PTK (2) Compressed [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI MAKAN DAN MINUM YANG HALAL DAN HARAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 PALIBELO SATAP



Disusun Oleh: AHMADIN , S.Pd.I



SMP NEGERI 4 PALIBELO SATAP KABUPATEN BIMA TAHUN AJARAN 2020-2021



1



LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN Setelah membaca dan mencermati proposal penelitian tindakan kelas yang merupakan ulasan hasil penelitian yang dipublikasikan dan didokumentasikan di SMP Negeri 4 Palibelo Satap hasil karya dari: 1. Identitas Penelitian : Nama



: Ahmadin, S.Pd.I



Unit Kerja



: SMP Negeri 4 Palibelo Satap



2. Lokasi Penelitian : SMP Negeri 4 Palibelo Satap 3. Judul Penelitian : “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram Kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap” Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 12 Juni 2020 Mataram, 12 Juni 2020 Pembimbing,



H. Abdul Manan, S.E NIP. 196612311987011009



2



KATA PENGANTAR



Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram Kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap”. Tujuan penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan sebagai acuan sistem pembelajaran peneliti agar lebih baik lagi dalam mengajar . Selama pembuatan PTK ini penulis menyadari telah banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. H. Abdul Manan, S.E selaku kepala sekolah yang selalu memberikan Doa, dukungan, dan motivasi kepada guru-guru untuk membuat PTK. 2. Dewan guru dan staf SMP Negeri 4 Palibelo Satap yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian. 3. Peserta didik siswi Kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap yang telah meluangkan waktu sehingga Proses penelitian dapat berjalan dengan lancar. 4. Keluarga tercinta yaitu Orang Tua, adik-adik tercinta, serta keluarga besar yang selalu memberikan semangat, doa dan kasih sayang kepada penulis sehingga termotivasi untuk menyelesaikan penulisan PTK ini. 5. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang sudah memberikan dukungan dan doanya selama ini. Semoga amal baik dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa PTK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin. Palibelo, Juni 2020 Penulis



3



Ahmadin, S.Pd.I DAFTAR ISI



ABSTRAK………………………………………………………………………………………..2 HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………... 3 KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………... 4 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..5 BAB I…………………………………………………………………………………………….. 7 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………. 7 A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………… 7 B. Identifikasi Masalah………………………………………………………………………….. 8 C. Batasan Masalah……………………………………………………………………………… 8 D. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………. 8 E. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………... 8 F. Manfaat Penelitian……………………………………………………………………………. 8 BAB II…………………………………………………………………………………………... 10 KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………………………… 10 A. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)……………………………………….. 10 B. Hasil Belajar………………………………………………………………………………… 12 C. Materi Belajar……………………………………………………………………………….. 13 BAB III…………………………………………………………………………………………. 17 METODE PENELITIAN………………………………………………………………………17 A. Metode Penelitian…………………………………………………………………………… 17 B. Setting Penelitian…………………………………………………………………………… 17 C. Subjek Penelitian…………………………………………………………………………… 17 D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………………………...17 E. Teknik Analisis Data…………………………………………………………………………18 4



F. Rancangan Siklus Penelitian…………………………………………………………………19



BAB IV…………………………………………………………………………………………. 22 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………………………………….. 22 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………………………………………22 B. Hasil Penelitian……………………………………………………………………………… 22 BAB V…………………………………………………………………………………………... 27 PENUTUP……………………………………………………………………………………… 27 A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 27 B. Saran………………………………………………………………………………………… 27 DAFTAR PUSTAKA



29



5



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam konsep umum seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang membosankan. Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya ketidak tuntasan peserta didik kelas VIII SMPN 4 Palibelo Satap saat ulangan harian pada masing-masing kompetensi dasar, sehingga guru Pendidikan Agama Islam harus mulai mengembangkan sistem pembelajaran inovatif untuk membangkitkan minat peserta didik terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehubungan dengan hal tersebut model mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan sehingga akan bisa membuat peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran. kendala pembelajaran PAI yang dihadapi, seperti penguasaan kelas, menerapkan model pembelajaran yang tepat, ketika proses penjelasan, peserta didik cenderung pasif ketika proses pembelajaran berlangsung, peserta didik mengantuk dan bosan saat guru menjelaskan materi, serta hasil ulangan masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 78 keatas, 71% peserta didik hasil ulangannya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berdasarkan



kondisi tersebut peserta didik membutuhkan inovasi model



pembelajaran baru untuk merangsang daya tarik peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar PAI. Dalam konteks ini maka digunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Problem Based Learning merupakan suatu model pengajaran dengan pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik. Masalah autentik dapat diartikan sebagai suatu masalah yang sering ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram Pada Kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap.



6



B. Identifikasi Masalah Memperhatikan masalah di atas kondisi yang ada saat ini adalah: 1. Pembelajaran PAI di kelas kurang kreatif (cenderung ceramah) 2. Model pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan materi yang disampaikan 3. Rendahnya hasil belajar peserta didik untuk pembelajaran PAI C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dapat dibatasi masalah sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 4 Palibelo Satap 2. Penelitian dibatasi pada peserta didik kelas VIII 3. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik? 2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap peningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi ‘Makanan dan Minuman Halal dan Haram’. F. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan peneliti lakukan di SMP Negeri 4 Palibelo Satap diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Bagi guru: Untuk memperoleh sumbangan pemikiran untuk pihak sekolah khususnya guru Pendidikan Agama Islam dalam rangka perbaikan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar peserta didik di SMP Negeri 4 Palibelo Satap . 2. Bagi peserta didik:



7



Untuk menjadikan peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap memiliki hasil belajar yang baik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.



