,  Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,  Kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan (Hidayat,1995). Pada akar umumnya dapat dibeda-bedakan bagian-bagian berikut: a. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung dengan pangkal batang b. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan c. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan ujungnya d. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tak langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan masing-masing dapat mengadakan percabangan lagi e. Serabut akar (fibrilla radicalis), cabang-cabang akar yang halus-halus dan berbentuk serabut f. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, oleh sebab itu dinamakan rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang penyerapan akar menjadi amat diperluas, sehingga lebih banyak air dan zat-zat makanan yang dapat dihisap g. Tudung akar (calyptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah (Tjitrosoepomo,2005). 3



h.



Sewaktu tumbuhan masih kecil, yaitu dalam bentuk lembaga di dalam biji, calon akar itu sudah ada, dan disebut akar lembaga (radicula).



Pada perkembangan lanjutannya, kalau biji mulai berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan perkembangan yang berbeda hingga pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran: 1. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari lembaga disebut akar tunggang (radix primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) (Tjitrosoepomo,2005). 2. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu dinamakan akar serabut (radix adventicia) (Tjitrosoepomo,2005). Melihat percabangan dan bentuknya, akar tunggang dapat dibedakan dalam: a.



Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang, dan jika ada cabangcabangnya, biasanya cabang-cabang ini terdiri atas akar-akar yang halus berbentuk serabut. Akar tunggangnya bersifat demikian sering kali berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan lalu mempunyai bentuk yang istimewa, misalnya:  



b.



Berbentuk sebagai tombak (fusiformis), misalnya akar lobak (Raphanus sativus L.), wortel atau (Daucus carota I.). Berbentuk gasing (napiformis), misalnya bengkoang (Pachyrrhizus erosus Urb.) dan biet (Beta vulgaris L.). Berbentuk benang (filiformis), misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L.) (Tjitrosoepomo,2005).



Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak. Susunan akar yang demikian terdapat pada pohon-pohon yang ditanam dari biji (Tjitrosoepomo,2005).



4



Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus, misalnya: a. b. c. d. e. f. g. h.



Akar udara atau akar gantung (radix aereus). Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium). Akar pelekat (radix adligans). Akar pembelit (cirrhus radicalis). Akar nafas (pneumatophora). Akar tunjang atau akar egrang. Akar lutut. Akar banir (Tjitrosoepomo,2005).



Akar yaitu bagian pertama yang tumbuh dari suatu biji yang berkecambah yang kemudian tumbuh tegak ke bawah dan berkembang menjadi akar utama. Selanjutnya tumbuh cabang yang lebih kecil. Sistem akar ini disebut sistem akar tunggang dan merupakan salah satu ciri dari kelas dikotil. Jika cabang akar tumbuh sama besar dengan akar utama atau kadang-kadang akar utama berdegenerasi dan diganti dengan akar-akar samping yang keluar dari akar utama yang tidak berkembang, maka sistem akar ini disebut sistem akar serabut. Sistem akar ini merupakan salah satu ciri dari kelas monokotil (Loveles,1998). Adapun fungsi dari akar adalah untuk melekat dalam tanah, untuk menyerap air dan garam-garam yang terlarut sebagai nutrisi dan pada beberapa tumbuhan berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan zat makanan cadangan misalnya pada umbiumbian (Tjitrosoepomo,2005). Istilah akar tambahan digunakan bagi akar yang tumbuh pada bagian tumbuhan diatas tanah, pada batang dibawah tanah dan pada akar yang sudah cukup tua, terutama yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder. Selain itu, akar tambahan dapat dibentuk pada tumbuhan utuh yang tumbuh pada kondisi normal, atau tumbuh sehubungan infeksi oleh hama dan penyakit tumbuhan atau luka. Akar tambahan tumbuh pula pada potongan tanaman (Begonia sedum) atau pada kalus dalam kultur jaringan (Loveles,1998).



5



BAB III METODOLOGI KERJA 3.1. Tempat Praktikum Adapun tempat pelaksanaan praktikum adalah: Tempat : Laboratorium Mikrobiologi USCND Alamat : Universitas Sains Cut Nyak Dhien, Jl. Perumnas, Paya Bujok Seuleumak, Langsa Baro, Kota Langsa, Aceh 3.2. Waktu Praktikum Adapun waktu pelaksanaan praktikum adalah: Hari/Tanggal : Jum’at, 23 April 2021 Pukul : 14.00 wib - Selesai 3.3. Alat dan Bahan No. 1. 2. 3.



