Laporan Praktikum Identifikasi Tanaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTANIAN ACARA III IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI TUMBUHAN



Oleh : Dyah Ayu Puspitasari NIM. A1D018197 Rombongan 13 PJ Rombongan : 1. Tania Riskiani 2. Zulfa Zakiyah



KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2018



I . PENDAHULUAN



A . Latar Belakang



Dalam ilmu biologi telah diketahui bahwa hewan dan tumbuhan memiliki karakteristik serta morfologi yang berbeda-beda .Oleh sebab itu , identifikasi dan klasifikasi



merupakan



ilmu



yang



penting



untuk



membantu



manusia



menggolongkan atau mengkategorikan tumbuhan satu dengan tumbuhan lain yang memiliki ciri morfologi dan fisiologi yang sama. Hal ini tentunya sangat membantu para cendekia untuk mempermudah jalannya penelitian serta meringankan kerja yang jarus dilakukan . Seringkali terjadi pada suatu kasus dimana para peneliti tidak mengetahui nama dari suatu jenis tanaman ,apakah tanaman ini sudah pernah ditemukan atau belum. Tentunya hal-hal seperti ini akan menghambat kinerja para peneliti tetapi setelah berkembangnya ilmu pengetahuan tentang kasifikasi dan identifikasi para peneliti dapat denga mudah mengetahui spesies dari tanaman tersebut. Identifikasi dan klasifikasi merupakan hal yang saling berkesinambunagn dan tidak dapat dipisahkan ,klasifikasi hanya dapat dilakukan setelah melakukan proses identifikasi karena proses klasifikasi juga membutuhkan data-data yang faktual



guna



mendapatkan



hasil



yang



dapat



dipertanggungjawabkan



kebenarannya. Mempelajari ilmu ini akan menjadi penting pada saatnya nanti ketika mahasiswa berada dalam proses penelitian .Oleh karena itu ,mahasiswa fakultas



pertanian diharapkan memiliki kemampuan untuk bisa menggolongakan tanaman berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki dan menentukan spesiesnya . B . Tujuan



Praktikum ini dilakukan memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Mengenal nama jenis tumbuhan dengan melakukan identifikasi atau determinasi untuk tanaman tingkat rendah dengan menggunakan kunci determinasi. 2. Mngklarifikasi tumbuhan yang diperoleh berdasarkan hasil identifikasi dan hasil eksplorasi sesuai dengan ciri-ciri yang ada .



II. TINJAUAN PUSTAKA



Identifikasi suatu tumbuhan sangat penting untuk mengenali tumbuhan itu sendiri seperti yang telah disepakati di tingkat dunia agar memahami bahwa yang dimaksudkan adalah tumbuhan yang sama. ldentifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan dan untuk ini dapat terlepas dan nama latin . Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifiksikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan . Penentuan nama baru dan penentuan tingkat - tingkat takson harus mengikuti semua aturan yang ada dalam Kode Internasional Tatanama Tumbuhan (KITT) . Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia Ilmu pengetahuan. memerlukan sarana ,antara lain bantuan dari orang lain, specimen, herbarium, buku buku flora. dan monograf kunci identifikasi serta lembar identifikasi jenis. Melakukan Identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas suatu tumbuhan. yang dalam hal im tidak lain daripada menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. (Wahyuni , 2016 ) Secara tradisional ,identiikasi tanaman dan anaisis hubungan kekerabatan antar tanaman dilakukan secara kombinasi menggunakan penanda morfologi ,sifat agronomi atau anaisis biokimia seperti isozim Analisis keragaman morfologi dilakukan dengan menggunakan data hasil pengamatan dan pengukuran karakter morfologi tertentu .Pada tanaman Panicum colaratum L karakter daun lebar dan



