Praktikum Kayu Polinema [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



DAFTAR ISI ………………………………………………………………2



DAFTAR ISI



LEMBARAN PENGESAHAN



………………………………………………………3



JOB SHEET 1 (MENGETAM DAN MENGGERGAJI) 1.1 Dasar Teori



………………………………………………………………4



1.2 Tujuan



………………………………………………………………5



1.3 Alat dan Bahan



………………………………………………………………5



1.4 Langkah Kerja



………………………………………………………………6



1.4.1 Menyetel Ketam



………………………………………………6



1.4.2 Mengetam



………………………………………………7



1.4.3 Menggergaji



………………………………………………7



1.5 Kesimpulan



………………………………………………………………8



JOB SHEET 2 (MEMBUAT SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT) 2.1 Dasar Teori



………………………………………………………………9



2.2 Tujuan



………………………………………………………………9



2.3 Alat dan Bahan



………………………………………………………………10



2.4 Langkah Kerja



………………………………………………………………11



2.5 Kesimpulan



………………………………………………………………11



JOB SHEET 3 (PEMASANGAN KUDA-KUDA DAN GENTENG) 3.1 Dasar Teori



………………………………………………………………12



3.2 Tujuan



………………………………………………………………12



3.3 Alat dan Bahan



………………………………………………………………12



3.4 Langkah Kerja



………………………………………………………………13



3.5 Kesimpulan



………………………………………………………………13



LAMPIRAN FOTO PRAKTIK



………………………………………………………14



2



LEMBARAN PENGESAHAN Mata Kuliah



: Praktik Kayu



Nama



: Mu’inul Mubin



NIM/No. Absen



: 1641320/13



Kelas



: 1 MRK 7



Tanggal Praktik



: 5 desember s/d 16 desember 2016



Pembimbing



:



1.



Makawi ST.



2.



Yasnuar SST.



Diperiksa Tanggal: Malang, 21 desember 2016 Menyetujui



Instruktur 1



Instruktur 2



Makawi ST.



Yasnuar Muntaha SST.



NIP: 195612151986121001



3



TEORI DAN LANGKAH KERJA



JOB SHEET 1 Mengetam dan Menggergaji 1.1 Dasar Teori Mengetam adalah salah satu pekerjaan dalam kayu yang dilakukan untuk melicinkan / menghaluskan, menyikukan serta meratakan atau membentuk potongankayu. Pada job kali ini akan digunakan ketam kayu yang digunakan agar permukaankayu itu menjadi lurus dan rata. Ketam kayu ialah alat untuk menghaluskan sertameratakan permukaan kayu. Ketam terdiri dari rumah ketam dan mata ketam.Rumah ketam terbuat dari kayu, lubang mata ketam bersudut 45 terhadap bidangdasar rumah ketam. Supaya hasil pengetaman dapat diatur maka pada mata ketamdipasang lidah ketam, yang berfungsi untuk mematahkan sisa pengetaman. Ukuranmata ketam yaitu ¼ sampai dengan ½ cm. Mata ketam mempunyai sudut penajaman 25 derajat s/d 30 derajat .Menggergaji adalah suatu pekerjaan dalam kerja kayu yang dilakukan untuk memotong atau membelah kayu sesuai dengan jenis gergajinya dalam ukuran danbentuk yang kita kehendaki. Proses penggergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan dan ketajaman giginya yang bekerja sebagai pahat-pahat kecil. Serpih / tatal gergaji akan dibuang dengan sendirinya searah dorongangergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji. Digunakan untuk membagi-bagi kayu dalambeberapa bentuk potong yang dikehendaki. Ada bermacam-macam jenis gergaji : • Gergaji Tangan Pemotong Digunakan untuk memotong kayu dan arah menggergaji adalah tegak lurus terhadaparah urat kayu, dan posisi sudut 45 derajat dari permukaan kayu. • Gergaji Tangan Pembelah Digunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah dengan arah uratkayu dan posisi sudut 60 derajat terhadap permukaan kayu. • Gergaji Tangan Punggung Digunakan pada pekerjaan kayu kecil dan halus, selalu menggunakan gigi gergajiyang tajam.



4



1.2 Tujuan



1.



Mahasiswa dapat mengenal dan memahami peralatan manual yang digunakan untuk mengetam dan menggergaji.



2. Mahasiswa dapat memahami langkah kerja yang baik dalam mengetam dan menggergaji. 3.



Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara mengetam yang baik,sehingga mendapatkan kesikuan, kerataan dan kelurusan yang baik.



4.



Mahasiswa dapat melakukan penggambaran pada benda kerja sebelum dilakukanpenggergajian.



5.



Mahasiswa dapat mengetahui dan mahir dalam melakukan cara menggergaji, baik menggunakan gergaji potong maupun gergaji belah.



6.



Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis dan bahan dalam kerja kayu.