8



BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah Model pembelajaran berbasis masalah atau dikenal dengan Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa berupaya menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan informasi dari berbagai sumber serta pengalaman sehari-hari. Problem Based Learning (PBL) membiasakan siswa untuk percaya diri dalam menghadapi masalah dengan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah. Model pembelajaran problem based learning (PBL) menurut Ni Made adalah Model pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana menggunakan konsep dan proses interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, mengumpulkan informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan. (2008:76). Pengertian tersebut mengandung arti bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat membantu siswa untuk belajar menggunakan konsep apa yang mereka pahami dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Dalam PBL juga dibutuhkan kerjasama yang kuat antar siswa. Mereka akan bekerjasama dalam mengumpulkan informasi dan menemukan hipotesis permasalahan untuk kemudian secara bersama-sama saling menukar informasi untuk mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan yang sedang dianalisis. 2. Langkah Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki prosedur yang jelas dalam melibatkan siswa untuk mengidentifikasi permasalahan. Menurut Mohammad Nur (Rusmono, 2014:81) langkah-langkah atau tahapan pembelajaran model Problem Based Learning adalah sebagai berikut : 1) Tahap 1 : Mengorganisasikan siswa kepada masalah. 2) Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar. 3) Tahap 3 : Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok 9



4) Tahap 4 : Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya serta pameran 5) Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Berdasarkan langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Mohammad Nur, penulis menyimpulkan langkah-langkah atau sintaks dalam menggunakan model PBL yaitu: 1) Pengenalan masalah kepada siswa berdasarkan materi yang diajarkan kepada siswa. 2) Siswa diorganisasikan dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi dalam penyelesaian masalah. 3) Hasil analisis kelompok siswa dipresentasikan kepada kelompok siswa yang lain. 4) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi mengenai hasil penyelidikan yang dilakukan oleh siswa. 3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Secara umum terdapat kelebihan serta kekurangan dalam setiap model pembelajaran, begitu pula dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berdasarkan masalah menurut Sanjaya (2006:220) akan penulis dijabarkan sebagai berikut: 1). Kelebihan Model Pembelajaran PBL a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pembelajaran. b. Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan siswa untuk menemukan pengetahuan baru bagi mereka. c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. d. Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuannya serta dapat digunakan sebagai evaluasi diri terhadap hasil maupun proses belajar. e. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk berlatih berpikir dalam menghadapi sesuatu. f. Pemecahan masalah dianggap menyenangkan dan lebih digemari siswa. g. Pemecahan masalah memberi kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan nyata.



10



2). Kelemahan dari Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah sebagai berikut : a. Persiapan pembelajaran yaitu mengenai alat dan konsep yang kompleks. b. Sulitnya Mencari Problem yang Relevan. c. Konsumsi Waktu 4. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menurut Sudjana “manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para peserta didik merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya B. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Setelah suatu proses belajar berakhir, maka peserta didik memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengetahui sebatas mana peserta didik dapat memahami serta mengerti materi tersebut. Menurut Hamalik (2004: 31) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengetahuan-pengetahuan, sikap- sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”. Menurut Hamalik (2004: 49) “mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”. Sedangkan, Winkel (2009) mengemukakan bahwa “hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang”. Hasil belajar merupakan pengukuran dari penilaian kegiatan belajar atau proses belajar yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut “Susanto (2013: 5) perubahan yang terjadi pada diri peserta didik, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari belajar”. Pengertian tentang hasil belajar dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) 11



yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu Menurut Sudjana (2009: 3) “mendefinisikan hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor” Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh peserta didik setelah peserta didik tersebut melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, yang dinyatakan dalam simbol, huruf maupun kalimat C. Materi Belajar Materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram Mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan menjauhi yang haram tentunya sangat penting untuk kita ketahui, entah yang bersifat spontanitas maupun ilmiah. Kita dari sejak kecil telah diajarkan bagaimana agar kita selalu memakan dan meminum yang halal dan menjauhi yang haram. 1) Makanan Halal Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus memenuhi dua syarat, yaitu : a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam. b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Q.S. al-Māidah/5 ayat 88:



ْٓ ‫َو ُكلُ ْوا ِممَّا َر َز َق ُك ُم هّٰللا ُ َح ٰلاًل َط ِّيبًا ۖوَّ ا َّتقُوا هّٰللا َ الَّذ‬ ‫ِي اَ ْن ُت ْم ِبهٖ مُْؤ ِم ُن ْو َن‬ Artinya : “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. (Q.S. al-Māidah/5 : 88). Makanan dan minuman yang kita konsumsi tidak asal mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini : a. Halal dari segi wujudnya zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt. 12



b. Halal dari segi cara mendapatkannya c. Halal dalam proses pengolahannya. Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai berikut : 1. Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan hadis berikut ini yang artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitabnya adalah halal dan apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimakan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi) 2. Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman Allah dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :



