Makalah Refraktometer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“REFRAKTOMETER”



Oleh: FAJAR KURNIAWAN, KY



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH PEKANBARU TAHUN 2022



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Kebutuhan jaman manusia yang semakin pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dan modern pula. Tekhnologi yang semakin berkembang dan beraneka ragam tentu saja semakin mempermudah pekerjaan bagi manusia yang mengerti dan memahami tentang tekhnologi tersebut. Dengan adanya tekhnologi di masyarakat waktu dan tenaga yang dikeluarkan menjadi lebih efisien namun menghasilkan sesuatu yang lebih maksimal. Tentu saja hal ini sangat menggembirakan. Laboratorium merupakan sarana yang sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA khususnya kimia. Peralatan-peralatan yang terdapat di dalam laboratorium sebagai pendukung dalam kegiatan pembelajaran memerlukan perawatan secara berkala agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama/panjang. Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30). Peralatan yang terdapat di dalam laboratorium Kimia diantaranya adalah refraktometer. Tidak banyak mahasiswa-mahasiswi yang mengetahui tentang refraktometer karena tidak digunakan dalam praktikum. Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung kadar/konsentrasi bahan berdasarkan indeks biasnya. Refraktometer ini biasanya digunakan pada pengukuran kadar gula, garam, protein dan sebagainya. Mengingat manfaat dari refraktometer yang cukup besar maka perlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang refraktometer, bagian-bagian dari refraktometer, cara penggunaan, cara kalibrasi dan cara perawatan dari refraktometer. Kita tidak akan



menggunakan refraktometer apabila kita tidak mengetahui apa refraktometer dan kegunaan dari alat tersebut. Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu praktikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. 1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1.



Mengetahui tentang refraktometer dan jenis-jenis refraktometer.



2.



Mengetahui komponen-komponen dari refraktometer dan fungsinya.



3.



Mengetahui tentang penggunaan refraktometer.



4.



Mengetahui prinsip kerja refraktometer.



5.



Mengetahui tentang cara pengukuran menggunakan refraktometer.



6.



Mengetahui tentang cara kalibrasi refraktometer.



7.



Mengetahu tentang cara perawatan refraktometer.



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Refraktometer 2.1.1 Pengertian Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer merupakan suatu instrument yang digunakan untuk mengukur pembengkokan dari cahaya yang dilewatkan dari satu medium ke medium lainnya. Satuan yang digunakan dalam instrument refractometer ini adalah refractive index (RI). Aldof Brix, ilmuan dari jerman kemudian membuat konversi dari nilai refractive index tersebut ke satuan brix yang diambil dari namanya. Brix sendiri didefinisikan sebagai banyaknya sucrose murni per 100 gram air. Sebagai contoh : 10 gram sucrose murni di dalam 90 gram air akan menghasilkan nilai 10 % brix. Pada praktek analisa di laboratorium, pengukuran % brix sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan, sehingga hal ini teramat sangat penting untuk diperhatikan. Tabel conversi nilai temperature tersebut bisa didapatkan dari ICUMSA, Appendix 2, SPS – 3 (1998) halaman 8. Dimana dalam tabel tersebut digambarkan pengaruh perubahan suhu dari 15 derajat celcius s/d 40 derajat celsius untuk nilai brix dari 0 – 85 % brix untuk setiap perubahan 5 % brix. Sebagai contoh Nilai brix dari sucrosa 10 % adalah 10 % pada suhu 20 derajat celsius tetapi nilai tersebut akan bertambah 0.36 % jika analisa dilakukan pada suhu 25 derajat celsius sehingga menjadi 10.36 % brix. Demikian signifikannya pengaruh perubahan suhu pada pengukuran refraktometer sehingga hal ini sangat penting untuk diperhatikan. Dalam melakukan verivikasi refractometer dapat



