Laporan Studi Lapangan PT Krakatau Daya Listrik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN STUDI LAPANGAN PROGRAM IPA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia , Fisika dan Biologi



Di susun oleh



Kelompok 2 XI IPA 5



PROGRAM STUDI IPA SEKOLAH MENGENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG JALAN CIKUTRA 77 TELEPON (022) 7273109 BANDUNG 40124 TAHUN AJARAN 2012 – 2013



LAPORAN STUDI LAPANGAN PROGRAM STUDI IPA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kimia , Fisika dan Biologi



Di susun oleh



Kelompok 2 XI IPA 5



ALBERTUS KRISTOAJI



NIS :



ANNISA NABILAH KALZOUM



NIS :



LITA NUR RACHMAN MUHAMMAD FAKHRI R. NOVI YULIANI TIARA ANDRIANI PUTRI



NIS : NIS : NIS : NIS :



PROGRAM STUDI IPA SEKOLAH MENGENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG JALAN CIKUTRA 77 TELEPON (022) 7273109 BANDUNG 40124 TAHUN AJARAN 2012 – 2013



LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN STUDI LAPANGAN PROGRAM STUDI IPA MAKALAH



Guru mata pelajaran kimia ,



Guru mata pelajaran Fisika ,



Guru mata pelajaran Biologi ,



Yati Haryati, S.Pd



Maria Mudjiati, S.Pd



Drs. Asep Suparman



Nip : 19661231 198811 2 005



Nip : 19640506 198903 2 002



Nip : 19641123 199011 1 001



Diketahui dan di setujui oleh Kepala SMA Negeri 10 Bandung ,



Isnaeni Zakiah, S. Pd. M. M. Pd. Nip :19651214 199101 2 011



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya Pada kesempatan kali ini pula kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :



1. 2. 3. 4.



Ibu Isnaeni Zakiah, S. Pd. M. M. Pd. Selaku kepala sekolah SMAN 10 Bamdung. Ibu Yati Haryati, S.Pd selaku guru pembimbing kami dalam mata pelajaran kimia. Ibu Maria Mudjiati, S.Pd selaku guru pembimbing kami dalam mata pelajaran fisika. Bapak Drs. Asep Suparman selaku gutu pembimbing kami dalam mata pelajaran biologi sekaligus panitia pelaksana studi lapangan. 5. Ibu Dra. Lilis Marlia, M.Si selaku wali kelas yang telah memberikan distribusi yang sangat besar dalam memberikan pengarahan kepada kami baik di kelas maupun saat di lapangan. 6. kepada seluruh rekan-rekan seperjuangan khususnya XI IPA 5 atas kebersamaannya selama kita menjalani studi tour ini.



Atas bimbingan dan arahahan serta pembekalan materi yang di berikan kepada kami , kami dapat menyelesaikan makalah ini . Kami menyadari , bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat di jadikan pelajaran bagi kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Maaf apa bila ada kesalahan dalam penulisan kata, gelar maupun gaya bahasa. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Khususnya bagi kami , dan bagi para pembaca pada umumnya.



Bandung,



Mei 2013



Kelompok III XI IPA 5



Daftar Isi KATA PENGANTAR................................................................... DAFTAR .....................................................................................



BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1 .1 Latar Belakang........................................................................... 1 .2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1 .3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................... 1 .3.1 Tujuan Penelitian ......................................................... 1 .3.2 Manfaat Penelitian



BAB II LANDASAN TEORISTIS 2 .1 PT Krakatau Steel 2 .1.1 PT Krakatau Daya Listrik 2 . 1.2 PT Krakatau Tirta Industri 2 . 1.3 PT KHI Pipe Industries 2 . 2 Biota Laut 2 . 3 Hutan Lindung 2 . 1 Krakatau Steel



