Laporan TKJI SMP PAMPANGAN [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan sehat dan bugar, tentu menjadi idaman setiap orang. Namun tak setiap orang benar-benar tahu pasti bugar tidaknya tubuh masing-masing sebelum



di



tes



dengan



tes



kebugaran.



Kebugaran



jasmani



yang



baik merupakan modal utama bagi seseorang untuk melakukan aktifitas fisik secara berulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelelahan yang berarti. Tujuan dari tes kebugaran jasmani diharapkan seseorang mampu bekerja dengan produktif, efisie, dan tidak mudah terserang penyakit, bersemangat berprestasi secara optimal, dan tangguh dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Kebugaran jasmani yang optimal dapat diperoleh melalui latihan fisik yang benar, teratur, dan terukur. Selain itu, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi serta memperhatikan aktifitas rekreasi sebagai penyeimbang kondisi fisik dan mental sangat penting dalam menjaga kebugaran jasmani. Tes kebugaran merupakan tes yang bertujuan untuk mengukur bugar tidaknya tubuh kita. Apabila kita melakukan sesuatu dan fisik terasa sangat letih, padahal seharusnya tidak, maka bisa jadi kita memang kurang bugar. Komponen jasmani di bagi atas dua yaitu komponen jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan komponen jasmani yang berkaitan dengan keterampilan. Denngan di lakukannya tes kebugaran jasmani ini kami



Tes Kebugaran Jasmani



Page 1



melakukan berbagai tes yaitu lari 60 meter, push up 60 detik, barik duduk 60 detik, loncat tegak (vertical jump) dan bleep tes. Dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan dan daya tahan kardiovaskuler kemudian mengetahui daya tahan kekuatan otot perut dan mengukur kecepatan dan tinggi lompat seseorang. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kebugaran jasmani? 2. Apa pengertian kebugaran jasmani menurut para ahli? 3. Apa manfaat kebugaran jasmani dan manfaat kebugaran jasmani untuk anak-anak? 4. Apa saja komponen-komponen kebugaran jasmani untuk kesehatan ? 5. Apa saja komponen-komponen kebugaran jasmani untuk keterampilan? 6. Berapa jenis tes kebugaran jasmani? 7. Bagaimana model pelaksanaan TKJI? C. Tujuan Masalah 1. Untuk menjelasakan pengertian kebugaran jasmani 2. Untuk menjelasakan kebugaran jasmani menurut para ahli 3. Untuk menjelasakan manfaat kebugaran jasmani dan manfaat kebugaran jasmani untuk anak-anak 4. Untuk menjelasakan komponen-komponen kebugaran jasmani untuk kesehatan 5. Untuk menjelasakan komponen-komponen kebugaran jasmani untuk keterampilan



Tes Kebugaran Jasmani



Page 2



6. Untuk menjelasakan jenis tes kebugaran jasmani 7. Untuk menjelasakan model pelaksanaan TKJI D. Manfaat 1. Mengetahui pengertian kebugaran jasmani 2. Mengetahui pengertian kebugaran jasmani menurut para ahli 3. Mengetahui manfaat kebugaran jasmani dan manfaat kebugaran jasmani untuk anak-anak 4. Mengetahui komponen-komponen kebugaran jasmani untuk kesehatan 5. Mengetahui komponen-komponen kebugaran jasmani untuk keterampilan 6. Mengetahui jenis tes kebugaran jasmani 7. Mengetahui model pelaksanaan TKJI



Tes Kebugaran Jasmani



Page 3



BAB 2 PEMBAHASAN A. Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelahan yang berarti. B. Teori Kebugaran Jasmani Menurut Para Ahli 



(Depdikbud, 1992:9).Seseorang yang memilik kebugaran jasmani yang baik dapat diartikan cukup mempunyai kesanggupan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki sisa tenaga untuk mengisi waktu luangnya dan tugas-tugas mendadak lainnya. Bisa dikatakan pula bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik memberikan seseorang kesanggupan pada seseorang



untuk



menjalankan



hidup



yang



produktif



dan



dapat



menyesuaikan diri pada tiap pembebanan yang banyak. 



Menurut Sajoto (1995:8-11) kondisi fisik atau kebugaran jasmani adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Disebutkan pula bahwa komponen kondisi fisik meliputi: kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, daya lentur, kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan ketepatan.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 4







Sedangkan menurut Pussegjas (1995:1) kebugaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.







Sudarno (1992:9) bahwa kebugaran jasmani adalah suatu keadaan saat tubuh mampu menunaikan tugas hariannya dengan baik dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan tubuh masih memiliki cadangan tenaga baik untuk mengatasi cadangan mendadak maupun yang darurat.