pertumbuhan akar kecambah dapat diwariskan secara konsisiten selama dua tahun . ( Yunus , 2007 ) Kelemahan analisis keragaman genetik menggunakan penanda morfolologi adalah sangat di pengaruhi sifat dominan – resesif ,dan memiliki tingkat keragaman yang rendah . Pada tanaman kentang warna batang dipengaruhi oleh keadaaan lingkungan dan umur .Biasanya pada umur tanaman yang lebih tua batang akan berwarna lebih menyolok Demikian juga halnya pada tanah yang subur dan kondisi kering .Jumlah bunga yang menyusun karangan bunga akan dipengaruhi oleh suhu , kelembaban cahaya . Jumlah bunga lebih banyak dalam keadaan cukup cahaya dan suhu tinggi dibandingkan dengan kurang cahaya , suhu rendah dan kelebaban tinggi . Kandungan ion besi yang tinggi mengakibatkan tanaman berbunga lambat ,jumlah bunga berkurang , dan masa bunga pendek .Bentuk umbi dipengaruhi oleh cara bertanam , keadaan lingkungan tumbuh dan penyakit .(Maulana , 2017 ) Penampakan morfologi seringkali merupakan indikator gen-gen yang spesifik dan berguna sebagai penanda genetik dalam kromosom . Sifat morfologi umumnya mudah diamati ,tetapi karena adanya interaksi yang kuat antara faktor genetik dan lingkungan ,seringkali fenotip yang ditimbulkan akan berbeda-beda walaupun komponen genetiknya sama .Selain itu penampakan morfologi yang disegragasikan pada populasi tunggal atau pada beberapa popukasi sulit didapat dalam jumlah banyak .Hal itu sejalan dengan hasil penelitian Sukamar pada tahun 2000 menunjukkan bahwa varietas yang berbeda akan memperlihatkan



pertumbuhan yang berbeda di lapangan , khususnya karakter morfololgi tanaman . ( Anggraeni , 2013 ) Informasi mengenai keragaman genetik tanaman merupakan modal dasar nagi para ahli pemuliaan tanaman dalam upaya untuk melakukan perbaikan dan pengembangan tanaman . Kemajuan di bidang biologi molekuler telah memberikan sumbangsih yang besar dalam studi keragaman genetik , yaitu dengan melakukan analisis



pada tingkat molekuler DNA . Penanda DNA



memiliki beberapa kelebihan antara lain : (1) Genotip dapat diuji secara langsung dibandingkan dengan fenotip , (2) bagian DNA yang tepat dapat dipilih untuk studi lebih lanjut , (3) Berbagai teknik berdasarkan DNA telah banyak dikembangkan dan masing – masing berpotensi menjadi penanda yang tepat untuk tujuan tertentu . ( Permana ,2016 ) Febri Liantoni mengungkapkan dalam jurnalnya tahun 2015 bahwa selain metode-metod diatas masih ada berberapa metod lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu tanaman, Ferbri melakukan pembandingan antara metode Naïve Bayes Classifier dan K-Nearest Neighbor (KNN). Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode Naïve Bayes Classifier didapatkan 18 data yang terklasifikasi dan terdapat 6 data kesalahan. Sedangkan pengujian menggunakan metode K-Nearest Neighbor didapatkan 17 data yang terklasifikasi dan terdapat 7 data kesalahan. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan akurasi untuk metode Naïve Bayes Classifier sebesar 18/24 = 75%. Sedangkan akurasi untuk K-Nearest Neighbor sebesar 17/24 = 70,83%. Dari hasil uji coba klasifikasi citra daun herbal didapatkan kesimpulan yaitu pada penggunaan metode Naïve



