Laporan Praktikum Kayu Meja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA KAYU



OLEH : NAMA NIM JURUSAN PRODI SEMESTER/KELAS



: DALMI YARLIN BISTOLEN : 1523714653 : TEKNIK SIPIL : TPIPP : II/B



POLITEKNIK NEGERI KUPANG 2016



KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya penjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia-Nya laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini merupakan laporan praktek kerja kayu II pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang. Kemudian saya akan mengucapkan Limpah Terima kasih kepada Dosen Pembina yang telah membimbing kami dalam praktek kerja kayu II dan telah memberi kami tugas membuat 2 buah meja rias selama 2 minggu di dalam Lab Konstruksi Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang. Saya berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi Mahasiswa jika kelak sudah turun kedunia konstruksi sesungguhnya. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan laporan ini, sebagai penulis saya bersenang hati dalam menerima dan sangat mengharapkan pendapat dan kritik dalam penyusunan laporan ini agar lebih baik kedepannya.



Kupang, Juni 2016



Dalmi Yarlin Bistolen



I



DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan........................................................................................................... 1.1 latar Belakang.................................................................................................... 1.2 Tujuan Umum................................................................................................... 1.3 Instruksi Umum dan Keselamatan kerja............................................................ 1.4 Alat Dan Bahan................................................................................................. Bab II Pralatan Measin Kerja Kayu................................................................................. 1. Mesin gergaji bundar berlengan..................................................................... 2. Mesin ketam perata........................................................................................ 3. Mesin ketam penebal..................................................................................... 4. Mesin gergaji bundae bermeja....................................................................... 5. Mesin gergaji pita.......................................................................................... 6. Mesin bor tekan............................................................................................ 7. Mesin pembentuk......................................................................................... Bab III Pembahasan ..................................................................................................... A. Dasar teori..................................................................................................... B. Tujuan.......................................................................................................... C. Learning objecktive....................................................................................... D. Langkah kerja .............................................................................................. E. Perhitunagan................................................................................................. F. Gambar kerja................................................................................................ Bab IVPenutup ............................................................................................................. A. Kesimpulan dan saran ................................................................................. Daftar Pustaka................................................................................................................



II



BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Politeknik Negeri Kupang (PNK) adalah salah satu perguruan tinggi negeri di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di dalam kawasan kampus Universitas Nusa Cendana. Politeknik Negeri Kupang merupakan perguruan tinggi advokasi sehingga mempunyai kurikulum yang berbeda dengan universitas biasa dimana proses pembelajaran di PNK 40% berupa teori dan 60% berupa praktik. Untuk jurusan Teknik Sipil prodi Teknik Perancagan Irigasi dan Penaganan Pantai pada semester II melakukan praktikum kerja kayu yang bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan batu dan peralatan mesin seperti pembuatan meja rias, lemari, dll. Didalam praktik bengkel kerja kayu yang dilaksanakan selama dua minggu. Disini dibagi menjadi beberapa kelompok yang telah ditunjuk oleh dosen untuk pelaksanaan praktik bengkel kerja kayu ini. Didalam melaksanakan praktik tersebut mahasiswa diajarkan tentang beberapa jenis sambungan kayu serta peralatan yeng digerakan menggunakan mesin dan mengenal serta bagaimana cara menggunakan alat sebagaimana fungsinya, kita juga dilatih untuk bisa menggunakan akal yang tepat agar keselamatan tetap terjaga dan dapat diserap secara logika agar kelak berguna bagi mahasiswa dan orang lain, apabila sudah masuk di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Tidak hanya itu saja. Kupang adalah salah satu kota yang memiliki prospek pembangungan yang sangat besar karena di NTT, tepatnya di NTT masih banyak daerah-daerah yang belum dibuka untuk tempat pembangungan. Pekerjaan kayu merupakan salah satu pekerjaan yang sangat vital dalam bidang teknik sipil. Oleh karena itu, mahasiswa harus menguasai teknik-teknik dalam pekerjaan kayu. Berbeda dengan pekerjaan batu, pekerjaan kayu lebih diutamakan dalam penjagaannya agar kayu tersebut tetap awet dan tahan beratahun-tahun. Kita tahu dalam pembuatan suatu bangunan, ada bagian tertentu yang masih menggunakan kayu dikarenakn harganya yang murah.