menggunakan air yang tentunya bebas dari pengotor di suhu 20 dimana hasilnya harus menunjukkan nilai 0% brix plus minus nilai akurasi alat yang biasanya bisa kita dapatkan dari manual book alat bersangkutan. Jika kita menginginkan untuk melakukan verivikasi refraktometer di beberapa titik (hal ini sangat disarankan) kita bisa membeli standar sukrosa bersangkutan yang biasanya dijual di agen bersangkutan. Meskipun untuk standar sukrosa ini tergolong mahal (kisaran harga sekitar Rp. 700.000,- untuk volume sekitar 5 ml). Standar sukrosa tersebut biasanya tersedia untuk nilai brix 5, 10, 20, 30, dst. Pembuatan larutan sukrosa sendiripun sebenarnya bisa dilakukan tetapi sangat tidak disarankan karena mengingat larutan sukrosa ini mudah sekali rusak dan harus segera digunakan, dari dari pengalaman saya sendiri sukrosa tersebut juga sangat tidak stabil pada saat dilakukan penimbangan. Sehingga sampai saat ini banyak yang lebih suka menggunakan larutan standar pabrikan untuk menjamin ketelusurannya. Satu hal yang juga harus diperhatikan dalam operasional brix ini adalah pastikan bahwa lensa untuk tetap dijaga agar tidak tergores karena hal ini akan mempengaruhi nilai pembacaan. Refractometer saat ini hadir dengan berbagai macam model dari yang sederhana yang bisa dibawa kemana mana, sampai dengan model yang canggih. Begitu pentingnya pengukuran nilai brix pada sebuah industri (karena hal ini berhubungan dengan kuantitas sukrosa yang ada di dalam larutan) terutama dalam sebuah industri makanan, maka saat ini muncul refractometer yang bersifat in line. Dimana pengukuran brix dilakukan di setiap prosesnya. Hal ini sangat berbeda dengan refractometer yang selama ini digunakan sebagai control dari produk akhir semata. 2.1.2 Jenis-jenis Refraktometer 



Refraktometer Abbe Merupakan alat untuk determinasi secara cepat konsentrasi, kemurnian, kualitas dispersi dari sampel cair, padat, dan plastik. Dapat digunakan untuk



mengukur bermacam – macam indeks bias suatu larutan. Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva standar. Bagian refraktormeter abbe yaitu mempunyai dua lubang pengamatan. Contoh sampel yang dapat digunakan untuk dianalisis dengan refraktometer abbe adalah a) Larutan: alkohol dan eter b) Minyak : wax(lilin) c) Minuman : sari buah, sirup



Gambar 1. Refraktometer Abbe 



Refraktometer Brix Refraktometer Brix digunakan untuk mengkur konsentrasi padatan terlarut dari gula,garam, protein, dan lebih spesifiknya untuk makanan dan cairan ideal untuk control kualitas. Hand refraktometer brix digunakan untuk gula 0-32%.



Gambar 2. Refraktometer Brix







Refraktometer Salt Refraktometer Salt digunakan untuk mengukur kada garam pada bagian perseribu atau ppt dan berat jenis atau persen salinitas(kadar garam) tergantung pada model. Refraktmeter salt digunakan untuk mengukur konsentrasi garam dari air atau air garam. Hand refraktometer salt untuk NaCl 0-28%.



Gambar 3. Refraktometer Salt 



Refraktometer tangan/hand refractometer Refraktometer tangan hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja. Bagian hand refraktometer hanya mempunyai satu luang pengamatan saja.  Ada dua jenis refraktometer tangan/genggam yaitu analog dan digital.



Gambar 4. Refraktometer tangan/hand refractometer



Prinsip kerja dari refraktometer analog maupun digital yaitu cahaya yang masuk ke prisma memiliki karakteristik yang unik. Setiap karakteristik cahaya memiliki nilai pada skala dalam satuan yang dikenal sebagai ° Brix. Indikasi bahwa lampu tidak diganggu saat melewati prisma yaitu ketika cahaya masuk ke dalam prisma dengan kondisi yang kering, bidang pandang pada refraktor analog secara keseluruhan akan berwarna biru (Gambar 2 ).



