LAPORAN PTK & LAMPIRAN - Compressed [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Listrik Statis Melalui Penerapan Model Discovery Learning di Kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021



OLEH NAMA



: NI MADE YULIATINI



KELAS



: IPA-2



NIM



: 203129777194



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU FMIPA



KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya, sehingga laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul β€œPeningkatan Hasil Belajar Pada Materi Listrik Statis Melalui Penerapan Model Discovery Learning di Kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021” dapat saya selesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Dr. Parno, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing PPG Universitas Negeri Malang dan Ibu Yayuk Prihatnawati, M.Pd sebagai guru pamong yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini. Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas dalam PPG. Saya menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, baik dari segi materi maupun bahasanya, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan pada laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.



Singaraja,



Penyusun



i



November 2020



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ........................................................................................ DAFTAR ISI ....................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................... DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................



i ii iv iv



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 1.3. Analisis Masalah ............................................................................................ 1.4. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 1.6. Manfaat Penelitian .........................................................................................



1 3 4 4 4 4



BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Tindakan Kelas ............................................................................ 6 2.1.1 Pengertian Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 6 2.1.1 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 6 2.2. Model Discovery Learning ............................................................................ 7 2.3. Hasil Belajar ................................................................................................... 9 2.4. Materi Listrik Statis ....................................................................................... 10 2.4.1 Muatan Listrik ....................................................................................... 10 2.4.2 Elektroskop ........................................................................................... 11 2.4.3 Hukum Coulumb ................................................................................... 11 2.5. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 11 2.6. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 11 2.7. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ........................................................................................... 13 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksaan ........................................................................ 13 3.3. Deskripsi Per Siklus ....................................................................................... 13 3.3.1 Siklus I .................................................................................................. 14 3.3.2 Siklus II ................................................................................................. 15 3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .................................... 16 3.5. Teknik Analisis Data Hasil Belajar Aspek Pengetahuan ............................... 17 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................................ 19 4.1.1 Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus I ................................................ 19



ii



4.1.2 Refleksi Proses Pembelajaran Siklus I .................................................. 21 4.2. Hasil Penelitian Siklus II................................................................................ 24 4.2.1 Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus II .............................................. 24 4.2.2 Refleksi Proses Pembelajaran Siklus II ................................................ 27 4.3. Pembahasan .................................................................................................... 29 BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan ....................................................................................................... 32 5.2. Saran ............................................................................................................... 32



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iii



DAFTAR TABEL



1.1. Data Nilai Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran IPA Kelas IX Pada Semester I di SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar Tahun Pelajaran 2020/2021 ................... 2 3.1. Distribusi Materi yang Diajarkan Tiap Siklus ............................................... 14 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian ....................................... 17 3.3. Kriteria Penggolongan Pengetahuan Siswa ................................................... 17 4.1. Deskripsi Hasil Belajar IPA Siswa Untuk Aspek Pengetahuan Sebelum Dan Sesudah Siklus I ............................................................................................. 20 4.2. Sebaran Nilai Aspek Pengetahuan pada Akhir Siklus II .......................................... 25 4.3. Deskripsi Nilai Hasil Belajar IPA Siswa untuk Aspek Pengetahuan Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................................................................................... 26



DAFTAR GAMBAR 3.1. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Dua Siklus ............................................... 13 4.1. Nilai Rata-rata Aspek Pengetahuan Siswa Sebelum Siklus dan Setelah Siklus I..... 21 4.2. Nilai Rata-rata Aspek Pengetahuan Siswa Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II.. 26



iv



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan sekolah identik dengan mutu pendidikan sekolah. Mutu pendidikan terpaut erat dengan berbagai komponen seperti guru, siswa, kurikulum, serta sarana dan prasarana. Kesemuanya ini dapat ditinjau dari segi kualitas, kuantitas, dan kelengkapannya. Mutu pendidikan tidak lepas dari hasil belajar siswa, untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang baik, diharapkan guru mampu menciptakan suasana belajar yang baik, hangat dan antusias. Hal ini dituntut keprofesionalan guru, baik dari segi penguasaan materi maupun ketrampilan menentukan metode, teknik, dan alat yang tepat untuk melakukan pembelajaran, sehingga siswa menyukai apa yang diajarkan. Pemilihan teknik dan metode ini perlu diperhatikan bagaimana membuat siswa suka dan merasa butuh akan apa yang dipelajari. Perihal suka atau tidak suka siswa dalam belajar, sering dikaitkan dengan motivasi dan keterlibatan siswa. Motivasi siswa dapat timbul, dipertahankan atau ditingkatkan dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan belajar mengajar hendaknya sejalan dengan motivasi, dan sasaran belajar yang dicapai akan lebih lama diserap dan diingat. IPA merupakan salah satu bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan zaman. Mengingat pentingnya peranan IPA dalam kehidupan dan pengembangan pengetahuan, sudah sepantasnya konsep-konsep IPA dapat dipahami dengan baik oleh siswa. Gambaran pembelajaran IPA siswa secara umum dapat dilihat melalui hasil belajar siswa yang diperoleh selama ataupun setelah proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA sangat dirasakan berbagai pihak terutama siswa itu sendiri. Hal ini menambah satu alasan bagi mereka bahwa IPA itu merupakan mata pelajaran yang sulit karena memberikan berbagai masalah yang tidak mudah dipecahkan. Pada tahun-tahun sebelumnya kebanyakan siswa sulit memahami materi listrik statis. Siswa dan pihak-pihak lain tidak menyadari bahwa rendahnya hasil belajar IPA bukan hanya disebabkan karena IPA yang sulit melainkan disebabkan beberapa faktor lain, seperti siswa itu 1



sendiri, guru, metode pembelajaran, maupun lingkungan belajarnya yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini diperjelas dengan temuan di lapangan. Salah satu contoh rendahnya hasil belajar siswa pada aspek kognitif tampak dari hasil penilaian tengah semester pelajaran IPA kelas IX pada semester I di SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat ditunjukkan pada tabel berikut. Tabel 1.1 Data Nilai Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran IPA Kelas IX Pada Semester I di SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar Tahun Pelajaran 2020/2021



Kelas dan Nilai IX 80 40 60,00 15,38 67



PTS Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata KK (%) KKM



Berdasarkan tabel penilaian tengah semester di atas, terlihat bawah hasil belajar siswa kelas IX pada aspek kognitif masih sangat rendah. Ketuntasan klasikal (KK) masih kecil yaitu 15,38 %. Dan rata-rata kelas masih dibawah KKM. Hasil belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh motivasi belajar. Siswa akan termotivasi untuk belajar IPA jika rasa ingin tahu dan relevansi menunjukkan hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik, merasa diri berkompeten atau mampu, keberhasilan mencapai tujuan, sehingga perlu diperhatikan aspek psikologis dan aspek jasmani siswa. Pengetahuan yang telah diserap siswa akan memiliki retensi tinggi bila siswa menyerap pemahaman sesuai dengan cara belajarnya sendiri. Antara harapan dengan kenyataan dalam pengajaran IPA di kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar terjadi kesenjangan, sehingga menimbulkan permasalahan dalam pembelajaran di kelas. Permasalahan ini seyogyanya perlu penanggulangan yang lebih lanjut agar tercipta pencapaian harapan yang konkrit. Pembelajaran di kelas bukan semata-mata sekedar penyampaian materi dari guru ke siswa, melainkan suatu proses siswa mengalami pembelajaran diri dengan guru sebagai fasilatator, mediator, dan motivator. Pembelajaran di kelas hendaknya juga memberikan ruang gerak guru untuk kreatif memalui metode ataupun model pembelajaran yang inovatif, berbasis HOTS dan mengintegrasi TPACK. Salah satu 2



model pembelajaran yang bersifat inovatif adalah model discovery learning. Model pembelajaran discovery learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Atas dasar uraian di atas, maka peneliti berinisiatif untuk menerapkan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran IPA terutama dalam materi listrik statis. Adapun judul penelitian tindakan kelas yang penulis angkat adalah β€œPeningkatan Hasil Belajar Pada Materi Listrik Statis Melalui Penerapan Model Discovery Learning di Kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021”.



1.2. Identifikasi Masalah Permasalah pembelajaran IPA yang ditemukan pada kelas IX di SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar adalah sebagai berikut. 1.2.1 Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, motivasi diri untuk belajar sangat kurang, sehingga siswa masih hanya menerima ilmu dari penjelasan guru. 1.2.2 Hasil belajar yang masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai PTS IPA pada semester ganjil tahun 2020/2021. 1.2.3 Siswa belum mampu untuk mengatur pembelajarannya sendiri, yaitu menganalisa materi, tujuan pembelajaran, merancang semua kegiatan pembelajarannya, mengimplementasikan perencanaannya dalam proses pembelajaran,



membuktikan



pengetahuannya



selama



proses



belajar



(verifikasi pengetahuan), serta keterampilan membuat kesimpulan terhadap pembelajaran yang masih kurang.



1.3. Analisis Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan, dapat dirumuskan analisis masalah sebagai berikut.



3



1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, motivasi diri untuk belajar sangat kurang, sehingga siswa masih hanya menerima ilmu dari penjelasan guru. Hal ini dikarenakan kurangnya variasi dalam kegiatan pembelajaran, guru masih mendominasi kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran masih monoton. Pada pembelajaran belum menggunakan media yang menarik dan memotivasi siswa. 2. Hasil belajar yang masih rendah. Rendahnya hasil belajar mungkin disebabkan guru belum menggunakan strategi dan model pembelajaran yang tepat, sehingga siswa kurang mampu menguasai materi pembelajaran yang diinginkan. 3. Siswa belum bisa mengatur pembelajarannya sendiri. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang kesempatan bagi siswa untuk memunculkan bakat dalam pembelajaran, karena pembelajaran selama ini siswa cendrung hanya mendengarkan penjelasan guru.



1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1.4.1 Apakah penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pada materi listrik statis siswa kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar?



1.5. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1.5.1 Meningkatkan hasil belajar pada materi listrik statis siswa kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar melalui model discovery learning. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.6.1 Manfaat bagi guru Penelitian ini dapat memotivasi guru IPA khususnya untuk mengembangkan pembelajaran yang mementingkan bagaimana cara siswa membangun pengetahuannya sendiri dan cara siswa mengatur pembelajarannya sendiri. 4



Meningkatkan pengoptimalan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning. 1.6.2 Manfaat bagi siswa Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi listrik statis. Di samping itu, dengan model discovery learning dapat meningkatkan motivasi siswa. 1.6.3 Manfaat bagi sekolah Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas serta pembelajaran di sekolah dan upaya meningkatkan hasil belajar dalam mencapai kualitas kelulusan. 1.6.4 Manfaat bagi peneliti Penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti sebagai guru dalam menerapkan model discovery learning dalam pelajaran IPA.



5



BAB II KAJIAN PUSTAKA



2.1. Penelitian Tindakan Kelas 2.1.1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas sering dikenal classroom action research didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Sebagai contoh jika guru merasa bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran rendah, keadaan ini sangat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan minat belajar siswa.



2.1.2. Langkah-langkah penelitian tindakan kelas Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, langkah-langkah/prosedur umum yang dapat dilakukan meliputi: A. Pengembangan/Penetapan Fokus Penelitian 1. Merasakan adanya masalah 2. Identifikasi Masalah 3. Analisis Masalah 4. Perumusan Masalah B. Perencanaan Tindakan 1. Perumusan/Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan 2. Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan 3. Persiapan Tindakan C. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi-Interpretasi 1. Pelaksanaan Tindakan 2. Observasi dan Interpretasi 3. Diskusi balikan D. Analisis dan Refleksi 1. Analisis data 2. Refleksi



6



E. Perencanaan Tindak Lanjut Hasil analisis dan refleksi akan menentukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan telah dapat mengatasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini atau belum. Apabila hasilnya belum memuaskan atau masalahnya belum terselesaikan, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya.



2.2. Model Discovery Learning Berdasarkan Ruseffendi (2006:329), model pembelajaran discovery learning merupakan model yang mengelola pembelajaran yang bisa membuat siswa mendapatkan ilmu pengetahuan secara mandiri. Model discovery learning mengarahkan siswauntuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Hal tersebut terjadi bila siswa terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Dalam mengaplikasikan model discovery learning di kelas, ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, secara umum sebagai berikut. 1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pada tahap stimulation ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswauntuk melakukan eksplorasi.



7



2) Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) Setelah melakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agendaagenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pilih salah satu masalah dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun pemahaman siswa agar terbiasa untuk menemukan masalah. 3) Data collection (pengumpulan data) Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan memberi kesempatan siswa mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswabelajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswamenghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki. 4) Data processing (pengolahan data) Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh siswabaik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. 5) Verification (pembuktian) Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data yang telah diolah. Verifikasi bertujuan agar proses belajar berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswauntuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang



8



telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak. 6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.



2.3. Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Setelah melalui proses belajar maka siswadiharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar (Jihan & Haris, 2008). Informasi hasil belajar siswa sangat diperlukan untuk memotivasi siswa dan untuk perbaikan serta peningkatan kualitas pembelajaran. Menurut Sudjana (1990: 57) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri pembelajar. Menurut Ikhsanudin (2011:67), dalam belajar rasa ingin tahu siswa sangatlah menunjang terwujudnya pembelajaran yang aktif dan efektif. Oleh karena itu tindakan guru sangat lah penting guna terwujud nya proses pembelajaran yang lebih aktif. Adapun beberapa faktor untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar adalah: (1) mengkondisikan situasi belajar menjadi suatu kegiatan siswa dengan mengupayakan pemecahan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, baik masalah atau pertanyaan yang diajukan guru maupun siswa; (2) mendorong ketertarikan siswa untuk mendapatkan informasi atau menguasai keterampilan melalui pemecahan masalah atau mencari jawaban atas pertanyaan; (3) mendesak siswa secara halus untuk bergerak mengkaji atau menilai suatu jawaban pertanyaan, suatu pendapat (gagasan), atau suatu penyelesaian



9



masalah; (4) Guru dapat menggunakan berbagai strategi dengan berbagai teknik untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan inti; (5) Guru bisa menggunakan media pembelajaran sebagai sumber untuk menarik perhatian siswa dalam belajar. Pencapaian hasil belajar ranah pengetahuan dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu, guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu yang dimaksud dengan hasil belajar IPA adalah merupakan hasil belajar yang dicapai siswa setelah mengikuti serangkaian proses belajar IPA yang diajarkan oleh guru.



2.4 Materi Listrik Statis 2.4.1 Muatan Listrik Pembahasan mengenai muatan listrik tidak terlepas dari teori atom. Secara umum teori atom menerangkan: 1. Atom merupakan bagian terkecil dari suatu benda 2. Atom terdiri atas inti atom dan kulit atom 3. Inti atom tediri atas proton (muatan positif) dan neutron (tidak bermuatan) 4. Elektron bergerak mengelilingi inti atom pada kulit atom 5. Besar muatan proton sama dengan electron yaitu 1,6 x 10-19 C. Pembedanya hanyalah jenis muatan keduanya. Muatan listrik positif disebut proton dan disimbolkan dengan tanda (+). Muatan listrik negatif disebut elektron dan disimbolkan dengan tanda negatif (-). Satuan muatan listrik adalah Coulomb (C). Muatan listrik yang sejenis akan tolakmenolak, sedangkan muatan tidak sejenis akan Tarik-menarik. 2.4.2 Elektroskop Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan. Elektroskop memiliki tiga bagian utama yaitu kepala elektroskop, daun elektroskop yang terbuat dari lempeng emas atau almunium, dan logam penghantar atau konduktor yang menghubungkan kepala elektroskop dengan daun elektroskop.



10



2.4.3 Hukum Coulomb Berdasarkan percobaan dengan menggunakan neraca puntir, Coulomb menyimpulkan bahwa besar gaya listrik antara dua benda bermuatan adalah: - Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan atau 1



F~ π‘Ÿ 2 - Berbanding lurus dengan perkalian besar kedua muatan partikel atau F~ q1.q2 Secara matematis, rumusan Gaya Coulomb (Fc) dapat dituliskan sebagai berikut. 𝑭𝒄 = π’Œ.



