Li Ninda LBM 1 b.21 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEGITIGA EPIDEMIOLOGI



Epidemiologic Triangle atau segitiga epidemiologi dikemukakan oleh Gordon dan La Richt (1950). Model ini menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu host, agent, dan environment. Gordon berpendapat bahwa: Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan manusia (host). Keadaan keseimbangan tergantung pada sifat alami dan karakteristik agent dan host(baik individu/kelompok). Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan. (lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis).



Segitiga epidemiologi yang sering dikenal dengan istilah trias epidemiologi merupakan konsep dasar yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berpera n dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya yaitu: Host, Agen, danLingkungan (Muliani, Dkk., 2010).



Penjelasan: a.Keadaan sehat, keadaan seimbang antara host, agen dan environment. b. Keadaan sakit karena adanya peningkatan agent infeksius.Contoh: mutasi influenza virus. c.Keadaan sakit karena peningkatan suspectibility pada populasi.Contoh: peningkatan jumlah anak yang rentan terhadap campak. d.Keadaan sakit karena adanya perubahan lingungan yang mempermudah/ menguntungkan penyeb aran agent. Contoh: akibat banjir. e.Keadaan sakit karena terjadinya perubahan lingkungan yang merugikan/ menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh. Contoh: polusi udara. Komponen pada segitiga epidemiologi: A.Faktor host/ penjamu (Tuan rumah) Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. Yang termasuk faktor penjamu adalah: 1.Genetika, faktor keturunan dapat mempengaruhi status kesehatan. Misalnya: butawarna, asma, hemofilia dll. 2.Umur dan keadaan imunologis, mempengaruhi status kesehatan karena adakecenderungan penya kit menyerang umur tertentu. Misalnya, pada balita karenaimunnya belum stabil, dan pada manula karena imunnya sudah menurun. 3. Jenis kelamin, mempengaruhi status kesehatan karena ad penyakit yang terjadi lebih banyak atau hanya ditemukan pada pria atau wanita saja. Misalnya, kanker serviks pada wanita. 4.Etnis/ ras/ warna kulit. Mempengeruhi status kesehatan karena terdapat perbedaanantara etnis/ ras tertentu. Misalnya, ras kulit putih lebih berisiko terkena kanker kulitdibandingkan dengan ras kulit hitam.



5.Keadaan fisiologis tubuh, mempengeruhi status kesehatan. Misalnya, kelelahan,kehamilan, pubertas, keadaan gizi dll. 6.Perilaku dan kebiasaan/ gaya hidup, mempengaruhi status kesehatan. Misalnya,personal hygiene,hubungan antar pribadi dll 7.Penyakit sebelumnya, mempengaruhi status kesehatan karena ada penyakit yang jikasudah pernah terkena maka ketika terjadinya serangan kedua menimbulkan kondisiyang lebih parah atau ada juga jika penyakit sebelumnya telah sembuh maka risikokambuh lebih kecil atau tidak terjadi (Muliani, Dkk., 2010).



B.Faktor Agen Agen atau faktor penyebab adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit atau masallah kesehatan lainnya Faktor lingkungan (Muliani, Dkk., 2010).Agent/ penyebab bibit penyakit terdiri dari biotis dan abiotis. 1.Penyebab biotis, khususnya terjadi pada penyakit-penyakit menular yang terdiri darilima golongan, yaitu: Protozoa(plasmodium, amoeba), Metazoa(arthopoda,helmintes), Bakteri (salmonela, meningitis), Virus (dengue, polio), Jamur (candida,tinia algae). 2.Penyebab abiotis, terdiri dari: a.Nutrient agent: kekurangan/ kelebihan gizi b.Chemical agent: pestisida, logam berat, obat dll. c.Physical agent: suhu, kelembaban, panas dll d.Menhanical agent: pukulan, kecelakaan, trauma dll (Kasjono, Dkk., 2008).



C.Environment Lingkungan adalah semua faktor diluar individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, sosial, dan ekonomi. Yang termasuk faktor lingkungan adalah lingkungan fisik,lingkungan biologis, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi (Muliani, Dkk., 2010).