C. Manfaat Kebugaran Jasmani dan Manfaat Kebugaran Jasmani Untuk AnakAnak 



Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Obesitas Selain karena zat-zat makanan atau energi berlebih yang tertimbun di dalam tubuh, kegemukan dan obesitas juga bisa terjadi karena tubuh kurang beraktivitas. Itu sebabnya, olahraga merupakan salah satu cara untuk menggerakan tubuh dalam upaya menurunkan berat badan atau menjaga berat badan agar tidak gemuk, apalagi obesitas.







Mencegah Penyakit Jantung Ketika tubuh berolahraga, aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung menjadi lebih cepat daripada saat tubuh diam. Pada saat itu, otot-otot jantung berkontraksi dengan baik. Semakin sering otot jantung dilatih (dengan olahraga), semakin baik pula kinerjanya. Itu artinya, jantung akan terhindar dari berbagai macam



Tes Kebugaran Jasmani



Page 5



penyakit (seperti stroke, serangan jantung, jantung koroner, atau yang lainnya). 



Mencegah dan Mengatur Penyakit Diabetes Pada penyakit diabetes tipe 2, kelainan pada insulin kebanyakan terjadi akibat kegemukan dan obesitas. Jadi, agar tubuh terhindar dari penyakit diabetes tipe 2, hindarilah kegemukan danobesitas.







Meningkatkan Kualitas Kehidupan Seksual Saat kita terbiasa berolahraga, segala bentuk metabolisme tubuh akan berada pada tingkat yang optimal. Termasuk juga dengan sistem hormon, salah satunya sistem hormon seksual. Perlu diingat, berhubungan seksual juga termasuk olahraga. Hal ini karena pada saat berhubungan seksual, membakar banyak sekali kalori yang ada di dalam tubuh.







Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat adanya gangguan kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung. Oleh karena itu, untuk menghindarinya perlu dihindari juga penyakit-penyakit penyebabnya. Olahraga mampu menghindarkan diri dari berbagai penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.







Menambah Kepintaran Otak yang pintar adalah otak yang sirkulasi oksigennya lancar. Olahraga mampu melancarakan sirkulasi oksigen ke otak. Itu sebabnya, olahraga mampu menjauhkan Anda dari penyakit-penyakit yang melemahkan kerja



Tes Kebugaran Jasmani



Page 6



otak (seperti pikun dan Alzeimer). Dengan kata lain, olahraga akan membuat Anda senantiasa pintar. 



Memberi Banyak Energi Anda tentu heran dengan manfaat yang satu ini. Bagaimana mungkin olahraga yang justru mengeluarkan energi bisa memberi anda banyak energi? Maksud kalimat di atas sebenarnya mengacu kepada efek setelah anda berolahraga. Jika tubuh rutin berolahraga, anda akan bisa tidur nyenyak; berpikir jernih; terhindar dari stres; dan berbagai hal lain yang bisa menguras energi. Ini sama saja memberikan kesempatan bagi tubuh untuk memproduksi banyak energi.







Mengurangi LDL dan Menaikkan HDL Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa jalan kaki atau jogging selama 24 hingga 32 km per minggu mampu menurunkan "lemak jahat" (LDL = Low Density Lipoprotein) dan menaikkan "lemak baik" (HDL = High Density Lipoprotein).







Menurunkan Gejala Depresi Ringan dan Kegelisahan Saat berolahraga, tubuh Anda akan merasa rileks. Hal ini tentu saja mempengaruhi depresi. Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa salah satu penanganan terhadap orang-orang yang mengalami depresi ringan adalah diberi latihan olahraga.







Menurunkan Risiko Kanker Tertentu Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa ternyata olahraga dapat menurunkan tingkat risiko kanker tertentu sebesar 30%. Kanker tersebut



Tes Kebugaran Jasmani



Page 7



misalnya saja kanker kolon (usus besar), kanker payudara, kanker paruparu, dan multiple myeloma (sumsum tulang). 



Melindungi dari Osteoporosis Para ahli berpendapat bahwa anak-anak yang banyak bergerak (aktif) akan memiliki tulang yang kuat. Sehingga, mereka terhindar dari risiko osteoporosis (pengeroposan tulang) ketika sudah dewasa.







Meningkatkan Citra Diri dan Rasa Percaya Diri Dalam suatu jurnal psikologi disebutkan bahwa sekecil apa pun olahraga bisa meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri pada pelakunya







Meningkatkan Mood Jika anda sedang mengalami kejenuhan atau bete, olahraga adalah salah satu cara yang bisa mengilangkannya. Sebuah studi mengatakan bahwa olahraga aerobik dapat mengurangi ketegangan dan membuat anda semangat lagi.







