Laporan Praktikum Geologi Laut Modul 3: Peta Batimetri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 2.1



Latar Belakang Geologi laut berasal dari dua kata yaitu geologi dan laut. Menurut Noor (2012), geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya yang pernah ada. Kemudian, Pengertian laut adalah suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan menggenangi suatu wilayah yang luas sehingga dapat membagi atas benua , atau daratan. Geologi laut itu sendiri merupakan suatu cabang bidang ilmu Geologi yang mempelajari tentang bagaiamana proses pembentukan ,komposisi dan struktur dasar laut. Dalam geologi laut ada banyak sekali yang dapat kita pelajari salah satu contohnya adalah dalam hal membuat peta batimetri. Peta batimetri sendiri merupakan peta yang menggambarkan perairan laut dengan informasi kedalamannya. batimetri merupakan proses penggambaran dasar perairan yang dimulai dari pengukuran ,pengolahan data informasi sampai visualisasinya. Informasi mengenai batimetri ini sangat penting untuk penelitian, contohnya dalam menentukan alur pelayaran laut yang aman, kemudian untuk membangun kabel komunikasi bawah laut, dan masih banyak lagi. Melihat betapa penting dan banyaknya manfaat dari peta batimetri ini maka sebagai mahasiswa oseanografi dirasa perlu untuk mempelajarinya. Dengan salah satu caranya adalah melakukan praktikum.



2.2



TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami peta batimetri 2. Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan peta batrimetri 3. Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan peta batrimetri dengan Geologi laut dan manfaatnya di bidang Kelautan



BAB II ISI. 2.1



Definisi Batimerti merupakan proses pemetaan kedalaman perairan yang digambarakan dengan kontur kedalaman yang diukur terhadap datum vertikal. Batimetri itu sendiri berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “kedalaman ”dan “ ukuran”, yang memiliki pengertian sebagai ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kedalaman suatu perairan. Sebuah peta batimetri biasanya memuat suatu relief dasar sebagai garis kontur (isodepth) dan pemilihan kedalam (sounding), sehingga dapat memberikan infromasi mengenai



navigasi suatu



permukaan. Informasi mengenai batimetri sangat penting untuk dasar penelitian, seperti pada dinamika pantai, sebagai operasi kelautan seperti kabel komunikasi bawah laut atau untuk menyediakan peta navigasi yang akurat untuk keselamatan pelayaran. Salah satu pengukuran penting yang diperlukan untuk menentukan batimetri secara akurat adalah rerata muka air laut atau MSL (mean sea level) yang digunakan sebagai referensi 0 meter dan digunakan juga untuk topografi.(Kusumawati et al., 2015)



2.2



Contoh gambar Peta Batimetri



Gambar 1. Peta batimetri perairan Teluk Bungus dan Sekitarnya (Sumber gambar : Tanto et al., 2016)



Gambar 2. Peta 3D batimetri perairan teluk Bungus dan sekitarnnya (Sumber gambar : Tanto et al., 2016 ) Garis kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi – lokasi yang berbeda pada ketinggian yang sama. Jadi Ketika dua lokasi dihubungkan oleh garis kontur yang sama, maka dapat dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki ketinggian yang sama. Berikut ini merupkan penyajian peta batimetri berupa kontur pada perairan Teluk Bungus dan sekitarnya. Dengan melihat peta tersebut dapat dihasilkan data bahwa kedalaman laut Teluk Bungus masih termasuk dangkal yaitu ≤ 30 m. perairannya terlindungi oleh bentuk teluk, bentuk relief dasar laut tidak ada pengaruh dari samudera.(Tanto et al .,2016)



2.3



Cara penyusunan Peta Batimetri (software) Ada berbagai software yang digunakan dalam penyusunan data untuk pembuatan peta batimetri. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan software ArcGIS. ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI (Environment Science & Research Institude) yang merupakan paket lengkap dari berbagai macam Software GIS yang berbeda seperti GIS desktop, server dan GIS berbasis web. ArcGIS adalah produk system kebutuhan software yang merupakan kumpulan dari produk – produk software lainnya dengan tujuan untuk membangun Sistem SIG yang lengkap (setyawan et al., 2018). Software ArcGIS ini diluncurkan pertama kali oleh ESRI pada tahun 2000. Dalam software ArcGIS sendiri memiliki prooduk utama yang berupa GIS Desktop yang merupakan software seri professional yang yang sangat komprehensif. Software ini dapat dikelompokan atas tiga komponen, yaitu : Arc view ( komponen yang fokus untuk penggunaan data yang komprehensif, pemetaan, dan analisis), ArcEditor ( komponen yang fokus untuk editing data spasial ), dan Arcinfo ( lebih lengkap untuk menyajikan informasi untuk keperluan Geoprosessing). Ada beberapa tahapan dalam penyusunan peta batimetri ini yaitu dimulai dengan melakukan pengumpulan data dari suatu wilayah yang ingin dibuat peta batimetrinya. Pengumupulan data ini dilakukan dengan survei lapangan untuk mendapatkan koordinat dari daerah yang ingin dipetakan. Kemudian setelah mendapatkan data barulah



memasukan



dan



mengolah



menggunakan software ArcGIS ini.



data



tersebut



dengan



2.4



Kegunaan Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut, sehingga peta batimetri memberikan informasi tentang dasar laut, di mana informasi tersebut dapat memberikan manfaat pada beberapa bidang yang berkaitan dengan dasar laut, seperti alur pelayaran untuk kapal rakyat (Febrianto et al.,2015). Pemanfaatan peta batimetri dalam bidang kelautan misalnya dalam penentuan alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, pembangunan pipa jaringan bawah laut dan sebagainya.(Anzari et al.,2017). Selain itu peta batimetri dapat digunakan sebagai pendeteksi adanya



potensi



bencana



Tsunami



di



suatu



wilayah,dan



pertambangan minyak lepas pantai. Peta batimetri juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi morfologi suatu daerah perairan.