1.3 Alat dan Bahan Pada praktik kayu (Job Sheet 1) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja. Adapun alat-alat tersebut adalah : 1.Bangku kerja 2.Ragum / Penjepit 3.Gergaji tangan ( belah dan potong ) 4.Gergaji punggung 5.Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus 6.Meteran 7.Obeng 8.Pensil 9.Perusut 10.Palu besi 11.Obeng 12.Rol meter 13.Penggaris siku Bahan :Kayu meranti, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 60cm = 1 potong.



5



1.4 Langkah Kerja 1.4.1



Menyetel Ketam



Menyetel Ketam adalah hal yang harus dilakukan pertama kali dengan memasangkan lidah pisau ke lubang ketam lalu menguncinya jangan lupa memperhatikan apakah lidah pisau dan bagian bawah ketam sejajar karena jika sejajar maka tidak akan keluar serat kayu yang diketam, langkah detailnya sebagai berikut : 1. Sediakanlah dan aturlah mata ketam dengan lidahnya (pematah tatal) sehingga pemotong bebas dari sentuhan lidah ketam. 2. Setel lidah ketam terhadap sisi pemotong mata ketam kira-kira 0,8 mm– 1,6 mm untuk ketam kasar atau 0,4 mm – 0,8 mm untuk ketam halus, dan baut mur kencangkan sedikit agar lidah ketam tetap kedudukanya. 3. Taruhlah mata ketam tadi pada alur bangku kerja yang telah tersedia, sehingga mata ketam mempunyai kedudukan berapat ke pinggir sudut alur dan teguh (tetap stabil). Ambilah obeng tangan dan kencangkan skrup mur itu hingga cukup kencang. 4. Pegang rumah ketam itu dengan tangan kiri dan masukkan mata ketam berikut bajinya, dengan tangan kanan sehingga tepat pada kedudukannya. 5. Tekan mata ketam berikut baji dengan ibu jari kiri pada lubang ketam, dan dilihat apakah mata ketamnya sudah cukup keluar. 6. Jika belum cukup keluar, pukullah ujung ketam sedikit demi sedikit dengan palu setelah itu pukullah baji untuk mengunci pada rumah ketam. 7. Bila terlampaui banyak keluar ujung belakang dari dop besi rumah-rumah ketam kita pukul dengan palu, agar mata ketamnya naik ke atas. 8. Dengan jalan demikian dapatlah keluar baji dan mata ketamnya dari rumah-rumah ketam. 10. Buatlah percobaan mengetam pada kayu yang tidak dipakai (kayu bekas) apakah hasil penyetelannya dan hasilnya cukup baik (tidak terlalu kasar) apabila masih belum sempurna aturlah seperti langkah-langkah di atas.



6



1.4.2 Langkah Mengetam



1.Telitilah kayu yang akan diketam, apakah bebas dari paku, pasir atau kotoran lainnya yang dapat merusak mata ketam. 2.Jepitlah kayu yang akan dikerjakan pada ragum horizontal pada bangku kerja dengan muka lebar diatasnya. 3.Pengetaman pertama kali dikerjakan pada permukaan yang paling lebar (bidang 1) 4.Pengetaman dilakukan dengan cara : kedua tangan ditaruh dibelakang bagian atas ketam dan telunjuk dihadapkan kedepan agar dapat mengontrol jalannya ketam 5.Ketamlah berulang kali, agar mendapatkan permukaan yang rata, lurus dan licin. 6.Perhatikan dan periksa hasil ketaman dengan menggunakan siku-siku 7.Jepitlah kayu yang akan diketam pada ragum, dengan muka yang tebal (bidang 2) diatasnya dan ketamlah sisi tebalnya hingga rata, lurus dan siku terhadap bidang 1 8.Tarik garis perusut untuk menentukan lebar dan tingggi dengan ukuran 4/6 cm 9.Ketam sisi tebalnya (bidang 4), yang telah ditandai oleh perusut sampai lurus, rata dan siku pada bidang 2 10.Ketam muka lebar (bidang 3), hingga rata, lurus dan siku terhadap bidang 2 dan bidang 4.



1.4.3 Menggergaji 1.Siapkan kayu yang telah diketam sebelumnya 2.Lukislah bagian kayu yang akan digergaji dengan menggunakan pensil dan penggaris siku sesuai dengan gambar rencana. 3.Jepit benda kerja pada ragum horizontal atau vertikal sesuai dengan bagian yang akan digergaji. 4.penggergajian harus dilakukan sesuai dengan fungsinya, yaitu memotong dan membelah. Karena hasilnya akan lain jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya. 5.Posisi benda kerja harus stabil dan pada penggergajian diusahakan gergaji akan terus mengikuti garis yang telah dilukis sebelumnya.



7



1.5 Kesimpulan



Pengetaman dilakukan agar benda kerja yang kita inginkan dapat lurus, rata dan siku serta hendaknya kita setiap mengetam benda kerja selalu diperhatikan atau dikoreksi kerataan serta kesikuannya. Pada penggergajian, diusahakan garis gergaji bisa lurus mengikuti batas-batas gergaji yang kita inginkan sesuai dengan gambar rencana.



