Laporan Praktikum Resmi Pembuatan Minuman Herbal Kunyit Asam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN RESMI PRATIKUM



LABORATORIUM



: KIMIA ORGANIK



PRATIKUM



: KIMIA ORGANIK



JUDUL PERCOBAAN



: PEMBUATAN MINUMAN HERBAL KUNYIT ASAM



Oleh : Nama : Ireniza Liano



NIM : 20030234033 Kelas : KA 2020



Nama : Intan Riski Hayuingtyas



NIM : 20030234038 Kelas : KA 2020



Nama : Nattaya Abdulloh



NIM : 20030234064 Kelas : KA 2020



Program/Jurusan : Kimia/Kimia



JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2021



A. Judul percobaan



: Pembuatan Minuman Herbal Kunyit Asam



B. Hari/ tanggal percobaaan



: Minggu, 14 November 2021 pukul 09.30



C. Selesai percobaan



: Minggu, 14 November 2021 pukul 14.30



D. Tujuan percobaaan



:



1. Memilih peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang dikerjakan 2. Memilih bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang dikerjakan 3. Mengetahui cara membuat/mengolah minuman hebal (jamu) kunyit asam dengan baik. E. Dasar teori



:



E.1 Jamu Obat tradisional atau lebih dikenal dengan nama jamu atau obat asli Indonesia (OAIN) sudah dikenal sejak zaman nenek moyang masyarakat Indonesia dan tumbuh berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi di negara kita. Oleh karena itu, jamu merupakan warisan nenek moyang yang perlu dikembangkan utamanya untuk menunjang upaya meningkatkan kesehatan masyarakat baik digunakan untuk tujuan pencegahan (preventif), peningkatan (promotif), maupun pengobatan (kuratif) (Soegiharjo, 2002). Beberapa bahan alami dari obat tradisional yang sering dikonsumsi adalah dalam bentuk sediaan jamu (Kristanto, 2016). Jamu adalah produk ramuan tradisional khas Indonesia yang ada sejak lama, dimanfaatkan secara turun-temurun dan berkembang di masyarakat sampai saat ini. Jenis jamu sangat beragam dan pemanfaatan jamu jenis minuman lebih diarahkan untuk membantu penyembuhan penyakit, meningkatkan kesehatan (promotif) dan atau mencegah penyakit (preventif) sehingga jamu dikenal bukan sebagai obat, melainkan sebagai minuman fungsional yang enak dan menyegarkan. Kehebatan jamu telah dibuktikan secara empiris, namun masih sangat diperlukan data ilmiah untuk membuktikan keamanan dan manfaat jamu (A’yunin, Santoso, & Harmayani, 2019).



Seiring perkembangan teknologi untuk memproduksi jamu skala industri, di Indonesia masih terdapat usaha jamu yang dikelola secara tradisional dan sangat sederhana. Jamu ini dikenal dengan sebutan jamu gendong yaitu minuman jamu khas Jawa, dijual tanpa label, terbuat dari ramuan bahan segar, tidak dapat disimpan lama dan biasanya diminum dalam keadaan segar yang diproduksi oleh industri rumah tangga (A’yunin, Santoso, & Harmayani, 2019). Sejauh



ini,



pembuatan



minuman



jamu



tradisional



umumnya



mengutamakan kualitas sensori dan mengesampingkan sifat fungsional dan hygienitas. Penjual dalam meracik minuman jamu sangat variatif baik formula bahan maupun proses, padahal dua hal tersebut akan mempengaruhi kualitas produk. Mutu bahan, proses dan sanitasi penjual dalam pembuatan minuman jamu yang belum dilakukan dengan baik dapat memicu masalah keamanan pangan awal berupa cemaran mikrobiologis (A’yunin, Santoso, & Harmayani, 2019). E.2 Jamu Kunyit Asam Selain sebagai rempah dan bahan obat, kunyit dan asam merupakan bahan dasar minuman tradisional yang sudah banyak dikenal penduduk di Indonesia. Dewasa ini telah berkembang pangan dan minuman fungsional, dan minuman kunyit asam memiliki peluang untuk hal tersebut (Mulyani, Harsojuwono, & Puspawati, 2014). Jamu Gendong atau Obat tradisional biasanya di gunakan untuk suplemen atau minuman seperti halnya jamu kunyit asam. Jamu kunyit asam terdiri dari kunyit (Curcuma domestica) dan asam jawa (Tamarindus indica). Secara alamiah, kunyit dipercaya memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai analgetika, antipiretika, dan antiinflamasi begitu juga asam jawa yang memiliki bahan aktif sebagai antiinflamasi, antipiretika, dan penenang (Permatasari, Icsvanditra, & Mahardhika, 2019). Minuman jamu kunyit asam banyak dikonsumsi masyarakat, terbuat dari rimpang kunyit, buah asam Jawa, air, gula dan dengan atau tanpa penambahan sari jeruk nipis atau ekstrak daun sirih. Beberapa hasil



