Laporan Triwulan IV [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN TRIWULAN IV KOMITE MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN



RUMAH SAKIT LOTIM MEDICAL CENTER 2020



ii



KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat allah swt, karena atas karuniaNya lah sampai saat ini kita diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik. Adalah suatu kewajiban bagi kami untuk mengadakan evaluasi terhadap hasilhasil pelaksanaan kegiatan yang sudah berjalan, yang disajikan dalam bentuk Laporan Triwulan dengan harapan evaluasi ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam menyusun program- program berikutnya. Laporan Triwulan Keempat Komite Mutu dan Keselamatan



Pasien (KMKP)



tahun 2020 ini di buat untuk mengevaluasi perkembangan pelayanan di Semua Unit . Pada kesempatan ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran di RS Lotim Medical Center, karena atas kerja keras dan usaha- usaha, sehingga laporan Tri Wulan IV ini dapat terselesaikan dengan baik .



Rakam , 5 Januari 2020



Penyusun



iii



DAFTAR ISI



iii



KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1 A. Latar Belakang....................................................................................................1 B. Tujuan.................................................................................................................2 BAB II KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT................................3 A. Kegiatan Pokok...................................................................................................3 1.Indikator Area Klinik.....................................................................................3 2.Indikator Area Manajerial.............................................................................3 3.Indikator Area Wajib.....................................................................................4 4.Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien...............................................4 5.Indiaktor Mutu PPI..........................................................................................4 B. Cara Melakukan Kegiatan...................................................................................4 C. Jadwal Kegiatan..................................................................................................5 D.Pencatatan dan Pelaporan...................................................................................5 BAB III HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU.......................................................................6 A. Pemantauan Indikator Mutu dan Kesalamatan Pasien........................................6 1.Indikator Area Klinik.....................................................................................6 2.Indikator area Management.........................................................................7 3.Indikator area wajib......................................................................................7 4.Indikator area Sasaran Keselamatan Pasien...............................................8 5.Indikator Mutu PPI........................................................................................8 6.Indikator area Layanan Prioritas...................................................................8 B. Hasil Monitoring dan Evaluasi............................................................................9 BAB IV PEMBAHASAN, ANALISA DAN REKOMENDASI .................................................10 BAB V PDSA INDIKATOR PRIORITAS RUMAH SAKIT.....................................................16 BAB VI HASIL MONITORING INSIDEN KESELAMATAN PASIEN....................................17 BAB VII HASIL MONITORING MANAJEMEN RESIKO......................................................19 BAV VII PENUTUP.............................................................................................................19



4



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Visi RS Lotim Medical Center adalah menjadi penyelenggara layanan Kesehatan terbaik di Nusa Tenggara Barat. Untuk dapat mewujudkan visi RS Lotim Medical Center tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan sesuai standar akademik dengan pembiayaan yang rasional. 2. Membangun SDM yang berbudaya kerja professional. 3. Menyelenggarakan pelayanan bermutu yang berorientasi keselamatan pasien, ramah, dan berperikemanusiaan. 4. Senantiasa meningkatkan kemampuan dengan pola perbaikan berkelanjutan. Untuk memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu, keselamatan dan kepuasan pasien RS Lotim Medical Center melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang sesuai dengan Standar Akreditasi KARS edisi 1.1. Kegiatan ini dilakukan di setiap unti terkait untuk mengukur kinerja pelayanan rumah sakit dan sebagai manajemen kontrol untuk mendukung pengambilan keputusan. Sesuai dengan standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dari SNARS Edisi 1.1, RS Lotim Medical Center membuat program dalam meningkatkan mutu dan keselamtan pasien dengan menetapkan indikator yaitu indikator area klinis yang mencakup pada area pelayanan, indikator area manajerial yang mencakup area manajemen, dan indikator keselamatan pasien. Laporan KMKP Triwulan IV tahun 2020 ini dibuat untuk mengevaluasi perkembangan hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh unit kerja dari bulan Oktober – Desember 2020. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit Lotim Medical Center telah dimulai dengan dibentuknya Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien ( KMKP) oleh Direktur RS. KMKP terbagi menjadi tiga sub yaitu Sub Komite Peningkatan Mutu, Sub Komite Manajemen



Resiko,



Dan Sub



Komite Keselamatan



Pasien.



