14 0 817 KB
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN PADAT “TABLET ANTALGIN”
Kelompok 5 - Farmasi 4B
Muhamad Agung Ramadhan
(31113082)
Murni Siti Wahyuni
(31113083)
Mutia Uswah Hasanah
(31113084)
Nadya Octavanie Dewi
(31113085)
Najiah Rahmatun Nisa
(31113086)
Neneng Farida
(31113087)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA PROGRAM STUDI FARMASI TASIKMALAYA 2016 I. NAMA SEDIAAN ANTRON® II. KEKUATAN SEDIAAN
Tiap tablet mengandung 500mg Antalgin III.
FORMULA SEDIAAN Formula E (Pengisi Laktosa Spray dried) Fasa Dalam (92%) Antalgin 500 mg Amprotab (10 %) PVP (5 %) Laktosa Spray dried qs Fasa Luar (8%) Mg Stearat 1% Talk 2% Amprotab 5%
IV.
PREFORMULASI ZAT AKTIF
Nama
kimia:
Natrium
2,3-dimetil-1-fenil-5-pirazolon-4-
metilaminometanasulfonat Sinonim : -
Metampiron
-
Antalgin
-
Dipiron
Rumus molekul : C13H16N3NaO4S.H2O Berat molekul : 351,37 Pemerian : Serbuk hablur putih atau putih kekuningan
Susut pengeringan : Tidak lebih dari 5,5 % pada suhu 1050C hingga bobot tetap Kelarutan : Larut dalam air dan HCl 0,02 N Antalgin mengandung tidak kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 101,0 % C13H16N3NaO4S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Syarat
tablet
Antalgin
mengandung
Antalgin,
C13H16N3NaO4S.H2O, tidak kurang dari 95,0 % dan tidak lebih dari 105,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket (Ditjen POM, 1995). V.
PREFORMULASI ZAT TAMBAHAN Laktosa Spray Dried
(Handbook of Pharmaceutical Excipients edisi VI. 2009. Hal : 64) Pemerian Serbuk atau massa hablur, keras, putih, atau putih krem. Tidak berbau dan berasa sedikit manis, stabil di udara, tetapi mudah Kelarutan Titik Leleh Stabilitas Inkompatibilita
menyerap bau Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih, praktis tidak larut kloroform, etanol, dan eter 283° Akan berubah warna akibat pemanasan Pengoxida kuat
s Kegunaan Penyimpanan
Zat pengisi tablet Simpan pada wadah yang tertutup baik, dingin dan tempat
BJ
yang kering 0,88 gr/cm3
PVP, Polivinilpirolidon Rumus Molekul Pemerian
(HOPE 5th, hal 611-616) (C6H9NO)n Serbuk halus; putih hingga putih-krem; tidak berbau atau
Kelarutan
hampir tidak berbau; sangat higroskopis Sangat larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton,
metanol, dan air; praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, Stabilitas
dan minyak mineral. Warna povidon berubah gelap dengan pemanasan pada suhu 105°C, dan terjadi penurunan kelarutan dalam air. Stabil pada pemanasan 110-130oC yang sebentar, sterilisasi dengan uap tidak mengubah karakteristik povidon. Larutan povidon mudah terkontaminasi oleh jamur olah karena itu perlu ditambahkan pengawet. Povidon dapat disimpan dalam kondisi biasa-biasa saja tanpa mengalami degradasi atau dekomposisi. Harus disimpan dalam wadah kedap udara pada
Inkompatibilitas
tempat yang sejuk dan kering dapat membentuk molecular adducts dalam larutan dengan sulfatiazol, natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin dan bahan lain. Efek dari beberapa pengawet seperti thimerosal dapat berubah (merugikan) ketika terbentuk
Kegunaan Penyimpanan
kompleks dengan povidon. Pengikat 0,5% - 5% Dalam wadah kedap udara, sejuk, dan tempat kering
Magnesium Stearat (HOPE, 5th,430) RM BM Pemerian
C36H70MgO4 591,27 Berupa serbuk halus, putih dan voluminous, bau lemah khas,
Kelarutan
mudah melekat di kulit, bebas dari butiran Praktis tidak larut etanol, etanol 95%, eter, dan air. Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol 95% hangat.
Kegunaan Titik Leleh Sifat Alir Stabilitas
Lubrikan untuk tablet dan kapsul.