BAB III METODE PENELITIAN 3 . 1 Metode Penelitian 3 . 2 Teknik Penelitian



3 . 2.1 Observasi 3 . 2.2 Wawancara 3 . 2.3 LKS



BAB IV HASIL PENELITIAN BAB V KESIMPULAN



DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN 1 . 1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui di era globalisasi seperti saat ini, pengetahuan adalah salah satu faktor pendukung terbesar penunjang kehidupan. Hampir setiap hari ilmu pengetahuan mengalami kemajuan di setiap bidangnya, oleh karena itu kita perlu mempelajari ilmu-ilmu tersebut agar dapat mengikuti perkembangan yang berlangsung. Salah satu bidang dalam ilmu pengetahuan yaitu adalah di bidang pengetahuan alam, cabang ilmu dalam bidang ini salah satunya adalah Fisika , kimia , biologi , dan matematika. Di Indonesia cabang ilmu tersebut merupakan pelajaran utama dalam bidang studi IPA khususnya di tingkat SMA. Selama dalam proses pembelajaran di sekolah murid-murid di beri pembekalan materi secara teoristis, melalui banyak media baik itu buku paket, lembar kerja siswa, media online, maupun melalui bimbingan guru secara langsung. Hal ini sudah banyak di terapkan di hampir di seluruh sekolah. Akibatnya wawasan murid-murid hanya terbatas pada teori dan materimateri yang di berikan sehari-harinya tanpa bisa mengembangkan materi tersebut, salah satu kendala yang menyebabkan hal tersebut dikarnakan pembekalan materi secara teoristis tidak dapat memberikan gambaran secara nyata terhadap murid dan menghambat pola pikir murid, karena hanya sedikit atau bahkan tidak ada hal yang bisa di gali dari materi-materi yang di berikan secara teoristis, dan juga salah satunya karena pola pikir murid-murid dibatasi oleh teori yang sudah di tetapkan dan hanya di sajikan seperlunya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selain hal tersebut banyak hal yang menyebabkan pembekalan materi secara teoristis menjadi kurang efektif salah satunya perbedaan cara belajar. Hal ini merupakan hal yang sangat umum, setiap manusia di ciptakan dengan karakter dan sifat yang berbeda sesuai dengan lingkungan hidupnya sehingga pola pikir dan cara mereka mencerna suatu hal sangat berbeda pula. Begitu pula dengan proses belajar ada beberapa orang yang dapat menangkap dan mencerna penyampaian materi hanya dengan gambaran secara lisan maupun tulisan, dan ada pula yang sebaliknya ada beberapa orang yang dalam menangkap dan mencerna materi harus dilakukan secara fisik atau dengan kata lain dengan praktek langsung. Hal ini pula yang sangat di perlukan oleh hampir setiap bidang studi selain untuk memperluas wawasan juga sebagai pendalaman materi, melalui observasi langsung murid dapat menemukan konsepnya tersendiri dalam mencerna suatu materi, dengan menemukan konsepnya sendiri dalam pemahaman materi murid dapat mengembangkannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Inilah yang mendasari studi lapangan yang kami lakukan, melalui studi lapangan ini kami mengharapkan kami bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru yang tidak kami dapat di sekolah juga tidak hanya dengan mendapat materi secara teoristis namun kami



juga dapat mendapatkan gambaran nyata dari apa yang pernah kami pelajari sebelumnya agar kami bisa mengembangkan materi tersebut menjadi lebih spesifik dan mendalam. Berkaitan dengan hal diatas kami mengangkat judul Program IPA” dalam tugas makalah ini.



“Laporan Studi Lapangan



1 . 2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi, masalah yang akan di jadikan acuan dan bahan penelitian adalah sebagai berikut:  Proses industri apa saja yang di lakukan PT Krakatau Steel dan anak cabangnya?  Apa yang dapat di peroleh selama kegiatan biorta laut di pantai carita?  Apa yang dapat di peroleh dari kegiatan Biomonitoring Hutan Lindung di “ Taman Wisata Alam Carita “



1 . 3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1 . 3.1 Tujuan Penelitian 1. Secara umum, penelitian yang kami lakukan dilaksanakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang ilmu pengetahuan khususnya di bidang pengetahuan alam. 2. Pembuatan tugas makalah.



1 . 3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan membawa manfaat sebagai berikut: 1. Dari segi teoristis, diharapkan hasil penelitian ini dapat membuktikan atas teori yang sudah ada dan dapat mengembangkannya dalam skala yang lebih luas. 2. Dari segi praktis, diharakan melalui penelitian ini kami dapat menambah wawasan maupun pengetahuan kami mengenai pengetahuan alam.