1.2. TUJUAN UMUM Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja kayu ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat langsung mengerti tentang : a. Industrin konstru/bangunan. b. Dasar pengetahuan kayu sebagai bahan utama kerja kayu. c. Cara penggunaan perkakas dan peralatan kerja kayu d. Konstruksi rangka meja, lemari dalam job pelalsanaan praktek e. Hubungan dan sambungan pada kerja kayu f. Pekerjaan finishing Namun semua poin tersebut diatas hanya dijelaskan secar garis besarnya saja. Pada saat pelaksanaan praktek keja kayu di lab konstruksi, diharapkan agar mahasiswa dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta keterampilan dengan jalan melakukan pengamatan serta penghayatan prosedur kerja dengan baik dan benar. 1.3. INSTRUKSI UMUM DAN KESELAMATAN KERJA A



. KESELAMATAN KERJA Beberapa hal yang harus diperhatikan dengan keselamatan kerja secara umum untuk peralatan kerja kayu 2 adalah sebagai berikut: a. Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat pada lembar kerja. b. Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan c. Periksalah setiap alat dan mesin kerja kayu apakah sudah terpasang dengan baik dan benar. d. Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari lemari alat agar tidak mengganggu pekerjaan yang sedang yang dilakukan. e. Tempatkan peralatan yang tidak dipakai pada lemari alat. f. Pada saat istirahat, simpanlah semua alat kedalam mundam. g. Pergunakan peralatan sesuai dengan fungsiny masing-masing terutama mesin-mesin kerja kayu. h. Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan.



i. Jika ragu dengan menggunakan peralatan, terutama mesin-mesin kerja kayu, mintalah petunjuk atau bimbingan instruktur kerja kayu.



j. Janganlah berguraw pada saat berhadapan dengan mesi agar tidak terjadi halhal yang tidak diinginkan.



B. INTRUKSI UMUM Dalam pengerjaan pembuatan meja rias penyimpanan alat-alat kayu tahap yang harus diketahui adalah:



2. Menyiapkan bahan



a. Usuk Siapkan usuk dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 7 cm sebanyak 3 batang dengan panjang 4 m, dari 3 batang ini di bagi menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang berbeda-beda untuk pmbuatan rangka.



b. Papan Siapakan papan sebanyak ± 2 lembar, ukurlah papan dengan ketentuan panjang 90 cm lalu ukurlah papan dengan tebal masing-masing 2 cm dan gabungkan papan tersebut dari bagian panjang hingga mencapai ukuran lebar 50 cm dangan jumla 4 buah daun meja.



1.4.



ALAT DAN BAHAN 1. Alat-alat a. Klem atau penjepit adalah suatu alat yang digunakan untuk menjepit kayu atau benda kerja.



Gambar 1.1. Klem atau penjepit b. Siku adalah alat yang terbuat dari bila baja yang kegunaanya untuk mengukur sdut siku (90o) dan sudut (45o) dimana pad bilahnya terdapatnukuran dengan stuan cm dan inchi.



Gambar 1.2. Siku c. Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda kerj, dimana ukur yang tertera dibilahnya dalam satuan cm dan inchi.



Gambar 1.3. Meter d.



Alat pelobang atau pahat adalah alat yang terbuat dari baja lunak yang pad bagian ujungnya diberi lapisan baja setebal kurang lebih 1 mm.



Gambar 1.4. Pahat e.



Palu digunakan untuk menancapkan paku pada bagian almari yang telah ditentukan.



Gambar 1.5. Palu f. Paku digunakan untuk menguatkan persambungan pada benda kerja seperti meja, lemari, kursi dan lain sebagainya.



