Laporan Praktikum Pemberdayaan Masyarakat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN



MAGANG PEMBERDAYAAN PETERNAK DALAM POLA KEMITRAAN DI KORPORASI PETANI KARAWANG



SAHID ANSORI NIRM. 04 2 16 0746



PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR 2019



PENDAHULUAN Gambaran Umum Perusahaan Profil Korporasi Korporasi Petani di Demfarm Karawang Kecamatan Jayakerta dibentuk pada tahun 2018, dengan 6 subsektor usaha yang berinduk di koperasi. Pembuatan demfarm pertanian modern di Kecamatan Jayakerta terintegrasi dari mulai tanaman padi, hortikultura, ternak dan pasca panen. Dengan membangun pertanian modern. Demfarm ini dirancang pengembangannya selama 3 tahun (2018-2020) dengan kawasan padi seluas 400 ha pada tahun 2018 dan 1000 ha pada tahun 2019. Kawasan pertanian tersebut mencakup lima desa yaitu Desa Ciptamarga, Desa Medang Asem, Desa Jaya Makmur, Desa Jayakerta dan Desa Kampung Sawah. Di Desa Madeng Asem juga dikembangkan percontohan agribisnis hortikultura modern. Sedangkan di Desa Kampung Sawah dikembangkan percontohan agribisnis itik modern. “Kesemua percontohan tersebut akan dikelola secara korporasi,” katanya. Kementerian Pertanian menyiapkan demfarm ini berkerjasama dengan Pemerintah Taiwan dan Pemerintah Kabupaten Kerawang. Demfarm ini nantinya akan menjadi sentra rantai pasok ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan penyuluhan serta pusat pertumbuhan komoditas pertanian modern. Pengembangan korporasi di demfarm Karawang diimplementasikan dalam bentuk sebuah pembimbingan petani untuk mampu dan bersedia bertransformasi dari pengelolaan pertanian secara konvensional menjadi secara korporasi. Bisnis petani nantinya dalam bidang pertanian (agriculture businessman), berjiwa



kewirausahaan



(entrepreneur)



dan



bertindak



sebagai



subyek



pembangunan bidang pertanian yang berperan aktif dalam meningkatkan



produksi pertanian, daya saing dan nilai tambah produk pertanian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya secara nyata. Di lokasi demfarm juga dibangun secara bertahap infrastruktur dan sarana pertanian, antara lain berupa pengelolaan air irigasi, penyediaan bangunan irigasi, gedung dan pengadaan alat mesin pertanian (traktor, combine harvester dan RMU modern), penyediaan benih, pupuk dan pestisida, penguatan kelembagaan petani, pengembangan korporasi, penguatan sistem penyuluhan, pengembangan kemitraan dan pemasaran hasil pertanian. Dengan



pengelolaan



secara



korporasi,



pertanian



modern



yang



dikembangkan di demfarm tersebut dapat memenuhi azas economies of scale karena terjadi konsolidasi usaha dan management yang dilakukan melalui penggabungan kekuatan para petani, yang membentuk suatu kelompok usaha bersama yang memiliki visi maju bersama. Visi Menciptakan sentra rantai pasok ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif, penelitian dan pengembangan, pendidikan dan penyuluhan serta pusat pertumbuhan komoditas pertanian modern. Misi 1. Menumbuhkembangkan kelembagaan petani melalui koperasi 2. Meningkatkan inovasi teknologi pertanian. 3. Mengembangkan percontohan agribisnis hortikulturan dan itik modern. Komoditas Komoditas yang ada di korporasi petani yaitu padi, itik, tanaman hortikultura (terong,timun,tomat) serta penyewaan alat alsintan.



Tujuan Tujuan Umum



Tujuan Umum dalam Magang ini dapat memberdayakan peternak itik di korporasi dalam mengembangkan dirinya sendiri dibidang peternakan dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam Peraktik Lapangan Terpadu ini adalah sebagai berikut: A. Mendampingi peternak di korporasi petani dalam proses produksi, pemeliharaan dan pemasaran. B. Mendampingi peternak di korporasi petani menjadikan potensi sebagai modal utama meningkatkan kesejahteraan dirinya. C. Mendampingi pelatihan dasar kepada peternak itik di korporasi untuk memanfaatkan potensi yang ada. D. Memberi pemahaman kepada peternak untuk memberdayakan lingkungan disekitar mereka menjadi sesuatu yang bermanfaat. E. Mengetahui pola kemitraan di korporasi petani demfarm Karawang.



