Laporan Ptps Incinerator [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK



PENYEHATAN TANAH DAN PENGOLAHAN SAMPAH “PEMBAKARAN SAMPAH DENGAN INCINERATOR” Disusun oleh :



Kelompok



: VIII (Delapan)



NamaAnggota



: 1. Alvius Eden Ginting



Tingkat / Semester DosenPembimbing



P00933014003



2. Christ Albert manurung



P00933014007



3. Christina Lubis



P00933014008



4. Hana Yesica Surbakti



P00933014017



5. Lora Enjelica



P00933014025



6. Putri Kasih Gulo



P00933013027



: IIA / IV : Erba Kalto Manik SKM.MSc



POLITENIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE 2016



LEMBAR PENGESAHAN



MATA KULIAH



: PENYEHATAN TANAH DAN PENGOLAHAN SAMPAH-B



JUDUL PRAKTEK



: PEMBAKARAN SAMPAH DENGAN INCINERATOR



DILAKSANAKAN PADA



: Kamis/ 2 juni 2016



OLEH KELOMPOK



: VIII (Delapan)



Disahkan tanggal:



Mengetahui,



Pembimbing Praktek



(Erba Kalto Manik, SKM, M.Sc) NIP. 1962032619850121001



juni 2016



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Deskripsi Mata Praktek Praktek ini diberikan untuk menambah keterampilan mahasiswa dalam menangani sampah mulai dalam perencanaan dan pelaksanaanya sesuai dengan sistem yang digunakan. Serta menambah wawasan mahasiswa dalam pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan ( Terhindar dari polusi).



1.2 Tujuan Praktek 1. Terampil dalam mengoperasikan incinerator. 2. Mengetahui proses pembakaran sampah hingga hasil akhir.



1.3 Manfaat Praktek Mahasiswa dapat melakukan pembakaran sampah dengan incinerator sesuai dengan prosedur, diperoleh hasil berupa abu. 1.4 Indikator Praktek Mahasiswa dapat melakukan pembakaran sampah dengan incinerator sesuai dengan prosedur



1.5 Rencana Pelaksanaan 1 kelompok terdiri dari 6 orang



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Tinjauan Umum Incenerator Sampah padat yang dibakar dalam incinerator menghasilkan residu yang cukup baik karena dengan incinerator terjadi pembakaran yang sempurna. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Namun,cara ini relatif mahaldibandingkan dengan metode pengolahan sampah yang lainanya, seperti Sanitary Landfill, yaitu berkisar tiga kali lipatnya. Incinerator adalah metode penghancuran limbah organic melalui pembakaran dalam suatu system yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan sekitarnya.incinerator dan pengelolaan sampah bertemperatur tinggi lainnya didefenisikan sebagai pengolahan termal.incenerator material sampah mengubah samapah menjadi abu,gas sisa hasil pembakaran,partikulat,dan panas.gas yang dihasilkan harus dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer.panas yang dihasilkan bias dimanfaatkan sebagai energy pembangkit listrik.incenerator dirancang dengan menggunakan 2 ruang pembakaran,yaitu ruang bakar 1(primary chamber) dan ruang bakar 2 (secondary chamber) a) Primary chamber Berfungsi sebagai tempat pembakaran limbah.kondisi pembakaran dirancang dengan jumlah udara untuk reaksi pembakaran kurang dari semestinya,sehingga disamping pembakaran juga terjadi reaksi pirolisa.pada reaksi pirolisa material organic terdegradasi menjadi karbon monoksida dan metana. Temperature dalam primary chamber diatur pada rentang 6000ºc-8000ºc dan untuk mencapai tersebut,pemanasan dalam primary chamber dibantu oleh energy dari burner dan energi pembakaran yang timbul dari limbah itu sendiri.udara (oksigen) untuk pembakaran di suplai oleh blower dalam jumlah yang terkontrol. Padatan sisa pembakaran di primary chamber dapat berupa padatan tak terbakar (logam,kaca) dan abu(mineral), maupaun karbon berupa arang.tetapi arang dapat diminimalkan dengan pemberian suplai oksigen secara continue selama pembakaran berlangsung.sedangkan padatan tak terbakar dapat diminimalkan dengan pensortiran terlebih dahulu.



b) Secondary chamber Gas hasil pembakaran dan pirolisa perlu dibakar lebih lanjut agar tidak mencemaru lingkungan.pembakaran gas-gas tersebut dapat berlangsung dengan tidak baik jika terjadi pencampuran yang tepat antara oksigen ( udara) dengan gas hasil pirolisa, serta ditunjang oleh waktu tinggal (retention time) yang cukup.udara untuk pembakaran di secondary chamber disuplai oleh blower dalam jumlah yang terkontrol. Selanjutnya gas pirolisa yang tercampur dengan udara dibakar secara sempurna oleh burner di dalam secondary chamber dalam temperature tinggi yaitu sekitar 8000ºc 10000ºc.sehingga gas-gas pirolisa (metana.etana, dan hidrokarbon lainnya) terurai menjadi gas CO2 dan H2O. 2.2



