Laporan Refraktometer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap Praktikum Kimia Analisis Instrumen dengan judul percobaan “Refraktometer” yang disusun oleh : Nama



: Pebri Ramdani



NIM



: 1213042004



Kelas



: Pendidikan Kimia



Kelompok



: I (satu)



telah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten / Koordinator Asisten dan dinyatakan diterima.



Makassar,



Januari 2015



Koordinator Asisten,



Asisten,



Rismayanti Kamase



Suhaemi



Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab



Drs. H. Muh. Yunus, M.Si NIP. 13651231 198903 1 017



A. JUDUL PERCOBAAN Refraktometer B. TUJUAN PERCOBAAN Untuk memeriksa indeks bias dari suatu sampel dan mengetahui cara menggunakan alat refraktometer. C. LANDASAN TEORI Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang terkandung di dalam. Zat yang ditetapkan tersebut, yang seringkali dinyatakan sebagai konstituen atau analit. Menyusun entah sebagian kecil atau sebagian besar dari sampel yang dianalisis. Jika zat yang dianalisa (analit) tersebut dapat menyusun lebih dari sekitar 1 % dari suatu sampel, maka analit ini dianggap sebagai konstituen utama. Zat itu yang dianggap konstituen minor jika jumlahnya berkisar antara 0,01 % hingga 1 % dari total suatu sampel. Terakhir suatu zat yang hadir hingga kurang dari 0,01 % dianggap sebagai konstituen perunut (trace). Klasifikasi lain dari analisis kuantitatif bisa didasarkan pada ukuran dari sampel yang tersedia untuk dianalisis (Day dan Underwood, 2001 : 2). Refraktometer ialah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut misalnya: gula, garam, protein atau urine. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya yaitu dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Seperti sedotan yang tercelup kedalam gelas yang berisi air (kiri) yang terlihat kurang bengkok jika dibandingkan dengan sedotan yang dicelupkan kedalam larutan gula. Hal tersebut terjadi karena adanya refraksi cahaya, dimana semakin tinggi konsentrasi suatu bahan terlarut (rapat jenis laruitan) maka sedotan akan semakin terlihat bengkok secara proporsional (Sembiring, 2019:67-68). Alat lain yang bisa diugunakan untuk melihat kadar garam adalah refraktometer. Namun, alat ini cukup mahal sehingga jarang dipakai oleh para hobiis. Cara menggunakana salinometer sangat sederhana. Ambil gelas ukur yang panjang, kemudian isi air laut dan masukkan alat ini. Kadar garam air yang diukur akan terbaca pada skalanya. Penggunaan refraktometer lebih sederhana lagi.



Bagian permukaan kaca dibasahi dengan air laut yang hendak diukur, kemudian kaca penutupnya ditempelkan. Melalui ujung yang atunya akan tampak sebuah bidang yang berwarna biru dan putih. Garis batas kedua bidang itulah yang menunjukkan kadar garamnya (Susanto, 2000:18-19). Metode refraktometeri dilakukan dengan menggunakan alat yang dinamakan refraktometer. Alat refraktometer memanfaatkan sinar refraksi dari gula atau sampel pangan. Metode ini banyak digunakan dalam analisis gula. Dalam analisis dengan alat ini, kondisi sampel harus sudah dipreparasi dengan baik dan karbohidrat atau gula sudah dipisahkan dari komponen-komponen pangan yang lain. Metode refraktometer bekerja melalui indeks bias dari larutan gula yang dipengaruhi onleh konsentrasi larutan gula. Satuan dalam analisis dfengan refraktometri adalah brix. Terdapat 2 jenis alat refraktometer yaitu refraktometer abbe yang hanya membutuhkan beberapa tetes sampel saja, dan refraktometer celup yang membutuhkan contoh atau sampel dalam jumlah yang lebih banyak agar bagian pengukur dari alat bisa dicelupkan (Atma, 2018:33-34). Salinitas dapat diukur dengan beberapa alat seperti refraktometer. Metode pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan mengukur secara langsung air laut tanpa perlu menganalisa air laut secara kimia. Alat-alat pengukuran tersebut menggunakan prinsip konduktivitas atau daya hantar listrik dimana ion-ion penyusun dalam terlarut merupakan penghantar listrik yang baik. Prinsip konduktifitas ini yang digunakan untuk menentukan salinitas menggunakan salinometer maupun CTD. Sedangkan refraktometer menggunakan prinsip pembelokan cahaya ( refractive index) jika cahaya melalui dua medium yang berbeda yaitu air laut (sampel) dan prisma pada refraktometr. Semakin banayak kandungan garam pada sampel akan mengakibatkan nilai pembelokan cahaya semakin besar dan semakin besar pula nailai salinitas (Yona, 2017:37). Prinsip dari pengukuran refraktometer ialah dengan memanfaatkan refraksi atau pembiasan cahaya, yaitu cahaya yang masuk melalui prisma cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas. Refraktometer berfungsi untuk menilai sifat dan kemurnian suatu