Alat Pensil Pen Buku Gambar



No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Bahan Akar Sirih Akar Padi Akar Teki Akar Bengkuang Akar Wortel Akar Ketela Pohon (Singkong)



3.4. Prosedur Kerja 3. Disiapkan alat tulis dan bahan akar yang akan diamati 4. Ditulis nama daerah, nama genus dan family 5. Diamati bahan akar no. 1 s/d no.3 dengan seksama 6. Digambarkan secara skematis bahan akar yang diamati satu persatu 7. Diberi keterangan bagian-bagiannya 8. Dituliskan termasuk sistem perakaran apa berdasarkan bentuk dan fungsinya 9. Diamati bahan akar no. 4 s/d no.6 dengan seksama 10. Digambarkan secara skematis bahan akar yang diamati satu persatu 11. Diberi keterangan bagian-bagiannya 12. Dituliskan termasuk modifikasi dari bahan akar apa berdasarkan bentuk dan fungsinya



6



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pembahasan Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diperoleh hasil dan pembahasan sebagai berkut: 4.1.1. Akar Sirih - Kingdom : Plantae - Superkingdom : Trachebionta - Superdivisi : Spermatophyta - Divisi : Magnoliopsida - Kelas : Magnoliopsida - Subkelas : Magnoliidae - Ordo : Piperales - Famili : Piperaceae - Genus : Piper - Spesies : Piper Betle L. - Daerah Aceh : Oen Ranup



Gambar 1.



Keterangan Gambar 1: a. Leher Akar b. Ujung Akar c. Cabang Akar



Berdasarkan pengamatan, tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar tanaman sirih terdiri dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. Untuk tanaman sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem perakaran serabut yaitu akar semuanya keluar dari pangkal batang. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. 7



Akar pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96) mengatakan bahwa akar sirih itu mengalami modifikasi akar yang disebut akar pelekat. 4.1.2. Akar Padi - Divisi - Subdivisi - Kelas - Ordo - Famili - Genus - Spesies - Daerah Aceh



: Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Poales : Graminae : Oryza Linn : Oryza Sativa L. : Bak Padee



Keterangan Gambar 2: a. Leher Akar b. Batang Akar c. Serabut Akar d. Ujung Akar Gambar 2. Berdasarkan pengamatan, tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang.Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Akar pada padi adalah akar serabut. Akar serabut ini berbentuk benang karena akar-akar serabutnya yang kecil dan panjang. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:95) mengatakan bahwa salah satu contoh akar serabut yang bentuknya seperti benang adalah pada padi. Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas : 1. Radikula adalah akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun. 8



2.



Akar serabut (akaradventif) setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh. 3. Akar rambut merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut. 4. Akar tajuk (crown roots) adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang. Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan akan berwarna coklat, sedangkan akar yang baru atau bagian akar yang masih muda berwarna putih. 4.1.3. Akar Rumput Teki - Kingdom : Plantae - Superkingdom : Viridiplantae - Infrakingdom : Streptophyta - Superdivisi : Embryophyta - Divisi : Tracheophyta - Subdivisi : Spermatophyta - Kelas : Magnoliopsida - Superordo : Lilanae - Ordo : Poales - Famili : Cyperaceae - Genus : Cyperus - Spesies : Cyperus Rotundus L. - Daerah Aceh : Naleung Teki



Gambar 3.



Keterangan Gambar 3: a. Leher Akar b. Batang Akar c. Cabang Akar d. Ujung Akar



Berdasarkan hasil pengamatan bahwa akar rumput teki mempunyai sistem perakaran berupa akar serabut. Akar jenis ini mempunyai banyak percabangan yang disertai rambutrabut halus pada setiap helai akarnya. Pertumbuhan akar serabut pada rumput teki memanjang dan menyebar secara merata di dalam tanah. Tidak hanya itu, tepat di tengah-tengah perakaran serabut terdapat akar yang membesar atau disebut umbi. Sama halnya dengan akar, umbi rumput teki juga tumbuh secara menjalar 9



dan umumnya pada satu pokok tanaman terdapat beberapa umbi yang berkumpul membentuk rumpun. Umbi rumput teki berbentuk kerucut atau menekuk dan bagian pangkalnya membesar dengan ukuran panjang 1,5 hingga 4,5 cm dan diameter 5 hingga 10 cm. Umbinya berwarna cokelat dan terdapat rambut-rambut halus. Teksturnya keras dan mengeluarkan aroma khas yang wangi. 4.1.4. Akar Bengkuang - Kingdom : Plantae - Divisi : Magnoliophyta - Kelas : Magnoliopsida - Ordo : Fabales - Famili : Fabaceae - Subfamily : Faboidae - Genus : Pachyrhizus - Spesies : Pachyrhizus Erosus L. - Daerah Aceh : Boh Bengkoang Keterangan Gambar 4: a. Leher Akar b. Pangkal Akar c. Batang Akar d. Serabut Akar



Gambar 4.