π’’πŸ. π’’πŸ π’“πŸ



keterangan: Fc = gaya Coulomb (newton) k



= konstanta = 9 x 109 Nm2/C2



r



= jarak antara dua muatan (meter)



q1 = besar muatan listrik pertama (coulomb) q2 = besar muatan listrik kedua (coulomb)



2.5. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian Eskandari (2016) tentang prestasi belajar siswa menyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakukan dengan pembelajaran discovery learning. Siswa kelas eksperimen menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran untuk melakukan kegiatan penyelidikan. Siswa dapat memanfaatkan teknologi guna memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pada penelitian Eskandari (2016) yang relevan dengan penelitian ini adalah variabel bebasnya pembelajaran discovery learning, sedangkan variabel terikat kognitif dan afektifnya berbeda.



2.6. Kerangka Berpikir Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi di kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar, maka dapat diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas tersebut belum optimal dalam meningkatkan hasil belajar IPA. Siswa kelas IX masih bingung ketika disuguhkan pada suatu permasalahan. Selain itu, siswa



11



kelas IX belum mampu mengelaborasi pengetahuan awal dengan pengetahuan yang baru yang diberikan secara maksimal. Hal ini menunjukkan kekurangmampuan siswa meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan pemahaman memahami gejala di sekitar lingkungan secara alamiah. Padahal Kurikulum 2013 yang diberlakukan saat ini menuntut agar pendidikan IPA di Sekolah Menengah Pertama menekankan proses pembelajaran IPA pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dengan cara menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah yang mengacu pada kesimbangan antara aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Kekurangan dalam pembelajaran inilah yang perlu mendapat sorotan dan penanggulangan oleh guru untuk mengwujudkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif dapat diawali dengan metode ataupun model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model pembelajaran yang bersifat inovatif adalah model discovery learning. Model pembelajaran discovery learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir.



2.7. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka berpikir yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1.



Penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar pada materi listrik statis siswa kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.



12



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



3.1. Subjek Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, maka subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 26 orang.



3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah di SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar dengan pembelajaran moda daring lewat Google Meet. Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 19 Oktober - 4 November 2020.



3.3. Deskripsi Per Siklus Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran di di kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi.



Pelaksanaan Tindakan II



Siklus II



Refleksi Tindakan II



Perencanaan Tindakan II Observasi & Evaluasi II Pelaksanaan Tindakan I



Siklus I



Refleksi Tindakan I



Observasi & Evaluasi I Perencanaan Tindakan I



Gambar 3.1. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Dua Siklus



(Diadaptasi dari Kemmis dan Taggart dalam Sukardi, 2003)



13



Adapun pembagian materi siklus I sesuai pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Distribusi Materi yang Diajarkan Tiap Siklus Siklus I



Materi ο‚· ο‚· ο‚· ο‚·



Muatan listrik Gejala listrik statis Elektroskop Hukum Coulomb



Jumlah pertemuan/ waktu 1 kali pertemuan tatap muka (3 x 40 menit)



1 kali tes pengetahuan (10 menit) 1 kali pertemuan tatap muka (3 x 40 menit) II 1 kali tes pengetahuan (10 menit) Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) terlampir. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi kelas yang akan dijadikan objek penelitian. Hasil observasi awal digunakan sebagai pedoman perencanaan tindakan yang harus diberikan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 3.3.1 Siklus I Siklus I terdiri dari satu kali pertemuan dengan moda daring menggunakan Google Meet dengan satu kali tes pengetahuan pada setiap akhir siklus menggunakan Google Form. Pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu (a) perencanaan tindakan I, (b) pelaksanaan tindakan I, (c) observasi/evaluasi I, dan (d) refleksi I. a. Perencanaan tindakan I Perencanaan tindakan disusun berdasarkan hasil dari observasi awal yang telah dilakukan. Berdasarkan permasalah-permasalahan yang ditemukan pada saat observasi awal. Pada tahap ini dilakukan persiapan untuk melakukan penelitian, yaitu sebagai berikut. 1. Merancang dan menyusun rencana pembelajaran (RPP) tentang materi gejala listrik stasis. 2. Menyusun alat evaluasi diakhir pertemuan untuk mengukur daya ingat dan daya serap siswa. 3. Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pembelajaran untuk siswa. 4. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama siklus I.



14



b. Pelaksanaan tindakan I Pada tahap pelaksanaan tindakan I ini peneliti menerapkan model discovery learning. Proses pembelajaran yang dilaksanakan tersebut berpedoman pada RPP dan pedoman observasi yang telah disusun. c. Observasi & evaluasi I Pengumpulan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Proses pengamatan secara intensif dilakukan oleh peneliti. 1. Melakukan pengamatan mengenai proses pembelajaran dan memberikan penilaian tentang aktivitas belajar siswa sesuai indikator yang telah dibuat sebelumnya di lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. 2. Membuat catatan daring mengenai penerapan model discovery learning. 3. Memberikan penilaian dalam pembelajaran daring. d. Refleksi I Pada tahap refleksi dilakukan pengumpulan dan analisis data yang diperoleh meliputi catatan daring, hasil observasi, hasil LKPD, dan tes pengetahuan. Peneliti menganalisis kelemahan dan kelebihan selama siklus I dilaksanakan, kemudian membuat kesimpulan dari hasil analisis data. Informasi yang diperoleh dari langkah refleksi I, merupakan bahan yang tepat untuk menyusun perencanaan siklus berikutnya. Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, kemudian dijadikan acuan pelaksanaan siklus II agar lebih baik dan hasilnya lebih maksimal. 3.3.2 Siklus II Siklus II terdiri dari satu kali pertemuan dengan moda daring menggunakan Google Meet dengan satu kali tes pengetahuan pada setiap akhir siklus menggunakan Google Form. Pada siklus II terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan II, pelaksanaan tindakan II, observasi & evaluasi II, dan refleksi II. a. Perencanaan tindakan II Perencanaan tindakan disusun berdasarkan hasil dari refleksi siklus I yang telah dilakukan. Berdasarkan permasalah-permasalahan yang ditemukan pada saat siklus I. Pada tahap ini dilakukan persiapan untuk melakukan penelitian. Persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut.



15



1. Merancang dan menyusun rencana pembelajaran (RPP) tentang materi gaya Coulumb. 2. Menyusun alat evaluasi diakhir pertemuan untuk mengukur daya ingat dan daya serap siswa. 3. Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pembelajaran untuk siswa. 4. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama siklus II.



b. Pelaksanaan tindakan II Pada tahap pelaksanaan tindakan I ini peneliti menerapkan model discovery learning. Proses pembelajaran yang dilaksanakan tersebut berpedoman pada RPP dan pedoman observasi yang telah disusun. c. Observasi & evaluasi II Pengumpulan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Proses pengamatan secara intensif dilakukan oleh peneliti. 1. Melakukan pengamatan mengenai proses pembelajaran dan memberikan penilaian tentang aktivitas belajar siswa sesuai indikator yang telah dibuat sebelumnya di lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. 2. Membuat catatan daring mengenai penerapan model discovery learning. 3. Memberikan penilaian dalam pembelajaran daring. d. Refleksi II Pada tahap refleksi II ini hasil dari siklus II dikaji ulang sehingga dapat diketahui peningkatan hasil belajar berupa ranah pengetahuan siswa selama pelaksanaan tindakan II. Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini dapat diketahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan.



3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu data tentang motivasi belajar siswa dan hasil belajar IPA siswa yang mencakup ranah pengetahuan. Secara rinci, jenis data yang akan dikumpulkan, instrumen, dan waktu pengumpulan data dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2.



16



Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian No



Jenis Data



1.



Sumber Data Siswa



Instrumen Penelitian



Waktu



Hasil Belajar Tes Hasil Belajar (Pengetahuan) (pengetahuan) Penilaian didasarkan pada Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018.



ο‚· Setiap akhir siklus



3.4 Teknik Analisis Data Hasil Belajar Aspek Pengetahuan Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitif. Analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk menjelaskan ketercapaian hasil belajar yang dicapai. Analisis deskriptif kuantitatif datanya diperoleh dari hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa yang dikuantifikasi dan dianalisis dengan menggunakan rumus statistik deskriptif. Data pengetahuan diperoleh dari tes pengetahuan yang dilakukan diakhir siklus. Soal yang diberikan sebanyak 5 soal berupa pilihan ganda dengan nilai minimum yang diperoleh 0 dan nilai maksimum 100. Nilai KKM mata pelajaran IPA di kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar adalah 67. Panjang interval nilai untuk mata pelajaran IPA dapat ditentukan dengan cara: (nilai maksimum-nilai KKM) : 3 = (100-67) : 33 = 11 Berikut kategori penggolongan nilai pengetahuan siswa sesuai interval tersebut, dapat disajikan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Penggolongan Pengetahuan Siswa No 1 2 3 4



Interval Predikat 89 - 100 78 - 88 67 - 77 ο€Ό 67



Predikat



Keterangan



A B C D



Sangat Baik Baik Cukup Kurang



Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini dalam meningkatkan aspek pengetahuan siswa mengacu pada nilai pengetahuan siswa. Nilai rata-rata aspek pengetahuan siswa klasikal dengan kategori minimal baik (interval 78-88) adalah kriteria keberhasilan penelitian tindakan kelas ini.



17



Setelah diperoleh nilai akhir pengetahuan siswa, selanjutnya dicari rerata nilai pengetahuan siswa secara keseluruhan dengan perumusan sebagai berikut. Xο€½



οƒ₯X



(Arikunto, 2005)



N



Keterangan: Μ… X



= rerata nilai pengetahuan seluruh siswa



οƒ₯X



= jumlah nilai pengetahuan seluruh siswa



N



= banyaknya siswa



Ketuntasan pengetahuan siswa dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria ketuntasan minimum (KKM) dan ketuntasan klasikal (KK). KK =



Banyak siswa yang tuntas x 100% banyak siswa yang ikut tes



Siswa dikatakan tuntas jika nilai rata-rata hasil belajar aspek pengetahuan β‰₯ 67. Penelitian ini dikatakan berhasil jika Ketuntasan Klasikal minimal (KK) β‰₯ 85%.



18



BAB IV PEMBAHASAN



4.1 Hasil Penelitian Siklus I 4.1.1 Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus I Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas IX SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan. Materi pelajaran yang dipelajari siswa dikelola dalam dua siklus pembelajaran. Pada masing-masing siklus kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Materi siklus I mengenai muatan listrik, gejala listrik statis, dan elektroskop. Sedangkan materi pada siklus II, yaitu hukum Coulomb. Pada akhir siklus I dan siklus II diadakan tes pengetahuan. Pembelajaran dilakukan secara daring dengan metode ansinkronus dan sinkronus.Tiap pertemuan dilaksanakan satu kali dalam seminggu dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 x 40 menit) karena mata pelajaran IPA dalam seminggu hanya dibelajarkan satu kali pertemuan dalam pandemic ini. Selama pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peneliti memberikan bahan ajar dan LKPD sehari sebelumnya melalui google classroom dan wa grup, sebelum kegiatan sinkronus melalui googlemeet. Pada pembelajaran melalui googlemeet peneliti memberikan stimulus kepada siswa, kemudian



mengarahkan



siswa



untuk



melakukan



identifikasi



masalah,



mengumpulkan data, melakukan proses analisis data, melakukan verification dan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tentang teknik penilaian yang akan digunakan. Penilaian akan dilakukan dengan tes pengetahuan yang dilaksanakan pada akhir siklus berupa tes pilihan ganda yang berorientasi Lots dan Hots. Peneliti juga menyampaikan dan membahas rubrik penskoran yang akan digunakan dalam setiap proses penilaian. Berdasarkan cara penilaian yang dilakukan tersebut akan



19



diperoleh hasil belajar berupa nilai pengetahuan. Ini didasarkan dari situasi pandemi covid yang membatasi keterlaksanaan pembelajaran. 1. Pertemuan Siklus I Pembelajaran sinkronus yang dilakukan melalui google meet. Pada pertemuan pertama, siswa belajar tentang konsep muatan listrik, gejala listrik statis dan elektroskop. Pada awal pembelajaran, peneliti memusatkan perhatian siswa untuk belajar dengan cara membuka pelajaran dengan menyampaikan salam pembuka, mengabsensi siswa secara umum, menyampaikan aspek dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh setelah mempelajari pokok bahasan muatan listrik, gejala listrik statis dan elektroskop. Pembelajaran dilakukan sesuai sintaks Discovery Learning yang dilakukan secara konsisten. Peneliti memberikan kuis bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada konsep yang telah diberikan pada akhir pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, peneliti memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya tentang Hukum Coulomb. Deskripsi hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan sebelum dan sesudah siklus I disajikan pada Tabel 4.1.



Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Hasil Belajar IPA Siswa untuk Aspek Pengetahuan Sebelum dan Setelah Siklus I



Deskripsi Rata-Rata Standar Deviasi Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Klasikal (KK)



Aspek Pengetahuan Sebelum Siklus I Akhir Siklus I 60,00 73,08 11,31 11,23 40,00 60,00 80,00 100,00 15,38



61,54



Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan pada siklus I adalah sebesar 73,08. Secara klasikal nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan berkategori cukup. Jika nilai rata-rata ini dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA



20



siswa untuk aspek pengetahuan sebelum tindakan siklus I (sesuai pada Tabel 4.1), maka diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa aspek pengetahuan dari 60,00 menjadi 73,08. Berdasarkan nilai hasil belajar aspek pengetahuan yang diperoleh siswa, maka jika dibandingkan dengan standar ketuntasan minimum yang berlaku saat ini di SMP N Satu Atap 3 Banjar (yaitu sebesar 67), maka dinyatakan 16 siswa tuntas untuk aspek pengetahuan dan 10 siswa belum tuntas. Ini berarti ketuntasan klasikal yang tercapai pada siklus I ini adalah 61,54%. Peningkatan aspek pengetahuan dapat disajikan pada Gambar 4.1.



Aspek Pengetahuan Siswa 80,00 70,00



73,08 60,00



60,00 50,00 40,00 30,00 20,00



10,00 0,00 Awal Siklus



Siklus I



Gambar 4.1 Nilai Rata-rata Aspek Pengetahuan Siswa Sebelum Siklus dan Setelah Siklus I



4.1.2 Refleksi Proses Pembelajaran Siklus I Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa kriteria keberhasilan penelitian ini belum tercapai. Hasil belajar IPA untuk aspek pengetahuan masih berkategori cukup dan ketuntasan klasikal sebesar 61,54%. Dari data tersebut masih terdapat kekurangoptimalan penerapan model Discovery Learning selama siklus I dalam mengatasi permasalahan yang terdapat di kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar.