Masing-masing



Sub



menjalankan fungsi operasional dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan area atau bidang dalam standar akreditasi versi SNARS edisi 1.1. Masing- masing sub melakukan pengumpulan dan pengolahan data di bidang atau area yang terkait. Datadata yang sudah diolah akan dianalisis dan dievaluasi oleh KMKP yang kemudian hasil analisis dan evaluasi akan dilaporkan kepada Direktur RS Lotim Medical Center. Evaluasi program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan evaluasi terhadap input , proses, dan output dengan lebih menitikberatkan pada evaluasi terhadap proses. 1



B. Tujuan



1. Tujuan Umum Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Lotim Medical Center



2. Tujuan Khusus a. Dievaluasinya peningkatan mutu RS Lotim Medical Center melalui pemantauan 29 (dua puluh sembilan) indikator mutu yang telah ditetapkan berdasarkan standar PMKP untuk Triwulan IV tahun 2020 di tiap-tiap unit terkait. b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKP-RS) c. Dievaluasinya pelaksanaan program mutu spesifik lain yang dilakukan oleh tim / komite / unit terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien sebagai berikut:



1) Program Manajemen Risiko di Sub Komite Manajemen Risiko 2) Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) di Unit Kerja d. Didapatkannya disposisi/feedback dari Direktur Rumah Sakit dan Representasi Pemilik mengenai pelaksanaan program mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RS Lotim Medical Center



2



BAB II KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT



A. Kegiatan Pokok Seperti telah dijelaskan di atas, kegiatan pemantauan indikator mutu Triwulan IV tahun 2020 yang dilaporkan adalah periode bulan Juli sampai September 2020 . Adapun indikator mutu yang dipantau adalah sebagai berikut: 1. Indikator Area Klinik NO 1



UNIT FARMASI



INDIKATOR Waktu Tunggu Pelayanan obat non racik



2



FARMASI



waktu tunggu pelayanan obat racik



3



GIZI



Ketepatan Waktu Pemberian Makanan ke pasien



4



GIZI



Sisa Makanan yang tidak dimakan pasien



5



LAB



Tidak ada kejadian tertukar spesimen



6 7



LAB NEONATUS



expertise hasil pemeriksaan laboratorium Kemampuan menangani BBLR (1.500-2.500 gram)



8



NEONATUS



Kemampuan menangani Bayi Lahir dengan Asfiksia



9 10



OK RADIOLOGI



Pelaksanaan Site Marking Pelaksanaan Ekspertise hasil pemeriksaan radiologi



11



RADIOLOGI



Waktu Tunggu pelayanan radiologi



12



RANAP



Dokter Penanggung Jawab Pelayanan



13



RANAP



Visite Dokter Spesialis Setiap hari ( termasuk sabtu & minggu)



14



RM



Discharge Summary Terisi lengkap 2 x 24 jam setelah pasien RANAP pulang



15



RM



16



STERILISASI



Kelengkapan pengisian RM 1X24jam setelah selesai pelayanan RAJAL Ketepatan waktu penyediaan alat steril ≤ 2 jam



17



STERILISASI



ketersediaan alat steril



2. Indikator Area Manajerial



NO



UNIT



INDIKATOR



1



HUMAS & MARKETING



Kepuasan Pelanggan Internal



2



HUMAS & MARKETING



Kecepatan Respon terhadap komplain



3



3



SEKRETARIAT



Ketepatan pendistribusian surat masuk ke sekretariat



3. Indikator Area Wajib



NO 1



UNIT FARMASI



INDIKATOR kepatuhan penggunaan formularium nasional



2



FARMASI



kepatuhan penggunaan formularium RS



3



LAB



4 5 6



OK POLI UGD



Hasil kritis pemeriksaan laboratorium yang dilapor ke ranap < 30 menit Penundaan Operasi Elektif Waktu Tunggu Rawat Jalan Emergency Respon Time



4. Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien



NO 1



UNIT OK



INDIKATOR Pelaksanaan Surgical Safety checklist



5. Indiaktor Mutu PPI NO 1



INDIKATOR Plebitis



2



Infeksi Daerah Operasi



3



Infeksi Saluran Kencing



4



Decubitus



5



Kebersihan Tangan



6. Indikator Area Layanan Prioritas NO



UNIT



INDIKATOR



1



VK



Respon Time SC emergency < 30 menit



2



VK



Respon Time Penyediaan darah < 60 menit



B. Cara Melakukan Kegiatan 1. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan. 2. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu klinik. 3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu. 4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu oleh masing – 4



masing bagian / unit. 5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu C. Jadwal Kegiatan 1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing – masing bagian / unit dilakukan setiap bulan, menyusun program perbaikan mutu dengan teknik PDSA (Plan, Do, Study, Action) oleh Penanggung jawab Pengumpul Data indikator mutu rumah sakit dilaporkan pada saat rapat triwulan. 2. Melakukan



pemantauan



indikator



mutu



serta



validasi



data



yang



dilaksanakan bersinambungan. 3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu (dilaksanakan setiap bulan). 4. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu dan validasi data mutu setiap tiga bulan. 5. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien rumah sakit setiap tiga bulan.



D. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dilakukan oleh petugas pengumpul data, kemudian dilakukan rekapitulasi dan analisa oleh Penanggungjawab Pengumpul Data. Hasil analisis tersebut kemudian dilaporkan ke Ketua Sub Peningkatan Mutu Data hasil pemantauan ditulis pada Form Pemantauan Indikator Mutu dan dikumpulkan di Tim Sub Peningkatan Mutu dengan dilengkapi laporan tindak lanjut program dengan teknik PDSA untuk indikator yang belum sesuai dengan standar yang ditetapkan atau setiap ditemukan suatu permasalahan disetiap unit kerja dan ditembuskan ke Sub Komite Peningkatan Mutu setiap bulan selambat-lambatnya minggu pertama bulan berikutnya. Hasil pengolahan dan analisa data dituangkan dalam laporan tertulis kemudian akan dilaporkan kepada Direktur setiap 3 bulan sekali dalam Rapat Evaluasi Triwulan .



BAB III 5



HASIL EVALUASI INDIKATOR MUTU



A. Pemantauan Indikator Mutu dan Kesalamatan Pasien 1. Indikator Area Klinik



NO



UNIT



1



FARMASI



2



FARMASI



3



GIZI



4



GIZI



5



LAB



6



LAB



7



NEONATUS



8



NEONATUS



9



OK



10



RADIOLOGI



11



RADIOLOGI



12



RANAP



13



RANAP



14



RM



15



RM



INDIKATOR Waktu Tunggu Pelayanan obat non racik waktu tunggu pelayanan obat racik Ketepatan Waktu Pemberian Makanan ke pasien Sisa Makanan yang tidak dimakan pasien Tidak ada kejadian tertukar spesimen Expertise hasil pemeriksaan laboratorium Kemampuan menangani BBLR (1.500-2.500 gram) Kemampuan menangani Bayi Lahir dengan Asfiksia Pelaksanaan Site Marking Pelaksanaan Ekspertise hasil pemeriksaan radiologi Waktu Tunggu pelayanan radiologi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Visite Dokter Spesialis Setiap hari ( termasuk sabtu & minggu) Discharge Summary Terisi lengkap 2 x 24 jam setelah pasien RANAP pulang Kelengkapan pengisian RM 1X24jam setelah



PENCAPAIAN OKT NOV DES



RATARATA



TARGET



12 menit



13 menit



11 menit



12 menit



< 60 menit



18 menit



15 menit



22 menit



18 menit



< 30 menit



100%



98%



98%



99%



≥ 90%



2.3 %



1.4%



1.4%



1.7%



≤ 5%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



67%



67%



100%



78%



≥ 90%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



2 jam



1 jam



3 jam



2 jam



≤ 3 jam



100%



100%



100%



100%



100%



39%



37%



43%



40%



100%



96%



97%



98%



97%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



6



selesai pelayanan RAJAL Ketepatan waktu STERILISASI penyediaan alat steril ≤ 2 jam STERILISASI ketersediaan alat steril



