Laporan Praktikum P3 Acara 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AB LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI ACARA IV MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)



Disusun oleh: Plug A Kelompok 5



No.



Nama



NPM



1.



Natasha Putri Larasati



122170067



2.



Fajar Dwi Kuniawan



122170068



3.



Zahrah Latifah



122170069



LABORATORIUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2019



ACARA IV MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)



4.1



Tujuan Praktikum Tujuan praktikum pada acara IV adalah sebagai berikut:



1.



Mengidentifikasi sumber daya untuk memenuhi Jadwal Induk Produksi (JIP) atau MPS.



2.



Mengetahui hubungan ketergantungan antara produk akhir dengan komponen-komponennya..



3.



Mengetahui proses perhitungan bahan dalam proses manufakturing.



4.



Mengenal arah menentukan besarnya pemesanan kebutuhan bahan baku.



5.



Mengetahui periode pemesanan.



6.



Mengetahui proses perhitungan total ongkos persediaan.



4.2



Landasan Teori



4.2.1



Material Requirement Planning (MRP) Perencanaan kebutuhan bahan atau Material Requirement Planning



(MRP) adalah perencanaan material yang melihat pabrikasi pada lingkungan yang akan datang. Tujuan MRP adalah menghasilkan informasi yang mampu digunakan untuk mendukung dan melakukan tindakan secara tepat. Input yang diperlukan dalam pembuatan MRP adalah: 1.



Data Material Requirement Shedule (MPS).



2.



Catatan Persediaan.



3.



Struktur produk (BOM). Input tambahan yang kadang digunakan dalam sistem MRP :



1.



Pesanan komponen dari perusahaan lain yang membutuhkan.



2.



Peramalan atas item yang bersifat independent. Jadwal induk produksi merupakan suatu rencana produksi jangka pendek yang menggambarkan hubungan antar kuantitas setiap akhir yang diinginkan dengan waktu penyediannya.



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-2



Tahapan dalam membuat JIP adalah sebagai berikut: 1.



Identifikasi sumber permintaan dan jumlahnya, sehingga dapat diketahui besarnya permintaan produk pada setiap akhir periode.



2.



Menentukan besarnya kapasitas operasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan yang diidentifikasikan.



3.



Menyusun rencana rinci dari setiap produk akhir yang akan dibuat. Sedangakan keluaran dari MRP adalah:



1.



Memberikan jadwal pemesanan material.



2.



Memberikan indikasi untuk penjadwalan ulang.



3.



Memberikan indikasi untuk pembatalan pemesanan.



4.



Memberikan informasi keadaan persediaan.



4.2.2



Dasar Penyusunan MRP Dasar penyusunan MRP adalah:



1.



Netting, yaitu perhitungan permintaan kotor (Gross Requrement) menjadi permintaan bersih (Net Requirement). NR terjadi apabila inventori lebih kecil dari safety stock.



2.



Lotting, yaitu untuk menentukan besarnya kuantitas pemesanan yang optimal. Lot Size merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan ukuran kuantitas pemesanan.



3.



Offsetting, yaitu untuk menentukan saat yang tepat melakukan pemesanan dalam rangka memenuhi kebutuhan bersih. Rencana pemesanan diperoleh dengan mengurangkan saat awal tersedianya lot yang diinginkan dengan besarnya lead time.



4.



Exploding, yaitu perhitungan ketiga langkah diatas untuk item/komponen yang berada pada level dibawahnya.



4.3



Peralatan dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan pada acara IV adalah sebagai berikut.



1.



Set data MPS.



2.



Kembar pengamatan/kertas kerja



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-3



3.



Alat Tulis



4.



Microsoft Excel



4.4



Prosedur Praktikum Prosedur pratikum acara IV adalah sebagai berikut:



1.



Menyiapkan data hasil peramalan yang akan digunakan.



2.



Menentukan komponen yang akan digunakan dalam perhitungan.



3.



Menghitung jumlah kebutuhan material untuk setiap 1 unit produk untuk masing-masing metode perhitungan yang digunakan.



