Laporan Praktikum Mri Lanjut Ankle [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MRI LANJUT PEMERIKSAAN MRI ANKLE



Oleh: SYAIDINA HAMZA ARIFIN 151610383023



Program Studi D-IV Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Tahun 2018



BAB I PENDAHULUAN



I.1 Tujuan    







Indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan MRI Ankle







Penentuan sequence.







Penentuan irisan dan batas-batasnya.







Rekonstruksi hasil citra.







Dokumentasi citra (filming).



I.2 Dasar Teori I.2.1 Magnetic Resonance Imaging (MRI) Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi untuk memeriksa dan mendeteksi tubuh dengan menggunakan medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan sinar X, ataupun bahan radioaktif, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 3 tesla (1 tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.



MRI adalah suatu teknik penggambaran penampang tubuh berdasarkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Tehnik penggambaran MRI relatif komplek karena gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. Beberapa faktor kelebihan yang dimilikinya, terutama kemampuannya membuat potongan koronal, sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak, terutama otak, sumsum tulang belakang dan susunan saraf pusat dan memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan perbedaan yang



kontras, dibandingkan dengan pemeriksaan CT- scan dan X-ray lainnya sehingga anatomi dan patologi jaringan tubuh dapat dievaluasi secara detail. Untuk menghasilkan gambaran MRI dengan kualitas yang optimal sebagai alat diag-nostik, maka harus memperhitungkan hal-hal yang berkaitan dengan teknik penggambaran MRI; persiapan pasien serta teknik pemeriksaan pasien yang baik; kontras yang sesuai dengan tujuan pemeriksaanya; artefak pada gambar, dan cara mengatasinya; tindakan penyelamatan terhadap keadaan darurat. I.2.2 Anatomi Ankle



Gambar 1 Anatomi AnKL



I.2.3 MRI Pada Ankle MRI pada bagian Ankle merupakan pemeriksaan rutin dalam MRI Ankle dengan tujuan evaluasi dari organ di sekitar Ankle untuk mendeteksi kelainan pada muskoloskeletal. I.2.3.1 Indikasi 



Assessment of ankle pain of unknown cause







Tendonitis (especially posterior tibial)







Exclusion of osteochondritis dissecans







Achilles tendon rupture or tear







Avascular necrosis of the talus







Evaluation of the ankle joint following trauma







Soft tissue abnormalities



I.2.3.2 Persiapan Pasien  



Pasien diberikan penjelasan tentang pemeriksaan yang akan diperiksa.







Pasien



dianamnesa



apakah



ada



riwayat



penyakit,



claustrophobia, pernah operasi, riwayat epilepsi, alergi, pernah dipasang peace maker atau tidak, dan tentunya   



untuk pasien wanita apakah sedang hamil di trimester satu. 



Pasien dihimbau untuk melepaskan benda logam (ferromagnetic) pada tubuh.







Pasien dihimbau untuk mengganti baju dengan baju pasien yang telah disiapkan di ruang ganti.







Pasien diberikan bel sebagai tanda ketika ada permasalahan atau kendala di tengah pemeriksaan



 



berlangsung. 



Pasien diberikan ear plug/ear phone.







Pasien dihimbau untuk tidak bergerak saat pemeriksaan dilaksanakan.



I.2.3.3 Pengaturan Posisi Pasien dan Objek Evaluasi 



Posisikan pasien Supine dengan kaki didahulukan (Feet First)







Posisi Objek Sejajar dengan Coil Ankle







Atur posisi Genue Isocenter dengan medan magnet



I.2.3.4 Parameter Scanning  Jenis coil: Ankle coil / Surface Coil  Slice Thicknes: 3 mm  Slice gap: 0 – 0,3 mm  Matrix: 320 x 256  FOV: 18 



I.2.3.5 Sequence MRI Ankle Pemeriksaan Ankle



Spine Routine -



Sagital PD Fatsat/SPAIR



-



Sagital T1WI



-



Sagital T2W1 FSE



-



Axial T2WI FSE



-



Axial PD Fatsat/SPAIR



-



Axial T1WI



-



Coronal T2W1 FSE



-



Coronal PD Fatsat/SPAIR



-



3D



Proset



/3D



coherent



GRE



(Fatsat/SPAIR bisa diaplikasikan pada T2



atau



PD



(pilih



salah



menyesuaikan keinginan dokter.



satu)



I.2.3.6 Planning Irisian  Irisan Axial Pembuatan irisan axial dapat dilakukan dari irisan sagital dan coronal. Planing Irisan axial dimulai dari distal tibia sampai subcutan (include plantar fascia)



Gambar 2 Planning Irisan Axial. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul PraktikumMRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak.







Irisan Sagital Pembuatan irisan sagital dilakukan dari bidang coronal dan axial. Planing irisan sagital sejajar dengan talus, mulai dari maleolus lateral sampai maleolus medial.



Gambar 3 Planning Irisan Sagital. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak.







Irisan Coronal Pembuatan irisan coronal dilakukan dari bidang sagital dan axial. Planing irisan coronal tegak lurus dengan planing axial, irisan dimulai dari calcaneus sampai metatarsal base.



Gambar 6 Planning Irisan Coronal. Team Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum MRI Lanjut. Surabya: Tidak diceta



BAB II METEDEOLOGI PRAKTIKUM



  



II.1 Alat & Bahan  Komputer / Laptop 



Aplikasi Radiant DICOM







File MRI Ankle







Modul Praktikum MRI Lanjut



II.2 Tata Laksana Percobaan     







Buka aplikasi Radiant DICOM Viewer.