Sedangkan pada refraktometer digital, ditandai dengan pesan error atau tidak yang akan muncul. Untuk pengukuran air murni pada refraktometer harus menghasilkan pembacaan nol (Gambar 3 ) . Suatu larutan yang mengandung sukrosa ( gula meja atau jus buah ) jika ditempatkan pada permukaan prisma maka akan mengubah arah cahayanya secara signifikan . Tergantung pada jumlah sukrosa dalam larutan, º Brix akan berkisar dari 0 sampai 25 + untuk pengukuran kadar gula pada tanaman pertanian. Pada Gambar 4 , sebuah refraktometer analog menampilkan pembacaan dari sampel yaitu 17 º Brix .



Refraktometer analog Handheld nyaman karena tidak memerlukan sumber energi. Namun, mereka mungkin tidak akurat jika digunakan di luar rentang suhu tertentu. Refraktometer yang sudah tua akan memberikan pembacaan yang akurat hanya ketika suhu berada pada 68 º F ( 20 º C ) . Ketika suhu berada di atas atau di bawah optimal , meja koreksi (corrections table) diperlukan untuk menentukan º Brix sebenarnya . Pembacaan pada refraktometer bisa menurun hingga 0,89 º Brix ketika suhu 50 º F ( 10 º C ) jika faktor koreksi tidak dilakukan. 2.1.3 Komponen-komponen yang terdapat pada refraktometer



Gambar 5. Komponen-kompone refraktometer



1. Sumber Cahaya Sumber cahaya berfungsi sebagai sumber cahaya polikromatis yang pada nantinya menyinari day light plate dan sampel. 2. Day light plate Day light plate berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan, debu dan benda asing yang dapat menempel. Day light plate juga berfungsi menjaga sampel yang diteteskan pada prisma tidak jatuh dan tumpah. Day light plate biasanya terbuat dari bahan kaca. 3. Prisma Prisma merupakan komponen yang sensitif terhadap goresan dan pengganggu cahaya yang masuk ke prisma, contohnya debu. Prisma mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis 4. Lensa Lensa pada refraktometer berfungsi untuk memfokuskan cahaya dan berada dalam bagian handle. 5. Biomaterial-skip Biomaterial skip merupakan komponen yang berfungsi untuk menstabilkan suhu dengan range suhu 20-25oC dan berada dibagian dalam handle. 6. Lensa pembesar Lensa pembesar berfungsi untuk melihat atau mempermudah ketajaman skala, serta berada dibagian dalam handle. 7. Eye pieces Untuk melihat pembacaan skala dengan menggunakan detektor mata.



8. Knop pengatur skala Berfungsi untuk mengkalibrasi alat dengan menggunakan aquades. Cara kalibrasi yaitu obeng minus diletakkan pada pengatur skala, lalu diputar hingga spesific gravity atau rapatan jenis menunjukkan hasil 1,000 . 9. Skala Sebagai pembacaaan spesific gravity atau rapatan jenis (Sp G) , indeks refraksi atau indeks bias (ND), dan konsentrasi suatu zat yang dianalisis. Skala berada di bagian dalam handle. 10. Handle Area genggaman pada saat memegang refraktometer yang dilengkapi dengan grip (permukaan kasar) agar tidak licin saat memegang alat tersebut dan juga menjaga suhu tetap stabil. Handle terbuat dari bahan karet karena merupakan bahan isolator yang tahan terhadap panas dan juga dapat menjaga kestabilan suhu. 2.1.4 Cara Penggunaan Refraktometer 1. Bersihkan Alat 2. Teteskan sampel yang akan diperiksa indeks biasnya pada tempat sampel refraktometer. 3. Tutup dengan rapat dan biarkan cahaya melewati larutan dan melalui prisma agar cahaya pada layar dalam alat tersebut terbagi menjadi dua 4. Geser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotongan terlihat pada layar. 5. Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukan oleh jarum layar skala melalui mikroskop. 6. Layar hasil dua warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua warna yang mempunyai warna yang jelas dan tegas.