2.5



Hubungan Peta Batimetri dengan Geologi laut



Peta batimetri memilik keterkaitan yang erat dengan geologi laut. Hal ini dibuktikan Ketika melakukan pengukuran dalam pembuatan batimetri, kita meninjau dari aspek komposisi, struktur dan proses pembentukan dari sebuah dasar laut yang sangat erat kaitannya dengan geologi laut. Dalam mengukur peta batimetri kita juga meninjau dari aspek panorama atau morfologi dasar laut seperti pegunungan, lereng, dataran, dan lembah. Kondisi dasar lautan memilik kedalaman yang berbeda - beda, hal ini di pengaruhi oleh kondisi morfologi dari suatu dasar lautan tersebut. untuk mengamati bagaimana kondisi dan kedalaman morfologi dapat dengan mudah kita ketahui dengan melihat garis kontur pada peta batimetri.



2.6



Pengaplikasian di Bidang Ilmu kelautan Peta batimetri merupakan peta yang memuat data informasi kedalaman laut. Peta batimetri dapat diaplikasikan dalam bidang kelautan sebagai data acuan untuk



menentukan arus pelayaran,



perencanaan pembangunan lepas pantai,pendeteksi potensi bencana tsunami dan lain – lain. Contoh pengaplikasian peta batimetri ini adalah pemetaan batimetri untuk mendukung arus pelayaran di wilayah perairan Banjarmasin, Kalimantan selatan. Banjarmasin merupakan ibukota dari Kalimantan Selatan yang merupakan salah satu gerbang dalam pereknomian di Indonesia. Khususnya Sungai Barito sebagai tempat untuk proses ekspor berbagai macam sumber daya alam seperti batu bara dan kayu. Kondisi perairan Banjarmasin yang ramai, memerlukan data kedalaman perairan sebagai referensi alur pelayaran sepanjang sungai agar sesuai dengan keselamatan alur pelayaran. Data kedalaman didapatkan melalui penelitian batimetri dan pasang surut. Analisis batimetri dan pasang surut merupakan parameter penting dalam pembuatan batimetri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi batimetri di perairan Banjarmasin yang digunakan sebagai referensi pertimbangan alur pelayaran. (Kusumawati et al.,2015)



BAB III PENUTUP



3.1



Kesimpulan 1.



Batimetri merupakan ilmu yang mempelajari pengukuran tinggi rendahnya suatu dasar perairan.



2.



Dalam proses pembuatan peta batimetri diawali dengan proses pengumpulan data, yang diperoleh dengan melakukan survei lapangan terlebih dahulu. Kemudian data yang diperoleh dimasukan dan diolah dengan menggunakan software yang salah satu contohnya adalah ArcGIS.



3.



Dalam pengukuran peta batimetri, kita meninjau aspek struktur, komposisi ,dan morfologi dasar laut yang erat kaitannya dengan geologi laut.



4.



Di bidang kelautan, peta batimetri dapat digunakan sebagai penentu



alur



pelayaran,



perencanaan bangunan pantai,



pembangunan jaringan pipa bawah laut, pendeteksi potensi bencana tsunami, dan perencanaan bangunan pertambangan minyak lepas pantai. 3.2



Saran Untuk



praktikum



selanjutnya,



sebaiknya



praktikan



lebih



memperbanyak pengetahuan dan pemahaman tentang peta batimetri dari berbagai literatur yang ada, sehingga dapat lebih mengetahui dan memudahkan praktikan dalam melaksanakan tugas praktikum.



DAFTAR PUSTAKA



Anzari,R., Hartoni., dan H.Surbakti.2017. Pemetaan Batimetri menggunakan Metode Akustik di Muara Sungai Lumpur Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatra Selatan. Jurnal Maspari.9(2) : 77 – 84. Febrianto, T., T.Hestirianoto., S.B. Agus. 2015. Pemetaan Batimetri di Perairan Dangkal Pulau Tunda,Serang,Banten menggunanakan Singlebeam Echosounder.Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 6(2) : 139 147. Indrayani,E., K.H. Nitimulyo.,S.Hadisusanto., dan Rustadi.2015.Bathymetric map of Lake Sentani Papua. Jurnal Departemen Ilmu Kelautan., 4(3) : 116 – 120. Kusumawati, E.D., G. Handoyo., Hariadi.2015. Pemetaan Batimetri Untuk Mendukung Alur Pelayaran di Perairan Banjarmasin,Kalimantan Selatan.Jurnal Oseanografi. 4(4) : 706 – 712. Noor, D.2012. Buku Pengantar Geologi. Edisi ke – 2. Pakuan University Press.Bogor. Setyawan, D., A.L. Nugraha.,B.Sudarsono.2018.Analisis Potensi Desa Berbasis Sistem Informasi Geografis kelurahan Sumurboto,Kecamatan Banyumanik,Kabupaten Semarang. Jurnal Geodesi Undip.7(4) : 1 – 7.



Tanto,T.A., S.Husrin., U.J. Wisha., A.Putra., R.K. Putri., Ilham.2016. Karakteristik Oseanografi Fisik (Batimetri,Pasang Surut,Gelombang Signifikan dan Arus Laut ) Perairan Teluk Bungus.Jurnal Kelautan. 9(2) : 108 – 121