َّ ‫َو ُي ِح ُّل َل ُه ُم‬ َ ‫ت َوي َُحرِّ ُم َع َلي ِْه ُم ْال َخ ٰۤب ِٕى‬ ْ ‫ض ُع َع ْن ُه ْم اِصْ َر ُه ْم َوااْل َ ْغ ٰل َل الَّتِيْ َكا َن‬ ‫ت َع َلي ِْه ۗ ْم‬ ِ ‫الطي ِّٰب‬ َ ‫ث َو َي‬ Artinya : “ …dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka… “ (Q.S. al-A’rāf/7 : 157) 3. Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan aqidah. Firman-Nya dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 :



ُ ‫ض َح ٰلاًل َط ِّيبًا ۖوَّ اَل َت َّت ِبع ُْوا ُخ‬ ٌ‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن ِا َّن ٗه َل ُك ْم َع ُد ٌّو م ُِّبيْن‬ ِ ‫ط ٰو‬ ِ ْ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ُكلُ ْوا ِممَّا فِى ااْل َر‬ Artinya : “Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al- Baqārah/2 : 168) 2) Minuman Haram a. Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S. al- Māidah/5 ayat 3, yaitu:



ْ ‫حُرِّ َم‬ ‫ت َع َل ْي ُك ُم ْال َم ْي َت ُة َوال َّد ُم َو َلحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمآ ا ُ ِه َّل ل َِغي ِْر هّٰللا ِ ِبهٖ َو ْال ُم ْن َخ ِن َق ُة َو ْال َم ْوقُ ْو َذةُ َو ْال ُم َت َر ِّد َي ُة‬ ُ ‫َوال َّنطِ ي َْح ُة َو َمآ اَ َك َل ال َّس ُب ُع ِااَّل َما َذ َّك ْي ُت ۗ ْم َو َما ُذ ِب َح َع َلى ال ُّن‬ ‫ب َواَنْ َتسْ َت ْقسِ م ُْوا ِبااْل َ ْزاَل ۗ ِم ٰذلِ ُك ْم فِسْ ۗ ٌق‬ ِ ‫ص‬ ْ ‫س الَّ ِذي َْن َك َفر ُْوا مِنْ ِد ْي ِن ُك ْم َفاَل َت ْخ َش ْو ُه ْم َو‬ ُ ْ‫ت َل ُك ْم ِد ْي َن ُك ْم َواَ ْت َمم‬ ُ ‫اخ َش ْو ۗ ِن اَ ْل َي ْو َم اَ ْك َم ْل‬ ‫ت َع َل ْي ُك ْم‬ َ ‫اَ ْل َي ْو َم َي ِٕى‬ ُ ْ‫ْت َل ُك ُم ااْل ِسْ اَل َم ِد ْي ًن ۗا َف َم ِن اض‬ ُ ‫نِعْ َمتِيْ َو َرضِ ي‬ ٍ ‫ص ٍة َغي َْر ُم َت َجا ِن‬ ‫ف اِّل ِ ْث ۙ ٍم َفاِنَّ هّٰللا َ َغفُ ْو ٌر رَّ ِح ْي ٌم‬ َ ‫طرَّ فِيْ َم ْخ َم‬ Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu perbuatan fasik…” (Q.S. al-Māidah/5 : 3) 13



Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah : 1. bangkai 2. Darah 3. daging babi,daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt., hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam binantang buas 4. hewan yang disembelih untuk berhala. b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah. Perhatikan Q.S. al-A’raf/7 ayat 33:



‫ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َوااْل ِ ْث َم َو ْال َب ْغ َي ِب َغي ِْر ْال َح ِّق َواَنْ ُت ْش ِر ُك ْوا ِباهّٰلل ِ َما‬ َ ‫قُ ْل ِا َّن َما َحرَّ َم َرب َِّي ْال َف َواح‬ ‫َل ْم ُي َن ِّز ْل ِبهٖ س ُْل ٰط ًنا وَّ اَنْ َتقُ ْولُ ْوا َع َلى هّٰللا ِ َما اَل َتعْ َلم ُْو َن‬ Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan perbuatan zalim tanpa alasan yang benar …” (Q.S. al-A’raf/7 : 33) 3) Minuman Halal Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun jenis-jenis minuman yang halal adalah : 1. tidak memabukkan, 2. tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan badan, akal, jiwa maupun akidah, 3. tidak najis, 4. didapatkan dengan cara yang halal. 4) Minuman Haram a. Minuman yang memabukkan (khamr). Hadis Rasulullah : Adapun jenis-jenis minuman yang haram adalah yang artinya: “Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap sesuatu yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram” (H.R. Abu Daud) Berdasarkan hadis tersebut maka pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai minuman beralkohol lainnya.



14



Hukum Islam menegaskan bahwa mengkonsumsi khamr, baik sedikit maupun banyak hukumnya haram dan termasuk dosa besar. Hal ini sesuai sabda Rasulullah saw. Yang artinya: “Dari Abdullah bin Umar dia berkata, Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:”Setiap yang memabukkan adalah haram dan sesuatu yang banyaknya memabukkan maka sedikitnya pun haram“ (H.R. Ibnu Majah) b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis. Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing. c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan memeras. 5) Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Halal 1. Mendapat ridho Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih jenis makanan dan minuman yang halal. 2. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk beraktivitas dan beribadah. 3. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan. 6) Akibat Buruk dari Makanan dan Minuman yang Haram a. Amal ibadah-nya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt. b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr di antaranya seperti : Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir. c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. d. Menghalangi mengingat Allah SWT.



