16 0 2 MB
LAPORAN AKHIR 100 % BANTUAN TEACHING FACTORY TAHUN 2019
SMK MA’ARIF NU 1 JATINEGARA Alamat : Jl. Dukuhwisa No.13 Cerih Jatinegara Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
DAFTAR ISI I.
II.
Bagian Depan, meliputi :
Halaman sampul (Cover),
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII
Lembar Informasi Pelaksanaan bantuan
Halaman Daftar Isi, Bagian Isi, meliputi :
A. Pendidikan Provinsi.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dinamika perkembangan kebutuhan ketenagakerjaan pada akhir-akhir ini bergerak sangat cepat, bukan saja menyangkut segi kuantitas dan kualitas tenaga kerja, tetapi juga banyaknya variasi jenis pekerjaan baru yang tumbuh di lapangan. Perkembangan dan penerapan teknologi di bidang manufaktur berbasis Information Technology and Computer (ITC) dengan Artificial Intelligent secara masif dan global yang kemudian popular dengan sebutan Revolusi Industri 4.0, berdampak terhadap perubahan struktur jenis dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Otomasi
dan
robotik
tidak
bisa
dihindari
menggantikan
posisi
sejumlah besar tenaga operator terampil, utamanya di DUDI manufaktur yang tidak lain merupakan pasar kerja terbesar bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Begitu juga program pengembangan dan percepatan ekonomi pemerintah yang difokuskan terhadap 4 (empat) sektor atau bidang; pertanian, perikanan, pariwisata dan industri kreatif juga sangat mempengaruhi struktur ketenagakerjaan yang ada. Sedangkan permasalahan umum ketenagakerjaan yang ada sampai saat ini masih belum bisa teratasi terutama pemenuhan kebutuhan DUDI dengan tenaga terampil, kompeten, dan siap kerja. Untuk mengantisipasi hal
tersebut,
Direktorat
Pembinaan
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(Direktorat PSMK) menyiapkan model pembelajaran Teaching Factory (TeFa). SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
melaksanakan pengembangan model
pembelajaran TeFa dan Program pengembangan lain seperti penyelarasan kurikulum, magang industri bagi guru SMK, peningkatan kualitas pembelajaran, penerapan aspek revolusi industri 4.0 pada pembelajaran.
B. Tujuan Tujuan dari penerapan model pembelajaran teaching factory : 1. Menciptakan
sinergi
dan
integritas
prosesperencanaaan
dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran normatif, adaptif dan produktif sehingga pengantaran kompetensi ke peserta didik lebih optimal. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta didik 3. Meningkatkan kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri melalui penyelarasan
kurikulum,
penyediaan
instruktur,
alih
pengetahuan/teknologi, pengenalan standardan budaya industry, dll. 4. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui interaksi dengan dunia usaha/dunia industry 5. Mendorong munculnya perubahan paradigm pembelajaran dan budaya kerja di institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan C. Hasil Yang Diharapkan Hasil Yang diharapkan adalah Membekali lulusan SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki
kesiapan
untuk
memasuki
mengembangkan usaha secara mandiri.
dunia
kerja
dan
atau
BAB II ADMINITRASI
A. Program Kerja
N o 1 .
2 .
Program
Program Kerja Teaching Factory SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Tahun 2019 Pelaksan Waktu Peksanaan a Agust Mei Jun Juli Sep Kerja i
Sosialisasi TEFA dan Penyusunan program implementasi Teaching Factory 31 1.1 Sosialisasi Semua me Model unsur Pembelajaran TeFa sekolah, i Dudi, stakehol der,SMK sekitar, Tim Pendam ping 1.2Penyusunan Unsur program Kompete implementasi TeFa nsi yang Ditefaka n Mitra DUDI, dan Pengawa s Penyelarasan Ketua Kejuruan Kompete nsi Keahlian TKJ, DUDi, Dan Guru
Srategi Kerja
-Pemahaman konsep -Penetapan Kurikulum yang di TEFa kan
22 Juli
2324 Juli
-Program Implementasi Peningkatan Bembelajaran
Dokumen Kurikulum TEFA Teknik Komputer dan Jaringan
3 .
Produkti f Magang Industri Ketua kompete nsi keahlian , dan guru produkti f TKJ 3.1 Persiapan Unsur Program Magang DUDI dan 2 guru yang magang 3.2 Pelaksanaan Mitra Magang DUDI dan 2 guru yang magang 3.3 Diseminasi Guru Hasil Magang magang
Nama guru yang magang
2627 Juli
Penetapan DuDI tempat magang
29 29 Juli Agu stu s
Magang bulan
21 Se p
3.4 Finalisasi Guru modul magang, pembelajaran pengawa s
4 .
Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFa
Tim Pengem bang Tefa TKJ Tim Pengem bang Tefa dan Pendam ping
5 .
Pembelajaran Industri 4.0
6 .
Pengkondisian Tim Fasilitas dan Pengem Sarana Prasarana bang Tefa
11 12 se p V
V
V
910 Se pte mb er
Bulan mei – September
1
Tersosialisasik an hasil magang Modul pembelajaran Tefa TKJ
Perangkat Pembelajaran TEFA TKJ Vidio dan Modul Industri 4.0
Pengadaan Alat dan Bahan TEFA
7 .
Sosialisasi/Pembek alan/Koordinasi Program
Tim Pengem bang Tefa
23 Septe mber
Melalui WEB/media/so sialisasi /promosi
B. Organisasi dan Mekanisme Kerja
Stuktur organisasi Pelaksana Bantuan Pengembangan Teaching Factory Kompetensi Keahlian TKJ SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Tahun 2019
PenanggungJawab
: H. Masroni, M.Ag (Kepsek)
Koordinator TEFA Pusat : Andri Saputra, S.Pd (Waka Kurikulum) Koordinator TEFA TKJ
: Hasan azhari, S.Kom
Sekretaris TEFA
: Siti Ma’rifah, S.Pd
Bendahara TEFA
: Zainatul Fuad, S.Si
Marketing
: Saefudin, S.Kom
Logistik
: Ali Kusnadi, S.Kom
Pelaksana
: Semua Guru dan Siswa
Kepala SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
H. Masroni, M.Ag
Job Description dan Mekanisme Kerja Struktur Organisasi Teaching Factory Kompetensi Keahlian TKJ SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Tahun 2019 PenanggungJawab
: Bertanggung Jawab atas terlaksananya teaching Factory di SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Koordinator TEFA Pusat
: Mengendalikan dan memberi arahan teknis terhadap pelaksanaan teaching factory di semua kompetensi Keahlian pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Koordinator TEFA TKJ
: Mengendalikan dan memberi arahan teknis terhadap pelaksanaan teaching factory di kompetensi Keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Sekretaris TEFA
: Mendokumentasi semua kegiatan adminitrasi teaching factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Bendahara TEFA
: Membuat Anggaran biaya, menggunakan Biaya dan melaporkan keuangan Teaching Factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Marketing
:
Mencari
Peluang
pasar
produk
Teaching
Factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Logistik
: Mendata jumlah keperluaan alat dan barang serta melakukan pengadaan alat dan barang Teaching Factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
Pelaksana Guru
:
Membimbing
siswa
melaksanakan
model
pembelajaran Teaching Factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Pelaksana Siswa
: Melaksanakan kegiatan pembelajaran Teaching Factory di kompetensi keahlian TKJ pada SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pengembangan Teaching Factory 1. Persiapan Kegiatan Ada hal yang perlu diperhatikan sekolah dalam melaksanakan atau merealisasikanpersiapan program kegiatan yaitu: Kegiatan paling awal yang harus dilaksanakan sekolah adalah Komponen/Program butir 1 “Sosialisasi dan Penyusunan Program Implementasi
TEFA”,
dimana
petugas
pendamping
harus
hadir
melakukan pendampingan. Program ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu 1). Sosialisasi Model Pembelajaran TeFa dan 2). Penyusunan Program Pembelajaran TeFa. Pengkondisan
ruang
praktik
dan
lingkungan
diutamakan/difokuskan pada penataan fasilitas sekolah yang ada. Pengembangan atau peningkatan fasilitas dan atau sarana prasarana hanya bersifat memenuhi dan atau melengkapi kekurangan dari yang sudah ada, dengan maksud agar TeFa dapat diselenggarakan dalam situasi dan kondisi standar DUDI. 2. Proses Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan seterusnya mulai dari penyelarasan Kurikulum yang diTEFA kan yaitu Kompetensi Keahlian TKJ, Magang Guru, Pelaksanaaan magang guru, diseminasi hasil magang, finalisasi modul pembelajaran, pembelajaran TEFA, dan
merupakan realisasi hasil kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan/diselesaikan dengan Petugas
Pendamping yaitu pengawas, pihak DUDI yang dipilih yaitu Hotel Primebiz Tegal wilayah Jawa Tengah, sampai dengan waktu dan kapan dilaksanakannya diatur oleh sekolah sendiri. Proses pembelajaran model TeFa utamanya dilakukan di sekolah dalam jam belajar yang telah ditentukan, diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku. Produk TeFa adalah barang dan atau layanan jasa yang dibutuhkan masyarakat dan bernilai ekonomi.