Manfaat Peternak dapat memahami potensi yang ada dilingkungannya dan mendapat pengetahuan dasar dalam pengelolaan potensi yang ada sehingga peternak



memahami



bagaimana



cara



meningkatkan



kualitas



diri



dan



kesejahteraan hidupnya.



Metode Dalam Praktik Lapangan Terpadu ini memakai metode Riset Aksi dengan pendekatan partisipatif dimana peternak bukan sebagai obyek pemberdayaan saja tapi juga menjadi subyek pemberdaya. Karena yang digunakan adalah pendekatan Partisipatif maka dari mulai assessment masalah, penggalian potensi, pemetaan, hingga pelaksanaan program dilakukan bersama peternak.



PELAKSANAAN KEGIATAN Metode dan Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini dilakukan seluruh anggota kelompok dengan mengunjungi dan meminta izin kepada UPTD Pengolahan Pertanian Kecamatan Jayakerta. Sosialisasi juga dilakukan kepada petugas kandang, peternak mitra Korporasi Petani Karawang yang bertujuan menerangkan maksud dan tujuan dan menyerap informasi umum mengenai wilayah pendampingan.



Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan magang ini adalah petani dan peternak mitra korporasi petani karawang agar dapat memanfaatkan sebaik mungkin potensi daerah yang dimiliki oleh kecamatan Jayakerta agar pemberdayaan masyarakat dapat terwujud.



Tempat dan Waktu Kegiatan Magang dilakukan pada: Tanggal



: 25 November 2019 – 20 Desember 2019



Tempat



: Korporasi Petani Demfarm Karawang (Kecamatan



Jayakerta)



Tahapan Pelaksanaan Magang Tahapan pelaksanaan magang ialah sebagai berikut : 1. Mengamati Kondisi peternakan itik di Korporasi Petani demfarm Karawang. 2. Evaluasi peternak itik di Korporasi Petani demfarm Karawang. 3. Diskusi hasil evaluasi di Korporasi Petani demfarm Karawang



HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Kemitraan Korporasi Korporasi Petani Karawang merupakan program unggulan yang sedang berjalan di Kecamatan Jayakerta. Dalam model korporasi, akses informasi, teknologi, permodalan dan pasar dilakukan dengan pola terpadu sebagaimana gambar berikut.



Akses informasi dan teknologi pada sistem korporasi diberikan secara terpadu oleh tim Kementan, Pemda dan ICDF Taiwan. Skema penyampaian informasi dan teknologi ialah teknologi yang berupa inovasi pertanian diberikan oleh Tim Litbang Kementan dan ICDF Taiwan, selanjutnya inovasi yang telah tersebut didifusikan pada petani melalui PPL yang bertempat di UPTD Pertanian Kecamatan Jayakerta.



Akses Permodalan dan Pasar pada sistem korporasi diberikan secara terpadu oleh tim Kementan, Pemda dan BUMN. Modal yang diberikan kepada petani berasal Bank BUMN yang bekerja sama dengan Demfarm Korporasi, pembayaran modal dapat dilakukan diakhir produksi dengan memotong keuntungan yang petani dapatkan. Sistem pemasaran dalam model korporasi dilakukan dengan cara hasil produksi ditampung pada Koperasi Primer yang berada di 5 Desa, lalu disalurkan pada Korperasi Sekunder, selanjutnya hasil



produksi tersebut diolah dan dikemas pada industry terpadu korporasi dan disalurkan supermarket, horeka, BUMN, dan pihak-pihak yang bekerjasama dengan korporasi.