Membuat Awet Muda Jika anda melihat artis Minati Atmanegara, pernahkah anda penasaran dengan usianya? Di tahun 2011 ini dia berusia 52 tahun. Akan tetapi, jika dilihat dari fisiknya, dia bak seorang ibu yang baru berusia 35 tahun. Hal ini tentu saja karena dia rajin berolahraga. Olahraga membuatnya tampak awet muda.







Membuat Anak-anak Selalu Aktif Dalamu suatu penelitian diungkapkan bahwa ternyata orangtua yang rajin berolahraga membuat anak-anaknya selalu aktif dan ceria.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 8







Manfaat Kebugaran Jasmani Untuk Anak-Anak, Antara Lain:  Anak bias lebih aktif dan produktif  Kombinasi olahraga dan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak karena merangsang tubuh untuk mengaktifkan hormon pertumbuhan. Sehingga anak bisa mencapai potensi maksimal yang dimilikinya.  Membantu meningkatkan perkembangan fungsional semua panca indra. Karena saat berolahraga anak-anak dilatih untuk bisa memahami perintah, aturan main, kerja sama, mencari solusi, dan mencapai tujuan.  Anak dapat menstimulasi perkembangan otak mereka, dengan aktivitas jasmani yang teratur dapat membuat koordinasi kerja otak yang semakin bagus sehingga anak mudah menyerap informasi yang diberikan, dampak lainnya pula adalah anak mempunyai sikap percaya diri yang baik dan ketrampilan sosialnya menjadi lebih baik.  Pada masa kanak-kanak, anak selalu ingin mencari pengakuan akan kemampuannya pada orang dewasa, dalam melakukan aktivitas olahraga pujian yang diberikan keanak akan memberikan dampak positif bagi anak dan akan memberikan dampak psikologis yang baik untuk anak antara lain seperti perasaan percaya diri, gembira, harga diri, pengalaman merasakan mencapai tujuan dan pengakuan dari teman-teman sebaya akan kemampuannya. Oleh karena itu olahraga sangat berperan penting bagi anak usia dini untuk mengembangkan



Tes Kebugaran Jasmani



Page 9



aspek



sosial,



emosional



dan



kejiwaannya



untuk



membentuk



karakternya sejak usia dini. D. Komponen Kebugaran Jasmani Untuk Kesehatan 



Daya tahan jantung Daya tahan jantung (cardiorespiratory and muscle endurance) adalah kemampuan jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi (exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam waktu yang singkat.







Daya tahan otot Daya



tahan



otot



menyalurkan,



dan



adalah



sistem



menggunakan



pengerahan untuk



energi



kontraksi



(menghirup, otot)



dengan



menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon. Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas. 



Daya ledak otot Daya tahan anaerobik/anaerobik endurance; adalah merupakan istilah untuk menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula



Tes Kebugaran Jasmani



Page 10



darah dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar menjadi karbon dioksida melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai dengan tingkat penumpukan. 



Kelentukan Kelentukan (flexibility); adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan persendian dengan rentang yang luas. Kelentukan terdapat dua macam, yaitu kelentukan dinamis dan kelentukan statis.







Kekuatan otot Kekuatan otot adalah tipe kekuatan yang memiliki ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar berulang-ulang dalam waktu yang lama.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 11



E. Komponen Kebugaran Jasmani Untuk Keterampilan 



Kecepatan Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu yang singkat.







Koordinasi Koordinasi (coordination) adalah kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat mendukung penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata – tangan, mata – kaki, tangan – kaki, mata – tangan – kaki, telinga – mata – kaki, dan seterusnya.







Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh. Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh kinerja sistem syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan adalah keseimbangan statis dan dinamis.







Kecepatan reaksi Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).



Tes Kebugaran Jasmani



Page 12



F.



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani 1. Umur Daya tahan kardiorespiratori akan semakin menurun sejalan dengan bertambahnya



umur, namun penurunan ini dapat berkurang, bila



seseorang berolahraga teratur sejak dini (Moeloek, 1984 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011). Kebugaran meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25 – 30 tahun, kemudin akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8 – 1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya (Buku Panduan Kesehatan Bagi Petugas Kesehatan, 2002 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011) 2. Jenis Kelamin Perbedaan kebugaran antara laki-laki dan perempuan berkaitan dengan kekuatan maksimal otot yang berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin, hormon, kapasitas paru-paru, dan sebagainya. Sampai pubertas biasanya kebugaran pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas kebugaran laki-laki dan perempuan biasanya semakin berbeda, terutama yang berhubungan dengan daya kardiorespiratori. Hal ini dikarenakan perempuan memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, adanya perbedaan hormone testosterone dan estrogen, dan kadar hemoglobin yang lebih rendah (Ruhayati dan Fatmah, 2011).