21



Berdasarkan hasil observasi selama tindakan pada siklus I terungkap beberapa kendala atau hambatan yang dapat dijadikan sebagai refleksi untuk siklus II terkait dengan proses penilaian dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut. 1) Proses pembelajaran pada siklus 1 secara umum belum dapat berjalan secara optimal sesuai dengan rencana yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena siswa masih terbiasa dengan model pembelajaran lama, dimana siswa belum aktif dalam pembelajaran. Sehingga cukup lama bagi siswa untuk dapat beradaptasi dengan model pembelajaran yang baru, yaitu siswa sendiri yang secara aktif memahami stimulus, mengidentifikasi masalah, melakukan pengambilan data, melakukan proses analisis data, melakukan verifikasi terhadap permasalahan, dan melakukan kesimpulan kegiatan pembelajaran. Siswa belum mampu secara optimal melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti yang dirancang dalam sekenario pembelajaran peneliti yang mengacu pada langkah model Discovery Learning. 2) Pada saat melakukan praktikum, ada beberapa siswa yang belum dapat memahami petunjuk kerja secara baik, sehingga memerlukan bimbingan guru yang lebih intensif. Hal ini cukup menyita waktu siswa dalam belajar hanya untuk memahami petunjuk kerja dalam melakukan praktikum. 3) Kepercayaan diri siswa dalam melaksanakan praktikum secara mandiri masih kurang, terlihat pada saat menggunakan alat, siswa terlihat canggung dan selain itu dalam melaksanakan kegiatan siswa merasa takut menggunakan alat praktikum. 4) Karakteristik model Discovery Learning yang unik menyebabkan siswa belum terbiasa, sehingga siswa cenderung mengandalkan temannya yang dianggap lebih pintar. 5) Peneliti sebagai guru masih memberikan tuntunan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena keterbatasan waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini bisa mengakibatkan rendahnya kemandirian belajar siswa. 6) Karena pembelajaran daring dan pertemuan melalui google meet, kendala yang sangat terlihat pada teknis pembelajaran. Siswa masih ada beberapa yang tidak



22



bisa masuk googlemeet dan signal ditempat siswa juga kurang bagus sehingga pembelajaran kurang lancar. Dengan mencermati kendala-kendala dan permasalahan yang ditemukan tersebut, selanjutnya dilakukan beberapa upaya perbaikan untuk mengatasi kendala dan permasalahan tersebut dengan melakukan beberapa tindakan sebagai berikut. 1) Sebelum melaksanakan tindakan siklus II, siswa diarahkan kembali mengenai proses pembelajaran yang diterapkan lebih mengutamakan aktivitas siswa secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk dapat melakukan setiap langkah-langkah Discovery Learning secara lebih optimal. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator serta salah satu sumber belajar bukan satu-satunya sumber belajar. 2) Siswa ditekankan kembali bahwa setiap langkah pembelajaran yang dilakukan akan diobservasi oleh guru. Semua siswa diharapkan melakukan aktivitas sesuai langkah pembelajaran. 3) Memberikan refleksi terhadap semua pembelajaran siswa yang belum mencapai kriteria yang telah ditentukan. Siswa diharapkan dapat mengerjakan setiap permasalahan yang disajikan dalam LKPD secara sungguh-sungguh. 4) Membagikan LKPD yang berisi praktikum ataupun simulasi pada dua hari sebelum pembelajaran google meet dilakukan. Hal ini dilakukan dengan maksud agar siswa dapat membaca dan mencermati lebih awal tentang kegiatan yang akan dilakukan pada pembelajaran. Siswa juga dapat menyiapkan diri dalam memahami konsep dari praktikum atau simulasi yang akan dilakukan, sehingga siswa dapat melakukan praktikum atau simulasi dan memperoleh hasil secara lebih optimal. 5) Guru memberikan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa dan meningkatkan pengawasan terhadap apa yang dilakukan. Selain itu guru lebih menyiapkan diri lagi untuk dapat memediasi siswa dalam melakukan diskusi, sehingga diskusi dapat berlangsung dengan baik. 6) Guru mengurangi pemberian tuntunan kepada siswa. Pemberian tuntunan secara lisan dapat dikurangi dengan menyusun LKPD yang lebih rinci agar siswa mampu melaksanakan praktikum dan menjawab LKPD sesuai yang



23



diharapkan. Hal ini dapat mengefektifkan waktu belajar di mana waktu yang tersedia tidak banyak terbuang hanya untuk mengartikan maksud dari pernyataan yang terdapat dalam LKPD. 7) Lebih memanfaatkan WA grup sebagai tempat komunikasi tentang LKPD yang akan dilakukan, sehingga siswa bisa saling berdiskusi dan siswa lain yang sudah mengerti tentang langkah LKPD bisa membantu siswa yang belum mengerti. 8) Untuk siswa yang terkendala jaringan pada saat google meet di siklus II diperbolehkan bergabung dengan teman yang signalnya bagus namun tetap mematuhi protocol kesehatan.



4.2 Hasil Penelitian Siklus II 4.2.1 Deskripsi Proses Pembelajaran Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II disesuaikan dengan hasil refleksi kegiatan pada siklus I. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran di sesuaikan dengan langkah-langkah dalam model Discovery Learning. Pada siklus II ini, pembelajaran dilakukan secara daring dengan metode ansinkronus dan sinkronus. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran (3 x 40 menit) karena mata pelajaran IPA dalam seminggu hanya dibelajarkan satu kali pertemuan dalam pandemi ini. Materi pembelajaran siklus II yaitu tentang Hukum Coulomb. Selama pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning, peneliti memberikan bahan ajar dan LKPD dua hari sebelumnya melalui google classroom dan wa grup, sebelum kegiatan sinkronus melalui googlemeet. Pada pembelajaran melalui googlemeet peneliti memberikan stimulus kepada siswa, kemudian mengarahkan siswa untuk melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data, melakukan proses analisis data, melakukan verification dan kesimpulan. Selain itu, peneliti juga menjelaskan tentang teknik penilaian yang akan digunakan. Penilaian akan dilakukan dengan tes pengetahuan yang dilaksanakan pada akhir siklus berupa tes pilihan ganda yang berorientasi Lots dan Hots. Peneliti juga menyampaikan dan membahas rubrik penskoran yang akan digunakan dalam



24



setiap proses penilaian. Berdasarkan cara penilaian yang dilakukan tersebut akan diperoleh hasil belajar berupa nilai pengetahuan. Ini didasarkan dari situasi pandemi covid yang membatasi keterlaksanaan pembelajaran.



1. Pertemuan Siklus II Pembelajaran sinkronus yang dilakukan melaui google meet. Pada pertemuan siklus II, siswa belajar tentang konsep Hukum Coulomb. Pada awal pembelajaran, peneliti memusatkan perhatian siswa untuk belajar dengan cara membuka pelajaran dengan menyampaikan salam pembuka, mengabsensi siswa secara umum, menyampaikan aspek dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh setelah mempelajari pokok bahasan Hukum Coulomb. Pembelajaran dilakukan sesuai sintaks Discovery Learning yang dilakukan secara konsisten. Peneliti memberikan kuis bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa pada konsep yang telah diberikan pada akhir pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, peneliti memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya tentang Medan Listrik dan Beda Potensial Listrik. Data hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan pada siklus II meliputi nilai tes akhir siklus II. Data-data tersebut telah dianalisis. Sebaran nilai hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Sebaran Nilai Aspek Pengetahuan pada Akhir Siklus II No 1 2 3 4



Kriteria 89 - 100 78 - 88 67 - 77 ο€Ό 67



Kategori



Frekuensi



%



Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang



5 21 0 0



19% 81% 0 0



Berdasarkan Tabel 4.2 sebaran nilai aspek pengetahuan siswa pada siklus II, yaitu 19% siswa berada dalam kategori sangat baik dan 81% berada dalam kategori baik.



25



Pada Tabel 4.3 disajikan deskripsi hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan sebelum siklus, siklus I, dan siklus II. Tabel 4.3 Deskripsi Nilai Hasil Belajar IPA Siswa untuk Aspek Pengetahuan Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II



Pengetahuan Siswa Deskripsi Rata-Rata Standar Deviasi Nilai Terendah Nilai Tertinggi Ketuntasan Klasikal (KK)



Sebelum Siklus I 60,00 11,31 40,00 80,00 15,38%



Siklus I



Siklus II



73,08 11,23 60,00 100,00



83,85 8,04 80,00 100,00



61,54%



100%



Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa untuk aspek pengetahuan pada siklus II adalah sebesar 83,85, dengan kategori baik. Pada Tabel 4.3 juga terlihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa aspek pengetahuan, yaitu dari sebelum siklus sebesar 60,00, setelah siklus I sebesar 73,08, dan setelah siklus II sebesar 83,85. Hal ini juga ditunjukkan pada Gambar 4.2.



Aspek Pengetahuan Siswa 100,00



83,85 73,08



80,00 60,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Awal Siklus



Siklus I



Siklus II



Gambar 4.2 Nilai Rata-rata Aspek Pengetahuan Siswa Sebelum Siklus, Siklus I, dan Siklus II



26



Berdasarkan nilai hasil belajar aspek pengetahuan yang diperoleh siswa, maka jika dibandingkan dengan standar ketuntasan minimum yang berlaku saat ini SMP N Satu Atap 3 Banjar sebesar 67, sehingga dari 26 siswa semua dinyatakan tuntas secara klasikal. Ini berarti ketuntasan klasikal yang tercapai pada siklus II adalah 100%. 4.2.2 Refleksi Proses Pembelajaran Siklus II Setelah diadakan upaya perbaikan pada siklus II, dapat dicermati berdasarkan observasi kegiatan proses pembelajaran secara umum sudah berjalan dengan baik. Hasil belajar IPA yang meliputi aspek pengetahuan untuk siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 83,85. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata aspek pengetahuan siswa sebelum siklus sebesar 60,00 dan pada siklus I memperoleh nilai sebesar 73,08, ini berarti terjadi peningkatan pada siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar IPA pada aspek pengetahuan dengan model Discovery Learning pada siklus II juga dapat diamati selama pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat diamati dari hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran seperti berikut. 1) Pada saat pembelajaran sudah sebagian besar siswa mampu mengidentifikasi permasalaha yang relevan dengan stimulus yang diberikan, kemudian mereka mampu mengumpulkan data, proses analisis data, melakukan pembuktian sampai dengan menyimpulkan. 2) Dalam kegiatan diskusi, semua siswa sudah aktif menanggapi, mengklarifikasi, dan memberikan argumen terhadap masalah yang didiskusikan, mereka tidak lagi hanya mengandalkan satu orang yang dianggap pintar lagi. 3) Pada saat melaksanakan praktikum atau simulasi PhET semua siswa sudah melaksanakan praktikum atau simulasi PhET dengan baik, sehingga siswa merasa terlibat penuh dalam proses pembelajaran. 4) Setelah selesai melaksanakan pembelajaran, siswa mampu mengadakan refleksi yaitu tentang maanfaat materi pembelajaran yang dipelajari dalam kehidupan mereka sehari-hari.



27



Hasil refleksi pada siklus ini digunakan sebagai rekomendasi bagi guru mata pelajaran IPA yang ingin menerapkan model Discovery Learning. Adapun rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan adalah sebagai berikut. 1) Dengan memberikan motivasi pada awal pembelajaran, baik dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran, menggali pengetahuan awal siswa, maupun dengan menjelaskan manfaat dari materi pembelajaran dengan mengaitkan materi dengan dunia nyata siswa, maka siswa akan lebih serius mengikuti proses pembelajaran. Motivasi juga diberikan pada akhir pembelajaran dengan memberikan persepsi positif maupun pujian bagi siswa yang memiliki kemauan serius mengikuti pembelajaran dan memperoleh hasil yang baik, dan memberikan dorongan kepada siswa yang hasilnya masih kurang. 2) Dengan penyusunan LKPD yang didasarkan pada konteks dan sesuai sintaks Discovery Learning, maka siswa sudah mampu melaksanakan praktikum atau simulasi dengan baik, tanpa banyak campur tangan guru. Ini berarti siswa sudah mampu memahami isi dalam LKPD dengan baik dan hasil penyelidikan yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3) Dengan melakukan pengawasan dan bimbingan secara intensif kepada siswa dalam proses belajar berlangsung, dapat meningkatkan disiplin siswa dalam pembelajaran. 4) Dengan meningkatnya fungsi guru sebagai fasilitator dan mediator dengan mengurangi fungsi guru sebagai sumber belajar satu-satunya, maka hal ini dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari aktivitas siswa yang dilakukan pada saat praktikum atau simulasi. Begitu pula pada saat siswa melakukan diskusi, dengan guru memposisikan diri sebagai mediator dan moderator, dapat mendorong siswa dalam berdiskusi. Hal ini terlihat banyak siswa yang mau mengungkapkan pendapat dan tanggapannya terhadap masalah yang dikaji. 5) Dengan memberikan nilai plus bagi siswa yang mau menanggapi, mengklarifikasi,



dan



memberikan



argumen



terhadap



masalah



yang



didiskusikan, maka siswa akan termotivasi untuk berpartisifasi aktif



28



mengungkapkan pendapat. Hal ini dapat dilihat semakin banyak siswa yang mau menyampaikan gagasannya. 6) Dengan memberikan pengakuan atas usaha yang dilakukan siswa melalui pujian, dorongan semangat untuk terus berusaha. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Mereka tidak memiliki rendah diri lagi, karena sekecil apapun usaha yang dilakukannya mendapat penghargaan dari guru. Hal ini dapat dilihat, semakin banyak siswa yang tidak lagi takut ataupun malu mengungkapkan gagasannya walaupun gagasannya itu tidak sempurna sekali.



4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar IPA siswa pada aspek pengetahuan dengan penerapan model Discovery Learning. Temuan mengenai hasil belajar pada aspek pengetahuan menunjukkan bahwa implementasi model Discovery Learning dalam pembelajaran IPA meningkatkan hasil belajar pada aspek pengetahuan IPA di siklus I dan siklus II. Pada aspek pengetahuan, berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rata-rata aspek pengetahuan siswa pada siklus I sebesar 73,08 dengan kategori cukup dan di siklus II sebesar 83,85 dengan kategori baik. Penelitian ini sudah dapat dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar IPA pada aspek pengetahuan, karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian, yaitu nilai rata-rata aspek pengetahuan siswa klasikal dengan kategori minimal baik dan KK β‰₯ 85%. Peningkatan pada aspek pengetahuan disebabkan oleh 1) perangkat pembelajaran pada siklus II seperti RPP dan LKPD yang digunakan dalam pembelajaran dirancang untuk lebih membangun kreativitas siswa karena siswa diberikan kebebasan melakukan praktikum sendiri dan membuktikan hipotesis yang ada, 2) penyusunan LKPD yang didasarkan pada konteks, maka siswa sudah mampu melaksanakan praktikum dengan baik, tanpa banyak campur tangan guru. Ini berarti siswa sudah mampu memahami isi dalam LKPD dengan baik dan hasil penyelidikan yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran, 3) peran fasilitator dalam memfasilitasi dan memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih optimal, dan



29



4) siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami, sehingga dalam mengikuti tes sebagian besar siswa menjawab benar. Secara teoretis temuan ini didukung Ruseffendi (2006:329), model pembelajaran discovery learning merupakan model yang mengelola pembelajaran yang bisa membuat siswa mendapatkan ilmu pengetahuan secara mandiri. Model discovery learning mengarahkan siswau ntuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Penemuan konsep tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dan dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau mengkonstruksi apa yang mereka ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Hal tersebut terjadi bila siswa terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Langkah dari pembelajaran discovery learning yaitu, 1) Stimulation



(stimulasi/pemberian



rangsangan),



2)



Problem



statement



(pernyataan/identifikasi masalah), 3) Data collection (pengumpulan data), 4) Data processing (pengolahan data), 5) Verification (pembuktian), dan 6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). Beberapa kendala atau kekurangan yang ditemui selama proses pembelajaran dalam penelitian ini antara lain 1) waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran terbatas karena pembelajaran melalui daring, 2) karakteristik model pembelajaran Discovery Learning yang sangat unik menyebabkan siswa belum terbiasa dengan model tersebut, 3) siswa belum mampu secara optimal melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti yang dirancang dalam sekenario pembelajaran peneliti yang mengacu pada langkah model Discovery Learning, 4) kepercayaan diri siswa dalam melaksanakan praktikum secara mandiri masih kurang, 5) pada saat siswa melakukan praktikum, ada beberapa siswa yang belum dapat memahami petunjuk kerja secara baik, sehingga memerlukan bimbingan guru yang lebih intensif pada kelompok tersebut, hal ini cukup menyita waktu siswa dalam belajar hanya untuk memahami petunjuk kerja dalam melakukan praktikum dan 6) Adanya kendala teknis pada saat google meet yaitu masih banyak siswa mengalami masalah pada jaringan/signal yang kurang bagus. Pada awalnya



30



implementasi model Discovery Learning memang sangat sulit untuk dilakukan. Namun, dengan mengatasi kendala-kendala tesebut dan menggunakan pendekatan saintifik, maka model Discovery Learning dapat dengan baik pada siklus II.



