Laporan Praktikum Biokim Blok 17 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA BLOK 17 “BIOKIMIA JARINGAN & ANALISIS TULANG”



Disusun oleh : Medyauli Trianardi – 1361050042 Intan Rahmi Nasya - 1361050096 Anastasia Ezragitha - 1361050182 Clara Dwi Retno K. - 1361050202 Rudy Pakpahan – 1361050228 Yeni Rosa Sitohang – 1361050247



FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA 2015



I.



BIOKIMIA JARINGAN



Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang sama secara kelompok bersama-sama untuk melakukan fungsi khusus. Jaringan manusia umumnya dibagi menjadi empat kelompok: epitel, ikat, otot, dan saraf.  Jaringan Epitel Jaringan manusia epitelium terdiri dari sel padat multi-sisi yang berfungsi sebagai perlindungan untuk interior dan eksterior tubuh. Beberapa jenis jaringan manusia seluruhnya internal. Namun, salah satu jaringan epitel yang paling dikenal adalah lapisan luar seseorang kulit. Jaringan epitel juga bertindak sebagai lapisan, seperti yang ditemukan di dalam mulut, paru-paru, dan perut. Jenis jaringan yang sering disebut sebagai jaringan pelindung. Selain mencakup tubuh manusia dan lapisan berbagai organ, jaringan epitel membantu organ terpisah dan membuat mereka dalam posisi yang tepat. Itu membuat sistem endokrin, yang bertanggung jawab untuk produksi hormon, dan sistem eksokrin, yang bertanggung jawab untuk melepaskan item dari tubuh seperti keringat.  Jaringan ikat Jaringan ikat digunakan untuk struktur dan untuk menopang tubuh. Jenis jaringan mengandung kedua elemen hidup, seperti sel-sel, dan unsur-unsur non-hidup, seperti garam dan gas. Kategori ini jaringan manusia termasuk bagian tubuh seperti tendon, tulang, dan ligamen. Darah juga dianggap sebagai jaringan ikat. Hal ini sebagian karena salah satu peran utama dari darah mengangkut nutrisi dan barang-barang lain di seluruh tubuh. Kelompok ini jaringan sering dicatat untuk karakteristik berserat. Salah satu serat yang paling umum adalah kolagen, yang antara lain menambah kekuatan jaringan. Kelompok ini jaringan manusia juga menyediakan tingkat perlindungan dengan menempati ruang yang seharusnya dapat kekosongan antara organ dan jaringan  Jaringan otot Jaringan otot adalah kelompok yang otot manusia ‘milik. Kelompok ini jaringan umumnya ditandai dengan kemampuannya untuk berkontraksi. Hal ini dipuji karena memungkinkan gerakan. Gerakan ini tidak hanya terbatas pada tungkai dan sendi. Jaringan otot juga memungkinkan makanan dan darah yang akan diangkut ke seluruh tubuh. Kelompok jaringan manusia umumnya dibagi menjadi tiga subkategori: otot polos, otot jantung, dan otot rangka.  Jaringan saraf Jaringan saraf digunakan untuk mengontrol tubuh manusia. Ada tiga komponen utama dari kelompok jaringan: otak, saraf, dan sumsum tulang belakang. Ketiga komponen bekerja sama karena saraf dapat menghasilkan dan melakukan sinyal listrik. Sumsum tulang belakang bertindak sebagai rute untuk saraf untuk melakukan perjalanan sehingga pesan listrik dapat mengalir ke dan dari otak, yang merupakan pusat kendali tubuh.



I. 1 KERATIN JARINGAN TUJUAN PERCOBAAN : Membuktikan bahwa jaringan keras seperti tanduk , kuku dan rambut , mengandung keratin yaitu protein yang banyak mengandung S ikatan ( sistein). CARA KERJA : 1. Lakukan test biuret dan Millon pada bubuk tanduk yang dicampur dengan sedikit air. 2. Lakukan test terhadap belerang sebagai berikut : Masukkan sedikit bubuk tanduk ke dalam tabung reaksi yang berisi sedikit air. Tambahkan 5 ml larutan NaOH encer , kemudian panaskan . selanjutnya tambahkan 1 atau 2 tetes larutab Pb-asetat dan panaskan sampi mendidih. Apakah senyawa berwarna hitam yang terlihat ? 3. Bakarlah sedikit bubuk tanduk dan perhatikan bau khas belerang



HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM : Bahan Uji Biuret



Bubuk Tanduk



Teori Ungu lemabyung



Praktikum Zat tanduk menjadi warna lembayung



Millon



Endapan putih menjadi merah



Menjadi warna merah



Test belerang



Senyawa hitam



Terbentuk warna hitam



Bau pada pembakaran



Bau belerang



Bau menyengat



Test biuret pada zat tanduk



Test belerang pada zat tanduk



test millon pada zat tanduk



Bau pada pembakaran zat tanduk



PEMBAHASAN : 1. Struktur molekul asam amino sistein



2. Struktur molekul asam amino sistin



3. Jaringan yang banyak mengandung sistin bersifat keras atau kaku karena sistin berasal dari hasil oksidsi dua molekul gugus sistein yang mudah teroksidasi



I. 2 KOLAGEN JARINGAN TUJUAN PERCOBAAN : Mengidentifikasi protein pada kolagen jaringan CARA KERJA : 1. Laukan tes Biuret, Millon, dan Hopkins-Cole terhadap larutan kolagen 2. Lakukan tes Millon terhadap gelatin dari kolagen HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM Bahan Uji



1. Kolagen



2. Gelatin



Uji Biuret pada kolagen



Teori



Praktikum



Biuret



Ungu lembayung



Ungu muda



Millon



Merah



Merah



Hopkins-Cole



Tidak terbentuk cincin ungu



Tidak terbentuk cincin ungu



Millon



Merah



Merah



Uji Millon pada kolagen



Uji Hopkins-Cole pada kolagen



Uji Millon pada gelatin



PEMBAHASAN : 1. Nama jaringan yang banyak mengandung kolagen : - Jaringan tulang - Jaringan kulit - Tendon - Ligamen - Gigi 2. Heliks Kolagen : Kolagen membentuk heliks tripel yang unik. Tropokolagen terdiri dari tiga serat, masing-masing mengandung sekitar 1000 asam amino, yang disatukan dalam suatu konformasi unik, heliks tripel kolagen. Serat kolagen matang membentuk suatu batang memanjang dengan rasio aksial sekitar 200. Terdapat tiga untai polipeptida yang saling menjalin, memuntir ke kiri, dan saling membungkus satu sama lain secara kinan untuk membentuk heliks tripel kolagen. Puntiran yang saling bertentangan pada superheliks dan polipeptida-polipeptida komponennya menyebabkan heliks tripel kolagen sangat resisten terhadap penguraian (unwinding)—prinsip serupa digunakan dalam kabel baja penyangga jembatan gantung. Heliks tripel kolagen memiliki 3,3 residu per puntiran dan satu kenaikan per residu hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kenaikannya pada heliks α. Gugus R masing-masing untai polipeptida pada heliks tripel terkemas sedemikian rapat sehingga supaya pas, salah satunya harus glisin. Oleh karena itu, setiap residu asam amino ketiga pada kolagen adalah residu glisin. Pengaturan bergiliran ketiga untai menghasilkan posisi yang sesuai untuk glisin



di seluruh heliks. Kolagen juga kaya akan prolin dan hidroksiprolin, sehingga terbentuk pola Gly-X-Y berulang dengan Y yang umumnya berupa prolin atau hidroksiprolin. Heliks tripel kolagen distabilkan oleh ikatan hidrogen antara residu di rantai polipeptida yang berbeda. Gugus hidroksil residu hidroksiprolil juga ikut serta membentuk ikatan hidrogen antar-rantai. Stabilitas juga diperkuat oleh ikatan silang kovalen yang terbentuk antara residu lisil modifikasi baik di dalam maupun di antara rantai polipeptida.



I.3 MUKOPOLISAKHARIDA TULANG RAWAN TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat dan asam amino yang ada pada tulang rawan.



CARA KERJA : 1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan tulang rawan. Tambahkan larutan BaCl2 secukupnya sampai terlihat endapan putih. 2. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan tulang rawan. Netralkan dengan larutan Na2CO3 (gunakan kertas lakmus sebagai indikator). Lakukan test Benedict.



HASIL BERDASARKAN TEORI DAN PRAKTIKUM Bahan Uji



Teori Dengan BaCl2



Praktikum



Terbentuk endapan putih.



Terbentuk endapan putih.



Berubah warna menjadi hijau kekuningan.



Berubah warna menjadi hijau kekuningan.



Tulang rawan Benedict



Tulang rawan + Na2CO3 + Benedict



Tulang rawan + BaCl2



PEMBAHASAN : Mukopolisakharida = Glikosaminoglikan - Terdiri atas rantai – rantai karbohidrat yang kompleks. - Mengandung gula amino dan asam uronat Contoh: kondroitin sulfat adalah gabungan asam glukoronat – N – asetilgalaktosamin Sulfat.



II.