Bayes Classifier didapatkan nilai akurasi klasifikasi sebesar 75%, sedangkan dengan menggunakan metode K-Nearest Neighbor didapatkan nilai akurasi klasifikasi sebesar 70,83%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja metode Naïve Bayes Classifier lebih baik dibandingkan metode K-Nearest Neighbor. Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu . Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui beberapa pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kriteria sederhana. Cara pengelompokan lain adalah berdasarkan kriteria ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan biologi. Perkembangan teknologi penelitian makhluk hidup menimbulkan sistem klasifikasi yang beragam dari waktu ke waktu . Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuan diantaranya adalah sistem dua kingdom , sistem tiga kingdom , sistem empat kingdom dan sistem lima kingdom . ( Choirul , 2004 ) Praktikum mengenai klasifikasi tumbuhan ini juga menunjang beberapa softskill yang penting dibutuhkan di masa depan nanti ,seperti yang dikatakan Setiawan dalam jurnalnya .Setiawan melakukan peenelitian dengan mengamati perkembangan keaktifan siswa dan keefektifan metode praktikum dalam pembelajaran mengenai klasifikasi tananman . Skor yang didapatkan ini menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan dapat melatihkan kegiatan keterampilan proses mengamati spesimen awetan tumbuhan dengan menggunakan pancaindera seperti: melihat, menyentuh dan meraba untuk mendapatkan informasi dari spesimen awetan tumbuhan yang diamati, menggolongkan spesimen tumbuhan sesuai dengan divisinya berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki, dan mengomunikasikan hasil pengamatan kepada



kelompok peserta didik lain, Hasil ini juga didukung dari respons positif peserta didik bahwa LKS klasifikasi tumbuhan yang dikembangkan sesuai dengan syarat LKS yang baik dengan persentase yang didapatkan antara 70% hingga 100%. Respons yang ditunjukkan oleh peserta didik yaitu: materi yang tercantum pada LKS sudah sesuai dengan kompetensi yang diajarkan berikut dengan instruksi berupa kalimat pertanyaan yang diberikan, tampilan LKS yang menarik, dan dapat melatihkan



keterampilan



proses



mengamati,



mengklasifikasi,



dan



mengomunikasikan. Konsep yang diperoleh peserta didik berupa variasi ciri yang dimiliki oleh masing-masing spesimen tumbuhan dari berbagai divisi yang berbeda meliputi: perawakan, alat reproduksi, dan ada tidaknya berkas pengangkut. Peserta didik mengonstruksi pengetahuannya sendiri melalui interaksi sosial baik secara individu yaitu dengan pengalaman dan objek yang dipelajarinya maupun dengan guru sebagai pembimbing dan teman sebaya dalam kegiatan diskusi . Hal ini juga dibuktikan dari persentase ketercapaian indikator bahwa seluruh peserta didik dinyatakan tuntas sesuai dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 78 ( Setiawan ,2014)



III. METODE PRAKTIKUM



A. Alat dan Bahan



Bahan yang diperlukan untuk melakukan praktikum acara tiga ini adalah tumbuhan hasil eksplorasi ( Tumbuhan paku ) Alat yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain adalah pisau , alat urai (jarum) , loupe , dan penggaris . B. Prosedur Kerja



Prosedur kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Bagian-bagian vegetatif maupun generatif dari tumbuhan yang telah



dikoleksi



diamati dengan baik. 2.Tumbuhan tersebut dicandra dengan menggunakan kunci determinasi,sehingga dapat diketahui famili. Tabel ini disebut dichotomis (menggarpu), pada setiap nomor selalu disusun 2 pertanyaan a dan b yang setiap kali merupakan pertanyaan kebalikan. 3. Dari beberapa karakter yang diamati, dapat diketahui sesuai dengan pertanyaan a atau b. Pada akhir pertanyaan didapatkan nomor yang baru yang menunjukkan arah berikutnya dan seterusnya. Pada akhirnya akan diketemukan sebuah famili yang bernomor.



4. Uraian dan deskripsi dari familianya dibaca dengan teliti & dibandingkan uraian tersebut dengan tanamannya untuk meneliti apakah uraian tersebut cocok. 5. Genus, dan seterusnya ditentukan dengan menggunakan tebel sehingga diketemukan nama speciesnya. 6. Tempat asal tumbuhan, tempat tumbuh dan letak ketinggian tempat dan nama daerah dicantumkan pada akhir kegiatan. 7.Klasifikasi dilakukan dari hasil identifikasi untuk divisi Bryiophyta, Pterydophyta dan Spermatophyta, sampai tingkat species.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil



Dari hasil praktikan pada identifikasi dan klasifikasi tanaman lada menggunakan kunci determinasi maka diperoleh data sebagai berikut : Kunci Determinasi : a. Famili : 1b



