Lembar Checklist Mengembangkan Karakter Atau Tokoh Cerita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR CHECKLIST MENGEMBANGKAN KARAKTER ATAU TOKOH CERITA Segala hal penting mengenai karakter tokoh cerita yang kamu tulis dalam satu lembar rangkuman sederhana



Oleh; A Wan Bong www.penulisgunung.id 0812 5435 5648



LEMBAR PENGEMBANGAN KARAKTER



Identitas dan Background Nama



Pradipta Bumi



Umur 20 Tahun



Ulang Tahun 18 Juni



Warna Rambut Hitam ke cokelat-coekalta



Warna Mata Hitam



Tinggi Badan 179 Cm



Sifat Personal



Gunakan bagian ini untuk menggambarkan secara rinci bagaimana tokoh cerita berprilaku dalam berbagai situasi. Termasuk misalnya ketika menghadapi orang yang belum ia kenal sebelumnya. - Canggung saat bertemu orang, lebih kea rah pemalu. Selalu mengamati sekitar sebelum, melakukan pembicaraan atau pun bertindak. - Tidak percaya diri, tergatang Pradipta akan mengenakan setelan serba hitam jika 3 pakaian favoritnya belum dicuci. - Fun fact: Pradipta hanya memiliki 5 setelan baju, dan setelah itu tidak pernahg dipadu-



padankan. - Emotionless (Sedikit berekspresi) mukanya selalu datar dan memiliki 1 wajah ekspresi



Kekuatan



- 3 hari tidak pernah tidur. - Tidak akan gampang menangis, hal; tersebut lantara tangisannya sudah habis aat ayahnya meninggal. - Memiliki tingkat kefokusan yang tinggi - Tidak pantang menyrah mengincal yang diamaui



Kelemahan



- Tidak peka - Tidak mampu membaca situasi dengan benar sehingga terkadang kehilangan sesuatu hal - Fokus yang terlalu fokus



Kebiasaan Unik/Lucu/Tidak Biasa



- Gagap Ketika berbicara dengan perempuan yang disuka - Banyak bica Ketika Bersama kekasihnya



Latar Belakang dan Sejarah



Gunakan bagian ini untuk menggambarkan bagaimana kehidupan tokoh cerita sebelumnya seperti bagaimana masa kecilnya, hubungannya dengan orang tua dan informasi apa pun yang menjadikan tokoh cerita seperti saat sekarang. Pradipta berasal dari keluarga yang biasa saja. Besar di pinggil Kota, Pradipta hidup Bahagia Bersama 4 anggota keluarga. Ia memiliki kakak perempuan yang lebih tua sekitar 2 tahun. Sedangkan Ibu dan ayahnya bekerja sebagai seorang guru di sekolah yang berbeda. Tidak ada darah senima di kedua orangtuanya. Pradipta tumbuh mencintai seni Lukis tak kala dirinya berkunjung ke rumah kakeknya yang berada di perbukitan desa. Semasa kecil, ia menghabiskan membantu (gabah) dan melihat keindahn gunung yang rasanya ingin dibawa pulang. Sang kakek pun lalu membeliikan buku gambar dan pencil beserta penghapus dari sanalah Pradipta mulai bisa menggambar.



Ia kerap meminta kepada sang ibu atau pun ayah untuk meminjamkan atau pun membelikan buku mewaranai, serta alat tulis warnahnya yakni pensil warna. Tak hidup bergelimang harta, Pradipta pun harus mencari uangnya sendiri dengan membantui kakek dan neneknya Bertani di sawahnya. Hal itu ia lakukan hingga umur 15 tahun. Selama SMP kelas 2, Pradipta telah menciptakan lukisan-lukisan yang cukup banyak. Titik puncaknya Ketika ia melihat buku kumpulan karya di SMPnya. Mulai dari sana ia mengenal Picasso, Lenoardo Davinci dan para pelukin classiclainya. Singkat cerita, Pradipta pun memilih jurusan melukis di Universitas Seni ternama di kota. Namun hal tersebut mendapat tentangan dari Ayah Pradipta. Ia meminta anakanya itu menjadi Guru sama seperti dirinya, lantaran masa depan guru cerah. Sedangkan ia mempertanyakan jika Pradipta menjadi pelukis bagaiamana cara mendapatkan uang. Meskipun begitu, dari ilmu yang ia dapatkan serta kecerdasannya, Pradipta berusaha membuktikan perkataan sanag Ayah tidak lah benar. Ia pun bernjanji jika biaya Pendidikannya nanti akan ditanggung oleh dirinya sendiri. Saat masa pembuktian itu, sang kakek pun meninggal dunia. Membuat Pradipta goyah. Namun ia mengingat perkataan kakeknya jika ia dulu ingin sekali melukis di waktu senggangnya Bertani. Sang kakek ingin sekali keluar dari desanya dan melukis tempat-tempat yang belum pernah dijamahinya. Oleh karena itu, sang kakek pun mendukukng apa yang diinginkan sang cucunya. Dengan perkataan itu, Pradipta pun tak patah arah. Ia pun mencari-cari cara berkonsultasi dengan gurunya untuk mengetahui cara mendapatkan beasiswa. Pertandingan pertama dirinya adalah mulai berbicara dengan gurunya. Di kelas, Pradipta meruapakan siswa yang irit bicara. Ia hanya membuka mulutnya tak kala diajak berbicara duluan. Singkat cerita, Pradipta pun berhasil lolos ke universitas yang diinginkannya. Satu semester di sana, ia pun mednapqatkan kabar buruk jika ayahnya meninggal dunia karena serangan jatung. Karena itu, ia memiliki sisi emosional yang besar, meskipun tidak sempat ditolak, ia pun tak mengerti alasannya harus menangis



Motivasi



Gunakan bagian ini untuk menggambarkan apa yang menjadi dorongan dan alasan tokoh ceritamu melakukan apa yang ia lakukan. Bagian ini bisa saja memiliki hubungan erat dengan latar belakang tokoh. Demi mewujudkan mimpi sang kakek, Pradipta ingin menjadi pelukis yang membuat pergi berkeliling dunia, mengabadikan setiap tempat dan momen yang ia jumpai.



Suara Tokoh



Gunakan bagian ini untuk mendefiniskan suara tokoh cerita, logat, aksen dan berbagai ciri khas lain seperti optimis, pesimis, acuh tak acuh dan lain sebagainya.



- Agak berat, logat kampungnya terasa sedikit serta opitmis dalam mengejar mimpinya. - Bersikap acuh tak acuh terkait dengan hal yang tidak ada hubungan dengan dirinya. - Sedikit temperamental - Jarangn tersenyum, ia pun dijuliki sebagai pira dingin di kelas, hanya bernafsu dengan lukisannya.



Sahabat atau Teman Dekat Tokoh



Apa yang Menjadi Favorit untuk Tokoh Lakukan



Bagian ini bisa kamu gunakan untuk menggambarkan apa yang menjadi kesenangan tokoh cerita, hobinya, makanan kesukaan, buku yang suka dibaca, film favorit dan yang lainnya.



Bakat dan Keahlian