BAB II Landasan Teoristis



2 . 1 Krakatau Steel PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk industri lanjutannya. Sejarah Singkat Di suatu masa pada 1960, Presiden Soekarno mencanangkan Proyek Besi Baja Trikora untuk meletakkan dasar industri nasional yang tangguh. Sepuluh tahun kemudian tepatnya 31 Agustus 1970, berdirilah PT Krakatau Steel (Persero) yang memanfaatkan kembali peralatanperalatan dari proyek itu yang berbentuk pabrik kawat baja, pabrik baja tulangan dan pabrik baja profil. ada 1977, Presiden Suharto meresmikan mulai beroperasinya produsen baja terbesar di Indonesia itu. Perkembangan Krakatau Steel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri baja berlangsung cukup maju. Dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun, Perseroan sudah menambah berbagai fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons, Pabrik Billet Baja, Pabrik Batang Kawat, serta fasilitas infrastruktur berupa pusat pembangkit listrik, Pusat Penjernihan Air, pelabuhan khusus Cigading dan sistem telekomunikasi. Dengan perkembangan ini, PT Krakatau Steel (Persero) menjadi satu-satunya perusahaan baja yang terpadu di Indonesia. Tidak berhenti di sana, Perseroan terus mengembangkan produksi berbagai jenis baja untuk bermacam keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan batang kawat. Saat ini, Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung produksi baja tersebut. Dan dengan sepuluh anak perusahaan Krakatau Steel sanggup mendiversifiasi usahanya pada usaha-usaha penunjang yang menghasilkan berbagai produk baja bernilai tambah tinggi (seperti pipa spiral, pipa ERW, baja tulangan, baja profil), meyediakan industri utilitas (air bersih, tenaga listrik), industri infrastruktur (pelabuhan, kawasan industri), industri jasa teknik (konstruksi, rekayasa), teknologi informasi, serta menyediakan layanan kesehatan (rumah sakit). Produk- produk baja Krakatau Steel ini tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baja nasional, tetapi juga dipasarkan secara internasional. Kemampuan teknis Krakatau Steel yang tinggi sudah diakui menurut standar internasional sejak dahulu kala. Bahkan pada 1973 Perseroan sudah memperoleh Sertifikat ASTM A252 dan AWWA C200, serta pada 1977 memperoleh Sertifiat API 5L untuk produksi pipa spiral. Sertifikat ISO 9001 diperoleh PT Krakatau Steel (Persero) pada 1993 dan telah ditingkatkan menjadi ISO 9001:2000 pada 2003. Sementara itu, SGS internasional memberikan Sertifiat



ISO 14001 pada 1997 atas komitmen Perseroan pada kesadaran lingkungan dan keselamatan kerja. Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel (Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba bersih Rp 1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan. [1] Proses Produksi Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet. Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet. Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat. Anak perusahaan 



PT KHI Pipe Industry







PT Krakatau Wajatama







PT Krakatau Engineering







PT Krakatau Bandar Samudra







PT Krakatau Information Technology







PT Krakatau Industrial Estate Cilegon







PT Krakatau Daya Listrik







PT Krakatau Tirta Industri







PT Krakatau Medika







PT Meratus Jaya Iron & Steel







PT Krakatau Posco



2 . 1.1 PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Data Listrik (PT KDL) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi dan usaha terkait. Di bidang energi, PT KDL sangat kompeten dalam sektor ketenagalistrikan. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa sejak 1978, PT KDL telah secara profesional merawat dan mengoperasikan fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 400 MW beserta jaringan transmisi dan distribusi di wilayah kawasan industri Krakatau Steel. Beban listrik yang sangat berfluktuatif, menjadi spesialisasi pelayanan PT KDL. Pada era 2000-an, bisnis PT KDL berkembang merambah bidang jasa-jasa kelistrikan. Perawatan Sistem Transmisi dan Distribusi menjadi salah satu spesialisasi KDL di sektor jasa kelistrikan, termasuk didalamnya perawatan mesin-mesin listrik (motor, generator, transformator). Salah satu tantangan utama yang saat ini dihadapi perusahaan di sektor ketenaga-listrikan adalah langka dan mahalnya energi primer. Untuk menyuplai pasokan energi bagi para konsumennya, PT KDL melakukan beberapa upaya diantaranya melakukan kerja sama dengan PGN perihal pasokan Gas Alam melalui pipa gas serta upaya untuk melakukan diverifikasi energi primer dari berbagai sumber. Untuk menjamin keandalan peralatan serta peningkatan efisiensi plant, KDL saat ini berkonsentrasi pada modernisasi beberapa peralatan utamanya serta melakukan ekspansi melalui Combined Cycle Power Plant. Di sektor jasa kelistrikan, KDL telah membentuk Unit Otonom Jasa (UOJ), yang berkonsentrasi pada pelayanan atas kebutuhan jasa kelistrikan di kawasan industri krakatau dan sekitarnya. Dengan peningkatan penjualan jasa yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, UOJ saat ini berkonsentrasi pada pembenahan internal dalam rangka memepersiapkan langkah diverifikasi pasar dan produk sekaligus. Langkah ini yakini manajemen akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan perusahaan dimasa mendatang.