penelitian menunjukkan bahwa bahan dasar minuman jamu tersebut memiliki aktivitas biologis yang baik untuk kesehatan karena kandungan senyawa bioaktif (seperti asam organik, polifenolik, dan flavonoid). Sebagai contoh, kunyit sebagai bahan utama minuman jamu kunyi asam memiliki manfaat sebagai antioksidan dan antibakteri karena peran senyawa kurkumin (A’yunin, Santoso, & Harmayani, 2019). E.3 Kunyit Kunyit



(Curcuma



domestica,



Val)



termasuk



dalam



familia



Zingiberaceae (Rukmana, 1999). Di Indonesia dikenal sebagai kunyit. Di Jawa Tengah disebut kunir. Di Nusa Tenggara disebut kunyik. Di Sumatera disebut kakunye. Di Kalimantan dikenal sebagai henda. Di Sulawesi disebut uinida. Di Maluku disebut kurlai (Nugraheni, 2010). Kunyit merupakan tanaman semak, mempunyai batang semu dan basah, tingginya sekitar 1 m dan bunganya muncul dari pucuk batang semu dengan panjang sekitar 10-15 cm dan berwarna putih. Daunnya mirip dengan tumbuh- tumbuhan jenis pisang-pisangan, berbentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau pucat. Rimpangnya memiliki banyak cabang dengan kulit luarnya berwarna jingga kecoklatan. Buah daging rimpang kunyit berwarna merah jingga kekuning-kuningan (Soedibyo, 1998). Senyawa bioaktif rimpang kunyit yaitu asam askorbat, β-karoten, asam kafeik, kurkumin, eugenol, p-asam kumarik. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya 3 pigmen utama yaitu curcumin 1,7-bis (4hydroxy- 3-methoxyfenil)-1,6-heptadiene-3,5-dione, demethoxy-curcumin and



bis



demethoxy-curcumin.



Senyawa



kurkumin



ini



diketahui



mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, anti inflammatory, dan anti kanker (Mulyani, Harsojuwono, & Puspawati, 2014). Menurut penelitian Hartiati dkk (2012) kunyit bagian rimpang ternyata mempunyai aktivitas antioksidan tertinggi dibanding bagian empu kunyitnya. Ekstrak rimpang kunyit dengan waktu penghancuran 3,5 menit, nilai total fenolnya 1,76



GAE/100g ekstrak kunyit dan kapasitas antioksidannya 0,17% diuji dengan metode DPPH. Kunyit memiliki kandungan senyawa aktif minyak atsiri yang terdiri dari α dan β tumerone yang menyebabkan bau khas pada kunyit, ariltumerone, artumerone, α dan β atlantone, kurkumol, zingiberance. Selain itu ada senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, dimetoksi kurkumin, desmetoksi kurkumin, trietil kurkumin, dan bisdemetoksi. Sedangkan asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitartrat sehingga berasa sangat masam (Rukmana, 2005). E.4 Asam Asam jawa (Tamarindus indica Linn) termasuk dalam famili Leguminose, ekstrak daging buah asam jawa dikenal dengan Tamarindus Pulpa Extractum. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama asam jawa, sedangkan di Jawa dikenal dengan asem, di Sunda dikenal dengan celangi dan tangkal asem. Nama umum / Inggrisnya adalah tamarind (Hutapea, 1994). Daging buah asam jawa berkhasiat sebagai laksan. Adapun kegunaannya adalah untuk mencegah dan mengatasi nyeri haid (jika dicampur bersama kunyit), demam, eksem, kegemukan, pencahar (berkurang khasiatnya bila dimasak), sakit perut, sariawan, wasir dam rematik (obat luar) (Soedibyo, 1998). Senyawa bioaktif buah asam adalah 2-hidroksi-30,40-dihidroksi aseto fenon, metil 3,4-dihidroksi bensoat, 3,4-dihidroksi fenil asetat, (-)epikatekin dan oligomerik proanthocianidin. Buah asam menunjukkan potensi sebagai antidiabetes dan anti hiperlipidemik, serta antioksidan. Bagian asam yang digunakan dalam pembuatan minuman kunyit asam, adalah buah atau daun asamnya. Minuman kunyit asam yang menggunakan bagian pucuk daun asam muda biasanya disebut sinom (Mulyani, Harsojuwono, & Puspawati, 2014). E.5 Pengolahan Jamu (Minuman Herbal) Jamu ramuan segar merupakan jamu yang diolah dengan cara sederhana dan tradisional, yang secara umum pengolahannya dibedakan