15



BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan memperbaiki mutu pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini kemudian dibuat laporan sesuai dengan kondisi nyata yang dilakukan peneliti di kelasnya. Adapun pelaksanaan penelitian ini sekurang-kurangnya dilakukan minimal 2 siklus. Dengan tiga kali pertemuan ditiap siklusnya. Hasil refleksi dari siklus 1 sangat menentukan bentuk siklus berikutnya, karena hasil refleksi harus digunakan sebagai bahan masukan untuk perencanaan siklus berikutnya. B. Setting Penelitian Setting penelitian merupakan lokasi dimana penelitian dilakukan, dan waktu adalah mengenai kapan dan berapa lama waktu yang digunakan untuk penelitian dari awal hingga akhir. Tempat: Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Palibelo Satap Waktu : Waktu pelaksanaan penelitian 22 Mei 2020, semester genap tahun pelajaran 2020/2021. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelasVIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap, jumlah peserta didik tahun pelajaran 2020-2021 sebanyak 5 peserta didik yang terdiri dari laki-laki semuanya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM yang diisi oleh guru sejawat yang bertindak sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan menchecklist setiap aspek yang dinilai pada setiap pertemuan. 1. Observasi aktivitas peserta didik belajar PAI, data diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar PAI peserta didik yang diisi oleh guru bidang studi yang bertindak sebagai observer dengan menchecklist setiap aktivitas yang dinilai pada setiap pertemuan. 2. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar segala bentuk aktivitas peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 16



Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya. E. Teknik Analisis Data Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data Tes Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap adalah 78. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, serta peningkatan presentasi belajar maka digunakan rumus sebagai berikut: ∑𝑋



𝑋=



𝑁



a. Rata-rata Nilai Ket: ∑x = Nilai peserta didik. N = Jumlah peserta didik. b. Persentase Ketuntasan Belajar



Ket: KB = Persentase Ketuntasan Belajar F = Jumlah Peserta didik yang mendapat nilai diatas 78 N = Jumlah Seluruh Peserta didik. Adapun acuan yang digunakan untuk mengetahui kriteria hasil belajar adalah sebagai berikut : Rentang



Nilai



Keterangan



85-100



A



Sangat Baik



70-84



B



Baik



55-69



C



Cukup Baik



40-54



D



Kurang Baik



Tabel 1 Indikator Hasil Belajar Peserta Didik



17



2. Data Observasi Data observasi yang diperoleh digunakan untuk merefleksi tindakan yang telah dilakukan dan diolah secara deskriptif dengan menghitung: Skor Pengamatan Setiap Aspek Yang Diamati pada lembar observasi guru dan peserta didik: Tabel 2 Indikator Hasil Observasi No



Kriteria



1



Baik



2



Cukup Baik



3



Kurang Keterangan penilaian: 1. Baik bila mendapatkan nilai 81 sampai dengan 100 2. Cukup bila mendapatkan nilai 61 sampai dengan 80 3. Kurang baik bila mendapatkan nilai kurang dari 61.



3. Dokumentasi Adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi foto-foto, data yang relevan, guru-guru, peserta didik serta benda-benda atau alat-alat yang dapat menjadi penunjang penelitian. F. Rancangan Siklus Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mencoba untuk memperbaiki proses belajar mengajar di dalam kelas tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto “Penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal dengan Action Research adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu kita telusuri pengertian penelitian tindakan. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan 18



yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan



proses



belajar



mengajar



di



kelas.



Dengan demikian,



prosedur



langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum dilakukan. Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus. Prosedur penelitian ini tersebut terdiri dari empat tahap kegiatan setiap siklus, yaitu: 1. Perencanaan (planning) Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan merumuskan pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan dilakukan. 2. Tindakan (acting) Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. 3. Pengamatan (observing) Peneliti melakukan pengamatan pada peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung dengan lembar observasi. 4. Refleksi (reflection) Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Secara rinci prosedur penelitian untuk setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut : Siklus I a. Tahap Perencanaan Tindakan 1. Menyiapkan program pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL). 2. Menentukan materi yang akan diajarkan untuk setiap pertemuan. 3. Membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar Pendidikan Agama Islam, , lembar kerja peserta didik peserta didik (LKPD) serta lembar soal pada akhir siklus ini. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1. Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan langkah- langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) kepada peserta didik 19



2. Guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dengan menggunakan LKPD 3.



Guru memonitor kegiatan-kegiatan peserta didik pada saat proses pembelajaran



4. Pada akhir pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran 5. Guru memberikan Postest kepada peserta didik 6. Guru memberikan tugas kepada peserta didik pada materi yang akan dibahas selanjutnya c. Tahap observasi Observer (guru bidang studi) mencatat secara detail aktivitas guru dan peserta didik di kelas pada format observasi. d. Tahap Refleksi Pada tahap ini guru bidang studi PAI melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan atau observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II