2 . 1.2 PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996, merupakan anak perusahaan yang sahamnya 99,99% dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) dan 0,01% dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC). Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan operasional PT Krakatau Steel (Persero) dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak 1978. Sebagian besar air bersih yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Air baku yang diolah diambil dari sungai Cidanau yang bersumber dari danau alam "Rawa Dano". Air kemudian dialirkan



menggunakan pipa diameter 1,4m sepanjang ±28km untuk diolah menjadi air bersih di unit Pengolahan Air, yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu Koagulasi, Flokulasi, Sedimentasi, Filtrasi, yang diikuti dengan Netralisasi dan Disinfektansi. Kapasistas yang terpasang di unit pengolahan air saat ini adalah sebesar 2.000 litet/detik, dan baru digunakan 60% utilisasinya.



2 . 1.3 PT KHI Pipe Industries Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai produksi komersial pertama pada tahun 1973 dengan memproduksi Pipa Spiral Welded. Fasilitas produksi terletak di Krakatau Industrial Estate - di mana PT Krakatau Steel (persero) juga terletak dan persediaan bahan baku (HRC) untuk produksi pipa. Sejak saat itu perusahaan telah berkembang dan diversifikasi produksi ke layanan perlindungan korosif pipa dan produksi Frekuensi Resistance Welded Pipe tinggi. Komersial produksi HFRW pipa dimulai pada 2006. Pengalaman panjang dalam pembuatan pipa baja dan layanan perlindungan korosi memimpin perusahaan untuk membangun teknologi baru tanaman coating (FBE (Fusion Bonded Epoxy0, 3LPE/PP (tiga lapisan polyethylene / Polypropylene) dan sistem mantel aliran internal. Perusahaan baru saja baru saja menyelesaikan pendirian pabrik pada tahun 2007 sehingga perusahaan dapat menjadi Pipe Mill Terpadu di Indonesia, mampu membuat satu layanan berhenti di produksi pipa baja. Selain itu, garis ekspansi Spiral pipa mesin baru (SPM 1800) juga telah selesai pada kuartal pertama tahun 2008, sehingga kemampuan KHI untuk memproduksi pipa dengan dinding tebal juga meningkat. Awalnya produksi perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nasional tumbuh pipa di Indonesia khususnya minyak dan gas bersama dengan pemakaian struktural. Sekarang perusahaan telah menyebar produknya di seluruh dunia, sejalan dengan meningkatnya permintaan dari pelanggan luar negeri. Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, dan negaranegara Eropa seperti Belanda dan negara-negara Timur Tengah telah menjadi tujuan ekspor utama perusahaan.



2 . 2 Biota Laut Biota Laut adalah semua makhluk hidup yang ada di laut baik hewan maupun tumbuhan karang. secara umum biota laut dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu, plankton, nekton dan Bentos pembagain ini tidak ada kaitannya dengan klasifikasi ilmiah, ukuran, hewan ataukah tumbuhan tapi berdasarkan pada kebiasaan hidup secara umum, seperti gerak berjalan, pola hidup dan sebaran menurut ekologi.



2 . 3 Biomonitoring Biomonitoring adalah cara atau metode yang di gunakan untuk pemantauan lingkungan dengan menggunakan mahluk hidup sebagai tolak ukurnya.



BAB III Metode Penelitian 3 . 1 Metode Penelitian Penelitian pada dasarnya merupakan proses dari kegiatan ilmiah yang pada hakekatnya berawal dari rasa dan minat untuk mengetahui beberapa gejala dari fenomena tertentu. Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian deskriptif. Dimana sifat penelitian deskriptif adalah, “penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, factual dan actual mengenai fakta-fakta dan sifat dari suatu fariable”.



3 . 2 Teknik Penelitian 3 . 2.1 Observasi Observasi adalah “ suatu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang sedang diteliti secara sadar dan sistematis sesuai dengan procedure yang tepat. Dalam hal ini kami mengadakan observasi di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon.



3 . 2.2 Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan unutuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau si ewawancara dengan si penjawab atau responden. Wawancara ini di maksudkan untuk memperoleh informasi secara langsung dari responden dengan daftar pertanyaan yang telah di siapkan sebelumnya atau dilakukan secara spontan. Dalam hal ini kami melakukan awancara ketika berada di perusahaan, pertanyaan diajukan kepada perwakilan perusahaan dengan pertanyaan yang di lakukan secara spontan.



