16 0 256 KB
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN UJI ORGANOLEPTIK, SAMPEL MAKANAN, QUALITY CONTROL SIKLUS MENU KE IV RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
DISUSUN OLEH : TRI WAHYUNI PO.71.31.1.16.037
PEMBIMBING :
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI 2019
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengujian organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Penilaian Organoleptik atau Penilaian Sensorik merupakan suatu cara penilaian yang paling primitif. Pengujian sensori (uji panel) berperan penting dalam pengembangan produk dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan. Panelis dapat mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan membantu untuk mendeskripsikan produk. Penilaian organoleptik sangat banyak digunakan untuk menilai mutu dalam industri pangan dan industri hasil pertanian lainnya. Dalam menilai suatu bahan pangan yang membutuhkan kriteria-kriteria tertentu, uji sensori adalah salah satu cara yang dapat dilakukan karena dinilai merupakan cara yang singkat, misalkan mengacu pada analisa yakni: warna, rasa, bau, dan tekstur. Kriteria-kriteria tersebut sudah dapat dikaitkan untuk mewakili kualitas suatu bahan pangan, baik minuman maupun makanan. Selain itu, system ini sudah banyak dibakukan dan dijadikan sebagai alat bantu dalam laboratorium dan bidang lainnya. Namun, hasil yang didapat tidak 100 % menjamin kebenaran, karena didalamnya hanya diperlihatkan perlakuan yang terbaik atau yang paling disenangi oleh para panelis. Atau kekurangannya adalah penilaian dapat bersifat subjektif. Karena itu uji organoleptik ini biasa disebut dengan uji hedonik. Uji ini tidak akan memperlihatkan suatu produk yang disenangi oleh panelis karena dalam pengujiannya telah diacak. Oleh karenanya dibutuhkan suatu analisis data untuk menggabungkan berbagai penilaian yang telah didapat.
B. TUJUAN Mahasiswa mampu melakukan penilaian organoleptik dan quality control pada menu ke IV di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
BAB II PEMBAHASAN A. UJI ORGANOLEPTIK dan QUALITY CONTROL Penilaian organoleptik merupakan penilaian
yang
dilakukan
dengan
penginderaan. Penilaian dengan indera banyak digunakan untuk menilai mutu suatu kondisi hasil pertanian maupun makanan. Penilaian organoleptik bertujuan untuk memecahkan masalah yang biasanya terdapat dalam sebuah industri khususnya industri pangan seperti pemakaian bahan mentah, proses produksi dan hasil akhir. Dalam penilaian organoleptik dibutuhkan panel. Panel merupakan alat yang terdiri dari orang ataupun kelompok orang yang menilai sifat atau mutu benda berdasarkan kesan subjektif. Orang yang menjadi anggota panel tersebut disebut dengan panelis (soekarto, 1985). Quality Control (QC) adalah orang yang bertugas untuk meneliti produk baik selama proses produksi, sebelum bahkan sesudah dilakukannya proses produksi. Tujuannya adalah untuk memperoleh standar kualitas pada produk-produk tersebut agar sesuai dengan diharapan oleh perusahaan. Tugas dari Quality Control (QC) meliputi monitoring, kemudian uji tes dan juga melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Siklus menu hari ke IV di RSUD Panembahan Senopati Waktu Siang
Menu 1. Ikan pesmol 2. Tempe goreng 3. Tempe terik (BB+anak+diet) 4. Bening bayam + wortel 5. Syr RPRK : Ca wortel 6. Putel semur (TKTP) 7. Pepaya 8. BBS : ikan pesmol + tahu terik
Uji organoleptik yang dilakukan pada menu siang ke IV RSUD Panembahan Senopati pada tanggal 14 September 2019 di dapatkan hasil sebagai berikut : Makanan Nasi Biasa
Warna Putih
Bentuk Sesuai cetakan Sesuai cetakan Sesuai Sesuai Petak
Tekstur Rasa Lembut Sesuai
Aroma Aroma nasi
Nasi Tim
Putih
Lunak
Sesuai
Aroma nasi
Bubur Nasi BBS Ikan pesmol
Putih Putih Kuning
kental Kental Lunak
Sesuai Sesuai Gurih
Tempe goreng Coklat
petak
semi lunak
Tempe terik
Abu-abu
Petak
Semi Lunak
Gurih dan sedikit asin Gurih
Aroma nasi Aroma nasi Aroma khas ikan Aroma khas tempe
Bening bayam + wortel
Oranye + hijau
Bulat
Lunak
Sesuai
Ca wortel
Oranye
Bulat
Lembut
Putel semur
cokelat
Sesuai
Lembut
Pepaya
Oranye
Lunak
Tahu terik
Abu-abu
Persegi panjang Kotak
Agak hambar Sedikit asin dan rasa khas putel Manis Aroma khas pepaya Sedikit Aroma khas gurih dan tahu tidak terlalu asin
Semi lunak
Aroma khas tempe dan sedikit aroma santan Aroma khas bayam yang lebih kuat tidak ada aroma Aroma khas telur
Skala penilaian pada siklus menu ke IV RSUD Panembahan Senopati Bantul No
Skala Penilaian
Menu
Rasa
Aroma
Tekstur
Warna
1.
Ikan pesmol
5
4
5
4
2.
Tempe goreng
4
4
4
4
3.
Tempe terik
4
5
4
3
4.
Bening bayam + wortel
4
4
5
5
5.
Ca wortel
4
4
5
5
6.
Putel semur
4
4
5
5
7.
Pepaya
5
4
5
5
8.
Tahu terik
4
5
3
3
9.
Nasi biasa
5
5
5
5
10. Nasi tim
5
5
5
5
11. Nasi bubur
5
4
5
5
Keterangan : 5 = Sangat Disukai 4 = Disukai 3 = Agak Disukai 2 = Tidak Disukai 1 = Sangat Tidak Disukai
Formulir penilaian siklus menu hari ke IV RSUD Panembahan Senopati Bantul No.
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Penampilan dan warna Ukuran/porsi dan bentuk Rasa dan aroma makanan Tekstur makanan Kesesuaian harga Kemampuan tenaga Teknik pemasakan
Kurang
Penilaian Sedang √ √
Baik √ √ √ √ √
Berdasarkan hasil uji organoleptik, warna menu ini cukup bervariasi dengan warna oranye,hijau, coklat, putih dan abu-abu yang diharapkan mampu menimbulkan daya tarik pasien untuk menghabiskan makanannya. Untuk pemorsian sebenarnya sudah ada standar porsi, namun untuk pemorsian sendiri, baik untuk pencetakan dan potongan bahan masih belum bisa disesuaikan dengan standar porsi karena alat-alat yang belum lengkap seperti timbangan digital makanan pada saat pengolahan dan pemorsian. Harga dari menu yang dibuat juga sudah sesuai dengan tarif yang sudah ditetapkan dari rumah sakit yaitu maksimal Rp 20.000 untuk biaya makan pasien selama satu hari, sudah termasuk 3 kali makan utama dan 2 kali makanan selingan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1.
Pemilihan bahan makanan sudah baik karena terdapat variasi bahan makanan
2.
Menu makan siang hari ke IV sudah memiliki variasi warna yang menarik, akan tetapi pada tahu dan tempe terik tidak terlalu menarik
3.
Menu sudah terdapat makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah
4.
Bentuk pada setiap menu sudah sama tetapi belum tentu dengan berat nya, karena tidak menggunakan timbangan digital pada saat pengolahan maupun penditribusian
LAMPIRAN