4.5



Pengumpulan Data



4.5.1



Bill of Material (BOM)



1. Bill of Material (BOM) produk A terdapat pada gambar 4.1 sebagai berikut.



Gambar 4.1 Bill of Material komponen Tamiya Produk A



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-4



2. Bill of Matetial Produk B terdapat pada Gambar 4.2 sebagai berikut.



Gambar 4.2 Bill of Material komponen Tamiya Produk B 4.5.2 Data MPS Data MPS Tamiya produk A dan produk B selama setahun disajikan pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data MPS Periode Periode Produk 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 814 845 877 908 939 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 A 743 771 800 829 857 886 914 945 971 1000 1029 1057 B



4.5.3



Data Asumsi yang akan digunakan adalah:  Ongkos pesan (A) : Rp. 30.000/pesanan.  Ongkos simpan (B) : Rp. 150/unit.



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-5



4.6



Pengolahan Data



4.6.1



Perhitungan MRP



1. Perhitungan MRP produk A a. Perhitungan MRP Tamiya POH = 1000, SS = 100, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Tamiya dapat disajikan pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Data perhitungan MRP Tamiya Tamiya GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



1000



13 814 500 686 0



259



14 845



15 877



16 908



17 939



Periode 18 19 20 21 22 23 24 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158



100 259 1 259 877



100 877 1 877 908



100 908 1 908 939



100 939 1 939 971



100 100 100 100 100 100 100 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 1 1 1 1 1 1 1 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (814 + 100) – (1000 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1000 + 500 + 0 – 814) = 686



b. Perhitungan MRP Rangka POH = 500, SS = 80, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Rangka dapat disajikan pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Data perhitungan MRP Rangka Rangka GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



500



13 259 100 341 0



616



14 877



15 908



16 939



Periode 17 18 19 20 21 22 23 24 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0



80 616 1 616 908



80 908 1 908 939



80 939 1 939 971



80 80 80 80 80 80 80 80 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 1 1 1 1 1 1 1 1 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 0



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-6



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (259 + 80) – (500 + 100) = POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (500 + 100 + 0 – 259) = 341



c. Perhitungan MRP Body POH = 500, SS = 90, LT = 2, LS = LFL Perhitungan MRP Body dapat disajikan pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Data perhitungan MRP Body Body



12 GR SR POH 500 NR LOT Porec 0 Porel



13 259 500 741 0 0 0 604



14 877 500 364 0 0 0 939



Periode 17 18 19 20 21 22 23 24 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0



15 908



16 939



60 604 1 604 971



60 60 60 60 60 60 60 60 60 939 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 939 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (259 + 90) – (500 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (500 + 500 + 0 – 259) = 741



d. Perhitungan MRP Pengunci Body POH = 600, SS = 75, LT = 2, LS = 50 Perhitungan MRP Pengunci Body dapat disajikan pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Data perhitungan MRP Pengunci Body Pengunci Body GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



600



0



13 259 500 841 0 0 0 550



14 877 500 464 0 0 0 950



17 971



Periode 18 19 20 21 22 23 1002 1035 1065 1096 1127 1158



15 908



16 939



106 519 11 550 950



117 96 94 109 94 98 121 113 113 908 929 981 1016 1031 1077 1104 1112 0 19 19 20 21 21 22 23 23 0 950 950 1000 1050 1050 1100 1150 1150 0 1000 1050 1050 1100 1150 1150 0 0 0



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-7



24 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (259 + 75) – (600 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (600 + 500 + 0 – 259) = 841



e. Perhitungan MRP Chassis POH = 1000, SS = 100, LT = 2, LS = 40 Perhitungan MRP Chassis dapat disajikan pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Data perhitungan MRP Chassis Periode Karet



12



GR SR POH 1000 NR LOT Porec 0 Porel



13



14



15



16



18



19



971



17 1002



616



908



939



384 0 0 0 640



116 624 16 640 960



137 923 24 960 960



20



21



22



23



24



1035



1065



1096 1127 1158



0



0



126 934 24 960 1000



124 976 25 1000 1040



129 1011 26 1040 1040



104 1036 26 1040 1120



128 121 123 123 123 1092 1099 1137 0 0 28 28 29 0 0 1120 1120 1160 0 0 1120 1160 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (616 + 100) – (1000 + 0) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1000 + 0 + 0 – 616) = 384



f. Perhitungan MRP Baterai POH = 1500, SS = 100, LT = 1, LS = 100 Perhitungan MRP Baterai dapat disajikan pada Tabel 4.7 Tabel 4.7 Data perhitungan MRP Baterai Baterai GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