ANALISIS TULANG



Tulang merupakan jaringan ikat yang mengalami mineralisasi. Tulang mengandung bahan organik (matriks tulang) maupun bahan anorganik (mineral-mineral tulang). Bahan organik terutama berupa protein. Protein utama pada tulang kolagen tipe I merupakan protein utama yang tersusun dari 90-95% bahan organik. Kolagen tipe V juga terdapat dalam jumlah yang kecil sebagaimana halnya anggota protein non kolagen yang sebagian diantaranya relatif spesifik bagi tulang. Komponen mineral/anorganik terutama berupa kristalin Hidroksi Apatit [Ca10 (PO4)6(OH)2] berhubungan dengan natrium (Na), magnesium (Mg), karbonat (CO3) dan fluorida (F-). Mineral tulang terdiri atas kalsium fosfat (Ca3[PO4]2), kalsium karbonat (CaCO3), magnesium (Mg2+), hidroksida (OH-), fluoride (F-), sulfat (SO42-). Kurang lebih 99% kalsium tubuh terdapat dalam tulang. Hidroksi Apatit memberikan kekuatan dan kelenturan tulang yang diperlukan untuk memenuhi peranan fisiologiknya



II ANALISIS TULANG CARA KERJA : 1. Masukkan sepotong tulang dalam asam nitrat encer sampai terendam dan biarkan sampai pada praktikum berikutnya. 2. Saringlah larutan yang mengandung tulang tadi ke dalam filtrate. Tambahkan ammonium hidroksida sampai bersifat alkali. Endapan putih menunjukkan adanya fosfat. 3. Saringlah filtrate. Endapan pada kertas saring jangan dibuang karena akan diperiksa pada bagian endapan. 4. Tambahkan asam asetat encer pada presipitat yang ada di kertas saring II.1 KLORIDA CARA KERJA : 1. Ambilah sebagian filtrate dan asamkan dengan asam nitrat, dan kemudian tambahkanlah perak nitrat. Endapan AgCl menyatakan adanya klorida HASIL PERCOBAAN : Hasil yang didapat dari uji klorida yaitu terbentuk endapan putih dari AgCl, sehingga hasil percobaan bersifat positif. Hal ini menandakan bahwa dalam tulang mengandung Cl-. PEMBAHASAN : Filtrat tersebut diasamkan oleh asam HNO310% bertujuan untuk memisahkan mineral dari filtrat sehingga mineral mudah diikat oleh senyawa reaktif lain yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu endapan putih dalam larutan. Senyawa AgNO3 merupakan garam yang dapat bereaksi dengan klorida sehingga klorida membentuk endapan bersama AgNO3menjadi senyawa AgCl dengan reaksi sebagai berikut: AgNO3 + HCl  AgCI ↙+ HNO3



II.2 SULFAT CARA KERJA : 1. Ambilah filtrate lalu asamkan dengan asam klorida, dan kemudian tambahkan larutan barium klorida. Endapan putih halus menyatakan adanya sulfat. HASIL PERCOBAAN : Pada percobaan terbentuk endapan putih, hal ini menandakan bahwa dalam tulang mengandung SO4-.



PEMBAHASAN : Filtrat tersebut diasamkan oleh asam HCl 10%. Tujuannya yaitu untuk memisahkan mineral dari filtrat sehingga mineral mudah diikat oleh senyawa reaktif lain yang dapat bereaksi dengan mineral membentuk suatu endapan putih dalam larutan. Senyawa yang ditambahkan pada uji sulfat ialah larutan BaCl2. Senyawa BaCl2merupakan garam yang dapat bereaksi dengan sulfat sehingga dapat membentuk endapan BaSO4. Reaksi yang terbentuk yaitu : BaCl2+ H2SO4  BaSO4+2HCl



II.3 KALSIUM CARA KERJA : 1. Ambilah presipitat yang sudah ditambahkan asam asetat encer, lalu tambahkan 1ml larutan ammonium oksalat 5% ke dalam sedikit filtrate. Biarkan beberapa saat. Endapan putih menyatakan adanya kalsium. HASIL PERCOBAAN : Uji kalsium pada percobaan ini menghasilkan endapan putih yang artinya uji positif. PEMBAHASAN : Pada uji kalsium dilakukan pengasaman. Pengasaman dilakukan untuk memisahkan mineral kalsium yang ada pada endapan yang ada di kertas saring. Kalsium lalu diidentifikasi dengan penambahan amonium oksalat agar amonium oksalat dapat bereaksi membentuk endapan putih bersama kalsium. Penambahan pereaksi amonium oksalat akan bereaksi dengan kalsium yang ada difiltrat tersebut. Endapan yang dihasilkan adalah kalsium oksalat. Reaksi yang terjadi : Ca + K4[Fe(CN)6] → Fe4[Fe2(CN)6]3



II.4 FOSFAT CARA KERJA : 1. Ambillah presipitat yang sudah ditambahkan asam asetat encer (III. 1. No.4), lalu tambahkan 1 ml larutan urea 10% dan 10 ml pereaksi molibdat special. Campur, dan kemudian tambahkan 1 ml larutan fero sulfat special. Warna biru yang timbul dan menjadi biru tua apabila dibiarkan menunjukkan adanya ortofosfat. PERHATIKAN : Sesudah penambahan molibdat larutan harus bersifat asam.