TeFa merupakan model pembelajaran berbasis produksi, maka waktu pembelajaran praktik pembuatan barang dan penyelesaian layanan
jasa
riil
secara
utuh
harus
ditata
secara
kontinyu
(berkelanjutan atau tidak terputus) dalam bentuk “sistem blok” sesuai jumlah waktu yang dibutuhkan, dengan merekayasa komposisi dan alokasi waktu yang ada dalam kurikulum. Khusus menggunakan Pendamping
untuk
kegiatan
pendampingan Bapak
Arlen
Pembelajaran Tourism
Kurniawan
Industri
Promotion dari
dengan
SMK
4.0,kami Petugas
Muhammadiyah
Kepanjen Malang yang memang ditugasi oleh Direktorat SMK, dan akan menghasilkan modul industry 4.0 dan Vidio Kegiatan
Terakhir
adalah
sosialisasi
melalui
Melalui
WEB/media/sosialisasi /promosi/Instragram/WatsAPP. Dengan Hasil Yang diharapkan adalah Membekali lulusan SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri. B. Hasil Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pengembangan Teaching Factory Hasil Pelaksanaan program Bantuan Pengembangan Teaching Factory kompetensi Keahlian TKJ berorientasi pada pekerjaan / produk Jasa TKJ meliputi : Jasa Room, Laundry, dan Food dan Beverage. Pelaksanaan Teaching Factory TKJ dilaksanakan di sekolah.
Bekerjasama
dengan
DUDI
Pelaksanaan
Kompetensi Keahlian TKJ, dilaksanakan
Teaching
Factory
berkerja sama dengan Hotel
Primebiz Tegal wilayah Jawa Tengah. Tim pelaksana terdiri dari unsur guru dan siswa TKJ sebagai penanggung jawab technis, Sosialisasi dan Penyusunan
Implementasi
Teaching
Factory,
Meningkatkan
SDM
dengan Magang Guru, Membuat perangkat pembelajaran Teaching Factory,
Membuat
administrasi
pelaksanaan
Teaching
Factory,
Pengadaan sarana dan Prasarana, Melakukan marketing, Melaksanakan servis konsumen sesuai SOP ( penerimaan job , melakukan servis, cek hasil Produk dan penyerahan Produk)
BAB IV KEUANGAN
A. Pendanaan
Penerimaan dana Bantuan dari pusat diterima dua tahap 70% dan 30%: Penerimaan Tahap 1 : Diiterima tanggal 13 Mei 2019 dengan jumlah Rp. 140.0000.0000,Penerimaan Tahap 2 : Diterima Tanggal 30 September 2019 dengan Jumlah Rp. 60.000.000,-
Realisasi pelaksanaan kegiatan bantuan pengembangan teaching factory dana bantuan pusat terserap 100 % dengan Jumlah Total bantuan Rp. 200.000.000,-
B. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Rencana Penggunaan Dana (RPD) pada prinsipnya adalah daftar komponen kegiatan program pengembangan TeFa berikut pembiayannya yang akan dilaksanakan di sekolah. Dengan demikian harus dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam realisasnya khususnya Sekolah dan Tim Pendamping.
Uraian setiap komponen termasuk bentuk dan jenis
kegiatannya, tujuan, output dan rincian pembiayaannya dapat dilihat pada Lampiran.
RPD Pengembangan
TeFa
Catatan: RDK adalah Rapat Dalam Kantor dilaksanakan setelah atau diluar jam kerja/sekolah, peserta berhak menerima uang rapat, minimal ada 1 (satu) peserta undangan dari luar sebagai syarat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sekolah dalam melaksanakan atau merealisasikan program kegiatan dalam RPD diatas adalah: 1. Kegiatan paling awal yang harus dilaksanakan sekolah adalah Komponen/Program butir 1 “Sosialisasi dan Penyusunan Program Implementasi
TEFA”,
dimana
petugas
pendamping
harus
hadir
melakukan pendampingan. Program ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu 1). Sosialisasi Model Pembelajaran TeFa dan 2). Penyusunan Program Pembelajaran TeFa;
2. Kegiatan-kegiatan seterusnya nomer 2 – 7 merupakan realisasi hasil kegiatan butir 1 di atas (baik 1.1 maupun 1.2). Kegiatan ini akan dilaksanakan/diselesaikan tanpa Petugas Pendamping, sehingga waktu dan kapan dilaksanakannya diatur oleh sekolah sendiri; 3. Khusus untuk kegiatan butir 5 (Pembelajaran Industri 4.0), Direktorat PSMK bekerja-sama dengan beberapa perguruan tinggi dan instansi lainnya. Pendampingan dan kegiatan lain terkait dengan Industri 4.0 akan dilakukan/dikoordinasikan oleh perguruan tinggi atau instansi lainnya. Petugas Pendamping hanya menjelaskan secara singkat pada waktu melaksanakan pendampingan.