2.1.5 Prinsip Kerja Refraktometer 1. Cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja yang dibatasi oleh sudut tertentu 2. Jika sampel merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut refraksi akan lebar 3. Jika sampel merupakan larutan dengan konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan menyempit 2.1.5 Lingkungan 1. Peralatan disimpan pada tempat bebas debu dan tidak terkena sinar matahari langsung 2. Bila ruangan AC, jaga kelembapan 60-70% rh



3. Apabila ruangan tidak menggunakan AC, harus dipasang dehumidifier dan terhindar dari penyimpanan bahan kimia. 4. Laboratorium harus dilengkapi dengan genset apabila listrik PLN sering padam. 2.1.6 Keselamatan kerja 1. Alat refraktometer diletakkan menjauhi pinggir meja agar tidak jatuh mengenai analis. 2. Analis menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. 3. Pastikan kabel daya terhubung dengan baik dan tidak ada yang rusak. 2.1.7 Pemeliharaan alat refraktometer 1. Alat refraktometer diletakkan di tempat yang datar dan tahan getaran. 2. Hindarkan dari kotoran, debu, hewan-hewan kecil, dll. 2.1.8 Pemeliharaan komponen refraktometer 1. Prisma -



Sebelum dan sesudah digunakan selalu dibersihkan dengan aquades



-



Diseka menggunakan tissue atau bahan yang lembut dan menyerap air secara satu arah dan bebas



-



Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.



-



Prisma dijaga agar tidak tergores karena jika tergores akan mengganggu hasil pengukuran



2. Day light plate -



Sebelum dan sesudah digunakan selalu dibersihkan dengan aquades.



-



Diseka menggunakan tissue atau bahan yang lembut dan menyerap air secara satu arah dan bebas.



-



Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.



3. Knop pengatur skala -



Hindarkan dari tumpahan bahan kimia dan minyak yang membuat knop menjadi licin ketika dipakai.



-



Sebelum dan sesudah digunakan dibersihkan dengan tissue atau lap kering.



-



Knop selalu di cek apabila knop sudah longgar.



4. Lensa -



Hindarkan dari cahaya matahari agar terhindar dari terbentuknya embun.



-



Hindarkan dari kotoran, debu, hewan-hewan kecil, dll.



5. Handle 6. Biomaterial skip 7. Lensa pembesar 8. Eye pieces 9. Skala 2.1.9 Kalibrasi Mengkalibrasi refraktometer adalah langkah pertama dalam mengevaluasi kadar dalam sampel. Ini adalah tugas yang mudah tetapi sering diabaikan . Kalibrasi untuk memverifikasi agar pembacaan baseline tepat nol, memastikan bahwa pembacaan untuk pengukuran sampel berikutnya akurat. Pembacaan kadar yang tidak akurat dapat mempengaruhi kualitas sampel, misalkan untuk daya tahan penyimpanan sampel dan penjualan sampel. Refraktometer harus dikalibrasi pada awal setiap kali digunakan dan, tergantung pada berapa banyak sampel yang sedang diukur, dilakukan secara berkala selama proses sampling. Kalibrasi yang tepat membutuhkan sumber air murni dan larutan pembanding untuk sampel yang akan diuji. Untuk pengukuran air murni harus " nol ". Sebuah sumber air yang ideal berasal dari air deionisasi(deionized (DI) ) atau air destilasi - air



yang telah disaring untuk menghilangkan ion seperti natrium , kalsium , besi dan kotoran lainnya. Atau bisa digunakan air minum dalam kemasan , yang telah disaring menggunakan reverse osmosis untuk menghilangkan kotoran. Larutan uji yang diperlukan untuk mengkalibrasi refraktometer Anda. Kit merupakan larutan yang diketahui nilai º Brix nya, dapat dibeli dari produsen refraktometer tetapi mahal . Metode berikut dapat digunakan untuk membuat larutan kit sendiri untuk uji kalibrasi Anda. 2.1.11 Membuat Kalibrasi Uji Kit 1. Mendapatkan bahan-bahan berikut (Gambar 6). -



4 botol air minum yang mengandung 500 ml (16,9 floz) masing-masing.



-



Gula saset dengan masing-masing saset yang berisi 3 gram gula, di mana terdapat informasi gizi pada kemasan tersebut.



-



Label penanda.



-



TC atau ATC refraktometer.



-



Sebuah kain bersih, lembut, kain-bebas serat.