20



21



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 4 Palibelo Satap. Sekolah ini terletak di jalan Lintas Ntonggu Ka’owa Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima NTB. Tenaga pengajar berjumlah 11 orang dan jumlah seluruh kelas di SMP Negeri 4 Palibelo Satap sebanyak 3 kelas. Jumlah seluruh peserta didik pada tahun ajaran 2020/2021 sebanyak 10 peserta didik. Khusus kelas VIII yang diberi tindakan peserta didiknya berjumlah 5 orang serta dari pihak sekolah sebagai observator selama penelitian berlangsung adalah bapak Ahmadin, S. Pd. I. Selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. B. Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Siklus pertama terdiri dari tiga kali pertemuan, siklus kedua juga terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada setiap siklus dilakukan tes awal dan tes akhir untuk mengetahui kemampuan peserta didik atau hasil belajar peserta didik, kemudian dianalisis untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar peserta didik per siklus. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil observasi, hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian pada setiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus Pertama Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dilakukan post test kepada seluruh peserta didik untuk kemudian dibandingkan dengan nilai dasar yang sudah didapat berdasarkan hasil pretest yang dilakukan pada awal siklus. Pada siklus ini nilai rerata pretest peserta didik adalah 40 %% dan setelah dilakukan post test nilai reratanya naik menjadi 60%, untuk nilai peningkatan hasil belajar peserta didik terlampir di halaman 40 pada lampiran 5. Akan tetapi, walaupun mengalami kenaikan guru harus tetap melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Karena hasil yang didapat belum memenuhi standar yaitu 78 sesuai dengan KKM sekolah tersebut. 2. Siklus II Selanjutnya pada akhir tindakan, guru memberikan post test untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik selama kurang lebih 40 menit. Hasil rerata post test pada materi Jujur dan Menepati Janji ini adalah 80% dan ini dapat dilihat pada lampiran 11 di halaman 44. Karena pada siklus ini nilai rerata peningkatan hasil belajar peserta



22



didik telah mengalami peningkatan sehingga tidak perlu melanjutkan tindakan ke siklus berikutnya C. Pembahasan Model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu pembelajaran yang mengelompokkan peserta didik ke dalam beberapa kelompok. Suprihatiningrum (2014:215) Pembelajaran berdasarkan masalah terdiri dari lima langkah utama yang dimulai dengan guru memperkenalkan peserta didik dengan suatu situasi masalah dan diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja peserta didik. Yaitu; Mengorientasi peserta didik pada masalah, Mengorganisasi peserta didik untuk belajar, Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Data kondisi awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh setelah peneliti melakukan observasi dan tes pada pratindakan. Kemudian dari hasil pra tindakan diketahui beberapa permasalahan dalam pembelajaran PAI Pada materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram di kelas VIII, permasalahan yang harus segera diatasi adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik dengan rata-rata kelas 40% Dari data pra tindakan tersebut, kemudian dilaksanakan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I dan siklus II. Berikut



merupakan deskripsi



hasil penelitian yang didapatkan peneliti selama



melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Deskripsi Siklus I dan Siklus II Setelah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, pada hasil belajar peserta didik kelas VIII dapat diketahui hasil belajar peserta didik yang dapat digambarkan pada tabel berikut ini : Tabel 3. Hasil Belajar Peserta didik Setiap Siklus Tahap



Nilai Rata-rata Hasil Belajar Peserta didik



Pratindakan



40 %



Siklus I



60 %



Siklus II



80 %



Table 3 Hasil Belajar Peserta didik setiap siklus



Berdasarkan tabel 3 tersebut, dapat terlihat bahwa terdapat peningkatan rata-rata nilai hasil belajar mulai dari pratindakan, siklus I, hingga siklus II. Pada pratindakan, nilai 23



rata-rata peserta didik hanya mencapai 40 % hal ini masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan di SMP Negeri 4 Palibelo Satap yaitu 78. Kemudian, dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada siklus I yang menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik menjadi 60%, hal ini sebenarnya belum mencapai indikator capaian penelitian yaitu >78 akhirnya peneliti bersama dengan guru kolaborator merasa perlu melanjutkan pelaksanaan siklus II, dari siklus II diketahui bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 80%. Adanya peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik juga didukung dengan adanya peningkatan jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan hasil belajar. Dari 5 peserta didik, pada saat pratindakan yang mengalami ketuntasan hasil belajar hanya berjumlah 1 peserta didik dengan persentase 20 %, kemudian pada siklus I jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan hasil belajar meningkat menjadi 2 peserta didik dengan presentase 40,%, dan pada siklus II jumlah peserta didik yang mengalami ketuntasan belajar meningkat kembali menjadi 4 peserta didik dengan persentase 80,%. Dari keseluruhan tahap penelitian, mulai dari pratindakan, siklus I hingga siklus II dilaksanakan evaluasi belajar secara bertahap. Pada saat melakukan pratindakan, dilaksanakan evaluasi belajar peserta didik dengan rata-rata hasil belajar peserta didik 20%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, hasil belajar peserta didik menunjukkan kenaikan dengan rata- rata kelas 60%. Hasil ini belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu skor rata-rata peserta didik >78, dan hasil ini belum maksimal dan perlu dilaksanakan tindakan pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kemudian rata-rata hasil belajar peserta didik pada siklus II akhirnya meningkat menjadi 80%. Hasil ini telah mencapai target skor yang ditetapkan yaitu >78. Adanya pembentukan kelompok secara heterogen dan keterlibatan peserta didik dalam menganalisis masalah dan mencari solusi permasalahan membantu peserta didik untuk lebih memahami materi yang sedang dibahas, sebab mereka dapat aktif membaca, mencari berbagai informasi guna memperdalam materi dan berdiskusi dengan teman sebaya. Dalam kegiatan diskusi yang dibuat secara heterogen ini, terdapat perbedaan kemampuan kognitif peserta didik pada tiap kelompok sehingga peserta didik yang lebih pintar dapat membantu peserta didik dalam kelompoknya untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Meskipun secara keseluruhan ketuntasan hasil belajar peserta didik dan nilai rata-rata kelas VIII mengalami peningkatan, tetapi apabila dilihat melalui hasil belajar yang 24