C. Laporan Keuangan Pertangungjawaban Terlampir
pengelolaan
keuangan
terserap
100
%
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah menyusun program bantuan pengembangan Teaching Factory maka dapat mengambil kesimpulan : 1. Dengan adanya program bantuan pengembangan Teaching Factory para peserta baik kepala sekolah, guru, siswa cukup banyak mendapatkan pelajaran baru mengenai Teaching Factory sehingga mendapat wawasan baru bagi peserta. 2. Setelah pelaksanaan program bantuan pengembangan Teaching Factory dapat disimpulkan bahwa Teaching Factory adalah model pembelajaran berbasis produksi barang dan atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya termasuk DUDI, sepenuhnya dikerjakan oleh peserta didik, dilaksanakan di dalam ruang praktik/bengkel/lahan atau tempat lain yang telah dikondisikan mendekati situasi dan kondisi tempat kerja yang sebenarnya, meliputi: waktu, prosedur, dan tata cara atau aturan kerja sesuai standar DUDI dan peserta didik memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri. 3. Keberhasilan Program pengembangan Teaching Factory di SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara sangat dibutuhkan kesungguhan oleh guru dan siswa serta peran DUDI bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik secara riil dan utuh, menaikkan tingkat kesiapan kerja, serta membangun karakter kerja agar setelah lulus mempunyai kualitas dan kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
B. Saran 1. Bagi Sekolah agar lebih meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas dalam pembelajaran Teaching Factory di SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara agar setelah lulus mempunyai kualitas dan kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DUDI)
2. Bagi DUDI agar sebagai mitra dari awal sampai akhir, terutama dalam menangani muara dari hasil pembelajaran TeFa yaitu penyerapan lulusan,
dan
pemanfaatan,
pengembangan
serta
inovasi
produk
pembelajaran TeFa berupa barang dan atau jasa. Kemitraan sekolah dan DUDI dalam kegiatan TeFa merupakan nuansa baru dalam bentuk kerja sama antara institusi pendidikan yang merupakan lembaga non-profit dengan DUDI yang merupakan entitas bisnis. Agar dalam pengelolaan kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik 3. Pihak Sekolah yang diharapkan adalah Hasil utama pembelajaran TeFa adalah semakin meningkatnya kompetensi dan kesiapan media belajar kerja lulusan, sedangkan produk (barang/jasa) merupakan yang layak pakai dan jual. Sedangkan transaksi pemanfaatan produk TeFa (barang atau jasa) kepada pihak pengguna produk atau masyarakat konsumen (pelanggan), kompeten
merupakan karena
konsumen/pelanggan.
pembuktian
produk
yang
bahwa
peserta
dihasilkann
didik
telah
diterima
oleh
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KAB.TEGAL
SMK MA’ARIF NU 1 JATINEGARA PROGRAM KEAHLIAN : AKUNTANSI, TKJ,TSM,TKR DAN MULTIMEDIA
“TERAKREDITASI B” Alamat Jl. Dukuhwisa No. 13 Cerih Jatinegara Tegal / Tlp 08156932211 Kode Pos 52473 E-mail: [email protected]
NPSN 20361626
BERITA ACARA KEMAJUAN HASIL PEKERJAAN (100%) BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY TAHUN 2019 SMK MA’ARIF NU 1 JATINEGARA KABUPATEN TEGAL PROPINSI JAWA TENGAH Nomor : 342/SMK.MNU.I/IX/2019 Pada hari ini Jum’at, tanggal dua puluh Tujuh bulan September tahun dua ribu Sembilan belas bertempat di Ruang Sidang SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara telah diadakan pemeriksaan laporan penyelesaian pekerjaan bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Tahun 2019 antara : Nama Jabatan
: Andri Saputra, S.Pd : Ketua Tim Pengembang Teaching Factory SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Alamat : Desa Gembyang Randudongkal Pemalang Kabupaten : Pemalang Provinsi : Jawa Tengah Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA, atau yang menyerahkan Nama Jabatan Alamat Kota Provinsi
: : : : :
Masroni, M.Ag Kepala SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara Kalinyamat Kulon Kec.Margadana Kota Tegal Tegal Jawa Tengah
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA, atau yang menerima laporan hasil pekerjaan. Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan Serah Terima Laporan Penyelesaian (100 %) Hasil Pekerjaan Bantuan Pengembangan Teaching Factory di Subdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasardan Menengah, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan dengan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 PIHAK PERTAMA telah melaksanakan pekerjaan Kegiatan Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima Laporan Hasil Pekerjaan Bantuan Pengembangan Teaching Factory SMK Ma’arif NU 1 Jatinegara yang telah selesai dilaksanakan dengan baik sesuai dengan Surat Perjanjian/Kontrak Nomor 7788/D5.3/KU/2019 tanggal 25 April 2019
Pasal 2