1500



0



13 1232 500 768 0 0 0 1200



14 1816



15 1878



16 1942



Periode 17 18 2004 2070



152 1148 12 1200 1900



174 1826 19 1900 1900



132 1868 19 1900 2000



128 1972 20 2000 2100



158 2042 21 2100 2100



19 2130



20 2192



21 22 2254 2316



128 2072 21 2100 2200



136 2164 22 2200 2300



182 166 166 166 2218 2234 0 0 23 23 0 0 2300 2300 0 0 2300 0 0 0



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-8



23 0



24 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1232 + 100) – (1500 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1500 + 500 + 0 – 1232) = 768



g. Perhitungan MRP Pengunci Baterai POH = 500, SS = 85, LT = 2, LS = 50 Perhitungan MRP Pengunci Baterai dapat disajikan pada Tabel 4.8 Tabel 4.8 Data perhitungan MRP Pengunci Baterai Pengunci Baterai GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



500



0



13 616 700 584 0 0 0 150



Periode 17 18 19 20 21 22 1002 1035 1065 1096 1127 1158



14 15 16 23 24 908 939 971 0 0 1200 876 87 116 114 129 114 118 91 133 133 133 0 148 969 971 1006 1021 1067 1094 1152 0 0 0 3 20 20 21 21 22 22 24 0 0 0 150 1000 1000 1050 1050 1100 1100 1200 0 0 1000 1000 1050 1050 1100 1100 1200 0 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (616 + 85) – (500 + 700) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (500 + 700 + 0 – 616) = 584



h. Perhitungan MRP Roda POH = 2500, SS = 70, LT = 1, LS = 40 Perhitungan MRP Roda dapat disajikan pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Data perhitungan MRP Roda Periode 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2464 3632 3756 3884 4008 4140 4260 4384 4508 4632 GR 500 200 SR 2500 536 104 108 104 96 76 96 72 84 92 POH 0 2966 3722 3846 3974 4114 4254 4358 4506 4618 NR 0 75 94 97 100 103 107 109 113 116 LOT 0 3000 3760 3880 4000 4120 4280 4360 4520 4640 Porec 0 3000 3760 3880 4000 4120 4280 4360 4520 4640 0 Porel Roda



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-9



23 0



24 0



92 0 0 0 0



92 0 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (2464 + 70) – (2500 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (2500 + 500 + 0 – 2464) = 104



i. Perhitungan MRP Roller Depan POH = 1000, SS = 70, LT = 1, LS = EOQ Perhitungan MRP Roller Depan dapat disajikan pada Tabel 4.10 Tabel 4.10 Data perhitungan MRP Roller Depan Roller Depan 12 13 0 1232 GR 800 SR POH 1000 568 0 NR 0 LOT 0 Porec 0 1628 Porel



Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1816 1878 1942 2004 2070 2130 2192 2254 2316



23 0



24 0



380 130 630 254 626 124 374 562 688 1318 1568 1882 1444 1886 1574 2138 1950 1824 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1628 1628 2442 1628 2442 1628 2442 2442 2442 1628 2442 1628 2442 1628 2442 2442 2442 0



688 0 0 0 0



688 0 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1232 + 70) – (1000 + 800) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1000 + 800 + 0 – 1232) = 568



j. Perhitungan MRP Roller Belakang POH = 1500, SS = 60, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Roller Belakang dapat disajikan pada Tabel 4.11 Tabel 4.11 Data perhitungan MRP Roller Belakang Roller Belakang GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



1500



0



13 1232 500 768 0 0 0 1108



14 1816



15 1878



16 1942



Periode 17 18 2004 2070



19 2130



20 2192



21 22 23 24 2254 2316 0 0



60 1108 1 1108 1878



60 1878 1 1878 1942



60 1942 1 1942 2004



60 2004 1 2004 2070



60 2130 1 2130 2192



60 2192 1 2192 2254



60 60 60 60 2254 2316 0 0 1 1 1 1 2254 2316 0 0 2316 0 0 0



60 2070 1 2070 2130



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-10



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1232 + 60) – (1500 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1500 + 500 + 0 – 1232) = 768



k. Perhitungan MRP Ban POH = 3500, SS = 80, LT = 1, LS =100 Perhitungan MRP Ban dapat disajikan pada Tabel 4.12 Tabel 4.12 Data perhitungan MRP Ban Ban GR SR POH NR LOT