Jenis Incinerator Jenis incinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah pada B3 ialah



rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit. Dari semua jenis pembakaran tersebut Rotary Kiln mempunyai kelebihan karena ala tersebut dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan. a) Incinerator Rotary Kiln Tipe ini cocok untuk mengincinerasi limbah sludge ex WWT atau limbah yang mempunyai kandungan air (water content) yang cukup. Tinggi dan volumenya yang cukup besar. System incinerator ini berputar pada bagian primary Chamber, dengan tujuan untuk mendapatkan pembakaran limbah yang merata keseluruh bagian. Proses pembakaranya sama dengan type static, terjadi dua kali pembakaran dalam ruang bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan ruang bakar 2 (secondary chamber untuk sisa-sisa gas yang belum sempurna terbakar dalam primary chamber). b) Pengembangan Incinerator Dengan Dryer Tipe ini sangat cocok digunakan limbah yang mempunyai nilai kalor yang tinggi seperti plastik dengan volume cukup besar. Enegi panas yang keluar dari cerobong incinerator dapat dimanfaatkanmu untuk mengeringkan limbah sludge ex WWT yang memiliki kandugan air yang cukup tinggi namun tidak ekonomis apabila dibakar didalam incinerator, karena karakteristik limbah yang memiliki nilai kalor rendah, sisa abu yang masih cukup tinggi ataupun kedua-duanya. Keuntungan dari incinerator yang terintegrasi dengan dryer adalah pengoperasian dryer tidak menggunakan bahan bakar, baik dari solar maupun gas sehingga sangat ekonomis



dari biaya operasional alat, ramah lingkungan serta dapat mengurangi kandungan air yang terdapat dalam sludge sampai dengan ± 80%. Pemanfaatan panas dari cerobong incinerator selain untuk dryer dapat pula digunakan untuk memanaskan air untuk keperluan operasional pabrik. Tipe ini khusus digunakan digunakan untuk limbah domestik. Incinerator ini mudah untuk dimobilisasi serta cepat dalam pemasangan dan pelepasannya. Dengan demikian incinerator ini dapat dioperasikan dilokasi yang berbeda-beda. c) Bangunan Pelindung Incinerator Incinerator yang sudah terpasang sebaiknya memilikisebuah bangunan pelindung (shelter) untuk menjaga incinerator tersebut dari panas dan hujan sehingga lebih tahan lama. Bangunan pelindung incinerator tersebut juga bertujuan untuk membuat nyaman operator dalam bekerja. Bangunan pelindung tidak memiliki syarat tertentu, sehingga tergantung dari keinginan pihak user. Hal penting untuk sebuah bangunan pelindung adalah pondasi tempat incinerator tersebut ditempatkan, haruslah kuat menahan beban incinerator yang cukup berat.



BAB III PROSEDUR KERJA



3.1 Alat dan Bahan  Incinerator elektrik



: 1 buah



 Sekop



: 1 buah



 Ember



: 1 buah



 Sampah organic padat



: Secukupnya



 Garpu  Solar sebagai bahan bakar Incinerator 3.2 Keselamatan kerja Memakai Pakaian Kerja,sarung tangan , masker , topi , dan sepatu.



3.3 Prosedur kerja a) Masukkan sampah terlebih dahulu yang ingin dimusnahkan ke tangki pembakaran atas b) Turunkan kran pengisi minyak dan pembuangan angin kearah bawah yang terletak dibelakang bagian atas dan bawah incinerator c) Cokkan fitting dari incinerator ke listrik d) Atur suhu pembakaran yang diinginkan misalnya 30ºF. e) Hidupkan burner f) Nyalakan blower 1 g) Nyalakan blower 2 h) Putar Power kearah ON sehingga mesin siap beroperasi i) Panaskan mesin selama 5 menit. j) Bolak-balikkan sampah dengan garpu sampai pembakaran sempurna k) Setelah sempurna, turunkan suhu terlebih dahulu ke 0ºF. l) Buka Switt Pada tangki pembakar atas. Liat hasil pembakaran m) Buka pintu tangki bawah, lihat hasilnya jikalau sudah sempurna keluarkan dengan sekop



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Menghasilkan abu dalam bentuk partikel-partikel kecil. 4.2 Pembahasan Dari hasil pemusnahan sampah padat yang telah dilakukan Menghasilkan abu.dimana waktu pembakarn sampah tersebut ± 15 menit, namun perlu diperhatikan jenis serta komposisi sampahnya. Harus dibolak-balikkan supaya sampah terbakar secara sempurna, khususnya untuk sampah pathogen yang berasal dari medis (jarum suntik, placenta bayi, jaringan tumor/kanker dan lain sebagainya) PROSES PEMBAKARAN PADA TANGKI PEMBAKARAN ATAS



HASIL PEMBAKARAN SEMPURNA BERUPA ABU



BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN 



Incinerator adalah metode penghancuran limbah organic melalui pembakaran dalam suatu system yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan sekitarnya







Sampah padat yang dibakar dalam incinerator mengjhasilkan residu yang cukup baik karena dengan incinerator terjadi pembakaran yang sempurna







Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%.



5.2. SARAN 



Sebelum mengoperasikan mesin, terlebih dahulu perhatikan tangki minyak (bahan bakarnya). Iihat garis pada selangnya minimal setengah dari panjang selang tersebut.karena jikalau kurang dari situ, maka mesin tidak akan beroperasi dengan baik.







Gunakan pakaian kerja sebagai APD (Alat Pelindung Diri) untuk menghindari terjadinya kecelakaan keja







Setelah selesai beroperasi, incinerator harus benar-benar dalam keadaan OFF.dan balikkan seperti keadaan semula.



DOKUMENTASI BAGIAN-BAGIAN INCINERATOR Tangki Bahan Bakar



Blower 2 Buah



Pengatur Suhu (ºF)



Power



Sambungan Kelistrik



Filter/Saringan Minyak



Pengatur Blower & Burner



Incinerator