cairan, mengatur konsentrasi larutan, dan mengetahui perbandingan komponen dalam campuran dan zat cair. Refraktometer terdiri dari beberapa jenis berdasarkan fungsinya, salah satunya ilah penggunaan refraktometer untuk pengujian urine dan salinitas (Sembiring, 2019:68). Menunjukkan nilai cut-off, sensitivitas, spesifisitas, nilai nilai prediksi positif, indeks dan akurasi refraktometer klinis sebagai alat untuk memperkirakan konsentrasi dalam kolostrum dan susu menggunakan sebagai teknik emas. Akurasi tertinggi (95,83%) diamati pada 10 mg / mL sebagai nilai batas, bertepatan dengan yang tertinggi sensitivitas (100%), nilai prediksi negatif (100%) dan Youden indeks (0,95). Nilai-nilai ini serupa dengan yang dilaporkan sebelumnya pada kolostrum dari sapi perah dengan menggunakan refraktometer brix. Nilai AUC yang diamati dalam penelitian ini (10 mg / mL) dapat digunakan sebagai titik nilai cut-off kolostrum kambing menggunakan refrakt ometer klinis sebagai alat prediktor. Penggunaan refraktometer brix merupakan metode yang mudah, murah dan akurat untuk memperkirakan kambing kualitas kolostrum di pertanian (Castro, 2018:1507). Menurut (sembiring, 2019) refraktometer memiliki bagian-bagian yaitu : 1) Day light plate (kaca) berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma tidak menetes atau jatuh. 2) Prisma (biru) prisma merupakan bagian yang paling sensitif terhadap goresan. Prisma berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan mengubah cahaya polikromatis (cahaya lampu/matahari) menjadi monokromatis. 3) Knop pengatur skala berfungsi untuk mengkalibrasi skala menggunakan aquades. Cara kerjanya ialah knop diputar searah atau berlawanan arah jarum jam hingga didapatkan skala paling kecil (0.00 untuk refraktometer salinitas, 1.000 untuk refraktometer urine). 4) Lensa berfungsi untuk mengfokuskan cahaya yang monokromatis. 5) Handle berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar stabil.



6) Biomaterial strip terletak pada bagian dalam alat (tidak terlihat) dan berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18-28oC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18oC atau melebihi 28oC maka secara otomatis refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai dengan range yaitu 18-28oC. Indeks bias minyak atsiri daun jeruk purut dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer yang telah disterilkan memakai alkohol 70%. Sampel minyak atsiri daun jeruk purut ditetskan kedalam lubang uji dan hasil indeks bias dari minyak atsiri akan tertera pada refraktometer. Minyak atsiri daun jeruk purut yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode gas chromatography-Mass spektroskopy. Kandungan minyak atsiri daun jeruk purut yang dihasilkan analisis GC-MS. Parameter yang digunakan dalam pengujian sifat anti rayap minyak atsiri daun jeruk purut adalah mortalitas rayap serta kehilangan berat kertas uji (Lestari, 2015:84-86). Seluruh sampel selanjutnya akan diteliti untuk mengetahui kadar gula hasil hidrolisis



dengan refraktrometer



dan gula pereduksi dianalisis



dengan



menggunakan metode Nelson–Somogyi yang dibaca oleh spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm. Perlakuan terbaik adalah perlakuan dengan kandungan gula tertinggi. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis kandungan gulanya menggunakan refraktometer dan pengujian kandungan gula tereduksi menggunakan spektrofotometer dan dilakukan analisa pada data yang diperoleh. Nilai ini menunjukkan bahwa adsorbansi dengan konsentrasi memberikan hubungan yang linier. Kadar gula reduksi berupa glukosa yang diperoleh dari pembacaan spektrofotometer adalah sebesar 1949,38 ppm atau 19,49% (b/v). Kadar tersebut menunjukkan jika dalam gula total yang dihasilkan sebanyak 10,7% terdapat besaran gula pereduksi berupa glukosa (Rilek, 2017:77-80). Sistematika



dalam



menganalisa



suatu



memperhatikan beberapa langkah kerja misalnya: 1. Melihat sifat fisiknya, 2. Analisa elementer, 3. Reaksi identifikasi gugus fungsional 4. Analisa kromatografi.



senyawa



organik



perlu



Dengan mengumpulkan data mengenai sifat fisis dari suatu senyawa lebih mudah melakukan analisa senyawa karena dapat menggolongkannya ke dalam golongan senyawa tertentu yang sesuai sifatnya (Tim Dosen Kimia Instrument, 2020: 28). D. ALAT DAN BAHAN 1. Alat a. Refraktometer Hand



1 set



b. Refraktometer Abbe



1 set



c. Pipet tetes



6 buah



d. Botol semprot



1 buah



2. Bahan a. Koko Drink b. Mountea c. Kopikap d. Teh eco e. Teh gelas f. Aquades



(H2O)



g. Tissue h. Label E. PROSEDUR KERJA 1.



Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.



2.



Menghubungkan refraktometer abbe dengan sumber arus.



3.



Mengkalibrasi



refraktometer



hand



dan



refraktometer



abbe



dengan



menggunakan H2O. 4.



Mengukur indeks bias masing – masing larutan sampel dengan menggunakan refraktometer hand sebanyak 5 kali untuk tiap sampel minuman dan dengan refraktometer abbe sebanyak 3 kali (triplo).



5.



Mengeringkan bagian prisma refraktometer hand dan refraktometer abbe setiap melakukan pengukuran indeks bias menggunakan tissu.



6.



Mencatat indeks bias sampel minuman yang ditunjukkan oleh alat refraktometer hand dan refraktometer abbe.



F. HASIL PENGAMATAN No . 1.



Sampel Vita jelly drink strawberry



Hand



Abbe



5



4,76



5



4,77



4



4,77



4 4 2.



Mountea



6



6,08



6



6,08



6



6,07



6 6 3.



Cappucino



5



5,00



5



5,01



5



5,02



5 5 4.



Vita jelly drink anggur



5



4,77



4,5



4,76



4,5



4,76



4,5 4,5 5.



Teh gelas



8



8,09



8



8,10



8



8,09



8 8 G. ANALISIS DATA 1.



Refraktometer Abbe



a.



Vita jelly drink strawberry



Indeks bias = b.



Mountea Indeks bias =



c.



4,77+ 4,76+ 4,76 = 4,76 3



Teh gelas Indeks bias =



2.



5,00+5,01+ 5,02 = 5,01 3



Vita jelly drink anggur Indeks bias =



e.



6,08+6,08+6,07 = 6,076 = 6,08 3



Cappucino Indeks bias =



d.



4,76+ 4,77+ 4,77 = 4,766 = 4,77 3



8,09+8,10+8,09 = 8,09 3



Refraktometer Hand Nilai ketetapan refraktometer Hand = 0,77



a.



Vita jelly drink strawberry Indeks bias =



5+5+4 +4 +4 = 4,40 5



Indeks bias = 4,40 + 0,77 = 5,17 b.



Mountea Indeks bias =



6+6+6 +6+6 = 6,00 5



Indeks bias = 6,00 + 0,77 = 6,77 c.



Cappucino Indeks bias =



5+5+5+5+5 = 5,00 5



Indeks bias = 5,00 + 0,77 = 5,77 d.



Vita jelly drink anggur Indeks bias =



5+4,5+ 4,5+4,5+ 4,5 = 4,60 5



Indeks bias = 4,60 + 0,77 = 5,37 e.



Teh gelas



Indeks bias =



8+8+8+ 8+8 = 8,00 5



Indeks bias = 8,00 + 0,77 = 8,77



1. Refraktometer Abbe



Indeks Bias



Grafik Hubungan Indeks Bias dengan Jenis Minuman 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



8.09 6.08 5.01



4.77



0.5



1



1.5



2



2.5



3



4.76



3.5



Jenis Minuman



2. Refraktometer Hand



4



4.5



5



5.5



Indeks Bias



Grafik Hubungan Indeks Bias dengan Jenis Minuman 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



8.77 6.77 5.77



5.17



0.5



1



1.5



2



2.5



3



5.37



3.5



4



4.5



5



5.5



Jenis Minuman



H. PEMBAHASAN Refraktometer adalah suatu alat/instrumen yang digunakan untuk mengukur indeks bias suatu sampel cair. Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam zat. Indeks bias berfungsi untuk mengidentifikasi kemurnian suatu zat. Prinsip dari refraktometer yaitu refraksi atau pembiasan cahaya ketika melaluia suatu larutan . sedangkan prinsip kerjanya yaitu memanfaatkan refraksi cahaya polikromatis dari sumber cahaya yang menyinari day light plate. Sampel diteteskan pada day light plate. Kemudian dikenakan cahaya polikromatis, selanjutnya diteruskan ke prisma. Pada prisma cahaya, cahaya polikromtis diubah menjadi cahaya monokromatis, selanjutnya terjadi pemfokusan pada lensa. Dari cahaya monokromatis yang telah melewati lensa akan diteruskan kebiomaterial skip sehingga tertera skala pada layar. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui cara-cara menggunakan alat refraktometer dan untku menghitung indeks bias suatu senyawa cair, di mana dalam percobaan ini senyawa cair yang digunakan adalah beberapa jenis minuman yaitu vita jelly drink strawberry, mountea , cappucino, vita jelly drink anggur, teh gelas. Percobaan ini ada dua macam refraktometer yang digunakan yaitu refraktometer



abbe



dan



refraktometer



hand.



