Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum "Pengenalan Alat" [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM “PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI UMUM” Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Mikrobiologi Umum



Disusun oleh Nama



: Reza Maulana Muhammad



NIM



: 444216006



Kelas



: IIA



Kelompok



: 2(Dua)



JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017



i



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kitaingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Biologi Umum ini. Laporan yang berjudul “Pengenalan Alat-Alat Mikrobiologi Umum” Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas Laporan praktikum Biologi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum saya ini bermanfaat.



Serang, Maret 2017



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................1 1.2 Tujuan ....................................................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 pengertian Mikrobiologi ........................................................................2 2.2 Alat-Alat Laboratorium..........................................................................3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................5 3.2 Alat dan Bahan .......................................................................................5 3.3 Cara Kerja ..............................................................................................5 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil .......................................................................................................6 4.2 Pembahasan ............................................................................................9 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................12 5.2 Saran .....................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (KBBI, 2005, hal : 30). Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat menentukan hasil praktikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat-alat tersebut masih tersisa zat-zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Maka dari itulah kita harus menguasai dan mengetahui alat-alat dalam praktikum mikrobiologi ini. (Sudaryanto, 1998) Mikrobiologi juga merupakan kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran



terlalu kecil



untuk



dapat



dilihat



dengan



mata



telanjang.



Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting. (David W. Oxtoby, 2004) Maka dari itulah dalam pembelajaran mikrobiologi sangat dibutuhkan yang namanya pengetahuan tentang media pertumbuhan.



1.2 Tujuan 1. Agar mahasiwa dapat mengetahui alat-alat mikrobiologi beserta fungsinya



1



BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mikrobiologi Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virulogi), khamir dan jamur (miko-logi), protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam kelompok tersebut diatas. Bentuk kehidupan yang kecil seperti itu disebut mikroorganisme. Kadang-kadang disebut mikroba atau dalam bahasa sehari-hari, mikroba (Volk, 1993). Mikrobiologi adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama (Djide.2006). Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan yang termasuk di dalamnya adalah bakteri, virus, khamirdan protozoa, mikroba dapat merugikan dan menguntungkan, mikroba memainkan peranan penting dalam bioteknologi. Mikrobiologi termasuk salah satu bidang yang kaya akan isu sosiosaintifik, karena sifatilmu mikrobiologi sebagai konsep dasar dan konsep aplikasi (Herlanti, dkk.,2012) Mikroorganisme terdapatdi berbagaitempat seperti tanah, debu, air, udara, kulitdan selaput lendir. Mikroorganisme dapat berupa bakteri, fungi, protozoa dan lain-lain. Mikroorganisme mudah terhembus udara danmenyebar ke mana-mana karena ukuranselnya kecil dan ringan (Ari Susilowati.2001



2



2.2 Alat-Alat Laboratorium Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003). Penggunaan alat-alat dalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada praktikum yang dilakukan. Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik. Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidaksengajaan, keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia (Kardiaz.1992). Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day & Underwood.1998). Kemampuan



menggunakan



alat



laboratorium



adalah



sikap



yang



ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan sains pada kegiatan eksperimen dilaboratorium untuk mencapai tujuan pembelajaran. kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya tinggi akan berusaha secara tepat dan efisien untuk memahami materi tersebut daripada siswa yang kemampuan menggunakan alat laboratoriumnya rendah (Manasikana, dkk.2012) . Alat-alat dari gelas,logam dapat di sterilkan dengan auto klaf seperti pinset,gagang skalpel,petridish dan botol kultur.Proses sterilisasi dimulai dengan mencuci alat-alat tersebut dengan menggunakan deterjen sampai bersih dan dibilas dengan air,setelah bersih alat-alat tersebut di simpan agar kering,kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf,untuk beberapa alat sebelumnya harus dibungkus



3



dengan kertas,adapun alat-alat tersebut adalah pinset,gagang skalpel,dan petridish. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi dengan autoklaf adalah suhu 121°C,tekanan 15 psi selama 15 menit. Kemudian alat-alat ini diterilisasi lagi dengan cara mengovennya selama 1 jam dengan suhu 65°C. Setelah di oven,alatalat



ini



bisa



langsung



digunakan



(Nurmayulis,dkk.,2011).



4



atau



disimpan



dalam



lemari.



BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM



3.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengenalan alat-alat mikrobiologi ini dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Maret 2017, pukul 13.00 – 15.00 WIB.Bertempat di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.