menjadi dua macam, yaitu dengan merebus seluruh bahan atau dengan cara mengambil/memeras sari yang terkandung dalam jamu kemudian dicampur dengan air matang (Suharmiati, 2001). Sedangkan menurut Wisely (2008) menyatakan bahwa jamu ramuan segar menurut responden adalah jamu yang dibuat sendiri dengan cara direbus atau diremas dan dibuat dari bahan-bahan alami, jamu gendong, jamu berbentuk cair yang dapat langsung diminum tanpa perlu diolah lagi, jamu yang bukan buatan pabrik dan tidak dikemas. Dalam pembuatan minuman herbal yaitu jamu kali ini pengolahannya dilakukan dengan merebus seluruh bahan yang dibutuhkan. Perebusan seluruh bahan jamu tersebut dilakukan dengan tujuan untuk melarutkan kandungan-kandungan bahan aktif dari bahan yang bermanfaat bagi tubuh secara maksimal, sekaligus menetralkan adanya cemaran mikrobiologis melalui pemanasan (perebusan) bahan jamu. Selain itu, pembuatan jamu dengan cara merebus dapat melarutkan dan mencampurkan seluruh bahan jamu dengan lebih efektif dan lebih cepat, khususnya pada bahan jamu seperti gula aren, gula, dan garam akan lebih cepat larut dan tercampur apabila dimasukkan dalam air yang panas. Pembuatan atau pengolahan jamu herbal secara tradisional tidak memerlukan alat-alat yang terlalu rumit dan bahan-bahannya berasal dari tanaaman herbal alami yang memiliki khasiat menyehatkan pada manusia. Pada pembuatan jamu kali ini alat-alat yang digunakan adalah alat sederhana seperti sendok, pisau, panci, blender, gelas/cangkir, pengaduk, saringan, corong, dan botol. Jamu tradisional atau biasa disebut jamu gendong



biasanya



tidak



dikemas



dan



hanya



setelah



selesai



diproduksi/dimasak akan langsung diletakkan cangkir/gelas dan diminum. Akan tetapi pada pembuatan jamu kali ini, jamu hanya sekedar diletakkan gelas, namun dikemas dalam botol dan diberi label. Label jamu (minuman herbal) ini sibuat sama dengan nama aslinya yaitu Kunyit Asam dengan diberi tambahan keterangan Jamu Herbal dibawahnya. Kemudian, bahan tanaman herbal yang digunakan dalam pembuatan jamu Kunyit asam ini



adalah rimpang Kunyit dan buah Asam yang ditambahkan dengan gula merah/gula aren, gula pasir, garam, dan air minum.



F. Alat dan bahan a) Alat



:



:



1. Sendok 2. Pisau 3. Panci 4. blender 5. Gelas/cangkir 6. Pengaduk 7. Botol 8. Saringan/penyaring 9. Corong b) Bahan : 1. 150 gr kunyit 2. 150 gr gula merah/gula aren 3. 50 gr asam jawa 4. 1 liter air 5. Garam secukupnya 6. Gula pasir dan garam secukupnya



G. Alur percobaan 1. Membuat bubuk kunyit (Kunyit halus) 150 gr Kunyit  



Dibersihkan, dikupas dan dipotong kecil-kecil Diblender



Kunyit halus



2. Membuat minuman herbal (jamu) kunyit asam Air mendidih       



Ditambah gula aren ± 150 gr Ditambah asam jawa ± 50 gr Ditambah gula pasir & garam secukupnya Ditambah kunyit halus ±150 gr Diaduk ± 30 menit Diamkan sampai dingin Disarring dan dimasukkan kedalam botol



Jamu kunyit asam



H. Hasil pengamatan Hasil Pengamatan No.



Prosedur Percobaan



Dugaan/Reaksi Sebelum 



1 150 gr Kunyit



Kunyit



Sesudah 



Kunyit



berwarna



halus



kuning



berwarna kuning











Dibersihkan, dikupas dan dipotong kecil-kecil Diblender



Kunyit halus



Kesimpulan



Hasil Pengamatan No.