2



2b



3



3b



4



4b



6



6b



7



7b



9



9a



41



41b



42



42b



43



b. Genus : 1b



2



2a . Piper c. Spesies : Piper Nigrum L



Deskripsi : Tumbuh –tumbuhan memanjat .Batang panjang 5 – 15 m . Daun berseling atau tersebar , bertankai ,dengan daun penumpu yang cepat rontok , dan meninggalkan bekas yan benbentuk cincin . Helaian daun bulat telur sampai memanjat dengan ujung meruncing , 8 – 20 kali 5 – 15 cm ,bagian bawah terisi dengan kelenjar kecil ,tenggelam dan rapat . Bulir berdiri sendiri di ujung , behadapan dngan daun ,menggantung ; tangkai 1- 3,5 cm ; sumbu 3,5 – 22 cm .Daun peindung memanjang , panjang 4 – 4 mm. Tangkai sari panjang lk 1 mm , Kepala putik 2 – 5 , Kebanyakan 3 – 4 buah buni lk bola . Tumbuh –tumbuhan yang berobah – obah ! Dari India , dijawa terutama dipelihara : 1 – 1500 m . Piper,N,Marica,Ind , J , S , Lada , S ,Pedes,S , Sakung, Md. Morfologi Tumbuhan



NO



Gambar



Keterangan Nama



: Lumut



Nama latin : Bryophyta Morfologi



: Lotus ( Belum dapat



dibedakan antara akar ,batang dan 1



daun .)



Nama



: Paku



Nama Latin : dryopteris Cristata Morfologi



:



1. Daun : Daun tumbuh dari tunas gulung



,berbentuk



lembaran



,



2 bergerigi. 2. Batang : Tidak bercabang , sudah batang sesungguhnya . 3.



Akar



:



Menempel



pada



sekitarnya , akar serabut . Nama



: Jambu Air



Nama Latin : Syzygium aqueum Morfologi : 1. Daun : Bertulang daun menyirip. 2. Batang : Batang berkambium , batang kuat dan keras . 3



3. Akar : Akar tunggang , akar menjalar



di



bawah



permukaan



tanah. 4. Buah : Buah berbentuk seperti lonceng , berwarna merah ,panjang 3 – 5 cm . 5. Bunga : Majemuk .



Nama



: Kelapa



Nama Latin : Cocos Nucifera Morfologi



:



1. Daun : Bertulang daun sejajar , daun berbentuk lembaran. 2. Batang : Batang keras , tidak 4 berkambium , cenderung tunggal . 3. Akar : akar serabut , terdapat lapisan kayu yang melapisi akar . 4. Buah : dilapisi 2 lapisan kulit , terdapat



daging



buah



dan



air



didalamnya . Nama



: Durian



Nama Latin : Durio Zibethinus Morfologi : 1. Daun : tulang daun menyirip 2.Batang : Berbentuk silinder , 5



batang berkambium , bercabang . 3. Akar : Akar tunggal , akar menjalar



di



bawah



permukaan



tanah. 4. Buah : Buah dilapisi kulit berduri , buah berwarna kuning kecoklatan.



Nama



: Lada



Nama Latin : Piper Nigrum L Morfologi : 1.



Daun



:



Bertulang



daum



menyirip, daun cukup lebar dengan 6



panjang 5- 10 cm ,berbentuk oval dan runcing di bagian ujung . 2. Batang : Tidak berkambium , batang lunak dan beruas-ruas . 3. Akar : Serabut .



Nama



: Bougenville



Nama Latin : Bougainvillea Morfologi : 1. Daun : Berbentuk lebar , bertulang daun menyirip . 2. Batang : Berkambium , berduri 7 kecil ,berbrntuk silinder . 3. Akar : Tunggang , tumbuh di bawah permukaan tanah . 4. Bunga : Bunga tidak lengkap ,bunga majemuk .