3 . 2.3 LKS LKS (lembar kerja siswa) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan unutuk memperoleh informasi dari responden , pertanyaan di siapkan oleh pihak penguji sebagai bahan acuan untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik, ini di persiapkan untuk mempermudah siswa dalam merangkum informasi yang di dapat. Dalam hal ini kami mendapatkan LKS sebagai salah satu tugas yang di berikan oleh pihak penguji.



BAB IV Hasil Penelitian 4 . 1 PT Krakatau Steel Sejarah PT Krakatau Steel



PT Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produk ini pada umumnya merupakan bahan baku untuk industri lanjutannya. Bertepatan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No. 35 tahun 1970 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Krakatau Steel. Pembangunan industri baja ini dimulai dengan memanfaatkan sisa peralatan Proyek Baja Trikora, yakni untuk Pabrik Kawat Baja, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja Profil. Pabrik-pabrik ini diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1977. Pada tahun 1979 dilangsungkan peresmian penggunaan fasilitas-fasilitas produksi seperti Pabrik Besi Spons dengan kapasitas 1,5 juta ton/tahun, Pabrik Billet Baja dengan kapasitas 500.000 ton/tahun, Pabrik Batang Kawat dengan kapasitas 220.000 ton/tahun serta fasilitas infrastruktur berupa Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, Pusat Penjernihan Air, Pelabuhan Cigading serta sistem telekomunikasi. Pada tahun 1983 diresmikan beroperasinya Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja Lembaran Panas. Pada tahun 1991 Pabrik Baja Lembaran Dingin yang merupakan pabrik baja perusahaan patungan yang berada di kawasan industri Cilegon bergabung menjadi unit produksi PT Krakatau Steel, melengkapi pabrik-pabrik baja lain yang telah ada. Proses Produksi : Proses produksi baja di PT Krakatau Steel dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam. Hasil produksi yang berupa besi spons ini selanjutnya dilebur bersama dengan besi bekas (scrap) pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab dan pabrik baja billet. Proses pembuatan baja tersebut



menggunakan teknologi dapur busur listrik yang dilanjutkan dengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet. Baja slab dicanai dalam kondisi panas pada pabrik baja lembaran canai panas menjadi baja lembaran panas berupa coil, strip, maupun pelat. Sebagian baja lembaran panas ini langsung dijual ke konsumen atau diproses lebih lanjut di fasilitas produksi lainnya yaitu pabrik baja lembaran canai dingin. Pabrik ini menghasilkan produk baja lembaran dingin berupa baja lembaran panas yang dipickling, maupun baja lembaran dingin dengan perlakukan anil atau temper. Produk baja lembaran yang dihasilkan bisa berupa coil maupun sheet. Baja billet yang dihasilkan sebagian dijual ke konsumen namun pada umumnya diproses lebih lanjut di pabrik baja batang kawat menjadi batang kawat. Anak perusahaan : PT KHI Pipe Industry PT Krakatau Wajatama PT Krakatau Engineering PT Krakatau Bandar Samudra PT Krakatau Information Technology PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT Krakatau Daya Listrik PT Krakatau Tirta Industri PT Krakatau Medika PT Meratus Jaya Iron & Steel LKS PT Krakatau Steel 1. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Krakatau steel berupa Iron pellet (bijih besi). Dengan kadar Fe 67 % Bahan lain berupa : a. Metalization dengan kadar 92-94 % b. Fe Metal dengan kadar 92-94 % c. Total carbon dengan kadar 1-3 % d. Phospor dengan kadar max 0,05 % e. Sulphur dengan kadar max 0,03 % 2. Bahan baku tersebut diperoleh dari : a. Hasil eksplorasi dari dalam negeri tepatnya di Kalimantan b. Hasil impor dari negara brazil. Alasan yang mengharuskan PT. Krakatau Steel mengimpor bahan baku adalah karena hasil yang diimport mempunyai kualitas yang baik c. Indonesia memiliki potensi untuk pengadaan bahan baku PT. Krakatau Steel sehingga pabriknya didesai untuk import. Sehingga pada tanggal 21 mei di kalimantan akan dibentuk pengolahan bijih besi menjadi besi 3. Pembuatan baja dilakukan melalui tahapan proses - Peleburan bahan baku



