Lapsus Isip DHF Revi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KASUS PORTOFOLIO DOKTER INTERNSHIP SEORANG ANAK PEREMPUAN USIA 11 TAHUN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE GRADE I



Disusun Oleh : Nama



: dr. Reviyanti Ratnasari Dewi



Wahana



: RS. Wisma Prashanti



Periode



: 05 Februari 2019 – 04 Juni 2019 Dokter Pembimbing :



dr. I Gusti Gede Agung Wiradharma, Msc Sp.A Dokter Pendamping : dr. Ni Nyoman Astriningsih dr. Gusti Ayu Prima Wardani



RUMAH SAKIT WISMA PRASHANTI 2019



1



BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO Pada hari ini tanggal 18 Mei 2019 di Wahana RS Wisma Prashanti telah dipresentasikan portofolio oleh : Nama



: dr. Reviyanti Ratnasari Dewi



Kasus



: Demam Berdarah Dengue



Topik



: Ilmu Kesehatan anak



Nama Pembimbing



: dr. I Gusti Gede Agung Wiradharma, Msc, Sp.A



Nama Pendamping



: dr.Ni Nyoman Astriningsih dr. Gusti Ayu Prima Wardani



Nama Wahana No



: RS Wisma Prashanti Nama Peserta



Tanda tangan



1



1.



2



2.



3



3.



4



4.



5



5.



6



6.



7



7.



8



8.



Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya. Mengetahui, Dokter Pembimbing



dr. IGA Wiradharma, Sp.A



Dokter Pendamping



dr. Ni Nyoman Astriningsih



Dokter Pendamping



dr. Gusti Ayu Prima W



PENDAHULUAN



2



1.1 Latar Belakang Infeksi virus dengue merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan dunia. Selain dapat menimbulkan epidemi, penyakit karena virus dengue menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada anak serta rasa panik pada masyarakat. Perkembangan penyakit ini dari abad ke abad ada kecenderungan semakin bervariasi dalam hal manifestasi klinis dan semakin luasnya daerah atau negara yang terkena.1 Infeksi virus dengue sampai saat ini menjadi perhatian kesehatan dunia. Infeksi virus dengue menimbulkan manifestasi yang beragam dari yang paling ringan sampai berat yaitu Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), maupun Dengue Syok Syndrome (DSS). Selama tiga dekade terakhir terjadi peningkatan angka kejadian DD, DBD, mapun DSS. Sekitar dua per lima dari penduduk dunia di negara tropis terancam terkena virus dengue. Sekitar 50 juta infeksi dengue terjadi di dunia saat ini. Sekitar 500.000 orang dengan yang terinfeksi dengue dirawat di rumah sakit setiap tahunnya. Sekitar 90% penderita adalah anak-anak usia kurang dari lima tahun dan 2,5 % diantaranya meninggal dunia. Infeksi virus dengue terutama pada daerah tropis dan subtropis terutama pada daerah urban maupun semiurban. Indonesia sendiri merupakan daerah dengan tingkat kejadian yang tinggi.2 Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali menunjukkan pada tahun 2015, jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 10.759 kasus dengan jumlah kematian 29 orang (incidence rate/angka kesakitan : 259,1 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian :0,3%), menurun disbanding angka tahun 2016 dengan jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 20.306 kasus dengan jumlah kematian 58 orang (incidence rate/angka kesakitan : 483 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian :0,3%). Pada tahun 2017, jumlah penderita DBD yang dilaporkan menurun yaitu sebanyak 4.487 kasus dengan jumlah kematian 16 orang (incidence rate/angka kesakitan : 105,7 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian :0,4%). Meningkatnya jumlah kasus serta bertambahnya wilayah yang terjangkit disebabkan karena peningkatan distribusi geografis virus dan intensitas transmisi virus dengue oleh nyamuk Aedes aegypti, kepadatan penduduk, keadaan daerah pemukiman dibawah standar kesehatan, peningkatan transportasi modern yang