Gambar 1.6. Paku



g.



Kertas pasir digunakan untuk mengamplas bagian-bagian kayu yang tidak rata, sisa-sisa lem.



Gambar 1.7 Kertas pasir h. Lem digunakan juntuk merekata persambungan kayu sebelum dipaku.



Gambar 1.8. Lem i. Ketam tangan digunakan untuk meratakan persambungan kayu yang tidak rata, baik lemari, meja, kursi dan lain-lain.



Gambar 1.9. Ketam tangan



2. Bahan a. Usuk Siapkan usuk dengan ukuran tebal 5 cm dan lebar 7 cm sebanyak 3 batang dengan panjang 4 m, dari 3 batang ini di bagi menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang berbeda-beda untuk pmbuatan rangka.



b. Papan Siapakan papan sebanyak ± 2 lembar, ukurlah papan dengan ketentuan panjang 90 cm lalu ukurlah papan dengan tebal masing-masing 2 cm dan gabungkan papan tersebut dari bagian panjang hingga mencapai ukuran lebar 50 cm dangan jumla 4 buah daun meja.



BAB II PERALATAN MESIN-MESIN KAYU A. Mesin gergaji potong berlengan a. Pengertian Mesin gergaji bundar berlengan adalah mesin gergaji bundar di mana daun gergajinyan berada di atas meja dan dapat digerakan sepanjang lengannya yang dipasang pada tiang serta dapat diputar 1800 dan dapat pula naik turun. Mesin ini penting sekali diadakan baik untuk sekolah maupun untuk perusahaan atu industri. b. Fungsi gergaji bundar berlengan Fungsi yang pokok dari mesin ini adalah untuk memotong tegajk maupun miring. Juga dapat dipetrgunakan untuk memotong cowakan tegak atau miring, membuat sponing dan membuat alur, membuat purus. c. Keselamatan kerja mesin gergaji bundar berlengan. a. Gunakan daun gergaji yang tajam. b. Perhatikan putaran sumbu apabila memasang daun gergaji. c. Jangan memotong dengan arah mendorong. d. Tempatkan tudung pengaman pada tempat yang semetinya. e. Periksa bahwa semua penyetelan telah baik sebelum menjalankan mesin. f. Pegang dan tekan kayu pekerjaan pada penghantar selama maelakukan pemotongan. g. Pilih permukaan kayu pekerjaan yang dapat menempel stabil terhadap penghantar dan meja mesin. h. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang dihadapi. i. Tidak mengganggui orang yang sedang bekerja dengan mesin. j. Tidak memulai pekerjaan dengan mesin apabila ragu-ragu. k. Mintalah pada instruktur untuk memeriksa penyetelan. d. Pekerjaan lain yang bisa digunakan oleh mesin gegaji bundar berlengan a. Memotong siku dan miring. b. Memotong cowakan (dado) tegak maupun miring. c. Membuat sponing dan alur. d. Membuat purus.



Gambar 1.1. Mesin gergaji potong berlengan



B. Mesin ketam perata (surfacer) a. Pengertian. Mesin ketam perata adalah sebuah mesin kayu yang digunakan untuk mengetam kayu dua sisi yang berdekatan sehingga menjadi lurus, rata dan siku. Mesin kayu ini terdiri dari: rangka badan, meja muka dan meja belakang, sumbu ketam dan motor. Untuk berfungsi dengan baik dan aman, maka mesin ketam perata tersebut masih dilengkapi dengan pengantar (fence), tudung pengaman (safety guard) dan alat pengatur naik turunnya meja. b. Fungsi mesin ketam perata 1. Untuk meratakan, siku dan halus permukaan kayu. 2. Untuk mengetam rata, lurus, siku sisi tebal kayu. c. Keselamatan kerja mesin ketam perata 1. Gunakan kayu pendorong bila mengetam kayu yang tipis. 2. Pisau yang terbuka hanya selebar kayu yang akan di ketam di tambah 0,5 cm. 3. Tangan harus selalu di atas kayu dan cukup jauh dari putaran pisau. 4. Tekan dengan baik kayu pekerjaan pada meja dan pengantar. 5. Kayu yang panjangnya kurang dari 30 cm, jangan di ketam. 6. Jangan menggunakan pisau ketam yang tumpul. 7. Jangan mulai bekerja sebelum putaran mesin mencapai kecepatan penuh. 8. Jangan merubah kedudukan meja mesin tanpa diketahui instruktor. 9. Selalu perhatian pada pekerjaan dan mesinyang sedang dihadapi. 10. Jangan salah langkah mematikan mesin.