Tes Kebugaran Jasmani



Page 13



3. Genetik Level kemampuan fisik seseorang dipengaruhi oleh gen yang ada dalam tubuh. Genetik atau keturunan yaitu sifat-sifat spesifik yang ada dalam tubuh seseorang dari sejak lahir. Sifat genetik mempengaruhi perbedaan dalam ledakan kekuatan, pergerakan anggota tubuh, kecepatan lari, kecepatan fleksibilitas, dan keseimbangan pada setiap orang. Selain itu, sifat genetik mempengaruhi fungsi pergerakan anggota tubuh dan kontraksi otot. Hal ini berhubungan dengan perbedaan jenis serabut otot seseorang, dimana serabut otot skeletal memperlihatkan beberapa struktural, histokimiawi, dan sifat karakteristik yang berbeda-beda (Ruhayati dan Fatmah, 2011). 4. Aktivitas Fisik Secara teoritis tingkat kebugaran setiap orang berbeda-beda artinya tidak semua orang memiliki kebugaran jasmani pada kategori yang memadai. Aktivitas jasmani merupakan fungsi dari kebugaran jasmani maka seseorang yang tidak memiliki kebugaran jasmani memadai, produktivitasnya juga tidak akan sebaik orang yang memiliki kategori kebugaran baik. Begitu juga sebaliknya seseorang yang tidak melakukan aktivitas jasmani memadai tidak akan memiliki kebugaran yang baik (Mahardika, 2009). Kegiatan fisik sangat mempengaruhi semua komponen kebugaran jasmani, latihan fisik yang bersifat aerobik dilakukan secara teratur akan mempengaruhi atau meningkatkan daya tahan kardiovaskular dan dapat



Tes Kebugaran Jasmani



Page 14



mengurangi lemak tubuh (Depkes, 1994 dalam Ruhayati dan Fatmah, 2011). Aktivitas fisik rutin dapat memberikan dampak positif bagi kebugaran seseorang, di antaranya yaitu: 1) Peningkatan kemampuan pemakaian oksigen dan curah jantung, 2) Penurunan detak jantung, penurunan tekanan darah, peningkatan efisiensi kerja otot jantung, 3) Mencegah mortalitas akibat gangguan jantung, 4) Peningkatan ketahanan saat melakukan latihan fisik, 5) Peningkatan tubuh (berkaitan dengan gizi tubuh), 6) Meningkatkan kemampuan otot, dan 7) Mencegah obesitas. Kebiasaan olahraga defenisikan sebagai suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan terentu dengan tujuan meningkatkan efisisensi fungsi tubuh yang hasilnya adalah meningkatkan kebugaran jasmani. Sedangkan kualitas olahraga adalah penilaian terhadap aktivitas olahraga berdasarkan frekuensi dan lamanya berolahraga setiap kegiatan dalam seminggu. Olahraga dapat meningkatkan kebugaran apabila memenuhi syarat-syarat berikut. a) Intensitas Latihan Makin besar intensitas latihan, makin besar pula efek latihan tersebut. intensitas kesegaran jasmani sebaiknya antara 60 – 80% dari kapasitas aerobik yang maksimal. Intensitas latihan yang dianjurkan



Tes Kebugaran Jasmani



Page 15



untuk olahraga kesehatan adalah antara 72% dan 78% dari denyut nadi maksimal. b) Lamanya Latihan Jika kita menghendaki hasil latihan yang baik, berarti cukup bermanfaat bagi kesegaran jantung dan tidak berbahaya, maka harus berlatih sampai mencapai training zone yaitu selama 15 – 25 menit. c) Frekuensi Latihan Frekuensi latihan berhubungan erat dengan intensitas dan lamanya latihan. Olahraga dilakukan secara teratur setiap hari atau 3 kali seminggu minimal 30 menit setiap berolahraga. 5. Kebiasaan Merokok Kebiasaan



merokok



terutama



berpengaruh



pada



daya



tahan



kardiovaskuler. Pada asap tembakau terdapat 4% karbonmonoksida (CO). daya ikat (afinitas) CO pada hemoglobin sebesar 200 – 300 kali lebih kuat dari oksigen. Hal ini berarti CO lebih cepat mengikat hemoglobin daripada oksigen. Padahal hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen keseluruh tubuh, dengan adanya ikatan CO pada hemoglobin maka akan menghambat pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang memerlukan. 6. Status Gizi Ketersediaan zat gizi dalam tubuh akan berpengaruh



pada



kemampuan otot berkontraksi dan daya tahan kardiovakuler. Untuk mendapatkan kebugaran yang baik, seseorang haruslah melakukan latihan-latihan olahraga yang cukup, mendapatkan gizi yang memadai



