Laporan Praktikum Kartografi Acara 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Judul Nama NIM Kelompok Praktikum Asisten Komponen Penilaian A : Pretest B : Kegiatan Praktikum C : Laporan Praktikum D : Tugas



ACARA IV : SIMBOL PETA Bima Oktavian Nilai Total 19/441751/GE/09090 Laporan : Kamis, 07.00 ā€“ 09.00 1. Safira Ihdanisa Hidayah 2. Nastasya Andam Dewi Laporan dikumpulkan pada Tanggal : 24/10/2019 Jam : 07.00 A: B: Praktikan Asisten C: D:



(Bima Oktavian)



(



)



MEDIA PEMBELAJARAN 1) Pensil 2) Drawing pen 3) Penggaris 4) Spidol 5) Peta dummy Nilai



LANGKAH KERJA



Alat Tulis, peta dummy Penggambar



Penempatan



an dan



simbol



Peta manual



Peta digital bersimbol



Tabel hasil



Nilai



HASIL DAN PEMBAHASAN



Peta merupakan alat komunikasi yang menggunakan simbol sebagai penanda suatu kenampakan di permukaan bumi, simbol merupakan sebuah Bahasa pada peta yang digunakan untuk berkomunikasi antara pembuat dan pembaca peta. Pemilihan dan penggambaran simbol yang tepat merupakan salah satu kunci terbentuknya peta yang bagus dan komunikatif. (Tyner, Judith A.,2010). Proses penciptaan dan pemilihan simbol merupakan salah satu rangkaian dari proses simbolisasi agar dapat diterjemahkan oleh pembaca peta nantinya (Robinson, et al.,1995). Simbol pada peta dapat dibagi menjadi 3 menurut dimensinya, yaitu simbol titik, simbol garis, dan simbol areal. Simbol titik merupakan simbol yang tidak memiliki dimensi dan biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu objek kenampakan bumi seperti ibukota, kantor pemerintahan, sekolah, dll. Lalu, simbol garis merupakan simbol yang hanya memiliki dimensi jarak atau panjang, biasanya digunakan untuk menggambarkan kenampakan sungai, jalan, dan batas administrasi wilayah. Yang terakhir merupakan simbol areal dimana simbol ini memiliki dimensi panjang dan lebar, biasanya digunakan untuk menggambarkan penggunaan lahan, daerah dengan suatu vegetasi tertentu, dan daerah hunian (Tyner, Judith A.,2010). Dalam penggambaran simbol peta, terdapat 3 bentuk yaitu geometrik atau abstrak, piktorial atau grafis, dan huruf atau angka. Pada penggambaran simbol dalam bentuk abstrak, bentuk yang digunakan adalah bentuk-bentuk geometris contohnya adalah penggunaan segi tiga berwarna hitam untuk melambangkan sekolah dasar. Lalu, simbol piktorial adalah simbol yang berbentuk sesuai dengan kenampakan aslinya di permukaan bumi. Contoh dari simbol piktorial adalah pelabuhan yang disimbolkan dengan gambar kapal. Yang terakhir adalah simbol huruf atau angka, yaitu simbol yang menggunakan huruf atau angka untuk mennggambarkan kenampakan di permukaan bumi, contohnya adalah penggunaan huruf ā€˜Pā€™ untuk menggambarkan pasar. Dalam peletakan simbol pada peta tidak dapat dilakukan dengan sembarangan agar pembaca peta tidak mengalami kesalahan dalam menafsirkan isi peta. Penggambaran peletakan simbol pada suatu peta harus dilakukan sesuai dengan letak kenampakan aslinya di permukaan bumi. Kesalahan dalam peletakan simbol akan menyebabkan kesalahan pada peta dan membuat peta tersebut tidak valid dalam perihal keakuratan. Untuk penggunaan peta perencaan, penggambaran simbol peta harus disesuaikan dengan kenampakan alam di daerah tersebut. Oleh karena itu, dalam penggambaran simbol peta diperlukan ketelitian dan pengetahuan tentang suatu peta agar informasi yang disampaikan dapat tersampaikan pada pembaca sekaligus pengguna peta alih-alih peta tersebut menjadi tidak bermanfaat karena informasi yang salah di dalamnya. Simbolisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual maupun digital. Simbolisasi digital dan simbolisasi manual tidak memiliki perbedaan yang jauh, namun tetap terdapat perbedaan antara keduanya. Simbolisasi digital pada umumnya memiliki kemudahan yang meningkatkan efektivitas dalam kegiatan simbolisasi. Contohnya, simbolisasi digital memiliki fitur dimana simbol yang sudah dibuat dapat disimpan terlebih dahulu untuk digunakan kembali sehingga dapat menyingkat waktu dalam pembuatan simbol. Secara garis besar, perbedaan antara simbolisasi digital dan simbolisasi manual adalah jangka waktu yang dibutuhkan dimana simbolisasi manual membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya dimana simbolisasi digital hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit dalam prosesnya, lalu alat serta cara yang digunakan pada simbolisasi digital lebih mudah dan sedikit dibanding simbolisasi yang membutuhkan lebih banyak alat dan cara yang sulit, dan yang