Penyimpanan OTT
disimpan di wadah yang kering dan tertutup rapat. Asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari pencampuran dengan
88,5oC Sulit mengalir, Bubuk kohesif Stabil
bahan oksidator kuat.
Talk Pemerian
(HOPE VI: 728) Berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu.
Kelarutan
Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran debu. praktis tidak larut dalam dilute acids and alkalis, pelarut organik
Ph Stabilitas
dan air 6,5 -10 untuk dispersi 20% b/v Stabil, dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160°C tidak lebih dari sejam, juga dapat disterilkan dengan otilen
OTT Kegunaan Penyimpanan
oksida atau penyinaran gamma. Senyawa ammonium kuatener Sebagai glidant dan sebagai lubrikan. Disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering.
Amprotab RM Pemerian
(HOPE, 2nd ed, 1994, hal.483-487) (C6H10O5)n Tidak berbau dan berasa, serbuk berwarna putih berupa granulgranul kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan
Kegunaan
bentuk yang berbeda untuk setiap varietas tanaman. Glidan; pengisi tablet dan kapsul; penghancur tablet dan kapsul;
Kelarutan
pengikat tablet Praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%) dan air dingin. Amilum mengembang dalam air dengan konsentrasi 5-10 %
Ph Densitas Aliran Stabilitas
pada 37˚C. 5,5 – 6,5 1,478 g/cm30 10,8-11,7 g/det Pati kering dan tanpa pemanasan stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi. Jika digunakan sebagai penghancur pada tablet dibawah kondisi normal pati biasanya inert. Larutan pati panas atau pasta secara fisik tidak stabil dan mudah
ditumbuhi mikroorganisme sehinggamenghasilkan turunan pati dan modifikasinya yang berbentuk unik,
VI.
ANALISIS FORMULA
Formula Fasa Dalam Amprotab
Kegunaan
Analisis Formula
Penghancur
Meningkatkan keterkempaan serbuk dan aliran
PVP
Pengikat
Untuk membuat tablet menjadi kompak
Laktosa
Pengisi
Pengisi yang pertama kali dan banyak digunakan
Spray dried Fasa Luar Mg Stearat
sebagai pengisi Lubrikan
Lubrikan yang paling efektif
Talk
Glidan
Meningkatkan aliran granul dari hopper ke die
Amprotab
VII.
Membantu dalam prosen pencetakkan
ALAT DAN BAHAN A. Alat-alat yang digunakan : -
Oven
-
Loyang
-
Beaker glass
-
Batang pengaduk
-
Mangkuk stenles
-
Kertas payung
-
Pipet tetes
-
Alat cetak tablet single punch
-
Alat uji friabilitas
-
Alat uji laju alir
-
Lagu ukur
-
Spatula
-
Batang pengaduk
-
Alat uji waktu hancur
-
Hardness terter
-
Pengayak mesh 10, dan 14
-
Spatel
-
Tap density tester
-
Timbangan analitik
B. Bahan-bahan yang digunakan : -
Antalgin
-
Amprotab
-
PVP
-
Mg Stearat
-
Talk
-
Laktosa spray dried
VIII. PERHITUNGAN Tablet Antalgin : Kandungan Antalgin / Tab
500 mg
Bobot tablet
750 mg
Jumlah tablet yang dibuat
300 tablet
(Fasa dalam) Antalgin
= 500 mg x 300 tablet = 150 gram 10 = 100 x 750 mg = 75 mg x 300 tablet = 22,5
Amprotab gram
PVP 5% gram
5 100
=
Laktosa spray dried =
92 100
x 750 mg = 37,5 x 300 tablet = 11,25
x 750 mg = 690 mg x 300 tablet = 207
gram = 207 gram – (150 gram + 22,5 gram + 11,25 gram) = 23,25 gram (Fase luar)
Mg Stearat 1%
Talk 2%
=
1 92
=
22,5 2
=
2 92
x 207 gram = 4,5 gram
=
4,5 2
= 2,25 gram
x 207 gram = 2,25 gram = 1,125 gram
Amprotab 5%
Rata-rata =
= 18 gram
207 gram+18 gram = 750 mg / tablet 300 tablet
PENIMBANGAN Bahan
Penimbangan Fasa dalam Antalgin 150 gram Amprotab 22,5 gram PVP 11,25 gram Laktosa 23,25 gram Mg Stearat 1,125 gram Talk 2,25 gram X.
x 207 gram = 11,25 gram
2,25 g+ 4,5 g+ 11,25 g 3
Bobot yang diperoleh = IX.