Karakteristik Segutiga Utama a.Karakteristik Penjamu Penjamu mempunyai karakteristik dalam menghadapi ancaman penyakit, misalnya:



1.ResistensiResistensi merupakan kemampuan penjamu untuk bertahan terhadap infeksitertentuh, dan penjamu mempunyai mekanisme pertahanan tersendiri dalamk menghadapinya. 2.ImunitasImunitas merupakan kemampuan penjamu untuk mengambangkan suatu resp[onimunologis, baik yang di dapat secar alamiah atau non alamiah sehingga tubuhkebal terhafdap penyakit tertentuh. 3.InfektifitasInfektifitas merupakan kemampuan penjamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit pada orang lain kerena kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpin dah kepada tubuh manusia dan sekitarnya. b.Karakteristik Agen Agen mempunyai karakteristik tersendiri dalam menyebabkan terjadinya penyakit,misalnya: Patogenisti (kemampuan penyakit untuk menimbulkan reaksi pada penjamu), Virulensi (ukuran derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh bibit penyakit). Antigenisti (kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme imun padahost. Infektivi (kemampuan bibit penyakit mengadakan invasi dan menyesuaikan diridan berreproduksi di dalam host (Kasjono, Dkk., 2008). c.Karakteristik Lingkungan Lingkungan mepunyi karakteristik tersendiri dalam menimbulkan status sakit,misalnya: 1.Topografi Topografi berkaitan dengan situasi lokasi tertentu, baik yang natural atau buatanmanusia yang mungkin mempengarui terjadinya dan penyebaran suatu penyakittertentu. 2.Geografis Geografis merupakan keadaan yang berhubungn dengan struktur geologi bumiyang berhubungan dengan kejadian penyakit (Muliani, Dkk., 2010). Muliani, dkk. 2010.Segitiga Epidemiologi.http://id.scribd.com/doc/136 Kasjono, Eko dkk. 2008.Segitiga Epidemiologi.http://id.scribd.com/doc/136220299/segitigaEpidemiologi. Diakses pada 29September 2014 Kasjono, Heru Subraris dan Heldhi B. Kristiawan. 2009. Intisari Epidemiologi. Yogyakarta : Mitra Cendekia



RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI (6E) ETIOLOGI Identifikasi penyebab penyakit dan masalahkesehatan lain. Misalnya etiologi dari penyakit TBC adalah infeksi bakteri mycobacterium tuberculosa



EFIKASI  Efek atau daya optimal yang dapat diperoleh (mencapai tujuan) dari adanya intervensi kesehatan  Imunisasi → efikasi 90% → artinya dengan imunisasi didapat kekebalan sebanyak 90% balita yg diimunisasi



EFEKTIVITAS 



Besarnya hasil yg dpt diperoleh (mencapai tujuan) dari suatu tindakan (intervensi) kesehatan



 Misal: peningkatan kasus DBD 70% → dilakukan fogging → kasus menurun 50% → fogging efektif menurunkan kasus DBD 20% 



Efektivitas penurunan kasus diare setelah kaporisasi sumur dan penyuluhan







Intervensi kesehatan akan efektif jika intervensi sesuai dengan causa masalah kesehatan







Causa kesehatan dapat diketahui dengan epidemiologi analitik (penelitian)







Intervensi dikatakan efektif jika output sesuai dengan tujuan







Intervensi apa yang efektif menurunkan penyakit DBD? 1. Penyuluhan tentang penyakit DBD 2. PSN 3M 3. Fogging EFISIEN 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pemeriksaan ANC setiap bulan KB dengan metode kalender Sectio pada kehamilan fisiologis Memimpin partus letak lintang Mengobati anemia berat dengan banyak makan sayuran hijau Menentukan umur kehamilan dengan tinggi fundus



EVALUASI 



Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu intervensi kesehatan







Evaluasi baru dapat dilaksanakan jika ada perencanaan (target)



 Intervensi dikatakan berhasil → jika mampu mencapai target yang telah ditetapkan atau melebihi 



Imunisasi TT bumil >90% akan menurunkan morbiditas Tetanus neonatorum



EDUKASI  Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit 



Penyuluhan gejala DBD → segera merujuk ke RS → kematian DBD dapat diturunkan



 Penyuluhan tanda bahaya kehamilan → kematian ibu dapat diturunkan → menghindari 3 terlambat (dx, keputusan, rujuk)



Materi apa yang perlu diberikan untuk menurunkan penyakit: 1. 2. 3. 4. 5.



TB HIV/AIDS Abortus Tetanus neonatorum Campak



MANFAAT EPIDEMIOLOGI 1. Membantu Pekerjaan Administrasi Kesehatan. Yaitu membantu pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan ( Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (Penilaian). 2. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan. Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan. 3. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit. Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting adalah tentang penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah diterangkan Riwayat Alamiah Perkembangan Suatu Penyakit ( Natural History of Disease ). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat / peranan Epidemiologi dalam menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut. 4. Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan. Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut cirri – cirri Manusia, tempat dan Waktu.