Prosedur Percobaan



Dugaan/Reaksi Sebelum 



Air mendidih



  



   



 Ditambah gula aren ± 150 gr Ditambah asam jawa ± 50 gr Ditambah gula pasir & garam secukupnya Ditambahkan kunyit halus ±150 gr Diaduk ± 30 menit Diamkan sampai dingin Disaring dan dimasukkan kedalam botol



Jamu kunyit asam



 



Gula aren berwarna coklat kehitaman Asam jawa berwarna coklat kehitaman Kunyit halus berwarna kuning Gula pasir & garam : serbuk putih



Kesimpulan



Sesudah 















Air mendidih + gula aren larutan coklat gelap Ditambahkan asam jawa  larutan coklat kehitaman Ditambahkan kunyit halus  larutan kuning keruh Diaduk ± 30 menit  kuning kecoklatan



Diperoleh jamu kunyit asam berwarna kuning kecoklatan memilki



yang rasa



sedikit manis.



asam



I. Analisis dan Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan dari laporan sementara sebelum membuat atau mengolah jamu (minuman herbal) kunyit asam, maka bahan rimpang kunyit yang telah disediakan diolah terlebih dahulu menjadi serbuk atau kunyit halus. Cara memperoleh kunyit halus/ serbuk kunyit dari ripang kunyit sangat mudah. Pertama 150 gram rimpang kunyit yang telah disediakan dicuci sampai bersih, baru setelahnya rimpang kunyit dikupas (dipisahkan kulit rimpang kunyit dari dagingnya) menggunakan pisau. Daging rimpang kunyit yang tidak memiliki kulit tersebut, lalu dibiarkan kering dengan diangin-anginkan. Setelah kering rimpang kunyit dipotong kecil-kecil kemudian diblender sampai halus atau menjadi serbuk/bubuk. Pada proses ini tidak terjadi perubahan warna dari rimpang kunyit menjadi kunyit halus sehingga rimpang kunyit dan kunyit halus tetap berwarna asli kunyit yaitu kuning. Meskipun demikian terjadi perubahan ukuran saja, dari rimpang kunyit padat yang berukuran besar menjadi kunyit halus padat yang berukuran sangat kecil seperti serbuk. Setelah mendapatkan kunyit halus tahap selanjutnya adalah membuat jamu kunyit asam. Hal yang pertama kali dilakukan dalam membuat jamu (minuman herbal) adalah menyiapkan air dalam panci dan mendidihkannya. Saat air sudah mendidih tambahkan gula aren ± 150 gr, asam jawa ± 50 gr, kunyit halus ±150 gr, gula pasir dan garam secukupnya menggunakan sendok. Alasan mengapa air harus dibiarkan mendidih terlebih dahulu sebelum menambahkan bahan-bahan jamu tersebut karena saat air panas bahan-bahan organic untuk pembuatan jamu kunyit asam diatas (termasuk gula aren, asam jawa, kunyit halus, gula pasir, dan garam) akan menjadi lebih mudah larut/terlarut dan tercampur dalam air. Selain itu proses bahan kandungan aktif yang berkhasiat dalam bahan jamu utama seperti kunyit halus dan asam akan lebih cepat terlarut apabila kondisi air sebagai pelarut dalam temperature tinggi (panas). Oleh karena itu sebelum mencampur bahan-bahan jamu akan lebih efektif dan cepat jika air sebagai pelarut dibiarkan mendidih terlebih dahulu.