=
5 92
Bahan
Penimbangan Fasa luar Mg Stearat 1,125 gram Talk 2,25 gram Amprotab 11,25 gram
PROSEDUR PEMBUATAN A. Granulasi Hingga Tabletasi (Pengikat ditambahkan dengan cara kering)
Siapkan semua bahan yang di butuhkan lalu timbang
Tambahkan mg stearat, aduk selama 2 menit
Campurkan semua bahan fase dalam yang telah ditimbang
Campurkan granul dengan fasa luar
Campuran bahan dibuat menjadi slug menggunakan punch yang berdiameter besar (13-20mm) pada mesin tablet
Timbang granul yang diperoleh
Slug yang sudah jadi digiling kasar dan diayak menggunakan ayakan mesh 16
Massa cetak di kempa dengan menggunakan punch 13mm sesuai bobot tablet yang dihitung tablet dievaluasi dengan persyaratan yang berlaku
Lakukan evaluasi terhadap granul yang dihasilkan,bila belum memenuhi syarat maka slugging dapat di ulang max 3 kali hingga diperoleh granul yang memenuhi syarat
XI.
PROSEDUR EVALUASI A. Evaluasi Granul
N o 1
Jenis Evaluasi
Prosedur
Kecepatan Aliran a. Metode corong Alat : Flow Tester Prinsip : Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat selama waktu tertentu Prosedur : Sejumlah 100 g granul dimasukkan ke dalam corong dengan ukuran tertentu Corong digetarkan sampai seluruh granul mengalir keluar dari lubang corong Baca waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
b.
2
Bobot jenis Kerapatan
/ a.
seluruh granul keluar dari corong Kecepatan aliran dihitung dengan membagi bobot granul (100 g) dengan waktu yang diperlukan granul untuk melewati corong (g/detik) Penafsiran hasil : aliran granul baik jika waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 100 g granul ≤10 detik Metode sudut istirahat Alat : Flow Tester Prinsip : pengukuran sudut yang membentuk dari lereng timbunan granul yang mengalir bebas dari corong terhadap suatu bidang datar Prosedur : Timbang sejumlah granul, masukkan ke dalam corong Granul dibiarkan mengalir bebas dari lubang corong/silinder dan ditampung pada suatu bidang datar hingga timbunan granul tersebut membentuk kerucut Dari timbunan ini di ukur sudut istirahat (sudut antara lereng granul dengan bidang datar) Penafsiran hasil: Jika : α = 25-30o granul sangat mudah mengalir α = 30-38o granul mudah mengalir α > 38o granul kurang mengalir BJ Ruah Prosedur : timbang 100 g granul dan masukkan dalam gelas ukur. Catat volumenya. W P= V P = BJ nyata W = Bobot granul V = volume granul tanpa pemampatan
b. BJ mampat Prosedur : Timbang 100 g granul dan masukkan dalam gelas ukur lalu catat volumenya (Vo) Gelas ukur diketuk sebanyak 10 dan 500 kali. Catat volumenya (V10 dan V500) W P n= Vn Pn = BJ pada n ketukan
W = Bobot granul Vn = volume granul pada n ketukan c. BJ sejati bJ sejati merupakan massa granul dibagi volume granul yang tidak termasuk pori granul Alat : piknometer P = BJ nyata W = Bobot granul V = volume granul tanpa pemampatan ( b−a ) x BJ cairan pendispersi BJ sejati= ( b+d ) −( a+c ) a = bobot piknometer kosong b = bobot piknometer + 1 g granul c = bobot piknometer + 1 g granul + cairan pendispersi d = bobot piknometer +cairan pendispersi d. Kadar Pemampatan Prosedur : sama dengan BJ mampat Vo−V 500 Kp= x 100 Vo Kp = kadar pemampatan Vo = volume granul sebelum pemampatan V500 = volume granul pada 500 kali ketukan Penafsiran hasil : granul memenuhi syarat jika Kp ≤20% e. Perbandingan Haussner Prosedur : sama dengan pada prosedur BJ mampat BJ Angka Haussner= setelah pemampatan BJ sebelum pemampatan Penafsiran hasil : granul memenuhi syarat jika angka Haussner ≈ 1 f. Persen kompresibilitas (%K) Prosedur : sama pada prosedur BJ mampat dan BJ nyata BJ −BJ nyata %K mampat x 100 BJ mampat Penafsiran hasil: Jika %K = 5-15% alirasn sangat baik = 16-25% aliran baik