3.2 Alat dan Bahan Pada praktikun ini alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum mikroskop cahaya, auto clave, inkubator, hot plate, colony counter, laminar airflow, mikro pipet, cawan petri, pipet ukur, pipet tetes, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, batang L, mortar, gelas beaker, pembakar bunsen, jarum inokulum, pinset, rubber bulb.



3.3 Cara Kerja 1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum 2. Di jelaskan fungsi masing-masing dari alat oleh asisten laboratorium 3. Di dengarkan penjelasan dari alat tersebut 4. Digambar dan dicatat fungsi alat yang telat diamati .



5



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Hasil Pengamatan Alat-alat Mikrobiologi NO



NAMA



FUNGSI



1



MikroskopCahaya



untuk melihat objek yang sangat kecil



2



Auto Clove



untuk mensterilisasi suatu benda ataupun media dengan menggunakan uap bersuhu tdan bertekanan tinggi



3



Inkubator



digunakan sebagai tempat inkubasi.



4



Hot Plate and Stiren



untuk



menghomogenkan



suatu



larutan



dengan pengadukan.



5



LAF



untuk melakukan inokulasi mikrobiologi.



6



6



Mikropipet



untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl



7



Cawan Petri



Untuk tempat perkembangbiakan sel atau sebagai media mikrobiologi.



8



Pipet Ukur



Untuk mengambil larutan dengan jumlah yang sudah di teteapkan.



9



Pipet Tetes



Untuk mengambil suatu cairan



10



Tabung Reaksi



Untuk mereksi suatu zat kimia.



11



Erlenmeyer



Untuk pencampuran 2 bahan zat kimia untuk di titrasi.



7



12



Gelas Ukur



untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa



pilihan



berdasarkan



skala



volumenya. 13



Batang L



Untuk meratakan sampel yang dimasukkan kedalam media yang ada di cawan petridish dengan cara diputar



14



Mortar dan Pastle



Untuk menghaluskan suatu bahan



15



GelasBeker



Untuk menyiapkan larutan atau menyimpan zat



kimia



sementara,



untuk



tempat.pengadukan larutan.



16



Pembakar Bunsen



untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar Bunsen



17



Jarum Inokulum



untuk



memindahkan



biakan



untuk



ditanam/ditumbuhkan ke media baru.



18



Pinset



untuk mengambil atau menarik beberapa sampel.fungsi pinset itu untuk menjepit benda



kecil



lembek(lembut).



8



atau



pun



yang



sangat



19



Rubber Bulb



untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur.



20



Colony Counter



untu



menghitung



koloni



bakteri



yang



ditumbuhkan dimedia yang disimpan dalam cawan petridish.



4.2 Pembahasan Praktikum



yang



berjudul



“Pengenalan



Alat-Alat



Laboratotium



Mikrobiologi Umum” ini membahas mengenai alat-alat yang akan dipergunakan pada praktikum Mikrobiologi. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu autoclave, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet tetes, oven, incubator, ose, laf dan lainnya. Setiap alat tentu saja memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. Oleh karena itu pengenalan sebelum melakukan praktikum sangatlah penting. Prinsip kerja dari mikroskop adalah dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dan diperbesar oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkan melalui cermin, maka akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat. Mikroskop memiliki pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) serta pembesaran okuler (10x). Prinsip kerja Auto Klaf ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan 121OC selama 15 menit untuk membunuh dan menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam praktikum atau percobaan. Prinsip kerja inkubator ini yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakan murni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya



9



dapat diatur diatas suhu tertentu. Inkubator biasanya digunakan pada suhu 10700C dengan waktu 15 menit dan tekanan 15 PSI. Prinsip kerja hot plate stirreryaitu setelah di-on-kan, kita menyimpan cawan petri berisikan bakteri atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung pada posisi (000) dan mulailah menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung. Prinsip kerja LAF untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro Mikropipet merupakan alat presisi yang didesain untuk pengukuran dan pemindahan larutan dengan volume kecil (skala mikroliter) yang akurat. Kapasitas volume yang dapat diambil oleh mikropipet pada umumnya sekitar 1μl1.000 μl. Mikropipet digunakan bersamaan dengan tip sebagai wadah bagi larutan sampel yang akan diambil. Prinsip pengambilan larutan dengan mikropipet adalah pergantian volume udara yang dikeluarkan oleh mikropipet dengan larutan. Apabila tombol pengatur volume (Plunger ) ditekan, tekanan tersebut akan menggerakkan sebuah piston internal untuk salah satu dari dua posisi yang berbeda. Prinsip Kerja cawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Prinsip kerja pipet ukur dapat digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya. Pada pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan atau cairan yang akan di ambil. Prinsip kerja pipet tetes ini yaitu dengan menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet ini, kemudian bagian ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan diambil dan melepaskan tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja volume padabpipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada pipet ini). Prinsip kerja tabung reaksi yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi



10



Prinsip kerja labu erlenmeyer yaitu dengan menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau menggunakan corong dengan hati-hati Prinsip kerja gelas ukur yaitu dengan menuangkan larutan atau cairan zat kimia secara langsung dengan berhati-hati. Prinsip Kerja batang L yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan prinsip kerja batang pengaduk untuk mengaduk larutan atau suspensi dalam wadah. Prinsip kerja pembakaran busen yaitu dengan menyalakannya dengan membakar bagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberi api pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang berbahan bakar gas). Prinsip kerja jarum inokulum (ose) ialah sebelum alat ini digunakan, terlebih dahulu disterilkan dengan membakar ujungnya pada pembakar bunsen sampai berpijar, kemudian biarkan ujung jarum ini dingin sebelum digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan dipindahkan atau ditanam. Prinsip kerja pinset adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan. Prinsip kerja filler adalah dengan menempelkan atau memasang alat ini pada pangkal pipet ukur, untuk mengambil larutan tekan bagian bundar pada alat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup yang juka ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian bersimbol E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur. Prinsip kerja alat colony counter yaitu setelah di-on-kan, kita menyimpan cawan petri berisikan bakteri atau jamur dalam kamar hitung, kemudian mengatur alat penghitung pada posisi (000) dan mulailah menghitung dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung.



11



BAB V PENUTUP



5.1 Simpulan Kesimpulan dalam praktikum ini yaitu praktikan dapat mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi dari tiap-tiap alat yang ada pada laboratorium mikrobiologi. Alat-alat laboratorium mikrobiologi terdiri dari alat-alat elektrik, alat-alat gelas dan keramik, dan alat-alat non gelas. 1.



Alat-alat elektrik yaitu mikroskop, auto klaf, inkubator, hot plate, colony counter, kulkas, oven



2.



Alat-alat gelas dan keramik yaitu pipet ukur,pipet tetes,tabung reaksi,labu erlenmeyer, batang L, lumpang dan alu, gelas ukur, cawan petri, batang pengaduk, panci infus dll.



3.



Alat-alat non gelas yaitu ph meter, pinset, rak tabung,filler,botol semprot dll.



5.2 Saran Saran dalam praktikum ini yaitu praktikan sebaiknya mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum sehinnga praktikum dapat berjalan dengan lancar.



12



DAFTAR PUSTAKA Day & Underwood, 1998, Kimia Analisis Kuantitatif, Edisi Revisi, Terjemahan



R.



Soendoro dkk, Erlangga, Jakarta. Djide, Natsir, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar. Dwidjoseputro, D, 1998, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta. Kardiaz,Srikandi.1992.Alat-Alat Mikrobiologi.Jakarta:Erlangga Volk, Wesley, 1993, Mikrobiologi Dasar, Jakarta, Erlangga. Rustaman, N.Y., Rohman, I. dan Fitriani,A., 2012,Kualitas Argumentasi Pada Diskusi Isu Sosiosaintifik Mikrobiologi Melalui Weblog, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol 1 No 2 Ari Susilowati, Shanti Listyawati.2001. Keanekaragaman Jenis Mikroorganisme Sumber Kontaminasi KulturIn vitro di Sub-Lab. Jurnal Mikroorganisme Kontaminan Kultur in vitroVol 2 No 1 Manasikana,O. A., Ashadi dan Haryono, 2012, Pembelajaran Ipa Melalui Metode Inkuiri Terbimbing Dan Proyek Ditinjau Dari Kreativitas Dan Kemampuan Menggunakan Alat Laboratorium , Jurnal Inkuiri, Vol 1 No 1 Nurmayulis.,Susiyanti dan Ali,Z.A.,2011,Pemberian Benzil Amino Purin Dan Air Kelapa Pada Perbanyakan Krisan (Chrysanthemum daisy L.) Secara In Vitro,JurnalJerami,Vol 4 No 2



13