diperoleh setiap peserta didik, menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Berdasarkan perhitungan hasil belajar dari pratindakan, siklus I dan siklus II, dari 5 peserta didik kelas VIII terdapat 1 peserta didik yang turun pada siklus I dan naik pada siklus II dan 4 peserta didik yang mengalami kenaikan hasil belajar pada siklus I namun menurun pada siklus II. Adanya peserta didik yang mengalami peningkatan dan penurunan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karakteristik setiap peserta didik yang yang berbeda-beda mengakibatkan perbedaan hasil yang diperoleh dari setiap peserta didik juga berbeda. Bisa diamati bahwa adanya hasil belajar peserta didik yang turun tersebut, dikarenakan peserta didik yang bersangkutan kurang tertarik dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), mereka terlihat kurang antusias saat kegiatan diskusi dan kurang fokus pada penjelasan dari guru. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran di kelas, guru dapat menggunakan model pembelajaran lain yang lebih variatif dan inovatif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Dari penelitian yang dilakukan peneliti bersama guru kolaborator dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) tersebut, terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang telah diterapkan mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan seperti yang diutarakan Sanjaya di atas. Kelebihan tersebut diantaranya, peserta didik dapat memahami isi pembelajaran dengan baik karena mereka selalu terpacu untuk membaca materi dan PBL dapat membantu peserta didik mengembangkan pengetahuannya serta dapat digunakan sebagai evaluasi diri terhadap hasil maupun proses belajar, terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar selama tindakan. Adapun kelemahannya adalah konsumsi waktu, sebab model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Penelitian Tindakan Kelas dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme,PBL mendorong peserta didik mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui permasalahan nyata yang membutuhkan suatu pemecahan masalah. Dari beberapa teori konstruktivisme, yang paling sesuai dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah teori konstruktivisme menurut Vygotsky, sebab ketika peserta didik terlibat dalam kegiatan diskusi yang dilaksanakan pada tiap siklusnya, mereka akan saling bertukar pendapat dan informasi, sehingga konsep dari materi tersebut dapat ditemukan peserta didik. Konstruktivisme Vygotsky memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara kolaboratif antar individual dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu. Ini berarti bahwa konstruktivisme Vygotsky lebih 25



menekankan pada penerapan teknik saling tukar pendapat dan gagasan antar individu dalam kegiatan kelompok sehingga peserta didik dapat menemukan konsep secara mandiri, seperti halnya yang dilakukan peserta didik kelas IX pada kegiatan diskusi. Dari hasil tindakan, pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Makanan dan Minuman Halal dan Haram kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tahun ajaran 2021/2022.



26



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik lebih paham tentang materi Jujur dan Menepati Janji yang diterapkan melalui model Problem Based Learning (PBL) sehingga berakibat pada peningkatan hasil belajar peserta didik, terbukti dengan nilai rata-rata kelas IX yang mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada tahap pratindakan, nilai rata-rata hasil belajar peserta didik yang diperoleh adalah 40 , kemudian pada siklus I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata hasil belajar 60%, dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80%. Hasil ini telah mencapai target skor yang ditetapkan yaitu >78. Meskipun secara keseluruhan ketuntasan hasil belajar peserta didik mengalami kenaikan, namun ada beberapa peserta didik yang mengalami penurunan. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 4 Palibelo Satap tahun ajaran 2020/2021, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Guru a. Guru diharapkan mampu menerapkan variasi model pembelajaran dalam proses mengajar di kelas, sehingga peserta didik tidak mengalami kejenuhan dengan satu model saja secara terus-menerus. b. Guru hendaknya mampu memanajemen waktu dan mengelola kelas dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga tahap- tahap pengajaran yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan efektif sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. 2. Bagi Peserta didik a. Peserta didik hendaknya tidak terpaku pada satu sumber belajar yaitu buku paket, tetapi peserta didik juga berusaha untuk mencari sumber belajar yang lain misalnya internet untuk menambah wawasan. b. Peserta didik hendaknya lebih bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dan fokus pada penjelasan guru serta aktif pada kegiatan diskusi kelompok.



27



3. Bagi Sekolah a. Sekolah hendaknya membuat kebijakan kepada guru untuk melakukan PTK agar guru selalu termotivasi dalam menciptakan perbaikan secara berkesinambungan dalam proses pembelajaran di kelas.