B. Pembahasan



Pada tumbuhan tingkat rendah , proses kedewasaannya dapart dilihat pada saat pembentukan sel-sel kelamini seperti pada gangggang atau pembentukan spora pada tumbuhan lumut dan tumbuahan paku . Pada tumbuhan tingkat tinggi , proses tersebut dapat dillihat pada saat tumbuhan mulai berbuanga , berbuah , dan menghasilkan alat perkembangbiakan berupa biji . Perkembangbiakan vegetasi alami pada tumbuhan tingkat rendah berbeda dengan perkembangbiakan vegetasi pada tumbuhan tingkat tinggi . Pada tumbuhan tingkat rendah perkembangbiakan vegetasi alami dapat dilakukan dengan cara membelah diri atau dengan menghasilkan spora .Perkembangbiakan vegetative alami pada tumbuhan tingkat tinggi seperti Spermatophyta dapat dilakukan dengan car membentuk tunas , akar tinggal , geragih , umbi lapis , umbi akar , dan umbi batang . ( Furqunita , 2007 ) Tanaman tingkat tinggi mempunyai dua macam klorofil yaitu klorofil a (C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang berwarna hijau muda. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah (600- 700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau (500600 nm). Sedangkan cahaya berwarna biru diserap oleh karotenoid. Karotenoid membantu menyerap cahaya, sehingga spektrum cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih baik . ( Ai , 2015 ) Tumbuhan tingkat rendah seperti lumut dan paku-pakuan memiliki beberapa karakteristik khusus diantaranya adalah bersel banyak , bentuk tubuhnya pipih , melekat pada substrat denga ketinggian 1 -2 cm sampai ada yang 20 cm ,dinding selnya diperkuat oleh lignin , sudah meiliki rhizoid dan daun tetapi belum



memiliki akar , batang ,dan daun yang sejati , tidak mempunyai pembuluh angkut ,habitatnya di tempat lembab , dan penyebarannya bersifat kosmopolit .Sedangkan pada tumbuhan tingkat tinggi memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin pada jaringan penguat , sudah memiliki batang , daun , dan akar yang sejati serta sudah bereproduksi menggunakan bunga dan biji. ( Susilowarno , 2009 ) Identifikasi adalah menempatkan atau memberikan identitas suatu individu melalui prosedur deduktif ke dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Selain itu untuk mengetahui nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi (Thaib Rizwan, 2016). Identifikasi merupakan kegiatan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri yang beraneka ragam dari individu-individu. Kemudian mencari perbedaan-perbedaan yang mantap sifatnya diantara individu-individu yang nampaknya sama ( Rama , 2015 ) . Identifikasi Tanaman adalah suatu proses pengenalan tanaman untuk mengetahui



jenis



tanaman



secara



detail



dan



lengkap



serta



dapat



dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tujuan dari identifikasi tanaman untuk memfasilitasi siswa, mahasiswa, peneliti atau umum yang memerlukan kejelasan tanaman (identifikasi) dalam rangka diseminasi ilmu pengetahuan.(Agustin, 2011 )



Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat penting. Disamping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting untuk perkembangan makhluk hidup. Maka, ilmu di bidang morfologi mencoba untuk melihat keadaan tumbuhan yang sebenarnya dengan menggunakan teknikteknik yang teliti dan pengamatan yang cermat dengan menelaah dan membandingkan bagian- bagian tumbuhan dari segi bentuk, struktur dan reproduksinya. Studi perbandingan yang luas mengenai persamaan- persamaan (homologi) antara organ tumbuhan menjadi amat penting untuk dapat memahaminya ( Rostanti , 2013). Pengamatan secara terperinci terhadap tumbuhan merupakan tujuan dari ilmu anatomi .Anatomi mengamati bagian dalam dari suatu tumbuhan yang hanya bias dilakukan dengan membedah tumbuhan tersebut dan mengamati bagian – bagiannya di bawah mikroskop . Bagian –bagian yang diamati diantaranya adalah struktur sel tumbuhan ,pembelahan-pembelahan yang terjadi di dalamnya , bagian-bagian tumbuhan seperti xylem dan floem serta jaringan-jaringan yang ada pada tumbuhan . Klasifikasi tumbuhan adalah penyusunan tumbuhan secara teratur ke dalam suatu herarki. Sistem penyusunan ini berasal dari kumpulan informasi tumbuhan secara individual yang menggambarkan kekerabatan. pembentukan takson-takson dengan tujuan mencari materi keseragaman dalam keanekaragaman. Dikatakan pula bahwa klasifikasi adalah penempatan organisme secara berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang didasarkan pada perbedaan dan persamaan. kesamaan-kesamaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi. ( Agmaloro , 2009 )