12



3500



Porec Porel



0



13 3000 1000 1500 0 0



14 3760



15 3880



16 4000



Periode 17 18 4120 4280



140 2340 24



160 3820 39



160 3920 40



140 4040 41



160 4220 43



100 4280 43



80 4500 45



140 4640 47



0



2400



3900



4000



4100



4300



4300



4500



4700



2400



3900



4000



4100



4300



4300



4500



4700



-100



19 4360



20 4520



21 4640



22 0



40 140 40 -60 40 -60 -1 1 -1 100 100 100 100 0 100



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (3500 + 80) – (3500 + 1000) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (3500 + 1000 + 0 – 3000) = 1500



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-11



23 0



24 0



l. Perhitungan MRP Velg POH = 2500, SS = 80, LT = 1, LS = EOQ Perhitungan MRP Velg dapat disajikan pada Tabel 4.13 Tabel 4.13 Data perhitungan MRP Velg Velg



12 13 0 3000 GR 1500 SR POH 2500 1000 0 NR 0 LOT 0 Porec 0 2208 Porel



14 3760 1200 648 1640 2 2208 3312



15 16 3880 4000



Periode 17 18 4120 4280



19 4360



20 4520



21 4640



22 0



80 496 3312 4000 3 4 3312 4416 4416 4416



792 3704 4 4416 4416



984 3512 4 4416 4416



880 3616 4 4416 4416



656 3840 4 4416 0



656 656 656 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



928 3568 4 4416 4416



23 0



24 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (3000 + 80) – (2500 + 1500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (2500 + 1500 + 0 – 3000) = 1000



m. Perhitungan MRP As Roda POH = 1700, SS = 90, LT = 1, LT = EOQ Perhitungan MRP As Roda dapat disajikan pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Data perhitungan MRP As Roda Periode As Roda 12 13 14 15 16 17 18 19 1232 1816 1878 1942 2004 2070 2130 GR 500 SR 212 524 POH 1700 968 780 530 216 654 0 938 1188 1502 1878 1506 2008 NR 0 2 2 2 3 2 3 LOT 0 1628 1628 1628 2442 1628 2442 Porec 0 1628 1628 1628 2442 1628 2442 2442 Porel



20 2192



21 2254



22 2316



774 1758 3 2442 1628



148 1570 2 1628 2442



274 274 274 2258 0 0 3 0 0 2442 0 0 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1232 + 90) – (1700 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1700 + 500 + 0 – 1232) = 968



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-12



23 0



24 0



2. Perhitungan MRP produk B a. Perhitungan MRP Tamiya POH = 1100, SS = 100, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Tamiya dapat disajikan pada Tabel 4.15 Tabel 4.15 Data perhitungan MRP Tamiya Tamiya GR SR POH NR LOT Porec Porel



Periode 13 14 15 16 17 18 19 743 771 800 829 857 886 914 500 1100 857 100 100 100 100 100 100 0 14 800 829 857 886 914 0 1 1 1 1 1 1 0 14 800 829 857 886 914 14 800 829 857 886 914 945 12



20 945



21 971



22 23 24 1000 1029 1057



100 100 100 100 100 945 971 1000 1029 1057 1 1 1 1 1 945 971 1000 1029 1057 971 1000 1029 1057 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (743 + 100) – (1100 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1100 + 500 + 0 – 743) = 857



b. Perhitungan MRP Rangka POH = 550, SS = 90, LT = 1, LS = 40 Perhitungan MRP Rangka dapat disajikan pada Tabel 4.16 Tabel 4.16 Data perhitungan MRP Rangka Rangka GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



550



0



13 14 100 636 0 0 0 280



14 800



15 829



16 857



17 886



116 254 7 280 840



127 803 21 840 840



110 820 21 840 880



104 866 22 880 920



Periode 18 19 914 945 110 900 23 920 960



125 925 24 960 960



20 971



21 22 23 1000 1029 1057



24 0



114 114 125 108 108 936 976 1005 1022 0 24 25 26 26 0 960 1000 1040 1040 0 1000 1040 1040 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (14 + 90) – (550 + 100) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (550 + 100 + 0 – 14) = 636



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-13



c. Perhitungan MRP Body POH = 600, SS = 75, LT = 2, LS = 30 Perhitungan MRP Body dapat disajikan pada Tabel 4.17 Tabel 4.17 Data perhitungan MRP Body Body