Buka file DICOM MRI Ankle







Pilih image data yang akan di planning.







Pilih menu MPR







Lakukan simulasi planning irisan seperti pada teori meliputi: a. Sagital T2WI FSE b. Sagital PD Fatsat/SPAIR c. Sagital T1WI d. Axial T2WI FSE e. Axial PD Fatsat/SPAIR f. Coronal T2W1 FSE g. Coronal PD Fatsat/SPAIR h. 3D Proset







Tentukan parameter masing-masing sequence yang dibuat.







Rekonstruksi citra yang akandilakukan print out meliputi : a. Sagital T2WI FSE b. Sagital PD Fatsat/SPAIR c. Axial T2WI FSE d. Axial PD Fatsat/SPAIR







Print film menggunakan format 4x4 atau 4x5



BAB III HASIL & PEMBAHASAN



III.1 Data Hasil Percobaan a. Sagital T2WI FSE



b. Sagittal PD Fatsat / SPAIR



c. Axial T2WI FSE



d. Axial PD Fstsat/SPAIR



III.3 Analisa Hasil III.3.1 Analisis masing – masing sequence a. Analisis pada Sagittal T2W1 FSE Pada hasil percobaan planning diatas, Pada sequence T2WI FSE ini sangat baik untuk menunjukkan kelainans eperti tumor atau multiple sklerosis. Sequence ini berguna untuk menilai cairan dan lemak akan nampak lebih enhance dan soft tissue akan terlihat gelap.



TE



100



TR



3233



Window



Window



Width



Level



1950



1122



Thickness



FS



1.5



b. Analisis pada Sagittal PD Fatsat/SPAIR Pada hasil percobaan planning diatas, dengan menggunakan sequence ini adalah untuk mencari jaringan adiposa subkutan lemak tubuh dantulang lunak.Proses patologis (cairan) yang biasanya terang gambar PD Fatsat.



TE



30.0



TR



3532.5



Window



Window



Width



Level



2208



1270



Thickness



FS



1.5



c. Analisis pada Axial T2W1 FSE Pada sequence T2WI digunakn untuk memperlihatkan patologi dari potongan axial pada sequence ini cairan terlihat gelap dan lemak terlihat lebih hypointens. Hal ini terjadi karena waktu relaksasi yang di butuhkan lemak lebih banyak darai pada waktu yang du gunakan pada cairan



TE



100



TR



4043.5



Window



Window



Width



Level



1824



1049



Thickness



FS



1.5



d. Analisis pada Axial T2W! FSE Fatsat Ada sequence Pada sequence ini digunakan untuk melihat patologi dari potongan axial. pada hasil praktikum yang digunakan menggunakan sequence fatsat pada hsil data terlihat lemak lebih hypointens dari pada cairan pada sequence ini cairan lebih terlihat hyperintens .



TE



30.0



TR



4419



Window



Window



Width



Level



1681



967



Thickness



FS



1.5



BAB IV PENUTUP



IV.1 Kesimpulan Setelah melakukan uji coba diatas dapat disimpulkan bahwa MRI mempunyai pengaruh pentiing dalam bidang diagnostik. Protokol pemilihan parameter seperti TR, TE, TL Flip Angel, WW, WL, dan Thickness sangat berpengaruh untuk efisiensi terhadap pemeriksaan. Pemelihian Sequences juga penting untuk memperoleh hasil citra yang optimal dimana harus disesuaikan dengan klinis dan indikasi pasien. Penggunaan Sequences T2 FSE dan Fatsat, Proton Density atau SPAIR harus diterapkan dengan baik dan sesuai.



IV.2 Saran Lebih ditingkatkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemeriksaan diagnostic dengan menggunakan modalitas MRI, karena terdapat protocol yang beragam dengan parameter – parameter yang dapat disesuaikan. Pengetahuan tentang indikasi juga harus dimengerti, agar ketika terdapat pemeriksaan dengan indikasi yang dinyatakan dapat digunakan protocol yang sesuai agar hasil citra maksimal dan dapat terevaluasi.



DAFTAR PUSTAKA



B. Chavhan, Govind., 2009, Principles, Techniques, and Applications of T2*-based MR Imaging and Its Special Applications, North America : Radiological Society of North America. Netter, F. H., 2011. Atlas Of Human Anatomy. Sixth ed, USA : Elsevier inc.Team Notosiswoyo, Mulyon and Suswati, Susy/, 2004. Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (Mri) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien, [Online], (http://www.unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIO MEDICAL/TUGAS/Biomedik-Jan2011/tugas-lama/Biomedik2009/MRI%20(%20MUHAMMAD%20YUNUSD41102066%20)/Daftar%20Pustaka/mri.pdf) [Diakses 27 Februari 2019]



Surya, Ahdan., 2009. Dasar Magnetic Resonance Imaging, [Online], (http://www.unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIOMEDICAL/TUGAS/Biomedik-2009/Ahdan/MRI_Ahdan%20Surya_D41105122.doc) [Diakses 27 Februari 2019] Teaching Aplikasi MRI I. 2017. Modul Praktikum MRI Lanjut. Surabya: Tidak dicetak.



Westbrook, Chaterine and Kaut, Carolyne., 2011, MRI in Practice, Fourth Edition, Blackwell Science Ltd, United Kindom