Hal



ini



bertujuan



untuk



membandingkan



nilai



indeks



bias



yang



diperoleh



dari



masing-masing



refraktometer. Refraktometer abbe merupakan refraktometer untuk mengukur indeks bias 1,300 sampai 1,700 yang dapat dibaca langsung pada layarnya. Sedangkan refraktometer hand, indeks biasnya sudah dikonversikan sehingga dapat



dibaca



langsung



kadarnya,



tetapi



dipengaruhi



oleh



suhu



yang



mengakibatkan indeks bias yang ditunjukkan oleh skala harus dijumlahkan dengan tetapan sesuai dengan suhu ruangan pada saat pengukuran. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh nilai indeks bias pada refraktometer abbe untuk masing-masing sampel mulai dari vita jelly drink strawberry, mountea, cappucino, vita jelly drink anggur, dan teh gelas adalah 4,77; 6,08 ; 5,01 ; 4,76 ; 8,09. Sedangkan pada refraktometer hand nilai indeks bias yang diperoleh dengan sampel ang sama yaitu 5,17 ; 6,77 ; 5,77 ; 5,37 ; 8,77. Perbedaan nilai yang diperoleh yaitu nilai indeks bias yang ditunjukkan pada refraktometer abbe dan refraktometer hand disebabkan karena pada alat refraktometer abbe suhu disesuaikan pada 20oC dan nilai yang ada pada layar tidak lagi dipengaruhi oleh tetapan seperti pada refraktometer hand. Selain itu, pada alat refraktometer abbe nilai indeks bias langsung terbaca nilainya, sedangkan pada refraktometer hand nilai suatu indeks bias bergantung pada sejauh mana pengamatannya dalam pembacaan skala yang ditunjukkan. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa indeks bias suatu sampel cair berbanding lurus dengan kadar gula yang terkandung dalam sampel tersebut. Di mana, semakin tinggi kadar gula yang terkandung dalam sampel maka semakin tinggi pula nilai indeks bias yang diperoleh. I.



KESIMPULAN DAN SARAN



1.



Kesimpulan



a.



Indeks bias yang diperoleh pada refraktometer abbe untuk masing-masing sampel mulai dari vita jelly drink strawberry, mountea, cappucino, vita jelly jelly drink anggur, teh gelas yaitu 4,77 ; 6,08 ; 5,01 ; 4,76 ; 8,09.



b.



Indeks bias yang diperoleh pada refraktometer hand untuk masing-masing sampel mulai dari vita jelly drink strawberry, mountea, cappucino, vita jelly jelly drink anggur, teh gelas yaitu 5,17 ; 6,77 ; 5,77 ; 5,37 ; 8,77.



2.



Saran Kepada praktikan selanjutnya harus lebih teliti lagi mambaca/mangamati



skala pada refrakometer hand.



DAFTAR PUSTAKA Atma, Yoni. 2018. Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro dan Mikro Nutrien. Yogyakarta: CV Budi Utama Castro, Noemi, dkk. 2018. Use Of Clinic Refractometer At Farm As A Tool To Estimate The IgG Content In Goat Colostrum. Journal Of Applied Animal Research. Vol.46 NO.1 Day dan Underwood. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Lestari, Sri, dkk. 2015. Bioaktivitas Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (citrus hystrix) Terhadap Rayap Tanah (Coptotermes sp). Jurnal Kehutanan. Volume 4 (4) Rilek, Mawarda, Nada. 2017. Hidrolisis Lignoselulosa Hasil Pretreatment Pelepah Sawit (Elaeis Guineensis Jacq Menggunakan H2SO4 Pada Produksi Bioetanol. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. Volume.6 No.2 Sembiring, Timbangen, dkk. 2019. Alat Penguji Material. Yogyakarta:Guepedia Susanto, Heru. 2000. Ikan Hias Air Laut. Yogyakarta: Penebar Swadaya Yona, Defri, dkk. 2017. Fundamental Oseanografi. Malang: UB Press Tim Dosen Kimia Analitik. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Instrumen. Makassar: Jurusan Kimia FMIPA UNM.