Dalam biologi klasifikasi atau penggolongan tumbuhan adalah proses pengaturan tumbuhan dalam tingkat-tingkat kesatuan kelasnya yang sesuai secara ideal. Ini dicapai dengan menyatakan golongan-golongan yang sama dan memisahkan golongan-golongan yang berbeda. Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistem klasifikasi, yang sengaja diciptakan untuk hubungan kekerabatan jenis-jenis tumbuhan atau sama lainnya. ( Tjitrosoepomo, 1993 ) Divisi Bryophyta atau tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil, yang hidup di darat dan masih menyukai tempat lembab, tidak memiliki akar, batang dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut (xilem dan floem), dan merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan ber-talus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus (kormofita). Talofita adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun. Sedangkan kormofita adalah tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daun.Disebut tumbuhan peralihan karena ada tumbuhan yang masih berupa talus (lembaran, yaitu lumut hati), tetapi ada juga yang sudah memiliki struktur tubuh mirip akar, batang dan daun sejati (lumut daun) ,tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (vegetasi perintis), yang tumbuh disuatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh . Tumbuhan Paku atau divisi pteridophytamerupakan tumbuhan yang sudah memiliki akar, batang dan daun sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita berspora), dan memiliki pembuluh angkut xilem (untuk mengangkut air dan unsur hara) dan floem(berfungsi mengangkut hasil fotosintesis).



Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. Spermatophyta dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu berbiji tertutup dan berbiji terbuka . Kunci determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Selain itu untuk mengetahui nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi (Thaib Rizwan, 2016). Serangkaian pertanyaan atau pernyataan khusus yang sengaja dirancang untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang sedang diteliti disebut kunci determinasi. Setiap pertanyaan dapat dibuat dengan kemungkinan jawaban lebih dari satu dan tiap jawaban mengarah pada pertanyaan lainnya, hingga didapatkan satu jawaban, yaitu spesies. ( Widiyadi ,2012 ) Buku kunci determinasi berisi beberapa pertanyaan yang nanti nya akan semakin menjurus menuju nama spesies . Misalnya kita menemukan suatu tanaman yang belum kita ketahui nama spesies maupun genus dan familinya, kita bias menggunakan buku kunci determinasi untuk mencari tau namanya , pertama



yang harus dilakukan adalah mengamati tanaman tersebut untuk mengetahui ciriciri morfologi dari tanaman tersebut .Seteleh itu , jawab pertannyaan nomor 1 sesuai dengan ciri morfologi tanaman tersebut dan tiap jawaban akan mengarah pada pertanyaan berikutnya hingga di dapat satu jawaban yaitu nama spesies dari tanaman tersebut . Setelah melakukan pengamatan pada beberapa tanaman untuk lebih mengetahui bagaimana cara pengggunaan buku kunci determinasi ,praktikan telah mencoba mencari nama spesies tanaman lada menggunakan buku kunci determinasi dengan menjawab beberapa pertanyaan berdasarkan ciri-ciri morfologis yang ada , praktikan berhasil menemukan nama spesies dari tanaman lada yaitu Piper Nigrum L . Selanjutnya praktikan mengamati beberapa tumbuhan yang ada di lingkungan fakultas pertanian seperti jambu air , kelapa , durian , bougenville dan lada .Praktikan mengamati tanaman tersebut kemudian mencatat ciri-ciri morfologinya ke dalam table hasil pengamatan , Berdasarkan ciri-ciri morfologi yang diperoleh praktikan dapat menggolongkan kira-kira tanaman ini termasuk ke dalam spesies apa dan menulis nya di hasil praktikum.