3



meningkatkan transmisi virus dengue, serta tidak efektifnya pemberantasan nyamuk terutama di daerah endemis.4 Secara umum upaya pengendalian infeksi virus dengue dapat dibagi dalam tahapan promotif, preventif, deteksi dini, dan tatalaksana. Tahapan promotif dan preventif meliputi



perbaikan lingkungan,



pemberdayaan masyarakat,



dan



penyuluhan lintas program dan lintas sektoral. Sedangkan deteksi dini dan tatalaksana lebih pada pelayanan penderita di sarana kesehatan dan juga di masyarakat. Usaha perbaikan lingkungan dengan pemutusan transmisi melalui pengasapan dibutuhkan dengan bukti ada penderita lain di sekitar penderita dan dari survei jentik ditemukan angka bebas jentik kurang dari 95%, namun upaya yang paling tepat



adalah



mencegah timbulnya tempat perindukan nyamuk dengan menguras, menutup tempat penampungan air, dan menimbun barang – barang bekas. 4



LAPORAN KASUS



4



2.1 Identitas Nama



: An. FHI



Jenis kelamin



: Perempuan



Umur/Tanggal lahir



: 11 Tahun / 5 Desember 2007



Alamat



: Jalan Ngurah Rai No 4 Banjar Anyar



Pendidikan



: SD



Pekerjaan



: Pelajar



Masuk RS



: 12 April 2019



Keluar RS



: 16 April 2019



Pembiayaan



: BPJS



No RM



: 95418



2.2 Data Dasar A. Anamnesis (Alloanamnesis) Alloanamnesis dengan orang tua pasien pada tanggal 12 April 2019 pukul 17.45 WITA di IGD RS Wisma Prashanti. a.



Keluhan utama Demam



b.



Riwayat Penyakit Sekarang ± 4 hari sebelum masuk rumah sakit, anak demam naik turun, menggigil (-), kejang (-), suhu tidak diukur dengan thermometer, demam turun dengan pemberian obat penurun demam, tapi kemudian naik lagi. Nyeri kepala (+), nyeri perut (-), lemas (-), mual (-), muntah(-), nyeri otot (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), bercak kemerahan di kulit (-), batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorok saat menelan (-), sesak (-), kejang (-) BAK tidak ada keluhan. BAB hitam (-), BAB cair (-), nafsu makan berkurang (-). Sebelumnya sudah datang ke klinik pratama dan diberikan surat rujukan ke RS Wisma Prashanti



c.



Riwayat Penyakit Dahulu Umur



Umur



5



Morbili



-



Diare



-



Pertusis



-



Disentri Basiler



-



Varisela



-



Disentri Amuba



-



Difteri



-



Tifus Abdominalis



-



Malaria



-



Cacingan



-



Tetanus



-



Operasi



-



Angina



-



Gegar otak



-



Pneumoni



-



Patah tulang



-



Bronkhitis



-



Reaksi obat



-



Demam berdarah dengue



-



Campak



-



-



Riwayat pergi ke daerah endemis malaria (-)



-



Riwayat tinggal di daerah banjir (-)



-



Riwayat main di selokan/saluran-saluran yang tergenang air (-)



-



Riwayat jajan sembarangan (-)



d. Riwayat Keluarga



e.



-



Tidak ada anggota keluarga yang menderita keluhan serupa



-



Teman sekolah tidak ada yang sakit seperti ini



-



Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat alergi.



Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah anak pertama. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Ayah pasien merupakan seorang pekerja swasta. Ibu pasien ibu rumah tangga. Total penghasilan rata-rata keluarga Rp 3.000.000,00/bulan. Jumlah tanggungan yang belum mandiri 2. Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS. Kesan: sosial ekonomi cukup.



