Lensa Okuler Dan Lensa Objektif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LENSA OKULER DAN LENSA OBJEKTIF PADA MIKROSKOP Menurut Rahman(2015), Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikroskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop Biologi (monokuler) dan mikroskop stereo (Binokuler). Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk pengamatan bendabenda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop merupakan alat utama dalam melakukan pengamatan dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untukmempelajari struktur dari benda-benda kecil. Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif



dengan



kekuatan pembesaran sebagai berikut. 1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x 2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x 3. Objektif 40x dengan okuler 10x, Pembesaran 400x 4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik 1000x disebut objektif emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya khusus pula. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula -mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi. Bagian-Bagian Optik adalah sebagai berikut : 1. Lensa Okuler Lensa okuler yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Lensa okuler berfungsi untuk: a) Memperbesar bayangan objek yang telah dibentuk oleh lensa objektif. 1



2



b) Membentuk bayangan yang asli. c) Memberi tanda dan mengukur skala.



Gambar 1. Lensa okuler https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/ 2. Lensa objektif Lensa Objektif,yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop yang bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Pada bagian sistem optik, terdapat lensa objektif dengan beberapa jenis pembesaran diataranya: a) Low Dry Power yakni lensa objektif yang memiliki fokus 18 mm dengan pembesaran 10 kali lipat. b) High Dry Power yakni lensa objektif yang memiliki fokus 4 mm dengan pembesaran 40 kali lipat. c) Oil Immersion Objective yakni lensa objektif yang memiliki fokus 1,2 mm sampai 2 mm dengan pembesaran 97 kali lipat. Namun dalam pemeriksaan yang lebih kecil lagi lensa objektif mampu memperbesar bayangan objek penglihatan dari 97 hingga 100 kali hanya dengan menambahkan minyak emersi diatara lensa dan gelas objek. Adapun tujuan penambahan minyak emersi ini adalah untuk menghilangkan udara yang terdapat pada lensa dan gelas objek. Dengan begitu sinar akan yang masuk ke dalam lensa tidak akan dibiaskan dan sebagai pelumas untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.



3



Lensa objektif memunyai nilai apertura. Nilai apertura adalah ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Lensa objektif ini membutuhkan cahaya nyata, terbalik dan diperbesar. Di mana lensa objektif ini di atur oleh revolver untuk menentukan pembesaran dan pengecilan lensa objektif.



Gambar 2. Lensa objektif https://bukubiruku.com/bagian-bagian-mikroskop/ Menurut Pramudita (2012), Benda yang diamati diletakan di depan lensa objektif diantara fob dan 2ob (fob < 2fob). Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar. L1 ini dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Supaya I2 diperbesar, maka I1 harus terletak didepan lensa okuler diantara titik optic O dan jarak focus okuler (fok). Benda yang diamati diletakan pada jarak lebih jauh sedikit dari titik api lensa objektif. Bila mata pengamat tidak berkomodasi maka letak benda ini harus sedemikian, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif jatuh tepat dititik api pertama dari lensa okuler.



4



Mikroskop digunakan oleh mata berkakomodasi maksimum, berarti bayangan dari lensa okuler harus terletak didepan lensa okuler sejauh titik dekat pengamat, jadi: sok = -sn Jika mikroskop digunakan oleh mata tidak berakomodasi (dengan titik jauh berada di tak hingga), maka bayangan dari lensa okuler harus terletak didepan lensa okuler sejauh titik pengamat, yaitu titik tak hingga. Ini akan memberikan jarak benda okuler sama dengan jarak focus okuler, jadi: sok = -~ memberikan so = fok Pembesaran Mikroskop Karena mikroskop tersusun atas dua lensa, maka pembesaran total tentu sama dengan hasil kali dari kedua pembesaran itu. Untuk lensa objektif, pembesaran yang dialami benda adalah pembesaran linier, sehingga pembesaran objektif adalah M



ob,



sama dengan rumus



pembesaran linier lensa tipis. h’ob M ob =



hob



s’ob =-



sob



Keterangan: h’ob



: Tinggi bayangan



hob



: Tinggi benda



s’ob



: Jarak bayangan objektif



sob



: Jarak benda objektif



Pembesaran Lensa Okuler sn 1. Pada mata berakomodasi maksimum Mok = sn 2. Pada mata tidak berakomodasi Mok = fok



fok



+1



Pembesaran total mokroskop (M) adalah hasil kali antara pembesaran objektif dengan okuler: M= Mob x Mok



5 1



Atau dengan persamaan lensa objektif 𝑓 = 𝑀=



𝑠′ βˆ’π‘“1 𝑓1



1 𝑠



1



+ 𝑠′ s sehingga persamaan perbesaran adalah:



25



×𝑓



2



Daya Pisah dan Aperture Numerik Daya pisah menurut Raileigh,”karena adanya difraksi oleh lubang (amperture)”, bayangan dari satu titik benda suatu lensa tidak berupa titik, melainkan berupa bundaran cahaya dikelilingi cincin gelap dan terang dinamakan pola difraksi. Dua titik cahaya yang sangat berdekatan bayangan berupa dua bundaran yang berpotongan. Dua bundaran dianggap terpisak jika jarak minimalnya sama dengan jari-jari Z = 0,61 Ξ»0



Z



= Jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh sebuah lensa



Ξ»0



= Panjang gelombang cahaya yang dipakai untuk ruang hampa



n



= Indeks bias dimana benda berada



u



= Β½ sudut puncak kerucut cahaya yang masuk lensa objektif



u sin = u dinamakan amperture numeric



Suatu alat optic dikatakan mempunyai daya pisah yang benar bila jarak dua benda yang mulai dapat dipisahkan oleh alat yang sangat pendek, atau daya pisah makin besar bila Z makin kecil, berarti An makin besar. Jika An makin besar tidak hanya menambah daya pisah tetapi juga menambah cahaya yang masuk. Perbesaran total dihitung secara langsung menurut persamaan: 𝑀=



π‘‘π‘”π‘ˆβ€² 25 = π‘‘π‘”π‘ˆβ€² Γ— π‘‘π‘”π‘ˆ 𝑦



6



Dimana y adalah panjang benda, jika bendanya adalah rambut, y dapat diperoleh dengan mengukur diameter rambut, sedangkan y’ dapat diukur dengan menggunakan dua mata, yang satu melihat rambut melalui mikroskop dan yang lain melihat garis skala mistar yang ada diluar mikroskop. Dengan demikian diameter rambut yang terihat melalui mikroskop dapat diukur dengan menggunakan penggaris. Jika tgU adalah jarak rambut sampai mata, tgU’ = y’/a dapat diketahui. Dengan U adalah sudut pandang tanpa mikroskop, dan U’ adalah sudut pandang dengan mikroskop



DAFTAR PUSTAKA Rahman, Alhafiz. 2015. Penggunaan Motor Servo Sebagai Pengatur Fokus Pada Mikroskop Refleksi Digital Berbasis Modul Mikrokontroler Arduino Uno. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya. Pramudita, S. D. 2012. Mikroskop. Jakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.



7



Nama : Rizkal Padli NIM : M1B115015 Kelompok : 1 (Satu) Shift : 1 (Satu) DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Lensa okuler....................................................................................................... 2 Gambar 2. Lensa objektif.................................................................................................... 3



i