-



Pengurangan kadar karbon Penambahan logam lain, agar baja mempunyai sifat yang khas a. Tekhnik peleburannya menggunakan tekhnik flat door dengan suhu 1650 0C dengan bahan baku bijih spons menjadi bijih besi yang didapat dari gas alam (rektur) sehingga menjadi besi spons yang diproses dari dapur listrik dan terbentuklah baja cai Energi yang digunakan adalah energi listrik Sistem pengendaliannya berupa karbon, mangan, silikon, alumunium, dimasukan kapur bakar untuk mengencerkan kotoran di dalam baja dan laboratorium menggunakan spektometer b. Pengurangan kadar karbon dilakukan melalui proses pencairan baja dengan injeksi oksigen melalui pipa. Yang harus dihilangkan dalam bahan baku adalah silikon dan fosfor, cara menurunkan / menghilangkan silikon dan fosfor tersebut adalah dengan injeksi oksigen dengan bantuan laboratorium c. Agar baja mempunyai sifat yang khas sesuai peruntukannya maka harus dicampur dengan logam lain seperti Cr, Ni, Co,Mn, W. Jenis baja yang dibuat oleh PT. Krakatau Steel adalah : - karbon rendah -karbon sedang -karbon tinggi



4. Kualitas kontrol menggunakan teknik laboratorium spektrometer agar kualitas plat baja diketahui, dengan alat ini dapat membantu kontrol kestabilan kualitas plat baja. 5. Produk yang dihasilkan di bentuk berupa plat baja . dengan tujuan mudah dimodifikasi agar menjadi bentuk yang diinginkan dalam industri 6. Industri-industri yang menggunakan produk dari PT. Krakatau Steel adalah : a) Industri otomotif yang memproduksi body mobil b) Industri perkapalan yang memproduksi galangan kapal c) Industri kereta api yang memproduksi gerbong -



Produksi PT. Krakatau Steel juga diekspor ke negara Amerika Eropa barat Cina



7. Bentuk limbahnya adalah limbah berbentuk cair, resiko dampak terhadap lingkungannya adalah terdapat limbah kerak baja. Pengolahan limbah dilakukan dengan cara kimia 8. Target PT. Krakatau Steel untuk 10 tahun mendatang yaitu membuat pelanggan puas akan produksinya, pengembangan kapasitas produksi menjadi 20 juta ton, karyawan yang kompeten dan inovatif Kesimpulan Dimulai pada pabrik pembuatan besi yang menggunakan proses reduksi langsung bijih besi dengan gas alam . Besi spons selanjutnya dilebur bersama besi bekas (scrap). Pada proses pembuatan baja yaitu pabrik baja slab, dan pabrik baja billet.



Proses pembuatan baja tersebut menggunakan tekhnologi dapur listrik yang dilakukandengan proses pengecoran kontinu menjadi baja slab dan baja billet



4 . 1.1 PT Krakatau Daya Listrik Sejarah Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif. Itulah misi yang selalu ditekankan PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan energi yang juga merupakan perusahaan subsidiari dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PT KS) ini, telah membuktikan kompetensinya dalam memenuhi permintaan kebutuhan energi pelanggan di area Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya.



Sebelum menjadi usaha mandiri, pada 9 oktober 1979, PT KDL merupakan salah satu divisi yang berada di bawah Direktorat Perencanaan PT KS. Saat itu, pabrik dan prasarana di kawasan industri baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai listrik dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan inilah maka, PT KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW).



Pada 25 april 1995, Divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi Unit Otonomi PLTU 400 MW PT KS. Hal ini mengikuti turunnya Surat Keputusan Direksi PT KS Nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang perubahan status.



Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusahaan energi yang diperhitungkan dari sisi kapasitas pembangkitan listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahan ini sejalan dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT KS kepada seluruh unit otonomnya. Oleh karena itu, pada 28 februari 1996, Unit Otonomi PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan Usaha Mandiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik.



Pemisahan ini lambat laun menunjukkan hasil signifikan. Satu-persatu unit bisnis pendukung berkembang progresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan, penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek Quelle dan bisnis hilir minyak maupun gas alam, termanifestasi secara agresif dalam lingkup pasar yang lebih luas.



Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi pasar AMDK Banten. Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut dinaikkan menjadi badan usaha mandiri bernama PT Krakatau Daya Tirta (PT KDT). Statusnya menjadi kepemilikan bersama antara PT KDL dengan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI).



Sejalan dengan semakin berkembangnya Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT KDL sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Krakatau Industrial Estate menjadi krusial dan memegang peran kunci.