Adanya bahan tambahan seperti gula aren ± 150 gr, gula pasir dan garam secukupnya memiliki maksud untuk memberikan rasa manis pada olahan jamu kunyit asam, kecuali garam. Garam diberikan pada jamu kunyit asam dengan maksud untuk menyeimbangkan rasa manis dan asam pada jamu kunyit asam. Karena buah asam memiliki rasa yang lebih asam daripada daun asam, khususnya buah asam matang dan kunyit cenderung memiliki rasa sedikit pahit. Oleh karena itu agar jamu dapat memiliki perpaduan rasa yang bisa diterima atau dikonsumsi oleh semua orang ditambahkan gula sebagai pemanis dan garam sebagai penyeimbang rasa. Pada pembuatan jamu kunyit asam ini setelah air mendidih ditambahkan gula aren, air yang sebelumnya berwarna bening akan berubah menjadi warrna coklat sesaui warna gula aren dan menjadi larutan gula aren. Selanjutnya saat ditambahkan asam jawa matang larutan berwarna coklat kehitaman, karena asam jawa matang awalnya berwarna coklat kehitaman sehingga larutan menjad larutan asam jawa dengan rasa manis gula aren. Kemudain setelah itu ditambahkan gula dan garam secukupnya, lalu ditambahkan kunyit halus yang berwarna kuning, setelah diaduk untuk mencampur seluruh bahan-bahan larutan selama kurang lebih 30 menit atau sampai larutan mendidih, larutan jadi berubah warna menjadi kuning kecoklatan. Larutan tersebut kini telah menjadi jamu kunyit asam berwarna kuning kecoklatan yang memilki rasa asam sedikit manis. Jamu kunyit asam yang telah matang tersebut, didiamkan sampai mendingin sebelum dimasukkan dalam kemasan botol. Sambil menunggu jamu kunyit asam dingin, kemasan botol yang akan digunakan untuk menyimpan jamu kunyit asam lebih baik disterilkan terlebih dahulu agar tidak ada cemaran mikrobiologis atau cemaran lainnya yang dapat terjadi dan menurunkan standar mutu dari jamu kunyit asam yang dibuat. Mensterilkan kemasan cukup dengan mencuci botol menggunakan sabun lalu membilasnya dengan air hangat. Botol yang digunakan sebagai kemasan bisa botol plastic maupun botol kaca. Setelah botol kemasan steril dan jamu kunyit asam dingin, jamu kunyit asam dipindahkan dari panci ke dalam botol menggunakan gelas/cangkir. Akan tetapi setelah pembuatan jamu kunyit asam ini akan terdapat endapan atau sisa bahan jamu yang tidak ikut terlarut dalam



air saat proses perebusan. Oleh karena itu saat memindahkan jamu kunyit asam ke dalam botol dilakukan penyaringan terlebih dahulu menggunakan saringan dan corong agar jamu tidak tumpah, sehingga yang tersimpan dalam botol kemasan hanya murni jamu kunyit asamnya saja dan bisa langsung dikonsumsi/diminum tanpa sisa. Setelah dimasukkan dalam botol kemasan untuk mengenali bahwa jamu yang terdapat dalam botol tersebut adalah jamu kunyit asam, maka diberi pelabelan pada kemasan tersebut. Label yang digunakan hanya perlu gambar atau symbol sederhana dan keterangan nama jamu adalah yang paling penting. Label yang diberikan pada pembuatan jamu kunyit asam kali ini sangat sederhana yaitu dengan menggunakan symbol 3 lingkaran beda warna, lalu nama jamu “Kunyit Asam” dan dengan keterangan “Jamu Herbal” dibawahnya. Dengan melakukan pelabelan jamu tersebut mudah untuk dikenal dan diketahui namanya. Untuk menyimpan jamu herbal dalam waktu yang lama tanpa merusak kualitas jamu dapat dilakukan dengan menempatkannya dalam lemari pendingin atau kulkas. J. Kesimpulan 1. Pada pembuatan jamu kali ini alat-alat yang digunakan adalah alat sederhana seperti sendok, pisau, panci, blender, gelas/cangkir, pengaduk, saringan, corong, dan botol. 2. Bahan tanaman herbal yang digunakan dalam pembuatan jamu Kunyit asam ini adalah rimpang Kunyit dan buah Asam matang yang ditambahkan dengan gula merah/gula aren, gula pasir, garam, dan air minum. 3. Dalam pembuatan minuman herbal yaitu jamu kali ini pengolahannya dilakukan dengan merebus seluruh bahan yang dibutuhkan dengan tujuan melarutkan bahan jamu dengan lebih cepat dan efektif, serta menghilangkan cemaran mikrobiologis. 4. Pada pembuatan minuman herbal ini diperoleh jamu kunyit asam berwarna kuning kecoklatan yang memilki rasa asam sedikit manis dan dikemas dalam botol plastic dengan diberi label “Kunyit Asam Jamu Herbal”.