Tes Kebugaran Jasmani



Page 16



untuk kegiatan fisiknya, dan tidur minimal 8 jam agar aktifitas yang di lakukan cukup maksimal. G. Jenis Tes Kebugaran Jasmani 



Lari 50 Meter Lari 50 meter adalah kegiatan atau tes yang dilakukan dengan cara berlari secepat-cepatya yang bertujuan untuk mengukur kecepatan berlari







Push Up Push Up adalah jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep.







Baring Tidur / Sit Up Sit up adalah sebuah gerakan yang bertumpu pada pinggul dan pantat kita dengan yang diarahkan ke atas







Lompat Tegak / Vertikal Jump Vertical jump adalah lompatan tegak yang mempunyai tujuan untuk mengukur kekuatan otot kaki dan kekuatan ledak (explosive power)







Bleep Test Bleep test adalah kegiatan yang dilakukan yang bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah, dan pernapasan.



H. Model Pelaksanaan TKJI A. Model Tes Kebugaran Jasmani Adapun model pengembangan tes kebugaran jasmani ini mengikuti langkah-langkah yang di bedakan empat tahap yaitu: analis awal, melalui tes



Tes Kebugaran Jasmani



Page 17



dan pengumpulan informasi, pengembangan tes, melalui perencanaan sampai melakukan tes, pembuatan manual tes, desimilitasi dan implementasi. Selanjutnya, tes kebugaran jasmani di lanjutkan dengan penyusunan model tes kondisi fisik siswa dan siswi SMPN 42 SATAP PAMPANGAN dengan usia 13-15 tahun dengan pendekatan pelaksanaan TKJI.



NO



JENIS TENIS



HASIL



1.



Lari 50 Meter



2.



Push Up 60 Detik



3.



Baring duduk 60 Detik



NILAI



KETERANGAN



Loncat Tegak



4.



5.







Tinggi Raihan



cm







Loncatan I



cm







Loncatan II



cm







Loncatan III



cm



Bleep Test JumlahNilai ( tes 1+ tes 2+tes 3+tes 4 + tes 5 ) Klasifikasi Tingkat KesegaranJasmani



B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tes a. Waktu Tes



: Tes di laksanakan dalam 5 tahap dengan dengan rentang



waktu 1 pertemuan.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 18



b. Tempat Tes



: Tes di laksanakan di sekolah SMPN 42 SATAP



PAMPANGAN dan di Lapangan Sepak Bola Irfan Putra Pampangan. Perbedaan



dalam



tes



ini



menjadi



subjek



tes



TKJI



PRODI



PENJASKESREK untuk memenuhi mata kuliah Pendidikan Kebugaran Jasmani dengan melakukan tes dan mengambil tes untuk satu kelas dengan jumlah siswa dan siswi 31 orang.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 19



BAB 3 HASIL TKJI DAN PEMBAHASAN



A. Tes push up 60 detik Hari Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2019 Tempat



: SMPN 42 SATAP PAMPANGAN



Alat dan Perlengkapan 1. Stopwatch 2. lantai datar atau matras 3. Formulir TKJI atau alat tulis Pelaksanaannya: 1. Sikap tiarap kemudian dengan posisi push up. 2. Sembil menunggu aba aba dari pelaksana tes harus dalam posisi push up. 3. Kemudian gerakan push di lakukan secara berulang - ulang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang telah di sediakan dari pelaksana tes. 4. Apabila gerakan tidak sempurna dalam pelaksanaan maka tidak termasuk dalam hitungan.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 20







Kategori Penilaian Tes Push Up 60 Detik Jenis Kelamin



Jumlah Gerakan



Kategori



>16



Sangat Baik



11 – 15



Baik



6 – 10



Cukup



2–5



Kurang



0–1



Sangat Kurang



>13



Sangat Baik



8 – 12



Baik



4–7



Kurang



0–3



Sangat Kurang



Laki – Laki



Perempuan



Sumber:



http://www.slideshare.net/RuceLeeAlcantara/tes-kesegaran jasmani-indonesia dan Buku dari Widiastuti, “Tes Dan Pengkuran Olahraga”







Hasil Penilaian Tes Push Up 60 Detik No.