V. KESIMPULAN DAN SARAN



A. Kesimpulan



Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Praktikan telah mampu mengidentifikasi nama spesies tanaman dengan menggunakan metode determinasi menggunakan buku kunci determinasi. 2. Setelah mengetahui ciri-ciri morfologi dari tanaman yang diamati praktikan dapat mengklasifikasikan tumbuhan yang diamati sesuai dengan ciri-ciri morfologi yang ada.



B. Saran



Praktikum ini sudah berjalan dengan baik ,cara asistem praktikum untuk membimbing praktikan juga sudah sangat jelas dan mudah dipahami ,saya berharap suasana kondusif seperti akan terus berlanjut sampai praktikumpraktikum selanjutnya .



DAFTAR PUSTAKA



Agustin,Seffiana dan Prasetyo ,Eko . 2011 . Klasifikasi jenis pohon manga gadung dan curut berdasarkan tekstur daun .SESINDO Agmalaro,M.A dkk. 2009 . Identifikasi Tanaman Buah Tropik Berdasarkan Tekstur Permukaan Daun Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan. Jurnal Ilmu Komputer Agri-Informatika .Vol 2 : 73. Ai,Nio Song dan Yunia Banyo . 2007 .Seri Ipa Biologi .Yudistira. Bogor Anggraeni,Nur Tyas dan Abdul Fadil . 2013 .Sistem Identifikasi Antara Jenis Cabai ( Capsicum annum l ) Menggunakan Metode Klasifikasi City Block Distance. Jurnal Sarjana TI .Vol 1 Choirul ,DCM .2004. BIOLOGI . Erlanggga.Jakarta Furqunita,Deswaty.2007. Seri IPA Biologi. Yudistira.Bogor Liantoni , Febri dan Hendro Nugroho . 2015 . Klasifikasi Daun Herbal Menggunakan Metode Naïve Bayes Classfier dan Nearest Neighbour . Jurnal Simatec . Vol 5 :10 Maulana ,Zulkifi . 2017 . Keragaman Plasma Nuftah .CV SAH MEDIA. Makasar . Permana ,ND . 2016 . Modul Identifikasi Cendawan Penyebab Penyakit Tanaman . Deepublish .Sleman .



Rama . 2015 . Identifikasi Ikan Perairan Tawar . Jurnal Perikanan .Vol 2 : 3-22



Rosanti , Dewi . 2013 . Morfologi Tumbuhan .Erlangga .Jakarta . Setiawan ,AB . 2014 . Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Klasifikasi Tumbuhan dengan memanfaatkan Spesimen Awetan Untuk Melatih Keterampilan Proses Peserta Didik Kelas X . Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi .Vol.3 No.3 . Susilowarno , N Gunawan dkk . 2009 . BIOLOGI . Grasindo . Jakarta Thoib , Rizwan . 2016 . Identifikasi Jenis Ikan di Perairan Laguna Gampoeng Pulot Kecamatan Aceh Besar . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah . Vol 1 No 1 : 66-81 Tjitrosoepomo ,Gembong . 2005 .Taksonomi Umum cetakan ketiga .UGM Press .Yogyakarta Wahyudi ,Dwi Kusuma dkk. 2016 .TOGA INDONESIA . Airlangga University Press . Surabaya Widiyadi,Emeraldy



.



2012



.Penerapan



Trace



Dalam



Klasifikasi



dan



Determinasi Makhluk Hidup . Bandung . Yunus , Ahmad . 2007 . Identifikasi Keragaman Genetik Jarak Pagar (Jatropha curcas l) di Jawa Tengah Berdasarkan Penanda Isoenzim. Jurnal Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol.8 : 250



LAMPIRAN



BIODATA PRAKTIKAN



Nama



: Dyah Ayu Puspitasari



NIM



: A1D018197



Alamat



: Perum Agapro No.5A Karanggintung ,Kec Sumbang



ID Line



: Dyah_ayu205



IG



: Dyah_ayu205