12 13 14 GR 500 SR POH 600 1086 0 NR 0 LOT 0 Porec 0 150 Porel



14 800 500 786 0 0 0 840



15 829



16 857



Periode 17 18 19 886 914 945



107 123 5 150 900



90 830 28 840 900



104 876 30 900 960



90 890 30 900 960



105 935 32 960 990



20 971



21 22 23 24 1000 1029 1057 0



94 84 105 98 98 946 986 1025 1032 0 32 33 35 35 0 960 990 1050 1050 0 1050 1050 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (14 + 75) – (600 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (600 + 500 + 0 – 14) = 1086



d. Perhitungan MRP Pengunci Body POH = 670, SS = 50, LT = 2, LS = LFL Perhitungan MRP Pengunci Body dapat disajikan pada Tabel 4.18 Tabel 4.18 Data perhitungan MRP Pengunci Body Pengunci



Body GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



13 14 500 670 1156 0 0 0 0 23



14 800 500 856 0 0 0 857



15 829



16 857



17 886



50 23 1 23 886



50 857 1 857 914



50 886 1 886 945



Periode 18 19 914 945 50 914 1 914 971



20 971



21 22 23 24 1000 1029 1057 0



50 50 50 50 50 50 945 971 1000 1029 1057 0 1 1 1 1 1 0 945 971 1000 1029 1057 0 1000 1029 1057 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (14 + 50) – (670 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (670 + 500 + 0 – 14) = 1156



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-14



e. Perhitungan MRP Chassis POH = 1000, SS = 90, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Chassis dapat disajikan pada Tabel 4.20 Tabel 4.20 Data perhitungan MRP Chassis Chassis GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



13 280



14 840



15 840



16 880



Periode 17 18 920 960



1000



720 0 0 0 210



90 210 1 210 840



90 840 1 840 880



90 880 1 880 920



90 920 1 920 960



0



90 960 1 960 960



19 960



20 1000



21 22 23 1040 1040 0



24 0



90 960 1 960 1000



90 1000 1 1000 1040



90 90 90 1040 1040 0 1 1 1 1040 1040 0 1040 0 0



90 0 1 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (280 + 90) – (1000 + 0) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1000 + 0 + 0 – 280) = 720



f. Perhitungan MRP Baterai POH = 1510, SS = 80, LT = 1, LS = 35 Perhitungan MRP Baterai dapat disajikan pada Tabel 4.21 Tabel 4.21 Data perhitungan MRP Baterai Baterai GR SR POH NR LOT Porec Porel



Periode 13 14 15 16 17 18 560 1680 1680 1760 1840 1920 500 1510 1450 85 85 110 90 95 0 310 1675 1755 1810 1910 0 9 48 51 52 55 0 315 1680 1785 1820 1925 0 315 1680 1785 1820 1925 1925 12



19 20 21 22 1920 2000 2080 2080



23 0



24 0



100 95 80 100 100 100 1905 1980 2065 2080 0 0 55 57 59 60 0 0 1925 1995 2065 2100 0 0 1995 2065 2100 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (560 + 80) – (1510 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1510 + 500 + 0 – 560) = 1450



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-15



g. Perhitungan MRP Pengunci Baterai POH = 540, SS = 80, LT = 2, LS = 40 Perhitungan MRP Pengunci Baterai dapat disajikan pada Tabel 4.22 Tabel 4.22 Data perhitungan MRP Pengunci Baterai Pengunci Baterai 12 0 GR SR 540 POH NR LOT Porec 0 Porel



13 280 700 960 0 0 0 0



14 840 1200 1320 0 0 0 480



15 840



16 880



Periode 17 18 920 960



480 0 0 0 920



80 480 12 480 960



80 920 23 920 960



19 960



20 21 22 23 24 1000 1040 1040 0 0



80 80 80 80 80 80 80 960 960 1000 1040 1040 0 0 24 24 25 26 26 0 0 960 960 1000 1040 1040 0 0 1000 1040 1040 0 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (280 +80) – (540 + 700) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (540 + 700 + 0 – 280) = 960



h. Perhitungan MRP Roda POH = 2700, SS = 70, LT = 1, LS = LFL Perhitungan MRP Roda dapat disajikan pada Tabel 4.23 Tabel 4.23 Data perhitungan MRP Roda Roda