6



2.3 Data Khusus Riwayat Perinatal Prenatal : Periksa kehamilan di puskesmas > 4x, TT (+) 1x, perdarahan selama kehamilan (-), penyakit selama kehamilan: hipertensi (-), kencing manis (-), preeklamsia / eklamsia (-), kejang (-), demam (-). Mengkonsumsi vitamin dan tablet Fe rutin, mengkonsumsi jamu (-), mengkonsumsi obat diluar resep dokter (-) Natal



: Tabel 1. Tabel riwayat kehamilan dan persalinan ibu pasien No. 1



Kehamilan dan Persalinan Lahir anak perempuan dari ibu G1P0A0,



Usia sekarang



24 tahun , umur kehamilan 40 minggu, ditolong bidan, lahir secara spontan,



11 tahun



langsung menangis, berat badan 3000 2



gram, panjang badan saat lahir 46 cm. Lahir bayi laki – laki dari ibu G2P1Ao usia 27 tahun, usia kehamilan 38 minggu, lahir spontan, langsung menangis, biru (-), kuning (-), kejang (-), berat badan lahir



8 tahun



3500 gram dan panjang badan lahir 45 cm. Postnatal



: anak rutin imunisasi di dokter dan bila sakit anak dibawa ke



puskesmas atau mantri Riwayat Imunisasi a.



BCG



: 1 x (1 bln, scar (+) di lengan atas kanan)



b. DPT



: 3 x (2,3,4bulan), booster 1 x (18 bulan)



c.



: 4 x (0,2,3,4 bulan), booster 1 x (18 bulan)



Polio



d. Hepatitis B : 4 x (0,2,3,4 bulan) e.



Campak



: 9 bulan



Kesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia, booster belum lengkap



Riwayat Keluarga Berencana Orang Tua



7



Ibu pasien menggunakan alat kontrasepsi IUD 2.4 Pemeriksaan Fisik Tanggal 12 April 2019 pukul 17.45 WITA di IGD RSU Wisma Prashanti Seorang anak perempuan, umur 11 tahun, Berat Badan (BB) : 42 kg, Tinggi Badan (TB) : 156 cm Keadaan umum : Compos mentis, kesan gizi cukup, perdarahan spontan (-) Tanda Vital Denyut jantung : 86 x/menit



Suhu : 38,5 oC (axiller)



Frekuensi nafas : 24x/menit



Nadi : reguler, isi dan tegangan cukup



Tekanan darah



: 125/78 mmHg



Keadaan Tubuh KEADAAN TUBUH



KEPALA



Anemi



Mata



Konjungtiva anemis (-/-),



Sianotik (-)



Telinga



Discharge (-/-), serumen (-/-)



Ikterik



(-)



Hidung



Discharge (-/-), epistaksis (-/-)



Turgor



Kembali cepat



Mulut



Gusi berdarah (-)



Tonus



Normotonus



Lidah



Normoglossus, lidah kotor (-)



Kulit



Petekie (-), pucat (-)



Gigi geligi



Karies (-)



Tenggorok



T1-1 faring hiperemis (-)



Leher



Pembesaran nnll (-/-)



(-)



TORAKS Pulmo Inspeksi



: simetris saat statis dan dinamis, retraksi (-).



Palpasi



: stem fremitus kanan sama dengan kiri



Perkusi



: sonor seluruh lapangan paru 8



Auskultasi



: suara dasar



: vesikuler (+/+) normal



suara tambahan



: wheezing (-/-), ronkhi (-/-), hantaran (-/-)



Vesikuler



Vesikuler



Vesikuler



Cor Inspeksi



: iktus kordis tidak tampak



Palpasi



: iktus kordis teraba di sela iga IV 2 cm medial linea medioclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak melebar. thrill (-)



Perkusi



: konfigurasi jantung dalam batas normal



Auskultasi



: suara jantung I dan II normal, irama reguler, gallop (-), bising (-).



ABDOMEN Inspeksi



: datar



Auskultasi



: bising usus  normal



Perkusi



: timpani, pekak sisi  normal, pekak alih (-)



Palpasi



: supel, nyeri tekan (-), Hepar tidak teraba Lien tidak teraba



Genital



: perempuan dalam batas normal



Ekstremitas :



superior



inferior



Petekie



-/-



-/-



Akral dingin



-/-



-/-