Laporan Studi Ekskursi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STUDI EKSKURSI PT DOK dan PERKAPALAN KODJA BAHARI



Oleh : Restu Akbar 1106068876 Teknik Perkapalan Universitas Indonesia



I..Pendahuluan .Tujuan Ekskursi 1. Mempelajari proses produksi kapal dimulai dari tahap pembuatan sampai kepada tahap peluncuran. 2. Mempelajari Proses docking pada kapal yaitu floating dock, graving dok, dan slip away



Peralatan yang dibawa ketika ekskursi 1. Helm Keamanan 2. Sepatu Tebal 3. Jaket Kuning Sejarah singkat PT. Dok dan Perkapalan Bahari PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) didirikan pada tahun 1990 merupakan gabungan dari empat (4) perusahaan galangan kapal yang terpadu untuk meningkatkan kinerja. Perusahaan yang bergabung tersebut adalah: - PT. Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero) yang didirikan sejak 1891 -



PT. Kodja (Persero) yang didirikan sejak tahun 1964



-



PT. Pelita Bahari (Persero) didirikan since 1964



-



Galangan Kapal PT. Dok & Nusantara (Persero) yang didirikan sejak 1964



4 (empat) Perusahaan perkapalan tersebut bergabung ke dalam 1 (satu) perusahaan dengan nama PT. Dok & Perkapalan Kodja Bahari (DKB). Penggabungan pada tahun 1990 ini bertujuan mengkonsolidasikan sinergi antara galangan kapal, meningkatkan produktivitas dan efektivitas.



Struktur Perusahaan dan Ruang Lingkup Usaha Struktur perusahaan DKB adalah terdiri dari empat (4) Unit Galangan Jakarta dan enam (6) cabang dengan rincian sebagai berikut: -



Unit Galangan Jakarta I



-



Uni Galangan Jakarta II



-



Unit Galangan Jakarta III



-



Unit Galangan Paliat



-



Cabang Padang



-



Cabang Sabang



-



Cabang Palembang



-



Cabang Banjarmasin



-



Cabang Cirebon



-



Cabang Semarang



VISI : Menjadikan perusahaan industri perkapalan dan lepas pantai yang unggul di pasar domestik dan mampu bersaing di pasar global. MISI : Mengembangkan perusahaan industri perkapalan dan lepas pantai yang kompetitif dan memberikan manfaat kepada stake holder.



II. Isi II.1 Proses Produksi Kapal Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara yaitu berdasarkan sistem dan tempat. 1. berdasarkan sistem Proses pembuatan kapal berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam: 1. Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian-bagian konstruksi dari tubuh kapal dibuat seksi perseksi. Keuntungan dan kerugian sistem seksi: Keuntungan: 



Tiap seksi dapat dibangun dalam waktu yang bersamaan tergantung kapasitas kerjabengkel.







Waktu pembangunannya lebih pendek.







Kualitas produksi lebih unggul disbanding sistem konfrensional.







Mutu dari tiap seksi dapat dikontrol secara rinci.



Kerugian/kekurangan sistem seksi: 



Kekuatan pada kapal tergantung pada perencanaan pembagian badan kapal menjadi beberapa seksi dan juga teknik penyambungan antara dua buah seksi.







Pengerjaan lebih sulit karena dalam proses penggabungan antara seksi memerlukan ketepatan ukuran yang prima.



2. Sistem block seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana bagian bagian konstruksi dari kapal dalam fabrikasi dibuat gabungan seksi seksi sehingga membentuk block seksi, contoh bagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung dan bulkhead dibuat menjadi satu block seksi.



3. Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi beberapa block , dimana tiap-tiap block sudah siap pakai. (lengkap dengan sistem perpipaannya).



II.2 Tahap-Tahap Pembuatan Kapal 1. Tahap Pembuatan Awal. Dalam tahap ini pekerjaan yang utama adalah pembentukan pelat yang dilakukan dengan pembersihan, penandaan, pemotongan, pembengkokkan, dan lain sebagainya. Tahap 1. Menggambar Lines plan dan mene t



Tahap 2. Pemotongan Plat baja Menggunakan Plasma Cutter



sehingga



ukuran



lebih presisi.



2. Tahap Perakitan Awal Sebagian dari pelat dinding setelah dibuat biasanya langsung dikirimkan ke tempat perakitan. Tetapi konstruksi dalam seperti kerangka geladak atau dasar biasanya dirakit tersendiri lebih dahulu dalam tahap perakitan mula atau awal. Dalam tahap ini biasanya digunakan cara pengelasan tangan, pengelasan gaya berat, pengelasan rendam dan sebagianya. Apabila kapal kayu maka dilakukan proses penyambungan atau pengeleman.



3. Tahap Perakitan. Ada tahap perakitan semua komponen baik yang datang dari pembuatan maupun dari perakitan awal dirakit menjadi kotak-kotak perakitan (dilas/dilem atau penyambungan). Pada kapal baja penyambungan antara kotak-kotak perakitan dilakukan dengan menggunakan las busur rendam otomatis. Dalam hal mengikat kerangka dan pelat dinding digunakan las tangan atau las gaya berat dengan elektroda khusus untuk pengelasan datar. Disamping cara pengelasan diatas digunakan juga cara lain tergantung dari bagianbagian yang disambung dan posisi pengelasannya. 4. Tahap Pembangunan. Kotak-kotak yang sudah dirakit kemudian disusun diatas galangan dengan bantuan mesin angkat (crane). Setelah diatur kotakkotak tersebut kamudian dilas dengan menggunakan dua macam cara pengelasan baik dengan las biasa maupun dengan las otomatik khusus.