Kategori



Frekuensi



Presentasi (%)



1



Sangat Baik



29



94%



2



Baik



0



0%



3



Cukup



0



0%



4



Kurang



2



6%



5



Sangat Kurang



0



0%



31



100%



Total



Tes Kebugaran Jasmani



Page 21



Jadi sesuai dengan hasil dari tes atau pernyataan di atas bahwa siswa/siswi di SMPN 42 SATAP PAMPANGAN untuk tes push up 60 detiknya terdapat 29 kategori sangat baik dengan presentasi 94%, kemudian dalam kategori baik tidak terdapat kategori baik, untuk kategori cukup tidak terdapat kategori cukup, sedangkan kategori kurang terdapat 2 kategori kurang dengan presentase 6%, sedangkan kategori sangat kurang dalam tes ini tidak terdapat kategori sangat kurang. Ini menunjukkan tingkat kebugaran siswa/siswi SMPN 42 SATAP PAMPANGAN rata-rata sangat baik. B. Tes Baring duduk 60 detik Hari Tanggal : Sabtu, 12 Januari 2019 Tempat 



: SMPN 42 SATAP PAMPANGAN



Alat dan perlengkapan 1. Stopwatch 2. Lantai yang datar atau matras 3. Pomulir penilian atau alat tes



Pelaksanaanya: 1. Peserta berbaring terlentang di lantai atau matras kedua lutut di tekuk dengan sudut 90°, kedua tangan di letakkan masing-masing di samping telinga. 2. Gerakan dimulai pada aba-aba “ya” peserta mengambil sikap duduk sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha kemudian kembali ke sikap permulaan.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 22



Catatan tidak di hitung dan di catat adalah jumlah gerakan di samping telinga kedua siku tidak sampai menyentuh paha dan mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. 



Kategori Penilaian Tes Baring Duduk / Sit Up 60 Detik Nilai



Kategori



Laki – Laki



Perempuan



>38 kali



>28 kali



5



Sangat Baik



4



Baik



28 – 37 kali



19 – 27 kali



3



Cukup



19 – 27 kali



9 – 18 kali



2



Kurang



8 – 18 kali



3 – 8 kali



1



Sangat Kurang



0 – 7 kali



0 – 2 kali



Sumber: Buku dari Widia stuti, “Tes Dan Pengkuran Olahraga“ 



Hasil Penilaian Tes Baring Duduk / Sit Up 60 Detik No.



Kategori



Frekuensi



Presentasi (%)



1.



Sangat Baik



2



6%



2.



Baik



15



48%



3.



Cukup



12



40%



4.



Kurang



2



6%



5.



Sangat Kurang



0



0%



Total



31



100%



Jadi hasil tes yang ada di atas menyatakan bahwa terdapat 2 siswa/ siswi yang termasuk kategori sangat baik dengan presentasi 6%, 15 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori baik dengan presentasi 48%, dan 12 orang siswa/ siswi termasuk kategori cukup dengan presentasi 40%, 2 orang siswa/ siswi termasuk



Tes Kebugaran Jasmani



Page 23



kategori kurang dengan presentasi 6%, dan 0 orang siswa/ siswi termasuk kategori sangat kurang dengan presentasi 0% yang melakukan baring duduk / sit up 60 detik. C. Loncat Tegak / Vertikal Jump Hari tanggal



: Sabtu, 12 Januari 2019



Tempat



: SMPN 42 SATAP PAMPANGAN



Alat dan perlengkapan 1. Kapur/ penanda 2. Skala 3. Formulir tes Pelaksanaannya: 1. Ujung jari dari pesreta harus diolesi dengan serbuk kapur. Peserta berdiri tegak dekkat dinding jari kaki rapat papan skala berada di samping badan kiri atau kanan. 2. Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukkan lutut dan kedua lenngan di ayunkan ke belakang kemudian pesrta meloncat setinggi mmungkin sambil menepukkan papan dengan ujung jari sehingga menimbulkan bekas.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 24







Kategori Penilaian Tes Lompat Tegak / Vertikal Jump Nilai



Kategori



Laki – Laki



Perempuan



5



Sangat Baik



228 cm ke atas



206 cm ke atas



4



Baik



176 – 227 cm



134 – 205 cm



3



Cukup



127 – 175 cm



80 – 133 cm



2



Kurang



78 – 126 cm



39 – 79 cm



1



Sangat Kurang



< 77 cm



< 38 cm



Sumber:



https://materiku86.blogspot.com/2016/10/tes-dan-pengukuran



kebugaran-jasmani.html?m=1 



Hasil Penilaian Tes Lompat Tegak / Vertikal Jump No.