31



BAB V PENUTUP



5.1 Simpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. Penerapan model Discovery Learning pada pembelajaran IPA, yaitu pada konsep Listrik Statis dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada aspek pengetahuan siswa kelas IX SMP N Satu Atap 3 Banjar semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kompetensi pengetahuan di siklus I sebesar 73,08 dengan kategori cukup dan pada siklus II sebesar 83,85 dengan kategori baik. Penelitian ini dapat dikategorikan berhasil karena nilai ratarata aspek pengetahuan siklus II sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian, yaitu minimal nilai rata-ratanya berada pada kategori baik dan KKβ‰₯85%. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat diajukan saran sebagai berikut. 1) Para guru IPA yang mengalami permasalahan seperti yang dikemukakan pada penelitian ini diharapkan mencoba mengimplementasikan model discovery learning dalam pembelajaran IPA sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada aspek pengetahuan. 2) Supaya pelaksanaan pembelajaran IPA dengan model discovery learning dapat diimplementasikan dengan baik, dan guru tidak merasa kekurangan waktu untuk menyelesaikan materi ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum, maka disarankan kepada guru IPA agar terlebih dahulu mengidentifikasi konsepkonsep serta mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan LKPD dengan baik. 3) Implementasi model discovery learning dapat diterapkan pada karakteristik materi-materi tertentu. Oleh karena itu guru sebaiknya lebih cermat melakukan analisis silabus sebelum memberikan tindakan dan mencoba karakteristik materi yang lain.



32



DAFTAR PUSATAKA



Anis, Harisah. 2020. Model Pembelajaran Discovery Learning. https://www.tripven.com/discovery-learning/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020 Danar.2020.Hukum Coulomb https://www.cryptowi.com/hukum-coulomb/. Diakses pada tangggal 11 Oktober 2020 Hamzah, dkk. 2011. Menjadi peneliti PTK yang professional. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Imron, A. 2014. Hasil belajar IPA. http://eprints.walisongo.ac.id/4108/3/133911157_bab2.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020. Kunandar. 2008. Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo. Persada Mustika, Indrayani, dkk. 2008. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa-Fisika Melalui Pembelajaran Praktikum Dengan Memanfaatkan Alat Dan Bahan Di Lingkungan Sekitar Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 4 Kragan Rembang Tahun Ajaran 2008/2009. https://media.neliti.com/media/publications/123315-ID-upaya-meningkatkan-hasil-belajaripa-fis.pdf. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020. Riadi, Muchlisin.2019. Penelitian tindakan kelas (PTK). https://www.kajianpustaka.com/2019/03/penelitian-tindakan-kelas-ptk.html. Diakses pada tanggal



11 Oktober 2020 Sardiman. 2005. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sains Class. 2020. Muatan listrik. https://www.youtube.com/watch?v=frhvVGUN6hM. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020. Setiawan, Dawan. 2020. Penjelasan Bagian-Bagian, Prinsip Kerja, dan Fungsi Elektroskop. https://ngertiaja.com/fungsi-elektroskop/. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2020.



REKAPITULASI NILAI TIAP SIKLUS MATA PELAJARAN IPA MATERI LISTRIK STATIS SISWA KELAS IX SMP N SATU ATAP 3 BANJAR TAHUN PELAJARAN 2020-2021 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22



Nama GEDE ADI ASTAWA GEDE BAYU SASTRAWAN GEDE INDRA KUSUMA KADEK ARIS WIDIASTUTI KADEK RESTIANI KETUT ARDA SADEWA KETUT WISKA ASTUTI KOMANG IRAK TRIANDONI KETUT ECA ERISTA LUH DITA SUARIASIH LUH KM BUDI MERIARTINI LUH PUTU RIA RENATA MADE NIA MARSYA YANTI MADE SATRIA DWI JAYANTI NI PUTU ARDANI NI PUTU EKA KISMAYANTI NYOMAN ARIS TYANI NYOMAN DIPA MULIAWAN PUTU ADI SUKAYASA PUTU ARISTA WIDNYANA PUTU AYU CAHYANTI PUTU CAHYA PRATIWI



Nilai Awl



Kualifikasi



Ketuntasan



Nilai Sk.I



Kualifikasi



Ketuntasan



Nilai Sk.II



Kualifikasi



Ketuntasan



60,00 40,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 80,00 60,00 60,00 60,00 80,00 80,00 40,00 60,00 60,00 80,00 40,00 60,00 60,00 60,00



Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang



Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas



80,00 60,00 80,00 80,00 80,00 80,00 60,00 60,00 80,00 80,00 80,00 60,00 100,00 80,00 80,00 60,00 60,00 80,00 60,00 80,00 60,00 60,00



Baik Kurang Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Baik Baik Kurang Sangat Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang



Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas



80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 100,00 80,00 80,00 100,00 80,00 80,00 80,00 80,00 100,00 80,00 100,00 80,00 100,00 80,00 80,00 80,00 80,00



Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik



Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



No.



Nama



23 PUTU RAI ASTAWA 24 PUTU SAYU HERLINDA 25 PUTU SISKA MELIANI 26 WAYAN ARIMBAWA JUMLAH NILAI RATA-RATA NILAI MAX NILAI MIN TUNTAS TIDAK TUNTAS KETUNTASAN KLASIKAL (KK) STDEV



Nilai Awl



Kualifikasi



Ketuntasan



Nilai Sk.I



Kualifikasi



Ketuntasan



Nilai Sk.II



Kualifikasi



Ketuntasan



60,00 60,00 40,00 60,00 1560 60,00 80,00 40,00 4 22 15.38% 11,31



Kurang Kurang Kurang Kurang



Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas



80,00 80,00 60,00 80,00 1900 73,08 100,00 60,00 16 10 61.54% 11,23



Baik Baik Kurang Baik



Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas



80,00 80,00 80,00 80,00 2180 83,85 100,00 80,00 26 0 100% 8,04



Baik Baik Baik Baik



Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas



Gesing, 3 November 2020 Guru Mata Pelajaran IPA



Ni Made Yuliatini, S.Pd NIP.



NILAI PENGETAHUAN SIKLUS 1 MATA PELAJARAN IPA MATERI LISTRIK STATIS KELAS IX SMP NEGERI SATU ATAP 3 BANJAR KKM: 67 NO NAMA 1 GEDE ADI ASTAWA 2 GEDE BAYU SASTRAWAN 3 GEDE INDRA KUSUMA 4 KADEK ARIS WIDIASTUTI 5 KADEK RESTIANI 6 KETUT ARDA SADEWA 7 KETUT WISKA ASTUTI 8 KOMANG IRAK TRIANDONI 9 KETUT ECA ERISTA 10 LUH DITA SUARIASIH 11 LUH KM BUDI MERIARTINI 12 LUH PUTU RIA RENATA 13 MADE NIA MARSYA YANTI 14 MADE SATRIA DWI JAYANTI 15 NI PUTU ARDANI 16 NI PUTU EKA KISMAYANTI 17 NYOMAN ARIS TYANI 18 NYOMAN DIPA MULIAWAN 19 PUTU ADI SUKAYASA 20 PUTU ARISTA WIDNYANA 21 PUTU AYU CAHYANTI 22 PUTU CAHYA PRATIWI 23 PUTU RAI ASTAWA 24 PUTU SAYU HERLINDA 25 PUTU SISKA MELIANI 26 WAYAN ARIMBAWA JUMLAH RATA-RATA TUNTAS BELUM TUNTAS KETUNTASAN KLASIKAL (KK)



NILAI 80,00 60,00 80,00 80,00 80,00 80,00 60,00 60,00 80,00 80,00 80,00 60,00 100,00 80,00 80,00 60,00 60,00 80,00 60,00 80,00 60,00 60,00 80,00 80,00 60,00 80,00



KETUNTASAN TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS TUNTAS



1900 73,08 16 10 62%



Gesing, 22 Oktober 2020 Guru Mata Pelajaran IPA



Ni Made Yuliatini, S.Pd NIP.



LAMPIRAN DATA HASIL TES SIKLUS 1 PADA GOOGLE FORM



Cap waktu,"Total skor","Nama Siswa","Nama Siswa [Skor]","Nama Siswa [Masukan]","Gejala listrik statis pada sedotan yang m 2020/10/22 10:04:15 AM GMT+8,"60.00 / 100","Komang Irak Triandoni","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimban 2020/10/22 10:05:10 AM GMT+8,"80.00 / 100","Putu rai astawa","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan mu 2020/10/22 10:05:51 AM GMT+8,"60.00 / 100","Putu gede indra kusma","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimban 2020/10/22 10:06:54 AM GMT+8,"80.00 / 100","Wayan Arimbawa","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listrik"," 2020/10/22 10:11:10 AM GMT+8,"80.00 / 100","Ketut Arda Sadewa ","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listrik" 2020/10/22 10:11:11 AM GMT+8,"80.00 / 100","Nyoman Dipa muliawan ","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus lis 2020/10/22 10:14:24 AM GMT+8,"60.00 / 100","Putu ayu cahyanti ","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya gosokan yan 2020/10/22 10:14:31 AM GMT+8,"60.00 / 100","Nyoman Aris Tyani","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listrik", 2020/10/22 10:15:20 AM GMT+8,"60.00 / 100","Putu Cahya Pratiwi","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya gosokan yan 2020/10/22 10:17:11 AM GMT+8,"80.00 / 100","Putu Arista widnyana","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbanga 2020/10/22 12:25:45 PM GMT+8,"80.00 / 100","Made satria dwi jayanti","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimban 2020/10/22 3:50:39 PM GMT+8,"80.00 / 100","Kt eca erista","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan neutron 2020/10/22 3:53:28 PM GMT+8,"60.00 / 100","Ni putu eka kisma yanti","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listr 2020/10/22 3:53:48 PM GMT+8,"80.00 / 100","Gede adi astawa","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan mu 2020/10/22 3:55:45 PM GMT+8,"80.00 / 100","Ni putu ardani","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan muata 2020/10/22 3:57:23 PM GMT+8,"80.00 / 100","Luh km budi meriartini","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbang 2020/10/22 3:59:07 PM GMT+8,"60.00 / 100","Gede bayu sastrawan","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listrik" 2020/10/22 4:04:30 PM GMT+8,"60.00 / 100","Luh putu lia renata","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan m 2020/10/22 4:07:11 PM GMT+8,"80.00 / 100","Luh dita suariasih","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya gosokan yang b 2020/10/22 4:07:18 PM GMT+8,"80.00 / 100","Kadek restiani","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan neutro 2020/10/22 4:08:36 PM GMT+8,"80.00 / 100","putu sayu herlinda","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan m 2020/10/22 4:10:36 PM GMT+8,"100.00 / 100","Made Nia Marsya yanti","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimban 2020/10/22 4:15:44 PM GMT+8,"60.00 / 100","Putu siska miliani","-- / 0","","gejala kelistrikan karena adanya arus listrik","0. 2020/10/22 4:50:29 PM GMT+8,"80.00 / 100","Kadek aris widiasatuti","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbanga 2020/10/22 4:54:10 PM GMT+8,"60.00 / 100","Ketut wiska astuti","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan m 2020/10/22 4:55:16 PM GMT+8,"60.00 / 100","Putu adi sukayasa","-- / 0","","gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan m



NILAI PENGETAHUAN SIKLUS 2 MATA PELAJARAN IPA MATERI LISTRIK STATIS KELAS IX SMP NEGERI SATU ATAP 3 BANJAR KKM: 67 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26



NAMA GEDE ADI ASTAWA GEDE BAYU SASTRAWAN GEDE INDRA KUSUMA KADEK ARIS WIDIASTUTI KADEK RESTIANI KETUT ARDA SADEWA KETUT WISKA ASTUTI KOMANG IRAK TRIANDONI KETUT ECA ERISTA LUH DITA SUARIASIH LUH KM BUDI MERIARTINI LUH PUTU RIA RENATA MADE NIA MARSYA YANTI MADE SATRIA DWI JAYANTI NI PUTU ARDANI NI PUTU EKA KISMAYANTI NYOMAN ARIS TYANI NYOMAN DIPA MULIAWAN PUTU ADI SUKAYASA PUTU ARISTA WIDNYANA PUTU AYU CAHYANTI PUTU CAHYA PRATIWI PUTU RAI ASTAWA PUTU SAYU HERLINDA PUTU SISKA MELIANI WAYAN ARIMBAWA JUMLAH RATA-RATA TUNTAS TIDAK TUNTAS KETUNTASAN KLASIKAL (KK)



NILAI 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 100,00 80,00 80,00 100,00 80,00 80,00 80,00 80,00 100,00 80,00 100,00 80,00 100,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 80,00 2180 83,85 26 0 100%



Gesing, 2 November 2020 Guru Mata Pelajaran



Ni Made Yuliatini, S.Pd NIP.



KETUNTASAN TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS TUNTAS



LAMPIRAN DATA HASIL TES SIKLUS 2 PADA GOOGLE FORM



Cap waktu,"Total skor","NAMA SISWA","NAMA SISWA [Skor]","NAMA SISWA [Masukan]","Pada muatan sejenis akan terjadi i 2020/11/02 11:57:28 AM GMT+8,"80.00 / 100","Luh Km Budi Meriartini","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.0 2020/11/02 11:57:29 AM GMT+8,"80.00 / 100","Putu ayu cahyanti","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 11:59:01 AM GMT+8,"80.00 / 100","GEDE ADI ASTAWA","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:00:09 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu cahya pratiwi","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:00:20 PM GMT+8,"80.00 / 100","Luh Putu Ria Renata","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2020/11/02 12:01:15 PM GMT+8,"80.00 / 100","GEDE BAYU SASTRAWAN","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20 2020/11/02 12:01:40 PM GMT+8,"80.00 / 100","Made Nia Marsya Yanti","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.0 2020/11/02 12:02:59 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu rai astawa","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 20", 2020/11/02 12:04:12 PM GMT+8,"100.00 / 100","Made Satria Dwijayanti","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20 2020/11/02 12:04:31 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu sayu herlinda","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:05:30 PM GMT+8,"80.00 / 100","GEDE INDRA KUSUMA","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 2020/11/02 12:05:37 PM GMT+8,"80.00 / 100","Ni Putu Ardani","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","B","0.00 / 20","" 2020/11/02 12:06:43 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu siska meliani ","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:06:53 PM GMT+8,"100.00 / 100","Ni Putu Eka Kismayanti","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20. 2020/11/02 12:08:07 PM GMT+8,"80.00 / 100","KADEK ARIS WIDIASTUTI","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20 2020/11/02 12:08:08 PM GMT+8,"80.00 / 100","Wayan arimbawa","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","B","0.00 / 20" 2020/11/02 12:09:07 PM GMT+8,"80.00 / 100","Nyoman Aris Tyani","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:10:07 PM GMT+8,"100.00 / 100","Ketut arda sadewa","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2020/11/02 12:10:16 PM GMT+8,"80.00 / 100","KADEK RESTIANI","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 20" 2020/11/02 12:10:20 PM GMT+8,"100.00 / 100","Nyoman Dipa Muliawan","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20 2020/11/02 12:11:18 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu Adi Sukayasa","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","C","0.00 / 20 2020/11/02 12:12:15 PM GMT+8,"80.00 / 100","KETUT WISKA ASTUTI","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 2020/11/02 12:12:32 PM GMT+8,"80.00 / 100","Komang irak triandoni","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 2020/11/02 12:12:51 PM GMT+8,"80.00 / 100","Putu Arista Widnyana","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 2020/11/02 12:13:55 PM GMT+8,"80.00 / 100","KETUT ECA ERISTA","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 2 2020/11/02 12:13:58 PM GMT+8,"80.00 / 100","Luh dita suariasih","-- / 0","","gaya Coulomb","20.00 / 20","","A","20.00 / 20



LEMBAR KETERLAKSANAAN PTK SIKLUS I 1. LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN GURU A. Identitas Nama Hari/tanggal Pengamat



: Ni Made Yuliatini, S.Pd : Kamis, 22 Oktober 2020 : Luh Mila Sayuni, S.Pd



B. Petunjuk 1. 2.



Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom skor keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa yang terjadi.



C. Lembar Observasi



NO



SKOR



BUTIR-BUTIR AMATAN



KET A



Kegiatan Pendahuluan



1. 2. 3. 4 5.



Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Mengimplementasikan PPK Melakukan absensi Mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya . Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.



1



2



3



√ √ √ √ √ √ √



8.



Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Mengecek pengetahuan prasyarat



9.



Mengembangkan kemampuan literasi



√



6. 7.



B 1



4



√



Kegiatan Inti Pengelolaan Pembelajaran a. Guru menguasai materi pelajaran.



√



b. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik.



√



c. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran tepat waktu.



2.



√



d. Guru membantu Peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan.



√



e. Guru menggunakan bahasa yang baik dan benar.