K. Daftar pustaka A’yunin, N. A., Santoso, U., & Harmayani, d. E. (2019). Kajian Kualitas Dan Aktivitas Antioksidan Berbagai Formula Minuman Jamu Kunyit Asam. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 23(01), 37-48. Hartiati, A., Mulyani, S., dan Rahmat, S. N. (2012). Pengaruh komposisi Campuran Empu Dengan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) dan Waktu Penghancuran Terhadap Kandungan dan Aktivitas Antioksidan Kunyit. Seminar Nasional: Peran Teknologi Industri Pertanian dalam Pembangunan Agroindustry yang Berkelanjutan. Bali. Hutapea, J. R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia, jilid III, 287-289. Jakarta: Depkes RI. Kristanto, A. A. (2016). Pengaruh Pemberian Kunyit Asam(Curcuma domestica-Tamarindus



indica)



Terhadap



Pertumbuhan



dan



Perkembangan Skeleton Fetus Mencit BALB/C Dala Periode Gestasi. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 05(04), 246-257. Mulyani, S., Harsojuwono, B. A., & Puspawati, d. G. (2014). Potensi Minuman Kunyit Asam (Curcuma domestica Val. Tamarindus indica L.) Sebagai Mnuman Kaya Antioksidan. AGRITECH, 34(01), 65-71. Nugraheni, E. (2010). Efek dan Daya Analgesik Jamu Kunyit Asam Ramuan Segar Komposisi 20,7% : 9,3% Pada Mencit Betina. Fakultas Farmasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Permatasari, D. A., Icsvanditra, G., & Mahardhika, d. M. (2019). Analisis Kadar Kurkumin Jamu Kunyit Asam Menggunakan Metode KLTDensitometri. Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional (SIKesNas), 264-269. Soedibyo, M. (1998).



Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan.



Jakarta: Balai Pustaka. Soegiharjo, C.J. (2002). Perkembangan Obat Tradisional dan Pembuatan Obat Tradisional dalam Risalah Seminar Sehari Menyambut Dies Natalis Fakultas Farmasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rukmana, R. (1994). Kunyit. Yogyakarta: Kanisius. Rukmana, R. (2005). Budidaya asam jawa. Yogyakarta: Kanisius.



Wisely. (2008). Studi Tentang Pemahaman Obat Tradisional Berdasarkan Informasi pada Kemasan dan Alasan Pemilihan Jamu Ramuan Segar atau Jamu Instan pada Masyarakat Desa Maguwoharjo. Fakultas Farmasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.



L. Jawaban pertanyaan 1. Jelaskan karakteristik bahan produksi minuman herbal!  Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan minuman herbal jamu kunyit asam adalah kunyit yang mengandung kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, minyak atsiri (turmeron, zingiberon, seskuiterpen alkohol), pati, tanin, damar, zat pahit, dan minyak lemak.  Kunyit merupakan tanaman semak, mempunyai batang semu dan basah, tingginya sekitar 1 m dan bunganya muncul dari pucuk batang semu dengan panjang sekitar 10-15 cm dan berwarna putih. Daunnya mirip dengan tumbuh- tumbuhan jenis pisang-pisangan, berbentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip, warna hijau pucat. Rimpangnya memiliki banyak cabang dengan kulit luarnya berwarna jingga kecoklatan. Buah daging rimpang kunyit berwarna merah jingga kekuning-kuningan.  Kemudian bahan utama lainnya adalah buah asam jawa (Tamarindus indica Linn) yang termasuk dalam famili Leguminose, ekstrak daging buah asam jawa dikenal dengan Tamarindus Pulpa Extractum. Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama asam jawa, sedangkan di Jawa dikenal dengan asem, di Sunda dikenal dengan celangi dan tangkal asem. Nama umum / Inggrisnya adalah tamarind.  Daging buah asam jawa antara lain mengandung asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat, pektin, dan gula invert. Daging buah asam jawa berkhasiat sebagai laksan. Adapun kegunaannya adalah untuk mencegah dan mengatasi nyeri haid (jika dicampur bersama kunyit), demam, eksem, kegemukan, pencahar (berkurang khasiatnya bila dimasak), sakit perut, sariawan, wasir dam rematik (obat luar). 2. Jelaskan prinsip dasar pengolahan minuman herbal!  Prinsip dasar pengolahan jamu adalah diolah dengan cara sederhana dan tradisional, yang secara umum pengolahannya dibedakan menjadi