28



DAFTAR PUSTAKA Abbas,



Nurhayati.Penerapan



Model



Pembelajaran



Berdasarkan



Masalah (problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU. dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, Februari 2004 Tahun ke-10, No.05 Arif Jouhar Tontowi, 2019. Penelitian Kuantitatif dan Analisis Data Menggunakan SEM. Surabaya : Puistaka Radja. Arikunto, Suharsimi, 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.. Dimyanti dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta Ni, Made. (2008). Penerapan Model Problem Base Learning untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha. Laporan Penelitian. Hlm. 74- 84. Oemar Hamalik, (2013). Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta : BumiAksara. Rusman. 2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Rusmono.(2014).Strategi



Pembelajaran



dengan



ProblemBased



Learning itu perlu. Bogor : Penerbit Ghalia Indone Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Menteri Pendidikan Nasional Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sumarji, “Penerapan Pembelajaran Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika Dan Tegangan Di Smk”.Tesis S1. 2009. Universitas Malang



29



Lampiran-lampiran LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN TES KOGNITIF No



KD



IPK



1



3.12



Menjelaskan manfaat mengkonsums i makanan dan minuman yang halal



2



3



4



5



3.12



Menunjukkan dalil naqli tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.



SOAL Sebutkan 3 manfaat mengkonsumsi makanan/minuman yang halal! Bagaimana Menurut pendapatmu jika ada temanmu yang membeli makanan dengan uang pemberian orang tuanya, padahal uang tersebut harus digunakan untuk membayar biaya sekolah!



Kunci Jawaban 1. Mendapat rido Allah 2. Memiliki akhlakul karimah 3. Terjaga kesehatannya Kebijaksanaan Guru



Skor 10



30



Sebutkan 2 akibat mengkonsumsi makanan/minuman yang haram!



1. Jauh dari rahmat Allah 2. Amalnya tidak diterima



Jelaskan isi potongan ayat berikut ini!



Arak (minuman keras) itu haram baik banyak ataupun sedikit



20



Jelaskan isi potongan ayat berikut ini



Allah memerintahkan makan yang halal dan baik



20



20



Allah 3. Menyebabkan penyakit fisik dan mental



30



Hasil akhir



Kategori



80 % – 100 %



Sangat baik



70 % – 79 %



Baik



60 % – 69 %



Cukup baik



< 60 %



Kurang baik



31



LAMPIRAN 2: NILAI POSTES siklus 1 Keterangan No



Nama



KKM



Nilai



Tuntas



Tidak Tuntas



1



Irwansyah



78



85







2



Jamaludin



78



65







3



Muhammad Akbar



78



65







4



M. Azmin



78



70







5



Susi Susanti



78



85







Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, serta peningkatan prestasi belajar maka digunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata Nilai ∑𝑋



𝑋=



𝑁



Ket: ∑x = Nilai siswa. N = Jumlah siswa. Persentase Ketuntasan Belajar



Ket: KB = Persentase Ketuntasan Belajar. F = Jumlah Siswa yang mendapat nilai diatas 78 N = Jumlah Seluruh Siswa Hasil Pengamatan Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi pada akhir pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :



32



LAMPIRAN 3 Tabel 2 Data Hasil Belajar Siswa (dari Hasil tes Tertulis Pada Akhir Pelajaran) Siklus I No.



Nilai



Jumlah



Persentase



1



> 78



2 siswa



40 %



2



< 78



3 siswa



60%



5



100



Jumlah



Dari tabel ini dapat dilihat 2 siswa (40%) yang telah mencapai ketuntasan belajar dan masih terdapat 3 siswa (60%) yang belum mencapai ketuntasan belajar.



33



LAMPIRAN 4 : NILAI POSTES siklus 2 Keterangan No



Nama



KKM



Nilai



Tuntas



1



Irwansyah



78



85



2



Jamaludin



78



65



3



Muhammad Akbar



78



65







4



M. Azmin



78



70







5



Susi Susanti



78



85







Tidak Tuntas



√ √



Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, serta peningkatan prestasi belajar maka digunakan rumus sebagai berikut: Rata-rata Nilai ∑𝑋



𝑋=



𝑁



Ket: ∑x = Nilai siswa. N = Jumlah siswa. Persentase Ketuntasan Belajar



Ket: KB = Persentase Ketuntasan Belajar. F = Jumlah Siswa yang mendapat nilai diatas 78 N = Jumlah Seluruh Siswa Hasil Pengamatan Adapun hasil belajar siswa yang diperoleh setelah dilakukan evaluasi pada akhir pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini :



34



LAMPIRAN 5 Tabel 2 Data Hasil Belajar Siswa (dari Hasil tes Tertulis Pada Akhir Pelajaran) Siklus I No.



Nilai



Jumlah



Persentase



1



> 78



4 siswa



80 %



2



< 78



1 siswa



20 %



5



100



Jumlah



Dari tabel ini dapat dilihat 4 siswa (80%) yang telah mencapai ketuntasan belajar dan masih terdapat 1 siswa (20%) yang belum mencapai ketuntasan belajar.