√



f. Guru mendorong Peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada



√



g. Guru memanfaatkan teknologi dan Informasi.



√



h. Guru mengimplementasikan PPK



√



i. Guru mengembangkan kemampuan literasi



√



Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*) Pendekatan Saintifik √



a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati. b. Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan. c. Menfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba. d. Memfasilitasi peserta didik dalam mengolah/menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan. e. Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.



√ √ √



√



Discovery Learning a. Melaksanakan tahap 1 melakukan stimulus/pemberian rangsangan



√



b. Melaksanakan tahap 2. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah



√



c. Melaksanakan tahap 3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengumpulkan data (data collection)



√



d. Melaksanakan tahap 4. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengolah data (data processing)



√



e. Melaksanakan Langkah 5. Memberikan kesempatan peserta didik untuk P e m b u k t i a n ( v e r i f i c a t i o n ) , P e s e r t a d i d i k presentasi hasil penyelesaian masalah



√



f. Melaksanakan Langkah 6. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menarik kesimpulan (generalization)



√



3. Pelaksanaan Penilaian a. Melaksanakan Penilaian/Pencatatan Perkembangan Sikap



√ √



b. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan c. Melaksanakan Penilaian Keterampilan



√



C. Kegiatan Penutup 1



Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk membuat simpulan kegiatan pembelajaran.



2



Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.



√



3



Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.



√



4



5 6



Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.



√



√ √



Mengimplementasikan PPK Total Skor



𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 =



√



63



𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐾𝑂𝑅 π‘₯100 = 86 152



Singaraja, 22 Oktober 2020 Pengamat,



Luh Mila Sayuni, S.Pd



68



2. LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PESERTA DIDIK



NO



SKOR



BUTIR-BUTIR AMATAN



KET A



Kegiatan Pendahuluan



1.



Memulai pelajaran tepat waktu



2.



Mengimplementasikan PPK



√



3.



Melakukan absensi



√



4.



Mengembangkan kemampuan literasi



B 1



1



2



3 √



√



Kegiatan Inti Pengelolaan Pembelajaran a. Peserta didik aktif bertanya



√



b. Peserta didik aktif menjawab pertanyaan teman/guru



√



c. Peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan.



√



d. Peserta didik menggunakan bahasa yang baik dan benar. e. Peserta didik memanfaatkan sumber belajar yang ada



2.



4



√ √



f. Peserta didik memanfaatkan teknologi dan Informasi.



√



g. Peserta didik mengembangkan kemampuan literasi



√



Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*) Pendekatan Saintifik √



a. Peserta didik melakukan pengamatan b. Peserta didik merumuskan pertanyaan.



√



c. Peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba.



√



d. Peserta didik mengolah/menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan.



√



e. Peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.



√



Discovery Learning √



a. Melaksanakan tahap 1. Melakukan stimulus b. Melaksanakan tahap 2. Peserta didik mengidentifikasi masalah



√



c. Melaksanakan tahap 3. Peserta didik mengumpulkan data (data collection)



√



d. Melaksanakan tahap 4. Peserta didik mengolah data (data processing)



√



e. Melaksanakan Langkah 5. Peserta didik melakukan P e m b u k t i a n ( v e r i f i c a t i o n ) , P e s e r t a d i d i k presentasi hasil penyelesaian masalah



√



f. Melaksanakan Langkah 6. Peserta didik menarik kesimpulan (generalization)



√



C. Kegiatan Penutup 1



Peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.



2



Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran



√



3



Mengimplementasikan PPK



√



4



Mengakhiri pelajaran tepat waktu



√



√



Total Skor



𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 =



45



𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐾𝑂𝑅 π‘₯100 = 85,6 104



Singaraja, 22 Oktober 2020 Pengamat,



Luh Mila Sayuni, S.Pd



44



LEMBAR KETERLAKSANAAN PTK SIKLUS II 1. LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN GURU A. Identitas Nama Hari/tanggal Pengamat



: Ni Made Yuliatini, S.Pd : Senin, 2 November 2020 : Luh Mila Sayuni, S.Pd



B. Petunjuk 1. 2.



Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom skor keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa yang terjadi.



C. Lembar Observasi



NO



SKOR



BUTIR-BUTIR AMATAN



KET A



Kegiatan Pendahuluan



1



2



3



4



Mengondisikan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Mengimplementasikan PPK



√



Melakukan absensi Mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya . Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.



√



√



8.



Menyampaikan tujuan pembelajaran Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Mengecek pengetahuan prasyarat



9.



Mengembangkan kemampuan literasi



1. 2. 3. 4 5. 6. 7.



B 1



√



√ √



√ √ √



Kegiatan Inti Pengelolaan Pembelajaran a. Guru menguasai materi pelajaran.



√



b. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik.



√



2.



c. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran tepat waktu.



√



d. Guru membantu Peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan.



√



e. Guru menggunakan bahasa yang baik dan benar.



√



f. Guru mendorong Peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar yang ada



√



g. Guru memanfaatkan teknologi dan Informasi.



√



h. Guru mengimplementasikan PPK



√



i. Guru mengembangkan kemampuan literasi



√



Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*) Pendekatan Saintifik √



a. Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati. b. Memancing/memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan pertanyaan. c. Menfasilitasi peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba. d. Memfasilitasi peserta didik dalam mengolah/menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan. e. Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.



√ √ √



√



Discovery Learning a. Melaksanakan tahap 1 melakukan stimulus/pemberian rangsangan



√



b. Melaksanakan tahap 2. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi masalah



√



c. Melaksanakan tahap 3. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengumpulkan data (data collection)



√



d. Melaksanakan tahap 4. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengolah data (data processing)



√



e. Melaksanakan Langkah 5. Memberikan kesempatan peserta didik untuk P e m b u k t i a n ( v e r i f i c a t i o n ) , P e s e r t a d i d i k presentasi hasil penyelesaian masalah



√



f. Melaksanakan Langkah 6. Memberikan kesempatan peserta didik untuk menarik kesimpulan (generalization)



√



3. Pelaksanaan Penilaian a. Melaksanakan Penilaian/Pencatatan Perkembangan Sikap



√ √



b. Melaksanakan Penilaian Pengetahuan c. Melaksanakan Penilaian Keterampilan



√



C. Kegiatan Penutup 1



Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk membuat simpulan kegiatan pembelajaran.



√



2



Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.



√



3



Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.



√



4



5 6



Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.



√ √



Mengimplementasikan PPK Total Skor



𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 =



√



18



𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐾𝑂𝑅 π‘₯100 = 96 152



Singaraja, 2 November 2020 Pengamat,



Luh Mila Sayuni, S.Pd



128



2. LEMBAR OBSERVASI PENGAMATAN PESERTA DIDIK



NO



SKOR



BUTIR-BUTIR AMATAN



KET A



Kegiatan Pendahuluan



1.



Memulai pelajaran tepat waktu



√



2.



Mengimplementasikan PPK



√



3.



Melakukan absensi



√



4.



Mengembangkan kemampuan literasi



B 1



1



2



3



4



√



Kegiatan Inti Pengelolaan Pembelajaran a. Peserta didik aktif bertanya



√



b. Peserta didik aktif menjawab pertanyaan teman/guru



√



c. Peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas yang akan dilakukan.



√



d. Peserta didik menggunakan bahasa yang baik dan benar. e. Peserta didik memanfaatkan sumber belajar yang ada



√ √



f. Peserta didik memanfaatkan teknologi dan Informasi. g. Peserta didik mengembangkan kemampuan literasi 2.



√ √



Penerapan Pendekatan/Model Pembelajaran*) Pendekatan Saintifik √



a. Peserta didik melakukan pengamatan b. Peserta didik merumuskan pertanyaan.



√



c. Peserta didik dalam mengumpulkan informasi/mencoba.



√



d. Peserta didik mengolah/menganalisis informasi untuk membuat kesimpulan.



√



e. Peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya.



√



Discovery Learning √



a. Melaksanakan tahap 1. Melakukan stimulus b. Melaksanakan tahap 2. Peserta didik mengidentifikasi masalah



√



c. Melaksanakan tahap 3. Peserta didik mengumpulkan data (data collection)



√



d. Melaksanakan tahap 4. Peserta didik mengolah data (data processing)



√



e. Melaksanakan Langkah 5. Peserta didik melakukan P e m b u k t i a n ( v e r i f i c a t i o n ) , P e s e r t a d i d i k presentasi hasil penyelesaian masalah



√



f. Melaksanakan Langkah 6. Peserta didik menarik kesimpulan (generalization)



√



C. Kegiatan Penutup 1



Peserta didik membuat simpulan kegiatan pembelajaran.



√



2



Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran



√



3



Mengimplementasikan PPK



4



Mengakhiri pelajaran tepat waktu



√ √



Total Skor



𝑁𝐼𝐿𝐴𝐼 =



18



𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝑆𝐾𝑂𝑅 π‘₯100 = 94 104



Singaraja, 2 November 2020 Pengamat,



Luh Mila Sayuni, S.Pd



80



PROGRAM PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN



TUGAS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA



: NI MADE YULIATINI



KELAS



: IPA-2



NIM



: 203129777194



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FMIPA



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)



Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar : Ilmu Pengetahuan Alam : IX/Ganjil : Listrik Statis : 3x40 menit (1 kali pertemuan)



A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR (IPKD) 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan 3.4.1. Menjelaskan gejala kelistrikan yang gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, terjadi dalam kehidupan sehari-hari termasuk kelistrikan pada sistem saraf 3.4.2.Menganalisis jenis-jenis muatan listrik dan hewan yang mengandung listrik 3.4.3.Menganalisis interaksi dua muatan listrik 3.4.4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop. KOMPETENSI DASAR (KD)



4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang 4.4.1. Menyajikan hasil praktikum tentang gejala listrik statis dalam kehidupan pengamatan gejala listrik statis dalam sehari-hari kehidupan sehari-hari.



C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan melakukan literasi di internet dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan cermat. 2. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis muatan listrik dengan tepat. 3. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis interaksi dua muatan listrik dengan tepat. 4. Setelah melakukan diskusi dan literasi di internet tentang elektroskop, peserta didik dapat menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop dengan tepat. 5. Setelah melakukan praktikum sederhana, peserta didik dapat menyajikan hasil praktikum tentang pengamatan gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dengan kreatif. D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Religius, cermat, kreatif, kritis, jujur E. MATERI PEMBELAJARAN a. Pembelajaran Reguler οƒ˜ Atom οƒ˜ Muatan listrik οƒ˜ Pemberian Muatan listrik οƒ˜ Elektroskop b. Pembelajaran Remidial οƒ˜ Atom οƒ˜ Muatan listrik οƒ˜ Pemberian Muatan listrik οƒ˜ Elektroskop c. Pembelajaran Pengayaan οƒ˜ Modifikasi soal muatan listrik οƒ˜ Modifikasi soal elektroskop F. MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN  Model : Discovery Learning  Pendekatan : Saintifik, TPACK  Metode : Tanya jawab, Eksperimen, Diskusi G. MEDIA, ALAT, DAN BAHAN PEMBELAJARAN 1. Media Video pembelajaran tentang muatan listrik dan elektroskop. LKPD eksperimen sederhana listrik statis WA grup Google Class Room Google Form



2. Alat dan Bahan Laptop, Hp, Kertas, Alat tulis, 2 buah sisir plastik/penggaris plastik, 2 buah kaca/gelas kaca, kain sutra, rambut kering, 2 utas tali, kayu. H. SUMBER BELAJAR ο‚· Buku Siswa: Zubaidah, S. dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX Semester I. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ο‚· Buku Guru: Zubaidah, S. dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ο‚· Internet I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Model Deskripsi Kegiatan Discovery Learning Pendahuluan Ansynchronous melalui Google Classroom atau WA grup 1. Sebelum tatap muka maya pertama pada materi listrik statis dan sebelum melakukan percobaan, peserta didik terlebih dahulu sudah diberikan tayangan bahan pembelajaran tentang muatan listrik, fenomena listrik statis dan tentang elektroskop. 2. Peserta didik ditugaskan untuk menyiapkan alat dan bahan percoban tentang listrik statis dan dibagikan LKPD melalui google classroom ataupun WA grup Synchronous melalui Google Meet 1. Peserta didik membuka link Google Meet yang sudah ada di share melalui WA grup maupun di Google Classroom. 2. Guru dan peserta didik saling memberi salam 3. Sebelum memulai pelajaran dimulai dengan berdoa (Religius) 4. Peserta didik di cek kehadirannya oleh guru dan mengecek kesiapan pembelajaran maupun koneksi internet.



Alokasi Waktu Sehari sebelum tatap muka maya



20 menit



Kegiatan



Inti



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Stimulation (Pemberian Rangsangan)



Problem Statement (Identifikasi Masalah)



Deskripsi Kegiatan



Alokasi Waktu



5. Peserta didik menyimak apersepsi guru misalnya dengan pertanyaan: Materi sebelumnya kita mempelajari tentang pewarisan sifat makhluk hidup. Sekarang kita lanjut ke bab baru. Anak-anak pernahkan kalian memakai pakaian yang baru saja disetrika? Apa yang kalian rasakan? Jika pernah, maka pengalaman kalian sesuai dengan topik yang akan kita bahas yaitu tentang listrik statis. 6. Peserta didik diberi motivasi awal dan menyimak penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat mempelajari listrik statis. 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 8. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang teknik penilaian yaitu penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. 9. Peserta didik menyimak video 80 menit pembelajaran yang ditayangkan guru 10. Peserta didik diberikan video tentang penggaris yang digosokkan rambut kering kemudian menarik serpihan kertas. Mengapa serpihan kertas dapat ditarik oleh penggaris plastic, mengapa demikian? (Saintifik-Mengamati) 11. Peserta didik mengindentifikasi berbagai masalah yang berhubungan dengan gejala listik statis yang relevan. (Saintifik-Menanya) 12. Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab mengenai apa yang terjadi jika benda-benda di sekitar kita yang awalnya tidak bermuatan listrik (netral), kemudian menjadi tidak netral dan saling bersinggungan?



Kegiatan



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Data Collection (Pengumpulan Data)



Data Processing (Pengolahan Data)



Verification (Pembuktian)



Deskripsi Kegiatan 13. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menganalisa permasalahan yang mereka hadapi. 14. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengerjaan LKPD dan langkah praktikum yang akan dilakukan. Peserta didik melakukan literasi dengan cermat dan teliti untuk memahami indicator, tujuan, langkah dan pertanyaan yang harus dijawab setelah melakukan percobaan. 15. Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan praktikum listrik statis sederhana sambil dinilai kesiapan belajar dan kedisplinan. 16. Peserta didik dikonfirmasi pemahamannya mengenai langkah kerja praktikum sederhana oleh guru dan menanyakan hal yang belum dimengerti. 17. Peserta didik melakukan praktikum sederhana mengenai fenomena gejala listrik statis sesuai dengan panduan di LKPD dengan teliti dan disiplin. (Saintifik-Mencoba) 18. Peserta didik memasukan data hasil praktikum pada LKPD dengan jujur dan cermat. 19. Dengan cara berdiskusi, dipantau dan dibimbing oleh guru, peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKPD dengan berpatokan pada data hasil praktikum. (Saintifik-Menalar) 20. Peserta didik mencari data penguat untuk menjawab pertanyaan LKPD dengan mengacu pada pengetahuan faktual yang berasal dari buku referensi dan sumber internet. 21. Peserta didik mengumpul LKPD kepada guru dengan tepat waktu.



Alokasi Waktu



Kegiatan



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Generalization (Menarik Kesimpulan)



Penutup



Deskripsi Kegiatan



Alokasi Waktu



22. Beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil praktikum, dan peserta didik yang lain menanggapi dengan santun. (SaintifikMengkomunikasikan) 23. Guru membimbing jalannya presentasi dan diskusi, mengkonfirmasi hal-hal yang masih keliru dan juga melakukan penilaian sikap dan keterampilan. Kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah aktif dalam diskusi kelas. 24. Peserta didik menyampaikan kesimpulan pembelajaran dan guru menkonfirmasi dan melengkapi kesimpulan kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah menyajikan kesimpulan. 25. Peserta didik bersama guru melakukan 20 menit refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal tentang manfaat yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran ini. 26. Peserta didik dimotivasi guru agar terus meningkatkan kemampuan belajarnya. 27. Peserta didik diminta mengerjakan tes pembelajaran hari ini di link google form yang telah diberikan lewat google classroom maupun WA grup. 28. Peserta didik menyimak informasi rencana kegiatan pertemuan berikutnya yaitu tentang Hukum Coulomb. 29. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.



J. PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR 1. Jenis/Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap οƒΌ Sikap Spritual Waktu Keterangan Pelaksanaan 1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Jurnal sudah berlangsung disertakan dalam buku agenda guru Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa



No



Teknik



Bentuk Instrumen



Contoh Butir Instrumen Terlampir



οƒΌ Sikap Sosial Waktu Keterangan Pelaksanaan 1 Observasi Jurnal Saat pembelajaran Jurnal sudah berlangsung disertakan dalam buku agenda guru Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa



No



Teknik



Bentuk Instrumen



Contoh Butir Instrumen Terlampir



b. Penilaian Pengetahuan No



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Teknik



Bentuk Instrumen



1



Tes tertulis



οƒΌ Penilaian tes akhir pelajaran (Pilihan Ganda)



3



Lisan



οƒΌ Pertanyaan lisan Siapa yang bisa dengan jawaban memberi contoh terbuka fenomena listrik statis



Waktu Pelaksanaan Setelah pembelajaran



Keterangan



Penilaian setelah pembelajaran (assessment for learning) Saat pembelajaran Penilaian proses/selama pembelajaran (assessment as learning)



c. Penilaian Keterampilan No 1



Teknik Praktek



Bentuk Instrumen LKPD praktikum sederhana



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Keterangan Pelaksanaan Saat pembelajaran Penilaian berlangsung proses/selama pembelajaran



pengamatan gejala listrik statis



(assessment as learning)



2. Pembelajaran Remidial Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran remedial dengan bentuk remedial yaitu: a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik belum mencapai ketuntasan. b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11- 49% peserta didik belum mencapai ketuntasan. c. Bimbingan perorangan, jika 1- 10% peserta didik belum mencapai ketuntasan.



3. Pembelajaran Pengayaan Berdasarkan analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu tugas berupa modifikasi soal muatan listrik dan soal elektroskop.



Mengetahui, Kepala SMP N Satap 3 Banjar



Gesing, 23 September 2020 Guru Mata Pelajaran IPA



Drs. Made Rediasma, M.Pd NIP. 19680303 200604 1 017



Ni Made Yuliatini, S.Pd NIP.-



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)



LISTRIK STATIS IDENTITAS LKPD-01 Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi waktu Jenis LKPD



: SMP N SATU ATAP 3 BANJAR : IX/Ganjil : IPA Terpadu : Listrik Statis : Muatan Listrik, Gejala Listrik Statis, Elektroskop : 2 x 40 menit : Petunjuk Praktikum (Prosedural)



I. Petunjuk Belajar Untuk dapat menguasai kompetensi yang hendak dicapai pada LKPD, maka siswa diharapkan mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut: 1. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dalam LKPD dan bahan rujukan lainnya dengan cermat sampai kalian dapat memahami konsep muatan listrik, gejala listrik statis, elektroskop. 2. Dalam kegiatan LKPD terdapat prosedur percobaan yang harus Anda kerjakan untuk memahami tentang materi gejala listrik statis. 3. Kerjakan dengan serius dan cermat LKPD berikut II. Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik. 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari III. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar (IPKD) 3.4.1. Menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari 3.4.2. Menganalisis jenis-jenis muatan listrik 3.4.3. Menganalisis interaksi dua muatan listrik 3.4.4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop. 4.4.1. Menyajikan hasil praktikum tentang pengamatan gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari. IV. Tujuan: 1. Setelah diskusi dan literasi di internet dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan cermat. 2. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis muatan listrik dengan tepat. 3. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis interaksi dua muatan listrik dengan tepat. 4. Setelah melakukan diskusi dan literasi di internet tentang elektroskop, peserta didik dapat menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop dengan tepat. 5. Setelah melakukan praktikum sederhana, peserta didik dapat menyajikan hasil praktikum tentang pengamatan gejala listrik statis dalam kehidupan seharihari dengan kreatif.



a. Tahap Stimulation Peserta didik ditayangkan video tentang penggaris plastic yang sudah digosokkan dengan rambut. Penggaris tersebut bisa menarik serpihan kertas



b. Tahap Problem Statement (Identifikasi Masalah) Kalian sudah benar menjawab bahwa penggaris bermuatan negatif karena elektron dari rambut berpindah ke penggaris plastik, jadi penggaris menjadi bermuatan listrik sehingga bisa menarik kertas-kertas kecil. Selain kejadian diatas, kejadian apa saja dalam kehidupan sehari-sehari yang menggambarkan adanya gejala interaksi antara muatan listrik? Peserta didik mengidentifikasi masalah yang relevan contohnya bagaimana interaksi antar muatan listrik pada suatu benda? dan peserta didik memberikan dugaan sementara tentang Interaksi dua benda yang bermuatan listrik. c. Tahap Data Collection (Pengumpulan Data) Untuk menjawab permasalah tersebut kalian lakukan praktek berikut. V. Alat dan bahan a. 2 buah sisir plastic atau penggaris plastic b. 2 buah kaca atau gelas kaca yang bisa digantung c. 2 utas tali d. kayu pakai tempat gantung e. rambut kering f. kain sutra VI. Langkah Kerja Apa yang harus kamu lakukan? 1. Gantunglah dua sisir atau penggaris plastic pada kayu dengan menggunakan tali. Aturlah jarak kedua sisir atau penggaris plastic kurang lebih 5 cm. 2. Gosokkan dua sisir atau penggaris plastic tersebut kerambut kering, kemudian biarkan keduanya tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa apa yang terjadi pada kedua sisir.



3. Gantunglah dua batang kaca atau gelas kaca, kemudian gosokkan batang kaca/gelas kaca dengan kain sutra. Amati dan catat apa yang terjadi pada kedua batang kaca. 4. Gantunglah satu sisir plastic/penggaris plastik dan satu kaca/gelas kaca pada kayu. 5. Gosokkan sisir/penggaris plastik dengan rambut kering dan batang kaca/gelas kaca dengan kain sutra, kemudian biarkan sisir/penggaris plastik dan batang kaca/gelas kaca tergantung bebas. Amati dan catat peristiwa apa yang terjadi pada kedua benda tersebut. d. Tahap Data Processing (Pengolahan Data) VII. Tabel Hasil Pengamatan Peristiwa yang terjadi No



Benda yang digantung



1



2 buah sisir plastik/penggaris plastik



2



2 buah kaca/gelas kaca



3



1 buah sisir plastik/penggaris plastic dan 1 buah kaca/gelas kaca



Sebelum digosokan



Sesudah digosokkan



VIII. Bahan Diskusi 1. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 1-2 terhadap kegiatan 3! Mengapa demikian? 2. Bandingkan hasil pengamatan kegiatan 5 dengan hasil kegiatan 1! Jelaskan mengapa hal tersebut terjadi? 3. Elektroskop adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan. Coba kalian cari literasi bagaimana prinsip kerja elektroskop? e. Tahap Verification (Pembuktian) Setelah menjawab pertanyaan dalam diskusi, beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil praktikum, dan peserta didik yang lain menanggapi dengan santun. Guru membimbing jalannya presentasi dan diskusi, mengkonfirmasi hal-hal yang masih keliru. Jawaban dari siswa diverifikasi oleh guru dan kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah aktif dalam diskusi kelas. f. Tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) IX. Kesimpulan Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?



KUNCI JAWABAN LKPD-01



1. Tabel Hasil Pengamatan Peristiwa yang terjadi No



Benda yang digantung



1



2 buah sisir plastik/penggaris plastik



2



2 buah kaca/gelas kaca



3



1 buah sisir plastik/penggaris plastic dan 1 buah kaca/gelas kaca



Sebelum digosokan Kedua benda diam



Sesudah digosokkan Kedua benda saling menjauh atau saling tolak menolak Kedua benda Kedua benda diam saling menjauh atau saling tolak menolak Kedua benda Saling mendekat diam atau saling tarik menarik



2. Diskusi 1. Dua sisir plastic/penggaris plastic yang telah digosokkan kerambut kering ketika didekatkan keduanya saling tolak menolak. Hal tersebut terjadi karena kedua sisir memiliki jenis muatan listrik yang sama yaitu bermuatan negative. Begitupula dengan dua buah batang kaca/gelas kaca yang telah digosokkan kain sutra, ketika didekatkan keduanya saling tolak menolak. Hal tersebut terjadi karena kedua kaca memiliki jenis muatan listrik yang sama yaitu bermuatan positif. 2. Sisir/penggaris plastik yang telah digosokkan kerambut kering ketika didekatkan dengan batang kaca yang telah digosokkan kain sutra akan tarik menarik. Hal tersebut disebabkan jenis muatan pada sisir/penggaris plastic dan batang kaca memiliki muatan yang berbeda, sisir/penggaris plastik bermuatan negative sedangkan batang kaca bermuatan positif. 3. Cara kerja sebuah elektroskop dibagi menjadi dua cara yaitu induksi dan konduksi. 1. Memberi Muatan Elektroskop Dengan Induksi Cara memberi muatan listrik pada elektroskop dengan induksi dilakukan pada sebuah elektroskop netral. Elektroskop netral yang didekati oleh benda bermuatan negatif akan menarik muatan positif dari daun ke bola logam yang terletak di atas. Muatan negatif pada bola logam akan tolakmenolak dengan muatan benda yang didekati dan menuju daun-daun elektroskop. Sehingga kedua daun elektroskop memiliki kelebihan elektron (bermuatan negatif) dan saling menjauh karena sama-sama bermuatan negatif.Semakin besar muatannya, semakin jauh jarak antar kedua daun kaki



elektroskop. Kondisi serupa juga akan terjadi saat benda bermuatan positif diinduksi pada elektroskop. Cara kerja elektroskop secara induksi tidak dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu benda. Untuk menentukan muatan suatu benda dapat dilakukan dengan cara konduksi. Proses cara kerja elektroskop dapat dilihat pada proses di bawah. Elektroskop Netral didekati benda bermuatan negatif



Elektroskop Netral didekati benda bermuatan positif



2. Memberi Muatan Elektroskop Dengan Konduksi Cara kerja elektroskop secara konduksi dilakukan pada elektroskop yang tidak netral. Dengan kata lain, bola logam dan daun-daun elektroskop memiliki suatu jenis muatan. Muatan pada bola logam tersebut diperoleh dengan cara konduksi oleh konduktor logam. Ilustrai cara kerja elektroskop secara konduksi dapat digambarkan pada sebuah kasus. Misalkan kondisi awal bola logam dan elektroskop memiliki muatan negatif adatu positif yang didekati benda bermuatan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian di bawah. Sebuah elektroskop dikonduksi sehingga bermuatan negatif. Kondisi yang dapat terjadi saat benda bermuatan didekatkan pada bola logam adalah sebagai berikut.



οƒ˜ Jika benda bermuatan negatif didekatkan pada logam: elektron akan turun menuju daun kaki sehingga kedua daun kaki akan semakin saling menjauh. οƒ˜ Jika benda bermuatan positif didekatkan pada bola logam: elektron akan tertarik dari daun kaki menuju bola logam sehingga kedua daun elektroskop akan saling mendekat. οƒ˜ Begitu juga untuk kondisi sebaliknya. Elektroskop Awal Bermuatan Negatif



Elektroskop Awal Bermuatan Positif



3. Kesimpulan Dua benda akan tolak-menolak apabila didekatkan karena kedua benda memiliki jenis muatan yang sama, sedangkan dua benda akan tarik-menarik apabila didekatkan karena kedua benda memiliki jenis muatan yang berbeda.



PROGRAM PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN



TUGAS ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN NAMA



: NI MADE YULIATINI



KELAS



: IPA-2



NIM



: 203129777194



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FMIPA



ANALISIS ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 No Kompetensi Dasar . 1 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan seharihari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.



SUB POKOK BAHASAN: Muatan Listrik, Gejala Listrik Statis, Elektroskop IPKD 3.4.1. Menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan seharihari 3.4.2. Menganalisis jenis-jenis muatan listrik 3.4.3. Menganalisis interaksi dua muatan listrik 3.4.4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop.



Tujuan 1. Setelah diskusi dan literasi di internet dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan cermat. 2. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis muatan listrik dengan tepat. 3. Setelah melakukan diskusi dan praktikum dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis interaksi dua muatan listrik dengan tepat.



Pembelajaran Studi literasi dan diskusi



Teknik Penilaian Tes Kognitif Level Lots dan Hots



Bentuk Instrumen Tes Pilihan Ganda dengan rubrik penyekorannya



No .



Kompetensi Dasar



IPKD



Tujuan



Pembelajaran



Teknik Penilaian



Bentuk Instrumen



4. Setelah melakukan diskusi dan literasi di internet tentang elektroskop, peserta didik dapat menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop dengan tepat. 2



4.4 Menyajikan hasil 4.4.1. Menyajikan hasil 1. Setelah melakukan pengamatan tentang praktikum tentang praktikum sederhana, gejala listrik statis pengamatan gejala peserta didik dapat dalam kehidupan listrik statis dalam menyajikan hasil praktikum sehari-hari kehidupan seharitentang pengamatan gejala hari. listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dengan kreatif.



Praktikum sederhana



Penilaian proses Unjuk Kerja /Praktikum



Rubrik penilaian kinerja praktikum ( lihat lampiran )



KISI-KISI SOAL PENGETAHUAN Kompetensi Dasar: 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik. No



IPKD



1



3.4.1. Menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan seharihari



Indikator Soal



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Butir Soal



Kunci Jawaban



Skor



Disajikan sebuah peristiwa



C2



PG



A



1



C2



PG



1. Gejala listrik statis pada sedotan yang mengikuti arah tangan setelah digosok adalah ... A. gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan muatan listrik dalam atau pada permukaan benda B. gejala kelistrikan karena adanya arus listrik C. gejala kelistrikan karena ketidakseimbangan neutron akibat dari penggosokan D. gejala kelistrikan karena adanya gosokan yang berakibat timbulnya kalor pada tangan 2. Jika sisir plastik digosok dengan rambut yang kering kemudian didekatkan pada sobekan kertas kecil-kecil, kertas akan menempel pada sisir. Ini menunjukkan bahwa sisir plastik bermuatan listrik …. A. positif, karena elektron dari rambut mengalir ke plastik B. positif, karena elektron dari plastik mengalir ke rambut C. negatif, karena elektron dari rambut mengalir ke plastik D. negatif karena elektron dari plastik mengalir ke rambut



C



1



peserta didik dapat menjelaskan gejala kelistrikan yang terjadi dalam kehidupan seharihari dengan benar



Disajikan sebuah peristiwa gejala listrik statis, peserta didik dapat menganalisis jenis-jenis muatan listrik dengan benar



No



IPKD



2



3.4.2. Menganalisis jenisjenis muatan listrik



3



3.4.3. Menganalisis interaksi dua muatan listrik



Indikator Soal Disajikan gambar susunan benda bermuatan, peserta didik dapat menganalisis jenis muatan listrik benda dengan benar



Ranah kognitif



Bentuk Soal



C4



PG



Disajikan gambar rancangan percobaan gejala listrik statis tentang kaca dengan balon yang bermuatan, peserta didik menganalisis interaksi dua muatan listrik dengan benar



C4



Butir Soal 3. Empat buah benda bermuatan A, B, C, dan D saling berdekatan. A



B



C



Kunci Jawaban



Skor



B



1



C



1



D



Jika muatan A tampak menolak muatan B tetapi menarik muatan C. Jika muatan C menolak muatan D, dimana muatan D itu adalah sebuah kaca yang digosokkan kain sutra, maka dapat dipastikan bahwa … A. A bermuatan positif, B bermuatan positif dan C bermuatan negatif B. A bermuatan negatif, B bermuatan negatif, dan C bermuatan positif C. A bermuatan positif, B bermuatan negatif, dan C bermuatan negatif D. A bermuatan negatif, B bermuatan positif, dan C bermuatan negatif PG



4. Seorang siswa melakukan percobaan listrik statis. Balon yang telah digosok kain wol digantung dengan senar. Sebatang kaca yang sebelumnya digosok dengan kain sutra kemudian didekatkan pada balon.