8



JOB SHEET 2 MEMBUAT SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT



2.1 Dasar Teori Pada job 2 Sambungan Bibir Miring Berkait, kita harus mengetahui kegunaannya. Sambungan bibir miring berkait adalah untuk mempermudah perpanjangan kayu pada penggunaanpenggunaan kayu yang ukurannya lebih panjang. Sambungan ini dipergunakan jika pada suatu balok menerus yang terletak pada 3 tumpuan atau lebih akan disambung. Sambungan ini misalnya digunakan pada penyambungan dalam konstruksi kuda-kuda balok bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan lain-lainnya.



2.2 Tujuan 1. Mahasiswa mampu menggunakan perkakas tangan 2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dan kegunaan dari sambungan bibir miring berkait 3. Mahasiswa mampu melaksanakan pekerjaan pemahatan dengan baik 4. Mahasiswa mampu mendesain bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan bibir miring berkait 5. Mahasiswa mampu membuat bentuk-bentuk sambungan kayu, terutama sambungan bibir miring berkait 6. Mahasiswa mampu menerapkan dalam konstruksi kuda-kuda, balok bubungan/nok, balok gording, balok lantai dan lain sebagainya; 7. Mahasiswa mampu membuat gambar kerja (bestek) berbagai jenis sambungan kayu, terutama sambungan bibir miring berkait 8. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan sesuai dengan perencanaan



9



2.3 Alat dan Bahan Pada praktik kayu (Job Sheet 2) diperlukan alat-alat guna memudahkan kita bekerja. Adapun alat-alat tersebut adalah : 1.Bangku kerja 2.Ragum / Penjepit 3.Gergaji tangan ( belah dan potong ) 4.Gergaji punggung 5.Ketam pendek kasar dan ketam pendek halus 6.Patar 7.Meteran 8.Obeng 9.Pensil 10.Perusut 11.Palu kayu 12.Palu besi 13.Rol meter 14.Penggaris Siku 15.Kikir untuk gergaji 16.Amplas Bahan : Kayu meranti, berbentuk balok dengan ukuran 5/7 cm panjang 50 cm = 1 potong.



10



2.4 Langkah kerja 1. ketam lah kayu yang telah dipotong menjadi ukuran 4/6 cm dengan panjang 50 cm 2. potong kayu tersebut menjadi masing masing 25 cm 3. setelah itu lukislah sesuai dengan gambar yang telah ditentukan 4. olah 1 bagian terlebih dahulu 5. potong menyilang dan beri lebihan dari pola yang digambar 6. ketam bagian sisa gergaji yang tidak rata sampai ke pola yamg digambar 7.untuk membuat pengaitnya pertama harus menggergaji sedikit bagian yang akan dibuat pengait 8. pahat bagian yang telah digergaji tadi sampai ke garis pola yang telah dibuat sampai rata dan halus 9. ulangi langkah ke 5 – 8 pada bagian kedua 10.coba sambungkan dan rapatkan 11. jika masih tidak bisa menyatu maka amplas dan kikir pada bagian pengait pada kedua belah sambungan 12. Terakhir periksa dan cek hasil pekerjaan kepada instruktur dan minta penilaian atas hasil pekerjaan.



2.5 kesimpulan Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sambungan ,terutama tentang alat yang digunakan diperlukan kehati hatian karena banyak benda tajam yang digunakan, disamping itu dalam menggambar pola juga harus tepat karena kalau tidakk tepat akan ada ruang kosong di bagian tengah sambungan.



11



JOB SHEET 3 PEMASANGAN KUDA-KUDA DAN GENTENG



3.1 Dasar Teori Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.



3.2 Tujuan 1. Diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui pemasangan bagian kuda kuda dengan benar 2. Dapat memasang kuda kuda dengan kokoh



3.3 Alat dan Bahan 1. palu 2. paku 3. unting unting 4. obeng 6. cungkit 7. tang 8. roll meter 9. benang 10. selang Bahan sepasang kuda kuda beserta balok tembok,gording,boarding,usuk, dan genteng



12



3.4 Langkah kerja 1. mendirikan sepasang kuda kuda 2. ukur sehingga sejajar dengan menggunakan roll meter dan benang 3. ukur ketinggian hingga sama dengan menggunakan selang 4.pasang balok tembok dengan posisi tertidur 5. pasang gording 6. pasang usuk dengan ukuran atau jarak yang sama antar usuk usuknya 7.pastikan semua terpasang dengan kuat dan meminta Pembina untuk mengeceknya 8. pasang genteng dengan pola segitiga agar mudah dalam pemasangannya



3.5 Kesimpulan Pemasangan kuda kuda merupakan bagian yang penting disebuah bangunan maka dari itu pemasangan kuda kuda yang benar sangat wajib agar kekokohan bangunan tercapai.



13



LAMPIRAN FOTO PRAKTIK



14