LI LBM 3 Mutiara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mutiara Cinta Monabila Subrata 30101900132 LI LBM 3 MODUL MP 1. Apa yang dimaksud dengan statistik deskriptif ? Jawab :



STATISTIK DESKRIPTIF Digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 1) Data kategorik Berupa distribusi frekuensi persentase atau proporsi dari setiap variable yang diteliti. 2) Data numerik a. Ukuran pemusatan data Memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis data  Mean  diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut  Median  diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompok kemudian dicari nilai tengahnya  Modus  data yang paling sering muncul pada suatu distribusi dalam satu kelompok data b. Ukuran variasi Ukuran penyebaran data biasanya dilakukan dengan melihat rentang skor (range), varians, dan simpangan baku (standar deviasi)  Range  diperoleh dengan cara mengurangi data terbesar dengan data terkecil dalam satu kelompok data











Varians (s2)  dapat menjelaskan homogenisitas suatu kelompok. Semakin kecil maka semakin homogen data kelompok tersebut. Sebaliknya, semakin besar maka makin heterogen data kelompok tersebut Simpangan baku atau standar deviasi (s)  menjelaskan kelompok data



Sumber: Masturoh, I., dan N. Anggita. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. 2. Bagaimana cara menyajikan data pada statistik deskriptif ? Jawab : Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Sumber: Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. 3. Apa yang dimaksud dengan Statistik Inferensial ? Jawab : Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya dibertakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Sumber: Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Statistic inferensial -



-



Sering disebut juga statistic probabilitas merupakan Teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistic ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Disebut statistic probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang, maksudnya yaitu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran yang dinyatakan



dalam bentuk presentase. Misal bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%. - Statistic inferensial terdapat statistic parametrik dan non parametrik 1) Statistic parametrik Analisis statistic yang pengujiannya menetapkan syarat-syarat tertentu untuk bentuk distribusi parameter atau populasinya, seperti data berskala interval dan berdistribusi normal. Statistic parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan tasio. 2) Statistic non parametrik Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Analisis statistic ini juga tidak menetapkan syarat-syarat tertentu. Kebanyakan untuk menganalisi data nominal dan ordinal Sumber: -



Imas M. & Nauri A. T. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Kemenkes RI Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. 2013. Bandung: Penerbit Alfabeta 4. Apa macam macam statistik inferensial ? Jawab : Pada statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik inferensial dibedakan menjadi analisis hubungan dan analsisis komparatif 1) Analisis hubungan menguji hipotesis asosiatif, yaitu dugaan adanya hubungan antara variabel penelitian. Dalam analisis hubungan, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: -



Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain.



Contoh analisis hubungan adalah: Suatu penelitian ingin mengetahui hubungan antara lama kerja, pendidikan, dan pengetahuan terhadap kepatuhan penerapan standar prosedur operasional di unit rekam medis dan informasi keseahtan di RS X, maka kerangka konsep dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut



Dari contoh tersebut maka hipotesis penelitian asosiatif adalah: o Ada hubungan antara lama kerja dengan kepatuhan penerapan standar proses operasional o Ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan penerapan standar proses operasional o Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan penerapan standar proses operasional 2) Analisis Komparatif Analisis komparatif merupakan analisis data dengan tujuan untuk membandingkan dua kelompok data atau lebih. Dalam analisis komparasi terdapat beberapa jenis, yaitu : a. Kelompok berpasangan: dikatakan berpasangan jika data kelompok yang dibandingkan datanya saling ketergantungan. Contoh: sekelompok responden penelitian terkait konsep keselamatan pasien di ukur tingkat pengetahuannya 2 (dua) kali yaitu melalui pretest yang dilakukan sebelum sosialisasi konsep keselamatan pasien, kemudian melalui post test yang dilakukan setelah sosialisasi tersebut b. Kelompok tidak berpasangan : Dikatakan tidak berpasangan jika data kelompok yang yang satu tidak bergantung dari kelompok yang lainnya. Contoh: suatu penelitian ingin melihat perbedaan antara kompetensi petugas koder yang telah mengikuti pelatihan koding dan yang belum mengikuti pelatihan tersebut. Kelompok yang telah mengikuti pelatihan koding dengan yang belum merupakan kelompok yang berbeda yang tidak saling berhubungan. 5. Faktor apa yang mempengaruhi kekuatan uji statistik inferensial ? Jawab : a. Besar sampel. Makin besar sampelnya, makin kuat inferensinya(generalisasi). Dengan perkataan lain, kenyataan bahwa sampel tersebut terdiri dari 100 penderita harus ikut