d. Pekerjaan lain yang dapat dikerjakan dengan mesin ketam perata 1. Mengetam miring 2. Mengetam sponing 3. Mengetam tirus 4. Mengetam cowokam 5. Mengetam kepala kayu 6. Mengetam rata, lurus dan licin permukaan kayu e. Cara menyetel meja belakang sama tinggi dengan putaran pisau: 1. Turunkan meja muka dan meja belakang lebih rendah beberapa mm dari putaran mata ketam. 2. Ambil sepotong kayu yang telah diketam,baik dan lurus yang panjang kurang lebih 40 cm. 3. Ketam kayu tadi kira kira 10 cm. 4. Matikan mesin, simpan kayu tersebut pada meja muka yang ditonjolkan pada meja belakang. 5. Naikan meja belakang hingga merapat pada kayu yang telah dimakan. f. Cara menyetel dalamnya pemakananmata ketam sesuai yang kehendaki: 1. Stel meja belakang sama tinggi dengan putaran mata ketam. 2. Ambil kayu yang telah diketam, letakan pada meja belakang menonjol pada meja belakang pda meja muka. 3. Ukur perbedaannya lebih rendah dari meja belakang sedalam yang kehendaki. g. Cara menyetel meja muka dan meja belakang lebih rendah dari putaran mata pisau ketam yang sama tinggi : 1. Stel meja muka lebih rendah dari putaran mata ketam sedalam yang di kehendaki 2. Ambil kayu yang lurus dan ketam sedikit, kemudian maatikan mesin 3. Putar menghadapnya kayu tadi pada meja muka dan simpan di meja belakang tepat pada yang telah di ketam diatas mata ketam pada kedudukan yang tinggi. 4. Turunkan meja belakang hingga kayu menyentuh mata ketam, tapi rapat pada meja belakang.



Gambar 1.2. Mesin ketam perata



C. Mesin ketam penebal (thicknesser ) a. Pengertian. Mesin ketam penebal adalah mesin kayu untuk mengetam balok atau papan pada sisi ke 3 dan ke 4 dengan ukuran yang sama, siku, rata, lurus dan halus. b. Fungsi mesin ketsm penebal Fungsi dari masin ini adalah untuk mengetam tebal kayu, mengetam kayu tipis, mengetam kayu ke arah lebarnya. c. Keselamatan kerja mesin ketam penebal 1. Matikan sakral pusat apabila sedang melakukan penyetelan. 2. Jangan menaikan meja terlalu besar sehingga memakan melebihi 2 mm untuk kayu yang tidak begitu lebar. 3. Jangan menaikan meja melebihi 1 mm untuk mengetam permukaan yang lebar. 4. Jangan melihat lurus sejajar meja apabila sedang mengetam. 5. Jangan menggerakan rol sebelum mesin mencapai kecepatan penuh. d. Pekerjaan yang dapat digunakan dengan mesin ketam penebal: 1. Mengetam tebal kayu. 2. Mengetam kayu tipis. 3. Mengetam kayu kearah lebarnya