16 17



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



100%



2. Indikator area Management RATARATA



UNIT



1



HUMAS & MARKETING



Kepuasan Pelanggan Internal



97%



95%



92%



95%



> 80 %



2



HUMAS & MARKETING



Kecepatan Respon terhadap komplain



100%



100%



100%



100%



>75%



Ketepatan pendistribusian surat masuk ke sekretariat



100%



100%



100%



100%



100%



3



INDIKATOR



PENCAPAIAN OKT NOV DES



NO



SEKRETARIAT



TARGET



3. Indikator area wajib NO



UNIT



1



FARMASI



2



3



4



FARMASI



LAB



OK



5 POLI 6 UGD



INDIKATOR kepatuhan penggunaan formularium nasional kepatuhan penggunaan formularium RS Hasil kritis pemeriksaan laboratorium yang dilapor ke ranap < 30 menit Penundaan Operasi Elektif Waktu Tunggu Rawat Jalan Emergency Respon Time



PENCAPAIAN OKT NOV DES



RATARATA



TARGET



97%



97%



93%



96%



≥ 80%



85%



87%



85%



86%



≥ 80%



100%



100%



100%



100%



4% 25 menit



11% 23 menit



0.2% 22 menit



5% 23 menit



100%



100%



100%



100%



100%



≤5% ≤ 60 menit 100%



4. Indikator area Sasaran Keselamatan Pasien NO



UNIT



INDIKATOR



PENCAPAIAN



RATA-



TARGET 7



1



OK



Pelaksanaan Surgical Safety checklist



OKT



NOV



DES



RATA



70%



70%



83%



74%



100%



5. Indikator Mutu PPI NO



INDIKATOR



1 2 3 4



PLEBITIS IDO ISK DECUBITUS KEBERSIHAN



5



TANGAN



PENCAPAIAN OKT NOV DES 0‰ 0‰ 1,4‰ 1.3% 0.9% 0% 0‰ 0‰ 0‰ 0‰ 0‰ 0‰ 71%



71%



RATA-RATA 0.5‰ 0.7% 0‰ 0‰



73%



TARGET ≤9‰ ≤9% ≤9‰ ≤9‰



72%



≥ 85%



6. Indikator area Layanan Prioritas NO



UNIT



INDIKATOR



PENCAPAIAN OKT NOV DES



RATARATA



TARGET



1



VK



Respon Time SC emergency < 30 menit



100%



100%



100%



100%



100%



2



VK



Respon Time Penyediaan darah < 60 menit



100%



0



0



33%



100%



Keterangan : : capaian indikator yang belum mencapai target



B. Hasil Monitoring dan Evaluasi 1. Program Manajemen Risiko di Tim Manajemen Risiko Sudah disusun pedoman, program, panduan dan SPO. Tetapi perlu direvisi kembali kemudian dilakukan sosialisasi keseluruh unit. 2. Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) di unit kerja a) Perlu peningkatan motivasi unit kerja untuk melaksanakan pengumpulan data 8



dan pelaporan indikator mutu unit kerja b) PDSA terhadap indikator mutu unit yang belum mencapai target belum dilaksanakan 3. Audit Medik di Komite Medik Audit medik dilakukan oleh komite medik setiap 6 bulan dan diminta hasil auditnya. Hal ini belum pernah dilakukan 4. Audit Keperawatan di Komite Keperawatan Audit keperawatan dilakukan oleh komite keperawatan setiap 6 bulan dan diminta hasil auditnya. Hal ini belum pernah dilakukan



9



BAB IV PEMBAHASAN, ANALISA DAN REKOMENDASI 1. INDIKATOR AREA KLINIK a) Kemampuan menangani BBLR (1.500-2.500 gram)



ANALISA Kemampuan Menangani



BBLR



RENCANA TINDAK LANJUT Sudah diinfokan ke PIC



(1500-2500) gram ada yg belum



Pengumpul data tentang definisi



memenuhi target, yaitu di bulan



yg



Oktober dan November.



kamus indikator



benar



yg



sesuai



dengan



Hal ini disebabkan karena Adanya kesalahan



persepsi



dalam



pengumpulan data. Dimana pasien BBLR yg dianggap tidak tertangani ini adalah yang masih belum pulang sampai akhir bulan dikarenakan bayi BBLR



ini



masih



membutuhkan



perawatan lanjutan.