terakhir pada simbolisasi digital hasil yang didapatkan masih dapat diubah dimana hasil yang diperoleh dari simbolisasi manual tidak dapat diubah lagi.



Nilai



KESIMPULAN 1) Simbol peta dapat dibagi berdasarkan 2 hal, yaitu berdasarkan dimensinya dan berdasarkan ukuran data. Simbol peta dapat dibagi menjadi 3 menurut dimensinya, yaitu titik, garis, dan areal. Sedangkan pembagian simbol peta menurut ukuran datanya ada 4, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio. 2) Ada 3 cara penggambaran simbol peta, yaitu penggambaran simbol abstrak atau geometrik, simbol piktorial, dan simbol huruf atau angka. 3) Simbolisasi secara digital memiliki lebih banyak kemudahan dibandingkan simbolisasi secara manual karena sudah tersedia berbagai macam format simbol sesuai yang dibutuhkan pembuat peta. Hal tersebut meningkatkan efisiensi dan menyingkat waktu dalam penggambaran simbol karena yang perlu dilakukan oleh pembuat peta hanyalah memilih simbol yang sesuai dengan kebutuhan.



Nilai



DAFTAR PUSTAKA Tyner, Judith A.. 2010. Principles of Map Design. New York : The Guilford Press Gunawan, Totok. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta : Inter Plus Kimerling, A. Jon. 2012. Map Use :Reading, Analysis, Interpretation. New York : Esri Press Nilai



TUGAS 1. Mengapa dalam setiap peta terdapat unsur generalisasi? 2. Apa yang diketahui tentang generalisasi konseptual?



Jawab : 1. Generalisasi selalu ada dalam peta karena peta digambarkan dalam bentuk yang jauh lebih kecil dibanding kenampakan nyatanya, sehingga dalam pemilihan objek yang akan digambarkan pada peta harus selektif. Pada dasarnya informasi yang dimuat dalam peta tidak dapat menggambarkan persis dan lengkap seperti aslinya, sehingga dibutuhkan generalisasi (Tyner, Judith A., 2010) 2. Generalisasi konseptual merupakan penyederhanaan subyek yang dipetakan dan dilakukan oleh orang yang mengerti konsep unsur yang digambarkan. Nilai



Tabel Perbandingan Simbolisasi Manual dan Simbolisasi Digital No



Pembeda



Simbolisasi Manual



Simbolisasi Digital



1



Alat yang digunakan



Banyak



Laptop dan software



2



Cara yang digunakan



Sulit



Mudah



3



Hasil



Sulit diubah



Mudah diubah



4



Format data



Belum tersedia



Sudah tersedia



5



Produktivitas



Sedikit



Banyak