Pemberdayaan Masyarakat Koperasi Model korporasi petani berbasis koperasi dibentuk dari, untuk dan oleh petani/kelompok tani/gapoktan dengan melakukan konsolidasi usaha dari skala kecil menjadi skala besar yang berorientasi ekonomi. Korporasi ini merupakan hasil konsolidasi kelembagaan ekonomi petani dengan memberdayakan koperasi. Konsolidasi kelembagaan ekonomi dilakukan mulai dari petani yang dikonsolidasikan kedalam suatu kelompok tani, kemudian dari kelompok tani dikonsolidasikan ke gabungan kelompok tani (Gapoktan) dengan membentuk koperasi primer di setiap desa yang termasuk dalam pengembangan kawasan pertanian (Korporasi). Di tingkat koperasi primer akan dilakukan rekayasa kelembagaan lewat spin-off agar bisnisnya mampu tumbuh dan berkembang. Spin-off adalah pembagian organisasi ke berbagai unit usaha. Spin-off usaha dilakukan untuk mengembangkan



koperasi



primer



secara



transformative



sebagai



upaya



menyikapi kondisi internal dan menghadapi perubahan lingkungan bisnis korporasi petani yang sangat dinamis dan penuh tantangan. Untuk itu, orientasi bisnis koperasi primer difokuskan pada pengembangan usaha on farm sehingga unit usaha yang berpotensi dapat dikembangkan seperti usaha padi, usaha budidaya itik, usaha budidaya hortikultura, usaha pelayanan sarana produksi, unit pelayanan irigasi dan lainnya. Berbagai unit usaha tersebut terintegrasi secara horizontal melalui mekanisme pembagian usaha atau spin off dibawah kendali koperasi primer. Selanjutnya, koperasi primer di tiap desa yang tergabung dalam suatu kawasan pengembangan bisnis pertanian diarahkan untuk terintegrasi secara vertical dengan membentuk koperasi sekunder dalam kerangka membangun konglomerasi sosial melalui mekanisme pembagian usaha. Koperasi sekunder akan membangun beraneka macam bisnis yang terintegrasi menjadi satu



dibawah kendali koperasi sekunder dan sekaligus berperan sepagai “korporasi petani”. Bisnis yang dibangun di tingkat koperasi sekunder difokuskan pada pengembangan usaha pengolahan, distribusi dan pemasaran dengan berbagai unit usaha seperti agribisnis padi, agribisnis ternak, agribisnis hortikultura, usaha sarana produksi, pelayanan jasa alsintan, dan lainnya. Unit-unit usaha tersebut terintegrasi dengan unit-unit bisnis yang dikembangkan pada tingkat koperasi primer. Langkah-langkah seperti ini dilakukan agar penumbuhan koperasi petani mampu memenangkan persaingan pasar.



SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari



hasil



diskusi



dan



evaluasi



yang



dilakukan



mengenai



pemberdayaan



petani/peternak di demfarm korporasi dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan dengan pola kemitraan yang digunakan di korporasi yaitu pola inti plasma, kerjasama operasional dan dagang umum. Mitra yang dijalankan yaitu dengan membentuk koperasi. Koperasi yang dibentuk dengan menggabungkan gapoktan-gapoktan yang ada di wilayah demfarm korporasi. Kepanitiaan diambil dari anggota gapoktan sendiri yang tergabung dalam koperasi (dari kita, oleh kita dan untuk kita). Pemberdayaan petani/peternak dilakukan melalui koperasi ini. Dengan koperasi ini diharapkan dapat memeberdayakan para petani/peternak untuk memanage perputaran uang dan dapat saling memenuhi kebutuhan produksi maupun saran dan prasarananya dalam menunjang usaha taninya. Selain itu, dengan pembentukan koperasi berpola kemitraan ini menjadi akses untuk para petani/peternak untuk mencapai atau menghadapi persaingan pasar.



Saran 1. Dalam konsep pemberdayaan, diperlukan adanya skala prioritas dan skala target untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan pemberdayaan. Dalam kegiatan ini kami belum memperhatikan lebih lanjut. 2. Selain itu, dalam proses pemberdayaan perlu diperhatikan juga pencatatan kegiatan untuk mempermudah pembuatan laporan dan menentukan skala keberhasilan pemberdayaan. 3. Oleh karena itu, kami menyarankan untuk lebih memperhatikan kedua hal diatas dalam melakukan kegiatan pemberdayaan. Selain itu perlu juga menerapkan teoriteori secara lebih aplikatif sehingga proses pemberdayaan dapat berjalan dengan lancer dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. 4. Agar Korporasi Petani di Demfarm Karawang ini lebih diaktifkan lagi dan tidak hanya formalitas saja.