Latihan Kasus Soca [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KASUS CA COLON Seorang pasien usia 77 tahun, Pendidikan SLTA, sunda, Islam, menikah, buruh, Post Laparatomi Eksploratif + stoma ileus obstruktif total CA recti 1/3 distal, di rawat di rshs dengan Keluhan Utama Nyeri di sekitar luka post operasi. Klien mengatakan tidak bisa buang air besar (BAB) dan sulit buang angin sejak 2,5 bulan sebelum masuk rumah sakit. Terakhir BAB sebelumnya, keras dan mengeluarkan banyak darah. Setelah itu klien dibawa ke rumah sakit Cibabat dan dirawat selama 2 hari, dan direkomendasikan untuk dilakukan operasi. Namun, karena keterbatasan alat, dirujuk ke RSHS Bandung. Pada saat pengkajian klien mengeluh nyeri di sekitar luka post operasi (POD 1) pada bagian perut. Skala nyeri 3/10 dibawah pemberian obat analgesik. Nyeri semakin bertambah ketika klien melakukan aktivitas dan berangsur berkurang ketika diistirahatkan. Pasien memiliki penyakit hipertensi sejak lama, biasanya pasien rutin memeriksakan dirinyake puskesmas terdekat namun tidak minum obat untuk mengontrol penyakitnya. Sebelumnya juga pasien mengatakan memiliki penyakit maag, karena makan yang tidak teratur. Tidak ada anggota keluarga klien yang memiliki penyakit yang serupa dengan klien. klien terlihat mampu berinteraksi dengan sangat baik dengan keluarga maupun dengan orang-orang di sekitarnya serta tidak terlihat murung dan menarik diri. Klien juga kooperatif dengan petugas kesehatan ketika diberi tindakan invasif maupun non invasif. Compos Mentis (E4V5M6), Pasien merasa tidak bisa melakukan apa yang biasa ia lakukan saat ia sehat atau sebelum didiagnosa penyakit tersebut. Saat ini, pasien hanya akan berusaha agar keadaannya semakin hari bisa lebih baik lagi agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga. Saat ini, ia merasa bahwa apa yang ia derita merupakan ujian yang harus dihadapi. Klien mengatakan menerima dengan lapang dada pasrah dan mengenai penyakitnya, karena dianggapnya sebagai penggugur dosa. Klien tinggal bersama dengan istri dan anaknya. Pasien merupakan seorang kepala rumah tangga. Secara finansial, keluarga merasa cukup. Kehidupan sosial di lingkungan tempat tinggal pasien pun terjalin baik dengan tetangga. Sebelum sakit, pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu. Namun, setelah sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien masih bisa melakukan shalat 5 waktu tapi dengan gerak yang terbatas, yakni di atas tempat tidurnya. Berat Badan: 45 kg. Respirasi 19 x/menit. Nyeri skala 3/10 dengan pemberian analgesic. Tinggi Badan 160 cm. Tekanan darah 140/80 mmHg. Suhu, 35,7C. Nadi 100 x/menit. Resiko dekubitus skor 15. Pemeriksaan Diagnostik a. Hematologi (18-03-2017 Pukul 06.24) Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Hematologi Hemoglobin *12,6 L : 13,5-17,5 g/dL Hematokrit *38 L : 40 - 52 % Leukosit 9500 4.400 – 11.300 /mm3 Eritrosit *4,28 L : 4,5 – 6,5 Juta/uL Trombosit 268.000 150.000 – 450.000 /mm3 Indeks Eritrosit MCV 87,6 80-100 fL



MCH 29,4 26-34 Pg MCHM 33,6 32-36 % Kimia Klinik Kreatinin 1,09 0,7-1,2 mg/dL Albumin *2,5 3,5-5,2 g/dL AST (SGOT) 23