Berdasarkan hasil pengamatan bahwa akar bengkuang merupakan akar tunggang yang berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi bengkuwang ini mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Akar berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber). Akar bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan cadangan.Akar bengkuang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik serta dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Bangkuwang memiliki tipe akar tunggang karena akar yang berasal dari akar lembaga. Akarnya ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut sebagai akar gasing. Dinamakan akar gasing karena pangkal akarnya besar membulat, akar-akar serabut sebagai cabang ganya pada ujung yang sempit dan meruncing. Mengalami modifikasi pada akarnya yaitu umbi akar. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:93) mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya gasing adalah bengkuang.



10



4.1.5. Akar Wortel - Kingdom - Subkingdom - Superdivisi - Divisi - Kelas - Subkelas - Ordo - Famili - Genus - Spesies - Daerah Aceh



: Plantae : Trachebionta : Spermatophyta : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rosidae : Apiales : Apiaceae : Daucus : Daucus Carota L. : Boh Wortel



Gambar 5.



Keterangan Gambar 5: a. Leher Akar b. Batang Akar c. Cabang Akar d. Serabut Akar



Berdasarkan hasil pengamatan wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel merupakan modifikasi dari umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan. Dari hasil pengamatan bahwa, wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan yang dapat dikonsumsi hewan dan manusia. Akar wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak bercabang. Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis karena pangkalnya yang besar dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akae sebagai percabangan yang biasanya menjadi tempan penimbunan makanan. Akarnya ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar. Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:93) mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya seperti tombak adalah wortel.



11



4.1.6. Akar Ketela Pohon (Singkong) - Kingdom : Plantae. - Divisi : Magnoliophyta . - Kelas : Magnoliopsida. - Ordo : Rosales - Famili : Rosaceae - Genus : Manihot. - Species : Manihot Utillisima F. - Daerah Aceh : Boh Ubi Keterangan Gambar 6: a. Leher Akar b. Batang Akar c. Cabang Akar d. Serabut Akar Gambar 6. Berdasarkan hasil pengamatan bahwaakar singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan.Berdasarkan dari hasil pengamatan, singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akarakar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidakdapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek batang. Akar singkong adalah akar serabut yang bentuknya serabut benang karena akar yang menyusun akar serabut tersebut kecil-kecil. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya. Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam sebuah tulisannya bahwa akar dari singkong adalah akar serabut.



12



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1.



Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.



2.



Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang dan system akar serabut.



3.



Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang, dan merupakan modifikasi dari akar pelekat.



4.



Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang dan tidak mengalami modifikasi.



5.



Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.



6.



Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan modifikasi dari akar.



7.



Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi batang.



8.



Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang dan merupakan modifikasi dari umbi akar.



5.2. Saran Dalam penyajian laporan ini mungkin masih banyak kekurangan karena pelapor masih dalam tahap pembelajaran. Kepada para pembaca, sudi kiranya member kritik dan saran dalam hal yang positif sehingga dapat membangun dan meningkatkan ilmu pembuat laporan sehingga dalam penyajian laporan kedepannya akan lebih baik lagi.



13



DAFTAR PUSTAKA Mintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan FMIPA FKIP UNLAM. Dr. Hasanuddin, M.Si. 2018. Botani Tumbuhan Tinggi.Banda Aceh: Syah Kuala University Press Anonim AA. 2014. https://islamiardela.wordpress.com/ Diakses tanggal 25 April 2021 Anonim R. 2015. http://rahmatps.blogspot.com/ Diakses tanggal 25 April 2021 Anonim MR. 2013. https://www.slideshare.net/ydeaminapir/ Diakses tanggal 25 April 2021 Anonim IS. 2018. http://saputraarea.blogspot.com/2018/11/ Diakses tanggal 25 April 2021 Anonim. 2019. https://agrotek.id/ Diakses tanggal 25 April 2021 Stennis, Van. 2002. Flora. Jakarta: PT Pradaya Paramita. Sumardi, Issirep dan Agus Pudjoarianto. 1992. Struktur dan Perkembangan Yogyakarta: Fakultas Biologi-UGM.



Tumbuhan.



Tjitrosoepomo, Gembong. 1994. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



14