Pengamatan PT KDL merupakan perusahaan yang memproduksi listrik dengan menggunakan tenaga uap. Energy maksimal yang dapat di hasilkan adalah 400 MW yang di hasilkan dari 5 unit yang terdiri dari 5 turbin dan 5 boiler (ketel), energy rata rata yang di hasilkan tiap unit adalah 80 MW. Namun PT KDL hanya menghasilkan sekitar 21% setiap harinya ini di karnakan PT KDL hanya memproduksi listrik sesuai kebutuhan PT KS (Krakatau steel). Uap di hasilkan dari pendidihan air yang di tamping di dalam sebuah boiler (ketel) lalu uap hasil pendidihan di alirkan melalui pipa yang terhubung kapada sebuah turbin, uap akan menggerakan turbin dan kemudian turbin akan menggerakan generator dan generator menghasilkan listrik.



Sumber daya



Uap yang di hasilkan berasal dari pendidihan air, airnya sendiri di beli langsung dari PT KTI, air dari PT KTI di alirkan langsung melalui pipa-pipa di bawah tanah yang terhubung langsung ke dalam penampung sebelum melalui proses WTP. api yang di lakukan untuk pembakaran di hasilkan dari gas, gas itu sendiri di beli langsung dari PGN (perusahaan gas Negara) lalu di alirkan melalu pipa yang terhubung langsung kedalam ruangan di bawah boiler (ketel). Walaupun PT KDL merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri namun dalam pengolahannya PT KDL tindak menghasilkan limbah, karna sisa pembakaran hanya berupa uap air , dan air hasil pengolahanpun tidak langsung di buang melainkan di sirkulasi (daur ulang) kembali dan di gunakan kembali untuk proses yang sama.



Komponen pembangkit listrik



Berjumlah 5 unit yang terdiri dari 5 turbin dan 5 boiler (ketel), yang di susun secara pararel. Perawatan di lakukan setiap 2000 jam setiap unit khususnya untuk turbin , setelah 2000 jam turbinakan di ganti.



Proses Di Hasilkannya Listrik



      



Air dari PT KTI di alirkan melalui pipa bawah tanah kemudian di tampung Kemudian air memasuki proses filtrasi atau WTP Setelah proses filtrasi air dialirkan kedalam ketel (boiler) Di dalam ketel air di didihkan hingga menghasilkan uap Kemudian uap bertekanan tinggi di alirkan melalui pipa untuk mengerakan turbin Turbin akan menggerakan generator dan generator akan menghasilkan listrik Kemudian uap bertekanan rendah hasil proses dialirkan melalui pipa ke dalam ruang kondersor dan di dinginkan oleh air laut sehingga uap menjadi air kembali. Air laut diambil langsung melalui pipa besar kemudian di tampung di dalam tempat dengan kedalaman 50 m dan di campur dengan bahan kimia untuk menetralisir kadar garamnya, lalu air yang telah di netralisir di pompa melalu pipa yag terhubung ke ruang kondensor, air yang telah menglami kenaikan suhu (akibat proses pendinginan) di alirkan kembali ke laut.







Setelah uap di ubah menjadi air, air akan di pompa dan di alirkan ke penampung sebelum masuk ke dalam ketel.



Target Target PT KDL untuk 10 tahun kedepan adalah memperluas PT KDL dan penambahan daya. Kesimpulan KDL adalah perusahan penghasil listrik yang menggunakan tenaga uap . uap di hasilkan dari pendidihan air di dalam boiler (ketel) kemudian uap di gunakan untuk menggerakan turbin yang kemudian turbin akan menghasilkan listrik.



4 . 1.2 PT Krakatau Tirta Industri



4 . 1.3 PT KHI Pipe Industies Sejarah Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan mulai produksi komersial pertama pada tahun 1973 dengan memproduksi Pipa Spiral Welded. Fasilitas produksi terletak di Krakatau Industrial Estate - di mana PT Krakatau Steel (persero) juga terletak dan persediaan bahan baku (HRC) untuk produksi pipa. Sejak saat itu perusahaan telah berkembang dan diversifikasi produksi ke layanan perlindungan korosif pipa dan produksi Frekuensi Resistance Welded Pipe tinggi. Komersial produksi HFRW pipa dimulai pada 2006. Pengalaman panjang dalam pembuatan pipa baja dan layanan perlindungan korosi memimpin perusahaan untuk membangun teknologi baru tanaman coating (FBE (Fusion Bonded Epoxy0, 3LPE/PP (tiga lapisan polyethylene / Polypropylene) dan sistem mantel aliran internal. Perusahaan baru saja baru saja menyelesaikan pendirian pabrik pada tahun 2007 sehingga perusahaan dapat menjadi Pipe Mill Terpadu di Indonesia, mampu membuat satu layanan berhenti di produksi pipa baja. Selain itu, garis ekspansi Spiral pipa mesin baru (SPM 1800) juga telah selesai pada kuartal pertama tahun 2008, sehingga kemampuan KHI untuk memproduksi pipa dengan dinding tebal juga meningkat. Awalnya produksi perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nasional tumbuh pipa di Indonesia khususnya minyak dan gas bersama dengan pemakaian struktural. Sekarang perusahaan telah menyebar produknya di seluruh dunia, sejalan dengan meningkatnya permintaan dari pelanggan luar negeri. Malaysia, Singapura, Vietnam, Australia, dan negaranegara Eropa seperti Belanda dan negara-negara Timur Tengah telah menjadi tujuan ekspor utama perusahaan.