Pernyataan yang benar terkait percobaan di atas adalah …. A. balon berayun menjauhi kaca karena muatan balon dan kaca negatif



No



IPKD



Indikator Soal



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Butir Soal



Kunci Jawaban



Skor



C



1



B. balon berayun menjauhi kaca karena muatan balon dan kaca positif C. balon berayun mendekati kaca karena muatan balon negatif dan kaca positif D. balon berayun mendekati kaca karena muatan balon positif dan kaca negatif 4



3.4.4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja elektroskop.



Disajikan empat gambar elektroskop yang didekatkan pada benda bermuatan , peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja elektroskop dengan benar



C2



PG



5. Perhatikan gambar berikut ini!



Pernyataan yang paling tepat menunjukkan prinsip kerja elektroskop pada gambar diatas adalah …. A. Gambar 1 menunjukkan sebatang kaca yang telah digosok dengan kain sutra didekatkan pada sebuah elektroskop netral. B. Gambar 2 menunjukkan sebatang ebonit yang telah digosok dengan kain sutra didekatkan pada sebuah elektroskop netral. C. Gambar 3 menunjukkan sebatang penggaris plastik yang telah digosok dengan kain wol didekatkan pada sebuah elektroskop netral. D. Gambar 4 menunjukkan sebatang tembaga yang telah digosok dengan kain wol didekatkan pada sebuah elektroskop netral.



οƒ˜ Rubrik Penilaian Tes Pilihan Ganda Rubrik



Nilai



Menjawab benar Menjawab salah Tidak menjawab π‘΅π’Šπ’π’‚π’Š =



1 0 0



π‘Ίπ’Œπ’π’“ π’šπ’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ 𝒙 𝟏𝟎𝟎 π‘Ίπ’Œπ’π’“ π’Žπ’‚π’Œπ’”π’Šπ’Žπ’‚π’



οƒ˜ Rubrik Penskoran Penilaian Unjuk Kerja No 1 2 3



Indikator



0



1



Skor 2



3



4



Menyiapkan alat dan bahan Melakukan praktikum Mempresentasikan hasil praktikum Skor yang diperoleh π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž



Nilai =



12



π‘₯100



Penjelasn Rubrik Penilaian Unjuk Kerja No



Indikator



1



Menyiapkan alat dan bahan



2



Melakukan praktikum



Rubrik 4. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap dan sesuai yang diminta 3. Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap tetapai tidak sesuai dengan yang diminta 2. Menyiapkan alat dan bahan sebagian 1. Menyiapkan alat saja tetapi bahan kurang 0. tidak menyiapkan alat dan bahan 4. Melakukan praktikum sesuai dengan tahapan dan terstruktur



3



Mempresentasikan hasil praktikum



3. Melakukan praktikum sesuai dengan tahapan tetapi tidak terstruktur 2. Melakukan praktikum hanya 2 langkah saja 1. Melakukan praktikum hanya 1 langkah saja 0. Tidak melakukan praktikum 4. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri. 3. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan kurang percaya diri. 2. Mampu mempresentasikan hasil praktik dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri. 1. Mampu mempresentasikan hasil praktik tetapi tidak tepat 0. Tidak mempresentasikan hasil praktik



οƒ˜ Penilaian Sikap οƒΌ Sikap Spritual No 1



Teknik Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Keterangan Jurnal sudah disertakan dalam buku agenda guru



Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa



οƒΌ Sikap Sosial No 1



Teknik Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa



Keterangan Jurnal sudah disertakan dalam buku agenda guru



JURNAL PENILAIAN SIKAP No 1 2 3 dst



Nama Siswa



Catatan sikap/perilaku yang menonjol



Butir Sikap



Tindak Lanjut



PROGRAM PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN



TUGAS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NAMA



: NI MADE YULIATINI



KELAS



: IPA-2



NIM



: 203129777194



PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI FMIPA



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)



Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMP Negeri Satu Atap 3 Banjar : Ilmu Pengetahuan Alam : IX/Ganjil : Listrik Statis : 3x40 menit (1 kali pertemuan)



A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR (KD) 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik



4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari



INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI DASAR (IPKD) 3.4.1. Menjelaskan pengertian gaya Coulomb. 3.4.2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb. 3.4.3. Menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan. 3.4.4. Menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan 4.4.1 Menyajikan hasil simulasi PhET tentang Gaya Coulomb.



C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah melakukan literasi dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya Coulomb dengan tepat. 2. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb dengan cermat. 3. Setelah melakukan PhET Simulation dan diskusi tentang gaya Coulomb dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan dengan tepat. 4. Setelah melakukan PhET Simulation dan diskusi tentang gaya Coulomb dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan. 5. Setelah melakukan simulasi, peserta didik dapat menyajikan hasil simulasi PhET tentang Gaya Coulomb dengan kreatif. D. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER Religius, cermat, kreatif, kritis, jujur E. MATERI PEMBELAJARAN a. Pembelajaran Reguler οƒ˜ Hukum Coulomb b. Pembelajaran Remidial οƒ˜ Hukum Coulomb c. Pembelajaran Pengayaan οƒ˜ Modifikasi soal Hukum Coulumb F. MODEL, PENDEKATAN, DAN METODE PEMBELAJARAN  Model : Discovery Learning  Pendekatan : Saintifik, TPACK  Metode : Tanya jawab, Simulasi, Diskusi G. MEDIA, ALAT, DAN BAHAN PEMBELAJARAN 1. Media Video pembelajaran tentang gaya Coulomb LKPD PhET Simulation WA grup Google Class Room Google Form 2. Alat dan Bahan Laptop, Hp, Kertas, Alat tulis



H. SUMBER BELAJAR ο‚· Buku Siswa: Zubaidah, S. dkk. 2018. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX Semester I. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. ο‚· Buku Guru: Zubaidah, S. dkk. 2018. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ο‚· Internet https://phet.colorado.edu/sims/html/coulombs-law/latest/coulombs-law_en.html I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN



Kegiatan Pendahuluan



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Deskripsi Kegiatan Ansynchronous melalui Google Classroom atau WA grup 1. Sebelum tatap muka maya pertama pada materi Hukum Coulomb dan sebelum melakukan simulasi, peserta didik terlebih dahulu sudah diberikan tayangan bahan pembelajaran tentang hukum Coulumb. 2. Peserta didik ditugaskan untuk menyiapkan simulasi tentang Gaya Coulomb dibagikan LKPD dan link simulasi melalui google classroom ataupun WA grup Synchronous melalui Google Meet 3. Peserta didik membuka link Google Meet yang sudah ada di share melalui WA grup maupun di Google Classroom. 4. Guru dan peserta didik saling memberi salam 5. Sebelum memulai pelajaran dimulai dengan berdoa (Religius) 6. Peserta didik di cek kehadirannya oleh guru dan mengecek kesiapan pembelajaran maupun koneksi internet. 7. Peserta didik menyimak apersepsi guru misalnya: Pada materi sebelumnya sudah dijelaskan bahwa muatan listrik yang sejenis akan tolak-menolak,



Alokasi Waktu Sehari sebelum tatap muka maya



20 menit



Kegiatan



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Deskripsi Kegiatan



8. 9.



Inti



Stimulation (Pemberian 10. Rangsangan) 11.



Problem Statement (Identifikasi Masalah)



12.



13.



14.



15.



16.



Alokasi Waktu



sedangkan muatan listrik tak sejenis akan tarik-menarik. Termasuk gaya apakah interaksi tersebut? gaya sentuh apa tak sentuh? peristiwa tersebut berhubungan dengan materi yang kita bahas yaitu gaya coulomb. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang teknik penilaian yaitu penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Guru memberikan video pembelajaran 80 menit dan peserta didik menyimak video pembelajaran. Guru memberikan stimulus kepada peserta didik, dengan menampilkan video dua benda tarik menarik. Peserta didik mengamati interaksi kedua benda bermuatan listrik tersebut. (SaintifikMengamati) Peserta didik mengindentifikasi permasalahan yang relevan dengan video tersebut. (Saintifik-Menanya) Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab dan memberikan kesempatan peserta didik membuat dugaan sementara. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang pengerjaan LKPD dan langkah simulasi yang akan dilakukan. Peserta didik melakukan literasi dengan cermat dan teliti untuk memahami indicator, tujuan, langkah dan pertanyaan yang harus dijawab setelah melakukan simulasi. Peserta didik dikonfirmasi pemahamannya mengenai pengoperasian PhET Simulation dan



Kegiatan



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Data Collection (Pengumpulan Data)



Deskripsi Kegiatan



17.



18.



Data Processing (Pengolahan Data)



19.



Verification (Pembuktian)



20.



21. 22.



23.



24. Generalization (Menarik Kesimpulan)



menanyakan hal yang belum dimengerti secara kritis. Peserta didik melakukan simulasi pada aplikasi PhET Simulation sesuai dengan panduan di LKPD dengan teliti dan disiplin. (Saintifik-Mencoba) Peserta didik memasukan data hasil simulasi pada LKPD dengan jujur dan cermat. Dengan cara berdiskusi, dipantau dan dibimbing oleh guru, peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKPD dengan berpatokan pada data hasil simulasi. (Saintifik-Menalar) Peserta didik mencari data penguat untuk menjawab pertanyaan LKPD dengan mengacu pada pengetahuan faktual yang berasal dari buku referensi dan sumber internet. Peserta didik mengumpul LKPD kepada guru dengan tepat waktu. Beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil simulasi, dan peserta didik yang lain menanggapi dengan santun. . (SaintifikMengkomunikasikan) Guru membimbing jalannya presentasi dan diskusi, mengkonfirmasi hal-hal yang masih keliru dan juga melakukan penilaian sikap dan keterampilan. Kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah aktif dalam diskusi kelas. Peserta didik menyampaikan kesimpulan pembelajaran dan guru menkonfirmasi dan melengkapi kesimpulan kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah menyajikan kesimpulan.



Alokasi Waktu



Kegiatan Penutup



Langkah-Langkah Pembelajaran Model Discovery Learning



Deskripsi Kegiatan



Alokasi Waktu



25. Peserta didik bersama guru melakukan 20 menit refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal tentang manfaat yang diperoleh peserta didik dalam pembelajaran ini. 26. Peserta didik dimotivasi guru agar terus meningkatkan kemampuan belajarnya. 27. Peserta didik diminta mengerjakan tes pembelajaran hari ini di link google form yang telah diberikan. 28. Peserta didik menyimak informasi rencana kegiatan pertemuan berikutnya yaitu medan listrik dan beda potensial listrik. 29. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam penutup.



J. PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR 1. Jenis/Teknik Penilaian a. Penilaian Sikap οƒΌ Sikap Spritual Contoh Butir Teknik Bentuk Instrumen Instrumen Observasi Jurnal Terlampir



Waktu Keterangan Pelaksanaan 1 Saat pembelajaran Jurnal sudah berlangsung disertakan dalam buku agenda guru Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa οƒΌ Sikap Sosial Contoh Butir Waktu No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan Instrumen Pelaksanaan 1 Observasi Jurnal Terlampir Saat pembelajaran Jurnal sudah berlangsung disertakan dalam buku agenda guru Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa



No



b. Penilaian Pengetahuan No



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Teknik



Bentuk Instrumen



1



Tes tertulis



οƒΌ Penilaian tes akhir pelajaran (Pilihan Ganda)



2



Lisan



οƒΌ Pertanyaan lisan Siapa yang bisa dengan jawaban menjelaskan terbuka tentang gaya coulomb?



Waktu Pelaksanaan Setelah pembelajaran



Keterangan



Penilaian setelah pembelajaran (assessment for learning) Saat pembelajaran Penilaian proses/selama pembelajaran (assessment as learning)



c. Penilaian Keterampilan No 1



Teknik Simulasi



Bentuk Instrumen LKPD Simulasi Gaya Coulomb



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Keterangan Pelaksanaan Saat pembelajaran Penilaian berlangsung proses/selama pembelajaran (assessment as learning)



2. Pembelajaran Remidial Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran remedial dengan bentuk remedial yaitu: a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik belum mencapai ketuntasan. b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11- 49% peserta didik belum mencapai ketuntasan. c. Bimbingan perorangan, jika 1- 10% peserta didik belum mencapai ketuntasan. 3. Pembelajaran Pengayaan Berdasarkan analisis penilaian, bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu tugas berupa modifikasi gaya Coulomb. Mengetahui, Kepala SMP N Satap 3 Banjar



Gesing, 23 September 2020 Guru Mata Pelajaran IPA



Drs. Made Rediasma, M.Pd NIP. 19680303 200604 1 017



Ni Made Yuliatini, S.Pd NIP.-



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)



LISTRIK STATIS IDENTITAS LKPD-02 Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Pokok Sub Materi Pokok Alokasi waktu Jenis LKPD



: SMP N SATU ATAP 3 BANJAR : IX/Ganjil : IPA Terpadu : Listrik Statis : Hukum Coulomb : 2 x 40 menit : Virtual Lab



I.



Petunjuk Belajar 1. Untuk dapat menguasai kompetensi yang hendak dicapai pada LKPD, maka siswa diharapkan mengikuti petunjuk belajar sebagai berikut: 2. Bacalah petunjuk dan langkah kerja dalam LKPD dan bahan rujukan lainnya dengan cermat sampai kalian dapat memahami konsep gaya Coulomb. 3. Dalam kegiatan LKPD terdapat prosedur simulasi yang harus Anda kerjakan untuk memahami tentang materi gaya Coulomb. 4. Kerjakan dengan serius dan cermat LKPD berikut



II. Kompetensi Dasar (KD) 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan seharihari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik 4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari III. Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar (IPKD) 3.4.1. Menjelaskan pengertian gaya Coulomb. 3.4.2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb. 3.4.3. Menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan. 3.4.4. Menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan 4.4.1. Menyajikan hasil simulasi PhET tentang Gaya Coulomb. IV. Tujuan: 1. Setelah melakukan literasi dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya Coulomb dengan tepat. 2. Setelah menyaksikan video pembelajaran dan dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb dengan cermat. 3. Setelah melakukan PhET Simulation dan diskusi tentang gaya Coulomb dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan dengan tepat. 4. Setelah melakukan PhET Simulation dan diskusi tentang gaya Coulomb dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan. 5. Setelah melakukan simulasi, peserta didik dapat menyajikan hasil simulasi PhET tentang Gaya Coulomb dengan kreatif.



a. Tahap Stimulation Peserta didik diberikan video tentang interaksi dua benda yang bermuatan listrik.



b. Tahap Problem Statement (Identifikasi Masalah) Kalian sudah benar menjawab bahwa terjadi gaya tarik menarik dan gaya tolak menolak dari peristiwa tersebut. Peserta didik mengidentifikasi masalah. Bagaimana hubungan jarak kedua muatan dengan besar gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik kedua muatan tersebut dan hubungan perkalian besar dua muatan dengan gaya interaksi tersebut. Peserta didik membuat dugaan sementara tentang permasalahan tersebut. c. Tahap Data Collection (Pengumpulan Data) Untuk menjawab permasalahan tersebut, kalian vitual/simulasi berikut. V. Alat dan Bahan 1. Simulasi PhET tentang Gaya Coulumb 2. Laptop (komputer) 3. Handphone (HP) 4. Kertas dan alat tulis



lakukan



praktek



VI. Langkah Kerja 1. Bukalah simulasi PhET tentang Gaya Coulumb! https://phet.colorado.edu/sims/html/coulombs-law/latest/coulombslaw_en.html



2. Aturlah agar muatan 1 sebesar -4 Β΅C dan muatan 2 sebesar 8 Β΅C dengan menggeser tombol pada β€œCharge 1” dan pada β€œCharge 2”! 3. Atur jarak kedua benda agar berada pada jarak 2 cm dengan cara menggeser salah satu muatan ke kanan atau ke kiri! 4. Amati besarnya gaya tarik menarik yang dialami muatan 1 dan muatan 2 yang tercantum pada gaya interaksi kedua muatan! 5. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan! 6. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 dengan memvariasikan jarak kedua muatan! 7. Aturlah posisi kedua muatan agar berada pada jarak 3 cm dengan cara menggeser salah satu muatan ke kanan atau ke kiri! 8. Aturlah muatan 1 pada posisi -4 Β΅C dan muatan 2 sebesar 6 Β΅C! 9. Amati besarnya gaya tarik-menarik yang dialami muatan 1 dan muatan 2 yang tercantum pada gaya interaksi kedua muatan! 10. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan! 11. Ulangi langkah 6, 7, 8 dan 9 sebanyak 4 kali percobaan lagi dengan memvariasikan besar muatan 2 dengan menggeser tombol β€œCharge 2”! d. Tahap Data Processing (Pengolahan Data) VII. Data Hasil Percobaan Isilah data berikut sesuai dengan hasil yang ditunjukkan pada simulasi! ο‚· Variasi jarak muatan 1 dan muatan 2 (r12) q1 = -4 Β΅C dan q2 = 8 Β΅C No r12 (cm) (r12)2 (m2) Gaya Coulumb Fc (N) 1



2



.........