3
Granulometri (distribusi ukuran partikel)
4
Kadar zat aktif
≥ 26% aliran buruk Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran granul). Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran. Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin kecil. Prosedur : Timbang 100 g granul Letakkan granul pada pengayak paling atas Getarkan mesin 5-30 menit, tergantung dari ketahanan granul pada getaran Timbang granul yang tertahan pada tiaptiap pengayak Hitung persentase granul pada tiap-tiap pengayak Zat aktif dalam granul ditentukan sesuai dengan metoda yang tercantum pada masing-masing monografi zat di farmakope
B. Evaluasi Tablet (Produk akhir) N o 1
2
Jenis Evaluasi
Prosedur
Visual/Organoleptic a. Rupa, dengan cara visual menggunakan loop
Sifat fisika kimia
agar permukaan tablet lebih jelas terlihat b. Bau c. Rasa a. Keseragaman ukuran Keseragaman tebal Keseragaman diameter Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong. Menurut FI III diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang 1 1/3 tebal tablet b. Kekerasan Alat : Hardness tester Prosedur : dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil
secara
acak.
Kekerasan
diukur
berdasarkan luas permukaan tablet dengan
menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg/cm2. Ditentukan kekerasan rata-rata dan standar deviasinya. Syarat : tablet besar 7-8 kg/cm2, tablet kecil 4 kg/cm2 c. Friabilitas Alat : Friabilator Prosedur : dilakukan terhadap 20 tablet (jika bobot tablet > 250 mg) atau 40 tablet (jika bobot
300 mg
Penyimpangan bobot rata-rata (%) A B 15 30 10 20 7,5 15 5 10
e. Keseragaman kandungan Diambil 30 tablet secara acak, lalu ditentukan
kadar dari 10 tablet satu persatu dengan metoda yang sesuai. Jika ada 1 tablet yang diluar 85115%, tentukan 20 tablet sisanya. Dianggap memenuhi syarat jika hanya 1 tablet dari 30 3
Uji waktu hancur
tablet yang memberikan hasil diluar 85-115 %. Alat : Disintegration tester Prosedur : bejana diisi dengan HCl 0,1N. volume diatur pada kedudukan tertinggi, lempeng kasa tepat pada permukaan larutan dan pada kedudukan terendah mulut tabung tetap diatas permukaan. Suhu pelarut 36-38oC. 6 tablet dimasukkan satu persatu kedalam masing-masing tabung, keudian alat dinyalakan dan atur naik turun keranjang 30 kali tiap menit. Tablet hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa, kecuali fragmenfragmen bahan pembantu. Waktu hancur dicatat sejak pertama kali alat dinyalakan hingga tidak ada bagian-bagian tablet yang tertinggal diatas kasa. Syarat
:
waktu
yang
diperlukan
untuk
menghancurkan ke 6 tablet tidak lebih dari 15 menit 4 5
untuk tablet yang tidak bersalut. Lihat masing-masing monografi di farmakope
Uji disolusi Kadar
zat
Indonesia aktif Lihat masing-masing monografi di farmakope
dalam tablet XII.