10



b) Visite Dokter Spesialis Setiap hari ( termasuk sabtu & minggu)



ANALISA Visite Dokter Spesialis Setiap hari



RENCANA TINDAK LANJUT Melakukan koordinasi ulang



( termasuk sabtu & minggu) tidak



tentang cara pengumpulan data



terpenuhi selama triwulan IV.



yang benar dengan PIC Ranap



Indikator



tidak sesuai dengan target



dikarenakan jumlah hari rawat tidak sesuai dengan jumlah hari visitenya. karna data yang dikumpulkan masih dibandingkan dengan data realtime. Jdi adanya ketidaksesuaian antara pembilang dan penyebut.



c) Discharge Summary Terisi lengkap 2 x 24 jam setelah pasien RANAP pulang



11



ANALISA



RENCANA TINDAK LANJUT



1. Discharge Summary Terisi lengkap Berkoordinasi kembali dengan tim 2 x 24 jam setelah pasien RANAP pulang



tidak



terpenuhi



selama kembali



ke



keharusan



triwulan IV



2. Indikator



Rekam medis, agar menginfokan



ini



tidak



terpenuhi



di summary



triwulan IV dikarenakan ada pasien



DPJP



tentang



mengisi



discharge



sesegera



sebelum



pasien pulang.



ranap yang pulang atau meninggal sebelum sehingga



divisite hal



ini



oleh



DPJPnya,



menyebabkan



Discharge Summary pasien masih belum terisi. 2. INDIKATOR AREA WAJIB a) Penundaan Operasi Elektif



ANALISA 1. Penundaan operasi elektif tidak terpenuhi



RENCANA TINDAK LANJUT 1. Tetap melakukan evalusi



pada bulan November dimana indikator



secara



berkala



terkait



Penundaan operasi elektif adalah ≤ 5 %



dengan



4



analisa



2. Penyebab dari belum memenuhi target



penyebab dari penundaan



adalah: hal tersebut disebabkan oleh



operasi elektif yang tidak



dokter anastesi yg tdk bisa tindakan di RS



memenuhi target.



LMC pada jam yang sudah disepakati 2. Melakukan



pertemuan 12



dengan



Tim



OK



dan



Kepala IBS



3. INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN a) Pelaksanaan Surgical Safety checklist



ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT 1. Pelaksanaan Surgical Safety checklist Melakukan pertemuan secara tidak terpenuhi sesuai target di triwulan



berkala dengan unit OK untuk



IV.



mengingatkan kembali serta



2. Pelaksanaan Surgical Safety Cheklist di menyamakan pesepsi. OK sudah dilakukan dengan baik yaitu terdiri dari sign-in, time-out dan sign-out tetapi pelaksanaannya sesuai



dengan



tidak lengkap



tatalaksana



dalam



pedoman bedah.



4. INDIKATOR MUTU PPI a) Kebersihan Tangan 13



ANALISA Berdasarkan hasil



RENCANA TINDAK LANJUT audit Berkoordinasi dengan IPCN untuk



kepatuhan handhygiene Periode melakukan resosialisasi kembali ke Triwulan IV, didapatkan bahwa angka



kepatuhan



unit-unit terkait tentang pelaksanaan



dalam Hand hygiene.



melakukan kebersihan tangan atau



hand



hygiene



belum



mencapai standar yang sudah ditentukan.



5. INDIKATOR AREA LAYANAN PRIORITAS a) Respon Time Penyediaan darah < 60 menit



ANALISA



RENCANA TINDAK LANJUT



1. Respon Time Penyediaan darah Mengusulkan ke RS, untuk 14



< 60 menit tidak terpenuhi pada



pengadaan BDRS.



bulan November dan desember. 2. Tidak



terpenuhinya



indikator



disebabkan darah harus melalui proses crossmatch dahulu, hal ini memberikan



waktu



tambahan



dalam proses penyediaan darah. 3. RS tidak memiliki BDRS, jadi setiap darah yang dibutuhkan, harus



diambil



dan



diproses



terlebih dahulu di UTD PMI, dimana selain jarak yg lumayan jauh dari RS, proses di UTDnya juga



membutuhan



waktu



yg



cukup lama. 4. Jika darah yang disediakan tanpa croosmatch, respon timenya bisa terpenuhi sesuai target.