2. Hati-hati ketika penambahan gula ke air dalam botol yang terisi penuh. 3. Tulis pada label dengan jelas untuk setiap botol dengan: 0, 5, 10, 20. Tandai botol menggunakan spidol permanen, sesuai dengan jumlah gula (saset) yang ditambahkan. 4. Cek sasetan gula. Meskipun dalam saset menunjukkan bahwa setiap saset berisi gula 3 gram gula, akan tetapi sering ditemukan banyak variabilitas dalam berat aktual dari paket gula. Hati-hati dalam menuangkan isi gula ke dalam masingmasing botol. Botol yang ditandai dengan 5 akan menerima 5 saset gula, dll.



5. Tutup dan kocok setiap botol sampai gula benar-benar larut. Pada akhir langkah ini, empat botol yang mengandung 0, 5, 10, dan 20 saset gula adalah lautan kit untuk digunakan dalam proses kalibrasi Anda. 2.1.12 Langkah-langkah untuk Kalibrasi 1. Periksa prisma refraktometer dari goresan, chip, atau penyimpangan lainnya yang dapat mengganggu pembacaan yang tepat (Gambar 9). Jika berdebu, bilas dengan air dan lap dengan bersih, lembut, kain-bebas serat.



2. Perhatikan suhu pada saat pembacaan. Kebanyakan refraktometer ATC beroperasi dengan baik pada kisaran 68-86 º F. Sebuah laboratorium atau kantor harus disesuaikan setara dengan suhu kamar, jika suhu tidak harus disesuaikan dengan range suhu yang direkomendasikan. 3. Mulailah kalibrasi refraktometer Anda dengan mengangkat daylight plate dan teteskan 2-3 tetes air murni pada permukaan prisma. Jika itu adalah refraktometer analog, tutup dengan covernya atau kaca penutup (daylight plate) sehingga air menyebar di seluruh permukaan prisma tanpa gelembung udara atau tempat kering . Jika membentuk gelembung, hilangkan dengan menekan penutup dengan lembut atau larutan ditambahkan lagi. Untuk refraktometer digital, pastikan bahwa gelembung tidak ada sehingga tidak mengganggu dalam pembacaan.



4. Pegang refraktometer hingga cahaya alami atau lampu pijar cukup untuk melakukan pembacaan. Lihat ke dalam lensa, seseorang harus bisa melihat pemisahan yang tegas antara bagian biru dan putih bertemu atau sering disebut "kontras" line. Jika garis kontras tidak langsung nol, kemudian sesuaikan dengan memutar sekrup di bagian atas refraktometer sampai terbaca nol (Gambar 3). Sesuaikan sekrup kalibrasi, untuk mencegah air memasuki refraktometer. Setelah refraktometer dikalibrasi ke nol dengan air murni, keringkan permukaan dengan kain bersih. Refraktometer digital harus dikalibrasi dengan menekan tombol nol dengan air yang dalam wadah tersedia.



5. Isi larutan dari botol dengan 5saset pada prisma dan tutup penutupnya, pastikan bahwa seluruh permukaan terisi dan tidak ada gelembung. Perhatikan nilai yang terbaca dan tulis dalam Tabel 1 pada kolom “your value”. Untuk refraktometer digital, letakan larutan pada wadah yang tersedia pada alat dan tekan tombol start.



Catat nilai pada Tabel 1. Nilai akan tetap pada layar LED hingga sampel terbaca.



6. Bersihkan permukaan prisma refraktometer dengan air murni dan lap kering. 7. Ulangi langkah 5 dan 6 dengan botol ditandai 10 dan 20. Catat nilai-nilai pada Tabel 1. 8. Bandingkan nilai Anda dengan average pada Tabel 1. Jika nilai-nilai Anda berada di luar kisaran yang diharapkan, ikuti langkah-langkah kalibrasi untuk kedua kalinya. Jika mereka masih berada di luar jangkauan, berikutnya baca "Trouble Shooting" dibawah ini. 2.1.13 Trouble Shooting Tips 1. Periksa untuk memastikan bahwa botol air yang digunakan adalah belum dibuka / baru. 2. Periksa untuk memastikan bahwa botol air 500ml dan 3g saset gula yang digunakan. 3. Periksa untuk memastikan bahwa paket telah dekat dengan jumlah yang sama gula di dalamnya dan bahwa jumlah yang tepat dari paket yang ditambahkan ke masingmasing botol. 4. Periksa untuk melihat apakah refraktometer masuk kedalam rentang suhu kompensasi. Jika tidak, meja koreksi yang dibutuhkan untuk melakukan