Gambar 1.3. Mesin ketam penebal



D. Mesin gergaji bundar bermeja ( circular saw ) a. Pengertian Umumnya mesin yang sering dipergunakan baik di industri industri maupun dalam bengkel bengkel di sekolah sekolah adalah mesin gergaji bundar bermeja. b. Kegunaan gergaji bundar bermeja : 1. Membelah kayu (ripping). 2. Memotong kayu (cross cutting). 3. Mengiris kayu (resawing). c. Keselamatan kerja mesin gergaji bundar bermeja 1. Bila tidak menggunakan tudung pengaman, tangan harus selalu jauh dari putaran daaun gergaji. 2. Diusahakan alat pengamaan terpasang dengan baik. 3. Pakailah daun gergaji yang tajam dan sesuai dengan fungsinya. 4. Kedudukan kayu pekerjaan harus menempel pada meja dan penghantar dengan baik. 5. Bila akan membelah dan tidak menggunakan pembelah harus dibantu satu orang untuk menarik kayu pekerjaan sambil membuka . 6. Gigi gergaji hanya dibenarkan menonjol dari permukaan kayu pekerjaan 0,5 cm. 7. Apabila kayu pekerjaan cekung, maka bidang yang cekung yang menempel pada meja. 8. Berdirilah dengan baik di sebelah kiri daun gergaji. 9. Gunakan tongkat pendorong bila kayu pekerjaan cukup kecil. 10. Gunakan daun gergaji yang tajam.



11. Jangan mengambil kayu pekerjaan ke belakang dengan menggores gergaji yang sedang berputar. 12. Bila daun gergaji berputar goyang akibat panas, kayu segera ditarik dan biarkan daun gergaji berputar. 13. Perhatiaan penuh pada pekerjaan. d. Pekerjaan lain yang dapat dikerjakan dengan mesin gergaji bundar bermeja: 1. Membela kayu 2. Memotong kayu 3. Mengiris kayu 4. Membuat sponing 5. Membuat purus 6. Membuat alur 7. Membuat cekung 8. Membuat tirus 9. Membuat champer atau Bevel.



Gambar 1.4. Mesin gergaji bundar bermeja



E. Mesin gergaji pita (band saw) a. Fungsi Mesin gergaji pita banyak digunakan di industri-industri bahan bangunan yang mengerjakan kayu, terutama digunakan untuk membela kayu, untuk memotong lengkung, juga untuk memotong bentuk-bentuk yang tidak beraturan. b. Keselamatan kerja gergaji pita 1. Periksa semua penyetelan apakah suda sesuaidengan kebutuhan pekerjaan. 2. Periksa roda-roda pengantar pipi daungergaji hanya mempunyai jarak 5 mm. 3. Daun gergaji harus selalu tajam dengan ukuran lebar yang sesuai dengan pekerjaan. 4. Bukaan dun gergaji ke kiri dan ke kanan harus sama besar. 5. Mulailah menggergaji apabila putaran daun gergaji suda tetap. 6. Bila daun gergaji putus segera matikan mesin, ambil daun gergaji yang putus apabila roda atas dan bawah telah berhenti. 7. Bila terdengar kelainan suara daungergaji yang sedang berputar, segera matikan dan laporkan pada instruktur. c. Pekerjaan yang bisa digunakan dengan mesin gergaji pita: 1. Membela dan mengiris kayu. 2. Membela miring. 3. Memotong siku atau miring. 4. Menggergaji lengkungan. 5. Menggergaji dengan pertolongan acuan. 6. Membuat lingkaran.



Gambar 1.5. Mesin gergaji pita



F. Mesin bor tekan (hollow chisel mortiser)



a. Fungsi: 1. Membuat lubang. 2. Mengamplas. 3. Dapat juga untuk menggerinda dan mengerjakan profil pada pinggir kayu. b. Keselamatan kerja pada mesin bor tekan: 1. Pakailah mata bor yang tajam. 2. Gunakan kecepatan yang sesuai. 3. Jepit kayu pekerjaan pad meja mesin dan kencangkan klem bila sedang mengebor. 4. Selalu diberi pendingin bila sedang digunakan. 5. Bila membuat lubang yang dalam, beri kesempatan mengeluarkan bekas pengeboran. 6. Untuk membuat lubang yang tembus berilah alas kayu sehinnga mata bor tidak mengenai meja. 7. Stel kedalaman pengeboran sesuai kebutuhan. 8. Pakailah kaca mata, bila putaran mata bor sangat tinngi. 9. Apabila ragu-ragu mintalah petunjuk instruktur. 10. Perhatian penuh pada pekerjaan yang sedang dikerjakan. c. Pekerjaan yang dapat digunakan mesin bor tekan: 1. Membuat lubang bulat tembus atau buntu. 2. Membuat lubang persegi. 3. Mengamplas.