35



Lembaran Observasi Penerapan Model Pembelajaran Based Learning Terhadap Guru Langkah Pembelajaran Kegiatan Awal (Pembuka)



Kegiatan Inti



Pelaksanaan Sintaks PBL



Aktivasi Guru



Orientasi Peserta didik pada masalah



Menjelaskan tujuan Pembelajaran pada peserta didik







Menjelaskan logistik yang diperlukan oleh peserta didik







Memotivasi peserta didik terlibat pada aktivasi pemecahan masalah







Membantu peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan terkait permasalahan yang disajikan menggunakan video/gambar







Membuat Kelompok-kelompok diskusi







Mengarahkan peserta didik untuk menyimak materi yang disajikan







Membantu peserta didik dalam mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut







Membantu dan memotivasi peserta didik untuk bertanya dan menanggapi







Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai







Mendorong peserta didik untuk melakukan pengamatan







Mendorong peserta didik untuk menuliskan hasil pengamatan







Mendorong peserta didik untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya







Membimbing peserta didik untuk







Mengorganisasi peserta didik untuk belajar



Membimbing pengalaman individu atau kelompok



YA



TIDAK



36



melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Mengenbangkan dan menyajikan hasil karya



Kegiatan akhir(penutup)



Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah



Membantu peserta didik dalam membuat kesimpulan dan solusi masalah hasil diskusi







Membantu peserta didik dalam menyiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan







Membantu peserta didik untuk berbagi tugas dengan temanya dalam bertanya menanggapi







Membantu peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan







Mendorong peserta didik untuk menyampaikan pertanyaan/tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain







Mendorong peserta didik untuk menjawab atau menanggapi komentar kelompok lain







Membantu peserta didik untuk melakukan evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 18 20



𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛







𝑋𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 100



x100 = 90 %



Kategori Hasil Akhir



Kategori



80 % – 100 %



Sangat baik



70 % – 79 %



Baik



60 % – 69 %



Cukup baik



< 60 %



Kurang baik



37



LEMBAR OBSERVASI PTK Dengan hormat, Bersama ini kami mohon kesediaan ibu bapak untuk membantu mengisi lembar observasi penelitian yang kami lakukan. Tidak ada jawaban yang benar maupun salah, ibu bapak diharapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan seakurat mungkin berdasarkan kenyataan yang sebenarnya.



Komponen Siswa No Hal yang Diamati Siswa 1 Keaktifan Siswa: a. Siswa aktif mencatat materi pelajaran b. Siswa aktif bertanya c. Siswa aktif mengajukan ide 2 Perhatian Siswa: a. Diam, tenang b. Terfokus pada materi c. Antusias 3



4



1



Skor 2 3 √



4







Kedisiplinan: a. Kehadiran/absensi b. Datang tepat waktu c. Pulang tepat waktu Penugasan/Resitasi: a. Mengerjakan semua tugas b. Ketepatan mengumpulkan tugas sesuai waktunya c. Mengerjakan sesuai dengan perintah











Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik 2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik



Palibelo, 14 Juni 2020 Mengetahui Kepala Sekolah



H. ABDUL MANAN, S.E NIP. 196612311987011009



38



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Guru No Hal yang Diamati Guru 1 Penguasaan Materi: a. Kelancaran menjelaskan materi b. Kemampuan menjawab pertanyaan c. Keragaman pemberian contoh



1



Skor 2 3



4 √



2



Sistematika penyajian: a. Ketuntasan uraian materi b. Uraian materi mengarah pada tujuan c. Urutan materi sesuai dengan SKKD







3



Penerapan Metode: a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode yang digunakan c. Mudah diikuti siswa







4



Penggunaan Media: a. Ketepatan pemilihan media dengan materi b. Ketrampilan menggunakan media c. Media memperjelas terhadap materi



5



Performance: a. Kejelasan suara yang diucapkan b. Kekomunikatifan guru dengan siswa c. Keluwesan sikap guru dengan siswa







6



Pemberian Motivasi: a. Keantusiasan guru dalam mengajar b. Kepedulian guru terhadap siswa c. Ketepatan pemberian reward dan punishment







Keterangan; 4 : Sangat Baik 3 : Baik







2 : Tidak Baik 1 : Sangat Tidak Baik



Palibelo, 14 Juni 2020 Mengetahui Kepala Sekolah



H. ABDUL MANAN, S.E NIP. 196612311987011009 39



LEMBAR OBSERVASI PTK Komponen Materi No Hal yang Diamati Komponen Materi 1 Kesesuaian dengan isi kurikulum: a. Materi sesuai dengan SK yang tercantum pada silabus b. Materi sudah sesuai dengan KD yang tercantum pada RPP c. Materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran



1



Skor 2 3



4 √



2



Sistematika penyampaian Materi: a. Penyajian materi sesuai urutan b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif dan deduktif c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit ke abstrak







3



Urgensi: a. Sangat dibutuhkan peserta didik b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan c. Diujikan dalam UAN







4



Menarik: a. Materi didukung media yang sesuai b. Materi didukung metode yang menyenangkan c. Materi dapat direspon secara antusias







Keterangan; 4 : Sangat Sesuai 2 : Tidak Sesuai



3 : Sesuai 1 : Sangat Tidak Sesuai Palibelo, 14 Juni 2020 Mengetahui Kepala Sekolah



H. ABDUL MANAN, S.E NIP. 196612311987011009



40