16 0 284 KB
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA
Oleh : Indrianingsih A41180419 / Golongan A / 15
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019
BAB 1. METODOLOGI 1.1 Alat 1. Kertas HVS F4 2. Alat tulis 3. Kamera 4. Buku Kunci Determinasi Serangga 1.2 Bahan 1. Kumbang 2. Belalang 3. Kupu-Kupu 4. Lalat 5. Lebah 6. Capung 7. Laron 8. Kutu Putih/ Kutu Kebul 9. Kepik 10. Thrips 1.3 Prosedur Kerja 1. Menyiapkan semua alat dan bahan 2. Mengidentifikasi jenis hewan atau hama 3. Mengamati morfologi hama dan ciri khusus hama 4. Mencari jenis ordo hama dengan mencocokkan ciri dan morfologi hama pada buku kunci determinasi serangga 5. Mencatat hasil pengamatan dari buku kunci determinasi serangga berupa angka dan huruf serta nama hama beserta ordonya
BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Hasil No.
Gambar dan Spesies Hama
Kunci Determinasi
Ordo
1.
Kumbang
1a-2a-3b-4b-6b-7a
Coeloptera
2.
Belalang
1a-2a-3b-4b-6b-7b
Orthoptera
3.
Kupu-Kupu
1a-2b-8b-14a
Lepidoptera
4.
Lalat
1a-2b-8a-9b-10b-11b-
Diptera
13a
5.
Lebah
1a-2b-8b-14b-15b-16b17a-18b-19a
Hymenoptera
6.
Capung
1a-2b-8b-14b-15b-16b-
Odonata
17b-21a
7.
Laron
1a-2b-8b-14b-15b-16b-
Isoptera
17b-21b-22a
8.
Kutu Putih/Kutu Kebul
1b-26b-44a
Homoptera
9.
Kepik
1a-2a-3b-4a-5a
Hemiptera
10.
Thrips
1a-2b-8b-14b-15a
Thysanoptera
2.2 Pembahasan 2.2.1 Kunci Determinasi Serangga (disebut pula Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang) karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”). Serangga termasuk kedalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat),
Coleoptera
(misalnya
kumbang),
Hymenoptera
(misalnya semut, lebah dan tabuhan) dan memiliki sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relative kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi (Pracaya, 2004). Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan pada beberapa jenis spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun. Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan hewan lain yang harus bergerak di atas permukaan tanah (Subyanto, 1997). Kunci determinasi atau dikenal dengan istilah "dikotom" adalah suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Selain itu kunci determinasi merupakan cara untuk dapat mengenali dan mengelompokkan mahluk hidup pada tingkatan (takson) mahluk hidup. Pada umumnya, kunci dikotom memuat ciri-ciri organisme yang akan disajikan secara berlawanan. Selain itu, kunci dikotom juga diartikan sebagai cara untuk mencari
nama tumbuhan dan hewan yang awalnya belum diketahui atau dikenali. Serta mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Untuk membuat kunci determinasi perlu memperhatikan hal-hal berikut : 1. Kunci harus dikotom (berlawanan), sehingga satu bagian dapat diterima, sedangkan yang lain ditolak. 2. Ciri yang dimasukkan mudah diamati. 3. Deskripsi karakter dengan istilah umum sehingga dapat dimengerti orang. 4. Menggunakan kalimat sesingkat mungkin. 5. Setiap kuplet diberi nomor. 6. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik. 2.2.2 Ordo Definisi ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa family dalam tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Menurut Wikipedia, Ordo atau bangsa adalah suatu tingkatan atau takson antara kelas dan familia. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh ahli botani Jerman, Augustus Quirinus Rivinus dalam klasifikasi tumbuhannya. Carolus Linnaeus merupakan orang pertama yang secara konsisten menerapkan dalam klasifikasi tiga kerajaan besar : mineral, hewan, dan tumbuhan dalam bukunya Systema Naturae (1735). Dalam praktikum pengenalan ordo serangga yang dilakukan oleh penulis, terdapat beberapa ordo serangga yang telah teridentifikasi dengan masing-masing ciri dari ordo serangga tersebut.Pengelompokan serangga ke dalam
tingkat ordo
sesuai dengan keadaan morfologi preparat serangga yang disediakan dan dicocokkan dengan kunci determinasi serangga. Berdasarkan ciri-ciri morfologis atau karakteristik fisik serangga telah dapat diidentifikasi beberapa serangga yang termasuk dalam beberapa ordo yaitu : 1. Ordo Coleoptera Coleoptera berasal dari bahasa latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti insekta bersayap perisai. Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah :
- Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput. - Mengalami metamorphosis sempurna. - Tipe mulut menggigit. - Contoh : penggerek buah kopi (Stephanoderes hampei), kumbang daun kakao (Adoretus spp.) 2. Ordo Orthoptera Orthoptera berasal dari bahasa latin orthop = lurus, pteron = sayap, yang berarti insekta bersayap lurus. Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Orthoptera adalah : -
Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen), sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
-
Mengalami metamorphosis tidak sempurna.
-
Tipe mulut menggigit.
-
Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar).
-
Contoh : belalang hijau (Atractomorpha spp.), belalspp.), belalang kayu
(Valanga
nigricornis),
belalang
migrant
(Locusta
migratoria). 3. Ordo Lepidoptera Orthoptera berasal dari bahasa latin orthop = lurus, pteron = sayap, yang berarti insekta bersayap lurus. Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Orthoptera adalah : 4. Diptera 5. Hymenoptera 6. Odonata 7. Isoptera 8. Homoptera 9. Hemiptera
10. Tyhsanoptera 2.2.3 Pembahasan 1. Kumbang (Dynastinae) 2. Belalang (Caelifera) 3. Kupu-Kupu (Rhopalocera) 4. Lalat (Diptera) 5. Lebah (Anthophila) 6. Capung (Anisoptera) 7. Laron (Isoptera) 8. Kutu Putih/Kutu Kebul (Bemisia tabaci) 9. Kepik (Hemiptera) 10. Thrips (Thyranoptera)
BAB 3. KESIMPULAN
Daftar Pustaka Pracaya. 2004. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya. Subyanto. 1997. Kunci Determinasi Serangga. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sumber data lain : Guru Pendidikan. 2019. Kunci Determinasi : Pengertian, Contoh, Dikotomi Hewan
dan
Tumbuhan
(online),
(https://www.gurupendidikan.co.id/kunci-
determinasi/, diakses pada 07 Oktober 2019). Yuk Belajar. 2018. Kunci Determinasi Tumbuhan dan Hewan Beserta Contoh dan Caranya (online), (http://www.ojomuter.com/2018/05/kunci-determinasitumbuhan-dan-hewan.html, diakses pada 07 Oktober 2019).