Gambar 1.6. Mesin bor tekan



G. Mesin pembentuk (shaper)



a. Fungsi Fungsi dari mesin ini adalah untuk membuat profil, alur, lida, sponing, alur kapur dan lain-lain. b. Keselamatn kerja pada mesin shaper: 1. Taruhlah handle otomatis pada posisi pengunci untuk pemasangan pisau pada sumbunya. 2. Taruhlah handle otomatis pada posisi bebas untuk penyetelan kayu pekerjaan. 3. Jangan bekerja tanpa pengawasan instruktur. 4. Gunakan semua alat pengaman yang mungkin bisa di pakai tiap pekerjaan. 5. Gunakan pisau yang tajam untuk mendapatkan hasil yang baik. 6. Singkirkan semua benda yang mengganggu kelancaran pekerjaan dari meja mesin. 7. Teliti bahwa lantai disekitar tempat bekerja dalam keadaan aman dan tidak licin. 8. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi. 9. Hati-hatilah dalam bekerja dengan mesin ini karena sangatn berbahaya dengan mempunyai kecepatan tinggi. c. Pekerjaan yang dapat digunakan dengan mesin shaper: 1. Mengetam lurus sisi tebal kayu. 2. Mengetam sponing, alur, lidah dan profil pada sisi tebal kayu yang lurus. 3. Membuat profil atau sponing pada sisi tebal kayu yang lengkung. 4. Membuat dada purus (cope cut). 5. Membuat bossing (raise a panel).



Gambar 1.7. Mesin shaper



BAB III PEMBAHASAN A. DASAR TEORI Kerja kayu dua adalah salah satu mata kuliah praktikum yang membahas mengenai perlatan yang akan digunakan dalam praktek kayu dua yaitu fungsi peralatan, prosedur pengoperasian, keselamatan kerja dan pemeliharaan peralatan mesinmesin kayu. B. TUJUAN Setelah mengikuti/menyelesaikan materi mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mempunyai pengetahuan tentang fungsi peralatan, prosedur pengoperasian, keselamatan kerja serta perawatan dan pemeliharaan peralatan mesin-mesin kayu. Dengan pengetahuan yang didapat mahasiswa diharapkan dapat membuat pekerjaan-pekerjaan komponen bangunan yang baik dan benar khususnya dalam pelaksanaan praktikum ini yaitu membuat lemari. C. LEARNING OBJECKTIVE (LO) 1. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gergaji potong berlengan. 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin ketam perata. 3. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin ketam penebal. 4. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gergaji bela. 5. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin gergaji pita. 6. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bor tekan. 7. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin pembentuk (Shaper). 8. Mahasiswa dapat melakukan perawatan dan pemeliharaan mesin-mesi kerja kayu.