Kategori



Frekuensi



Presentasi (%)



1.



Sangat baik



28



91%



2.



Baik



1



3%



3.



Cukup



0



0%



4.



Kurang



2



6%



5.



Sangat Kurang



0



0%



31



100%



Total



Jadi berdasarkan hasil tes di atas menunjukkan bahwa 28 orang siswa/ siswi yang termasuk dalam kategori sangat baik dengan presentasi 91%, 1 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori sangat baik dengan presentasi 3%, 0 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori cukup dengan presentasi 0%, 2



Tes Kebugaran Jasmani



Page 25



orang siswa/ siswi yang termasuk kategori kurang dengan presentasi 6%, dan 0 orang siswa/ siswi yang termasuk sangat kurang. D. Tes Lari 50 Meter Hari Tanggal



: Sabtu, 12 Januari 2019



Tempat



: Lapangan Sepak Bola Irfan Putra Pampangan



Alat dan Perlengkapan 1. Stopwatch 2. Bendera star 3. Lintasan lurus dan rata 4. Pormulir penilaian, peluit, dan alat tulis 



Pelaksanaanya: 1. Tes berdiri di belakang star. Star tyang di gunakan star berdiri 2. Pada aba-aba “Ya” tes berlari secepat-cepatnya untuk menempuh jara 60 meter sampai melewati garis finish. 3. Bersamaan dengan aba-aba “ Ya” stopwatch di jalankan dan di hentikan pada saat peserta tes mencapai garis finish







Penila ian pencatat hasil scorer memiliki aturan bahwa hasil catatan Dallam waktu yang dicapai untuk menempuh jarak tersebut dalam waktu yang di capai selama perenam puluh detik



Tes Kebugaran Jasmani



Page 26







Kategori penilaian Tes Lari 50 Meter Nilai



Kategori



Putra



Putri



Sekian detik – 6,7 detik



Sekian detik – 6,7 detik



5



Sangat Baik



4



Baik



6,8 – 7,6 detik



7,8 – 8,7 detik



3



Cukup



7,7 – 8,7 detik



8,8 – 9,9 detik



2



Kurang



8,8 – 10,3 detik



10,0 – 11,9 detik



1



Sangat Kurang



10,4 – dst



12,0 – dst



Sumber: Buku dari Widiastuti, “Tes Dan Pengkuran Olahraga“ 



Hasil tes lari 50 meter No.



Kategori



Frekuensi



Presentasi



1.



Sangat Baik



5



16%



2.



Baik



2



6%



3.



Cukup



17



55%



4.



Kurang



7



23%



5.



Sangat kurang



0



0%



31



100%



Total



Jadi sesuai dengan kajian yang terdapat di atas dari hasil tes untuk lari 50 meter dapat di simpulkan bahwa 5 orang siswa/siswi yang terdapat atau termasuk dalam kategori sangat baik untuk kecepatan larinya dengan presentasi 16%, kemudian untuk kategori selanjutnya yaitu kategori baik dapat di lihat dari hasil hasil di atas yaitu 2 orang siswa/siswi yang termasuk kategori atau klasifikasi baik dengan presentasi 6%, dan selanjutnya kategori cukup terdapat siswa/siswi



Tes Kebugaran Jasmani



Page 27



sebanyak 17 orang dengan presentasi 55%, sesuai dengan hasil tes yang di laksanakan atau di lakukan terdapat 7 kategori kurang dengan presentasi 23% dan tidak terdapat siswa/ siswa dengan kategori sangat kurang. Namun, yang harus diketahui setiap orang berbeda hasil dari kebugaran jasmaninya karena mungkin yang lebih cepat dalam kecepatan larinya di lihat dari faktor keseharian atau latihan apakah dia seorang atlet atau olahragawan. E. Bleep Test Hari Tanggal



: Sabtu, 12 Januari 2019



Tempat



: Lapangan Sepak Bola Irfan Putra Pampangan



Alat dan perlengkapan 1. Stopwatch 2. Bendera start/ kuns/ kerucut 3. Peluit 4. Alat Tulis Pelaksanaannya: 1. Sikap permulaan peserta berdiri dibelakang garis start 2. Gerakan, pada aba-aba pertama “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, sikap untuk lari, aba-aba “audio bleep test” peserta lari dengan menempuh jarak 20 meter secara berulang sesuai dengan aba-aba “audio bleep test”. 3. Pencatatan hasil. Pengabilan waktu dilakukan mulai saat sumpritan dibunyikan dan peserta lari bleep test melakukan



Tes Kebugaran Jasmani



Page 28



gerakan lari secara berulang ulang atau bolak balik dengan jarak 20 meter dan harus mengikuti aba-aba audio bleep test yang sudah ditentukan. 