.........



2



3



.........



…......



3



4



.........



…......



4



5



.........



…......



5



6



.........



…......



ο‚· Variasi muatan salah satu benda dengan jarak tetap r12 = 3 cm No Muatan 1 Muatan 2 Gaya Η€q1 x q2Η€ (Β΅C) (Β΅C) Coulumb Fc (C2) (N) 1



-4



6



.........



.........



2



-4



7



.........



.........



3



-4



8



.........



.........



4



-4



9



.........



.........



5



-4



10



.........



.........



VIII. Bahan Diskusi 1. Berdasarkan data yang kalian peroleh, gambarkan grafik hubungan gaya Coulumb yang dialami muatan dengan kuadrat jarak yang memisahkannya! 2. Interpretasikan grafik hubungan gaya Coulumb yang dialami muatan dengan kuadrat jarak yang memisahkannya! 3. Berdasarkan grafik dan interpretasi yang telah kalian buat, bagaimanakah hubungan antara gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan kuadrat jarak yang memisahkannya? 4. Berdasarkan data yang kalian peroleh, gambarkan grafik hubungan antara gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan perkalian besar kedua muatan! 5. Interpretasikan grafik hubungan antara gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan perkalian besar kedua muatan! 6. Berdasarkan grafik dan interpretasi yang telah kalian buat, bagaimanakah hubungan antara gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan perkalian besar kedua muatan? e. Tahap Verification (Pembuktian) Setelah menjawab pertanyaan dalam diskusi, beberapa peserta didik diminta untuk mempresentasikan hasil simulasi, dan peserta didik yang lain menanggapi dengan santun. Guru membimbing jalannya presentasi dan diskusi, mengkonfirmasi hal-hal yang masih keliru. Jawaban dari siswa diverifikasi oleh guru dan kemudian memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah aktif dalam diskusi kelas. f. Tahap Generalization (Menarik Kesimpulan) VIII. Kesimpulan Berdasarkan percobaan virtual/simulasi PhET dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?



KUNCI JAWABAN LKPD-02



ο‚· Variasi jarak muatan 1 dan muatan 2 (r12) q1 = -4 Β΅C dan q2 = 8 Β΅C No r12 (cm) (r12)2 (m2) Gaya Coulumb Fc (N) 1



2



4 x 10-4



7,19 x 102



2



3



9 x 10-4



3,20 x 102



3



4



16 x 10-4



1,80 x 102



4



5



25 x 10-4



1,15 x 102



5



6



36 x 10-4



0,78 x 102



ο‚· Variasi muatan salah satu benda dengan jarak tetap r12 = 3 cm No Muatan 1 Muatan 2 Gaya Η€q1 x q2Η€ 2 (Β΅C) (Β΅C) Coulumb Fc (C ) (N) 1



-4



6



2,4 x 10-11



2,40 x 102



2



-4



7



2,8 x 10-11



2,80 x 102



3



-4



8



3,2 x 10-11



3,20 x 102



4



-4



9



3,6 x 10-11



3,60 x 102



5



-4



10



4,0 x 10-11



3,99 x 102



Bahan Diskusi NO 1



Penyelesaian Grafik hubungan antara gaya Coulumb yang dialami muatan (Fc) dengan kuadrat jarak kedua benda (r2)



Fc (x102) N 7,19



3,2 1,8 1,15 4



9



16



25



0,78 36 2



r (x 102) m



2



2



Saat muatan 1 dan 2 dibuat konstan yaitu masing-masing -4 Β΅C dan 8 Β΅C, dan kedua muatan terpisah pada jarak 2 cm. Kuadrat jaraknya adalah 4 x 10-4 m2 gaya Coulumb antara muatan 1 dan 2 adalah sebesar 7,19 x 102 Newton. Ketika jarak kedua muatan menjadi lebih jauh dari sebelumnya, yaitu 3 cm, maka kuadrat jaraknya menjadi 9 x 10-4 m2, namun gaya Coulumb antara muatan 1 dan 2 semakin kecil, yaitu sebesar 3,20 x 102 Newton. Begitu seterusnya saat jarak kedua muatan semakin dijauhkan hingga 4 cm, maka kuadrat jaraknya menjadi 16 x 10-4 m2, gaya gravitasi antara benda 1 dan 2 semakin mengecil menjadi 1,80 x 102 Newton. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan kuadrat jarak yang memisahkannya adalah berbanding terbalik. Fc ~ 1/(r2)



3



Hubungan antara gaya Coulumb yang dialami muatan dengan kuadrat jarak kedua muatan adalah berbanding terbalik, yaitu semakin jauh jarak yang memisahkan kedua muatan semakin kecil gaya Coulumb yang dialami muatan.



4



Grafik hubungan antara gaya tarik-menarik yang dialami muatan (Fc) dengan perkalian besar kedua muatan (q1 x q2).



Fc (x102) N



3,99 3,6 3,2 2,8 2,4



2,4



2,8



3,2



3,6



4



q1 x q2 (x 10-11) C



2



5



Ketika jarak antara muatan 1 dan benda 2 dibuat konstan, yaitu 3 cm, dan muatan 1 sebesar -4 Β΅C dan muatan 2 sebesar 6 Β΅C, maka perkalian besar kedua muatan adalah 2,4 x 10-11 C2 dan gaya Coulumb antara muatan 1 dan 2 adalah sebesar 2,40 x 102 N. Ketika muatan 1 dibuat tetap, yaitu -4 Β΅C dan muatan 2 diubah menjadi 7 Β΅C maka besar perkalian kedua muatan adalah 2,8 x 10-11 C2, gaya Coulumb antara muatan 1 dan 2 juga meningkat menjadi 2,80 x 102 N. Begitu seterusnya hingga besar muatan 2 menjadi 8 Β΅C, gaya Coulumb antara muatan 1 dan 2 menjadi 3,20 x 102 N. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan gaya Coulumb yang dialami kedua muatan dengan perkalian besar muatannya adalah berbanding lurus: Fc ~ Η€(q1 x q2)Η€



6



Hubungan antara gaya tarik-menarik yang dialami muatan dengan perkalian besar kedua muatan adalah berbanding lurus, yaitu semakin besar perkalian kedua muatannya semakin besar pula gaya Coulumb yang dialami kedua muatan. Kesimpulan: Hasil penyelidikan sesuai dengan Hukum Coulumb yang telah dinyatakan oleh Coulumb sebelumnya, dimana: q1 .q 2 r2 q .q Fc ο€½ k 1 2 2 r



Fc ο‚»



ANALISIS ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 No 1



Kompetensi Dasar 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan seharihari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.



SUB POKOK BAHASAN: Hukum Coulomb IPKD 3.4.1. Menjelaskan pengertian gaya Coulomb. 3.4.2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb. 3.4.3. Menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan. 3.4.4. Menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan



Tujuan 1.



2.



3.



Setelah menyaksikan diskusi dibimbing guru, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb dengan cermat. Setelah melakukan literasi dan diskusi tentang gaya Coulomb dengan dibimbing guru, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan dengan tepat. Setelah menyimak penjelasan dan mengerjakan latihan soal,



Pembelajaran Studi literasi dan diskusi



Teknik Penilaian Tes Kognitif Level Lots dan Hots



Bentuk Instrumen Tes Pilihan Ganda dengan rubrik penyekorannya



No



Kompetensi Dasar



IPKD



Tujuan



jarak kedua muatan



2



4.4 Menyajikan hasil 4.4.1. Menyajikan hasil pengamatan tentang simulasi PhET gejala listrik statis tentang Gaya dalam kehidupan Coulomb. sehari-hari



Pembelajaran



Teknik Penilaian



Bentuk Instrumen



peserta didik dapat menghitung besarnya gaya Coulomb dua muatan listrik dengan tepat. 1.



Setelah melakukan simulasi, peserta didik dapat menyajikan hasil simulasi PhET tentang Gaya Coulomb dengan kreatif.



Virtual lab



Penilaian proses Unjuk Kerja /Praktikum



Rubrik penilaian kinerja praktikum ( lihat lampiran )



KISI-KISI SOAL PENGETAHUAN 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik. No



IPKD



1



3.4.1. Menjelaskan pengertian gaya Coulomb.



2



3.4.2. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb.



Indikator Soal Disajikan pernyatan interaksi dua muatan, peserta didik dapat menjelaskan pengertian gaya tarik atau gaya tolak kedua muatan dengan benar. Disajikan tabel percobaan interaksi balon dengan jarak kedua balon, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb dengan benar.



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Butir Soal



C2



PG



1. Pada muatan sejenis akan terjadi interaksi tolak menolak sedangkan pada muatan yang berbeda jenis akan terjadi tarik menarik. Gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan yang saling berdekatan dengan disebut .... A. gaya Lorentz B. gaya Coulomb C. gaya gravitasi D. gaya magnet



C2



PG



2. Perhatikan tabel berikut ini! No



Lamanya waktu Menggosok



1.



30 detik



2.



60 detik



Jarak Kedua statif a) b) a) b)



30 cm 20 cm 30 cm 20 cm



Kunci Jawaban B



D Kuat Interaksi Kedua Balon Sangat lemah Lemah Lemah Kuat



Pernyataan yang tepat terkait Tabel diatas adalah … A. Semakin besar jarak antar benda maka semakin kuat interaksi antar benda dan semakin lama waktu menggosok maka kuat interaksi yang dihasilkan semakin besar



Skor 1



1



No



IPKD



Indikator Soal



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Butir Soal



Kunci Jawaban



Skor



B. Semakin kecil jarak antar benda maka semakin kuat interaksi antar benda dan semakin singkat waktu menggosok maka kuat interaksi yang dihasilkan semakin besar C. Semakin kecil jarak antar benda maka semakin kecil juga interaksi antar benda dan semakin singkat waktu menggosok maka kuat interaksi yang dihasilkan semakin kecil D. Semakin kecil jarak antar benda maka semakin kuat interaksi antar benda dan semakin lama waktu menggosok maka kuat interaksi yang dihasilkan semakin besar



3



3.4.3 Menganalisis hubungan antara gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan jarak



Disajikan pernyataan tentang gaya coulomb, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi gaya Coulomb dengan benar.



C2



PG



3. Besarnya gaya coulomb kedua muatan bergantung pada: 1. Besar kedua muatan 2. Jenis muatan 3. Jarak kedua muatan Pernyataan diatas yang benar tentang faktor yang mempengaruhi gaya coulomb adalah pernyataan no … A. 1, 2, dan 3 B. 1 dan 2 C. 2 dan 3 D. 1 dan 3



D



1



Disajikan hasil data virtual lab tentang gaya coulomb, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara



C4



PG



4. Putu, Made, Komang dan Ketut merupakan siswa kelas IX yang sedang melakukan kegiatan virtual lab dengan aplikasi PhET. Berikut ilustrasi langkah penggunaan virtual lab gaya Coulomb yang dilakukan oleh mereka.



C



1



No



IPKD kedua muatan dan perkalian kedua muatan



Indikator Soal gaya Coulomb yang dialami kedua muatan dengan kuadrat jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan dengan benar.



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Butir Soal



Kunci Jawaban



Skor



A



1



Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Putu, Made, Komang, dan Ketut disajikan dalam bentuk tabel berikut.



Dari data diatas, setelah melakukan analisis hubungan gaya Coulomb, jarak kedua muatan dan perkalian kedua muatan., maka urutan hasil virtual lab yang menunjukkan gaya coulomb terbesar ke yang terkecil adalah … A. 1-2-3-4 B. 2-3-1-4 C. 2-1-4-3 D. 1-4-3-2 4



3.4.4. Menganalisis grafik hubungan



Disajikan pernyataan tentang gaya



C4



PG



5. Dua buah benda bermuatan +Q1 dan +Q2, berjarak r satu sama lain. Jika jarak r diubahubah, maka grafik yang menyatakan hubungan



No



IPKD antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan



Indikator Soal coulomb, peserta didik dapat menganalisis grafik hubungan antara gaya Coulomb dengan jarak kedua muatan dengan tepat.



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Kunci Jawaban



Butir Soal gaya interaksi kedua muatan (Fc) dengan r adalah … A. Fc



r



B. Fc



r C. Fc



r



Skor



No



IPKD



Indikator Soal



Ranah kognitif



Bentuk Soal



Kunci Jawaban



Butir Soal D. Fc



r



οƒ˜ Rubrik Penilaian Tes Pilihan Ganda Rubrik Menjawab benar Menjawab salah Tidak menjawab π‘΅π’Šπ’π’‚π’Š =



π‘Ίπ’Œπ’π’“ π’šπ’‚π’π’ˆ π’…π’Šπ’‘π’†π’“π’π’π’†π’‰ 𝒙 𝟏𝟎𝟎 π‘Ίπ’Œπ’π’“ π’Žπ’‚π’Œπ’”π’Šπ’Žπ’‚π’



Nilai 1 0 0



Skor



οƒ˜ Rubrik Penskoran Penilaian Unjuk Kerja No 1 2 3



Indikator



0



1



Skor 2



3



4



Menggunakan aplikasi simulasi PhET Melakukan simulasi Gaya Coulomb Mempresentasikan hasil simulasi Skor yang diperoleh π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘π‘’π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘’β„Ž



Nilai =



12



π‘₯100



Penjelasn Rubrik Penilaian Unjuk Kerja No



Indikator



1



Menggunakan aplikasi simulasi PhET



2



Melakukan simulasi Gaya Coulomb



3



Mempresentasikan hasil simulasi



Rubrik 4. Menggunakan aplikasi dengan benar dan bisa mengaplikasikan sendiri 3. Menggunakan aplikasi dengan benar tetapi tidak bisa mengaplikasikan sendiri 2. Menggunakan aplikasi dengan dibantu guru 1. Belum bisa menggunakan aplikasi dengan tepat 0. tidak mau menggunakan aplikasi 4. Melakukan simulasi sesuai dengan tahapan dan terstruktur 3. Melakukan simulasi sesuai dengan tahapan tetapi tidak terstruktur 2. Melakukan simulasi hanya 2 langkah saja 1. Melakukan simulasi hanya 1 langkah saja 0. Tidak melakukan simulasi 4. Mampu mempresentasikan hasil simulasi dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya diri. 3. Mampu mempresentasikan hasil simulasi dengan benar secara substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan kurang percaya diri. 2. Mampu mempresentasikan hasil simulasi dengan benar secara substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri. 1. Mampu mempresentasikan hasil simulasi tetapi tidak tepat 0. Tidak mempresentasikan hasil praktik



οƒ˜ Penilaian Sikap οƒΌ Sikap Spritual No 1



Teknik Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Keterangan Jurnal sudah disertakan dalam buku agenda guru



Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa οƒΌ Sikap Sosial No 1



Teknik Observasi



Bentuk Instrumen Jurnal



Contoh Butir Instrumen Terlampir



Waktu Pelaksanaan Saat pembelajaran berlangsung



Keterangan Jurnal sudah disertakan dalam buku agenda guru



Catatan: Jurnal dipergunakan untuk mencatat perilaku luar biasa (positif atau negatif) siswa JURNAL PENILAIAN SIKAP No 1 2 3 dst



Nama Siswa



Catatan sikap/perilaku yang menonjol



Butir Sikap



Tindak Lanjut