13 0 91 KB
Laporan Praktikum Kimia Praktikum Titrasi
Nama : Singgih Oktavian Kelas : XI Ipa 6
I.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar larutan melalui proses titrasi dengan menggunakan larutan yang telah diketahui konsentrasinya.
II.
Dasar Teori
Titrasi asam basa merupakan prosedur penting dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi/kemolaran larutan asam/basa. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan standar asam/basa yang kemoarannya diketahui (titran) ke dalam larutan asam/basa yang kemolarannya akan ditentukan (analit). Prosedur dilakukan menggunakan suatu alat yang di kenal sebagai buret, Penambahan larutan standar dilakukan sampai titik dimana asam dan basa habis bereaksi yang disebut titik ekuivalen. Titik ekuivalen ditentukan menggunakan suatu indikator yang harus berubah warna di sekitar titik ekuivalen. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi dikenal sebagai titik akhir titrasi. Indikator yang biasa di gunakan adalah fenolftalein. Rumus Titrasi Asam Basa : Ma x Va x valensi = Mb x Vb x valensi Keterangan : Ma Mb Va Vb Valensi
= Konsentrasi / Kemolaran asam = Konsentrasi / Kemolaran basa = Volume asam = Volume basa = Valensi asam dan basa
III. Alat dan Bahan No.
Alat dan Bahan
Ukuran/Konsentrasi
Jumlah/Volume
25 mL 100 mL 50 mL -
1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah
0,1 M -
40 mL 100 mL 1 mL
Alat 1. 2. 3. 4. 5.
Pipet volumtrik Erlenmeyer Buret Pipet tetes Statif Bahan
1. 2. 3.
HCl NaOH Fenolftalein
IV. Prosedur Percobaan a. Dengan pipet volumtrik ambil 20 mL larutan HCl dan masukan pada labu erlenmeyer 125 mL b. Tambahkan 5 tetes larutan indikator fenolftelein c. Siapkan buret yang telah berisi 50 mL NaOH 0,1M d. Teteskan larutan NaOH dari buret hingga warna larutan menjadi merah muda e. Ukur volume NaOH yang digunakan f. Ulangi kegiatan ini sekali lagi hingga mendapatkan hasil yang hampir sama
V.
Percobaan 1. 2.
Volume HCl (mL) 20 mL 20 mL
Pembahasan
Percobaan 1 Ma x Va x valensi = Mb x Vb x valensi Ma x 20 x 1 = 0,1 x 25,5 x 1 Ma = 0,1 x 25,5 x 1 20 x 1 Ma = 0,1275 M
Volume NaOH (mL) 25,5 mL 24 mL
Percobaan 2 Ma x Va x valensi = Mb x Vb x valensi Ma x 20 x 1 = 0,1 x 24 x 1 Ma = 0,1 x 24 x 1 20 x 1 Ma = 0,12 M Molaritas rata - rata M= M1 + M2 2 M = 0,1275 + 0,12 2 M = 0,1237 M
VI. kesimpulan Konsentrasi HCl yang didapat dari percobaan pertama yaitu sebesar 0,1275 M , dan konsentrasi HCl yang di dapat dari percobaan kedua yaitu sebesar 0,12 M. sedangkan konsentrasi rata-rata yang didapatkan dari kedua percobaan di atas yaitu sebesar 0,1237 M. Seharusnya konsentrasi yang didapatkan adalah 0,1 M, namun mungkin terjadi beberapa kesalahan yang mengakibatkan perbedaan hasil. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah kesalahan pada saat membuat larutan HCl 0,1 M, selain itu mungkin dikarenakan salah membaca titik angka yang telah terpakai oleh NaOH