penyesuaian. Meja koreksi hanya berlaku jika setiap suhu tercatat untuk 1 pembacaan. 5. Periksa untuk memastikan bahwa refraktometer ATC digunakan dalam jangkauan 68-86 ºF. 6. Periksa untuk memastikan bahwa larutannya adalah dalam kisaran suhu refraktometer ATC. 7. Ganti baterai dalam refraktometer digital. 2.1.14 Pemeliharaan Refraktometer adalah instrumen analisis yang harus dijaga dengan baik agar pembacaan yang dilakukan akurat. Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk memastikan pembacaan atau pengukuran yang akurat. 1. Pengukuran yang akurat tergantung pada kalibrasi yang hati-hati. Ikuti petunjuk dengan baik. Ingat : Perbedaan antara suhu ruangan sekitar prisma dan suhu sampel akan mengurangi keakuratan pembacaan Anda. Ingatlah untuk memungkinkan sampel untuk menyesuaikan kondisi pada perakitan prisma selama 30 detik sebelum mengambil pembacaan atau pengukuran 2. Refraktometer tidak boleh terkena lingkungan basah. Bersihkan refraktometer setelah setiap pembacaan atau sebelum menyimpan refraktometer, prisma harus dibersihkan dengan air menggunakan lap halus dan dikeringkan. Kegagalan untuk membersihkan prisma secara teratur akan menyebabkan hasil yang tidak akurat dan kerusakan lapisan prisma itu .  3. Jangan mengekspos refraktometer dengan membiarkan larutan pada permukaan prisma. Jika bidang pandang dalam refraktometer analog menjadi keruh, itu kemungkinan besar telah kerendam air atau air telah masuk ke dalam tubuh



refraktometer dan hanya bisa diperbaiki oleh teknisi profesional. Mengekspos refraktometer digital untuk kelebihan air dapat merusak elektronik internal. 4. Jangan menggunakan larutan yang tidak sesuai untuk refraktometer atau Jangan mengukur bahan kimia abrasif atau korosif dengan instrumen ini , karena mereka dapat merusak lapisan prisma itu. 5. Refraktometer adalah alat optik. Hal ini membutuhkan penanganan dan penyimpanan hati-hati. Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen optik dan struktur dasar, menjatuhkannya dapat mematahkan, goresan, atau menggantikan optik dan / atau prisma. Dengan perawatan, alat ini akan memberikan tahun layanan handal. Simpan refraktometer Anda pada lokasi yang memiliki suhu konstan. Menyimpan refraktometer pada lokasi yang memiliki perbedaan lebih dari 5 º F, sangat akan membahayakan optik dan prisma.



BAB III PENUTUP



3.1 Simpulan Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb. Ada beberapa jenis refraktometer antara lain : Refraktometer Abbe, Refraktometer Brix, Refraktometer Salt, Refraktometer tangan/hand refractometer. Komponen-komponen yang terdapat pada refraktometer adalah day light plate, prisma, lensa, biomaterial-skip, lensa pembesar, eye pieces, knop pengatur skala, skala, handle. Prinsip kerja refraktometer adalah cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja yang dibatasi oleh sudut tertentu. Refraktometer sebaiknya disimpan pada tempat bebas debu dan tidak terkena sinar matahari langsung. Keselamatan kerja saat menggunakan alat ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pemeliharaan dan perawatan alat cukup mudah yaitu dengan meletakkan alat pada tempat yang datar dan tahan getaran serta terhindar dari kotoran dan debu. Kalibrasi perlu dilakukan untuk memverifikasi agar pembacaan baseline tepat nol, memastikan bahwa pembacaan untuk pengukuran sampel berikutnya akurat . Refraktometer adalah instrumen analisis yang harus dijaga dengan baik agar pembacaan yang dilakukan akurat