12 0



GR SR POH 2700 NR LOT Porec 0 Porel



13 1120 500 2080 0 0 0 1150



14 3360 200 70 1150 1 1150 3360



15 3360



16 3520



Periode 17 18 3680 3840



19 3840



20 4000



21 4160



22 4160



23 24 0 0



70 3360 1 3360 3520



70 3520 1 3520 3680



70 3680 1 3680 3840



70 3840 1 3840 4000



70 4000 1 4000 4160



70 4160 1 4160 4160



70 4160 1 4160 0



70 70 0 0 0 0 0 0 0 0



70 3840 1 3840 3840



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1120 + 70) – (2700 + 500) = 2080 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (2700 + 500 + 0 – 1120) = 2080



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-16



i. Perhitungan MRP Roller Depan POH = 1100, SS = 90, LT = 1, LS = EOQ Perhitungan MRP Roller Depan dapat disajikan pada Tabel 4.24 Tabel 4.24 Data perhitungan MRP Roller Depan Roller Depan



Periode 13 14 15 16 17 18 560 1680 1680 1760 1840 1920 800 1100 1340 425 275 810 500 110 0 430 1345 1575 1120 1510 0 1 2 3 2 2 0 765 1530 2295 1530 1530 0 765 1530 2295 1530 1530 2295 12



GR SR POH NR LOT Porec Porel



19 20 21 22 1920 2000 2080 2080



23 0



24 0



485 780 230 445 445 445 1900 1605 1390 1940 0 0 3 3 2 3 0 0 2295 2295 1530 2295 0 0 2295 1530 2295 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (560+ 90) – (1100 + 800) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1100 + 800 + 0 – 560) = 1340



j. Perhitungan MRP Roller Belakang POH = 1700, SS = 80, LT = 1, LS = 35 Perhitungan MRP Roller Belakang dapat disajikan pada Tabel 4.25 Tabel 4.25 Data perhitungan MRP Roller Belakang Roller Belakang GR SR POH NR LOT Porec Porel



12



13 14 15 16 560 1680 1680 1760 500 1700 1640 100 100 90 0 120 1660 1740 0 4 48 50 0 140 1680 1750 0 140 1680 1750 1855



Periode 17 18 1840 1920



19 1920



20 2000



21 22 23 24 2080 2080 0 0



105 1830 53 1855 1925



80 1890 54 1890 2030



110 2000 58 2030 2065



95 80 80 80 2050 2065 0 0 59 59 0 0 2065 2065 0 0 2065 0 0 0



110 1895 55 1925 1890



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (560 + 80) – (1700 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1700 + 500 + 0 – 560) = 1640



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-17



k. Perhitungan MRP Ban POH = 3540, SS = 70, LT = 1, LS = EOQ Perhitungan MRP Ban dapat disajikan pada Tabel 4.26 Tabel 4.26 Data perhitungan MRP Ban Ban



12 13 0 1150 GR 1000 SR POH 3540 3390 0 NR 0 LOT 0 Porec 0 1029 Porel



14 15 3360 3520



16 3680



Periode 17 18 3840 3840



1059 626 40 2531 1 3 1029 3087 3087 4116



1062 3124 4 4116 3087



309 2848 3 3087 4116



585 3601 4 4116 4116



19 4000



20 21 4160 4160



22 0



23 0



24 0



701 3485 4 4116 4116



657 613 0 1029 1029 3529 3573 0 70 0 4 4 0 1 0 4116 4116 0 1029 0 4116 0 1029 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1150 + 70) – (3540 + 1000) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (3540 + 1000 + 0 – 1150) = 3390



l. Perhitungan MRP Velg POH = 2550, SS = 75, LT = 1, LS = 40 Perhitungan MRP Velg dapat disajikan pada Tabel 4.27 Tabel 4.27 Data perhitungan MRP Velg Velg



12 0



GR SR POH 2550 NR LOT Porec 0 Porel



13 1150 1500 2900 0 0 0 0



14 3360 1200 740 0 0 0 3087



15 3520



16 3680



Periode 17 18 3840 3840



19 20 21 4000 4160 4160



22 0



23 0



307 2855 3 3087 4116



743 3448 4 4116 4116



1019 3172 4 4116 3087



382 338 294 3809 3853 3897 4 4 4 4116 4116 4116 4116 4116 0



294 0 0 0 0



294 294 0 0 0 0 0 0 0 0



266 2896 3 3087 4116



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-18



24 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (1150 + 75) – (2550 + 1500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (2550 + 1500 + 0 – 1150) = 2900



m. Perhitungan MRP As roda POH = 1710, SS = 80, LT = 1, LS = EOQ Perhitungan MRP Velg dapat disajikan pada Tabel 4.28 Tabel 4.28 Data perhitungan MRP Velg Periode 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1680 1680 1760 1840 1920 1920 2000 2080 2080