Indonesia
HASIL EVALUASI SEDIAAN A. Evaluasi Granul 1. Kecepatan Aliran - Metode corong Berat Granul 100 gram
Waktu deti k
Rumus -
=
Rumus
¿
2. Kerapatan - BJ Mampat W = 50g V10= 89ml V500= 83ml 50 g ¿ P10 89 ml P500
100 g =¿ gram/detik ❑
¿
Lebar Penyebaran 5 cm
5 o 6,5 = 41,37
= 0,5617 g/ml
50 g 83 ml = 0,6024 g/ml
BJ Ruah W P= V 50 g 90 ml
P= -
=
Metode sudut istirahat Diameter Corong 13 cm R2 = 6,5 cm
-
berat waktu
= 0,5555 g/ml
BJ Sejati a. Pikno kosong = 11,5061 g b. Pikno + 1 g granul + paraffin cair = 20,4140 g c. Pikno + Paraffin cair = 21,4044 d. Pikno + 1 g granul = 12,5061 (12,5061 g−11,5061 ) x 0,88 = ( 12,5061+21,4044 )−( 12,5061+20,4140 g) =
1 x 0,88 33.9105−32.9201
= 0,89 3. Kadar Mampat 89−83 ¿ x 100% = 6,742 % 89
4. Angka Haussner 0,5617 ¿ =1 10 0,5555 500=
0,6024 0, 5555
5. %K
=1
K10 =
0,5617−0,5555 =0,01 0,5555
K500 =
0,6024−0,5555 =0,08 0,5555
B. Evaluasi Tablet 1. Organoleptik - Warna : Putih - Bau : Berbau obat - Rasa : Pahit 2. Sifat fisika kimia Keseragaman Bobot Tablet 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Bobot (gram) 0,7770 0,7742 0,7885 0,7800 0,7800 0,7764 0,7589 0,7831 0,7913 0,7873 0,7956 0,7759 0,7839 0,7654 0,7724 0,7747 0,7563 0,7699 0,7422 0,7882
Jumlah Rata-rata
15,523 0,7761
20 tab rata-rata + 5 % = 0,7761 + 0,0388 = 0,8149 g >10% = 0,7761 + 0,0776 = 0,8537 g 750 mg, timbang tablet sebanyak 10 buah. Masukan seluruh tablet yang telah ditimbang ke dalam friabilator lau dijalankan sebanyak 100 kali putaran. Setelah selesai, keluarkan tablet dari alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Hitung persentase bobot yang hilang selama pengujian. Untuk tablet yang baik (dipersyaratkan di Industri), bobot yang hilang tidak boleh lebih dari 1 %. Setelah itu dihitung % friabilitas dengan rumus : Setelah dihitung dengan menggunakan rumus diatas, didapatkan bahwa persen friabilitas adalah sebesar 2,321 %. Hasil ini menunjukkan hasil yang tidak baik, karena lebih dari 1%. Sementara apabila presentase kehilangan massa tablet kurang dari 1 %, maka tablet tersebut dinayatakan tahan terhadap goresan ringan/ kerusakan dalam penanganan, pengemasan, pengapalan dan pengiriman.
Selanjutnya dilakukan uji keseragaman kandungan dengan menggunakan spekrofotometer UV-Vis dengan pelarut etanol dan pada panjang gelombang 258 dan didapatkan kadar sebeesar 90,8075%. Dimana hasil yang didapatkan tidak memenuhi syarat menurut farmakofe Indonesia dimana menurut Farmakope Indonesia kandungan dalam tablet tidak < dari 95% dan dan tidak < dari 105%. XIV. Kesimpulan Dalam praktikum pembuatan tablet Antalgin dengan metode granulasi kering kami dapat menyimpulkan bahwa : 1. Dihasilkan kecepatan alir rata-rata 1,3 g/detik. Hasil tersebut menunjukan aliran granul kurang baik karena kecepatan alir < 4 g/ detik. Hal ini menunjukan bahwa granul memiliki daya alir yang buruk. 2. Uji keseragaman kandungan yang di dapatkan adalah 90,8075%. Dimana hasil yang didapatkan tidak memenuhi syarat menurut Farmakope Indonesia yaitu tidak kurang dari 95% dan tidak lebih dari 105%. XV.
Wadah dan Kemasan
XVI. Brosur
XVII. DOKUMENTASI
No 1
Gambar
Keterangan Proses pengayakan
2
Evaluasi tablet (uji friabilitas)
3
Evaluasi tablet (uji kekerasan)
4
Penimbangan granul
5
Penimbangan cawan (uji kelembaban)
6.
Penimbangan cawan (uji kelembaban)
7.
Penimbangan cawan (uji kelembaban)
8.
Evaluasi granul (bobot jenis)
9.
Evaluasi granul
10.
Penimbangan piknometer (uji bobot jenis)
11.
Penimbangan piknometer (uji bobot jenis)
12.
Penimbangan granul
13.
Penimbangan gelas kimia
14.
Penimbangan cawan + granul
Penimbangan bahan
Mengsentrifugasi tablet untuk uji kadar zat aktif
Hasil sentrifugasi tablet untuk uji kadar zat aktif
Absorbansi tablet pada uji kadar zat aktif