D. LANGKAH KERJA  RANGKA MEJA 1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong bahan (usuk) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan 3. Ketam kedua sisi bahan pada ketam perata 4. Teruskan ke mesin ketam penebal, unutuk memebuat ukuran lebar dan tebal kayu sesuai perencanaan 5. Lukis dan tentukan pasangan rangka meja antara kaki dan ambang, masingmasing bagian kaki dilukis untuk pembuatan lubang dan pada ujung tiap ambang dilukis untuk pembuatan pen/purus 6. Lanjutkan ketahap pembuatan lubang pada kaki meja yang telah dilukis dengan menggunakan mesin pelubang persegi 7. Untuk pembuatan pen atau purus, gunakan mesin gergaji bundar bermeja dengan mengukur ketinggian sesui dengan dengan panjang pen/purus kemudian potong bagian yang tidak diperlukan dengan mesin gergaji bundar berlengan 8. Bagian rangka meja siap untuk di rakit 9. Usahakan agar pemasangannya sesuai pasangan yang telah ditentukan saat pelukisan 10. Campurkan lem poksy kemudian oleskan pada bagian sambungan 11. Gunakan siku pada saat perakitan agar rangka benar-benar siku dan lurus 12. Jepit menggunakan klem hingga lem benar-benar kering  DAUN MEJA LAPISAN I



1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong bahan (usuk) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan 3. Ketam kedua sisi bahan pada ketam perata 4. Teruskan ke mesin ketam penebal, unutuk memebuat ukuran lebar dan tebal kayu sesuai perencanaan 5. Ukur lebar dan panjang daun meja, lebihkan ± 2 cm pada daun meja 6. Gosokan lem poksy pada bagian sisi tebal meja 7. Rekatkan kemudian jepit dengan klem pada kedudukan yang rata sampai lem benar-benar kering 8.



 PEMASANGAN DAUN MEJA PADA RANGKA 1. Siapkan rangka meja yang sudah dirakit 2. Ukur panjang dan lebar daun meja dan tentukan Asnya begitu juga pada rangka meja dan berikan garis penandanya 3. Letakan daun meja diatas rangka meja 4. Perhatikan garis as dari rangka meja dan daun meja agar sejajar dan segaris 5. Tahan daun meja kemudian ikat dengan paku  PEMBUATAN KOTAK LACI MEJA 1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong bahan (papan) dengan ukuran yang sudah direncanakan 3. Potong masing-masing penutup belakang laci, penutup depan laci dibagi dua dari panjang belakang, bagian tengah sebagai pemisah pada as meja dan dua buah untuk penutup samping 4. Ketam kedua sisi bahan pada ketam perata 5. Teruskan ke mesin ketam penebal, unutuk memebuat ukuran lebar dan tebal kayu sesuai perencanaan 6. Lukis bagian ujung kayu untuk pembuatan sambungan, yaitu sambungan verstek dengan kemiringan 45 derajat 7. Potong menggunakan gergaji bundar berlengan yang telah diaatur kemiringan pemotongannya 8. Pasangkan diatas lapisan daun meja I dan rakit sesuai perencanaan 9.



Oleskan lem poksy pada bagian yang akan disambungkan dan bagian tebal yang akan menjadi dudukan diatas lapisan daun meja I



10. Guanakan siku untuk mengontrol kesikuan 11. Jepit menggunakan klem hingga lem benar-benar kering



 PEMBAGIAN KOTAK



PENYIMPANAN ALAT-ALAT RIAS PADA



BAGIAN MEJA YANG BISA DI BUKA DAN DITUTUP 1. Siapkan alat dan bahan 2. Ukur panjang dan lebar dari bagian dalam papan penutup 3. Beri tanda pada bahan (papan) 4. Potong menggunakan mesin pemotong 5. Ketam kedua sisi bahan pada ketam perata 6. Teruskan ke mesin ketam penebal, unutuk memebuat ukuran lebar dan tebal kayu sesuai perencanaan 7. Ukur masing-masing panjang kayu dan tentukan as 8. Dari garis as buat tebal masing-masing kayu dan bagi dua kedalaman kayu untuk membuat sambunagan pada bagian tengah kayu 9. Oleskan lem pada sambungan, bagian ujung dan bagian sisi tebal dan pasang pada bagian meja yang sudah direncanakan 10. Ikat dengan paku jika susah menggunakan klem  LAPISAN MEJA II 1. Ukur panjang daun meja dan tentukan as 2. Belah menjadi dua bagian 3. Pasangkan bagian yang 1 pada tempat yang akan dipasang laci dorong 4. Sesuaikan sisi luar sama dengan bagian lapisan daun meja II 5. Tahan kemudian ikat dengan paku agar tidak goyang 