dua macam, yaitu dengan merebus seluruh bahan atau dengan cara mengambil/memeras sari yang terkandung dalam jamu kemudian dicampur dengan air matang. 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengolahan minuman herbal!  Bahan baku : untuk bisa membuat minuman herbal yang paling penting adalah pemilihan dan ketersediaan bahan baku. Minuman herbal khususnya jamu terbuat dari bahan baku yang termasuk kedalam tanaman herbal atau tanaman obat-obatan yang sudah terbukti baik secara pengalaman maupun penelitian berkhasiat untuk menyehatkan tubuh. Oleh karena itu penting untuk memiliki pengetahuan mengenai bahan baku yang akan digunakan untuk membuat minuman herbal, agar tidak salah membuat minuman. Selain itu bahan baku harus dalam keadaan segar dan tidak busuk atau rusak.  Air : air digunakan untuk bahan dasar minuman herbal dan pelarut untuk melarutkan kandungan berkhasiat tanaman herbal. Oleh karena itu untuk membuat minuman herbal menggunakan air minum atau air bersih, sehingga bisa menciptakan produk minuman herbal. Selain itu air juga penting digunakan untuk membersihkan bahan baku minuman herbal.  Alat : ketersediaan alat dalam pembuatan minuman herbal, khususnya jamu tradisional tidaklah sulit, tetapi penting untuk tetap menjaga alatalat dapur sederhana yang digunakan dalam pembuatan jamu untuk tetap steril. Alat-alat yang dapat digunakan yaitu sendok, pisau, panci, blender, gelas/cangkir, pengaduk, saringan, corong, dan botol.  Bobot dan Takaran : dalam pembuatan minuman herbal pemberian komposisi bahan juga penting untuk membuat minuman herbal dengan rasa dan khasiat yang pas. Komposisi bahan tersebut dapat berupa bobot atau takaran yang bisa dihitung dengan sendok/gelas takaran atau timbangan.  Proses Pengolahan : yang menentukan kesuksesan pembuatan minuman herbal adalah proses pengolahannya. Untuk bisa mengeluarkan khasiat bahan baku minuman herbal lebih efektif maka diperlukan proses yang membuat bahan baku seperti rimpang atau daun-daunan diolah dalam bentuk serbuk terlebih dahulu. Apabila pengolahan dilakukan dengan baik, maka hasil minuman herbal yang didapat juga akan baik dan berkualitas tinggi  Kemasan : minuman herbal, khususnya jamu tradisional biasanya tidak dikemas karena langsung diminum. Akan tetapi apabila ingin membuat jamu dalam jumlah banyak dan dapat disimpan dalam waktu lama, maka jamu perlu dikemas dan ditempatkan dengan benar juga perlu diberi label agar tidak bingung mengenali minuman herbal yang



dibuat. Agar minuman herbal tahan lama bisa dikemas dalam botol dan dimasukkan dalam almari pendingin (kulkas). 4. Jelaskan jenis dan kerja alat pengolahan minuman herbal!  Sendok :digunakan untuk mengambil bahan-baku dan memasukkannya dalam proses pembuatan minuman herbal.  Blender : alat untuk menghancurkan bahan baku menjadi bentuk yang lebih halus baik padat maupun cair.  Pisau : digunakan untuk mengupas atau mesihkan kulit dari bahan baku khususnya seperti tanaman rimpang (dalam pembuatan minuman herbal ini untuk mengupas rimpang kunyit).  Panci : wadah untuk merebus air, dan mengolah jamu/minuman herbal yaitu mencampurkan bahan baku dengan air.  Pengaduk : untuk mengaduk semua bahan baku agar tercampur rata dengan air.  Gelas /Cangkir : sebagai wadah untuk memindahkan minuman herbal ke dalam kemasan agar tidak tumpah.  Penyaring/Saringan : sebagai alat untuk memisahkan minuman herbal dari bahan baku sisa(ampas) yang tidak terlarut saat proses membuat minuman herbal.  Corong : untuk memudahkan memindahkan minuman herbal ke dalam kemasan agar minuman herbal tidak tumpah.  Botol : yang digunakna sebagai kemasan adalah botol plastic, sebagai wadah untuk menyimpan jamu kunyit asam, agar jamu bisa disimpan dalam waktu lama dan dapat diminum kapan saja dan dimana saja. 5. Buatlah alur proses pengolahan minuman herbal!  Alur proses pembuatan minuman herbal jamu kunyit asam yang pertama adalah mebuat kunyit halus : 150 gr Kunyit  