dipertimbangkan bila membuat inferensi ; juga, hasil yang didapat pada 100 penderita harus memberikan inferensi yang lebih terandal dari pada hasil yang sama, misalnya pada 10 penderita. b. Variabilitas dari hasil yang sedang diteliti. Makin kurang variabilitasnya, makin kuat inferensinya. Suatu variasi yang kecil dalam hal hidup terus dari satu penderita ke penderita lain yang menunjukkan suatu hasil yang tetap sama, yang dapat ditimbulkan lagi dengan hasil yang sama. Dengan demikian, makin kecil variasinya, makin banyak kepastian yang dimiliki seseorang tentang hasil2 yang diamati pada sampel. Variabilitas dari hidup terus ditunjukkan dari SD (Standart deviation)  sama dengan 43,3 bulan yang didasarkan atas pengalaman sebelumnya, dan, dengan sendirinya,SD ini harus menurut suatu cara tertentu masuk ke dalam proses dari menarik infersi. 6. Apa berbedaan dari statistik parametrik dan non parametrik ? Jawab :



Sumber: Sunjoyo, Rony S, dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta



7. Apa saja contoh statistik parametrik dan non parametrik ? Jawab : 8. Apa syarat melakukan uji statistik ? Jawab :



Parametrik - Jumlah sampel cukup besar untuk dapat diproses - Sampel diambil secara acak - Sampel tersebut berdistribusi normal - Bila ingin melakukan uji beda, kedua sampel harus memiliki varian yang sama - Data yang berskala interval atau rasio Non Parametrik - Sampel kecil - Berskala nominal atau ordinal - Berskala interval atau rasio, bilamana sampel yang berskala tersebut tidak memenuhi syarat uji parametrik -



Sumber: B. Sandjaja., H. Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka. 9. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari statistik parametrik dan non parametrik ? Jawab : Kelebihan Non Parametrik 1. Asumsi yang digunakan minim, sehingga mengurangi kesalahan penggunaan 2. Penghitungan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah 3. Konsep dan metode mudah dipahami 4. Dapat diterapkan pada skala nominal dan ordinal



Kekurangan Non parametric 1. Menyebabkan pemborosan informasi 2. Banyak hitung2, sehingga menjemukan Parametrik 1. Populasi harus memiliki varian yg sama 2. Variable2 yang diteliti harus dpt diukur setidaknya dlm skala interval



Parametrik 1. Syarat2 parameter populasi yang menjadi sample biasanya tidak diuji dan dianggap memenuhi syarat, pengukuran data kuat 2. Observasi bebas (double blind) satu sama lain (sample dan dokternya tidak tahu variable bebasnya) dan ditarik dari populasi yang berdistribusi normal dan varian yang homogeny



10. Apa yang dimaksud dengan hipotesis komperatif dan hipotesis korelatif ? Bagaimana macam macam hipotesis dan bagaimana menuliskannya Jawab : Bentuk hipotesis berdasarkan eksplanasinya ada tiga yaitu: hipotesis deskriptif (variabel mandiri), komparatif (perbandingan), dan assosiatif (hubungan/korelatif). Dalam hipotesis komparatif, dibedakan menjadi dua, yaitu komparatif untuk dua sampel dan lebih dari dua sampel. 1) Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu sampel (unit sampel), dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan statistik non parametrik merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar kelompok dalam satu sampel. 2) Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif atau dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai-nilai dua kelompok atau lebih. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi



populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. 3) Hipotesis assosiatif (korelatif), adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan ada tidaknya hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.



Sumber: Prof. Dr. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. 11. Apa yang dimaksud dengan statistik analitik ? Jawab :