BAB V PDSA INDIKATOR PRIORITAS RUMAH SAKIT



15



Belum pernah dilakukan selama triwulan IV



BAB VI HASIL MONITORING INSIDEN KESELAMATAN PASIEN 16



1. Jenis Kejadian Insiden Bulan Oktober November Desember Jumlah



KTD 1 1 0 2



KTC 0 3 3 6



KNC 1 1 0 2



KPC 0 0 0 0



2. Kasus Insiden Keselamatan Pasien dan Lokasi Kejadian Bulan Oktober – Desember 2020 NO



Jumlah Kejadian



Kasus



1.



Infeksi Daerah Operasi



2



Lokasi Kejadian OK



2.



Infeksi Luka Operasi



1



Ranap



3. 4.



Pemeriksaan Lab pasien tanpa persetujuan Pasien Kesalahan Identitas Pasien



1 4



5. 6.



Perawat tidak melaporkan kondisi pasien ke DPJP Kesalahan operan instruksi obat



1 1



Ranap UGD & Ranap Ranap Rajal



Seluruh insiden keselamatan pasien telah terlaporkan ke KMKP Sub Keselamatan Pasien berdasarkan surat keputusan direktur RS. Faktor-faktor yang berkontribusi langsung maupun tidak langsung telah diidentifakasi dan diberikan rekomendasi penyelesaian. Sistem pelaporan insiden dirumah sakit merupakan awal proses analisis dan investigasi insiden.



Diharapkan



laporan



ini



berlangsung



secara



berkesinambungan



untuk



melaksanakan sistem pelaporan dan analisis. Meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien. Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.



17



BAB VII HASIL MONITORING MANAJEMEN RESIKO



1. Identifikasi Risiko Oktober – Desember 2020 NO



Area Risiko



Jumlah Penambahan Risiko



Jenis Risiko Terbaru Terkait Insiden 1. Pemeriksaan Lab pasien tanpa persetujuan Pasien 2. Kesalahan Identitas Pasien 3. Kesalahan operan instruksi obat Komunikasi Dokter perawat tidak efektif 1. Kebocoran atap 2. Dinding berjamur 3. Kalibrasi tidak sesuai jadwal 4. Kegagalan suplay gas medik 1. Gangguan kebisingan dan debu 2. Renovasi bangunan tidak termonitor Gangguan arus kas -



1



Pasien



3



2 3 4



Staf Klinis Staf Non Klinis Fasilitas Rumah Sakit



1 4



5



Lingkungan Rumah Sakit



2



6 7



Bisnis Rumah Sakit Komplain, Reputasi dan Tuntutan (klaim)



1 -



2. Manajemen Risiko Terkait Laporan Insiden Oktober - Desember 2020 NO



1



Area Risiko



Pasien



Risiko Tingkat Rumah Sakit yang Menjadi Insiden 1. Pemeriksaan Lab pasien tanpa persetujuan Pasien 1. 2. Kesalahan Identitas Pasien 3. Kesalahan operan instruksi obat



Rencana Tindak Lanjut terhadap Strategi Pengurangan Risiko Investigasi sederhana



2 Staf Klinis



Komunikasi perawat dan dokter tidak efektif



Review ulang SBAR



3 Staf Non Klinis



-



-



4 Fasilitas Rumah Sakit



1. 2. 3. 4.



5 Lingkungan Rumah Sakit



1. Gangguan kebisingan dan debu 2. Renovasi bangunan tidak termonitor



Kebocoran atap Dinding berjamur Kalibrasi tidak sesuai jadwal Kegagalan suplay gas medik



1. Renovasi 2. Penjadwalan ulang kalibrasi 3. Review Regulasi terkait kegagalan suplay gas medik 1. Jalankan PCRA



18



6 Bisnis Rumah Sakit



Gangguan arus kas



-



7 Komplain, Reputasi dan Tuntutan (klaim)



-



-



19



BAB VIII PENUTUP



Demikian laporan evaluasi Triwulan IV peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS Lotim Medical Center khususnya dari Unit Mutu sebagai upaya peningkatan mutu layanan dan keselamatan pasien rumah sakit. Upaya yang dilakukan adalah upaya maksimal yang bisa dikerjakan saat ini, tentunya upaya yang berkesinambungan dan tidak mengenal lelah terus dilakukan sehingga tercapai hasil maksimal bagi semua komponen pemberi dan pengguna layanan rumah sakit.



Rakam , 5 Januari 2020 Ketua KMKP RS Lotim Medical Center



`



dr Nurmarani Fatin H



20