Dibersihkan, dikupas dan dipotong kecil-kecil Diblender



Kunyit halus  Kedua adalah pembuatan jamu kunyit asam :



Air mendidih       



Ditambah gula aren ± 150 gr Ditambah asam jawa ± 50 gr Ditambah gula pasir & garam secukupnya Ditambah kunyit halus ±150 gr Diaduk ± 30 menit Diamkan sampai dingin Disarring dan dimasukkan kedalam botol



Jamu kunyit asam 6. Jelaskan pengendalian mutu pengolahan minuman herbal  Pengendalian mutu (Quality Control), merupakan proses yang berdasarkan pada menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas seluruh faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi. Tiga aspek yang ditekankan dalam pengendalian mutu produk yaitu : 1) Unsur-unsur produksi yaitu kontrol, proses-proses terdefinisi dan terkelola dengan baik, identifikasi catatan, kriteria integritas dan kinerja, dan manajemen pekerjaaan. 2) Kompetensi yang dimiliki produsen seperti kualifikasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan. 3) Pengaruh elemen lunak yaitu integritas, budaya organisasi, kepercayaan, kepegawaian, motivasi, hubungan berkualitas, dan semangat tim.



M. Lampiran Foto (LogBook) no



kegiatan / tahapan



keterangan



Kunyit ditimbang sebanyak 150 gram sama dengan 1,5 ons



1.



Menimbang kunyit



Gula aren ditimbang sebanyak 150 gram sama dengan 1,5 ons



2.



Menimbang gula aren



Asam jawa ditimbang sebanyak 50 gram sama dengan 0,5 ons



3.



Menimbang asam jawa



Menakar 1 liter air yang kemudian dimasak sampai mendidih



4.



Menakar 1 liter air



Kunyit sebanyak 250 gram dibersihkan dan dikupas



5.



Dibersihkan dan dikupas



Kunyit yang telah dibersihkan dan dikupas kemudian dipotong kecilkecil agar mempermudah proses penghalusan.



6.



Pemotongan kunyit



Proses penghalusan kunyit menggunakan blender



7. \ Kunyit diblender



Setelah air mendidih ditambahkan gula aren sebanyak 150 gram yang menyebabkan terbentuk larutan coklat gelap



8.



Penambahan gula aren Setelah penambahan gula aren kemudian ditambahkan asam jawa sebanyak 50 gram, yang mana menyebabkan terbentuk larutan berwarna coklat kehitaman



9.



Penambahan asam jawa



Penambahan garam dan gula pasir bertujuan untuk membuat jamu tidak terlalu asam dan hambar



10.



Penambaham garam dan gula pasir



Setelah penambahan kunyit halus larutan berubah warna menjadi kuning keruh



11.



Penambahan kunyit asam



Setelah dilakukan pengadukan selama ± 30 menit diperoleh jamu kunyit asam yang berwarna kuning kecoklatan.



12.



Jamu kunyit asam



Setelah jamu dingin kemudian disaring untuk mendapatkan filtrate dari jamu kunyit asam



13. Penyarigan jamu



Jamu kunyit asam merupakan larutan berwarna kuning kecoklatan yang mempunyai rasa asam sedikit manis.



14.



Jamu kunyit asam



Setelah minuman herbal atau jamu kunyit asam berhasil dibuat, maka jamu trsebut dimasukkan ke dalam botol/kemasan dan diberi label. Lalu menyimpannya di lemari pendingin (kulkas) agar awet/tahan lama.



15



Pemberian Label Kunyit Asam (Jamu Herbal)



N. Lampiran tulis tangan