Langkah brikut :



1. Siapkan papan penahan dan papan untuk dudukan engsel 2. Pada bagian sisi tebal papan penahan dibuat kemiringan 45 derajat menggunakan mesin ketam perata 3. Ikat papan yang disiap utuk pemasang engsel dengan penutup bagian belakang laci meja 4. Ikat penahan daun meja dengan papan dudukan engsel yang sudah diikat terlebih dahulu dengan paku







Langkah berikut :



1. Pasangkan engsel pada bagian daun meja yang akan dipasang kaca 2. Ikat dengan paku agar engsel tidak goyang dan terlepas 3. Daun meja yang telah di pasang engsel rapatkan sisi engsel yang satu untuk diikat dengan paku pada papan yang sudah di pasangkan dengan penahan dau meja 4. Usahakan pemasangannya benar-benar rapi 5. Jika telah selesai, pasangkan list penahan kaca ikat dengan paku pada bagian dalam daun meja yang menggunakan engsel 6. Cobah di tutup dan dibuka  PEMBUATAN KOTAK LACI DORONG 1. Siapkan alat dan bahan 2. Potong bahan (usuk) sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan 3. Ketam kedua sisi bahan pada ketam perata 4. Teruskan ke mesin ketam penebal, unutuk memebuat ukuran lebar dan tebal kayu sesuai perencanaan 5. Buat alur untuk pemasangan tripleks dengan mesin gergaji bundar bermeja 6. Setel ketinggian daun gergaji sama dengan dalamnya alur yang direncanakan 7. Sambungkan bagian ujung kayu, oleskan lem kamudian jepit dengan klem agar bagian ujung kayu benar-benar rapat 8. Gunakan siku untuk mengontrol kesikuan tiap sudut pada sambungan 9. Jika lem sudah mengering 10. Masukan tripleks yang sudah dipotong dengan panjang dan lebar sama dengan panjang dan lebar kotak laci ditambah dalam alur masing-masing 1cm 11. Pasang pegangan pada bagian depan laci meja agar mudah saat di tarik keluar  PROSES FINISHING



E. PERHITUNGAN Bagian Ambang Tegak Ambang Tengah Ambang Atas (panjang) Ambang Atas (pendek) Ambang Bawah (Pendak) Daun Meja (bawah) Daun Meja (atas I) Daun meja (atas II) laci (penutup samping) laci (penutup depan) laci (penutup belakng) dudukan engsel penahan daun meja penutup laci (belakang) penutup laci (depan) penutup laci (Samping) penutup laci (tengah) pemisah laci I pemisah laci II



F. GAMBAR KERJA



Panjang (m) 0.585 0.84 0.84 0.45 0.45 0.90 0.45 0.45 0.42 0.40 0.36 0.90 0.90 0.86 0.44 0.47 0.45 0.40 0.43



lebar (m) 0.035 0.025 0.05 0.05 0.035 0.50 0.47 0.47 0.065 0.065 0.05 0.04 0.07 0..07 0.07 0.07 0.07 0.055 0.055



Tebal (m) 0.035 0.035 0.035 0.035 0.035 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02



Jumlah (bh) 8 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2



BAB IV PENUTUP A.



KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN a. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik peralatan tangan maupun mesin-mesin kerja kayu dengan baik dan benar. b. Mengetahui langkah-langkah kerjandalam pembuatan benda kerja kayu. c. Ketelitian, konsentrasi, dan keselamatan kerja harus benar-benar diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal. d. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien. e. Dalam melayani mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian dan kedisiplinana dalam melaksanakan pekerjaan. 2. SARAN a. Gunakan perlengkapan K3 untuk menjaga keselamatan saat bekerja. b. Instruktur harus ada untuk memberikan arahan dalam penggunaan alat besar. c. Rapikan bengkel saat selesai bekerja.



DAFTAR PUSTAKA