Pembahasan Bahan baku yang di gunakan adalah Besi Baja Baja adalah besi yang kadar karbonnya antara 0 – 1,5%, makin rendah kadar karbon makin baik kualitas bajanya. 1. Jenis Baja yang digunakan sebagai bahan baku oleh PT. KHI adalah Baja karbon ( Baja Campuran ) Dengan kadar Besi (Fe) = 60% Bahan lain berupa : a. Silikon 20% b. Mangan 69% c. Fosfor 12% d. Sulfur 4%



e. Nikel 11% f.Tembaga 15% g. Titanium 1% h. kalsium 26% i. Karbon 17% j. Alumunium 49% k. Crom 12% l. Nodium 12% m. Nitrogen tujuan penggunaan jenis baja tersebut adalah a. industri pipa air b.konstruksi rekayasa tekhnik c.industri minyak d.industri gas 2. Bahan baku tersebut diperoleh dari: HRS dan KS pusat 3. Jenis pipa yang di produksi PT. KHI berupa Pipa Ulir Keunggulan dari jenis pipa tersebut adalah pipa ini memiliki kekuatan yang lebih tinggi di banding pipa yang lain 4. Tahapan produksi pipa ulir adalah HRC → Auxiliary leveling → Skelp end cutting → Skelp end joint → Levelling → Edge preparation → Edge prrebending → Forming → Inside welding → Outside welding → Automatic UT for spiral weldi probes → Oscilating UT for pipe body 2 probes → traveling cut off → Preliminary visual and dimensional inspection → Manual UT → Radiography inspection → Hydrostatic test → Off line UT → Radiography inspection if Necessary → Heat treat ment as Alternative for jour service → End facing end beveling → Final visual and dimensional inspection → Customer inspection →Weighing and measuring → Marking → Shipping. 5. Kualitas control menggunakan teknik Ada 2 teknik



a. Destractive ( merusak ) => ditekuk, ditarik, ditekan b. Non Destractive (tidak merusak) => gelombang ultrasonik 6. Industri – industri yang menggunakan product dari PT. KHI adalah a. Industri minyak b. Industri total LP c. Industri chevron produk PT. KHI juga di ekspor ke negara a. malaysia b. singapura c. australia 7. Apakah PT. KHI sudah mempunyai jaminan kualitas secara Internasional Sudah, contohnya sertifikat API ( Asoliation Pipe Internasional ) 8. Bagaimana target PT. KHI untuk 10 tahun mendatang Perusahaan pipa baja terpadu menyediakan pipa baja dan aplikasi pelapisan(coating) untuk industri minyak dan gas dan insprastruktur termasuk jasa rekayasa teknik dan pengadaan bagi kemajuan bangsa. Kesimpulan Perusahaan KHI membuat 2 jenis pipa yaitu pipa ulir dan pipa HTRW. Kedua jenis pipa ini mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Pipa – pipa ini sudah di ekspor ke berbagai negara, harga pipa itu tergantung padapanjang dan lebar diameternya.



4 . 2 Biota laut 4 . 3 Biomonitoring Hutan Lindung



BAB V Kesimpulan



Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Biota_laut http://www.wisatamelayu.com/id/tour/607-Taman-Wisata-Alam-Carita/navcat http://www.kdl.co.id/?page=content&cid=11 http://www.khi.co.id/index.php?option=com_content&task=blogcategory&id=13&Itemid=42 http://www.khi.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=17&Itemid=42 http://www.krakatautirta.co.id/en/about-kti



http://rudythia.blogspot.com/2012/06/sejarah-pt-krakatau-steel.html