Modul Batimetri [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yib
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MODUL BATIMETRI A. TEORI DASAR



Sumber : https://www.academia.edu/3815543/BATIMETRI dan Peta batimetri adalah peta yang menggambarkan bentuk dasar bumi di dalam laut melului titik-titik dengan nilai-nilai kedalamannya. Batimetri juga merupakan ilmu yang mempelajari kedalaman di bawah air dan studi tentang tiga dimensi lantai samudra atau danau. Pengukuran kedalaman dilakukan dengan alat echosounder. Echosounder bekerja dengan menembakkan gelombang ke dasar laut yang akan dipantulkan oleh dasar laut. Alat Echosounder bekerja dengan rumusan : D=



v.t 2



dengan : D : kedalaman (m) V : kecepatan gelombang suara pada air laut (m/s) T : waktu yang dibutuhkan gelombang dari saat ditembakkan sampai kembali lagi ke alat (s) \



Setelah pengambilan data di lapangan perlu adanya pengolahan data. Semisal telah dilakukan pengambilan data dengan alat echosounder, maka langkah selanjutnya adalah pengolohan data dengan berbagai macam koreksi karena adanya faktor-faktor tertentu. Beberapa koreksi dalam pengolahan data kedalaman adalah sebagai berikut : a. Koreksi Barchek Barchek adalah sebuah plat horizontal yang digunakan untuk mengetahui kesalahan transduser. Koreksi Barchek dilakukan pada awal survey dan akhir survey. Barchek diikat pada tali yang sitandai setiap kedalamannya. Barchek diturunkan pada kedalaman yang diketahui pembacaan kedalamannya. Koreksi Barchek didapat dari hasil regresi kedalaman yang diketahui dengan rata-rata pengukuran dengan rumusan:



b. Koreksi Pasang Surut Selama pengambilan data ketinggin permukaan air dapat berubah-ubah diakibatkan adanya oeristiwa pasang surut. Selama pengukuran, catat waktu pada setiap titiknya. Data kedalaman yang terukur dikoreksi dengan data pasang surut. c. Koreksi Ship Motion Kapal yang digunakan tentu terombang-ambil di laut, sehingga transducer tidak selalu ada pada posisi vertikal terhadal perairan, sehingga perlu adanya koreksi ship motion. d. Koreksi Draft Tranducer Posisi tranducer adalah di bawah kapal sehingga perlu dilakukan koreksi yakni dengan cara mengukur jarak transducer ke permukaan air. Titik-titik yang sama kedalamannya akan dihubungkan dengan sebuah garis. Garis tersebut dinamakan garis kontur yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut : a. Garis kontur tidak berpotongan dengan garis kontur lain b. Garis kontur rapat menandakan kecuraman c. Garis kontur yang renggang menunjukan suatu lereng yang landai. d. Titik-titik pada garis kontur memiliki kedalaman yang sama e. Garis kontur dengan spasi yang seragam menandakan suatu lereng dengan kemiringan seragam.



Garis kontur memiliki interval masing-masing yang nilai kedalaman setiap titiktitiknya tidak selalu dalam interval yang teratur. Untuk menentukan suatu nilai di suatu titik, dapat digunakan metode triangulasi dengan cara memperkiran kedalaman di antara kedalaman satu dengan kedalaman lainnya yang berdekatan. Contoh metode triangulasi sebagi berikut:



Sumber : arryprasetya.blogspot.com



B. METODOLOGI 2.1 Koreksi Pengolahan Data 1. Siapkan data untuk melakukan koreksi Barchek yakni data sebelum dan sesudah pengukuran kedalaman, data tersedia dalam Ms.Excel. 2. Setelah disiapkan data, lakukan perhitungan dengan merata-ratakan kedalaman pada data sebelum dan setelah pengukuran. 3. Setelah mendapatkan rata-rata pengukuran, lakukan koreksi dengan mengurangi kedalaman yang diketahui dengan rata-rata pengukuran. 4. Setelah didapat rata-rata pengukuran dan koreksi Barchek, lakukan regresi dengan rumusan y=bx+a. 5. Pada sheet yang berbeda siapkan data kedalaman pengukuran, data pasang surut pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Lakukakn perata-rataan tinggi permukaan laut (mean sea level/MSL). 6. Setelah didapat MSL, lakukan koreksi dengan rumusan tinggi permukaan laut dikurangi dengan MSL. 7. Selanjutnya sesuaikan koreksi tinggi permukaan laut dengan waktu-waktu yang ada pada data kedalaman. 8. Lakukan koreksi pasang surut dengan rumusan kedalaman dikurangi dengan koreksi tinggi permukaan laut. 9. Pada sheet pertama telah didapat hasil regresi dengan rumusan y=bx+a, lakukan perhitungan koreksi barche dari hasil regresi tersebut dengan x adalah kedalaman yang diketahui 10. Langkah terkahir adalah menghitung kedalaman sebenarnya dengan rumusan kedalaman diketahui ditambah koreksi barchek lalu dikurangi koreksi pasang surut dan datum. Karena pada perhitungan ini tidak terdapat data datum, maka datum tidak masuk perhitungan.



2.2 Pembuatan Peta Batimetri Menggunakan ArcGis 1) Siapkan data yang telah diolah tadi 2) Membuat peta topografi biasa dengan data detail koordinat X,Y,Z Plotting data xyz Format Excel pada menu File > add Data > add X, Y data.



3) Pada windows add xy data, Pilih file excel dan atur X field. Y Field. dan Z field. Atur sistem pada tombol Edit . Klik OK untuk memulai proses ploting



4) Hasilnya akan muncul, tapi karena data masih berdiri sendiri setiap kolam maka perlu digabungkan terlebih dahulu dengan ArcToolbox > "spatial Join"



 Setelah digabungkan dengan spatial join :



5) Masuk pada ArcToolbox kemudian pilih "3D Analyst Tools" > "Raster Interpolation" > IDW (Pada Raster Interpolasi " ada beberapa cara bisa pake IDW atau Spline



6) Pada window IDW tentukan Input point Featuter dengan File Point diatas, Kolom Z Value Field isikan Kolom Z, Output raster isikan lokasi file hasil conversi dan untuk yang lainnya untuk sementara biarkan saja, klik ok untuk memulai proses.



tunggu sampai proses selesai.



7) Untuk membuat kontur masuk pada ArcToolbox > 3D analyst Tools > Raaster Surface > Contour



8) Pada windows Contour pilih input raster isikan dengan hasil proses "IDW" diatas, "output polyline features" isikan lokasi File Kontur akan disimpan, "contour interval" isikna nilai interval yang diinginkan, COntoh untuk kontur 1m isikan nilai



klik ok untuk memulai membuat kontur dan tunggu sampai proses selesai...



9)



Berikut hasilnya



10)  Karena kontur masih belum rapi, maka rapikan dengan proses Clip dengan batas perairannya



DAFTAR PUSTAKA Raihan, Muhammad. 2014. Modul 1 Praktikum Pendahuluan Oseanografi (OS2101) https://www.academia.edu/3815543/BATIMETRI https://id.wikipedia.org/wiki/Batimetri http://www.alamikan.com/2013/02/cara-membuat-peta-bathimetri-dengan.html