12 13 23 24 GR 560 0 0 SR 500 POH 1710 1650 735 585 355 810 420 795 325 540 755 755 755 NR 0 110 1025 1255 1565 1190 1580 1285 1835 1620 0 0 Lot 0 1 2 2 3 2 3 2 3 3 0 0 PoRec 0 765 1530 1530 2295 1530 2295 1530 2295 2295 0 0 PorRel 0 765 1530 1530 2295 1530 2295 1530 2295 2295 0 0 0



Contoh perhitungan : NR13 = (GR13 + SS) – (POH12 + SR) = (560 + 80) – (1710 + 500) = 0 POH13 = (POH12 + SR + PoRec – GR13) = (1710 + 500 + 0 – 560) = 1650



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-19



4.6.2



Ringkasan Planed Order Release (PORel)



1. Produk A Berdasarkan perhitungan MRP didapat Planned Order Release produk A yang ditujukan pada Tabel 4.28 Tabel 4.28 Ringkasan Planned Order Release (PORel) produk A Part Tamiya Rangka Body Pengunci Body Chassis Baterai Pengunci Baterai Roda Roller Depan Roller Belakang Ban Velg As Roda



13 259 616 604



14 877 908 939



15 908 939 971



Periode 16 17 18 19 20 21 22 23 939 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 971 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 1002 1035 1065 1096 1127 1158 0 0



550



950



950



1000 1050 1050 1100 1150 1150



0



0



0



640 960 960 1000 1040 1040 1120 1120 1160 1200 1900 1900 2000 2100 2100 2200 2300 2300



0 0



0 0



0 0



150



0



0



0



3000 3760 3880 4000 4120 4280 4360 4520 4640



0



0



0



1628 1628 2442 1628 2442 1628 2442 2442 2442



0



0



0



1108 1878 1942 2004 2070 2130 2192 2254 2316



0



0



0



2400 3900 4000 4100 4300 4300 4500 4700 0 2208 3312 4416 4416 4416 4416 4416 4416 0 1628 1628 1628 2442 1628 2442 2442 1628 2442



0 0 0



0 0 0



0 0 0



1000 1000 1050 1050 1100 1100 1200



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



0



IV-20



24 0 0 0



2. Produk B Berdasarkan perhitungan MRP didapat Planned Order Release produk B yang ditujukan pada Tabel 4.29 Tabel 4.28 Ringkasan Planned Order Release (PORel) produk B Part Tamiya Rangka Body Pengunci Body Chassis Baterai Pengunci Baterai Roda Roller Depan Roller Belakang Ban Velg As Roda



4.7



13 14 280 150



14 800 840 840



15 829 840 900



16 857 880 900



17 886 920 960



Periode 18 19 914 945 960 960 960 990



23



857



886



914



945



971



1000 1029 1057



0



0



0



210 315



840 880 920 960 960 1000 1040 1040 1680 1785 1820 1925 1925 1995 2065 2100



0 0



0 0



0 0



480



0



0



0



1150 3360 3520 3680 3840 3840 4000 4160 4160



0



0



0



765



1530 2295 1530 1530 2295 2295 1530 2295



0



0



0



140



1680 1750 1855 1925 1890 2030 2065 2065



0



0



0



0 0 0



0 0 0



0



920



960



960



20 21 22 23 971 1000 1029 1057 1000 1040 1040 0 1050 1050 0 0



1000 1040 1040



0



1029 3087 4116 3087 4116 4116 4116 4116 0 1029 0 3087 4116 4116 3087 4116 4116 4116 0 0 765 1530 1530 2295 1530 2295 1530 2295 2295 0