Kategori Penilaian Bleep Test Nilai



Kategori



Putra



Putri



9/9 – 12/2 ke atas



8/8 – 10/7 ke atas



5



Sangat Baik



4



Baik



8/10 – 9/8



7/6 – 8/7



3



Cukup



6/2 – 8/9



5/3 – 7/5



2



Kurang



4/7 – 6/1



3/4 – 5/2



< 4/7



< 3/3



Sangat 1 Kurang Sumber: Ramsbotton 1998 



Hasil Penilaian Bleep Test No.



Kategori



Frekuensi



Presentasi



1.



Sangat Baik



0



0%



2.



Baik



0



%



3.



Cukup



0



0%



4.



Kurang



7



23%



5.



Sangat kurang



24



77%



31



100%



Total



Jadi, berdasarkan data tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 0 orang siswa/ siswa yang termasuk kategori sangat baik, 0 orang siswa/ siswi yang



Tes Kebugaran Jasmani



Page 29



termasuk kategori baik, 0 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori cukup, 7 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori kurang dengan presentasi 23%, dan 24 orang siswa/ siswi yang termasuk kategori sangat kurang dengan presentasi 77%.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 30



BAB 4 PENUTUP A. Kesimpulan 



Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelahan yang berarti.







Pengertian kebugaran jasmani menurut para ahli adalah kebugaran jasmani adalah perwujudan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melakukan pekerjaan baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara perlu mendapat perhatiaan dan tanggapan yang lebih memadai.







Manfaat kebugaran jasmani, yaitu : 1. Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Obesitas 2. Mencegah Penyakit Jantung 3. Mencegah dan Mengatur Penyakit Diabetes 4. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Seksual 5. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi 6. Menambah Kepintaran 7. Memberi Banyak Energi 8. Mengurangi LDL dan Menaikkan HDL 9. Menurunkan Gejala Depresi Ringan dan Kegelisahan 10. Menurunkan Risiko Kanker Tertentu



Tes Kebugaran Jasmani



Page 31







Kebugaran



jasmani



sangat



berpengruh



pada



pertumbuhan



dan



perkembangan anak 



Komponen kebugaran jasmani untuk kesehatan : daya tahan jantung, daya tahan otot, daya ledak otot, kelentukan, dan kekuatan otot







Komponen kebugaran jasmani untuk keterampilan : kecepatan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan reaksi.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 32



DAFTAR PUSTAKA 



http://www.slideshare.net/RuceLeeAlcantara/tes-kesegaran-jasmaniindonesia







https://www.google.co.id/search?q=daftar+penilaian+push+up+60+detik+unt uk+usia+13&biw=1280&bih=614&tbm=isch&imgil=wZ9oekATo2tLnM%2 53A%253BOoczUhGxKvczkM%253Bhttp%25253A%25252F%25252Farfp wr23pansa.blogspot.com%25252F2016%25252F03%25252Fmodulpkl.html&source=iu&pf=m&fir=wZ9oekATo2tLnM%253A%252COoczUh GxKvczkM%252C_&usg=__BPJLxt5QmJrQSOXHa80Ls4I_7PM%3D&ved =0ahUKEwjjqJSTp47RAhWBto8KHd_HBPMQyjcIKA&ei=AzBfWKObLY HtvgTfj5OYDw#imgrc=NiAjjsHIRDuRXM%3A







http://www.volimaniak.com/2016/02/tatacara-melakukan-pengujian-harvardstep-test.html







https://materiku86.blogspot.com/2016/10/tes-dan-pengukuran



kebugaran-



jasmani.html?m=1 



Ramsbotton et al. 1998. A progressive shuttle run test to estimate maximal axygen uptake. British Journal of Sports Medicine 22: 141 – 5.



Tes Kebugaran Jasmani



Page 33



LAMPIRAN GAMBAR DEKOMENTASI



Tes Kebugaran Jasmani



Page 34



Tes Kebugaran Jasmani



Page 35



Tes Kebugaran Jasmani



Page 36



Tes Kebugaran Jasmani



Page 37



Tes Kebugaran Jasmani



Page 38



Tes Kebugaran Jasmani



Page 39