HASIL PERCOBAAN : Ada perubahan warna biru menjadi biru tua. PEMBASAHAN : Uji fosfat dilakukan dengan menambahkan urea dan pereaksi molibdat khusus. Hal ini bertujuan hampir sama untuk memisahkan senyawa mineral lalu mineral dapat bereaksi dengan larutan ferosulfat khusus membentuk persenyawaan berwarna biru karena senyawa ferosulfat reaktif dengan fosfat dan membentuk senyawa berwarna. FeSO4 + PO4-3 → Fe3(PO4)2 + SO4-2 Warna biru yang tmbul sesudah reaksi terbentuk, bila dibiarkan akan menjadi warna biru tua berarti ada ortofosfat II.5 MAGNESIUM CARA KERJA : 1. Sisa presipitat yang ditambahkan sudah asam asetat encer dipanaskan sampai mendidih dan tambahkanlah ammonium karbonat dan ammonium klorida perlahan-lahan ke dalam larutan yang masih panas sampai terbentuk endapan lalu disaring. Endapan yang terbentuk adalah kalsium karbonat. MgCO3 tidak mengendap karena terdapat NH4Cl. Ke dalam filtrat tambahkan dinatrium hydrogen-fosfat, dan buatlah alkali dengan menambah ammonia. Perhatikan endapan ammonium-magnesium-fosfat, apabila terdapat magnesium. HASIL PERCOBAAN : ada endapn berwarna bening/jernih di dasar tabung PEMBAHASAN : Uji Magnesium dilakukan dengan memanaskan filtrat. Pemanasan dilakukan agar filtrat lebih rektif dan mineral dapat sedikit melonggar ikatan senyawanya dengan senyawa lain dalam filtrat. Pemisahan mineral dengan senyawa organik lain dalam filtrat dibantu oleh kristal dinatrium hidrogen fosfat dan larutan amonium hidroksida. Kristal akan bereaksi dengan magnesium dengan ditandai adanya endapan putih pada larutan. Adanya endapan putih menandakan adanya magnesium dan pada percobaan terbentuk endapan putih. Mg + NaHPO4 → MgHPO4 +2Na Pada filtrat yang telah ditambahkan dinatrium-hidrogen-fosfat [Na2HPO4] dan amonia, didapatkan hasil yaitu endapan amonium-magnesium-fosfat, yang berupa titik –titik putih tetapi hanya sedikit II.6 BESI



CARA KERJA : 1. Ambillah presipitat yang sudah ditambahkan asam asetat encer (III. 1. No. 4), apabila tidak larut, tambahkanlah sedikit asam klorida encer dan lakukanlahterhadap filtrate test untuk besi. 2. Dengan menambahkan 1 ml larutan ammonium tiosianat warna merah yang timbul pada larutan No. 1 atau dengan menambahkan 1 ml larutan kalium ferosianida, endapan biru atau warna biru atau hijau, menunjukkan adanya besi HASIL PERCOBAAN : Tabung A : Warna merah lembayung Tabung B : Warna hijau PEMBAHASAN : Besi akan membentuk senyawa berwarna dengan larutan amonium tiosianat (membentuk warna merah) dan beraksi dengan kalium ferosianida (membentuk warna biru atau hijau). Adanya warna merah, biru atau hijau menandakan adanya besi dan berdasarkan percobaan terbentuk warna hijau dan merah yang samar-samar. Berbedaan ion besi menyebabkan perbedaan reaksi yang terjadi, sehingga warna yang terjadi juga berbeda. 1. Filtrat yang telah ditambahkan 1 ml larutan ammonium tiosianat [NH4CNS], didapatkan hasil yaitu berwarna merah yang menunjukkan adanya besi Fe+3 + 6NH4SCN → [Fe(SCN)6]-3 + 6NH4+ 2. Filtrat yang telah ditambahkan 1 ml larutan kalium ferosianida [K4Fe(CN)6], didapatkan hasil yaitu berwarna hijau yang menunjukkan adanya besi 4Fe+3 + 3K4[Fe(CN)6] → Fe4[Fe2(CN)6)]3 + 12K+