Analisis Hasil MRP atau Material Requirement Planning adalah perencanaan material



yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur. Hal ini dikarenakan MRP yang sudah dibuat dan dirancang dengan benar akan memberikan berbagai macam informasi mencakup kebutuhan produksi. MRP akan memberikan jadwal pemesanan material, informasi persediaan, dan yang terpenting adalah jumlah material yang dibutuhkan per periode. Dalam tabel 4.2, tabel perhitungan MRP Tamiya, ditunjukkan data-data perhitungan per periode yang dipengaruhi POH (Project On Hand), SS (Safety Stock), LT (Lead Time), dan LS. Data GR (Gross Requirement) Tamiya Produk A pada tabel 4.2 didapatkan dari data MPS pada tabel 4.1. GR atau Gross Requirement merupakan permintaan total pada suatu periode yang nilainya masih murni, belum dikurangi oleh beberapa data yang dibutuhkan dalam pengolahan MRP. Sedangkan kebutuhan bersih atau NR adalah



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-21



24 0 0 0



permintaan dalam satu periode yang didapatkan dari pengurangan GR yang ditambahkan dengan SS oleh POH periode sebelumnya ditambah SR yang ada pada periode tersebut. Dengan kata lain, kebutuhan bersih suatu komponen pada periode tertentu adalah nilai kebutuhan kotor ditambahkan dengan safety stock pada periode tersebut yang dikurangi nilai Project On Hand di periode sebelumnya dan SR (Schedule Receipts) yang ada pada periode itu. Pengurangan ini terjadi karena kebutuhan bersih menunjukkan nilai material yang dibutuhkan pada periode tersebut dengan memperhitungkan persediaan material yang sudah ada. SR menunjukkan kedatangan material pada suatu periode. SR dipesan perusahaan sebelum perhitungan MRP itu ada, oleh sebab itu jika ada SR di satu periode, nilai kebutuhan bersih akan semakin menurun karena adanya tambahan pada periode tersebut di persediaan. PoH adalah persediaan pada akhir periode yang digunakan untuk memenui kebutuhan GR pada periode setelahnya. PoH memperhitungkan SR, PoRec (Planned Order Receipts) yang ada pada suatu periode. PoH pada suatu periode didapatkan dari PoH periode sebelumnya ditambahkan dengan SR dan PoRec pada periode tersebut yang kemudan akan dikurangkan oleh GR pada periode tersebut. PoH pada periode tertentu akan menentukan nilai GR di periode selanjutnya. PoRec dan SR yang datang di periode (t) dalam menentukan nilai PoH di periode (t) menentukan nilai PoH karena SR dan PoRec menunjukkan nilai kedatangan material pada perode tersebut. PoRec adalah nilai dari NR yang sudah dikali dengan ukuran Lot. PoRec akan datang sesuai dengan Lead Time yang ada. Nilai dari NR sendiri pun juga harus menyesuaikan dari jenis ukuran Lot yang ditetapkan oleh penyetor yang akan menyediakan material yang kita butuhkan. Sehingga, perbedaan dari PoRec dan SR adalah nilai barang dan waktu kedatangannya. Oleh sebab itu, dua nilai material datang tersebut dibedakan. Setelah melakukan perhitungan MRP untuk semua komponen yang ada, maka bisa didapatkan jadwal PoRel yang disajikan pada tabel 4.28 dan tabel 4.29. Dengan adanya data tersebut, manager produksi suatu perusahaan bisa membuat rencana pemesanan material dengan memperhatikan Lead Time yang ada. Selain



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-22



itu manager bisa mudah mengatur dan memantau persediaan material pada tiaptiap periode.



4.8.



Kesimpulan Sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi Jadwal Induk Produksi



atau MPS adalah jumlah material yang dipesan, jumlah persediaan, dan jumlah produk jadi. Dalam produksi, hasil produk akhir dengan komponen-komponen penyusunannya sangat berkaitan erat. Karena apapun yang terjadi pada komponen penyusun akan berdampak hingga ke produk jadi. Apabila rencana produksi atau penjualan teratur maka perencanaan materialnya pun akan teratur juga. Perhitungan MRP sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang menggunakan sistem diskrit. Perhitungan MRP akan menghasilkan nilai PoRel yang merupakan acuan manajer



produksi



dalam



pemesanan



material



per



periode



dengan



memperhitungkan lead time yang ada. Selain itu, ketepatan perhitungan MRP akan berujung pada penekanan cost pengolahan inventory dan persediaan yang ada di perusahaan serta penentuan pemenuhan kebutuhan per periode. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perhitungan MRP untuk proses produksi yang ada di perusahaan agar manajer dapat mengambil keputusan dalam hal pengaturan persediaan dan pemesanan material.



Laporan Praktikum Perencanaan dan Pengendalian Produksi



IV-23